Anda di halaman 1dari 8

KISI-KISI

1. Sistem pemerintahan pada masa orde baru dan orde lama


Orde Baru Pada masa orde baru ini untuk pemerintahannya adalah presidensial dengan
bentuk pemerintahanya republik.UUD 1945 sebagai dasar konstitusi.
Orde Lama Pada masa Orde Lama, sistem pemerintahan beberapa kali berganti. Mulai
dari presidential, parlementar, demokrasi liberal hingga demokrasi terpimpin.
2. Ciri sistem pemerintahan parlementer & presidensial
Parlementer:
● Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan
sedangkan kepala negara dikepalai oleh presiden/raja.
● Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi
berdasarkan undang-undang.
● Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-
departemen.
● Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
● Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif
● Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.
● parlemen sebagai pemegang kekuasaan di negara tersebut

Presidensial:

● Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala


negara.
● Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih
langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.
● Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan
nondepartemen.
● Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif (bukan
kepada kekuasaan legislatif).
● Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
● Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.
3. Peraturan HAM
● UUD RI No. 39 Thn 1999 tentang HAM (pasal 9-66)
● UUD 1945 pasal 27-34
● UU no 26 thn 2000 tentang peradilan HAM

4. Dampak yang ditimbulkan dari pemerintahan yang tidak transparan


A. Bidang Politik
Di bidang politik, lembaga politik baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif
tidak dapat berfungsi optimal.
B. Bidang Ekonomi
Maraknya penggunaan “uang pelicin” dalam kegiatan ekonomi
C. Bidang Sosial, Budaya, dan Agama
Terjadi pendewaan materi dan sifat konsumtif. Hidup diarahkan semata-mata
hanya untuk memperoleh kekayaan dan kenikmatan hidup tanpa mempedulikan
moral dan etika agama. Budaya kolusi, korupsi, dan nepotisme pun semakin
marak.
D. Bidang Pertahanan dan Keamanan
Terjadi ketertinggalan profesionalitas aparat, yaitu adanya ketidaksesuaian antara
kualitas dengan tuntutan zaman.
Dampak yang paling besar dari penyelenggaraan pemerintahan yang tidak
transparan adalah berkembangnya korupsi, kolusi, dan nepotisme.
5. Prinsip Demokrasi
Dari rakyat, untuk rakyat , oleh rakyat (lnjut ke fto cttn hani)
6. Suprastruktur dan Infrastruktur
Suprastruktur politik merupakan pusat kekuasaan formal negara, sementara infrastruktur
politik merupakan pusat kekuasaan politik rakyat.
Suprastruktur politik adalah Lembaga-Lembaga Negara. Lembaga-lembaga tersebut di
Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden,
Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial. Lembaga-lembaga ini yang
akan membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kepentingan umum.

Infrastruktur politik adalah segala sesuatu yang umumnya berupa lembaga-lembaga


kemasyarakatan yang bergerak untuk membantu serta mendukung tugas dari kinerja
lembaga pemerintahan dalam menjalankan tugasnya bidang dan kawasannya
wewenangnya masing-masing.

Lembaga-lembaga yang termasuk ke dalam Infrastruktur Politik adalah


● Partai Politik
● Lembaga Swadaya Masyarakat (Lsm)
● Organisasi Masyarakat (Ormas)
● Media Massa (Pers)
● Kelompok yang memiliki kepentingan
● Kelompok penekan
● Tokoh-Tokoh Politik dan Masyarakat
● Lembaga-lembaga lainnya yang bergerak secara independen

7. Upaya penghormatan dan penegakkan HAM


A. Pembentukan Komnas HAM.
B. Pembentukan RANHAM (Rencana Aksi Nasional HAM)
C. Penegakan HAM dapat dilakukan melalui ratifikasi, penegakan, dan
pemindahan.
8. Tugas MK, MA, KY
Tugas Mahkamah Agung yang diatur dalam Pasal 24 ayat (1) adalah
● Mengadili pada tingkat kasasi, ialah pengajuan perkara kepada Mahkamah
Agung.
● Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap
undang-undang.
● Memilih 3 orang hakim konstitusi Mahkamah Konstitusi.
● Memberikan pertimbangan kepada Presiden mengenai grasi dan rehabilitasi.
Tugas Mahkamah Konstitusi yang diatur dalam Pasal 24C UUD 1945, yaitu
○ Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir untuk:
■ Menguji undang-undang terhadap UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945
■ Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
■ Memutus pembubaran partai politik.
■ Memutus perselisihan hasil pemilihan umum
○ Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai pelanggaran hukum
Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Tugas Komisi Yudisial yang diatur pada Pasal 24B ayat 1 UUD 1945 adalah
● Mengusulkan pengangkatan hakim agung (anggota Mahkamah Agung)
● Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim
9. Dampak positif globalisasi
A. Komunikasi dan transportasi manusia semakin dinamis
B. Terbukanya lapangan kerja
C. Meningkatnya toleransi dan semangat membantu antar manusia di dunia
D. Makin banyak negara menganut sistem demokrasi
E. Memperkaya unsur kultural bangsa
F. Peran aktif warga negara mendorong regulasi hukum dan pembuatan peraturan
perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat
banyak.
10. Hubungan UUD 1945 dengan pancasila
Hubungan dari Pancasila dengan UUD 1945 dalam sudut pandang konstitusional atau
peraturan yang berlaku, antara lain sebagai berikut:

● Pancasila adalah kaidah dasar bagi negara. Oleh karena pancasila dimuat pada
pembukaan UUD 1945 maka UUD pun menjadi kaidah dasar negara.
● Pancasila merupakan inti pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan menjadikan UUD
sebagai sumber hukum tertinggi dan pancasila sebagai tertib hukum bangsa Indonesia.

HUBUNGAN SECARA MATERIAL

Hubungan secara material maksudnya adalah bahwa semua bagian-bagian (material) dari
UUD 1945 harus selaras dan tidak bertentangan dengan Pancasila. Sebab Pancasila
sendiri merupakan sumber dari segala sumber hukum oleh sebab itu es
11. Pasal 19 dan 20 UUD 1945
● Pasal 19
1. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum.
2. Susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur dengan undang-undang.
3. Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.
● Pasal 20
1. Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang.
2. Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan
Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.
3. Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan bersama, rancangan
undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan
Rakyat masa itu.
4. Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama untuk
menjadi undang-undang.
5. Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak
disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak rancangan undang-
undang tersebut disetujui, rancangan undang undang tersebut sah menjadi undang-
undang dan wajib diundang kan.
● Pasal 20A
1. Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi
pengawasan.
2. Dalam melaksana kan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal pasal lain
Undang Undang Dasar ini, Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak interpelasi,
hak angkat, dan hak menyatakan pendapat. Selain hak yang diatur dalam pasal
pasal lain Undang Undang Dasar ini, setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat
mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampai kan usul dan pendapat serta
hak imunitas.
3. Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan Perwakilan Rakyat dan hak anggota
Dewan Perwakilan Rakyat diatur dalam undang undang.
12. Pelaksana pemerintahan orde lama dan baru
(di ppt sejin bab 3 gess)
13. Bagian Peradilan Umum
Peradilan Umum adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yang
menjalankan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya.
Peradilan umum meliputi:
● Pengadilan Tinggi, berkedudukan di ibukota provinsi, dengan daerah hukum
meliputi wilayah provinsi.
● Pengadilan Negeri, berkedudukan di ibukota kabupaten/ kota, dengan daerah
hukum meliputi wilayah kabupaten/ kota
● Pengadilan khusus lainnya (spesialisasi, misalnya : Pengadilan Hubungan
Industrial (PHI), Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Pengadilan
Ekonomi, Pengadilan Pajak, Pengadilan Lalu Lintas Jalan dan Pengadilan anak.

14. Peran pers dalam menjalankan tugas pada masa orde baru
Seiring runtuhnya kekuasaan pemerintah orde lama dan digantikan dengan pemerintahan
orde baru, kehidupan pers di Indonesia pun perlahan memperoleh kebebasan.
Kebebasan tersebut diperoleh setelah pemerintahan orde baru mengeluarkan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 1966 tentang Prinsip-Prinsip Dasar Pers. Undang-undang
tersebut mengatur bahwa pers nasional tidak dapat disensor atau dikendalikan dan kebebasan
pers dijamin sebagai bagian dari hak-hak dasar warga negara serta penerbitan tidak
memerlukan surat izin apa pun.
Pada kenyataannya, para penerbitan surat kabar wajib memiliki dua izin yang saling terkait.
Dua izin tersebut adalah Surat Izin Terbit (SIT) dari Departemen Penerangan dan Surat Izin
Cetak (SIC) dari lembaga keamanan militer KOPKAMTIB.
Meskipun harus memiliki surat izin, ketegangan antara pers dengan pemerintah belum
terlihat ketika awal-awal pemerintahan orde baru. Pada masa awal pemerintahan orde baru,
pers, dan pemerintah memiliki hubungan yang harmonis.

Hal ini terjadi karena pemerintah orde baru menjanjikan akan keterbukaan serta kebebasan
dalam berpendapat. Kondisi tersebut disambut baik oleh insan pers sebab di era
pemerintahan yang lalu, yaitu orde lama, kondisi tersebut tidak didapatkan.
Pers Indonesia di era orde baru sering disebut sebagai pers pancasila. Ciri pers pancasila
adalah bebas dan bertanggung. Namun sayangnya, kebebasan tersebut hanya didapat pada
saat awal-awal pemerintahan orde baru saja.
Kebebasan pers memudar
Kebebasan pers mulai sirna ketika terjadi Peristiwa Malari (Malapetaka 15 Januari 1974).
Dalam peristiwa ini terjadi demonstrasi besar-besaran Jakarta. Demonstrasi ini dipicu oleh
kedatangan Perdana Menteri Jepang, Tanaka.

Apabila dilihat lebih jauh, aksi tersebut berakar dari ketidakpuasan masyarakat terhadap
kebijakan pemerintah di bidang sosial dan ekonomi.

Akibat peristiwa tersebut banyak aktivis yang ditangkap. Tidak hanya aktivis, peristiwa
tersebut juga berdampak pada kehidupan pers.

15. Paradigma pembangunan


Paradigma yang diyakini kebenarannya adalah pancasila. Pancasila bisa dikatakan sebagai
paradigma karena pancasila dijadikan landasan, acuan, metode, nilai, dan tujuan yang ingin
dicapai dalam setiap program pembangunan nasional.

Secara filosofis hakikat kedudukan pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional


mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam setiap pelaksanaan pembangunan nasional harus
didasarkan atas nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

Dengan menempatkan pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional, maka semangat,


arah, dan gerak pembangunan nasional harus mencerminkan pengamalan semua sila pancasila
sebagai sebuah kesatuan yang utuh.

Anda mungkin juga menyukai