Anda di halaman 1dari 84
KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA, NOMOR % TAHUN 2020 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN AUDIT KINERJA PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA MADRASAH DAN/ATAU PONDOK PESANTREN SALAFIYAH/PENDIDIKAN DINIYAH FORMAL. TAHUN ANGGARAN 2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA, Menimbang : a Mengingat 1 bahwa untuk menindaklanjuti Keputusan Menteri Agama Nomor 469 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Audit pada Kementerian Agama; bahwa untuk mempermudah pelaksanaan audit kinerja program Bantuan Operasional Sekolah pada Kementerian Agama Tahun Anggaran 2019; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Inspektur Jenderal tentang Petunjuk Pelaksanaan Audit Kinerja Program Bantuan Operasional Sekolah pada Madrasah dan/atau Pondok Pesantren Salafiyah/Pendidikan Diniyah Formal Tahun Anggaran 2019; Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 _ tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); Undang-Undang Nomor 1 ‘Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara 10. 1. 12. 13. 14, 15. 16. Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.02/2015 tentang Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.02/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745); Peraturan Menteri Agama Nomor 41 Tahun 2016 tentang Pengawasan Internal pada Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1494); Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.02/2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1963}; Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1117); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.02/2019 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 511); Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-311/PB/2014 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar; Keputusan Menteri Agama Nomor 469 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Audit pada Kementerian Agama; Keputusan Inspektur Jenderal Kementerian Agama Nomor 279 Tahun 2018 tentang Kendali Mutu Audit; Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6931 Tahun 2018 tentang Pctunjuk Teknis Bantuan Operasional Pondok Pesantren Tahun 2019; Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 511 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah pada Madrasah Tahun Anggaran 2019; Menetapkan KESATU. KEDUA KETIGA MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN AUDIT KINERJA PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA MADRASAH DAN/ATAU PONDOK PESANTREN SALAFIYAH/PENDIDIKAN DINIYAH FORMAL TAHUN ANGGARAN 2019. : Menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Audit Kinerja Program Bantuan Operasional Sekolah pada Madrasah dan/atau Pondok Pesantren Salafiyah/Pendidikan Diniyah Formal Tahun Anggaran 2019 yang selanjutnya disebut dengan Audit Kinerja Program BOS sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran Il yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. : Audit Kinerja Program BOS sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU merupakan petunjuk pelaksanaan bagi auditor dalam melaksanakan audit kinerja program BOS pada Kementerian Agama Tahun Anggaran 2019. : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 5 Febevari 2030 Plt, INSPEKTUR JENDERAL, §. ¢ THOMAS penturvé LAMPIRAN 1 KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA. NOMOR 24 TAHUN 2020 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN AUDIT KINERJA PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA MADRASAH DAN/ATAU PONDOK PESANTREN SALAFIYAH/PENDIDIKAN DINIYAH FORMAL TAHUN ANGGARAN 2019 PETUNJUK PELAKSANAAN AUDIT KINERJA PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA MADRASAH DAN/ATAU PONDOK PESANTREN SALAFIYAH/PENDIDIKAN DINIYAH FORMAL TAHUN ANGGARAN 2019 BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 mengamanatkan bahwa pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat dasar, menengah, dan satuan pendidikan lain yang sederajat. Melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, namun dengan rendahnya kemampuan ekonomi, banyak di antara anak-anak Indonesia yang tidak dapat menyelesaikan pendidikan dasarnya. Salah satu program lintas sektoral di bidang pendidikan yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah memberikan bantuan kepada siswa agar mereka terbebaskan dari segala biaya dan dapat menyelesaikan pendidikannya melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Program- program di sektor pendidikan tidak hanya dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saja, namun juga Kementerian Agama yang merupakan kegiatan pada Sub Program Wajib Belajar 12 Tahun yang bermutu pada Program Pendidikan Islam, Program BOS pada madrasah yang dimulai sejak bulan Juli 2005, merupakan program prioritas pemerintah dalam rangka penuntasan wajib belajar bagi peserta didik. Kementerian Agama mengalokasikan anggaran program BOS pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Inspektorat Jenderal sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah {APIP} sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, mempunyai tugas melakukan audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya. Tugas audit yang dilaksanakan Inspektorat Jenderal Kementerian Agama merupakan tugas pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara pada Kementerian Agama. Mengingat anggaran BOS pada madrasah dan pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal cukup strategis bagi kelangsungan pendidikan agama dan keagamaan dalam binaan Kementerian Agama dan dalam rangka implementasi Peraturan Perundang-undangan, Inspektorat Jenderal Kementerian Agama akan melakukan audit kinerja program BOS pada Kementerian Agama Tahun Anggaran 2019. Dalam rangka menyamakan persepsi agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka perlu disusun petunjuk pelaksanaan audit sebagai acuan bagi auditor yang melakukan audit kinerja program BOS pada Kementerian Agama Sehingga terjadi kesamaan pemahaman dalam pelaksanaannya, dengan demikian pelaksanaan audit dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien untuk memperoleh hasil audit yang optimal. Tujuan dan Sasaran Tujuan audit kinerja program BOS adalah: 1. Menilai pelaksanaan program BOS yang dikaitkan dengan aspek tepat sasaran, jumlah, waktu, guna, dan administrasi. 2. Menilai ketaatan pelaksanaan program BOS terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan teknis lainnya. 3. Menilai persentase komponen pembiayaan penggunaan dana BOS. Memastikan penyelenggaraan dana BOS sesuai dengan tujuan BOS. Mengidentifikasi kelemahan dan hambatan pelaksanaan pencapaian kinerja program serta memberikan rekomendasi perbaikan. 6. Mengurangi atau menghindari masalah yang berhubungan dengan penyalahgunaan wewenang, kebocoran, dan pemborosan keuangan negara, pungutan liar, dan bentuk penyelewengan lainnya Untuk dapat sampai pada simpulan audit yang diharapkan, maka sasaran audit akan dilaksanakan pada madrasah ibtidaiyah negeri maupun swasta, madrasah tsanawiyah negeri maupun swasta, madrasah aliyah negeri maupun swasta, pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal yang tersebar di seluruh kabupaten/kota pada 34 (tiga puluh empat) provinsi, serta audit juga akan dilaksanakan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan/atau Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi yang mengelola dana BOS dan dana safeguarding, serta Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yang mengelola dana safeguarding tingkat pusat . Ruang Lingkup Audit kinerja program BOS merupakan audit kinerja (Performance Audit) dimulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Pengertian Umum Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan: 1, Audit Kinerja adalah audit atas pengelolaan keuangan negara dan pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah yang terdiri atas aspek kehematan, efisiensi, dan efektivitas. 2. Auditor adalah Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai jabatan fungsional auditor dan/atau pihak lain yang diberi tugas, wewenang, tanggung jawab, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang melaksanakan pengawasan untuk kepentingan negara dan atas nama APIP. 3. Bantuan Operasional Sekolah yang selanjutnya disebut BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan 10. lL 12 13. pendanaan biaya operasional non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Madrasah adalah satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan umum dan kejuruan dengan kekhasan agama Islam yang mencakup Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan Madrasah Aliyah Kejuruan. Madrasah Ibtidaiyah yang selanjutnya disebut MI adalah satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiri dari 6 (enam) tingkat pada jenjang pendidikan dasar. Madrasah Tsanawiyah yang selanjutnya disebut MTs adalah satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiri dari 3 (tiga) tingkat pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari Sekolah Dasar, MI, atau bentuk lain yang sederajat, diakui sama atau setara Sekolah Dasar atau Ml Madrasah Aliyah yang selanjutnya disebut MA adalah satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari Sekolah Menengah Pertama, MTs, atau bentuk lain yang sederajat, diakui sama atau setara Sekolah Menengah Pertama atau MTs. Pondok Pesantren yang selanjutnya disebut pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang diselenggarakan olch masyarakat yang menyelenggarakan satuan pendidikan pesantren dan/atau secara terpadu menyelenggarakan jenis pendidikan lainnya Pendidikan Diniyah Formal yang selanjutnya disebut PDF adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang diselenggarakan oleh dan berada di dalam pesantren secara terstruktur dan berjenjang pada jalur pendidikan formal Satuan Pendidikan Mu’adalah pada pondok pesantren yang selanjutnya disebut satuan pendidikan muadalah adalah satuan pendidikan keagamaan Islam yang diselenggarakan oleh dan berada di lingkungan pesantren dengan mengembangkan kurikulum sesuai kekhasan pesantren dengan basis kitab kuning atau dirasah Islamiyah dengan pola pendidikan muallimin secara berjenjang dan terstruktur yang dapat disetarakan dengan jenjang pendidikan dasar dan menengah di lingkungan Kementerian Agama Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari Pengguna Anggaran untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan angearan pada Kementerian Agama Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah Menteri Agama yang bertanggung jawab atas Pengelolaan Anggaran pada Kementerian Agama 14. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut DIPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang digunakan sebagai acuan pengguna anggaran dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 15. Komite Madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik, komunitas madrasah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan. 16. Kepala Madrasah adalah pemimpin madrasah. 17. Satuan Organisasi yang selanjutnya disebut Sator adalah bagian dari suatu organisasi yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan administrasi dalam arti terbatas yang didalamnya terdapat pejabat- pejabat yang mengurusi administrasi kepegawaian, keuangan, can umum. 18.Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah satuan-satuan dibawah satuan organisasi yang melaksanakan administrasi tertentu dan tidak memenuhi unsur-unsur yang menangani administrasi kepegawaian, keuangan, dan umum. 19. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah satuan kerja yang bersifat mandiri yang melaksanakan tugas teknis operasional tertentu dan/atau tugas teknis penunjang tertentu dari organisasi induknya. BAB IL PERENCANAAN AUDIT KINERJA PROGRAM BOS Perencanaan audit kinerja program BOS harus dibuat setiap tahunnya berdasarkan ketersediaan anggaran pengawasan pendidikan yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Agama pada tahun berjalan. Perencanaan audit kinerja program BOS meliputi: A. Survei Pendahuluan dan/atau Sosialisasi Survei pendahuluan dan/atau sosialisasi perlu dilakukan untuk mendukung dan/atau membantu madrasah dan/atau pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal dalam memperolch pemahaman yang baik atas pelaksanaan audit kinerja program BOS. Pemahaman ini merupakan dasar yang sangat penting dalam menentukan tujuan, ruang lingkup, sasaran, dan strategi audit kinerja program BOS. Melalui pelaksanaan survei pendahuluan, diharapkan auditor dapat memahami dengan baik informasi umum madrasah dan/atau pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal yang diaudit kinerja program BOS dan madrasah dan/atau pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal dapat mempersiapkan bukti-bukti untuk mendukung pelaksanaan audit kinerja program BOS. Adapun hal-hal yang harus diperoleh dan dipahami pada tahap survei pendahuluan dan/atau sosialisasi adalah sebagai berikut: 1. Informasi Umum Sebelum melaksanakan audit di lapangan, tim audit perlu memperoleh informasi/data awal antara lain: a, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Tahun Anggaran 2019. b. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor Kementerian Agama Kabupaten /Kota (yang disampel) Tahun Anggaran 2019. c. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) madrasah yang diaudit Tahun Anggaran 2019. d. Surat keputusan pembentukan tim manajemen BOS tingkat pusat, tingkat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, tingkat Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, serta tingkat madrasah dan/atau pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal. c. Surat keputusan alokasi dana BOS per madrasah dan/atau pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal penerima BOS oleh tim manajemen BOS tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. f, Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan BOS Tahun 2019. g. Laporan penyerapan penyaluran dana BOS oleh bank penyalur. h. Memorandum of Understanding (MoU) antara tim manajemen BOS provinsi dengan lembaga penyalur. Daftar nomor rekening madrasah yang ada pada lembaga penyalur. j. Data alokasi dana safeguarding. k. Laporan realisasi pelaksanaan program BOS Tahun 2019, baik tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. 1. Laporan pemantauan, supervisi dan pelaporan pelaksanaan program BOS Tahun 2019, baik tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. m. Surat keputusan penetapan madrasah dan/atau pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal penerima alokasi BOS Tahun Anggaran 2019 oleh tim manajemen BOS tingkat kabupaten/kota. n. Daftar siswa miskin yang dibebaskan dari segala _jenis pungutan/iuran. ©. Rekapitulasi nama dan nomor rekening madrasah dan/atau pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal penerima dana BOS tingkat kabupaten/kota. p. Surat perjanjian kerja sama antara kepala madrasah dan/atau pimpinan pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal dengan PPK. q. Surat pernyataan tanggung jawab belanja. r, Surat pernyataan penyelesaian pekerjaan. s. Surat pernyataan penyimpanan dokumen, Pihak-pihak yang terkait Auditor hendaknya memahami pihak yang terkait (stakeholders) dengan madrasah dan/atau pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal baik secara langsung maupun tidak langsung. Pihak- pihak terkait merupakan satu hal yang penting dalam pelaksanaan audit kinerja program BOS. Pihak-pihak terkait antara lain: a, pihak yang menerima manfaat dari pelaksanaan tugas dan fungsi madrasah dan/atau pondok pesantren _ salafiyah/pendidikan diniyah formal; b. pihak yang terkena akibat dari pelaksanaan tugas dan fungsi madrasah dan/atau pondok pesantren _ salafiyah/pendidikan diniyah formal; dan c. pihak yang mempunyai tugas dan fungsi saling tergantung dan/atau saling mendukung dengan tugas dan fungsi madrasah dan/atau pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal. . Organisasi, Tugas dan Fungsi, Program, dan/atau Kegiatan Dengan memahami organisasi, tugas dan fungsi, program, dan/atau kegiatan madrasah dan/atau pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal, maka auditor akan dapat menilai apakah kegiatan dan/atau program yang disusun oleh madrasah dan/atau pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal telah selaras dengan tujuan program BOS yang scharusnya, berdasarkan berita acara kesepakatan antara Inspektorat Jenderal dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yang diwakili oleh Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) dan Direktorat Pondok Pesantren. -10 4, Penetapan Indikator Kinerja Indikator kinerja merupakan sarana dan/atau alat untuk melakukan pengukuran kinerja pelaksanaan program BOS. Setiap indikator kinerja harus dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan/atau target daripada program BOS. Setelah indikator kinerja tersebut ditetapkan, maka dapat dilakukan pengukuran terhadap Key Performance Indicator (KPI) pelaksanaan audit kinerja program BOS. Indikator kinerja audit kinerja program BOS sebagai instrumen audit sebagaimana terlampir dalam Lampiran I huruf A Keputusan ini. 5. Hal-hal penting lainnya Paktor-faktor penting lainnya yang perlu diketahui dan dipertimbangkan dalam survei pendahuluan adalah jumlah anggaran yang tersedia dan/atau dana yang dikeluarkan. Semakin besar dana yang dikeluarkan dalam pelaksanaan survei pendahuluan maka kecermatan dalam pengelolaan penggunaan dana harus ditingkatkan. B. Penyusunan Program Kerja Audit (PKA) Program BOS Dalam audit kinerja program BOS, langkah-langkah kerja yang harus dirumuskan dan dilakukan adalah yang berkaitan dengan tujuan progam BOS. Langkah kerja tersebut, juga harus memuat langkah kerja yang diperlukan untuk membuktikan hal-hal yang dipandang perlu didalami berdasarkan hasil survei pendahuluan. PKA tersebut mencakup 5 (lima) aspek kinerja. yaitu: 1. Tepat Sasaran Dana BOS diterima oleh madrasah/pesantren yang memenuhi persyaratan, dan madrasah/pesantren penerima BOS, _ telah membebaskan seluruh biaya kepada siswa/i miskin di tingkat pendidikan dasar maupun menengah, baik pada MI/MTs/MA negeri, maupun MI/MTs/MA swasta dan pesantren dari biaya operasional sekolah, 2. Tepat Jumlah Besarnya dana bantuan BOS yang diterima scsuai dengan surat keputusan alokasi, dan dana yang diterima sesuai dengan jumlah siswa/i rill di madrasah/pesantren tanpa adanya pemotongan dari pihak manapun. 3. Tepat Waktu Penyaluran dana BOS dari Tim Manajemen Provinsi melalui lembaga penyalur ke rekening madrasah/pesantren telah sesuai dengan waktu) yang telah ditetapkan dan dana yang dibutuhkan madrasah/pesantren tersedia pada saat dibutuhkan oleh madrasah /pesantren. 4. Tepat Penggunaan Dana BOS telah digunakan sesuai dengan ketentuan yang diatur pada buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan BOS pada Madrasah Tahun Anggaran 2019. 5. Tepat Administrasi Prosedur pengelolaan Dana BOS dilakukan dengan _tertib, transparan dan akuntabel, sebagaimana diatur dalam buku Petunjuk oe Teknis Pelaksanaan BOS pada Madrasah Tahun Anggaran 2019 dan peraturan lainnya yang relevan PKA program BOS adalah langkah kerja yang harus dilakukan dan diikuti oleh auditor dalam melaksanakan audit kinerja program BOS untuk mencapai tujuan audit dan menyimpulkan hasil audit. Pada umumnya program kerja audit memuat: tujuan audit; prosedur audit yang akan ditakukan; siapa yang melakukan dan kapan dilakukan; referensi Kertas Kerja Audit (KKA); bukti audit yang harus diperoleh; dan an ewone simpulan. Dalam pelaksanaannya, program kerja audit yang sudah disusun harus selalu disesuaikan dengan kondisi yang dijumpai di lapangan. PKA program BOS yang mengacu pada indikator kinerja/instrumen audit yang terlampir dalam Lampiran II huruf A Keputusan ini. Kertas Kerja Audit (KKA) KKA adalah catatan yang harus dibuat dan data yang harus dikumpulkan oleh auditor secara sistematis pada saat melaksanakan audit kinerja program BOS. Pada tahap perencanaan ini, perlu dibuat format KKA sebagai media atau dokumentasi pelaksanaan dari langkah kerja yang terdapat dalam PKA. KKA ini nantinya digunakan untuk mengukur kelengkapan informasi dan/atau data yang harus dikumpulkan dalam audit Kinerja program BOS. Tujuan pembuatan KKA dalam pelaksanaan audit kinerja program BOS, yaitu: 1. dasar penyusunan Laporan Hasil Audit (LHA); 2. alat ukur bagi atasan dalam melakukan reviu dan mengawasi pelaksanaan audit kinerja program BOS; alat pembuktian dari LHA; menyajikan data untuk keperluan referensi; dan merupakan salah satu pedoman untuk tugas audit berikutnya. KKA mengacu pada indikator kinerja/instrumen audit yang terlampir dalam Lampiran II huruf A Keputusan ini, Penugasan Audit Kinerja Program BOS Obyek audit kinerja atas program BOS adalah sebagai berilcut: 1, madrasah ibtidaiyah, pondok pesantren, pendidikan diniyah formal, dan satuan pendidikan mu’adalah; 2. madrasah tsanawiyah, pondok pesantren, pendidikan diniyah formal, dan satuan pendidikan mu’adalah; dan 3. madrasah aliyah, pondok pesantren, pendidikan diniyah formal, dan satuan pendidikan mu’adalah. Audit kinerja program BOS juga dilakukan terhadap manajemen BOS yang mengelola dana safeguarding, meliputi -- Direktorat Jenderal Pendidikan Islam sebagai pengelola program BOS tingkat pusat; Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi sebagai pengelola program BOS tingkat provinsi; dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sebagai pengelola program BOS tingkat kabupaten/kota <13- BAB III PELAKSANAAN AUDIT KINERJA PROGRAM BOS Pelaksanaan audit kinerja program BOS pada dasarnya adalah untuk memberikan penilaian atas pelaksanaan program BOS Tahun Anggaran 2019 beserta dana safeguarding yang menjadi bagian dari program BOS yang pengelolaannya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota Audit kinerja program BOS akan dilaksanakan pada madrasah negeri/swasta dan/atau pada madrasah dan pondok _pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal, dengan cakupan sampling (sampling coverage) untuk anggota tim audit, melakukan audit sekurang-kurangnya pada 3 (tiga) madrasah/pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal Pelaksanaan audit kinerja meliputi: A. Metodologi Audit Audit kinerja program BOS dilakukan berdasarkan standar audit Asosiasi Auditor Internal Pemerintah Indonesia (AAIP!) me liputi 1. Audit atas semua dokumen perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pertanggungjawaban (pelaporan) dan safeguarding dana BOS, yang dituangkan dalam instrumen audit/KKA. 2. Wawancara kepada para pelaksana dan penanggung jawab program dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, serta _tingkat madrasah/pesantren penyelenggara program. 3. Konfirmasi dan observasi di lapangan. B, Pengumpulan Bukti Audit Bukti yang dikumpulkan oleh auditor sebagai pendukung atas pelaksanaan audit kinerja program BOS harus memiliki kriteria sebagai berikut: 1. relevan, yaitu mempunyai hubungan yang logis dan dapat dimengerti dengan kriteria audit; 2. kompeten, yaitu bukti yang diperoleh dari sumber independen yang dapat dipercaya dan terjamin keakuratannya; 3. cukup, yaitu jumlah bukti memenuhi syarat untuk mendukung temuan auditor; dan 4. material, yaitu bukti tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tujuan audit. Keempat hal tersebut sangat dipengaruhi oleh pertimbangan auditor sesuai dengan situasi dan kondisi saat pelaksanaan audit. Setiap hasil pekerjaan auditor di lapangan harus didukung dengan bukti audit yang selanjutnya dicatat dalam bentuk KKA. KKA harus memuat informasi yang cukup untuk meyakinkan bahwa dari KKA tersebut diperoleh temuan atau simpulan berdasarkan bukti yang relevan, kompeten, cukup, dan material 1. Tujuan Pengumpulan Bukti Audit Tujuan pengumpulan bukti adalah untuk dapat membuat simpulan serta analisis hasil audit secara akurat dan dapat dipertanggungjawab- <4 kan. Simpulan dan rekomendasi audit sangat tergantung kepada bukti audit yang diperoleh. Jenis Bukti Audit Ditinjau dari segi jenisnya, maka bukti audit dapat dibedakan men- jadi bukti fisik, bukti dokumen, bukti kesaksian, dan bukti analisis. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut: a. Bukti Fisik 1) Bukti audit berupa pemeriksaan fisik di lapangan yang didukung dengan Berita Acara Pemeriksaan Fisik atau dapat pula dinyatakan dalam bentuk foto. Berita Acara Pemeriksaan Fisik sebagaimana terlampir dalam Lampiran I huruf B Keputusan ini. 2) Pembicaraan melalui telepon yang direkam dengan persetujuan pembicara dapat dimasukkan ke dalam kelompok bulti fisik. b. Bukti Dokumen Bukti audit berupa dokumen meliputi semua jenis pemberkasan seperti. buku-buku, —daftar-daftar, —formulir, surat perjanjian/kontrak, berita acara, kuitansi dan sebagainya. Bukti audit berupa dokumen dapat diperoleh dari dalam dan luar entitas yang diaudit. Dokumen yang berasal dari luar dapat berupa surat atau memo yang diterima dari luar, faktur, kontrak, laporan lainnya yang ber- asal dari pihak ketiga. Dokumen yang berasal dari dalam dapat berupa catatan akuntansi, surat keluar, job description, rencana kerja, anggaran, kebijakan dan prosedur, dan sebagainya c. Bukti Kesaksian Bukti kesaksian (testimonial) dapat diperoleh dari pernyataan yang biasanya sebagai jawaban atas pertanyaan atau wawancara. Pernyataan tersebut dapat berasal dari pegawai instansi, para abli, konsultan auditi, atau pihak-pihak lain yang relevan dan kompeten untuk memberikan bukti audit tersebut. Konfirmasi terhadap bukti kesaksian tersebut sangat diperlukan antara lain dengan cara’ 1) memperoleh pernyataan tertulis dari orang yang diwawancarai; 2) menilai bukti yang sama oleh sumber atau orang yang berbeda; dan 3) melakukan cek ulang terhadap catatan yang ada d. Bukti Analitis Bukti analitis diperoleh dari analisis data atau_verifikasi. Analisis meliputi diantaranya komputasi, analisis rasio, analisis naik turunnya produksi/hasil penjualan/laba, analisis capaian Kinerja, dan sebagainya. Analisis biasanya disajikan dalam bentuk kuantitatif dan disertai dengan simpulan hasil analisi “15 3. Langkah-Langkah Pengumpulan Bukti Audit Proses pengumpulan bukti audit meliputi langkah-langkah sebagai berikut: a. _menentukan ruang lingkup yang akan diaudit; b, menetapkan prosedur audit; c. melaksanakan prosedur audit dan memperoleh bukti audit; d. menganalisis bukti audit; dan ©. memutuskan kecukupan bukti audit untuk — kepentingan pengukuran kinerja. C. Pengisian Kertas Kerja Audit (KKA) Langkah kerja yang telah dilaksanakan dan menghasilkan bukti yang diperlukan dalam mengukur kinerja dituangkan dalam KKA. KKA akan menjadi bukti pertanggungjawaban bahwa langkah kerja_ telah dilaksanakan. KKA kinerja program BOS berbentuk aplikasi yang disusun oleh tim audit sebelum melaksanakan audit kinerja program BOS. Reviu KKA secara berjenjang harus dilakukan oleh ketua tim, pengendali teknis, dan supervisor (penanggungjawab) sebelum penyusunan LHA. D. Pengukuran Kinerja Langkah selanjutnya dalam audit kinerja program BOS adalah melakukan pengukuran kinerja menggunakan aplikasi/KKA yang telah dibuat dengan cara pendekatan pengukuran kinerja dari beberapa Key Performance Indicator (KPI) yaitu tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat guna, dan tepat administrasi dengan rincian sebagai berikut: 1. indikator kinerja untuk madrasah negeri yaitu, 11 (sebelas) indikator kinerja utama, 16 (cnam belas} sub indikator kinerja utama, 26 (dua puluh enam) parameter dan 38 (tiga puluh delapan) sub parameter; 2. indikator kinerja untuk madrasah swasta yaitu, 11 (sebelas) indikator kinerja utama, 18 (delapan belas) sub indikator kinerja utama, 34 (tiga puluh empat) parameter dan 43 (empat puluh tiga) sub parameter; 3. indikator kinerja untuk pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal yaitu, 10 (sepuluh) indikator kinerja utama, 17 (tujuh belas) sub indikator kinerja utama, 37 (tiga puluh tujuh) parameter dan 53 (lima puluh tiga) sub parameter, Selanjutnya, setelah melakukan penilaian dan/atau pengujian terhadap KPI audit kinerja program BOS, maka akan diperoleh hasil bagi antara bobot capaian kinerja dengan bobot kinerja yang telah ditetapkan dikalikan seratus persen (100%) untuk masing-masing aspek kinerja dan akan diperoleh skor, Skor tersebut kemudian dikelompokkan dalam gradasi penilaian sebagai berikut: 1. Lebih dari 90,00 s.d 100,00 dengan predikat “Sangat Baik” Lebih dari 80,00 s.d 90,00 dengan predikat “Baik” Lebih dari 60,00 s.d 80,00 dengan predikat — “Cukup atau Normal” Lebih dari 50,00 s.d 60,00 dengan predikat “Kurang” Gradasi 00,00 s.d 50,00 dengan predikat “Sangat Kurang” Ahen 16 E. Analisis Hasil Capaian Kinerja Hasil pengukuran kinerja_ akan memperlihatkan apakah target dan/atau tujuan dari progam BOS yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Terhadap capaian tersebut, diidentifikasikan kelemahan atau hambatan mengapa target tidak tercapai. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap faktor penyebab yang memberikan kontribusi atas kelemahan atau hambatan tidak tercapainya target tersebut. Terhadap masing-masing faktor penyebab dirancang solusi atau strategi pemecahan masalahnya. Mengidentifikasi kelemahan dan hambatan pencapaian target dan/atau tujuan program BOS dengan pengelompokan sebagai berikut 1, Tepat Sasaran, diuraikan kondisi apa yang terjadi dan dijelaskan penyebab tidak tercapainya aspek ketepatan sasaran yang meliputi kriteria madrasah dan/atau pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal penerima BOS dan kriteria siswa yang mendapatkan BOS. 2. Tepat Jumlah, diuraikan kondisi apa yang terjadi dan dijelaskan penyebab tidak tercapainya aspek ketepatan jumlah yang meliputi jumlah alokasi dana BOS pada tiap-tiap madrasah dan/atau pondok pesantren salafiyah/pendidiken diniyah formal dan jumlah riil dana BOS yang diterima madrasah dan/atau pondok —pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal. 3. Tepat Waktu, diuraikan kondisi apa yang terjadi dan dijelaskan penyebab tidak tercapainya aspek ketepatan waktu, yang meliputi ketepatan waktu dana BOS diterima di rckening madrasah dan/atau pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal, ketepatan terhadap ketersediaan dana BOS setiap waktu. 4, Tepat Guna, diuraikan kondisi apa yang terjadi dan dijelaskan penyebab tidak tercapainya aspek ketepatan penggunaan yang meliputi penggunaan dana BOS dan prosedurnya harus sesuai dengan petunjuk teknis BOS. 5. Tepat Administrasi, diuraikan kondisi apa yang terjadi dan dijelaskan penyebab tidak tercapainya aspek ketepatan administrasi yang mcliputi persyaratan administrasi yang harus dipenuhi, tata kelola dan pertanggungjawaban yang transparan Kelima aspek kinerja yang dinilai tersebut dapat diketahui capaian kinerjanya setelah auditor melaksanakan langkah-langkah kerja dengan menguji setiap parameter yang telah ditetapkan tersebut, dengan mempertimbangkan bobot dari masing-masing aspek kinerja yang telah ditentukan, Kemudian, kelemahan atau penyebab tidak tercapainya target dan/atau tujuan program BOS akan menjadi bahan diskusi dan pembahasan dengan pimpinan sebagai klarifikasi sekaligus untuk menjadi perhatian dan rencana tindak perbaikan dan peningkatan kinerja madrasah dan/atau pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal “7 BABIV PELAPORAN AUDIT KINERJA PROGRAM BOS, A. Penyusunan Notisi Audit Notisi. audit merupakan dokumen yang berisikan temuan dan rekomendasi penting yang dihasilkan selama pelaksanaan audit kinerja program BOS. Dokumen ini dibuat berdasarkan aplikasi/KKA. Ketika menyusun notisi audit perlu diingat bahwa arahnya akan bermuara pada LHA final, Sehingga diharapkan penulisan notisi audit tersebut mempunyai struktur logika yang sama ketika akan digunakan dalam penyusunan konsep laporan. Notisi audit harus dibuat ringkas, tetapi tetap mencakup informasi yang cukup untuk menggambarkan permasalahan secara memadai. Notisi juga harus memuat akibat dari permasalahan tersebut. Usulan perbaikan dapat dimasukkan apabila diperlukan. Hal ini dapat mengarahkan implementasi rekomendasi secara lebih dini sehingga berdampak pada perbaikan administrasi publik. Oleh karena itu, notisi audit harus mengikuti kaidah penyusunan temuan audit, yaitu memiliki kelengkapan unsur-unsur temuan berupa: 1. kondisi (“apa yang ada”); 2. kriteria (‘apa yang seharusnya’); 3. sebab (‘mengapa terdapat deviasi antara kondisi dengan kriteria”); 4. akibat (“apa konsekuensinya”); 5. rekomendasi (“apa yang perlu dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi penyebab”); dan 6, tanggapan auditi. vecrenyustnan nati audit dilaksanakan dengan urutan kegiatan sebagai erikeut 1. Konsep disusun oleh anggota tim atau ketua tim auditor pada saat audit berlangsung di lokasi auditi, Khusus untuk konsep yang disusun oleh anggota tim harus mendapatkan koreksi/persetujuan dari ketua tim audit. 2. Notisi disampaikan kepada pimpinan auditi untuk dibahas dan diberikan komentar/tanggapan. Komentar auditi tersebut kemudian didokumentasikan dan dianalisis. Apabila auditi tidak setuju dengan notisi audit tersebut, maka alasan tidak setuju harus dianalisis. 3. Ketua tim audit menghimpun konsep notisi audit yang telah mem- peroleh komentar/tanggapan dari auditi menjadi himpunan_notisi audit. 4. Tanggapan pimpinan sator dianalisis oleh tim audit dan dibuatkan komentar, sehingga diperoleh kesepahaman antara auditor dengan auditi. Komentar auditor dapat ditambahkan atau dilampirkan dalam temuan tersebut. Komentar auditor bisa berupa tanggapan_positif artinya menerima tanggapan auditi atau tanggapan negatif artinya menolak tanggapan dan alasan auditi karena bukti dan alasan yang diajukan tidak dapat diterima. Seluruh dokumen komunikasi baik surat menyurat, pembicaraan telepon antara auditor dan auditi tentang -18- temuan harus didokumentasikan dan dihimpun menjadi himpunan notisi audit. 5. Auditor dan auditi menandatangani bersama seluruh konsep temuan, baik temuan sebelum ditanggapi, tanggapan dari auditi, dan komentar auditor maupun bukti pendukung yang digunakan. Pada _akhir pelaksanaan audit, seluruh temuan audit yang telah dibahas, disampaikan oleh ketua tim audit kepada pimpinan auditi dengan menggunakan notisi audit. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam meminta tanggapan, adalah sebagai berikut: 1. Menghindarkan kesalahpahaman, yaitu auditor harus memastikan bahwa pihak yang dimintai tanggapan memahami temuan audit yang disampaikan. 2. Kerahasiaan, yaitu auditor harus memastikan bahwa kerahasiaan isi notisi audit dapat terjaga baik oleh auditor maupun auditi. Kata rahasia harus dimuat dalam halaman sampul (stempel rahasia) dan setiap lembar isi notisi audit. 3. Jangka waktu, yaitu kescpakatan mengenai jangka waktu pemberian tanggapan harus ditetapkan bersama antara auditor dan auditi. Auditor harus selalu memonitor kemajuan proses pemberian tanggapan atas notisi audit yang bersangkutan. 4. Tanggapan yang diberikan, yaitu seperti janji atau rencana tindakan perbaikan harus dimuat sebagai kelengkapan notisi audit, namun jangan diterima sebagai pembenaran untuk menghilangkan temuan signifikan dan rekomendasi yang berhubungan dengan temuan tersebut. Sebagai tambahan pada temuan keuangan, tanggapan harus dilengkapi dengan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) Format Notisi Audit sebagaimana terlampir dalam Lampiran II huruf C Keputusan ini. Proses Penyusunan Laporan Hasil Audit (LHA) LHA merupakan dokumen atau media komunikasi auditor untuk menyampaikan informasi tentang kesimpulan, temuan dan rekomendasi hasil audit kinerja program BOS yang dilakukan terhadap Sator/Satker atau madrasah dan/atau pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal dan LHA disusun dengan bentuk surat, LHA yang memuat hasil audit kinerja program BOS yang obyektif dan independen serta saran untuk peningkatan kinerja, bermanfaat bagi para pengguna laporan (Menteri Agama dan/atau stakeholder lainnya) sehingga diharapkan terjadi perubahan yang positif tidak hanya dalam pelaksanaan kegiatan tetapi juga pada pengelolaan (governance) satuan kerja atau madrasah dan/atau pondok pesantren salafiyah/pendidikan diniyah formal pada Kementerian Agama. LHA kinerja program BOS Tahun 2019 yang harus dibuat oleh tim audit, adalah: 1. Tingkat Inspektorat Wilayah (Itwil) Laporan pada tingkat inspektorat wilayah mencakup: 19 a. LHA kinerja program BOS model K, yaitu laporan hasil audit kinerja untuk tingkat kabupaten/kota yang disusun dalam bentuk surat sebagaimana terlampir dalam Lampiran I! huruf D Keputusan ini; b, LHA operasional dana safeguarding pada tingkat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi yang disusun sesuai dengan LHA model P sebagaimana terlampir dalam Lampiran i huruf E Keputusan ini; c. LHA operasional dana safeguarding pusat pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yang disusun dalam bentuk surat sebagaimana format yang terdapat pada Lampiran II huruf F Keputusan ini; LHA program kinerja BOS (model K) disusun oleh Inspektorat Wilayah ditujukan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota yang ditandatangani oleh Inspektur Wilayah atas nama Inspektur Jenderal dengan tembusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, dan Inspektur Jenderal Kementerian Agama. LHA operasional dana safeguarding pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi disusun oleh Inspektorat Wilayah ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi yang ditandatangani oleh Inspektur Wilayah atas nama Inspektur Jenderal dengan tembusan Inspektur Jenderal Kementerian Agama dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam. ‘Tingkat Sekretariat Itjen Kompilasi LHA Kinerja program BOS model P, yaitu kompilasi laporan hasil audit Model K yang disusun dalam bentuk BAB sebagaimana terlampir dalam Lampiran Il huruf D dan Lampiran I huruf E Keputusan ini. Kompilasi LHA Kinerja program BOS (model P) disusun oleh Bagian Pengelolaan Hasil Pengawasan, Sistem Informasi dan Pengaduan Masyarakat ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi yang ditandatangani oleh Inspektur Wilayah atas nama Inspektur Jenderal dengan tembusan Inspektur Jenderal Kementerian Agama dan Direktorat Direktur Jenderal Pendidikan Islam. Tingkat Inspektorat Jenderal (Itjen) LHA Operasional dana safeguarding pusat pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dan LHA tingkat nasional disusun oleh tim penyusun laporan yang terdiri dari Bagian Pengelolaan Hasil Pengawasan, Sistem Informasi, dan Pengaduan Masyarakat pada Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Agama dan/atau tim yang ditetapkan oleh Inspektur Jenderal Kementerian Agama yang ditandatangani oleh Inspektur Jenderal dan ditujukan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dengan tembusan kepada Menteri Agama, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP} Laporan tersebut merupakan kompilasi laporan yang telah diolah dan disusun Inspektorat Wilayah yang meliputi LHA kinerja BOS (model K), LHA operasional dana safeguarding pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, LHA operasional dana safeguarding pusat pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, dan Kompilasi LHA Kinerja program BOS (model P). Penyusunan konsep LHA berlandaskan fakta yang direkam dalam KKA, notisi audit, dan hasil diskusi/pembahasan akhir dengan Satker atau madrasah dan/atau pondok pesantren_ salafiyah/pendidikan diniyah formal. Selanjutnya, konsep laporan direviu oleh pengendali teknis dan penanggung jawab audit. Reviu konsep laporan bertujuan untuk menentukan kelayakan dan ketepatan format dan materi laporan dan dilakukan secara berjenjang yang akhirnya dikoreksi dan/atau disetujui oleh Inspektur Jenderal. Formulir-formulir yang digunakan dalam melakukan reviu laporan adalah: a. Routing Slip untuk mengendalikan ketepatan dan kecepatan penyelesaian laporan; dan b. Review Sheet yang berfungsi sebagai lembar kendali materi laporan yang digunakan untuk mengendalikan/menilai mutu materi laporan hasil audit kinerja. a- BABV PENUTUP Petunjuk Pelaksanaan Audit Kinerja Program Bantuan Operasional Sekolah pada Kementerian Agama Tahun Anggaran 2019 merupakan acuan bagi auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Agama dalam melaksanakan audit kinerja program BOS. Plt.INSPEKTUR JENDERAL, 4, bh THOMAS pentury4 <2. LAMPIRAN II KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA NOMOR 2% — TAHUN 2020 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN AUDIT KINERJA PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA MADRASAH DAN/ATAU PONDOK PESANTREN SALAFIYAH/PENDIDIKAN DINIYAH FORMAL TAHUN ANGGARAN 2019 FORMULIR AUDIT BOS A. Indikator Kinerja/Instrumen Audit 1. Program Kerja Audit a. Program Kerja Audit Utama INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA PROGRAM KERJA AUDIT NAMA AUDITL Madrasah di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota/Kab. Provinsi SASARAN AUDIT Audit Kinerja Program BOS PERIODE YANG DIAUDIT TA. 2019 RENCANA REALISASL No, URAIAN TUJUAN DAN PROSEDUR AUDIT DILAKS. | ALOKASI | DILAKS. | ALOKASI | REF. | KET. oven | waxtu | oven | waxru | KKA T 2 3 4 3 6 7 | 8 Entry Breefing tim | thai | Tm | 3Jem {| AUDIT PENDAHULUAN ee ee 2) Penetapan Indikator Kinerja kegiatan yang akan diaudit beserta bobotnya Tujuan Audit Sebagai dasar atau ukuran dalam menilai keberhasilan atau kegagalan dalam capaian kinerjanya. Survey Pendahuluan ‘Tujuan Untuk memperoleh informasi umum mengenat Madrasah di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota/ Kab. Prosedur Audit: Lakukan pembicaraan pendahuluan dengan Kepala Kemenag, Kasie Pendidikan Madrasah dan seluruh Kepala Madrasah yang di Audit Dapatkan dan pelajari data/informasi tentang pelakeanaan Program BOS yang meliputi 23+ URAIAN TUJUAN DAN PROSEDUR AUDIT RENCANA REALISASI DILAKS, | ALOKAST OLgH | WARTU DILAKS, | ALOKAST OLEH ‘WAKTU REF | KET, KKA. 7 a | 4 5 6 | | Wain operasional Data siswa beserta lampirannva (3 [ RRAyKL RKAM (Form Kol) Tahun Pelajaran « | 2018/2019 dan Tahun Pelajaran 2019/2020 5 | Daftar siswa pe rombel 6 | Formulir BOS 01-05 7 | Notulen-natulen rapat dengan komite 8 | Data emis REALISASI DANA BOS (ERA, SPM/SP2D, Daftar Rincian Permintaan Pembaysran, SPM/SP2D yang sudah dilampiri bukti- 4 | bukti pembelian/ kuitansi ontrak/dafter nominatif belanja dan pembaharan honorarium yang menggurakan anggaran BOS) 0 | Bulti setor pengembalian belanja BOS Taporan pertanggungjawaban 11) penggunaan (LPJ kegiatan, bukti dan laporan perjalanan dinas} SK Pembagian tugas guru (PNS dan NON PNS serta pembimbing ekslcul) 13 | SK panitia (PPDB atau kegiatan lainnya) 14 | SK penerima PIP Dokumen pengadaan (RAB, HPS, Sposifikasi Teknis, Survey Pasar, Bukti 15 | Belanja/Kontrak, Register BMN, Laporan Singkat tertulis tentang Penetapan Penyedian Barang dan Jasal. Io | Data Alumni [Buku Kas Umum dan Buku Pembantu 17 | Pajak (Form K-2 dan K-3) PELAKSANAAN AUDIT um | 9 hari Pengukuran Kinerja Tiguan Audit: Untuk menilai hasit capaian kinerja apakah telah tercapat sesuat dengan target kinerja yang sudah ditetapkan. ‘A_| KETEPATAN SASARAN Menguji Madrasah Penerima BOS adalah Madrasah yang memenuhi Kriteria Menguji Kebenaran Date Siswa pada Madrasah (p [ KETEPATAN JUMLAH Menguji Jamlah Dana BOS yang diterima madrasah telah sesuai ketentuan ¢_| KErEPATAN WAKTU =24- URAIAN TUJUAN DAN PROSEDUR AUDIT RENCANA REALISAST DICAKS, ‘OLEH ‘ALOKAST WAKTU DILARS, OLEH ‘ALOKASI WAKTU REF. KKA, KET. 1 2 a ri 5 6 Mengall Ketepatan Wakeu Penerimaon Dana BOS |__| KETEPATAN PENGGUNAAN ‘Menguii Penggunaan Dana BOS sesuai (| dengan Petunjuk Teknis E__| KETEPATAN ADMINISTRASI 2 | Analisis Kinerja Tujuan Audit: Untuk mengetahul faktor penyebab tidak tercapainya kinerja serta solust pemecahannya Prasedur Audit 1) | Rekap seluruh hasil capaian kinerja Tdentifikasi instrumen yang Udak tercapai kinerjanya sesuai target Takukan onalisis untuk mengetahui 4) | faktor penyebab, informasi dapat ' | diperoteh dari dokumentasi, wawancara dan sumber lainnya. Buat rekomendasi atas Kelemahan atau 4) penyimpangan yang terjedi untuk perbaikan kinerja oleh pimpinan instansi 5) | Buat simpulan hasil audit 3. | Bkspos Hasil Audit Kinerja Tim 1 hari IIL PELAPORAN KINERJA Tim 2 hark Penyusunan Notisi Audit dan Konsep | Laporan Hasil Audit ‘Dujuan Audit: Untuk memberikan informasi capatan kinerfa yang disajikan dalam bentuk simpulan hasil audit beserta usulan rekomendasinya kepada pimpinan instanst Prosedur Audit Berdasarkan hasil pengukuran Kinerja buat notisi audit/LTA tentang, }) | kelemahan atau penyimpangan kinerja vyang terjadi serta usulan rekomendasinya Bicarakan dengan auditiserta minta tanggapan secara tertulis Buat BA Kesepakatan hasil 3) | pembicaraan antara auditor dengan auditi 4) | Susun konsep LHA 5) | Lakukan reviu secara berjeniang Konsep dianggap final sevelah dilakukan perbaikan/penyempurnaan 6) | sesuai dengan hasil reviu dan ditanda tangani oleh Inspektur Jenderla Kementerian Agama 28+ RENCANA REALISASI URAIAN TUJUAN DAN PROSEDUR AUDIT / DILAKS. | ALOKAST | DILARS. | ALOKASI| REF. | KET. ‘OLEH | WakTU | OLEH | WAKTU | KKA 2 3 4 5 6 | 7 | 8 Jamia | 14 hart T Vakarta, js 2020 Mengetahui dan Menyetujui Mengetahui dan Menyetujui Disusun Oleh, Penanggung Jawab Pengendali Telmnis Kevua Tim NP NIP b. Program Kerja Audit Rinci 1) Program Kerja Audit Sasaran Inspektorat Jenderal Kementerian Agama No. KKA: No. PKA: 2/BOS/T.Sasaran Nama Auditi : Kantor Kementerian Agama Kab/Kota.. Tahun yang diaudit_ : Tahun Anggaran 2019 Program Kerja Audit Pengukuran Ketepatan Sasaran Penggunaan Dana BOS A. Parameter Penerima BOS adalah Madrasah dan Pondok Pesantren Salafiah (PPS) yang memenuhi Kriteria B. Tentative Audit Objective Penerima BOS adalah Madrasah dan PPS yang tidak memenuhi Kriteria C. Langkah kerja audit Dikewakar Wakta yang J No | Uraian oleh diperlukan __ No. KKA) Catatan Rencana Realisasi| Rencana | Realisasi T | Dapatkan_RKA- KL ‘Tabun Anggoran 2018, ke Kasi Penmed dan PD Pontren 2 /Dapatkan Data emis siswa/santri ke ‘| KT seksi Penmad | dan a dan PD Pontren Anggo om 3 | Dapaikan asl | ta verifikesi emis yang, disetujui dani Pendis pusat Dapatkan ——Bukii pengembalian belanja dana BOS | | 3 | identifies’ dan | RT | ji kesesuaian | dan jumlah ‘dana | Anggo Soe BOS dicairkan | ta -26- Dikerjakan Waktw yang | wo | Urian ok percent | Ho 1a] cauatan encima fclaa | Reneana | Reales | | dengan jumlah sents i | wentineass —— aan a peeealan | kr he sae | cen as Geneon dstar | Anezo inn heck canta per |e tombe 7 | dena —azn ie Sr esesaian fainasi “Seine | 82 as dengan juknis ae i nos = aa tl teapat | xt vimpanean | dan permasslaban ‘nao jam Pa : ‘deniikasican oemenabnrs Sinpulkan fas] RF iets! "dan [don an pengujian Anggo: i L a 2) Program Kerja Audit Jumlah Inspektorat Jenderal Kementerian Agama No. KKA: No. PKA:2/BOS/T.Jumlah Nama Auditi Kantor Kementerian Agama Kab/Kota... ‘Tahun yang diaudit : Tahun Anggaran 2019 Program Kerja Audit Pengukuran Ketepatan Jumlah Penggunaan Dana BOS A. Parameter Jumlah Dana BOS yang diterima Madrasah dan PPS telah sesuai ketentuan B. Tentative Audit Objective Jumlah Dana BOS yang teralisasi tidak sesuai ketentuan C. Langkah Kerja Audit ‘Waktu yang Dikerjakan oleh No Ureian 2 diperlukan _|No, KKA |Catatan Rencana | Realisasi | Rencana | Realisasi T | Dapatkan_RKA- KL Tahun Anggaren 2018 ke Kasi Penmad dan PD Pontren | KT dan Dapatken Data | Anggota emis siswa/santri ke seksi Penmad dan PD Pontren 2 jam 3) 276 No Uraian Dikerjakan oleh Waki yang Giperiukan Ino. KKA Rencana | Realisasi | Rencana | Realisasi 3 [Dapatkan hasil verifikasi emis yang disetujui dari Pendis pusat 4 | Dapatkan Bukit pengembalian belanja dana Bos \catatan 3 | identifikast dan uyji_ kesesuaian jumlah dana BOS dicairkan dengan jumlah santri rill KT dan Anggota 3 jam © | Identifikasi dan Uji kesesuaian date emis dengan daftar hhadir sancci per rombel KT dan Anggota 3,5 jam 7 | Identiikast dan Uji kesesuaian realisasi belanja dengan juknis BOS KT dan Anggota 3.5 jam @ | Lakukan apabila terdapat penyimpangan / permasalahan dan identifikasikan penyebabnya kT dan Anggota 3 jam 9 | Simpulkan hasil identifikasi dan pengujian KT dan Anggota 3 jam Mengetahui dan Menyetujui Penanggung Jawab MP NIP Program Kerja Audit Waktu Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Nama Auditi Tahun yang diaudit Mengetahui dan Menyetujut Pengendali Teknis Jakarta, Disusun Oleh, Ketua Tim No. KKA: NIP 2020 No. PKA: 2/BOS/T.Waktu Kantor Kementerian Agama Kab/Kota... ‘Tahun Anggaran 2019 228. Program Kerja Audit Pengukuran Ketepatan Waktu Penggunaan Dana BOS D. Parameter Ketepatan Waktu realisasi Dana BOS dan Ketepatan waktu penyampaian E, Tentative Audit Objective Dana BOS direalisasikan tidak sesuai dengan rencana waktu penarikan dana dan laporan dana BOS terlambat disampaikan F, Langkah Kerja Audit Se Gear te urn | perenne Reataaat | Remeama Reatiansr-| "OMA |" 1 | Dapatkan jadwal TI aes fonotinn dune’ BOS Samat feo) thon ccrman 7] beaten —Sru7srao] Ten 2iem Peeiae Recs funn BOS “3. (| Dapatkan Taporan poropenaan dans BOS 4 |Lakukan — identifikasi “I fon“ mewian Kereruian reocana | XP dan iam enguven’_peveuiaa| Aneta Sone 80S dengan Duk ee = ak ea fan ool) penguin eee feayaluran dana” BOS | KT dan 5 pada madrasah swasta | Anggota = ape mereces ees Seaeoa 6 Lakuken wawancara i apabila erapat penyimpongan | Kt dan san Teac hant ce | ns ‘Senueostaan a | 7 Sispotsan ra wnurca don | AN 2am penser akan, 2020 Ee ae eee mera een veneer ara OT Mnmegung awa Pengenda Tekni were Ten NIP NIP = mp. 4) 23. Program Kerja Audit Guna Inspektorat Jenderal Kementerian Agama. Nama Auditi Tahun yang diaudit G. H. No. KKA: No. PKA: 2/BOS/T.Guna Program Kerja Audit Pengukuran Ketepatan Guna Dana BOS Parameter Penggunaan dana BOS sesuai Petunjuk Teknis Tentative Audit Objective Dana BOS dipergunakan tidak sesuai petunjuk teknis Langkah Kerja Audit Kantor Kementerian Agama Kab/Kota... ‘Tahun Anggaran 2019 No a Dikerjakan oleh Wakiu yang diperiukan Rencana | Realisasi Rencana Realisasi No. ka | Catatan Dapatkan SK Pejabat Pengadaan, PPK, bendahara ke Tata Usaha Dapatkan Buku Kas Umum ke Bendaharawan | Dapatkan bukti pertanggungjawaban belanja (barang, modal, honorarium, mm) Dapatkan Daftar Rincian Permintaan Pembayaran KT dan i ‘Anggota Dapatkan data alumni 2 tahun terakhie Dapetkan notulen rapat antara Penanggung Jawab BOS Madrasah Negeri/Madrasah ‘Swasta/PPS dengan Pimpinan Madrasah Negeri/Madrasah ‘Swasta/PPS terkait penggunaan dana BOS 4 jam Lakukan identifikasi dan pengujian bukti- | KT dan bukdti pengeluaran — Anggota dana BOS | 7 jam Takukan idenfikasi | dan pengujian penggunaan BOS terhadap kesesuaian dengan Komponen pembiayaan BOS dan syarat yang KT dan Anggota 7 jam T ‘Waktu yang No Uroian ee dipertukan Rencana | Realisasi | Rencana | Realisasi No Catatan caper aan tanker esata don penton wevemunan bi o |pertnszungernten | 572% 7 iam belanja dengan petal teks dan Kove proses tata ena den pena bu pevungnungiewntnn | KT dan eames | ange Sinha aes dengan Ketetuan Penasnean dana Bos ttn ch inoracian kepada 11 | stra tas Marana Negeri/Madrasah_ ‘Swasta/PPS takin enti don penguan daa Sueriyeng | xrdon tclanjtkan ke | Angee Sanne ane ik tna! ‘ahtan wawancare apaniatedapa yg|tervimansen? | KTdan Permartahan dan | Anagora eniasian vemebabaye Sinputan has 14 | identifikasi dan pcan 3jam rnewcta peneuion 10 7 jam 12 2 jam 4 jam Jakarta, 2020 Mengetahui dan Menyetujui — Mengetahui dan Menyetujui_Disusun Oleh, Penanggung Jawab Pengendali Teknis Ketua Tim NIP. NP Program Kerja Audit Administrasi Inspektorat Jenderal Kementerian Agama No. KKA: No. PKA:2/BOS/T.Guna Nama Auditi : Kantor Kementerian Agama Kab/Kota... Tahun yang diaudit: Tahun Anggaran 2019 Program Kerja Audit Pengukuran Ketepatan Administrasi Penggunaan Dana BOS J. Parameter -3t- Madrasah/PPs Penerima BOS memenuhi ketaatan prosedur K. Tentative Audit Objective Madrasah Penerima BOS tidak memenuhi ketaatan prosedur L. Langkah Kerja Audit Waktu yant | yo, No | Uraian Dikerjakan oleh diperiuian__| N2, | catatan Rencana | Realisasi[Rencana | Realisasi T | Dapatkan SOP pelaksanaan Bos ke Pimpinan PPS Dapatkan Buku Kas Umum dan Bulca Pembantu Pajak ke Bendaharawan 3 | Dapatkan pw 2 jam laporan aoe pelaksanean Kegiatan berasal dari dana BOS ke. Tata Usaha PPS. 4 | Dapatkan SSP ke Bendaharawan 3 flakakan identifieasi dan penguiian reaeep' sop | KT dan 2 ae terhadap SOP | anggota dengan il |____pelaksanean, | Scturah transalsi penenmaan dan penggunaan Gana BOS telah ficatat dan sibuicakan sewiai dengan juknis 7 | taka ‘entificasi. dan Pe e KT dan . dan BPP dengan | Sota 3jam pembelanjaan Serta but setor palak & Lacan idenfitikasi_ dan engujan pelaksanaan keegiatan eee 4 jam terhadap: oa iceseauain dengan getunjuk teknis 9} Pastiken seluruh peneairan telah Gidvleung oleh laporan Kegiatan, dan 32 No Waktu yang 5 Uraian, Dikerjakan oleh diperlukan e Rencana | Realisast | Rencana | Realisan | “** Catatan ‘aban TO | Past di oleh seluruh belanja Negeri/Madrasa hh Swasta/PPS sesuai dengan ketentuan kan telah inventarisir Madrasal 1 | Lakul apabi penyi dan ident wawancara permasalahan | Anggota kan ila terdapat impangan | | KT dan en iffkasiteen jebabnya 12, Simpulkan hasil identifikasi_dan | KT dan pengujian Anggota 1 jam Jakarta, 2020 Mengetahui dan Menyetujui Mengetahui dan Menyetujut Disusun Oleh, Penanggung, NIP Jawab Pengendali Teknis| Ketua Tim NIP sistent NIP. 2. Madrasah Negeri Indikator kinerja untuk madrasah negeri yaitu, 1 1(sebelas) indikator kinerja utama, 16 (enam belas} sub indikator kinerja utama, 26 (dua puluh enam)parameter dan 38 (tiga puluh delapan) sub parameter. a. Tepat Sasaran | BOBOT URAIAN PER — a ASPEK A. TEPAT SASARAN 15.00 A.1 | Madrasah Penerima BOS adalah Madrasah yang memenuhi Kriteria 7.50 ‘All |Madrasah Penerima BOS adalah Madrasah MIN, MTsN dan) 7.50 MAN yang memenuhi Kriteria ‘A.1.1.1 | Penerima BOS adalah Madrasah Negeri yang memiliki | 2.50 izin operasional yang masih berlaku A112 | Madrasah menyelenggarakan KBM di pagi hari, bagi | 2.50 madrasah yang ~~ menyelenggarakan _kegiatan pembelajaran pada sore hari, telah diverifikasi oleh Seksi Madrasah/TOS Kabupaten/Kota | { ‘A.1.1.3|Madrasah telah membuat Rencana Kerja Jangka) 2.50 Menengah (RKJM), Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah (RKAM) serta telah disctujui dalam rapat Dewan Pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dewan komite berdasarkan tahun pelajaran (Formulir, 233 BOBOT URAIAN PER ASPEK BOS Kl} (A. | Kebenaran Data Siswa pada Madrasah 750 | A.2.1 | Data Siswa pada madrasah [_ 3.00 KD. |Alokasi dana BOS berdasarkan data jumlah siswa 3.00 pada EMIS |T 4.2.2 | Pembebasan segala jenis biaya pendidikan dan operasional bagi 4.50 seluruh siswa ‘A321 | Seluruh siswa bebas dari biaya pendidikan 2.25 ‘A222 | Seluruh sumbangan pendidikan (non operasional) dari | 2.25 orang tua siswa sudah melalui komite madrasah | b. Tepat Jumlah [ 7 BOBOT URAIAN PER ASPEK B, TEPAT JUMLAH 20.00 1 | Jumlah dana BOS yang diterima madrasah telah sesuai ketentuan 20.00 ) Bil |Jumlah dana BOS yang diterima per madrasah 10.00 BL11)Jumlah nil siswa madrasah = jumlah siswa per| 5.00 | madrasah berdasarkan keterangan yang diperoleh Bidang Madrasah/TOS Kanwil Kementerian Agama Provinsi. dan Seksi Madrasah/TOS Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan Bil.1.2 | Jumlah dana bos yang diterima siswa sesuai dengan | 5.00 petunjuk teknis B12 Dana BOS yang diterima madrasah sesuai jumlah | 10.00 Jumlah dana BOS yang diterima Madrasah =| 2.50 Jumlah riil siswa x tarif BOS per siswa/tahun_ B.12.2|Madrasah melaporkan kelebihan/kekurangan dana | 2.50 BOS kepada Kankemenag Kab. /Kota B12] Kelebihan alokasi dana BOS pada DIPA madrasah | 2.50 negeri karena perbedaan jumlah data siswa pasca PPDB tidak dicairkan, atau dilakukan revisi i B.1.2.4|Jika dana BOS sudah terlanjur dicairkan, maka) 2.50 negara sebelum akhir tahun anggaran | kelebihan dana tersebut harus dikembalikan ke kas c, Tepat Waktu 234 BOBOT URAIAN PER = ASPEK C. TEPAT WAKTU 10.00 C.1 | Ketepatan Waktu Penerimaan Dana BOS 5.00 C.1.1 ] Pencairan dana BOS sesuai dengan jadwal rencana pengajuan | 5.00 pencairan dana BOS selama | (satu) tahun anggaran (realisasi pencairan dana sesuai dengan jadwal pencairan dana) C.1.1.1 |Pencairan dana BOS sesuai dengan jadwal rencana 5.00 pengajuan pencairan dana BOS selama 1 (satu) tahun anggaran (dalam bentuk syllaby pada aplikasi Sitem Aplikasi Satker (SAS), realisasi pencairan dana sesuai dengan jadwal pencairan dana) C2 | Ketepatan Waktu Penyampaian laporan BOS 5.00 [ ©.2.1 |Laporan penggunaan disusun tepat waktu 5.00 2.1.1 |Madrasah menyampaikan rekapitulasi penggunaan | 5.00 dana Bantuan Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2019 paling lambat pada tanggal 8 Januari tahun berikutnya. d. Tepat Penggunaan BOBOT URAIAN PER ASPEK_ D. TEPAT PENGGUNAAN 30.00, ‘D.1 | Penggunaan Dana BOS sesuai dengan Petunjuk Teknis 17.00 D.1.1 | Penganggaran dana BOS sesuai dengan bagan akun standar 2.00 “)D.1.1.1 |Penganggaran dana BOS menggunakan Akun-akun | 1.00 standar kegiatan yang berlaku yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan D.1.1.2 |Realisasi anggaran penggunaan dana BOS sesuai| 1.00 dengan bagan akun standar D.1.2 | Penggunaan dana BOS sesuai dengan Petunjuk Teknis 15.00 Pelaksanaan BOS Tahun 2019 D.1.2.1 |Dana BOS digunakan sesuai Item Komponen 10.00 Pembiayaan dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan | BOS, dibayarkan sesuai dengan ketentuan dan tidak melebihi standar biaya. D.1.2.1-1 | Pengembangan Perpustakaan 0.77 D.1.2.1-2 |Kegiatan penerimaan peserta didik baru | 0.77 (PPDB) dan Masa Taaruf Siswa Madrasah | D.121-3 |Kegiatan pembelajaran dan ekstra| 0.77 | kurikuler D.1.2.1-4 |Kegiatan Ulangan dan Ujian/ Kegiatan | 0.77 Evaluasi Pembelajaran -35- BOBOT URAIAN PER LL ASPEK. D.1.2.1-5 | Pengelolaan Madrasah/Pembelian 0.77 bahan-bahan habis D.1.2.1-6 | Langganan daya dan jasa 0.77 D.1.2.1-7 | Pemeliharaan sarana dan prasarana 0.77 | D.1.2.1-8 | Pembayaran honor 0.77 [ D.1.2.1-9 | Pengembangan profesi guru dan tenaga| 0.77 kependidikan 1D.1.2.1-10 | Pembelian/Perawatan alat Multimedia 0.77 Pembelajaran (Termasuk Penunjang UNBK/UAMBN-BK) D.1.2.2 | Dana BOS tidak digunakan untuk pengeluaran yang) 5.00 dilarang dalam Petunjuk Teknis BOS Bab V huruf B D.2|Prosedur Pencairan dan Penggunaan Dana BOS sesuai dengan 5.00 Petunjuk Teknis Pelaksanaan BOS tahun 2019 ‘D.2.1 | Prosedur Pencairan dan Penggunaan Dana BOS 2.50 D.2.1.1 |Pencairan dana BOS dilakukan dengan berpedoman | 1.25. pada PMK 190 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ~'|D.2.1.2 |Penggunaan dana BOS di Madrasah harus 1.25 | didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Kepala Madrasah/Dewan Guru dan Komite Madrasah D.2.2 |Prosedur pembelian barang dan jasa telah sesuai dengan| 2.50 Petunjuk Teknis Pelaksanaan BOS Tahun 2019 Bab VI | D221 |Prosedur pembelian barang dan jasa telah sesuai| 2.50 dengan Petunjuk Teknis Pelaksanaan BOS tahun 2019 Bab VI yang mengacu pada Perpres Nomor 16 Tahun 2018. ‘D.3 | Siswa penerima dana Bos melanjutkan ke Jenjang yang lebih tinggi | 5.00 D.3.1 | Siswa Penerima dana BOS melanjutkan ke jenjang yang lebih | 5.00 tinggi D.3.1.1 |Seluruh siswa melanjutkan ke jenjang yang lebih 5.00 | tinggi ‘D4 Tidak terdapat penyalahgunaan wewenang, _kebocoran dan | 3.00 pemborosan keuangan negara, pungutan liar dan bentuk penyelewengan lainnya. e. Tepat Administrasi - BOBOT URAIAN PER | ASPEK_ E. TEPAT ADMINISTRASI 25.00 E.1 | Pengelolaan Dana BOS yang transparan |" 10.00 -36- BOBOT URAIAN PER ASPEK E.l.l |Seluruh transaksi penerimaan dan penggunaan dana BOS| 5.00 telah dicatat dan dibukukan Penerimaan dan penggunaan dana BOS telah dicatat | 2.50 E.1.1.1 | dalam Buku Kas Umum dan Buku Pembantu yang relevan, ditutup oleh Bendaharawan dan diketahui Kepala Madrasah sesuai Format BOS-K2, dan BOS- K3 E.1.1.1-1 | Buku kas umum telah dibuat 0.278 E.1.1.1-2 | Buku Kas umum formatnya sesuai 0.278 dengan pedoman E.1.1.1-3 | Buku kas umum pencatatannya telah 0.278 tertib dan memadai E.1.1.1-4 | Buku kas umum setiap akhir bulan 0.278 ditutup oleh bendahara E.1.1.1-5 | Penutupan buku kas umum diketahui 0.278 oleh kepala madrasah y [ E.1,1.1-6 | Buku pembantu pajak telah dibuat 0.278 ] E.1.1.1-7 | Buka pembantu pajak formatnya sesuai | 0.278 dengan pedoman E.1.1.1-8 | Buku pembantu pajak pencatatannya 0.278 telah tertib dan memadai | £.1.1.1-9 | Buku pembantu pajak diketahui oleh 0.278 kepala madrasah B.1.1.2 | Uang tunai yang ada di kas tunai tidak lebih dari 10 | 2.50 juta | Kelengkapan penyampaian laporan dana BOS telah terpenuhi 5.00 E.1.2.1 | Madrasah telah membuat laporan hasil pelaksanaan 5.00 | kegiatan E.1.2.1-1 | Madrasah telah membuat laporan hasil 5.00 pelaksanaan setiap kegiatan. E22 | Pertanggungjawaban Dana BOS yang akuntabel 15.0 E.2.1 | Kebenaran pertanggungjawaban penggunaan dana BOS. 7.50 E2.1.1 | Setiap transaksi pengeluaran didukung dengan bukt | 7.50 yang sah, uraian pembayaran dalam kuitansi harus jelas dan terinci sesuai peruntukannya, dalam jumlah tertentu dibubuhi meterai, pengadaan barang didukung dengan faktur, pengadaan — barang inventaris telah dicatat sebagai aset, lunas dibayar oleh Bendahara dan disetujui Kepala Madrasah E.2.1.1-1 | Pertanggungjawaban didukung bukti 0.50 yang sah E.2.1.1-2 |Uraian pembayaran dalam kwitansi 0.50 jelas dan terinci sesuai peruntukannya if “B2.1.1-3 |Bukti pembayaran senilai di atas| 0.50 Rp250.000,00 _sampai__dengan__Rp | -37- URAIAN | BOBOT PER ASPEK 1,000.000,- dikenai bea meterai dengan’ tarif sebesar Rp 3.000,- dan transaksi dengan nilai nominal lebih besar dari Rp 1,000.000,- dikenai bea meterai dengan tarif sebesar Rp 6.000,-; B.2.1.1-4 ‘Pengeluaran untuk pengadaan barang telah dilengkapi dengan faktur 0.50 E.2.1.1-5 Pengadaan barang yang menjadi inventaris telah dicatat_—_sebagai aset/BMN 0.50 E21.1-6 ‘Ada cap lunas dibayar oleh Bendahara 0.50 E.2.1.1-7 Bukti disetujui Kepala Madrasah/PPS 0.50 E.2.1.1-8 Sisa di rekening telah disetor ke kas negara 0.50 E.2.1.1-9 Sisa di kas bendaharawan telah disetor ke kas negara 0.50 E21. Bendahara/pengelola dana BOS pada Madrasah Negeri telah memungut PPN sebesar 10% untuk nilai pembelian lebih dari Rp 1.000.000, 0.50 Bendahara/pengelola dana BOS pada Madrasah Negeri telah menyetorkan PPN sebesar 10% untuk nilai pembelian lebih dari Rp 1.000.000, 0.50 E.2.1.1-12 Bendahara/pengelola dana BOS pada Madrasah Negeri telah melaporkan pemungutan pajak PPN scbesar 10% untuk nilai pembelian lebih dari Rp 1.000.000, 0.50 B.2.1.1-13 Bendahara/pengelola dana BOS pada Madrasah Negeri telah memungut PPh 21 atas pembayaran honorarium sesuai dengan juknis BOS BAB VIII huruf B 0.50 E2.1.1-14 Bendahara/pengelola dana BOS pada Madrasah Negeri telah menyetorkan PPh 21 sesuai dengan juknis BOS BAB VII huruf B 0.50 E.2.1.1-15 | Bendahara/pengelola dana BOS pada Madrasah Negeri telah melaporkan PPh 21 sesuai dengan juknis BOS BAB VIII huruf B. 0.50 E22 Dokumentasi Pertanggungjawaban dana BOS yang tertib dan rapi 7.50 E221 dibuatkan disimpan tanggal ke} aman dan Setiap Kegiatan yang dibiayai dari dana BOS telah laporan hasil pelaksanaan kegiatannya, secara rapi dalam urutan nomor dan jaciannya, disimpan dalam tempat yang mudah ditemukan setiap saat 7.50 -38- BOBOT URAIAN PER ASPEK, E.2.2.1-1 |Didukung dengan —_laporan hhasil 2.50 pelaksanaan kegiatan E22.1-2 Disimpan secara rapi dalam urutan| 2.50 | nomor dan tanggal kejadian transaksi £.2.2.1-3 Disimpan di tempat yang aman dan| 2.50 mudah ditemukan 3, Madrasah Swasta Indikator kinerja untuk madrasah swasta yaitu, 11 (sebelas) indikator kinerja utama, 18 (delapan belas) sub indikator kinerja utsama, 34 (tiga puluh empat) parameter dan 43 (empat puluh tiga) sub parameter. a. Tepat Sasaran r BOBOT URAIAN PER ASPEK A. TEPAT SASARAN 15.00 \ A | Madrasah Penerima BOS adalah Madrasah yang memenuhi Kriteria 7.50 ‘Al. |Madrasah Penerima BOS adalah Madrasah MIS, MTsS dan) 7.50 MAS yang memenuhi Kriteria A.L.L.1 [Penerima BOS adalah Madrasah Swasta yang | 2.50 | memiliki izin operasional yang masih berlalu A112 |Madrasah menyelenggarakan KBM di pagi hari, bagi | 2.50 madrasah yang menyelenggarakan _kegiatan pembelajaran pada sore hari, telah diverifikasi oleh | Seksi Madrasah/TOS Kabupaten/Kota ‘A.J.1.3 [Madrasah telah membuat Rencana Kerja Jangka 2.50 Menengah (RKJM), Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah (RKAM) serta telah disetujui dalam rapat Dewan Pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dewan komite berdasarkan tahun pelajaran (Formulir BOS K1) "A2 | Kebenaran Data Siswa pada Madrasah 7.50 A2.1 | Data Siswa pada madrasah 3.75 A211 |Madrasah membuat Pernyataan Tentang Jumlah | 1.875 Siswa (Formulir BOS 02A, 02B, 02C beserta lampirannya) ‘A.2.1.2 Madrasah menyerahkan surat pernyataan tentang) 1.875 jumlah siswa kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kanwil Kementerian Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota pada tiap tahap pencairan/tiap semester I A2.2 |Pembebasan segala jenis biaya pendidikan dan operasional | 3.75 bagi seluruh siswa miskin 7 A2.2.1 | Siswa miskin dibebaskan dari Biaya pendidikan 1.875 A222 | Seluruh sumbangan pendidikan dari orang tua siswa | 1.875 38 BOBOT URAIAN PER LL |_ASPEK [ sudah diketahui Komite Madrasah b. Tepat Jumlah BOBOT URAIAN PER - ASPEK B. TEPAT JUMLAH 20.00 B,1 |Jumlah Dana BOS yang diterima madrasah telah sesuai ketentuan 20.00 | B.1.1_ | Jumlah dana BOS yang diterima per madrasah 10.00 B.1.1.1 [Jumlah dana BOS yang diterima dalam DIPA Satker | 3.33 telah diverifikasi oleh Bidang Madrasah/TOS Kanwil Kementerian Agama Provinsi dan/atau Seksi Madrasah/TOS Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota (verifikasi berdasarkan verval data EMIS} B.112 |Jumlah rill siswa Madrasah = jumlah siswa per) 3.33 madrasah berdasarkan keterangan yang diperoleh Bidang Madrasah/TOS Kanwil Kementerian Agama Provinsi dan/atau Seksi Madrasah/TOS Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan B.1.1.3 | Jumlah dana bos yang diterima siswa sesuai dengan) 3.33 petunjuk teknis B.l2 |Jumlah Dana BOS yang diterima madrasah sesuai jumlah | 10.00 siswa rill B.1.2.1 [Dana BOS diterima di rekening atas nama Madrasah (tidak di rekening atas nama pribadi atau atas nama 2.00 selain Madrasah yang bersangkutan) B.1.2.2 |Jumlah dana BOS yang diterima Madrasah = GO Jumlah riil siswa x tarif BOS per siswa/tahun. ‘ y B.1,.2.2-1 | Alokasi dana BOS untuk periode Januari-Juni 2019 didasarkan pada eea jumlah siswa semester kedua tahun pelajaran 2018/2019 B.1.2.2-2 | Alokasi dana BOS untuk periode Juli- Desember 2019 didasarkan pada data |g a9 jumlah siswa semester pertama tahun “ pelajaran 2019/2019 B.1.2.2-3 | Madrasah melaporkan kelebihan/kekurangan dana BOS 0.80 kepada Kankemenag Kab./Kota B.1.2.2-4 | Tidak terdapat manipulasi data jumlah siswa dengan maksud untuk eo memperoleh dana bantuan yang lebih " besar B.1.2.2-5 | Tidak terdapat pengurangan/pemotongan olch pihak 0.80 manapun atas dana BOS yang diterima -40- BOBOT URAIAN PER ASPEK oleh Madrasah B.1.2.3 |Jumlah dana BOS yang diterima sesuai dalam 2 4.00 tahap sesuai dengan ketentuan dalam Juknis B.1.2.3-1 | Tahap I sebesar 50% (lima puluh 2.00 persen) dari keseluruhan dana setelah syarat penyaluran telah selesai/lengkap B.1.2.3-2 | Tahap II sebesar 50% (lima puluh 2.00 persen) dari keseluruhan dana, apabila dana pada tahap I telah dipergunakan sekurang-kurangnya sebesar 80% c. Tepat Waktu BOBOT URAIAN PER L ASPEK C. TEPAT WAKTU 10.00 C.1 |Tepat Waktu Penerimaan Dana BOS 6.00 C.1.1 | Pencairan dana BOS sesuai dengan jadwal rencana pengajuan 6.00 pencairan dana BOS selama 1 (satu) tahun anggaran C.1.1.1 | Dana BOS dicairkan dalam 2 tahap 2.00 ) €.1.1.2 | Dana BOS tahap | diterima paling lambat minggu ke- | 2.00 1 Maret 2019 @i.1.3 | Dana BOS tahap Il diterima paling lambat minggu 2.00 ke-4 bulan Agustus 2019 C.2 | Dana BOS dilaporkan tepat waktu 4.00 2.1 | Laporan rekapitulasi realisasi penggunaan dana BOS selama) 4.00 satu tahun anggaran disampaikan kepada PPK yang menangani BOS paling lambat tanggal 8 Januari tahun berikutnya d. Tepat Penggunaan 7 - BOBOT URAIAN PER ASPEK D. TEPAT PENGGUNAAN 30.00 D.1 | Penggunaan Dana BOS sesuai dengan Petunjuk Teknis 17.00 D.1.1 | Madrasah telah membuat rincian penggunaan dana BOS dan 2.00 telah mengacu kepada Petunjuk Teknis Pelaksanaan BOS | Tahun 2019 D.1.2 | Penggunaan dana BOS sesuai dengan Petunjuk Teknis| 15.00 | Pelaksanaan BOS Tahun 2019 | D.1.2.1 [Dana BOS digunakan sesuai Item Komponen] 10.00 Pembiayaan dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan BOS, dibayarkan sesuai dengan ketentuan dan tidak melebihi standar biaya. a BOBOT tinggi URAIAN PER ASPEK D.1.2.1-1 | Pengembangan Perpustakaan 0.7 D.1.2.1-2 | Kegiatan penerimaan peserta didik baru | 0.77 (PPDB) dan Masa Taaruf Siswa Madrasah D.1.2.1-3 Kegiatan pembelajaran dan ekstra 0.77 kurikuler D.i.2.1-4 | Kegiatan Ulangan dan Ujian/ Kegiatan | 0.77 Evaluasi Pembelajaran D.1.2.1-5 | Pengelolaan Madrasah/Pembelian | 0.77 bahan-bahan habis D.1.2.1-6 | Langganan daya dan jasa 0.77 D.1.2.1-7 | Pemeliharaan sarana dan prasarana 0.7 D.1.2.1-8 "Pembayaran honor 0.77 D.1.2.1-9 | Pengembangan profesi guru dan tenaga | 0.77 kependidikan D.1.2.1-10 | Pembelian/Perawatan alat Multimedia) 0.77 Pembelajaran (Termasuk Penunjang UNBK/UAMBN-BK) D.1.2.2 |Dana BOS tidak digunakan untuk pengeluaran yang | 5.00 dilarang dalam Petunjuk Teknis BOS Bab V huruf B D2|Prosedur Pencairan dan Penggunaan Dana BOS sesuai dengan | 5.00 Petunjuk Teknis Pelaksanaan BOS tahun 2019 D.2.1 | Prosedur Pencairan dan Penggunaan Dana BOS 7250 D2.1.1 |Terdapat Surat Keputusan PPK tentang Penetapan | 0.83 Madrasah Swasta Penerima Bantuan Operasional Sekolah yang di sahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran D.2.1.2 |Terdapat Surat Perjanjian Kerjasama antara Kepala| 0.83 Madrasah Swasta dengan PPK sebagai penerima dana BOS pada pengajuan tahap satu dan tahap dua (per semester) D.2.1.3 |Penggunaan dana BOS di Madrasah harus| 0.83 didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Kepala Madrasah/Dewan Guru dan Komite Madrasah D.2.2 |Prosedur pembelian barang dan jasa telah sesual dengan) > ) Madrasah Tsanawiyah Negeri. (1) Nama (2) NIP (3) Pangkat/Gol. ¢) Madrasah Tsanaw (1) Nama (2) NIP (3) Pangkat/Gol 2) Madrasah Swasta Madrasah Aliyah Swasta a) b) a) e) 8) Nama Madrasah Nama Pimpinan Alamat Nama Madrasah Nama Pimpinan Alamat Nama Madrasah Nama Pimpinan Alamat Nama Madrasah Nama Pimpinan Alamat Nama Madrasah Nama Pimpinan Alamat Nama Madrasah Nama Pimpinan Alamat Nama Madrasah Nama Pimpinan Alamat 3) Pondok Pesantren/Pendidikan Diniyah Formal () (2) (3) 2. Data Tenaga Pendidike/Guru/Ustez dan Siswa/Santri Nama PPS Nama Pimpinan Alamat a. Data Guru 1) Madrasah Negeri No. | Nama Madrasah vemien =a Pendidikan _ Zi T._ [MAN 2._ [MTs 3._ [MIN -59- [_sumiah I 2) Madrasah Swasta No. | Nama Madrasah | Jumlah Guru | —,,Penaiaieen T_|MAS 2 MAS 3 [MAS [ 4 |MTsS ‘| 3 |MTsS (6 /MTss 7_ [MIS 8 [MIS [ 9 [MIS ~ 10 [MIS Jumiah | 3) Pondok Pesantren Salafiyah /Pondok Diniyah Formal No. | Nama Madrasah | Jumlah Ustaz gy Pendidiiean =a | 2. L— [Jumiah 1 b. Data Siswa/Santri 1) Madrasah Negeri I Jumlah Siswa T Nama No. | Madracah penny 1 ae T | Jumlah 1. |MAN 2. |MTSN 3. MIN Jumiah c 2) Madrasah Swasta — Jumlah Siswa en panera aa MAS ah MAS MAS MTsS MTsS MTsS MIS MIS MIS MIS I Zz S Jumlah | ol 00 3) ofan} af ol 9) 4 Jumlah Siswa Nama = |—gooc; No. Semester I] ‘Semester I Madrasah TP. TP. Jumlah 11_ | MIS. a Jumiah 1 3) Pondok Pesantren Salafiyah/Pondok Diniyah Formal [ Jumlah Santri Nama No. , | Semester {I | Semester I Lembaga | “np, om Jumlah 1 ZI 2. (JUMLAH Data realisasi anggaran Anggaran dana BOS pada Madrasah Negeri, ..... Madrasah Swasta dan... PPS/PDF, yang tersedia dalam DIPA masing-masing satuan kerja (satker) ataupun pada DIPA Kankemenag Kabupaten/Kota . tidak sesuai/kurang dari jumlah siswa. Untuk dana BOS pada madrasah swasta pada bulan Desember mendapat tambahan anggaran yang disalurkan melalui DIPA Kanwil Kemenag Provinsi . Schingga total anggaran BOS yang diterima oleh masing-masing madrasah dan PPS/PDFadalah sebagai berikut: a, Madrasah Negeri \No. | Madrasah Pagu Realisasi % 1. [MAN wees 2. |MTsN | 3. | MIN... Jumlah | 1. b, Madrasah Swasta [Realisasi yang| Realisasi berasal dari yang berasal| No. |Madrasah ae DIPA dari DIPA eal % Kankemenag Kankemenag| Kabupaten _| _Provinsi 1_[MAS (2 [Mas 3. [MAS _ _ 4 [MTsS _ 5 | MTsS 6 | MTsS _ an 7_|MIS 8 [MIS 9 | MIS an 1 -61- Realisasi yang] Realisast berasal dari [yang berasall No, |Madrasah ee DIPA dari DIPA Be % Kankemenag |Kankemena; Kabupaten | _Provinsi 10 | MIS 11 MIS. f Taal —— Pondok Pesantren Salafiyah/Pendidikan Diniyah Formal TNo. Madrasah Pagu ’ Realisasi | % Realisasi 1 2 Jumlah | d. Dana Safeguardingpada Kankemenag Kab/Kota Anggaran safeguarding tahun anggaran 2019 pada Kantor Kementerian Agama Pendidikan Madrasah dan Rp. Kab/kota. sebesar. Diniyah dan Pondok Pesantren C. HASIL AUDIT Penggunaan dana BOS Realisasi Dana BOS pada pada Seksi pada Seksi Pendidikan ...) Madrasah Negeri/Madrasah Swasta/Pondok Pesantren Salafiyah/Pendidikan Diniyah Formal di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kab/Kota 2019 adalah sebagai berikut: a. Madrasah Negeri (gabungan dari jumlah madrasah negeri yang Tahun Anggaran diaudit) — - % dari _ | % deviasi | 0 | penecunaan | ANooRRAN | Sita | DS | cats | wy Rp... % 2 Rp... % 3 Rp. % | dst nw 11 | Biaya lainnya % 12 | Larangan is % penggunaan | Rowe”CwdSO % JUMLAH 62+ b. Madrasah Swasta (gabungan dari jumlah madrasah swasta yang diaudit) ITEM | %dari | % deviasi NO ANGGARAN total Deviasi | dari ae realisasi realisasi T Rp. 2 Rp. 3 Rp = dst Rp. Tl Biayalainnya | Rp. 12 |Larangan Rp... penggunaan — JUMLAH Rp... i c. Pondok Pesantren Salafiyah(PPS)/Pendidikan Diniyah Formal (PDF) (gabungan dari jumlah PPS/PDF yang diaudit) a % dari % deviasi 80 | pengaunaan | ANCCARAN | JH | PPAR) ttc ; i. Rp... % 2 Rp... —% 3 Rp % dst Rp... % il Biayalainnya | Rp... % | 12° /Larangan % penggunaan JUMLAH [Rp- es ee % 2. Penilaian/CapaianKinerja BOS Penilaian kinerja program BOS tahun anggaran 2019 dilakukan terhadap lima aspek, yaitu Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, Tepat Waktu, Tepat Guna, dan Tepat Prosedur. Dari hasil rata-rata audit kinerja program BOS pada.......lernbaga MadrasahNegeri/Madrasah Swasta/Pondok Pesantren Salafiyah/Pendidikan Diniyah Formal di lingkungan Kakemenag Kab/Kota ......menunjukkan bahwa capaian Kinerja adalah sebesar ........dari_nilai maksimum 100,000. Hal ini mencerminkan program tersebut secara umum telah dilaksanakan dengan Kategori ‘........ Capaian Kinerja tersebut dapat dirinci sebagaimana berikut: No| Nama Auditidan Ketepatan | Skor | Kejadian te 1_[MAN.... - a. Tepat Sasaran b.Tepat Jumlah -63+ Nilai | No| Nama Auditi dan Ketepatan Skor | Kejadian (Rp) c.Tepat Waktu | 4 10 [11 Lampiran Il Anggaran dan Realisasi No] Nama Pagu Realisasi (Rp) % Sisa Provinsi__| Anggaran (Rp) Anggaran 1 2 3 4 5] Lampiran III Rincian Penggunaan Dana BOS Terbesar* No| Jenis Komponen Pagu Realisasi | Realisasi | % Lembaga | Penggunaan _| Anggaran | dari Pagu | Komponen ip Terbesar Terbesar 1 | Madrasah | pembayaran | Negeri | honorarium bulanan guru/ustaz honorer dan tenaga kependidikan honorer 2 | Madrasah | pembayaran swasta honorarium bulanan guru/ustazhonorer “75 No| Jenis | Komponen Pagu Realisasi | Realisasi % Lembaga Penggunaan _| Anggaran | dari Pagu | Komponen Terbesar Terbesar dan tenaga kependidikan honorer 3 |PPS/PDF | pembayaran honorarium bulanan guru/ustaz honorer dan tenaga kependidikan honorer Jumiah *LHA tidak seluruhnya menyajikan rincian komponen dana BOS dan Audit Periode Pertama tidak melakukan pencatatan realisasi komponen Lampiran 1V {Capaian Kinerja) Nama | jumlah Tepat | Tepat | Tepat| Tepat| Tepat No |Kabupaten (gq | Bobot |Sasaran |Jumlah|Waktu| Guna) Adm Nilai Kota BF 415,000) | (20,000) |(10,000)|(30,000)| (25,000) 1 2 3 4 5 L Lampiran V Temuan Keuangan Dana BOS No | Jenis Lembaga Se pealsaes Temuan | % Siaudit Penggunaan Keuangan 1 | Madrasab | | Negeri 2 |Madrasah - swasta 3 | PPS/PDF Jumlah - “16+ Lampiran VI SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Jabatan: Kepala Madrasah/ PPS/PDF ..... Alamat : . aaseeeeeeees dengan ini menyatakan bahwa: 1. Dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggungjawab penuh atas penggunaandana Bantuan Operasional Sekolah. 2. Bersedia menindaklanjuti seluruh rekomendasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Audit. 3. Bersedia mempertanggungjawabkan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah yang mengakibatkan kerugian negara dan bersedia dituntut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya. Kepala Madrasah (Tandatangan, stempel) (Materai Rp. 6.000,-) Nama NIP. “7 F. Format Laporan Hasil Audit (LHA) Tingkat Pusat KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT JENDERAL Jalan RS Fatmawati Nomor 33A Cipete Jakarta 12420 Po, Box 3867 Telepon (021) 75916038, 7697853, 7691849 Faksimile (021) 7692112 Website www.itjen.kemenag.go.id Nomor : .ssssesse/1J/PS.01.1/02/2019 Februari 2019 Sifat Rahasia Lampiran: - Hal Laporan Hasil Audit Kinerja atas Program BOS Tahun 2019 pada Kementerian Agama Yth. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Jakarta Berdasarkan Surat Tugas Inspektur Jenderal Kementerian Agama Nomor . tanggal.... | se berikut kami sampaikan laporan hasil audit kinerja program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2019 yang dilaksanakan di Kota ........., Provinsi .........., dengan pokok-pokok simpulan sebagai berikut: A. SIMPULAN Berdasarkan hasil evaluasi atas laporan hasil audit kinerja program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada Madrasah Negeri, Madrasah Swasta, dan Pondok Pesantren Salafiyah/Pendidikan Diniyah Formal di lingkungan Kantor Kementerian Agama Tahun Anggaran 2019 yang dilakukan secara sampling dengan mengambil sampel sebanyak Madrasah Negeri, ..... Madrasah Swasta, dan .... Pondok Pesantren Salafiyah/Pendidikan DiniyahFormal —_pada......provinsi _(sebagaimana terlampir dalam Lampiran 1) yang dilaksanakan di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, dapat kami simpuikan sebagai berikut: 1, Keuangan a. Anggaran dan Realisasi ‘Anggaran dana BOS yang disampel pada .... provinsi Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp. . realisasi sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp..... va atau ......% dengan sisa anggaran sebesar Rp... (---=:%) Pagu dan realisasi anggaran dana BOS pada ... provinsi yang disampel secara rinci, sebagaimana terlampir dalam lampiran II laporan ini. b. Penggunaan Realisasi terbesar penggunaan dana BOS dari komponen penggunaan pada ... provinsi yang disampel, untuk madrasah negeri. pada komponen pembayaran honorarium —bulanan guru/ustaz honorer dan tenaga kependidikan honorer sebesar “18 Rp. atau ......%, madrasah swasta pada komponen penggunaan pembayaran honorarium bulanan guru/ustaz honorer dan tenaga kependidikan honorer sebesar RP..-s-.c:::0----atau visu, Pondok Pesantren Salafiyah/Pendidikan Diniyah Formal pada komponen penggunaan pembayaran honorarium bulanan guru/ustaz honorer dan tenaga kependidikan honorer sebesar Rp. fatal . % dari total anggaran dana BOS. Rincian penggunaan dana BOS terhadap komponen-komponen penggunaan dana BOS, sebagaimana terlampir dalam lampiran III laporan ini. 2. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja program BOS tahun anggaran 2019 dilakukan terhadap lima aspek, yaitu tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat guna, dan tepat prosedur. Hasil rata-rata audit kinerja program BOS pada .....provinsi memperoleh nilai_sebesar .dari_nilai maksimum 100,000. Hal ini menunjukkanbahwa program BOS yang telah dilaksanakan dikategorikan... cen Capaian kinerja tersebut secara rinci sebagaimana terlampir dalam lampiran IV laporan ini. B. HASIL EVALUASI 1. Hambatan Pencapaian Kinerja Capaian hasil audit kinerja program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2019 sebesar ........dari nilai maksimum 100,000. Capaian kinerja yang tidak mencapai 100% tersebut, disebabkan adanya beberapa hambatan dalam pelaksanaan program.Hambatan pencapaian kinerja tersebut sebagian besar adalah sebagai berikut: a. Tepat Sasaran 1) Madrasah belum membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) berdasarkan tahun pelajaran (Formulir BOS K1 juknis). 2) Rencana Jangka Menengah dan RKAM tidak melibatkan dan atau melalui rapat Dewan Pendidik dan Komite Madrasah. 3) Penentuan siswa miskin tidak melalui Rapat Komite Madrasah. b, Tepat Jumlah Besaran dana BOS yang diterima tidak sesuai dengan juknis BOS terutama pada madrasah negeri hal ini dikarenakan dana BOS yang ada dalam DIPA lebih kecil dari jumlah riil siswa dan jumlah dana yang diajukan c. Tepat Waktu Laporan rekapitulasi penggunaan dana BOS terlambat melewati tanggal ........ sesuai dengan surat perjanjian yang ditandatangani antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan kepala sekolah penerima dana BOS d. Tepat Guna 1) Dalam item-item penggunaan dana BOS untuk pembayaran honor masih banyak yang melebihi Standar Biaya Masukan (SBM), pembayaran honor guru dan kriterianya tidak sesuai yang diatur dalam penjelasan standar biaya. 2) Masih ditemukan pengeluaran yang tidak didukung bukti belanjanya. 3) Penggunaan dana BOS di madrasah belum didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara__kepala madrasah/dewan guru dan Komite Madrasah. 4) Terdapat penggunaan dana BOS untuk keperluan belanja konsumsi sehari-hari guru dan pegawai yang tidak sesuai juknis, antara lain pembelian gula, kopi, dan teh. e. Tepat Administrasi 1) Pencatatan dan pembukuan dana BOS yang diterima belum dibuat atau format pembukuannya tidak sesuai dengan juknis yang sudah ditetapkan. 2) Uang tunai di Kas Bendahara melebihi ketentuan. 3) Bukti belanja yang dilaporkan tidak ada tanggal, stempel toko atau atribut lain yang dapat mendukung kebenaran dari bukti belanja yang dilampirkan 4) Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tidak dibuat laporannya. 2. Hal-Hal yang harus Diperhatikan Dalam pengelolaan BOS pada Madrasah Negeri, Madrasah Swasta, dan Pondok Pesantren Salafiyah/Pendidikan Diniyah Formal, hendaknya lebih memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Kementerian Agama tingkat Kabupaten/Kota hanya mengandalkan data Education Management Information System (EMIS) dan surat pengajuan dari Madrasah, yang tidak didukung dengan verifikasi data siswa riil dan perubahan data siswa tidak dilaporkan oleh madrasah sehingga perubahan data siswa tidak terdeteksi dan berpotensi menimbulkan adanya kerugian negara; b. Alokasi anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan madrasah; c. Dana BOS digunakan untuk kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan pembelajaran; d. Kementerian Agama tingkat Kabupaten/Kota belum melakukan verifikasi atas kebenaran penggunaan anggaran dana BOS, sehingga madrasah menggunakan anggaran BOS tidak sesuai dengan Juknis yang telah ditetapkan; e. Masih terdapat banyak pengadaan yang tidak dilengkapi dokumen RUP, analisis HPS, RAB, dan BAST sehingga mengakibatkan potensi adanya kemahalan dan penyalahgunaan anggaran pengadaan; f{ Banyak BMN yang belum diregister ke dalam SIMAK-BMN; g. Tidak adanya administrasi__pertanggungjawaban —_kegiatan mengakibatkan: 1) potensi adanya kegiatan fiktif; 2) pelaksanaan anggaran tidak tertib; 3) pelaksanaan kegiatan tidak dapat dipertangungjawabkan dan diyakini kebenarannya. -80- h. Pelaksanaan kegiatan dan pencairan anggaran yang tidak sesuai dengan juknis berakibat pada potensi kerugian negara; i. Madrasah yang belum memiliki izin operasional —sudah mendapatkan dana BOS. Hal ini dapat berdampak negatif berupa kelulusan siswa yang dipertanyakan dan memberi efek negatif jangka panjang terhadap siswa; j. Tidak ada evaluasi dan monitoring komprehensif yang dapat menjadi bahan evaluasi pelaksanaan dana BOS pada madrasah swasta dan ponpes, sehingga penggunanan dana BOS tidak dapat dimaksimalkan untuk kegiatan pembelajaran yang terkait dengan siswa. 3. Temuan Keuangan Temuan keuangan berdasarkan hasil audit BOS pada Madrasah Negeri, Madrasah Swasta, dan Pondok Pesantren Salafiyah/Pendidikan Diniyah Formal di lingkungan Kantor Kementerian Agama Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp. ©. atau .....% dari total anggaran BOS yang di audit dengan rincian sebagai berikut: a. Temuan keuangan pada madrasah negeri pada penggunaan yang tidak sesuai dengan juknis sebesar RP s..-ess-0 AtAU vse dari total realisasi anggaran madrasah negeri yang diaudit, b. Temuan keuangan pada madrasah swasta Rp ... ee ALU sone % dari total realisasi anggaran madrasah swasta yang diaudit c. Temuan keuangan pada pondok pesantren salafiyah/PDF yang tidak sesuai dengan juknis sebesar tidak Rp... atau ...... % dari total realisasi anggaran pondok pesantren salafiyah/PDF yang diaudit. Temuan Keuangan dana BOS pada ... provinsi yang disampel secara rinci, sebagaimana terlampir dalam lampiran V laporan ini ©. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil evaluasi serta analisis dari permasalahan yang ditemukan dari laporan hasil audit tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program BOS pada Madrasah Negeri, Madrasah Swasta, dan Pondok Pesantren Salafiyah/Pendidikan Diniyah Formal di lingkungan Kantor Kementerian Agama Tahun Anggaran “oc seses."dengan beberapa kelemahan yang masih ditemukan pada aspek tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat guna, dan tepat administrasi sebagaimana uraian di atas. 2. Rekomendasi Berdasarkan permasalahan di atas, dalam rangka perbaikan pelaksanaan program BOS, kami merekomendasikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Mengalokasikan kekurangan Dana BOS yang diterima Madrasah dengan berkordinasi pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi; -81 b. Menyusun regulasi penetapan besaran honorarium bulanan guru bukan PNS (GBPNS) dan tenaga kependidikan bukan PNS baik yang berada di madrasah negeri maupun swasta; c. Melakukan pendataan jumlah siswa setiap tahun pelajaran dan memastikan kebenarannya jumlahnya dari masing-masing Kankemenag untuk dimasukan ke dalam DIPA madrasah negeri dan DIPA Kankemenag Kabupaten /Kota; 4. Menyiapkan instrumen Monev yang memuat alokasi dana BOS, penyaluran dan penggunaan dana BOS, administrasi keuangan, pelaporan penggunaan dana BOS; . Menyiapkan dan memaksimalkan perangkat pengaduan masyarakat terhadap terjadinya penyelewengan dana BOS; f, Mengalokasikan anggaran safeguarding secara proporsional dengan mempertimbangkan aspek efektivitas dan efesiensi penggunaannya; g Melakukan valuasi_ terhadap kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan program BOS. Demikian laporan hasil audit yang dapat kami sampaikan, selanjutnya untuk ditindak lanjuti selambat-lambatnya dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak diterima dan hasilnya disampaikan kepada Inspektorat Jenderal Kementerian Agama. Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami sampaikan terima kasih. Inspektur Jenderal, Tembusan: Menteri Agama RI; Kepala BPK RI Kepala BPKP RI; Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Agama; Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam; Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam, vaeren a Lampiran I -82 Data Madrasah Negeri, Swasta dan PPS/PDF No [Nama Madrasah | Status Rab/Kota Provinsi T MAN... Negeri 2 [MTN ..... Negeri 3. MIN... Negeri 4 MAS. Swata 3 MTss Swasta © MIS . Swasta 7 PPS Swasta u a | 9 10 1 al Lampiran Il Anggaran dan Realisasi Nama Pa oa 7 Sisa No} provinsi eee) Realisasi (Rp) Hw ‘Anggaran 1 2 —T 3 | 4 5 Lampiran 101 Rincian Penggunaan Dana BOS Terbesar* No] Jenis | Komponen | Pagu | Realisasi | Realisasi | % Lembaga | Penggunaan | Anggaran dari Pagu | Komponen Terbesar Terbesar 1 |Madrasah | pembayaran Negeri honorarium bulanan guru/ustaz honorer dan tenaga kependidikan honorer 2 |Madrasah | pembayaran swasta honorarium | bulanan guru/ustaz “83 No| Jenis | Komponen | Pagu | Realisasi | Realisasi % Lembaga | Penggunaan | Anggaran | dari Pagu | Komponen ‘Terbesar Terbesar honorer dan tenaga kependidikan honorer 3 | PPS/PDF | pembayaran honorarium bulanan guru/ustaz honorer dan tenaga kependidikan honorer Jumlah *LHA tidak seluruhnya menyajikan rincian komponen dana BOS dan Audit Periode Pertama tidak melakukan pencatatan realisasi komponen (Capaian Kinerja) Nama | jumlah Tepat | Tepat |Tepat | Tepat] Tepat No Kabupaten | rbaga | Bobet /Sasaran |Jumlah|Waktu|Guna | Adm | Nilai t {Kota _| |_115,000)_| (20,000) (10,000) (30,000)| (25,000) — {1 | 2 = | o moat 5 Lampiran V Temuan Keuangan Dar Realisasi Temuan y nel Jenis Lembaga Anggaran Yang pejogenaan eee % 1 | Madrasah Negeri 2 | Madrasah swastaa 3 | PPS/PDF Jumlah -84- Lampiran VI SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan: Kepala Madrasah/ PPS/PDF ... Alamat : dengan ini menyatakan bahwa: 1. Dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggungjawab penuh atas penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah. 2. Bersedia menindaklanjuti seluruh rekomendasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Audit. 3. Bersedia mempertanggungjawabkan penggunaan dana _ Bantuan Operasional Sekolah yang mengakibatkan kerugian negara dan bersedia dituntut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya. coy eeeeeeceseneneeees 2019 Kepala Madrasah (Tandatangan, stempel) (Materai Rp. 6.000,-) Plt. {NSPEKTUR JENDERAL, (- - ¢ THOMAS PENTURY!

Anda mungkin juga menyukai