DIABETES MELLITUS
I. DEFINISI
Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolism yang secara genetis dan klinis termasuk
heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat.
( Patofisiologi, Buku 2. Edisi 4 )
Diabetes Mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar
glukosa dalam darah / hiperglikemia.
( Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 9. 2001 )
II. ETIOLOGI
Klasifikasi DM Karakteristik
1. DM Tipe I ( IDDM ) - Awitan < 30 tahun dekstruksi sel
Insulin Dependent Diabetes Mellitus beta pancreas defisiensi insulin
Bergantung insulin.
Etiologi : Autoimune, idiopatik komplikasi
akut hiperglikemia keloasidosi
2. DM Tipe II ( NIDDM ) - Bergantung insulin sesaat Awitan
Non Insulin Dependent Diabetes > 30 tahun Resistensi insulin dan Mellitus
defisiensi insulin relative ( produksi urin
menurun ).
Etiologi : Obesitas, herediter dan
lingkungan komplikasi akut
sindroma hiperosmolar non
ketolik
3. DM Gestasional - Awitan pada kehamilan trimester II, III.
Etiologi : hormone Hcg yangg
diproduksi Di plasenta, faktor
resiko Obesitas, usia > 30
tahun,
Herediter, riwayat persalinan
Makrosomia.
4. DM Tipe lain - DM yg berkaitan dengan sindroma
Lain, yaitu : pankreasitis,obat estrogen
Glukokortiroid,infeksi.
III.GEJALA KLINIS
Gejala yang khas : Poliuria
Polidipsia
Polipagia
Penurunan BB yang cepat tanpa penyebab
yang jelas
Neuropati Tungkai
Diabetic foot
Intoleransi aktivitas
G3 exigenasi jaringan eritrosit
Hypoxia jaringan
Penyumbatan
Nekrosis jaringan
Gangren Diabetik
V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Glukosa darah : meningkat 200 – 100 mg / dl atau lebih.
Aseton Plasma ( keton ) : positif secara mencolok.
Asam lemak bebas dan lipid : kadar lipid dan kolesterol meningkat.
Gas darah arteri : biasanya menunjukkan PH rendah dan penurunan pada HCO3 ( asidosis
metabolik ) dengan kompensasi alkalosis respiratorik.
Urine : gula dan aseton positif, berat jenis dan osmolaritas meningkat.
VI. Kriteria Diagnostik Menurut WHO untuk Diabetes Mellitus pada orang dewasa yang tidak
hamil, pada sedikitnya dua kali pemeriksaan :
1. Glukosa plasma sewaktu / random > 200 mg / dl.
2. Glukosa plasma puasa / nuclear > 140 mg / dl.
3. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 g
karbohidrat ( 2 jam post piandral ( pp ) > 200 mg / dl )
VII. PENATALAKSANAAN
a. Keperawatan
- Memperbaiki cairan / elektrolit dan keseimbangan asam basa.
- Memperbaiki metabolisme abnormal.
- Mencegah komplikasi.
- Memberikan informasi tentang proses penyakit.
- Berikan diet TKTP.
- Latihan jasmani.
b. Medis
- Berikan obat Hipoglikemik oral :
- Sulfonilurea
- Biguanid
- Inhibitor glukosidose
- Insulin
VIII. MASALAH KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan
3. Resiko tinggi infeksi
4. Intoleransi aktifitas
5. Gangguan ketidakefektifan pola nafas
6. Gangguan rasa nyaman nyeri
7. Gangguan persepsi sensori
8. Gangguan integritas kulit
9. Harga diri rendah
1. Smeltzer, Suzanne C : Bare Brendo G, Buku Ajar Keperawatan Mediaka Bedah, Brunner dan
Suddarth. Edisi 8 Vol 2. Jakarta, 2001.
2. Priee, Sylvia Anderion. Patofisiologi Konsep Klinis Proses – proses Penyakit, Edisi 4. Vol 2.
Jakarta, 1995.
3. Doengoes, M.E. Rencana Asuahan Keperawatan Edisi 3. Jakarta, 1999.
4. Materi kuliah KMB II Keperawatan pasien DM. oleh bapak Ners, Wahyudi Widodo,
Skep.tahun 2005.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada Tn “ S “ dengan kasus
Diabetes Mellitus dan Gangren
Di Ruang Bedah RSUD M. Saleh
Probolinggo
I. IDENTITAS
Nama : Tn “ S “
Umur : 41 Tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Probolinggo
Pendidikan : -
No. Register : 089180707
Diagnosa Medis : Diabetes Mellitus dan Gangren
Tanggal MRS : 30 Desember 2007
Tanggal pengkajian : 30 Desember 2007
Sumber informasi : Klien dan Keluarga
Penanggung Biaya : -
X X
X X
//
: Perempuan
X / : meninggal
X
: penderita / klien
//
--------------------- : tinggal serumah
Sebelum sakit : Klien mengatakan mandi 2-3 x/ hari. Sikat gigi 3 x/ hari. Cuci rambut 2
hari sekali.
Saat sakit : Klien mengatakan tidak mandi, hanya diseka oleh keluarganya 2 /
hari, sikat gigi 2x / hari dan tidak keramas.
b. Pola nutrisi
Sebelum sakit : Klien mengatakan makan 2 – 3x/ hari, 1 porsi sedang denagan sayuran
dan lauk pauk.
Saat sakit : Klien mengatakan makan 4-5x/hari dengan porsi sedang dan lauk pauk
serta sayuran
c. Pola cairan
Sebelum sakit : Klien mengatakan minum 6-8 gelas/ hari dengan meminum air putih.
Saat sakit : Klien mengatakan sering haus sehingga sering minum air putih 8-10
gelas/ hari.
d. Pola Aktivitas
Sebelum sakit : Klien mengatakan dapat melakukan pekerjaan dengan baik, pada hari
libur senang berolah raga dengan berjalan kaki.
Saat sakit : Klien mengatakan tidak bisa melakukan apa-apa, dengan baik, pada
hari libur senang berolah raga dengan berjalan kaki.
e. Pola Elminan
Sebelum sakit : Klien mengatakan BAB 1-2 x / hari warna kuning dan lunak, BAK 6-8
x / hari warna kuning dan bau khas..
Saat sakit : Klien mengatakan Bab 1-2 / hari warna kuning dan lunak, BAK 6-
8/hari warna kuning dan bau khas.
Sebelum sakit : Klien mengatakan tidur 6-8 jam/ hari, siang istirahat 2 jam dan malam
6 jam dan pukul 21.00-03.00. tidur klien selalu nyenyak.
Saat sakit : Klien mengatakan jarang bisa tidur nyenyak. Klien selalu sering
terbangun karena nyeri pada lukanya serat sering terbangun karena
haus.
g. Pola Kognitif
Sebelum sakit : Klien mengatakan proses berpikir lancar, daya ingat tinggi dan klien
mudah mengerti sesuatu.
Saat sakit : Klien mengatakan proses berpikir lancar dan tidak mengalami
penurunan.
Sebelum sakit : Klien mengatakan saat di rumah selalu berhubungan baik dengan istri
dan anak serta dengan tetangga sekitar.
Saat sakit : Klien mengatakan malu dan tidak percaya diri karena terdapat luka di
kakinya (10 x 5) sehingga 2 jarinya dipotong.
i. Pola Koping
Sebelum sakit : Klien mengatakan jika mempunyai masalah selalu diselesaikan dengan
musyawarah bersama keluarga.
Saat sakit : Klien mengatakan selalu cemas dengan penyakitnya dan sering
bertanya kepada tenaga kesehatan kapan sembuhnya.
Sebelum sakit : Klien mengatakan berhubungan baik dengan istrinya dan mempunyai 2
orang anak, perempuan dan laki-laki.
Saat sakit : Klien mengatakan tidak dapat melakukan hubungan dengan istrinya
karena sakit.
k. Pola spiritual
Sebelum sakit : Klien mengatakan bahwa dirinya muslim dan beribadah S waktu setiap
hari.
Saat sakit : Klien mengatakan tidak dapat beribadah karena penyakit yang di
deritanya.
: Lab darah
albumin
Terapi
Cefotaxime 3x1 gram
Paracetamol 3x1 tab
Cypro 2x1 tab
Glurenolin 1-0-0
Aspilet 1x8 mg
Fonsidar 1x1 tab
Actropid 3x26 UI
Aloumin 25 % 100 cc/hari
Diet chom BI 1900
ANALISA DATA
ANALISA DATA
Resiko tinggi
6. Ds : - Klien mengatakan lukanya tidak
kunjung sembuh sudah 1minggu Luka sulit sembuh infeksi
7. Ds : Klien mengatakan nyeri pada bagian Luka ganggren yang tidak Gangguan rasa
kaki telapak kanannya karena luka. sembuh nyaman nyeri
Do :
- K/U lemah
- Klien sering mengeluh kesakitan
- Klien tampak sering meringis
kesakitan (7-10)
- Luka ganggren pada telapak kaki
kanan (10 x 50
- Luka nekrosis
- Pemotongan bagian dua jari kaki
kanan (jari manis dan kelingking)
- TTV : TD = 120/70 mmHG
N = 80 x/mnt
Rr = 25 x/mnt
S = 36 o c
8. Ds :
- Klien mengatakan sedikit sesak
Ansietas Gangguan
jika bernafas
ketidakaktifan pola
nafas
Do : - K/U klien lemah
- Klien tampak cemas dan tidak
tenang
- Klien sering meringis kesakitan
- Pernafasan apnoe
- TTV : TD = 120/70 mmHG
N = 80 x/mnt
Rr = 25 x/mnt
S = 36 o c
ANALISA DATA
ETIOLOGI
NO DATA KEPERAWATAN TTD
DITEMUKAN TERATASI
- K/U lemah
- Klien sering mengeluh kesakitan
- Klien meringis kesakitan
- Luka ganggren pada telapak kaki
kanan (10 x 5) cm
- Luka nekrosis
- Pemotongan bagian 2 jari kaki kanan
yaitu jari manis dan jari kelingking
- TTV : TD = 120/70 mmHG
N = 80 x/mnt
Rr = 25 x/mnt
S = 36 o c
2. 1 Januari 2008
Resiko tinggi infeksi berhubungan
dengan luka ganggren yang sulit
sembuh yang ditandai dengan
- K/U lemah
- Terdapat luka ganggren ditelapak
kaki kanan (10 x 5) cm
- Luka nekrosis
- Leukosit menurun
- TTV : TD = 120/70 mmHG
N = 80 x/mnt
Rr = 25 x/mnt
S = 36 o c
- K/U lemah
- Peningkatan pengeluaran urin
- Klien sering minum dan haus
- Kulit dan membran mukosa kering
- TTV : TD = 120/70 mmHG
N = 80 x/mnt
Rr = 25 x/mnt
S = 36 o c