Swadayaonline.com - Bioteknologi berasal dari kata bios yaitu hidup, teuchos yaitu
alat dan logos yaitu ilmu, sehingga dapat dikatakan bahwa bioteknologi adalah ilmu
yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip biologi. Menurut European Federation of
Biotechnology (EFB), bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan
ilmu rekayasa yang bertujuan untuk meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel,
bagian dari organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan barang
dan jasa.
Bioteknologi terbagi menjadi 2, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern. Bioteknologi konvesional adalah bioteknologi yang memanfaatkan
mikroorganisme secara langsung untuk menghasilkan suatu produk, proses
bioteknologi konvensional ini lebih dikenal dengan istilah fermentasi. Fermentasi
merupakan proses produksi energi tanpa oksigen (anaerob) namun seiring
berkembangnya teknologi istilah fermentasi meluas menjadi semua proses yang
melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk baik metabolit primer
atau metabolit sekundernya. Contoh produk hasil fermentasi yaitu yoghurt, keju, bir,
tape dan tempe. Dalam dunia pertanian bioteknologi konvensional dapat digunakan
untuk membuat pupuk kompos, pupuk kandang dan biogas melalui proses fermentasi
dengan bantuan mikroorganisme. Selain itu proses fermentasi ini juga dimanfaatkan
untuk menambah nilai jual suatu produk hasil pertanian sebagai contoh pengolahan
keju, kimchi, tape, minuman beralkohol dan masih banyak lagi produk-produk yang
memanfaatkan mikroorganisme dalam proses fermentasi.
Era Industri 4.0 saat ini merupakan era teknologi dimana hampir di semua sektor
menggunakan teknologi, seperti yang sedang marak saat ini yaitu mobile connectivity,
artificial intelligence, internet of things, next generation robotics, 3D printing, genetic
engineering, nanotechnology, advanced materials, dan biotechnology. Kecepatan dan
peningkatan produksi merupakan 2 hal yang dibutuhkan oleh sektor pertanian dalam
era ini, sehingga digitalisasi, bioteknologi, dan kecepatan proses merupakan kunci dari
revolusi pertanian pada era 4.0 saat ini.
Selain rekayasa genetika, kultur jaringan juga memiliki peran dalam bidang
bioteknologi pertanian. Kultur jaringan digunakan untuk memperbanyak tanaman hasil
rekayasa genetika dan juga untuk menyediakan benih unggul yang selalu tersedia
sepanjang waktu yang tidak dapat dipenuhi dengan perbanyakan tanaman secara
konvensional. Selain itu kultur jaringan juga digunakan untuk menghasilkan benih
tanaman dalam waktu relatif cepat dan dalam jumlah banyak yang tidak tergantung
kondisi musim atau cuaca.
Kultur jaringan sendiri bukanlah suatu ilmu, melainkan suatu teknik yang sangat
penting dalam bidang bioteknologi pertanian. Kultur jaringan merupakan teknik
menumbuhkan tanaman dari bagian tanaman yang dapat berupa sel, jaringan atau
organ yang ditanam dalam media tumbuh dalam kondisi lingkungan yang aseptis
sehingga tumbuh menjadi tanamah utuh. Media tumbuh yang digunakan pada kultur
jaringan berisi nutrisi makro, mikro, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tanaman seperti
layaknya yang ada dalam tanah.