Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wawan Hidayat

NIM : 1910211310172

1. Eric Barendt : Konstitusi dapat diartikan sebagai dokumen yang tertulis yang secara garis besarnya
mengatur kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif serta lembaga negara penting lainnya. (Ahmad,
Fence M. Wantu, Novendri M. Nggilu , Hukum Konstitusi 2020 Hal 15)

2. Sir Jhon Laws : Konstitusi adalah sebuah bagan dari aturan hukum yang mengatur mengenai hubungan
dalam sebuah negara antara yang mengatur dan yang diatur. (Ahmad, Fence M. Wantu, Novendri M.
Nggilu , Hukum Konstitusi 2020 Hal 15)

3. Bogdanor V. dan B. Rudder : Bahwa konstitusi adalah aturan norma-norma yang mengatur alokasi
kekuasaan, fungsi dan tugas dari berbagai lembaga dan petugas pemerintahan serta mengatur mengenai
hubungan antara lembaga dan petugas tersebut dengan masyarakat. (Ahmad, Fence M. Wantu, Novendri
M. Nggilu, Hukum Konstitusi 2020 Hal 15)

4. Carl Schmit :

Ia membedakan konstitusi menjadi 4 :

1. Konstitusi dalam arti absolut, meliputi;

(1) Konstitusi sebagai kesatuan organisasi negara;

(2) Konstitusi sebagai bentuk negara, baik demokrasi ataupun monarki;

(3) Konstitusi sebagai faktor integritas; dan

(4) Konstitusi sebagai norma hukum dasar negara.

2. Konstitusi dalam arti relatif, meliputi:

(1) konstitusi sebagai tuntutan dari golongan borjuis liberal agar hak-haknya dijamin tidak dilanggar

oleh penguasa; dan

(2) konstitusi dalam arti formil atau konstitusi tertulis.

3. Konstitusi dalam arti positif, yang mengandung pengertian sebagai keputusan politik yang
tertinggi tentang sifat dan bentuk suatu kesatuan politik yang disepakati oleh suatu negara.
4. Konstitusi dalam arti ideal, yang mengandung maksud bahwa konstitusi merupakan idaman
atau cita-cita (golongan borjuis liberal) agar pihak penguasa tidak berbuat sewenang-wenang terhadap
rakyat. (Ahmad, Fence M. Wantu, Novendri M. Nggilu ,Hukum konstitusi 2020 Hal 15-16)

5. Soemantri Martosoewignjo : Konstitusi berasal dari perkataan “Constitution”, yang dalam Bahasa
Indonesia kita jumpai dengan istilah hukum yang lain, yaitu undang-undang dasar dan/atau hukum dasar.
(Ahmad, Fence M. Wantu, Novendri M. Nggilu , Hukum konstitusi 2020 Hal 16)

6. Miriam Budiarjo : Konstitusi adalah suatu piagam yang menyatakan cita-cita bengsa dan merupakan
dasar organisasi kenegaraan suatu bangsa. Di dalamnya terdapat berbagai aturan pokok yang barkaitan
dengan kedaulatan,pembagian kekuasaan, lembaga-lembaga negara, cita – cita dan ideologi negara,
masalah ekonomi dan sebagainya. (Ahmad, Fence M. Wantu, Novendri M. Nggilu , Hukum Konstitusi
2020 Hal 16-17)

7. Prof. Bagir : Bahwa konstitusi ialah sekelompok ketentuan yang mengatur organisasi negara dan
susunan pemerintahan suatu negara. (Ahmad, Fence M. Wantu, Novendri M. Nggilu , Hukum Konstitusi
2020 Hal 18)

8. K. C. Wheare : Secara umum menggambarkan konstitusi itu tak lain adalah hasil daripada kesepakatan
politik (produk resultane) semata. Ia juga mengemukakan bahwa konstitusi ialah seluruh sistem
ketatanegaraan yang berupa kumpulan peraturan yang mengatur, membentuk ataupun memerintah dalam
suatu negara. (Dr.King Faisal Sulaiman SH.LLM. , Teori dan Hukum Konstitusi 2020 Hal 7)

9. Jimly Asshiddiqie : Konstitusi bukan undang-undang biasa. Konstitusi tidak ditetapkan oleh lembaga
legislatif biasa, tetapi oleh badan khusus dan lebih tinggi kedudukannya. (Dr. Isharyanto , S.H., M.Hum.
Konstitusi dan Perubahan Konstitusi 2016 Hal 2)

10. A.V Dicey : Konstitusi adalah hasil dari the ordinary law of the land bahwa, hukum konstitusi
bukanlah sumber tetapi merupakan konsekuensi dari hak hak individu yang dirumuskan dan ditegaskan
oleh peradilan, singkatnya, prinsip-prinsip hukum private melalui tindakan peradilan dan parlemen
sedemikan diperluas sehingga membatasi posisi Crown dan pejabat-pejabatnya. (DR.Philipus M. Hadjon.
S.H. Perlindungan Hukum bagi Rakyat Indonesia 1987 Hal 80)

11.

12. Herman Heller membagi pengertian konstitusi menjadi tiga yaitu :


1. Die Politische verfassung als gesellschaftlich wirklichkeit. Konstitusi adalah mrncerminkan
kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai suatu kenyataan. Jadi mengadung pengertian politis dan
sosiologis

2. Die Verselbstandigte rechtsverfassung. Konstitusi merupakan suatu kesatuan kaidah yang


hidup dalam masyarakat. Jadi mengandung pengertian y Perlindungan Hukum Bagi Rakyat, uridis

3. Die geshereiben verfassung. Konstitusi yang ditulis dalam suatu naskah sebagai undang –
undang yang tertinggi yang berlaku dalam suatu negara. (Dr. Ni’matul Huda, S.H., M.Hum, Ilmu Negara
Hal 144)

13.

14. Soetandyo W : Konstitusi sebagai sejumlah ketentuan hukum yang disusun secara sistematis untuk
menata dan mengatur pada pokok – pokoknya struktur dan fungsi lembaga – lembaga pemerintahan,
termasuk dalam ihwal kewenangan dan batas kewenangan lembaga – lembaga itu. (Dr. Ni’matul Huda,
S.H., M.Hum., Ilmu Negara Hal 148)

15. Moh. Kusnardi dan Bintan R. Saragih : Konstitusi berarti hukum dasar baik yang tertulis maupun
tidak tertulis. (Dr. Ni’matul Huda, S.H., M.Hum., Hukum Konstitusi Hal 33)

16. F. Lassale, dalam bukunya “Uber Verfaasungs Wesen” mengelompokkan konstitusi kedalam dua
pengertian, yaitu :

a. Pengertian sosiologis/politis (Sosiologische/Politische Begrip), konstitusi adalah sintesa faktor


kekuatan yang nyata (dereclemachtsfactoren) di dalam masyarakat. Jadi konstitusi menggambarkan
hubungan antara kekuasaan tersebut diantaranya : Raja, Parlemen, Kabinet, Pressure Group, Partai
Politik, dan lain – lain. Itulah yang sesungguhnya dimuat konstitusi

b. Pengertian yuridis (juridiche begrip). Konstitusi adalah suatu naskah memuat semua bangunan negara
dan sendi – sendi pemerintahan. ( Dr. Ni’matul Huda, S.H., M.Hum,. Hukum Konstitusi Hal 34 – 35)

17. James Bryce : Konstitusi adalah pengaturan mengenai pendirian lembaga – lembaga yang permanen,
fungsi dari alat – alat kelengkapan, hak – hak tertentu yang ditetapkan. ( Dr. Ni’matul Huda, S.H.,
M.Hum., Hukum Konstitusi Hal 35)

Anda mungkin juga menyukai