2. sebutkan dan jelaskan factor – factor yang menyebabkan koperasi di Indonesia tidak berkembang
sangat pesat !
Berikut ini faktor-faktor yang menyababkan koperasi kurang berkembang pesat di Indonesia:
a. Kurangnya penyuluhan dan pelatihan terhadap masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan agar
mau memliki organisasi usaha sendiri.
b. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mau berkecimpung secara langsung dalam oragan
c. Kurangnya dana dari pemerintah untuk memulai usaha ini disebabkan karena persyaratan yang
terlampau susah dan cenderung tidak dapat dimengerti oleh para pelaku usaha seperti masyarakat.
d. Kurangnya dana tambahan dari pemerintahan untuk operasional dan pemeliharaan mesin yang
cenderung diawal produksi pasti membutuhkan biaya besar untuk menangani masalah tersebut
e. Akibat dana yang kecil, mengakibatkan produksi yang dihasilkan koperasi juga sedikit, namun biaya
produksi besar sehingga harga barang menjadi mahal dan tidak sanggup bersaing dengan produk-
produk yang dihasilkan negara lain.
f. Orang-orang yang mengurus koperasi juga cenderung tidak kompeten, karena banyak anak-anak
muda yang justru malah enggan mengurus kopeari dan malah orang yang sudah lanjut usia dan
cenderung kurang berwawasan luas yang malah banyak berkecimpung dibidang ini, sehingga koperasi
hanya terkenal di negara sendiri saja dan tidak bisa memperluas pangsa pasarnya ke kancah
internasional
g. Bertambahnya pesaing bisnis baru dan lebih kreatif yng berusaha mengambil pangsa pasar dari
penjualan barang-barang hasil produksi koperasi
h. Maraknya kebijakan impor yang dilakukan pemerintah, seperti impor kedelai, jagung dll yang
harganya dijual jauh lebih murah ketimbang produk-produk koperasi yang harganya lebih mahal.
i. Kurangnya promosi dan sosialisasi terhadap koperasi dan produk-produknya yang dipasarkan
dimasyarakat karena mahalnya biaya pemasaran itu sendiri.
j. Pengelolaaan yang tidak profesional dari masing-masing pihak yang biasanya lebih mementingkan
pendapat dan pemikiran pribadi dalam menjalankan koperasi tersebut.
3. setiap negara memiliki aliran Koperasi yang berbeda coba jelaskan jenis-jenis aliran
koperasi? Dan menurut kelompok kalian, aliran koperasi yang manakah berlaku di
Indonesia?
Jawaban :
a. Aliran – aliran koperasi :
1. Aliran Yardstick
Aliran ini pada umumnya dijumpai pada negara – negara berideologi kapitalis atau yang
menganut sistem perekonomian liberal. Hubungan pemerintah dengan koperasi bersifat netral.
Artinya, pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya
koperasi di tengah – tengah masyarakat. Pemerintah memperlakukan koperasi dengan swasta
secara seimbang dalam pengembangan usaha.
2. Aliran Sosialis
Menurut aliran ini, koperasi dipandang sebagai alat paling efektif untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat, di samping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi. Akan
tetapi, dalam aliran ini, koperasi dijadikan sebagai alat pemerintah dalam menjalankan program
– programnya. Dalam ha ini adalah otonomi koperasi menjadi hilang.
3. Aliran Persemakmuran ( Commonwealth )
Aliran ini memandang koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kalitas
ekonomi masyarakat. Hubungan pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat “kemitraan
(partnership)”, di mana pemerintah bertanggungjawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan
koperasi tercipta dengan baik.
Menurut kelompok kami, koperasi yang berlaku di Indonesia adalah koperasi yang beraliran
persemakmuran, karena anggota pemerintah dengan masyarakat ikut berpartner dalam
mengembangkan suatu koperasi.
Peran koperasi dalam perekonomian Indonesia paling tidak dapat dilihat dari:
5. Menurut pandangan saudara bagaimana peran perguruan tinggi , pemerintah , perbankan dan
masyarakat menjadi hal yang sangat penting bagi pertumbuhan koperasi diindonesia !
Koperasi merupakan badan usaha yang bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya/masyarakat akan
tetapi dalam menjalankan tugasnya tentu saja koperasi memiliki beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi maju atau tidaknya Koperasi.
Faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan koperasi Indonesia adalah rendahnya tingkat kecerdasan
rakyat Indonesia.
Oleh karena itu perguruan tinggi sangat dibutuhkan untuk mencapai tingkat penguasaan yang baik serta
pemahaman terhadap koperasi dan berperan penting bagi kemajuan dan kualitas sumber daya manusia
dimana manusia adalah yang berperan penting dalam pertumbuhan koperasi di Indonesia, sebaiknya
pengenalan koperasi kepada masyarakat dikenalkan sejak dini,agar masyarakat mengerti dan
memahami manfaat dari koperasi sehingga mereka bisa menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada di
koperasi dengan baik.
Dan atas dasar itulah kemudian melahirkan berbagai penafsiran bagaimana harus mengembangkan
koperasi. Paling tidak dengan dasar yang kuat tersebut sejarah perkembangan koperasi di Indonesia
telah mencatat tiga pola pengembangan koperasi. Secara khusus pemerintah memerankan fungsi
“regulatory” dan “development” secara sekaligus (Shankar 2002).
Perbankan merupakan suatu lembaga yang cukup penting dalam koperasi dalam hal pendanaan
keuangan. Pemberian suatu program-program yang ditawarkan kepada koperasi akan sangat membantu
koperasi dalam perkembangannya.
Selain definisi kedua koperasi ini berbeda, terdapat beberapa perbedaan lain di
antara 2 jenis koperasi ini, di bawah ini adalah beberapa perbedaan yang jelas.
#1 Prinsip
Pada koperasi syariah, prinsip yang dijalankan harus sesuai dengan konsep
keislaman. Beberapa prinsip tersebut adalah:
#2 Sistem Bunga
Sistem bunga atau riba yang memberatkan nasabah dilarang oleh prinsip
syariah. Oleh karena itu, koperasi syariah berdiri atas kemitraan pada seluruh
aktivitas atas dasar kesetaraan dan keadilan.
#3 Aspek Pengawasan
#4 Penyaluran Produk
Pada koperasi konvensional terdapat sistem kredit atau peminjaman barang pada
produknya. Hal ini memungkinkan peminjam atau nasabah untuk meminjam dana
dan kemudian mengembalikannya beserta dengan bunga pinjaman.
Koperasi konvensional tidak memiliki urusan untuk mengetahui apakah uang atau
barang yang digunakan tersebut mendatangkan kerugian atau keuntungan. Tanpa
kecuali, para nasabah harus mengembalikan uang sebesar yang dipinjam ditambah
bunga yang telah ditetapkan pada ART.
Di koperasi syariah, aktivitas ini sedikit berbeda. Koperasi ini tidak mengkreditkan
barang-barangnya, melainkan menjual secara tunai. Transaksi jual beli ini juga
dikenal dengan nama murabahah.
Kemudian uang atau barang yang dipinjamkan kepada para nasabah pun tidak
dikenakan bunga, melainkan bagi hasil, artinya jika nasabah mengalami kerugian,
koperasi akan turut serta mendapatkan pengurangan pengembalian uang, dan
sebaliknya. Ini merupakan salah satu bagi hasil yang diterapkan pada koperasi
syariah.
7. Di RMK pada bagian sejarah koperasi pada masa orde lama dikatakan bahwa nama
mohammad hatta tidak bisa dilupakan dari usaha meningkatkan perkembangan koperasi
tanah air karena peranan beliau yang begitu besar. Saya ingin bertanya apa saja peranan
mohammad hatta dalam usaha meningkatkan perkembangan koperasi di indonesia?
(maswita)
8.