Anda di halaman 1dari 3

TUGAS BAHASA INDONESIA

“KALIMAT DESKRIPTIF HAMIL ANGGUR”

DOSEN: DR. NURSAL HAKIM

OLEH :

RANTI MAY SUNDARI

NIM : P031915401027

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D III KEBIDANAN
PEKANBARU
2021
A. Pengertian Hamil Anggur
Hamil anggur adalah tumor jinak yang berkembang di dalam rahim. Pada kehamilan
normal, sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma akan berkembang menjadi zigot, embrio,
dan kemudian janin yang mendapatkan asupan dari plasenta. Namun, pada hamil anggur,
kondisi embrio menjadi tidak normal dan plasenta berkembang menjadi massa kista
abnormal.
Hamil anggur dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni hamil anggur lengkap dan hamil
anggur parsial. Data epidemiologi menunjukkan bahwa sekitar 1 dari 1.200 kehamilan adalah
hamil anggur.

B. Diagnosis Hamil Anggur


Hasil USG pada hamil anggur lengkap dapat menunjukkan tidak adanya janin, tidak
adanya cairan ketuban, plasenta tebal disertai kista yang memenuhi rahim, serta kista
ovarium. Sedangkan, hasil USG pada hamil anggur parsial dapat menunjukkan adanya
pertumbuhan janin yang terhambat, cairan ketuban yang sangat sedikit, dan plasenta tebal
disertai kista.

C. Gejala Hamil Anggur


Pada awalnya, hamil anggur dapat menunjukkan tanda-tanda layaknya kehamilan pada
umumnya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, terdapat beberapa tanda dan gejala
yang dapat timbul pada hamil anggur, yakni:
 Perdarahan dari vagina berwarna merah terang atau cokelat gelap pada trimester pertama.
 Mual dan muntah yang hebat.
 Terkadang, dapat keluar kista menyerupai anggur dari vagina.
 Rasa nyeri atau tekanan pada dasar panggul, yang cukup jarang dialami.
 Perkembangan rahim yang sangat cepat, melewati batas normal pada usia kehamilan
tertentu.
 Peningkatan tekanan darah.
 Kista ovarium.
 Anemia.
 Peningkatan aktivitas kelenjar tiroid.

D. Pengobatan Hamil Anggur


Bila seseorang mengalami tanda dan gejala yang serupa dengan hamil anggur, disarankan
untuk langsung berkonsultasi dengan dokter. Jika seorang wanita memiliki riwayat hamil
anggur sebelumnya, dokter dapat menyarankan untuk menunggu enam bulan hingga satu
tahun sebelum mencoba untuk hamil lagi. Dalam kehamilan selanjutnya, dokter juga akan
melakukan pemeriksaan USG lebih dini untuk memantau kondisi dan meyakinkan bahwa
janin berkembang dengan baik.
Hamil anggur tidak dapat diteruskan sebagai kehamilan normal. Untuk mencegah
timbulnya komplikasi, jaringan hamil anggur tersebut harus dikeluarkan. Beberapa pilihan
tindakan yang dapat dilakukan adalah dilation and curretage (D&C). Ini merupakan prosedur
di mana mulut rahim dilebarkan dan jaringan hamil anggur tersebut dikeluarkan dengan
instrumen vakum. Namun, bila jaringan hamil anggur cukup besar dan tidak ada rencana
untuk kehamilan selanjutnya, dapat dilakukan histerektomi atau pengangkatan rahim.

E. Penyebab Hamil Anggur


Hamil anggur disebabkan oleh sel telur yang melewati proses pembuahan yang abnormal.
Dalam kondisi normal, sel tubuh manusia memiliki 46 (23 pasang) kromosom, di mana
separuh dari kromosom tersebut didapat dari ayah, dan separuh lagi dari ibu. Namun, pada
hamil anggur lengkap, seluruh kromosom dari sel telur yang dibuahi didapat dari ayah.
Karena sesaat setelah terjadi proses pembuahan, kromosom dari sel telur ibu mengalami
inaktivasi, dan kromosom dari sel sperma ayah mengalami duplikasi. Pada hamil anggur
parsial, kromosom dari sel telur tetap ada, tetapi kromosom dari sel sperma mengalami
duplikasi. Maka dari itu, didapat 69 kromosom dan bukan 46 sebagaimana seharusnya.
Beberapa faktor risiko yang dikaitkan dengan terjadinya hamil anggur, yaitu:
 Usia kehamilan ibu. Hamil anggur lebih sering terjadi pada ibu hamil yang berusia di atas
35 tahun atau di bawah 20 tahun.
 Riwayat mengalami hamil anggur sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai