Anda di halaman 1dari 14

JISIP. Vol. 3 No.

1 ISSN 2598-9944 Maret 2019

Identifikasi Rumput Laut (Seaweed) di Perairan Pantai Cemara, Jerowaru Lombok Timur
Sebagai Bahan Informasi Keanekaragaman Hayati Bagi Masyarakat

Subagio dan Muh. Sofiandi Hamdan Kasim


Universitas Pendidikan Mandalika
Subagio.ikipmataram@gmail.com

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi species makroalga, keanekaragaman


makroalga, dan hasil identifikasi species makroalga di Perairan Pantai Cemara, Jerowaru Lombok
Timur sebagai dasar penyusunan brosur keanekaragaman hayati bagi masyarakat. Jenis penelitian ini
bersifat deskriptif, tehnik sampling menetapkan 4 transek (transek I berada di zona litoral dengan
kondisi perairan masih alami karena minimnya pengaruh dari warga, transek II terletak pada zona
litoral dekat dengan pemukiman warga, transek III diletakkan pada zona neritik dengan kondisi
perairan masih cukup alami, sedangkan pada transek IV di letakkan pada zona yang sama dengan
transek III hanya saja bedanya pada lokasi transek IV lingkungan perairannya terkena langsung dari
aktifitas masyarakat yang ada di pesisir pantai). Identifikasi species makroalganya dilakukan pada saat
penelitian dilaksanauan. Species makroalga dianalisis dengan rumus Shanon-Wienner (Indeks
Keanekaragaman dan Keseragaman). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan sebanyak 15 species
yang tergolong dalam 3 devisi utama, yakni: Rhodophyta (alga merah), Phaenophyta (alga coklat),
dan Chlorophyta (alga hijau). Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa indeks
keanekaragaman masing-masing transek yaitu: 1, 608; 2,126; 2,926; dan 5,519. Indeks
keseragaman transek I; II; III dan IV sebesar 0,178; 0,212; 0,195; dan 0,193. Disimpulkan bahwa
indeks keaneragaman dari makroalga di perairan Pantai Cemara, Jerowaru Lombok Timur
berkatagori sedang dengan indeks keseragaman relatif seragam.

Kata Kunci: Seaweed dan keanekaragaman

PENDAHULUAN keanekaragaman hayati dalam ruang


Rumput laut adalah sumber daya lingkup keanekaragaman rumput laut
hayati yang telah dimanfaatkan masyarakat tentunya Indonesia memiliki potensi yang
Indonesia sebagai mata pencarian, dan besar terhadap sumber daya laut, salah
beberapa wilayah menjadikannya mata satunya adalah rumput laut. Rumput laut
pencarian utama. Rumput laut merupakan dari kelas alga coklat (phaeophyta)
salah satu komuditas sumberdaya laut yang merupakan salah satu makroalga yang
memiliki nilai ekonomis yang tinggi, mudah paling banyak tumbuh di perairan
dibudidayakan serta biaya produksi yang Indonesia. Ada dua tipe substrat utama
rendah. Rumput laut merupakan tumbuhan yang digunakan sebagai tempat hidup
tingkat rendah yang perawakannya rumput laut yaitu substrat lunak yang
(habitusnya) relative sulit dibedakan antar meliputi lumpur, pasir atau campuran pasir
akar, batang dan daunnya. Keseluruhan dan lumpur, dan substrat keras yang meliputi
tubuhnya disebut dengan thallus. Rumput karang mati, karang hidup dan batuan
laut dibedakan dalam 3 divisi utama Dengan keberagaman jenis dari
berdasarkan atas kandungan pigmen yang rumput laut yang tumbuh di Indonesia maka
dominan pada rumput laut tersebut yaitu tidak heran banyak juga yang
Rhodophyta (alga merah), Phaeophyta membudidayakannya seperti salah satu
(alga coklat) dan Chlorophyta (alga daerah di Nusa Tenggara Barat yakni di
hijau) (Indrawati et al., 2007). perairan pantai Cemara.Jerowaru
Keanekaragaman hayati Kabupaten Lombok Timur yang mayoritas
(Biodevirsitas) dapat diartikan sebagai pendapatan utama masyarakat sekitar pantai
perbedaan yang terdapat pada mahluk dihasilkan dari budidaya rumput laut.
hidup sesuai dengan spesies, jenis ataupun Pantai Cemara terdapat di
ekosistemnya, berbicara mengenai Kecamatan Jerowaru Lombok

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 308


JISIP. Vol. 3 No. 1 ISSN 2598-9944 Maret 2019

Timur.Substrat pantainya yang bermacam- 1. Makroalga, yaitu alga yang


macam sangat berpotensi untuk digali mempunyai bentuk dan ukuran
kekayaan rumput lautnya. Kawasan tersebut tubuh makroskopik.
diduga memiliki keanekaragaman jenis 2. Mikroalga, yaitu alga yang
yang cukup besar. Sehingga penting mempunyai bentuk dan ukuran
kiranya masyarakat diberikan edukasi tubuh mikroskopik.
mengenai rumput laut baik dari jenis, Bagian-bagian rumput laut secara
manfaat dan faktor yang mempengaruhi umum terdiri dari holdfast yaitu bagian dasar
keberagaman rumput laut (seaweed) dari rumput laut yang berfungsi untuk
sehingga masyarakat diharapkan kedepannya menempel pada substrat dan thallus yaitu
denagan edukasi yang akan diberikan bentuk-bentuk pertumbuhan rumput laut
mengenai rumput laut (seaweed) melalui yang menyerupai percabangan.Tidak semua
bahan informasi dalam bentuk brosur mampu rumput laut bisa diketahui memiliki holdfast
membantu masyarakat dalam atau tidak.Rumput laut memperoleh atau
pembudidayaan rumput laut (seaweed) agar menyerap makanan melalui sel-sel yang
hasil yang akan didapatkan lebih maksimal. terdapat pada thallusnya. Nutrisi terbawa
Berdasarkan uraian diatas maka oleh arus air yang menerpa rumput laut akan
peneliti melakukan penelitian yang diserap sehingga rumput laut bisa tumbuh
berjudul: “Identifikasi Rumput Laut dan berkembangbiak. Perkembangbiakan
(Seaweed) di Derairan Pantai Cemara, rumput laut melalui dua cara yaitu
Jerowaru Lombok Timur Sebagai Bahan generative dan vegetative (Juneidi, 2004).
Informasi Keanekaragaman Hayati Bagi Jenis-Jenis Rumput Laut (Seaweed)
Masyarakat”. Rumput laut (Seaweed) pada dasarnya
KAJIAN PUSTAKA dibedakan dalam 3 divisi utama
Rumput Laut (Seaweed) berdasarkan atas kandungan pigmen yang
Dari segi morfologi rumput laut tidak dominan pada rumput laut tersebut yaitu
memperlihatkan adanya perbedaan antara Rhodophyta (alga merah), Phaeophyta (alga
akar, batang dan daun.Secara keseluruhan coklat) dan Chlorophyta (alga hijau)
tanaman ini mempunyai morfologi yang (Indrawati et al.,2007).
mirip walaupun sebenarnya berbeda.Bentuk- a. Rhodophyta (alga merah)
bentuk tersebut sebenarnya hanyalah thallus
belaka.Makroalga merupakan tumbuhan
thallus yang hidup di air, setidak-tidaknya
selalu menempati habitat yang lembab atu
basah.Selnya sealu jelas mempunyai inti
dan plastida, dan dalam plastidanya
terdapat zat-zat warna derivat klorofil,
yaitu klorofil a dan b atau kedua-duannya.
Selain derivat-derivat klorofil terdapat pula
zat-zat warna lain dan zat waarna lain Gambar 2.1.Eucheuma cattoniisalah satu
inilah yang justru kadang-kadang lebih jenis alga merah (Sumber: Doty, 2011)
menonjol dan menyebabkan ganggang Kingdom : Plantae Divisi : Rhodophyta
tertentu diberi nama menurut warna tadi. Zat- Kelas : Rhodophyceae Ordo : Gigartinales
zat warna tersebut berupa fikosianin (warna Famili : Solieracea Genus : Eucheuma
biru), pikosantin (warna pirang), dan Spesies :Eucheuma cattonii
fikoeritrin (warna merah).Disamping itu juga Rumput laut atau alga merah
bisa ditemukan zat-zat warna santofil, dan mempunyai identitas biologis sebagai
karotin (Tjitrosoepomo, 1998). berikut: Dalam reproduksinya tidak
Alga atau ganggang adalah kelompok mempunyai stadia gamet berbulu cambuk,
thallophyta yang berklorofil. Berdasarkan reproduksinya seksual dengan karpogonia
ukuran tubuhnya alga dibagi kedalam dua dan spermatia, pertumbuhannya bersifat
golongan desar yaitu: uniaksial (satu sel di ujung thallus) dan

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 309


JISIP. Vol. 3 No. 1 ISSN 2598-9944 Maret 2019

multiaksial (banyak sel di ujung thallus), alat melekat pada substrat batu di rataan
pelekat (holdfast) terdiri dari sel tunggal terumbu.
atau sel banyak, memiliki figmen fikobilin 9. Gelidiella (G. acerosa) tumbuh
yang terdiri dari fikoeretrin (warna merah), menempel pada batu. Alga ini muncul
bersifat adaptasi kromatik yaitu memiliki dipermukaan air pada saat air surut dan
penyesuaian antara proporsi pigmen dengan mengalami kekeringan. Alga ini
berbagai kualitas pencahayaan dan dapat digunakan sebagai sumber agar yang
menimbulkan berbagai warna pada thallus diperdagangkan.
seperti: warna merah tua, merah muda, 10. Gigartina (G. affinis) tumbuh
pirang, abu-abu, kuning dan hijau dalam menempel pada batu di rataan trumbu,
dinding selnya tersusun dua lapisan yaitu terutama di tempat-tempat yang masih
lapisan dalam yang keras banyak tergenang air pada saat air surut terendah.
mengandung selulosa dan lapisan luar yang 11. Gracilaria terdiri dari tujuh jenis,
terdiri dari substansiter pektik yang yakni G. arcuata, G. coronopifolia,
mengandung agar dan carrageenan G. foliifera, G. gigas, G.
(Aslan,1998). salicornia,dan G. verrucosa.
Menurut Juana (2009), tercatat 17 12. Halymenia terdiri dari dua jenis,
marga terdiri dari 34 jenis. Berikut ini marga- yakni H. durvillaei, dan H. harveyana.
marga alga merah yang ditemukan di alga ini hidup melekat pada batu karang
Indonesia diantarnya adalah: diluar rataan trumbu yang selalau
1. Acanthopora terdiri dari dua jenis yang tergenag air.
tercatat, yakni A. spicifera, dan A. 13. Hypnea terdiri dari dua jenis, yakni H.
muscoides. Alga ini hidup menempel asperi, dan H. servicornis. Alga ini
pada batu atau benda keras lainnya. hidup di habitat berpasir atau berbatu,
2. Actinotrichia (A. fragilis) terdapat di adapula yang bersifat epifit. Sebarannya
bawah pasut dan menempel pada karang luas.
mati. Sebarannya luas terdapat pula di 14. Laurencia terdiri dari tiga jenis yang
padang lamun. tercatat, yakni L. intricate, L. nidifica,
3. Ananisa (A. glomerata) tumbuh dan L. obtusa. Alga ini hidup melekat
melekat pada batu di daerah terumbu pada batu di daerah trumbu karang.
karang dan dapat hidup melimpah di 15. Rhodymenia (R. palmata) hidup
padang lamun. melekat pada substrat baru di rataan
4. Amphiroa (A. fragilissima) tumbuh terumbu.
menempel pada dasar pasir di rataan 16. Titanophora (T. pulchra) jarang
pasir atau menempel pada substrat dasar dijumpai, jenis ini terdapat di perairan
lainnya di padang lamun. Sebarannya Sulawesi.
luas. 17. Porphyra adalah alga cosmopolitan.
5. Chondrococcus (C. hornemannii) Marga alga ini terdapat mulai dari
tumbuh melekat pada substrat batu di perairan subtropik sampai daerah tropik.
ujung luar rataan trumbu yang senantiasa Alga ini dijumpai di daerah pasut (litoral),
terendam air. tepatnya di atas daerah litoral. Alga ini
6. Corallina belum diketahui jenisnya. Alga hidup di atas batuan karang pada pantai
ini tumbuh di bagian luar trumbu yang yang terbuaka serta bersalinitas tinggi.
biasanya terkena ombak langsung.
Sebarannya tidak begitu luas terdapat
antaranya di pantai selatan jawa.
7. Eucheuma adalah alga merah yang
biasa ditemukan dibawah air surut rata-
rata pada pasang-surut bulan setengah.
8. Galaxaura terdiri dari empat jenis, yakni
G. kjelmanii, G. subfruticulosa, G.
subverticallata, dan G. rugosa. Alga ini

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 310


JISIP. Vol. 3 No. 1 ISSN 2598-9944 Maret 2019

b. Phaeophyta (alga coklat) 6. Padina (P. australis), tumbuhmenempel


pada batu di daerah rataan terumbu, baik
di tempat terbuka di laut maupaun di
tempat terlindung. Alat pelekatnya yang
melekat pada batu atau pada pasir, terdiri
dari cakram pipih 5 - 8cm lebarnya.
Tangkai yang pipih dan pendek
menghubungkan alat pelekat ini dengan
ujung meruncing dari selusin daun
berbentuk kipas. Setiap daun mempunyai
Gambar 2.2. Padina sp salah satu jenis alga jari-jari
coklat (Sumber: Sergiana 2009) 5 cm atau lebih.
Klasifikasi : Padina sp Kingdom : Plantae 7. Sargasum terdapat teramat melimpah
Divisi : Phaeophyta Kelas : Phaeophyceae mulai dari air surut pada pasang-surur
Ordo : Dictyotales Famili : Dictyotaceae bulan setengah ke bawah. Alga ini
Genus : Padina Spesies :Padina sp hidup melekat pada batu atau
Menurut juana (2009), terdapat bongkahan karang dan dapat terbedol
delapan marga alga coklat yang sering dari substratnya selama ombak besar
ditemukan di Indonesia. Berikut ini adalah dan menghanyut kepermukaan laut atau
marga-marga alga coklat diantarnya adalah: terdampar di bagian atas pantai.
1. Cystoseira sp. Hidup menempel pada batu Warnanya bermacam- macam dari coklat
di daerah rataan trumbudengan alat muda sampai coklat tua. Alat pelekatnya
pelekatnya yang berbentuk cakram kecil. terdiri dari cakram pipih. Di perairan
Alaga ini mengelompok bersama dengan kita tercatat tujuh jenis, yakni S.
komunitas Sargassum dan Turbinaria. Di polycystum, S. plagiophyllum, S.
perairan pantai Malaysia terdapat jenis C. duplicatum, S. carassifolium, S. binderi,
prolifera yang dapat berukuran besar dan S. echinocarpum, dan S. cinereum.
terdapat di paparan terumbu dan pantai 8. Turbinaria terdiri dari tiga jenis yang
berbatu. Alga ini mempunyai dua tercatat, yakni T. conoides, T. decurrens,
atau tiga sayap longitudinal dengan dan T. ornate. Alga ini memiliki cabang-
pinggiran bergerigi. Sayap ini mencapai cabang silendrikdengan diameter 2 – 3
lebih dari 0,5 cm lebarnya. Kantung mm dan mempunyai cabang lateral
udaranya terdapat di sepanjang thallus. pendek dari 1 – 1,5 cm panjangnya.
2. Dictyopteris sp. Hidup melekat pada Alga ini terdapat di pantai berbatu dan
batu di pinggiran luar rataan terumbu paparan terumbu.
jarang dijumpai. Jenis alga ini banyak c. Chlorophyta (alga hijau)
ditemukan diselatan Jawa, Selatan Sunda
dan Bali.
3. Dictyota (D. bartayresiana),tumbuh
menempel pada batu karang mati di
daerah rataan terumbu.
4. Hormophysa (H. triquesa), hidup
menempel pada batu dengan alat
pelekatnya berbentuk cakram kecil.
Alga ini hidup bercampur dengan
Sargassum dan Turbinaria dan hidup di
rataan trumbu.
5. Hydroclathrus (H. clatratus), tumbuh Gambar 2.3. Halimeda micronesica salah
melekat pada batu atau pasir di daerah satu jenis dari alga hijau (Sumber: Shimek,
rataan terumbu dan tersebar agak luas 2008)
di perairan Indonesia. Klasifikasi : Halimeda micronesica
Kingdom :Plantae
Divisi :Chlorophyta
Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 311
JISIP. Vol. 3 No. 1 ISSN 2598-9944 Maret 2019

Kelas :Chlorophyceae 3. Valonia (V. Ventricosa)mempunyai


Ordo :Bryopsidales thallus yang membentuk gelembung
Famili :Halimedaceae berisi cairan berwarna ungu atau
Genus :Halimeda hijau mengkilat,
Spesies :Halimeda micronesica menempel pada karang atau karang mati.
Alga ini merupakan kelompok Alga ini berbenag hijau bercabang dan
terbesar dari vegetasi alga.Alga hijau beruas, garis tengahnya kira-kira 1 mm,
(Chlorophyceae) termasuk dalam divisi tumbuh ke atas membentuk sebuah
chlorophyta. Perbedaan dengan divisi thallus yang permukaan atasnya
lainnya karena memiliki warna hijau yang berbentuk kubah.
jelas seperti pada tumbuhan tingkat tinggi 4. Dictyosphaera (D. caversona) dan
karna mengandung pigmen klorofil a dan b, jenis-jenis dari marga ini di Nusa
karotin dan xantofil, violasantin,dan lutein. Tenggara Barat dinamakan bulung dan
Pada kloroplas terdapat pirenoid, hasil dimanfaatkan sebagai sayuran.
asimilasi berupa tepung dan lemak. Hasil 5. Halimeda terdiri dari 18 jenis. Marga
asimilasi beberapa amilum, penyusunnya ini berkapur dan menjadi salah satu
sama seperti pada tumbuhan tingkat tinggi penyumbang endapan lkapur di laut. H.
yaitu amilose dan amilopektin. Beberapa tuna terdiri dari rantai bercabang dari
xanthofil jumlahnya melimpah ketika potongan tipis berbentuk kipas. Alga
organism tersebu masih muda dan sehat, ini terdapat di bawah air surut, pada
xanthofil lainnya akan tampak dengan pantai berbatu dan paparan terumbu,
bertambahnya umur. Pigmen selalu berada tetapi potongan-potongannya dapat
dalam plastid ini disebut kloroplas.Dinding tersapu ke bagian atas pantai setelah
sel lapisan luar terbentuk dari bahan pektin terjadi badai.
sedangkan lapisan dalam dari selulosa. 6. Chaetomorphamempunyai thallus atau
Contohnya: Entermorpha, Caulerpa, daunnya berbentuk benang yang
Halimeda dan Spirulina. Alga hijau yang menggumpal. Jenis yang diketahui
tumbuh di laut disepanjang perairan yang adalah C. crassa yang sering terjadi
dangkal. Pada umumnya melekat pada gulma bagi budidaya laut.
batuan dan seringkali muncul apabila air 7. Codium hidup menempel pada batu atau
menjadi surut (Bachtiar, 2007; batu karang, tercatat ada enam jenis.
Sulisetijono, 2009; Tjitrosoepomo, 1998). 8. Dari marga Udotea tercatat ada dua
Menurut juana (2009), tercatat jenis dan banyak terdapat di perairan
sedikitnya 12 genus alga hijau yang banyak Sulawesi, seperti di Kepulauan
diantaranya sering dijumpai di perairan Spermonde dan Selat Makasar. Alga ini
pantai Indonesia. Berikut ini adalah genus- tumbuh di pasir dan trumbu karang
genus alga hiju diantaranya adalah: 9. Tydemania (T. expeditionis) tumbuh di
1. Caulerpayang dikenal beberapa paparan terumbu karang yang dangkal
penduduk pulau sebagai anggur laut dan di daerah tubir pada kejulukan 5-30
yang terdiri dari 15 jenis dan 5 varietas. m di perairan jernih.
2. Ulva mempunyai thallus berbentuk 10. Burnetella (B. nitia) menempel pada
lembaran tipis seperti sla, oleh karnaya karang mati dan pecahan karang di
dinamakan sla laut. Ada tiga jenis yang paparan turumbu.
tercatat, satu diantaranya, U. reticulata. 11. Burgenesia (B. forbisi) mempunyai
Alga ini biasanya melekat bisanya thallus membentuk kantung silendrik
dengan menggunakan alat pelekat berisi cairan warna hijau tua atau
berbentuk cakram pada batu atau pada hijau kekuning- kuningan, menempel di
substrat lain. Tangkai pendek batu karang atau pada tumbuh-
menghubungkan alat ini dengan daun tumbuhan lain.
yang tipis dan lebar, 0,1 mm tebalnya, 12. Neomeris (N.annulata), tumbuh menepel
bentuk dan ukurannya tak teratur. pada substrat pada karang mati di dasar

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 312


JISIP. Vol. 3 No. 1 ISSN 2598-9944 Maret 2019

laut. N.annulata hidup di daerah pasut perkembangan (difrensiasi) adalah proses


di seluruh perairan Indonesia. menuju kedewasaan pada organism,
3. Perkembagbiakan Rumput Laut merupakan perubahan dari keadaan
(Seaweed) sejumlah sel membentuk organ-organ
Perkembangbiakan rumput laut yang mempunyai struktur dan fungsi
pada dasarnya ada dua macam yaitu secara yang berbeda. Terdapat dua macam
kawin dan tidak kawin.Pada pertumbuhan yaitu:
perkembangbiakan secara kawin gametofit 1. Pertumbuhan primer
jantan yang disebut spermatia. Spermatia ini Merupakan hasil pembelahan sel-sel
akan membuahi sel betina pada cabang jaringan meristem primer. Berlangsung
karpogonia dari gametofit betina. Hasil pada embrio, bagian ujung-ujung
pembuahan ini akan keluar sebagai tumbuhan seperti akar dan batang.Daerah
karpospora. Setelah terjadi proses germinasi pertumbuhan pada akar dan batang
akan tumbuh menjadi tanaman yang tidak dibedakan menjadi tiga yakni daerah
beralat kelamin atau disebut sporofit (Aslan, pembelahan, daerah pemanjangan dan daerah
1998). Perkembangbiakan secara tidak kawin difrensiasi.
terdiri dari penyebaran tetraspora, vegetative 2. Pertumbuhan sekunder
dan konjogatif. Sporofit dewasa Merupakan aktifitas sel-sel meristem
menghasilkan spora yang disebut tetraspora sekunder yaitu kambium dan kambium
yang sesudah proses germinasi tumbuh gabus.Pertumbuhan ini dijumpai pada
menjadi tanaman beralat kelamin yaitu tumbuhan dikotil gymnospermae dan
gametofit jantan dan gametofit betina. menyebabkan membesarnya ukuran
Perkembangan secara vegetative adalah (diameter) tumbuhan. Pertumbuhan rumput
dengan cara stek Potongan seluruh bagian laut terjadi karena rumput laut melakukan
dari thallus akan membentuk percabangan proses respirasi dan fotosintesis.
baru dan tumbuh berkembang menjadi Pertumbuhan rumput laut dipengaruhi oleh
tanaman dewasa. Konjugasi merupakan beberapa faktor baik yang bersifat internal
proses peleburan dinding sel dan maupun eksternal. Faktor internal yang
pencampuran protoplasma antara dua berpengaruh terhadap pertumbuhan antara
thalli (Poncomulyo.2006). lain jenis, bagian thallus dan umur,
4. Habitat Rumput Laut (Seaweed) sedangkan faktor eksternal yang
Kehadiran rumput laut di Indonesia berpengaruh antara lain keadaan
banyak dijumpai di perairan pantai yang lingkungan fisika dan kimia yang dapat
mempunyai paparan terumbu.Distribusi dan berubah menurut ruang dan waktu,
kepadatannya tergantung pada tipe dasar penanganan bibit, perawatan tanaman, dan
perairan, kondisi hidrografis musim dan metode budidaya. Laju pertumbuhan yang
kompetisi jenis (Soegiarto 1977).Sebaran dianggap menguntungkan adalah daiatas
rumput laut di berbagai perairan Indonesia 3% pertumbuhan berat per hari (Mubarak,
mempunyai habitat yang berbeda-beda 1990).
yakni substrat berlumpur, grave-pasir kasar 6. Manfaat Rumput Laut (Seaweed)
dan batu karang.Rumput laut yang tumbuh Rumput laut adalah salah satu sumber
menanycap di tempat berlumpur atau daya hayati yang sangat potensial untuk
pasir-lumpuran kebanyakan dari marga dikembangkan karena memiliki nilai
Halimeda, Avrainvillea dan Udotea thallus ekonomis tinggi.Rumput laut telah lama
basal mempunyai karakteristik berubi atau dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir
“Bulbous”. sebagai sumber makanan dengan
5. Pertumbuhan dan Perkembangan mengkonsumsinya, dan diproses menjadi
Rumput Laut (Seaweed) berbagai pangan olahan.Dengan
Pertumbuhan merupakan pertambahan kemajuan ilmu pengetahuan dan
ukuran sel atau organism yang teknologi rumput laut diketahui memiliki
berlangsung secara kuantitatif atau kandungan senyawa hidrokoloid, senyawa
terukur (Anonim, 2004), sedangkan bioaktif dan senyawa penting lainnya.

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 313


JISIP. Vol. 3 No. 1 ISSN 2598-9944 Maret 2019

Dalam dunia industri rumput laut telah di 8. Bahan Informasi Masyarakat


manfaatkan menjadi produk olahan dan Bahan informasi masyarakat tersedia
berhasil dikembangkan secara komersial dalam berbagai bentuk salah satunya adalah
seperti agar-agar, pudding, kosmetik, pasta brosur. Brosur merupakan promosi barang
gigi, shampoo, kertas, tekstil dan pelumas dan jasa yang dibuat dengan tujuan untuk
pada pengeboran sumur minyak (Widiyastuti, menginformasikan, mengedukasi, dan
2009). membujuk atau mempengaruhi khalayak
7. Tinjauan Perairan Pantai Cemara untuk membeli atau mengadopsi pesan yang
1. Letak pantai cemara disampaikan. Informasi pada brosur ditulis
Pantai cemara terletak di kecamatan dalam bahasa yang ringkas, dan
Jerowaru kabupaten Lombok Timur, Nusa dimaksudkan mudah dipahami dalam waktu
Tenggara Barat. Pantai ini berada satu singkat. Brosur juga didesain agar menarik
jalur dengan pantai seriwe dan pantai perhatian dan dicetak di atas kertas yang
kaliantan (tempat perayaan bau nyale di baik dalam usaha membangun citra yang
Lombok Timur). Apabila kita berangkat dari baik terhadap layanan atau produk tersebut
kota Mataram melalui jalur selatan, jalur (Indriani dalam Haerani, 2017). Penyusunan
yang kita lewati yakni dari Mataram-Praya- brosur memiliki kriteria proses menulis
Ganti dan Jerowaru dengan waktu tempuh brosur ada beberapa unsur yaitu
kira-kira 2 jam hingga 2 jam setengah menentukan tema atau informasi, tuliskan
perjalanan. Sedangkan kita butuh waktu latar belakang, manfaat, tujuan, pelaksanaan
sekitar 40 menit hingga 1 jam lebih (Hari, bulan, tanggal) dan gambar. (Indriani
perjalanan apabila berangkat dari kota selong dalam Haerani, 2017);
Lombok Timur dengan rutenya yakni a. Halaman tidak lebih dari 2-8 halaman
Selong-Sakra-Sakra Barat- Keruak dan Salah satu kriteria dari brosur yang
Jerowaru. baik adalah halaman tidak lebih dari angka
2. Fungsi Pantai Cemara yang telah ditentukan tadi.Jika halaman
Pantai Cemara berfungsi sebagai kurang dari dua maka informasi yang
tempat objek wisata dan biota laut lainnya, disampaikan bila jadi kurang jelas.
karena pantai cemara memiliki ekosistem b. Brosur Design harus menarik
perairan yang relatif masih utuh. Menarik tentu menjadi hal yang
Ekosistem perairan yang masih cukup wajib untuk design brosur ini. Brosur bisa
baik memiliki peranan dan fungsi yang menjadi sangat menarik karena dipengaruhi
penting bagi penyangga kehidupan, termasuk oleh beberapa hal diantaranya adalah
kehidupan masyarakat. Secara langsung pemilihan warna yang tepat, tema yang
manfaat ini sudah dirasakan oleh sesuai, penggunaan kata-kata yang tepat.
masyarakat sebagai sumber lahan untuk c. Brosur Design memuat berbagai informasi
mencari ikan, udang dan sebagai tempat yang dibutuhkan
pembudidayaan rumput laut. Kembali lagi kepada tujuan suatu
brosur yaitu untuk menyampaikan informasi
mengenai produk, perusahaan, dan
sebagainya. Itulah sebabnya, dalam
mendesain brosur harus memperhatikan
berbagai informasi yang mungkin
dibutuhkan mulai dari alamat yang bisa
dihubungi, produk yang ditawarkan, dan
sebagainya.
d. Kreatif dan unik
Sesuatu yang berbeda akan menjadi
daya tarik tersendiri bagi target promosi
dengan kesan yang unik dan pastinya kreatif
Gambar 2.4. Peta Perairan Pantai Cemara ini akan membuat brosur tampak profesional
dan mudah untuk diingat oleh masyarakat.

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 314


JISIP. Vol. 3 No. 1 ISSN 2598-9944 Maret 2019

B. Pijakan Dasar Untuk Melakukan Ditinjau dari jenis datanya


Pengembangan Brosur pendekatan penelitian yang digunakan
Brosur merupakan promosi barang dalam penelitian ini adalah pendekatan
dan jasa yang dibuat dengan tujuan untuk kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan
menginformasikan, mengedukasi dan penelitian kualitatif yaitu penelitian
membujuk atau mempengaruhi khalayak yang bermaksud untuk memahami
untuk membeli atau mengadopsi pesan yang fenomena tentang apa yang dialami oleh
disampaikan.Informasi pada brosur ditulis subjek penelitian secara holistic dan dengan
dalam bahasa yang ringkas, dan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
dimaksudkan mudah di pahami dalam waktu bahasa pada suatu konteks khusus yang
singkat.Brosur juga didesain agar menarik alamiah dan dengan memanfaatkan
perhatian, dan dicetak di atas kertas yang berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007).
baik dalam usaha membangun citra yang Rancangan atau disain penelitian
baik terhadap layanan atau produk tersebut dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu
(Indriani dalamHaerani, 2017). proses pengumpulan data analisis penelitian.
Model pengembangan brosur Dalam arti luas rancanagn penelitian
menggunakan pengembangan model 4- D meliputi proses perencanaan dan
menurut (Thiagarajan, 1947) meliputi 4 tahap pelaksanaan penelitian. Dengan demikian
yaitu tahap pendefinisian (Define), maka pengembangan rancangan deskriptif
Perancangan (Design), pengembangan menjelaskan langkah-langkah sistematis
(Develop), dan disemisasi (Disseminate), yang ditempuh dalam penelitian deskriptif.
penyusunan brosur bagi masyarakat Populasi penelitian ini adalah semua
bertujuan untuk memberikan informasi jenis rumput laut (Seweed) yang ada di
kepada masyarakat tentang jenis-jenis Perairan Pantai Cemara, Jerowaru Lombok
rumput laut dan fator-faktor yang Timur. Sampel dalam penelitian ini adalah
mempengaruhi keanekaragamannya. jenis-jenis rumput laut yang ditemukan pada
Informasi tentang jenis- jenis rumput laut dan plot berukuran 1 x 1 m, di Perairan Pantai
faktor-faktor yang mempengaruhi Cemara, Jerowaru Lombok Timur.
keanekaragamannyaperlu disosialisasikan Teknik pengambilan sampel yang
kepada masyarakat, salah satu media digunakan pada penelitian ini dilakukan
yang digunakan adalah brosur.Brosur dalam melalui dua tahap.Tahapan pertama adalah
penelitian ini adalah jenis- jenis rumput laut pengambilan data makroalga di lapangan
dan faktor-faktor yang mempengaruhi menggunakan teknik sampling dengan
keanekaragamannya.Mengingat pentingnya metode transek.Transek yang dibuat dalam
informasi jenis-jenis rumput laut dan penelitian ini sebanyak 4 transek yang
faktor-faktor yang mempengaruhi masing-masing diletakkan pada perairan
keanekaragamannya khususnya untuk pantai zona literal (wilayah pasang surut)
masyarakat sekitar Perairan Pantai Cemara, dan zona neritik (laut dangkal). Metode
Jerowaru Lombok Timur. transek kuadrat dilakukan dengan cara
METODE PENELITIAN menarik garis tegak lurus, kemudian diatas
Jenis penelitian yang digunakan garis tersebut ditempatkan plot berukuran 1 x
adalah penelitian deskriptif. Penelitian 1 m, berjumlah 5 plot yang diletakkan pada
deskriptif adalah suatu bentuk penelitian masing-masing transek, tahap kedua adalah
yang ditujukan untuk mendeskripsikan mengidentifikasi jenis-jenis rumput laut
fenomena-fenomena yang ada, baik sedangkan untuk lingkungan perairannya
fenomena alamiah maupun fenomena seperti pH, suhu, dan salinitas diamati
buatan manusia.Fenomena itu bisa berupa dengan menggunakan bantuan alat.
bentuk, aktifitas, karakteristik, perubahan, HASIL PENELITIAN
hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara Kondisi Umum Perairan Pantai Cemara
fenomena yang satu dengan fenomena Perairan pantai cemara merupakan
lainnya (Sukmadinata, 2006). salah satu pantai yang terdapat di lombok
timur yang memiliki kondisiperairan yang

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 315


JISIP. Vol. 3 No. 1 ISSN 2598-9944 Maret 2019

cukup tenang dengan arus ombak yang tidak Kingdom:Plantae


terlalu besar, sehingga banyak jenis hewan- Divisi
hewan yang hidup seperti jenis ikan, karang :Rhodophyta
yang mampu berkembang di daerah Kelas
perairan yang cukup tenang terlebih lagi :Rhodophyceae
berbagai jenis rumput laut yang terdapat di Ordo
sekitar perairan tersebut. :Gigartinales
Perairan pantai cemara tidak terlepas Famili
dari aktivitas penduduk yang berada di Kingdom:Plantae
:Solieracea
sekitar kawasan pantai cemara yakni Divisi
Genus
aktivitas pembudidayaan rumput laut, :Rhodophyta
:Eucheuma
nelayan dan aktivitas pemancing.Belum lagi Kelas
Spesies
aktivitas-ativitas warga yang bermukim di :Rhodophyceae
:Eucheuma
sekitar kawasan pantai cemara yang Ordo spinosu
membuang sampah langsug ke laut dan :Gigartinales
m
aktivitas- aktivitas sehari-hari lainnya.Tata Famili
guna lahan yang mengelilingi perairan :Solieracea
pantai cemara serta aktivitas yang terdapat di Genus
perairan pantai cemara dapat mengakibatkan :Eucheuma
perubahan kondisi fisika dan kimiawinya. Spesies
Kegiatan di daerah sekitar perairan :Eucheuma
pantai cemara memberikan perubahan e
komposisi kimia tertentu terhadap perairan. Kingdomd:
Keanekaragaman rumput laut Plantae Divisi
u
Berdasarkan hasil penelitian, : Phaeophyta
l
makroalga yang ditemukan di lokasi Kelas e :
penelitian adalah sebanyak 15 jenis, Phaeophyceae
makroalga tersebut tergolong kedalam 3 Ordo :
divisi yaitu Chlorophyta, Phaeophyta, dan Dictyotales
Rhodophyta. Untuk divisi Chlorophyta ada 4 Famili :
jenis makroalga. Untuk divisi Paheophyta Dictyotaceae
ada 6 jenis makroalga. Untuk divisi Genus :
Kingdom
Padina :
jenis Rhodophyta ada 5 jenis makroalga.
Plantae
Spesies Divisi
:
Berikut gambar masing-masing jenis
:Padina
Phaeophyta
australis
rumput laut pada gambar 4. 2. di bawah ini.
Kelas :
Gambar 4.1 Jenis-jenis Rumput Laut
Phaeophyceae
Pantai Cemara
Ordo :
Fucales
Rhodophyta Klasifikas Famili :
(alga merah) i Sargassaceae
Kingdom
Genus :
:Plantae Divisi
Sargassum
:Rhodophyta
Spesies :
Kelas
Sargassum
:Rhodophyceae
duplic
Ordo
atum
:Gigartinales
Famili
:Solieracea
Genus
:Eucheuma
Spesies
:Eucheuma
Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan cattonii 316
JISIP. Vol. 3 No. 1 ISSN 2598-9944 Maret 2019

Kingdom : Kingdom :
Plantae Divisi Plantae Divisi
: Phaeophyta : Chlorophyta
Kelas : Kelas :
Phaeophyceae Chlorophyceae
Ordo : Ordo :
Dictyotales Bryopsidales
Famili : Famili :
Dictyotaceae Codiaceae
Genus : Genus
Kingdom ::
Padina Codium Spesies
Plantae Divisi
Spesies : :: Codium
Chlorophyta
Dictyota
Kingdom : Kelas decortic
:
bartay
Plantae Divisi atum
Chlorophyceae
resian
: Phaeophyta Ordo :
Kelas a: Bryopsidales
Phaeophyceae Famili :
Ordo : Dyctyoceae
Dictyotales 3. Indeks Keanekaragaman GenusRumput:
Famili : Laut Dyctyosphaera
Dictyotaceae Berdasarkan Spesies
hasil : analisis
Genus : indeks Dyctyosphaeratable
keanekaragaman
Hormophisa 4.1.menunjukkan bahwa pada transek III
Spesies : memiliki indeks keanekaragaman (H')
Hormophisa sebesar 2,926 (Lampiran 6) pada transek IV
cuneif memiliki indeks keanekaragaman(H') sebesar
Chlorophyta Klasifikasi ormis 2,519 (Lampiran 6) adapun pada transek II
(alga hijau) memiliki indeks keanekaragman (H')
Kingdom : sebesar 2,126 (Lampiran 6) sedangkan
Plantae Divisi transek I memiliki indeks keanekaragaman
: Thallophyta (H') sebesar 1,608 (Lampiran 6).
Kelas : Tabel 4.1. Indeks Keanekaragaman
Chlorophyceae NO Lokasi Keanekaraga Keterangan
Ordo : man (H')
Siphonales 1 Transek 1 1,608 Sedang
Famili :
Caulerpaceae 2 Transek 2 2,126 Sedang
Genus : 3 Transek 3 2,926 Sedang
Kingdom
Caulerpa :
Plantae
Spesies Divisi
: 4 Transek 4 2,519 Sedang
:Caulerpa
Chlorophyta 4. Indeks Keseragaman
Kelas :coryno Berdasarkan hasil indeks
Ulvophyceae phora keseragaman tabel 4.5. menunjukkan
Ordo : bahwa indeks keseragaman paling tinggi
Ulvales dimiliki oleh transek II sebesar 0,212
Famili : (lampiran 6) selanjutnya diikuti oleh transek
Ulvaceae III dengan indeks keseragaman (E) sebesar
Genus : 0,195 (Lampiran 6) dan transek IV
Ulva dengan indeks keseragaman (E) sebesar
Spesies : Ulva 0,193 (Lampiran 6) sedangkan indeks
lactuca keseragaman (E) yang paling rendah

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 317


JISIP. Vol. 3 No. 1 ISSN 2598-9944 Maret 2019

terdapat pada transek I yaitu sebesar 0,178 makroalga tersebut tergolong kedalam 3
(Lampiran 6). divisi yaitu Chlorophyta, Paheophyta, dan
Tabel 4.2. Ideks Keseragaman Rhodophyta. Untuk divisi Chlorophyta ada 4
NO Lokasi Keseraga Keterang jenis makroalga yaitu Caulerpa corynophora,
man (E) Ulva lactuca, Codium decorticatum,
1 Transek 1 0,178 Seragam Dyctyosphaera. Untuk divisi Paheophyta
ada 6 jenis makroalga yaitu Sargassum
2 Transek 2 0,212 Seragam crassifolium, Turbinaria ornata, Padina
3 Transek 3 0,195 Seragam australis, Sargassum duplicatum, Dictyota
bartayresian, Hormophisa cuneiformis.
4 Transek 4 0,193 Seragam Untuk divisi jenis Rhodophyta ada 5 jenis
5. Hasil Pengukuran Analisis Faktor makroalga yaitu Eucheuma cattonii,
Fisika Kimia Eucheuma spinosum, Eucheuma edule,
Pengukuran parameter fisika kimia Gracillaria foliferas dan Acanthophora
dilakukan hanya sekali saat pengambilan specifera.
sampel.Parameter fisika dan kimia yang Jenis makroalga yang banyak
digunakan dalam penelitian ini ialah suhu air, dijumpai di lokasi penelitian yaitu jenis dari
tipe substrat, salinitas dan pH. Berdasarkan divisi Pheophyta (6 jenis).Hal tesebut
pengamatan parameter fisik dan kimia dikarnakan jenis dari divisi Pheophyta
kawasan perairan paantai cemara memiliki toleransi yang baik terhadap ombak
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan suhu yang terdapat di daerah pasang surut. Jenis
antara transek 1,2,3 dan 4 yakni berkisar makroalga yang umumnya tahan terhadap
antara 29-30, salinitas 34%-35%, pH 5-7 ombak akan dapat tumbuh dengan baik,
dengan tipe substrat berlumpur,berpasir dan contohnya makroalga dari divisi Phaeophyta
berbatu karang. Berikut rincian hasil (Sargassum, Turbinaria, Padina ).
pengamatan parameter fisik dan kimia Sargassum merupakan makroalga yang
perairan pantai cemara pada Tabel 4.3.di mampu membentuk lingkungan khas,
bawah ini. dengan cara berasosiasi bersama oganisme
Tabel 4.3. Analisis Faktor Fisika Kimia laut lainnya, sehingga dapat mempertahankan
Tra Faktor Fisika/Kimia diri serta tahan hidup di perairan laut.
No nsek Suhu Ph Salinitas Substrat Saat pengambilan sampel di lokasi
(°C) penelitian dibuat sebanyak 4 transek.
1 1 29°C 6 34% Berlum Penentuan keempat transek tersebut
pur,ber berdasarkan adanya perbedaan karakteristik
pasir atau tipe substrat. Transek I dan II
memiliki substrat berpasir dan sedikit
2 2 30°C 5 35% Berlum berlumpur karna lokasi pengambilan
pur,ber sampel pada transek I dan II diambil pada
pasir zona literal atau zona yang paling dekat
dengan daratan. Transek I ditempatkan
pada lokasi perairan pantai yang masih
3 3 29°C 7 34% Batu
cukup alami karna minimnya pengaruh dari
dan
kegiatan masyarakat, sedangkan transek II
karang
ditempatkan pada lokasi yang terkena
4 4 29°C 6 34% Batu langsung pengaruh dari aktifitas masyarakat,
dan karena pada bibir pantai lokasi transek II
karang terdapat pemukiman warga. Adapun
PEMBAHASAN transek III dan IV memiliki substrat
1. Identifikasi Rumput laut berkarang dan berpasir yang masing-
Berdasarkan hasil penelitian masing di tempatkan pada zona neritik.
makroalga yang ditemukan di lokasi Transek III ditempatkan pada perairan
penelitian adalah sebanyak 15 jenis, yang masih cukup alami, sedangkan

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 318


JISIP. Vol. 3 No. 1 ISSN 2598-9944 Maret 2019

transek IV ditempatkan pada perairan yang kecepatan arus yang lebih rendah adapun
terkena langsung aktivitas masyarakat yang lokasi transek II memiliki kecepatan arus
ada di sekitar pesisir pantai. yang lebih tinggi.
Bila dilihat dari makroalga yang Rumput laut atau makroalga lebih
ditemukan pada semua transek, spesies yang banyak akan dijumpai pada lokasi atau
memiliki jumlah tertinggi ialah Ulva substrat yang berkarang adapun substrat
lactuca 67 individu dan spesies terendah perairan pantai dalam pembentukannya
ialah Dictyota bartayresia yang ditemukan dipengaruhi oleh kecepatan arus. Menurut
hanya 1 individu, bedanya jumlah (Nybbaken, 1992). Pengendapan partikel
makroalga yang ditemukan pada masing- lumpur maupun substrat di dasar perairan
masing transek disebabkan oleh berbagai tergantung pada kecepatan arus, apabila
hal seperti daya reproduksi yang tinggi, perairan memiliki arus yang kuat maka
kemapuan beradaptasi yang lebih partikel yang mengendap adalah partikel
berkembang dan daya tahan yang lemah yang ukurannya lebih besar.sebalikknya
terhadap habitat, adanya penyakit atau pada tempat yang arusnya lemah, maka
keadaan lingkungan yang kurang yang mengendap di dasar perairan adalah
mendukung. lumpur halus.
2. Indeks keanekaragaman Pada transek III dan IV yang masing-
Dari hasil analisis nilai indeks masing di tempatkan pada zona neritik
keanekaragaman (H') pada seluruh transek, didapatkan keanekaragaman (H')2,926 pada
nilai tertinggi diperoleh pada transekIII transek III sedangkan pada transek IV di
yangmemiliki indeks keanekaragaman (H') dapatkan keanekaragaman (H')2,519
sebesar 2,926 (Lampiran 6) pada transek IV menunjukkan keanekaragaman pada transek
memiliki indeks keanekaragaman (H') III lebih tinggi, hal ini disebabkan oleh
sebesar 2,519 (Lampiran 6) adapun pada adanya aktivitas nelayan pada lokasi transek
transek II memiliki indeks keanekaragman IV, sedangkan pada lokasi transek III
(H') sebesar 2,126 (Lampiran 6) minim pengaruh dari aktivitas nelayan
sedangkan transek I memiliki indeks yang ada di sekitar pantai Cemara
keanekaragaman (H') sebesar 1,608 3. Indeks Keseragaman
(Lampiran 6). Dari indeks keanekaragaman Berdasarkan tabel 4.2. di atas dapat
yang diperoleh menunjukkan bahwa perairan dilihat bahwa nilai keseragaman (E) paling
pantai Cemara, Jerowaru Lombok Timur tinggi dimiliki oleh transek II sebesar
memiliki nilai keanekaragaman yang sedang 0,212 (lampiran 6) selanjutnya diikuti oleh
atau stabil. keanekaragaman merupakan transek III dengan indeks keseragaman (E)
parameter yang sangat penting untuk sebesar 0,195 (Lampiran 6) dan transek IV
membandingkan berbagai komunitas biota dengan indeks keseragaman (E) sebesar
laut, terutama untuk mengetahui pegaruh 0,193 (Lampiran 6) sedangkan indeks
kualitas perairan yang memberikan ganguan keseragaman (E) yang paling rendah
jenis-jenis biota laut yang ada. terdapat pada transek I yaitu sebesar 0,178
Makroalga biasanya mempunyai (Lampiran 6).
keanekaragaman yang tinggi pada perairan Bila dilihat dari indeks keseragaman
yang masih dalam kondisi baik dan (E) dari keempat transek yang diperoleh
sebaliknya kondisi perairan yang kurang itu berarti nilai indeks keseragaman
baik akan menunjukkan keanekaragaman dikategorikan relatif seragam atau jumlah
lebih rendah. Adapun pada pengamatan individu masing-masing spesies relatif
transek I yang diindikasikan memiliki sama. dimana makroalga yang ada dapat
perairan yang masih cukup baik memiliki dipengaruhi oleh gelombang air, suhu,
keanekaragaman (H') yang lebih rendah salinitas, pH maupun faktor alam lainnya,
dibandingkan dengan transek II yang di sehingga dapat mempengaruhi tingkat
indikasikan memiliki lingkungan perairan keseragaman makroalga. Menurut (Krebs,
yang kurang baik, hal ini bisa terjadi 1985 dalam Taufik 2016) indeks
dikarnakan pada lokasi transek I memiliki keseragaman (E) berkisar antara 0-1. Jika

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 319


JISIP. Vol. 3 No. 1 ISSN 2598-9944 Maret 2019

keseragaman mendekati 0 berarti sebagai tindak lanjut dari peneliti mengenai


keseragamannya rendah karena ada jenis indentifikasi Rumput Laut (Seaweed) di
yang mendominasi. Bila nilai mendekati 1, perairan Pantai Cemara, Jerowaru
maka keseragaman tinggi dan LombokTimur.
menggambarkan tidak ada jenis yang DAFTAR PUSTAKA
mendominasi sehingga pembagian jumlah Ahmad Kadi, dan dkk .1996. Pengenalan
individu pada masing-masing sangat Jenis-Jenis Rumput Laut Indonesia.
seragam atau merata. Puslitbang Oseanologi-LIPI. Jakarta.
Andi Parenrengi, dan Sulaeman. 2007.
SIMPULAN Mengenal Rumput Laut. Balai riset
Berdasarkan hasil penelitian dan perikanan budidaya air
pembahasan, Rumput laut yang ditemukan payau.Maros.Vol 2 No 1.
pada 4 titik lokasi penelitian perairan Atmadja, W.S. dan Sulistijo. 1988.
pantai Cemara Kabupaten Lombok Timur, Beberapa Aspek Vegetasi dan
maka dapat ditarik simpulam sebagai berikut: Habitat Tumbuhan Laut Bentik Di
1. Rumput laut yang ditemukan saat Kepulauan Seribu . Jakarta: P30.LIPI.
penelitian ialah sebanyak 15 spesies yaitu Akh. Wahid Juneidi, Spi. 2004.
spesies Eucheuma cattonii, Eucheuma Rumput Laut, Jenis Dan
spinosum, Eucheuma edule, Gracillaria Morfologisnya.Departemen
foliferas, Acanthophora specifera, Pendidikan Nasional.
Sargassum crassifolium, Turbinaria Achmad Kadi. 2004. Potensi Rumput
ornata, Padinaaustralis, Sargassum Laut Di Beberapa Perairan
duplicatum, Dictyota bartayresian, Pantai Indonesia.Pusat Penelitian
Hormophisa cuneiformis, Caulerpa Oseanografi-LIPI. Jakarta.
corynophora, Ulva lactuca, Codium Dinar Tri Soelistyowati, Ida Ayu Amarilia
decorticatum, Dyctyosphaera. Dimana Dewi Murni, Wiyoto. 2014.
15 spesies yang ditemukan berasal dari Variability of morphological seaweed
kelas Rhodophyta, Phaeophyta dan Gracilaria sp. Cultured in different
Chlorophyta. salinities of brackish waters pond,
2. Berasarkan hasil penelitian Faktor DesaPantai Sederhana, Muara
yang paling mempengaruhi Gembong. Jurnal akuakultur.Fakultas
keanekaragaman Rumput Laut di Perairan Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Pantai Cemara, Jerowaru Lombok Institute Pertanian Bogor.
Timurialah arus ombak. Makroalga yg Dian Rizqi Nur Amalia. 2013. Efek
memiliki toleransi baik terhadap ombak Temperatur Terhadap
yang terdapat di daerah pasang surut Pertumbuhan Gracilaria verrucosa.
akan mampu tumbuh dan berkembang (skripsi). Universitas Jember.
secara maksimal. Eti Ferawati, Dwi Sunu Widyartini,
SARAN Ilalqisny Insan. 2014.Studi
Mengingat rumput laut (seaweed) Komunitas Rumput Laut Pada
merupakan salah satu sumberdaya laut yang Berbagai Substrat Di Perairan Pantai
dapat dikembangkan sebagai sumber Pemisan Kabupaten Cilacap.Jurusan
penghasilan masyarakat disekitar lokasi Biologi. Universitas Jendral
penelitian, maka peneliti mengharapkan agar Soedirman. PurwokertoVol. 1 No. 1.
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur Gede Ari Yudasmara. 2011.Analisis
bersama masyarakat untuk menjaga Komunitas Makroalga Di Perairan
kelestarian perairan Pantai Cemara Pulau Menjangan Kawasan Taman
Jerowaru Lombok Timur agar Nasional Bali Barat.Jurusan
keanekaragaman rumput laut (Seaweed) Budidaya Kelautan. Universitas
terjaga keberadaannya di perairan tersebut. Pendidikan Ganesha. Singaraja.Vol.
Diharapkan adanya penelitian lanjutan 11 No.01.
dengan menggunakan metode lainnya

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 320


JISIP. Vol. 3 No. 1 ISSN 2598-9944 Maret 2019

Ilham Budi Setaiwan, Wahyu Prihanta,dan Rochman. 2003. Keanekaragaman,


Elly Purwanti. 2014. Identifikasi Kepadatan, Dan Pola Penyebaran
Keanekaragaman Dan Pola Makroalga Di Pantai Panjang Kota
Penyebaran Makroalga Di Daerah Bengkulu. Makalah Seminar Dan
Pasang Surut Pantai Pidakan Rapat Tahunan Bidang Mipa.
Kabupaten Pacitan Sebagai Universitas Sriwijaya.
Sumber Belajar Biologi. Jurusan Rully Tuiyjo. 2013. Identifikasi Alga
Biologi. Universitas Coklat (Sargasum Sp) di
Muhammadiyah. Malang. Vol. 01 Provinsi Gorontalo. Jurnal Ilmiah
No. 01. Perikanan Dan Kelautan. Jurusan
Inem Ode, dan Jahra Wasahua. 2014. Teknologi Perikanan, Fakultas Ilmu-
Jenis-jenis Alga Coklat Potensial ilmu Pertanian. Universitas Negri
Di Perairan Pantai Desa Hutumuri Gorontalo. Vol. 01 No. 03.
Pulau Ambon. Jurnal ilmiah staf Supit.1989. Karakteristik Pertumbuhan dan
pengajar FPIK UNIDAR. Ambon. Kandungan Karaginan Rumput Laut
Kuntjoro EB. 1995. Studi Perbandingan Euccheuma Alvarezi Yang Berwarna
Kepadatan dan Sebaran Rumput Laut Abu-abu, Coklat dan Hijau Yang
di Pantai Pacitan Jawa Timur Dengan Ditanam Di Goba Labangan Pasir
Pantai Sadeng Yogyakarta. (skripsi). Pulau Pari. Karya Ilmiah. Fakultas
Universitas Jendral Soedirman. Perikanan IPB. Bogor.
Purwokerto. Suryani FM. 2011. Keanekaragaman dan
Khusnul Yaqin, Ikbal Burhanuddin, Wasir Dominansi Rumput Laut
Samad. 2009. Biodiversity of Hidrokoloid Pada Substrat Dasar
seaweed and their metal contents Berbeda di Pantai Karapyak Jawa
from littoral zone of South Barat. (skripsi).Universitas jendral
Sulawesi waters. Jurnal Soedirman.Purwketo.
penelitian.Fakultas ilmu kelautan dan Sukiman, Aida Muspiah, Sri Puji Astuti,
perikanan Universitas Hilman Ahyadi, Evy Aryanti. 2014.
Hasanuddin.Makasar. Keanekaragaman Dan Distribusi
Nurmiyati. 2013.Keragaman, Distribusi, dan Spesies Makroalga Di Wilayah
Nilai Penting Makroalga Di Pantai Sekotong Llombok Barat. Jurnal
Sepanjang Gunung Kidul. Jurnal penelitian.Program studi Biologi
ISSN 1693-2654. Prodi Pendidikan FPMIPA.Universitas Mataram. Vol.
Biologi FKIP UNS. Surakarta. Vol.6 18 No.2
No. 1 Hal 12-21. Widiyastuti, 2009.Kadar Alginat Rumput
Raden Ario, Edi Wibowo, Suryono, Nur Laut yang Tumbuh di Perairan
Taufik SPJ, Destalino. 2018. Lombok yang Diekstrak Dengan Dua
Struktur Komunitas Rumput Laut Metode Ekstraksi.Jurnal teknologi
Di Perairan Pasir Panjang Desa pertanian.Vol. 10, NO. 3. Fakultas
Olibuu Kabupaten Pertanian. Universitas Mataram
Boalemo,Gorontalo.Fakultas
Perikanan Dan Ilmu Kelautan.
Universitas Diponogoro. Semarang,
Jawa Tengah. Vol. 07 No.1: 59-66.
Ridho Kurniawan (2017) Keanekaragaman
Jenis Makroalga di Perairan Laut Desa
Teluk Bakau Kabupaten Bintan,
Tanjung Pinang Fakultas Ilmu
Kelautan dan Perikanan Universitas
Maritim Raja Ali Haji. Tanjung
Pinang.

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 321

Anda mungkin juga menyukai