Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sentosa Baru, yang berlokasi di Jl.
Sentosa Baru No.22, Kecamatan Medan Perjuangan, 20158 Sumatera Utara,
Indonesia. Waktu penelitian yang dibutuhkan adalah kurang lebih 1 bulan.

3.2 Jenis Penelitian


Penelitian yang dilakukan adalah “studi kasus” di Puskesmas Sentosa Baru
Medan Perjuangan, dan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini bersumber
dari responden dimana data tersebut diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada
pasien Puskesmas.

3.3 Prosedur Penelitian


Langkah-langkah (prosedur) yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah:
a. Penyebaran Kuesioner
Penyebaran kuesioner langsung kepada pasien Puskesmas Sentosa Baru
Medan Perjuangan sebanyak 100 responden yang sudah melakukan kunjungan ke
Puskesmas minimal 2 kali kunjungan.
b. Pengambilan Data
Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
1. Bukti langsung, yaitu skor yang menunjukkan penampilan dan kemampuan
sarana dan prasarana fisik Puskesmas.
2. Kehandalan, yaitu skor yang menunjukkan kemampuan Puskesmas
memberikan pelayanan yang sesuai secara akurat dan terpercaya, sikap
simpatik dan dengan akurasi yang tinggi kepada para pasien.
3. Jaminan, yaitu skor yang menunjukkan kemampuan Puskesmas untuk
menumbuhkan rasa percaya yang cepat dan tepat kepada para pasiennya.

36
37

4. Daya tanggap, yaitu skor yang menunjukkan kemampuan Puskesmas untuk


membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pasien.
5. Empati, yaitu skor yang menunjukkan kemampuan Puskesmas untuk
memberikan perhatian yang tulus terhadap semua pasien.
6. Kepuasan pasien, yaitu skor yang menunjukkan kemampuan Puskesmas dalam
memenuhi harapan pasien yang datang berobat.

c. Menganalisis data
Dalam menganalisis data, langkah-langkahnya adalah :
1. Uji Validitas
Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan dengan membandingkan r
tabel dengan r hitung. Nilai r tabel dilihat pada tabel r dengan df= n-2 (n= jumlah
responden/sampel) . Pada tingkat kemaknaan 5%, maka akan didapatkan angka r
tabel. Nilai r hasil/output SPSS dapat dilihat pada kolom”Corrected item-Total
Correlation”.
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
- Jika r hitung ≥ r tabel (sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan
berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
- Jika r hitung < r tabel (sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak
berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).

2. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui reliabilitas adalah dengan membandingkan nilai r hasil


dengan r tabel. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai “Cronbach’s
Alpha”. Pengukuran reliabilitas menggunakan metode alpha cronbach akan
menghasilkan nilai alpha dalam skala 0 -1 yang dikelompokkan dalam lima kelas.
38

3. Uji Normalitas

Langkah-langkah untuk menguji normalitas adalah :


a. Menentukan rumusan hipotesis :
- Ho : F(x) = F 0(x), artinya data berdistribusi normal. Dengan F(x) adalah
fungsi distribusi populasi yang diwakili oleh sampel, dan F 0(x) adalah fungsi
distribusi suatu populasi berdistribusi normal.
- Ha : F(x) ≠ F 0(x), artinya data tidak berdistribusi normal.
b. Menentukan nilai signifikansi:
α = 5% = 0,05
c. Dasar pengambilan keputusan:
- Jika D hitung > D tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
- Jika D hitung < D tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

4. Uji Homogenitas
Langkah-langkah menghitung uji homogenitas :
a. menentukan rumusan hipotesis :
- Ho : σ 12=σ 22=σ 23=σ 24=σ 25 , artinya variansi pada tiap kelompok data adalah
sama (homogen)
- Ha : minimal terdapat satu pasangan yang tidak sama, σ i2 ≠ σ 2j , i,j = 1,2,3,4,5,
artinya variansi pada tiap kelompok data adalah tidak sama (tidak homogen)
b. Menentukan nilai signifikansi:
α = 5% = 0,05
c. Mengambilan keputusan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada
tabel distribusi F :
- Jika p value (Sig.) < 0,05 maka H 0 diterima dan H a ditolak artinya data
homogen
- Jika p value (Sig.) > 0,05 maka H a diterima dan H oditolak artinya data tidak
homogen.
39

5. Uji Linieritas
Langkah-langkah dalam menguji linieritas adalah :
a. Menentukan rumusan hipotesis :
- H 0 : b 1=b2=b3=b 4=b5=0 , artinya tidak ada hubungan linier antara variabel
independen dan variabel dependen.
- H a: b i ≠ 0, i = 1,2,3,4,5, artinya ada hubungan linier antara variabel
independen dan variabel dependen. g
b. Menentukan nilai signifika nsi:
α = 5% = 0,05
c. Dasar pengambilan keputusan :
- Jika nilai F hitung < F tabel, H 0 diterima dan H a ditolak, artinya variabel bebas
mempunyai hubungan yang linier dengan variabel terikat (model regresi linier).
- Jika nilai F hitung > F tabel, maka H a diterima dan H 0 ditolak, variabel bebas
tidak mempunyai hubungan yang linier dengan variabel terikat (model regresi
tidak linier).

6. Uji Multikolinieritas
Langkah – langkah dalam uji multikolineritas adalah :
a. Menentukan rumusan hipotesis :
- H 0 : β > 0, artinya model regresi tidak terjadi multikolinieritas
- H a: β < 0, model regresi terjadi multikolinieritas
b. Dasar pengambilan keputusan :
- Jika VIF hitung < VIF, maka H 0 diterima dan H a ditolak, artinya tidak ada
multikolineritas antar variabel bebas dalam model regresi tersebut.
- Jika VIF hitung > VIF, maka H a diterima dan H 0 ditolak, artinya ada
multikolineritas antar variabel bebas dalam model regresi tersebut.
7. Uji Heteroskedastisitas
40

Langkah – langkah dalam uji korelasi rank Spearman adalah :


a. Menentukan rumusan hipotesis :
- H 0 : r = 0, artinya tidak ada hubungan antara variable yang satu dengan variable
lainnya
- H a: r ≠ 0, ada hubungan antara variable 1 dengan variable lainnya
b. Menentukan nilai signifikansi:
α = 5% = 0,05
c. Dasar pengambilan keputusan :
- Jika nilai F hitung > 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima, artinya tidak ada
hubungan antara variable yang satu dengan variable lainnya.
- Jika nilai F hitung < 0,05 maka H a diterima dan H 0 ditolak, artinya tidak ada
hubungan antara variable yang satu dengan variable lainnya.

8. Uji Autokorelasi
Langkah-langkah dalam menguji autokorelasi adalah :
a. Menentukan Rumusan hipotesis :
- H 0 : ρ=0, artinya tidak ada korelasi.
- H a: ρ ≠ 0, artinya terjadi korelasi.

b. Menghitung besarnya nilai d


Statistik d Durbin Watson diperoleh dengan persamaan :
n

∑ ( et −e t−1 )2
t =2
d= n ;0<d<4
2
∑e t
t =1

dimana :
d = nilai Durbin-Watson
∑e t = jumlah kuadrat sisa

c. Dasar pengambilan keputusannya adalah :


41

Nilai Durbin Watson kemudian dibandingkan dengan nilai d-tabel. Hasil


perbandingan akan menghasilkan kesimpulan seperti kriteria sebagai berikut:
a. Jika d < dl, berarti terdapat autokorelasi positif
b. Jika d > (4 – dl), berarti terdapat autokorelasi negatif
c. Jika du < d < (4 – dl), berarti tidak terdapat autokorelasi
d. Jika dl < d < du atau (4 – du), berarti tidak dapat disimpulkan.

9. Analisis Koefisien Determinasi (R2)


Langkah – langkah untuk menganalisi koefisien determinasi R2 adalah :
a. menentukan rumusan hipotesis :
- H 0 : R2 = 0 , berarti tidak ada hubungan antara X dan Y, atau model regresi
yang terbentuk tidak tepat untuk meramalkan Y.
- H a: R2 = 1 , garis regresi yang terbentuk dapat meramalkan Y secara sempurna.
b. dasar pengambilan keputusannya adalah :
- Jika R2 = 1 , H a diterima artinya ketepatan garis regresi yang terbentuk dalam
mewakili kelompok data hasil observasi.
- Jika R2 = 0 , H 0 diterima artinya ketepatan garis regresi yang terbentuk dalam
tidak mewakili kelompok data hasil observasi.

10. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)


Langkah-langkah untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut:
a. Menentukan Rumusan Hipotesis :
- H 0 : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = β 5 = 0, artinya variabel X 1 , X 2 , X 3 , X 4 dan X 5 tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel Y.
- H a : minimal terdapat satu β j ≠ 0, j = 1,2,3,4,5. artinya variabel X 1 , X 2 , X 3 , X 4
dan X 5 mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel Y.

b. Menentukan nilai signifikansi:


42

α = 5% = 0,05
c. Dasar pengambilan keputusan adalah :
- apabila nilai t hitung > t tabel, maka Ho akan ditolak, artinya paling sedikit ada
satu β j yang tidak sama dengan nol atau paling sedikit ada satu dari variabel bebas
yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
- apabila nilai t hitung < t tabel, maka Ho akan diterima, artinya semua variabel
bebas secara bersama-sama bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan
terhadap variabel terikat.

11. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)


Langkah-langkah untuk melakukan uji t adalah sebagai berikut:
a. Menentukan Rumusan Hipotesis
- H 0 : βi = 0, i = 1,2,3,4,5, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas
yang signifikan terhadap variabel terikat. variabel X 1 , X 2 , X 3 , X 4 dan X 5 tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel Y
- H a : βi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel terikat. variabel X 1 , X 2 , X 3 , X 4 dan X 5 mempunyai pengaruh yang
signifikan secara parsial terhadap variabel Y
b. Menentukan tingkat signifikansi
a = 5% = 0,05
c. Menentukan Kriteria Pengujian :
- apabila nilai t hitung > t tabel, maka Ho akan ditolak, artinya variabel
independen ke-i secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen.
- apabila nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima, artinya variabel independen
ke-i secara parsial tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen.
d. Membuat kesimpulan dan saran
43

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan akan dibuat analisa mengenai


tingkat kualitas pelayanan jasa di Puskesmas Sentosa Baru Medan Perjuangan
apakah berpengaruh positif atau tidak terhadap kepuasan pasien kemudian dibuat
kesimpulan sejauh mana permasalahan terjawab sehingga dapat membuat saran yang
sesuai.

Anda mungkin juga menyukai