Nim.408211034 Bab Iii
Nim.408211034 Bab Iii
METODOLOGI PENELITIAN
36
37
c. Menganalisis data
Dalam menganalisis data, langkah-langkahnya adalah :
1. Uji Validitas
Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan dengan membandingkan r
tabel dengan r hitung. Nilai r tabel dilihat pada tabel r dengan df= n-2 (n= jumlah
responden/sampel) . Pada tingkat kemaknaan 5%, maka akan didapatkan angka r
tabel. Nilai r hasil/output SPSS dapat dilihat pada kolom”Corrected item-Total
Correlation”.
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
- Jika r hitung ≥ r tabel (sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan
berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
- Jika r hitung < r tabel (sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak
berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).
2. Uji Reliabilitas
3. Uji Normalitas
4. Uji Homogenitas
Langkah-langkah menghitung uji homogenitas :
a. menentukan rumusan hipotesis :
- Ho : σ 12=σ 22=σ 23=σ 24=σ 25 , artinya variansi pada tiap kelompok data adalah
sama (homogen)
- Ha : minimal terdapat satu pasangan yang tidak sama, σ i2 ≠ σ 2j , i,j = 1,2,3,4,5,
artinya variansi pada tiap kelompok data adalah tidak sama (tidak homogen)
b. Menentukan nilai signifikansi:
α = 5% = 0,05
c. Mengambilan keputusan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada
tabel distribusi F :
- Jika p value (Sig.) < 0,05 maka H 0 diterima dan H a ditolak artinya data
homogen
- Jika p value (Sig.) > 0,05 maka H a diterima dan H oditolak artinya data tidak
homogen.
39
5. Uji Linieritas
Langkah-langkah dalam menguji linieritas adalah :
a. Menentukan rumusan hipotesis :
- H 0 : b 1=b2=b3=b 4=b5=0 , artinya tidak ada hubungan linier antara variabel
independen dan variabel dependen.
- H a: b i ≠ 0, i = 1,2,3,4,5, artinya ada hubungan linier antara variabel
independen dan variabel dependen. g
b. Menentukan nilai signifika nsi:
α = 5% = 0,05
c. Dasar pengambilan keputusan :
- Jika nilai F hitung < F tabel, H 0 diterima dan H a ditolak, artinya variabel bebas
mempunyai hubungan yang linier dengan variabel terikat (model regresi linier).
- Jika nilai F hitung > F tabel, maka H a diterima dan H 0 ditolak, variabel bebas
tidak mempunyai hubungan yang linier dengan variabel terikat (model regresi
tidak linier).
6. Uji Multikolinieritas
Langkah – langkah dalam uji multikolineritas adalah :
a. Menentukan rumusan hipotesis :
- H 0 : β > 0, artinya model regresi tidak terjadi multikolinieritas
- H a: β < 0, model regresi terjadi multikolinieritas
b. Dasar pengambilan keputusan :
- Jika VIF hitung < VIF, maka H 0 diterima dan H a ditolak, artinya tidak ada
multikolineritas antar variabel bebas dalam model regresi tersebut.
- Jika VIF hitung > VIF, maka H a diterima dan H 0 ditolak, artinya ada
multikolineritas antar variabel bebas dalam model regresi tersebut.
7. Uji Heteroskedastisitas
40
8. Uji Autokorelasi
Langkah-langkah dalam menguji autokorelasi adalah :
a. Menentukan Rumusan hipotesis :
- H 0 : ρ=0, artinya tidak ada korelasi.
- H a: ρ ≠ 0, artinya terjadi korelasi.
∑ ( et −e t−1 )2
t =2
d= n ;0<d<4
2
∑e t
t =1
dimana :
d = nilai Durbin-Watson
∑e t = jumlah kuadrat sisa
α = 5% = 0,05
c. Dasar pengambilan keputusan adalah :
- apabila nilai t hitung > t tabel, maka Ho akan ditolak, artinya paling sedikit ada
satu β j yang tidak sama dengan nol atau paling sedikit ada satu dari variabel bebas
yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
- apabila nilai t hitung < t tabel, maka Ho akan diterima, artinya semua variabel
bebas secara bersama-sama bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan
terhadap variabel terikat.