Presidensial:
● Pancasila adalah kaidah dasar bagi negara. Oleh karena pancasila dimuat pada
pembukaan UUD 1945 maka UUD pun menjadi kaidah dasar negara.
● Pancasila merupakan inti pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan menjadikan UUD
sebagai sumber hukum tertinggi dan pancasila sebagai tertib hukum bangsa Indonesia.
Hubungan secara material maksudnya adalah bahwa semua bagian-bagian (material) dari
UUD 1945 harus selaras dan tidak bertentangan dengan Pancasila. Sebab Pancasila
sendiri merupakan sumber dari segala sumber hukum oleh sebab itu es
11. Pasal 19 dan 20 UUD 1945
● Pasal 19
1. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum.
2. Susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur dengan undang-undang.
3. Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.
● Pasal 20
1. Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang.
2. Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan
Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.
3. Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan bersama, rancangan
undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan
Rakyat masa itu.
4. Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama untuk
menjadi undang-undang.
5. Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak
disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak rancangan undang-
undang tersebut disetujui, rancangan undang undang tersebut sah menjadi undang-
undang dan wajib diundang kan.
● Pasal 20A
1. Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi
pengawasan.
2. Dalam melaksana kan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal pasal lain
Undang Undang Dasar ini, Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak interpelasi,
hak angkat, dan hak menyatakan pendapat. Selain hak yang diatur dalam pasal
pasal lain Undang Undang Dasar ini, setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat
mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampai kan usul dan pendapat serta
hak imunitas.
3. Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan Perwakilan Rakyat dan hak anggota
Dewan Perwakilan Rakyat diatur dalam undang undang.
12. Pelaksana pemerintahan orde lama dan baru
(di ppt sejin bab 3 gess)
13. Bagian Peradilan Umum
Peradilan Umum adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yang
menjalankan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya.
Peradilan umum meliputi:
● Pengadilan Tinggi, berkedudukan di ibukota provinsi, dengan daerah hukum
meliputi wilayah provinsi.
● Pengadilan Negeri, berkedudukan di ibukota kabupaten/ kota, dengan daerah
hukum meliputi wilayah kabupaten/ kota
● Pengadilan khusus lainnya (spesialisasi, misalnya : Pengadilan Hubungan
Industrial (PHI), Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Pengadilan
Ekonomi, Pengadilan Pajak, Pengadilan Lalu Lintas Jalan dan Pengadilan anak.
14. Peran pers dalam menjalankan tugas pada masa orde baru
Seiring runtuhnya kekuasaan pemerintah orde lama dan digantikan dengan pemerintahan
orde baru, kehidupan pers di Indonesia pun perlahan memperoleh kebebasan.
Kebebasan tersebut diperoleh setelah pemerintahan orde baru mengeluarkan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 1966 tentang Prinsip-Prinsip Dasar Pers. Undang-undang
tersebut mengatur bahwa pers nasional tidak dapat disensor atau dikendalikan dan kebebasan
pers dijamin sebagai bagian dari hak-hak dasar warga negara serta penerbitan tidak
memerlukan surat izin apa pun.
Pada kenyataannya, para penerbitan surat kabar wajib memiliki dua izin yang saling terkait.
Dua izin tersebut adalah Surat Izin Terbit (SIT) dari Departemen Penerangan dan Surat Izin
Cetak (SIC) dari lembaga keamanan militer KOPKAMTIB.
Meskipun harus memiliki surat izin, ketegangan antara pers dengan pemerintah belum
terlihat ketika awal-awal pemerintahan orde baru. Pada masa awal pemerintahan orde baru,
pers, dan pemerintah memiliki hubungan yang harmonis.
Hal ini terjadi karena pemerintah orde baru menjanjikan akan keterbukaan serta kebebasan
dalam berpendapat. Kondisi tersebut disambut baik oleh insan pers sebab di era
pemerintahan yang lalu, yaitu orde lama, kondisi tersebut tidak didapatkan.
Pers Indonesia di era orde baru sering disebut sebagai pers pancasila. Ciri pers pancasila
adalah bebas dan bertanggung. Namun sayangnya, kebebasan tersebut hanya didapat pada
saat awal-awal pemerintahan orde baru saja.
Kebebasan pers memudar
Kebebasan pers mulai sirna ketika terjadi Peristiwa Malari (Malapetaka 15 Januari 1974).
Dalam peristiwa ini terjadi demonstrasi besar-besaran Jakarta. Demonstrasi ini dipicu oleh
kedatangan Perdana Menteri Jepang, Tanaka.
Apabila dilihat lebih jauh, aksi tersebut berakar dari ketidakpuasan masyarakat terhadap
kebijakan pemerintah di bidang sosial dan ekonomi.
Akibat peristiwa tersebut banyak aktivis yang ditangkap. Tidak hanya aktivis, peristiwa
tersebut juga berdampak pada kehidupan pers.