PERILAKU KEKERASAN
A. LATAR BELAKANG
Umumnya klien dengan perilaku kekerasan dibawa dengan paksa ke
Rumah Sakit Jiwa. Sering tampak klien diikat secara tidak manusiawi disertai
bentakan dan pengawalan oleh sejumlah anggota keluarga bahkan polisi.
Perilaku kekerasan seperti memukul anggota keluarga / orang lain,
merusak alat rumah tangga dan marah – marah merupakan alasan utama yang
paling banyak dikemukakan oleh keluarga. Penanganan oleh keluarga belum
memadai, keluarga seharusnya mendapat pendidikan kesehatan tentang cara
merawat klien ( manajemen perilaku kekerasan ).
Asuhan keperawatan perilaku kekerasan terdiri dari :
1. Manajemen krisis yaitu asuhan keperawatan saat terjadi kekerasan
2. Manajemen perilaku kekerasan ( MPK ) yaitu asuhan keperawatan yang
bertujuan melatih klien mengontrol perilaku kekerasannya dan pendidikan
kesehatan tentang MPK pada keluaga
b. Verbal
1) Bicara kasar
2) Suara tinggi, membentak atau berteriak
3) Mengancam secara verbal atau fisik
4) Mengumpat dengan kata-kata kotor
5) Suara keras
6) Ketus
c. Perilaku
1) Melempar atau memukul benda/orang lain
2) Menyerang orang lain
3) Melukai diri sendiri/orang lain
4) Merusak lingkungan
5) Amuk/agresif
d. Emosi
Tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, rasa terganggu, dendam dan
jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin berkelahi,
menyalahkan dan menuntut.
e. Intelektual
Mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan, sarkasme.
f. Spiritual
Merasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat orang
lain, menyinggung perasaan orang lain, tidak perduli dan kasar.
g. Sosial
Menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, sindiran
h. Perhatian
Bolos, mencuri, melarikan diri, penyimpangan seksual.
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
“Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respons aktual dan
potensial dari individu, keluarga, atau masyarakat terhadap masalah kesehatan
sebagai proses kehidupan” (Carpenito, 2012). Adapun kemungkinan diagnosa
keperawatan pada klien marah dengan masalah utama perilaku kekerasan adalah
sebagai berikut :
1. Risiko mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan berhubungan dengan
perilaku kekerasan.
2. Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah
E. RENCANA KEPERAWATAN
1. Tindakan Keperawatan untuk Klien
Tujuan:
Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
a. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
b. Klien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang
pernahdilakukan.
c. Klien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukan
d. Klien dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasannya
e. Klien dapat mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik, spiritual,
sosial dandengan terapi psikofarmakotika
Tindakan:
a. Bina hubungan saling percaya.
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar
klien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan saudara.
Tindakan yang harus dilakukan saudara dalam rangka membina
hubungan saling percaya adalah mengucapkan salm terapeutik, berjabat
tangan, menjelaskan tujuan interaksi, serta membuat kontrak topik,
waktu dan tempat setiap kali bertemu klien.
b. Diskusikan kepada klien penyebab perilaku kekerasan yang terjadi
dimasa lalu dan saat ini.
c. Diskusikan perasaan klien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan.
d. Diskusikan bersama klien mengenai tanda dan gejala perilaku
kekerasan, baik kekerasan fisik, psikologis, sosial, spiritual maupun
intelektual.
e. Diskusikan bersama klien perilaku secara verbal yang biasanya
dilakukan pada saat marah baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun
lingkungan.
f. Diskusikan bersama klien akibat yang ditimbulkan dari perilaku
marahnya.Diskusikan bersama klien cara mengontrol perilaku
kekerasan baik secara fisik (pukul kasur/bantal serta tarik nafas dalam),
obat-obatan, sosial/verbal (dengan mengungkapkan kemarahannya
secara asertif) ataupun spiritual (sholat/berdoa sesuai keyakinan klien).
Keliat Budi Anna, dkk, (2008).Pusat Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta :EGC
Keliat Budi Anna, (2009).Marah Akibat Penyakit yang Diderita, Jakarta ;EGC.
Stuart, GW dan Sundeen, S.J, (2008).Buku Saku Keperawatan Jiwa, edisi 3, Jakarta :
EGC