Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS DAYA SAING LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN

(LKP) GLOBAL LINGUA BREBES DI KABUPATEN BREBES

OLEH : Medi Tri Purwanto, SE, MM.

ABSTRAK

This study aims to determine the strengths, weaknesses, opportunities, and


threats in the Global Lingua Brebes LKP and to find out what factors influence the
customer to choose a course at the Global LKP Lingua Brebes. Based on internal
and external analysis of the institution along with the cartesius diagram it can be
found that the main strategy of the Lingua Brebes Global LKP is the Growth
Strategy, where the Global Lingua Brebes LKP can develop its market share and
educational programs by developing the capabilities of employees and educators.
Based on the SWOT matrix, we can conclude some developments through
consideration of the internal and external factors of the institution that can be
useful for the progress of the Lingua Brebes Global LKP. With SWOT analysis,
educational institutions can see the strengths, weaknesses, opportunities and
threats that can create promotional and marketing strategies right in order to be
able to compete with similar institutions.

Keywords: SWOT, Competitiveness

A. Pendahuluan Pemberdayaan Perempuan,


Perkembangan dunia Pendidikan Kesetaraan dan
pendidikan dalam beberapa tahun pendidikan lain yang ditujukan
ini mengalami kemajuan yang untuk mengembangkan
sangat pesat, perkembangan ini kemampuan warga belajar.
berkaitan dengan adanya Undang- Sedangkan satuan PNF terdiri atas
Undang Nomor 20 Tahun 2003 lembaga kursus, lembaga
tentang Sistem Pendidikan pelatihan, kelompok belajar, pusat
Nasional mengamanatkan bahwa kegiatan belajar masyarakat dan
fungsi Pendidikan Nonformal majelis taklim serta satuan PNF
(PNF) adalah sebagai pengganti, yang sejenis.
penambah, dan/atau pelengkap Lebih lanjut dijelaskan
pendidikan formal, dalam rangka dalam Undang-Undang Tentang
mendukung pendidikan sepanjang Sistem Pendidikan Nasional
hayat. PNF juga berfungsi Nomor 20 Tahun 2003, pasal 13
mengembangkan potensi peserta ayat 1 menyatakan bahwa jalur
didik dengan penekanan pada pendidikan terdiri atas pendidikan
penguasaan pengetahuan dan formal, nonformal dan informal
ketrampilan fungsional. PNF yang dapat saling melengkapi dan
meliputi Pendidikan Kecakapan memperkaya. Upaya
Hidup (PKH), Pendidikan Usia meningkatkan kualitas sumber
Dini (PAUD), Pendidikan daya manusia, dapat dilakukan
Kepemudaan, Pendidikan melalui jalur pendidikan

1
nonformal seperti yang bidang jasa pendidikan. Dimana
dikemukakan oleh Hamojoyo kini setiap konsumen tidak lagi
dalam Kamil M (2009:14) sebagai sekedar sebuah produk fisik, tetapi
berikut: juga segala aspek jasa/layanan
“Pendidikan nonformal yang melekat pada produk
adalah usaha terorganisir secara tersebut, mulai dari tahap pra-
sistematis dan kontinyu diluar pembelian hingga purnabeli. Bisa
sistem persekolahan, melalui dibayangkan betapa
hubungan sosial untuk berpengaruhnya bisnis jasa dalam
membimbing individu, kelompok dunia modern. Bila ditinjau dari
dan masyarakat agar memiliki sudut pandang perusahaan, salah
sikap dan cita-cita sosial (yang satu cara efektif untuk melakukan
efektif) guna meningkatkan taraf diferensiasi dan positioning adalah
hidup dibidang materil, sosial dan melalui perencanaan dan
mental dalam rangka usaha penyampaian jasa atau layanan
mewujudkan kesejahteraan spesifik. Hal ini berdampak
sosial.” strategik pada strategi bersaing
Dilihat dari sasarannya perusahaan.
PNF mencakup segala lapisan Perkembangan usaha di
masyarakat yang tidak terbatas bidang kursus sampai saat ini
pada usia, jenis kelamin, status cukup pesat di masyarakat,
sosial ekonomi dan tingkat bahkan sudah dapat dikatakan
pendidikan sebelumnya. Sasaran sebagai usaha rumahan. Menurut
tersebut tidak hanya diprioritaskan sumber dari www.infokursus.net
kepada mereka yang belum tidak kurang dari 12.065 lembaga
pernah sekolah, putus sekolah kursus dengan jenis program yang
atau mereka yang tamat sekolah beragam dan tersebar di seluruh
serta ingin mendapatkan nusantara. Namun jumlah yang
pekerjaan, tetapi PNF juga besar tersebut banyak yang masih
melayani semua masyarakat tanpa belum ditopang dengan sistem
kecuali termasuk mereka yang manajemen yang berkualitas,
telah memiliki tingkat pendidikan sehingga tidak berkembang dan
tinggi dan/atau pekerjaan yang relatif stagnan, untuk itu perlu
tetap sekalipun. Dengan kata lain dilakukan inovasi dan upaya yang
sasaran PNF adalah mereka yang terus menerus dengan selalu
masih membutuhkan tambahan menciptakan hal baru dalam
pengetahuan dan ketrampilan kursus yang dikelolanya.
untuk meningkatkan dirinya Sebagian besar peserta
sesuai dengan motto pendidikan didik LKP Global Lingua Brebes
seumur hidup (lifelong adalah pelajar dari tingkat TK,
education). SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK,
Lembaga Kursus dan dan mahasiswa. Tujuan mereka
Pelatihan (LKP) merupakan memilih LKP Global Lingua
satuan dari PNF. LKP selain Brebes sebagai tempat kursus
bertujuan untuk pelengkap adalah untuk menunjang pelajaran
pendidikan formal juga sebagai atau materi kuliah yang belum
bisnis atau perusahaan yang
bergerak di
sepenuhnya diperoleh dari sekolah dilakukan secara teratur,
atau lembaga formal lainnya. dengan sadar (sengaja)
Selain pelajar, peserta didik di dilakukan tetapi tidak terlalu
LKP Global Lingua Brebes adalah ketat mengikuti peraturan-
karyawan pemerintahan dan peraturan yang tetap/tidak
swasta serta yang baru lulus terikat oleh jenjang pendidikan
kuliah. Peserta didik tidak hanya seperti pendidikan formal di
mengutamakan kecepatan dalam sekolah. Pendidikan non formal
pelayanan tetapi juga kualitas. pada umumnya dilaksanakan
Berkenaan dengan fenomena tidak dalam lingkungan fisik
tersebut membuat lembaga kursus sekolah. Maka dari itu dapat
dan pelatihan (LKP) merasa perlu diidentikkan dengan
merumuskan kembali strategi pendidikan luar sekolah
yang ditempuh untuk 2. Segmentasi Pendidikan Non
meningkatkan kemampuan Formal
bersaing dalam melayani peserta Tahap pertama adalah
didik. Dalam kondisi persaingan analisis kesempatan pasar
yang ketat, yang harus dilakukan dengan cara
diprioritaskan adalah mengetahui menganalisis peluang pasar
kekuatan, kelemahan, peluang dan yang relevan agar dapat
ancaman lembaga supaya bisa digunakan untuk mencapai
merencanakan strategi pemasaran tujuannya. Tahap kedua
yang tepat. Walaupun setiap tahun penentuan pasar sasaran.
peserta didik di LKP Global Penentuan pasar sasaran yang
Lingua Brebes mengalami akan dilayani oleh perusahaan.
peningkatan bukan berarti harus Penentuan pasar sasaran ini
berpuas diri. Persaingan yang sulit sekali, karena keinginan,
ketat membuat penyelenggaran kebutuhan, kebiasaan dan
LKP Global Lingua Brebes reaksi kelompok konsumen
dituntut untuk lebih proaktif adalah berbeda-beda. Oleh
dalam merumuskan suatu strategi karena itu, untuk dapat
untuk lebih meningkatkan jumlah melayani kebutuhan dan
peserta didik dan laba. keinginan konsumen, lembaga
Tujuan penelitian ini kursus dan pelatihan harus
adalah : Untuk mengetahui menentukan segmentasi pasar
kekuatan, kelemahan, peluang, dan menetapkan segmen pasar
dan ancaman di LKP Global yang mana yang akan dilayani.
Lingua Brebes dan untuk Tahap ketiga, menetapkan
mengetahui faktor-faktor apa saja strategi persaingan pada pasar
yang mempengaruhi customer sasaran yang dilayani.
memilih kursus di LKP Global Lembaga kursus dan pelatihan
Lingua Brebes. harus menetapkan produk dan
jasa (program kursus) apa yang
B. Tinjauan Pustaka akan ditawarkan pada pasar
1. Pendidikan Non Formal sasaran. Tahap keempat,
Pendidikan non formal mengembangkan sistem
adalah pendidikan yang
pemasaran. yang dapat Strategi pemasaran dipandang
menunjang tercapainya tujuan sebagai salah satu dasar yang
lembaga dalam melayani pasar dipakai dalam menyusun
sasaran. Tahap kelima, rencana usaha, termasuk
mengembangkan rencana rencana pemasaran. Lebih-
pemasaran. Rencana lebih dalam masa persaingan
pemasaran ini sangat perlu yang ketat, peranan strategi
karena keberhasilan lembaga pemasaran semakin diandalkan
kursus dan pelatihan terletak untuk memenangkan
pada kualitas rencana persaingan.
pemasaran yang bersifat jangka 3. Analisis SWOT
panjang dan jangka pendek. Analisis SWOT adalah
Rencana pemasaran dapat identifikasi berbagai faktor
mengarahkan kegiatan secara sistematis untuk
pemasaran dalam mencapai merumuskan strategi
pasar sasaran. Komponen perusahaan. Analisis ini
rencana pemasaran terdiri dari: didasarkan pada logika yang
(a) analisis situasi pasar, (b) dapat memaksimalkan
tujuan dan sasaran pemasaran, kekuatan (Strengths) dan
dan (c) strategi pemasaran. peluang (Opportunities),
Tahap keenam, adalah namun secara bersamaan dapat
melaksanakan dan meminimalkan kelemahan
mengendalikan rencana (Weaknesses) dan ancaman
pemasaran yang telah disusun. (Threats). Proses pengambilan
Berdasarkan penjelasan keputusan strategis selalu
di atas, strategi pemasaran berkaitan dengan
merupakan bagian dari pengembangan misi, tujuan,
perencanaan pemasaran yang strategi, dan kebijakan
merupakan tahap kelima dari perusahaan.
proses pemasaran. Strategi Suatu penelitian
pemasaran adalah alat menunjukkan bahwa kinerja
fundamental yang industri atau perusahaan dapat
direncanakan untuk mencapai ditentukan oleh kombinasi
tujuan lembaga dengan faktor internal dan eksternal.
mengembangkan Kedua faktor tersebut harus
keunggulan bersaing yang dipertimbangkan dalam analisis
berkesinambungan melalui SWOT. Faktor internal
pasar yang dimasuki dan mencakup strenghts dan
progam pemasaran yang weaknesses, sedangkan faktor
digunakan untuk melayani eksternal mencakup
pasar sasaran tersebut. opportunities dan threats.
Strategi pemasaran Setelah mengetahui
memberikan arah dalam kekuatan, kelemahan, peluang
kaitannya dengan variabel yang terbuka, dan ancaman
segmentasi pasar, identifikasi yang dialaminya, maka kita
pasar sasaran, pemosisisian, dapat menyusun suatu rencana
unsur bauran pemasaran, dan
biaya bauran pemasaran.
atau strategi yang mencakup mencantumkan adanya target-
tujuan yang telah ditentukan. target yang harus dicapai.
Rencana strategi Kemudian rencana operasional
tersebut kemudian haruslah itu harus kita terjemahkan
kita terjemahkan kedalam kedalam satuan yang menjadi
rencana- rencana operasional anggaran operasional.
yang

Gambar 1.
Proses Perencanaan dengan Analisis SWOT

Faktor Intern Faktor Extern

SWOT
Strenght Weakness Opportunity Threat

Sasaran Rencana

Target

Anggaran
Operasional
Sumber: Gitosudarmo (2000:37)

4. Penerapan Analisis SWOT merupakan perpendekan dari


Pada Pendidikan Non Formal Strengths, Weaknesses,
Analisis SWOT Opportunities, dan Threats
merupakan sebuah pendekatan yang dapat diterjemahkan
yang paling terkenal dan paling menjadi: kekuatan, kelemahan,
mutakhir dalam dunia peluang dan ancaman. Dalam
menajemen. Analisis SWOT metode atau pendekatan ini
juga merupakan sebuah strategi lembaga pendidikan harus
terobosan terbaru dalam dunia memikirkan tentang kekuatan
pendidikan untuk menuntaskan apa saja yang dimiliki,
permasalahan atau hambatan- kelemahan apa saja yang
hambatan dalam lembaga melekat pada diri atau lembaga
pendidikan. Kata SWOT pendidikan kemudian juga
harus melihat kesempatan atau yang akan timbul dan harus
opportunity yang terbuka dan dihadapi. Siagian
akhirnya lembaga harus mengemukakan jika analisis
mampu untuk mengetahui SWOT dilakukan dengan tepat,
ancaman, ganguan serta maka sepertinya upaya untuk
tantangan yang menghadang memilih dan menentukan
didepannya. strategi yang efektif akan
Analisis ini harus dilakukan, membuahkan hasil sesuai apa
baik terhadap pesaing langsung yang diinginkan. Menurut
maupun pesaing tidak langsung Boseman, (1989:6) ada 7 tahap
karena harus berusaha untuk proses manajemen strategik :
dapat menyelesaikan a. Lakukan analisis SWOT
persoalan- persoalan yang secara cermat dan akurat.
dihadapi oleh sebuah lembaga b. Mengenali visi dan misi
pendidikan. organisasi.
Dengan kata lain, c. Melakukan formulasi
sebuah lembaga pendidikan tentang filosofi dan
akan mampu mencapai tujuan kebijakan organisasi.
yang telah ditetapkan ketika d. Menetapkan sasaran
kekuatan lembaga pendidikan strategikorganisasi.
melebihi kelemahan yang e. Menetapkan strategi
dimiliki. Oleh karena itu organisasi.
lembaga pendidikan tersebut f. Melaksanakan strategi
harus mampu memperdayakan organisasi.
potensi yang dimiliki secara g. Melakukan kontrol strategi
maksimal, mengurangi resiko- organisasi.
resiko yang akan terjadi. Sharplin (1985:54-55)
Dengan demikian, secara memasukkan analisis SWOT
sederhana dapat dikatakan untuk melihat kekuatan dan
bahwa tercapai atau tidaknya kelemahan didalam sekolah,
tujuan lembaga pendidikan sekaligus memantau peluang
yang telah ditetapkan adalah dan tantangan yang dihadapi
fungsi dari lingkungan sekolah. Analisis SWOT
manajemen lembaga adalah salah satu tahap dalam
pendidikan. manajemen strategik
Keandalan analisis menggunakan pendekatan
SWOT terletak pada lingkungan. Proses penilaian
kemampuan para penentu kekuatan, kelemahan, peluang
strategi organisasi (decision dan hambatan secara umum.
maker) untuk memaksimalkan Anaalisis SWOT
kekuatan dan pemanfaatan menyediakan para pengambil
peluang lembaga pendidikan. keputusan organisasi akan
Harapannya jelas, yakni informasi yang dapat
bertujuan untuk menyiapkan dasar dan
meminimalisasi kelemahan pertimbangan dalam
yang ada dalam internal pengambilan keputusan dan
lembaga pedidikan dan
menekan dampak ancaman
tindakan, jika keputusan ini mengambil manfaat dari
diterapkan secara efektif akan peluang), strategi ST
memungkinkan sekolah (menggunakan kekuatan dan
mencapai tujuannya. Analisis menghindari ancaman), strategi
SWOT dalam penyelenggaraan WT (mengatasi kelemahan dan
pendidikan dapat membantu menghindari ancaman).
pengalokasian sumber daya C. Metode Penelitian
seperti anggaran, sarana dan Penelitian ini
prasarana sumber daya menggunakan metode analisis
manusia, fasilitas lembaga, deskriptif. Penelitian deskriptif
potensi lingkungan lembaga, adalah penelitian yang berusaha
dan sebagainya yang lebih mendeskripsikan suatu gejala,
efektif. Analisis SWOT dalam peristiwa, kejadian yang terjadi
program pendidikan dapat saat sekarang. Penelitian
dilakukan dengan melakukan deskriptif memusatkan perhatian
matrik SWOT, matrik ini pada masalah aktual sebagaimana
terdiri dari sel-sel daftar adanya pada saat penelitian
kekuatan, kelemahan, peluang berlangsung. Melalui penelitian
dan ancaman dalam deskriptif, peneliti berusaha
penyelenggaraan program mendeskripsikan peristiwa dan
sekolah, untuk memperoleh kejadian yang menjadi pusat
mutu sekolah dapat dilakukan perhatian tanpa memberikan
strategi SO (menggunakan perlakuan khusus terhadap
kekuatan dan memanfaatkan peristiwa tersebut (Juliansyah,
peluang), strategi WO 2012: 34).
(memperbaiki kelemahan dan
Proses penyusunan perencanaan strategis melalui tiga tahap analisis, yaitu:
Faktor Strategi Bobot (a) Rating (b) Nilai (c)
Internal
 Strength (S) S1 (0,0 – 1,0) S2 (1 – 4) S1 x S2 = S3
 Weakness (W) W1 (0,0 – 1,0) W2 (1 – 4) W1 x W2 = W3
Total 1,0
Eksternal
 Opportunity (O) O1 (0,0 – 1,0) O2 (1 – 4) O1 x O2 = O3
 Threats (T) T1 (0,0 – 1,0) T2 (1 – 4) T1 x T2 = T3
Total 1,0
Sumber: Rangkuti (2000:41)

D. Hasil Pembahasan 893.3/0077/2012, tahap A yang


LKP Global Lingua berlaku terhitung mulai tanggal 1
Brebes merupakan lembaga Maret 2012 sampai dengan 1
sistem waralaba. Status dari Maret 2016. Alamat website LKP
kelembagaan LKP Global Lingua Global Lingua Brebes:
Brebes telah terdaftar oleh Dinas www.globallinguabrebes.co.id.
Pendidikan dan Kebudayaan Kemudian terdaftar secara
Kabupaten Brebes yaitu Surat nasional memiliki Nomor Induk
Keputusan No.
Lembaga Kursus (NILEK) Undagi, B.B.A (alm.) dan Ibu
03106.1.0012. Pendiri LKP Leksito Rini, S.Pd., M.Hum.
Global Lingua Brebes adalah Bpk.
Ning
Gambar 1.
Grafik Jumlah Peserta Didik LKP Global Lingua Brebes 2016

140
120
EFK (PG/TK)
100
80 EFK SD

60 EFT
40 SMP
20 EFT
0 SMA
EAC
TOEFL/TOEIC
Komputer

a. Analisis Matrik Internal dan diluar lembaga atau lingkungan


Eksternal sekitar lembaga disebut faktor
Analisis matriks eksternal, yang sistematis
internal dan matriks eksternal bertujuan untuk merumuskan
mengidentifikasi berbagai strategi pemasaran LKP Global
faktor-faktor yang berada Lingua Brebes
didalam lembaga atau internal
dan faktor-faktor yang berada

Tabel 1. Matriks Internal dan Eksternal LKP Global Lingua Brebes


KEKUATAN KELEMAHAN
FAKTOR INTERNAL

1) Gedung milik sendiri 1) Belum terakreditasi


2) Memiliki ijin lembaga dari 2) Tenaga pendidik yang belum
Dinas Pendidikan bersertifikat penguji nasional
3) Memiliki pelayanan yang 3) Belum mempunyai kurikulum
berkualitas sendiri
4) Placement test untuk 4) Sistem kontrak bagi tenaga
menentukan level pendidikan
5) Biaya pendidikan yang 5) Belum tercukupi tercukupi
terjangkau tenaga teknis komputer
PELUANG ANCAMAN

FAKTOR EKSTERNAL
1) Kebijakan pemerintah untuk 1) Kebijakan pemerintah bagi
meningkatkan pendidikan lembaga yang belum
2) Minat masyarakat terhadap terakreditasi
Bahasa Inggris dan 2) Kompetitor dapat meniru
Komputer strategi lembaga
3) Menambah kursus lain 3) Tenaga pendidik yang buka
4) Kerjasama dengan kursus sendiri
pemerintah untuk program 4) Kompetitor memiliki teknologi
diklat dan penyaluran alumni terbaru
5) Peserta didik dari luar kota 5) Munculnya lembaga yang
sejenis
Sumber: Pengolahan data Internal dan Eksternal LKP Global Lingua Brebes

Faktor Internal yang IFAS (Internal Factors


berasal dari dalam lingkungan Analysis Strategy) disusun
lembaga yang berupa kekuatan untuk merumuskan faktor-
dan kelemahan lembaga. faktor internal tersebut dalam
Setelah faktor-faktor strategi kerangka Strength and
internal lembaga Weakness lembaga.
diidentifikasikan, suatu tabel
Tabel 2. IFAS LKP Global Lingua Brebes
Bobot dan
Faktor Strategi Internal Bobot Rating
Rating
Kekuatan
1 Gedung milik sendiri 0,11 3,33 0,36
2 Memiliki ijin lembaga dari Dinas
0,12 4,00 0,47
Pendidikan
3 Memiliki pelayanan yang berkualitas 0,12 5,00 0,58
4 Placement test untuk menentukan level 0,10 3,33 0,34
5 Biaya pendidikan yang terjangkau dan
0,10 4,00 0,40
dapat diangsur
Subtotal 0,54 19,66 2,15
Kelemahan
1 Belum terakreditasi 0,11 4,33 0,47
2 Tenaga pendidik belum bersertifikat
0,08 3,00 0,23
penguji nasional
3 Belum mempunyai kurikulum sendiri 0,09 4,00 0,37
4 Sistem kontrak bagi tenaga pendidik 0,09 3,67 0,34
5 Belum tercukupi tenaga teknis
0,09 3,00 0,26
computer
Subtotal 0,46 18,00 1,67
Total 1,00 37,66 3,82
Sumber: Pengolahan data Internal LKP Global Lingua Brebes, 2013
Faktor eksternal yang eksternal, kita perlu
berasal dari luar lingkungan mengetahui terlebih dahulu
lembaga berupa peluang dan faktor strategi eksternal
ancaman. Sebelum membuat (EFAS). Berikut ini adalah cara
matriks faktor strategi penentuan faktor strategi
eksternal (EFAS).
Tabel 3. EFAS LKP Global Lingua Brebes
Bobot dan
Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating
Rating
Peluang
1 Kebijakan pemerintah untuk
0,11 3,67 0,41
meningkatkan pendidikan
2 Minat masyarakat terhadap Bahasa
0,13 4,00 0,52
Inggris dan Komputer meningkat
3 Menambah jenis kursus lain 0,08 3,33 0,28
4 Kerjasama dengan pemerintah untuk
0,11 4,00 0,45
program diklat dan penyaluran alumni
5 Peserta didik dari luar kota 0,08 2,67 0,22
Subtotal 0,52 17,67 1,89
Ancaman
1 Kebijakan pemerintah bagi lembaga
0,11 4,00 0,45
yang belum terakreditasi
2 Kompetitor dapat meniru strategi
0,11 3,00 0,34
Lembaga
3 Tenaga pendidik yang buka kursus
0,08 2,67 0,22
Sendiri
4 Kompetitor memiliki teknologi terbaru 0,09 3,33 0,31
5 Munculnya lembaga yang sejenis 0,07 3,00 0,22
Subtotal 0,48 16,00 1,54
Total 1,00 33,67 3,43
Sumber: Pengolahan data Internal LKP Global Lingua Brebes, 2013

Analisis tabel diatas b. Analisis Diagram Cartesius


menunjukkan bahwa faktor- Diagram cartesius
faktor oppotunities nilai merupakan hasil identifikasi
skornya 1,89 dan faktor threats dari faktor-faktor internal yaitu
1,54. Selanjutnya nilai total strength dan weakness; dan
skor dari masing-masing faktor faktor-faktor eksternal yaitu
dapat dirinci. Strengths : 2,15; opportunity dan threat yang
Weaknesses : 1,67; digambarkan dalam bentuk
Opportunities : 1,89; dan diagram. Berdasarkan hasil
Threats : 1,54. Maka diketahui yang diperoleh, nilai total skor
nilai strengths diatas nilai dari masing-masing faktor
weaknesses selisih (+) 0,48 dan dapat dirinci sebagai berikut :
nilai opportunities diatas nilai strengths 2,15; weaknesses
threats selisih (+) 0,35. 1,67; opportunities 1,89; dan
threats 1,54. Maka diketahui
nilai strengths diatas nilai hasil identifikasi faktor-faktor
weaknesses selisih (+) 0.48 dan tersebut maka dapat
nilai opportunities diatas nilai digambarkan dalam diagram
threats selisih (+) 0,35. Dari cartesius berikut ini:
Gambar 2. Diagram Cartesius IFAS dan EFAS
Peluang 1,89

0,3

Kelemahan Kekuatan
0,4

Ancaman 1,54
Dari gambar diagram Berikut ini adalah
cartesius di atas, sangat jelas rincian mengenai kekuatan,
menunjukkan bahwa LKP kelemahan, peluang, dan
Global Lingua Brebes telah ancaman dalam bentuk matriks
berada pada jalur yang tepat dimana akan menghasilkan
dengan terus melakukan strategi-strategi untuk
strategi pengembangan mengatasi permasalahan yang
(growth) yang dapat dihadapi LKP Global Lingua
meningkatkan penghasilan. Brebes berdasarkan faktor
internal dan eksternal
IFAS Strengths Weaknesses
Internal Factor Analysis Strategy

MemilikiijinlembagadariDinas Pendidikan.
Gedung milik sendiri.

Memiliki pelayanan yang berkualitas.

Sistem kontrak bagi tenaga pendidik.

Belum tercukupi tenaga teknis komputer.


Biaya pendidikan yang terjangkau dan dapat
Placement test untuk menentukan level.

Belum terakreditasi.

Belum mempunyai kurikulum sendiri.


Tenagapendidikbelumbersertifikat penguji
nasional.
diangsur.
EFAS
Eksternal Factor Analysis Strategy
1 3 4 2 5 1
2 3 4 5
Strategi SO Strategi WO
Kebijakan pemerintah untuk
Opportunities

1 1. Menggunakan kekuatan 1. Meningkatkan kualitas SDM


meningkatkan pendidikan.
gedung dengan cara dengan mengikuti pelatihan
Minat masyarakat terhadap Bahasa menambah ruangan untuk dan ujian kompetensi.
2 membuka jenis kursus lain. 2. Memanfaatkan teknologi
Inggris dan Komputer meningkat.
2. Mempertahankan pelayanan internet untuk berkomunikasi
Menambah jenis kursus lain. 3 yang berkualitas dengan dan menjaring peserta didik.
membuat database peserta 3. Melakukan perbaikan dalam
Kerjasama dengan pemerintah didik. sistem manajemen
untuk program diklat dan 4 3. Mengadakan kerjasama pendidikan agar dapat
penyaluran alumni. dengan instansi pemerintahan terakreditasi.
seperti pelatihan Bahasa
Peserta didik dari luar kota. 5 Inggris dan Komputer.
4. Membuka cabang baru di kota
lain.
Kebijakan pemerintah bagi Strategi ST Strategi WT
lembaga yang belum terakreditasi. 1 1. Mempertahankan pelayanan 1. Menghindari pindahnya
dengan cara memberikan karyawan dan tenaga
Kompetitor dapat meniru strategi perhatian seperti beasiswa pendidik yang berkualitas ke
lembaga. 2 pendidikan bagi peserta didik lembaga lain.
yang berprestasi. 2. Melakukan pendataan
Tenaga pendidik yang buka 2. Menjaga komunikasi dengan melalui angket saran dan
kursus sendiri. 3 peserta didik tentang kritik dari peserta didik
informasi pentingnya untuk mengetahui
Kompetitor memiliki teknologi mengikuti kursus. kekurangan/kelemahan
4
terbaru. 3. Membangun komunikasi dan lembaga.
kerjasama yang baik antar 3. Mengoptimalkan peran
Munculnya lembaga yang sejenis. 5 karyawan, tenaga pendidik, karyawan dan tenaga
dan peserta didik untuk pendidik dalam memberikan
mengatasi para pesaing. pelayanan pendidikan.

Berdasarkan analisis dapat digunakan pada strategi


SWOT, LKP Global Lingua tertentu dan memanfaatkan
Brebes memiliki kekuatan yang peluang yang tepat serta
meminimalkan atau menghindari 2. Berdasarkan matriks SWOT
kelemahan dan ancaman yang maka dapat disimpulkan
ada. Posisi ini sangat beberapa pengembangan
menguntungkan lembaga dengan melalui pertimbangan faktor
memperbaiki kondisi diatas internal dan eksternal lembaga
rata-rata yang dapat bermanfaat bagi
kemampuan sehingga LKP Global kemajuan LKP Global Lingua
Lingua Brebes dapat Brebes.
mengendalikan para pesaing yang 3. Dengan analisis SWOT,
ada maupun pesaing yang lembaga pendidikan dapat
terbilang kuat. Tujuan LKP melihat kekuatan, kelemahan,
Global Lingua Brebes adalah peluang dan ancaman yang ada
supaya bisa memenuhi kebutuhan sehingga dapat membuat
masyarakat dalam bidang strategi promosi dan pemasaran
pendidikan. yang tepat agar mampu
bersaing dengan lembaga yang
E. Kesimpulan sejenis.
Berdasarkan uraian yang
telah dikemukakan, maka dapat F. Saran-saran
disimpulkan sebagai berikut : Hendaknya setiap
1. Berdasarkan analisis internal lembaga pendidikan dalam
dan eksternal lembaga beserta mengatasi permasalahan
diagram cartesius dapat menggunakan Analisis SWOT
diperoleh bahwa yang menjadi sebagai salah satu solusi. Karena
strategi utama LKP Global dengan pendekatan SWOT
Lingua Brebes adalah Growth lembaga pendidikan akan
Strategy (Strategi mengenali kekuatan, kelemahan,
Pertumbuhan), dimana LKP peluang dan ancaman sehingga
Global Lingua Brebes dapat akan lebih mudah untuk
mengembangkan pangsa pasar mengatasi sebuah permasalahan
dan program pendidikannya dan menentukan strategi untuk
dengan cara mengembangkan meningkatkan kemampuan
kemampuan karyawan dan bersaing dengan lembaga lain.
tenaga pendidik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).


Jakarta: Rineka Cipta
Hariwijaya, M & Djaelani, Bisri M, 2004. Panduan menyusun skripsi & Tesis.
Yogyakarta: Siklus
Ihsani, Mastur Mujib, 2010. Analisis Daya Saing Industri Pengolahan Logam di
Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Ikhwan, Syariefful, 2012. Strategi Pemasaran Perusahaan Daerah Badan
Kredit Kecamatan Brebes Cabang Wanasari. Skripsi Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Widya Manggalia Brebes.
Modul 4, 2010: Mengembangkan Daya Saing. Direktorat Pembinaan Kursus dan
Kelembagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal
Kementerian Pendidikan Nasional.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Sudjana, Nana, 2009. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Tjiptono, Fandy & Chandra, Gregorious, 2011. Service, Quality & Satisfaction.
Yogyakarta: Andi Offset.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai