PENDAHULUAN
Untuk menjalankan kapal yang mengangkut muatan hingga membongkar dan memuat lagi di
belabuhan tertentu, diperlukan tenaga yang cakap, trampil bertanggung jawab dan berdedikat
tinggi.
Seirama dengan dinamika pembangunan dan dalam menghadapi tantangan dari depan,
pendidikan kepelautan yang menuju suatu sistem pendidikan tinggi kepelautan diharapkan
menghasilkan pelaut yang berilmu disamping cakap, trampil, bertanggung jawab dan
berdedikasi tinggi.
Ada anggapan bahwa pelaut yang cakap, trampil, bertanggung jawab dan berdedikasi tinggi
itu bagaikan robot ultra modern yang hanya dapat mengemudikan atau menghidupkan dan
mengawasi mesin kapal.
Oleh karena itu dalam sistim kepelautan ini, calon pelaut dibekali ilmu yang setaraf dengan
pendidikan tinggi, disamping pendidikan mental dan moral. Dengan demikian diharapkan
bahwa pelaut – pelaut Indonesia yang cakap, trampil, bertanggung jawab dan berdedikasi
tinggi itu berilmu dan berakhlak.
Sesuai dengan perkembangan teknologi modern, khususnya di bidang perkapalan, para calon
pelaut maupun perlu ditingkatkan keterampilan dan pengetahuannya agara mereka dapat
menjalankan dan kewajibannya sesuai apa yang diharapkan. Untuk menjalankan tugas
dengan baik, diperlukan kecakapan khusus, yaitu KECAKAPAN PELAUT.
Istilah KECAKAPAN PELAUT terjemahan dari Seaman Ship, secara sederhana dapat
didefinisikan sbb :
Kemampuan pelaut melakukan tugas dan kewajiban dengan sigap, cermat, terkontrol dan
tepat guna di kapal untuk mencapai hasil seefisien mungkin. Kalau definisi ini dapat
disepakati maka pengertian kecakapan pelaut, cenderung ke arah ketrampilan.
Konsekuensi dari sistim pendidikan tinggi adalah meningkatkan ilmu pengetahuan para calon
pelaut dan pelaut Indonesia.
Oleh karena itu, buku perlengkapan kapal ini diusahakan sedemikian rupa agar corak dan
isinya mengandung ilmu pengetahuan yang berbobot. Ada kemungkinan bahwa perlengkapan
kapal sebagai salah satu cabang “Ilmu Bahari” diragukan untuk ditingkatkan menjadi ilmu
pengetahuan yang disusun secara sistematis, maka tak perlu disangksikan bahwa kecakapan
pelaut dapat ditingkatkan menjadi ilmu pengetahuan.
Diatas telah diungkapkan bahwa perlengkapan kapal merupakan salah satu cabang ilmu
bahari. Yang dimkasud dengan perlengkapan kapal adalah semua alat yang perlu dan harus
dipersiapkan dan ditata di kapal agar dapat digunakan sesuai urgensi masing – masing demi
kelancaran, keselamatan dan keamanan kapal.
Buku ini disusun terutama untuk mengenal dan memahami sarana perlengkapan kapal
seperti : tali temali, blok dan takal, takal dasar, penataan kemudi, alat – alat keselamatan dan
pemadam kebakaran.
Tali temali adalah seluk beluk atau hal tentang tali. Jadi, dalam hal ini yang dibicarakan
adalah bahan serta kegunaan bahan itu sendiri. Sedangkan didalam tali temali terkandung
unsur saling.
Ini berarti, ada macam atau jenis tali yang digabungkan atau disambung.
Tali – tali yang digunakan di kapal adalah tali – tali yang bahan dasarnya dari : nabati,
hewan, mineral, nylon daeron, dan lain – lain. Dalam penggunaan tali, perlu diperhitungkan
kekuatan putus tali dan jenis tali apa yang sebaiknya dipakai. Agar tali – tali itu dapat tahan
lama, perlu diadakan pemeliharaan yang baik. Semua alat dan perlengkapan kapal lainnya
harus dirawat dan disimpan ditempat yang aman dan baik agar tidak cepat rusak.
Blok – blok (kerek kerek) yang dipakai di kapal adalah blok kayu pok yang terdapat di
Suriname. Kayu pok ini mengandung banyak getah sehingga dapat memberi pelumas, lebih
lebih setelah kena air. Sedangkan blok logam yang dipakai adalah blok logam untuk tali
nabati dan bok logam untuk kawat rantai.
Takal adalah salah satu alat perlengkapan kapal dan merupakan gabungan antara blok dan
tali.
Diatas telah dikemukakan bahwa takal adalah gabungan antara blok dan tali. Dari macam
macam takal itu ada dua cara penyisipan tali, yaitu cara yang tidak menguntungkan dengan
bagian tali berakhir pada blok tetap, dan cara menguntungkan dengan bagian tali berakhir
pada blok yang bergerak.
Selanjutnya, kita mengenal dua macam takal, yaitu takal yang menggunakan tali dan takal
yang menggunakan rantai. Takal yang menggunakan rantai ini bloknya dari baja dan
kepingan dari perunggu. Sedang rantai yang digunakan adalah rantai tanpa sengkang, dan
rantai bersengkang. Rantai bersengkang dalam penggunaannya ternyata lebih baik karena :
lebih kuat, tidak mudah kusut dan tidak mudah pipih.
Kemudi cadangan ini harus dilengkapi dengan mesinpengerak sendiri dan harus dicoba
setahun sekali.
Penataan kemudi harus memenuhi syarat – syarat diatas karena disamping untuk kelancaran
mengemudi juga untuk menahan sentakan – sentakan dari luar seperti gelombang dan cuaca
buruk. Sentakan – sentakan dari luar ini dapat merusak mesin kemudi dan penataannya.
Untuk mencegah kerusakan diperlukan alat – alat stoot talies atau rudder drake dari dunstons.
Dengan menggunakan stoot talies itu, sentakan dari luar ditahan oleh dua takal yang memakai
dua loper atau lebih yang keduannya (dua takal itu) hanya memakai satu tali. Karena itu,
kemudi masih dapat digunakan dengan baik walaupun agak berat.
Takal dasar adalah penataan yang digunakan untuk melayani jangkar dan rantainya. Jangkar
yang dipakai di kapal adalah : dua jangkar haluan yang digunakan untuk kapal berlabuh,
jangkar haluan cadangan, jangkar arus (untuk menahan kapal dari arus butiran dan supaya
tidak berputar waktu berlabuh), jangkar cepat (untuk menambang jangkar haluan, kususnya
waktu kapal landas).
Selain itu ada dua jenis jangkar lagi, yaitu jangkar bertongkat dan jangkar polos (jangkar
patent).
Rantai jangkar terdiri dari bagian – bagian (potongan – potongan) yang panjangnya lime
belas depa dan biasanya disebut jangkar satu segel.rantai ini terdiri dari halkah yang
berbentuk lonjong yang ditengahnya terdapat sengkang, kecuali halkah – halkah yang
terdapat di dekat segel segel penyambung. Rantai jangkar disimpan didalam ceruk rantai
dengan france bochten (silang menyilang).
Sekoci-sekoci penolong harus mempunyai bentuk dan ukuran tertentu sehingga apabila
berlayar dilaut gelombang, mempunyai cukup stabilitas dan cukup lambung timbulnya bila
dimuati penuh dengan pelayar-pelayar yang diijinkan dan perlengkapan yang diharuskan.
Untuk menghibob dan menaikkan sekoci, diperlukan adanya dewi-dewi (davit) dan fall
adjuster.
Alat keselamatan yang lain adalah rakit. Rakit penolong ini ada dua macam, yaitu : rakit yang
kaku dan rakit yang dapat dikembangkan. Kedua rakit itu mempunyai ukuran tertentu,
misalnya luas geladak minimal 3720 cm2 dan volume ruang daya apung minimal 96 dm3.
Rakit apung harus dilengkapi dengan tali ulang, tali penolong, lampu apung listrik yang
dikaitkan pada rakit dengan tali pada suatu alat untuk dapat menggandeng rakit. Sedangkan
rakit yang dikembangkan harus dilengkapi dengan pembungkus serta perlengkapannya.
Pelampung penolong itu harus dapat terapung di air tawar minimal 24 jam. Di kapal barang
dan kapal punumpang, minimal setengah dari pelampung penolong harus dilengkapi dengan
lampu penolong.
Lampu penolong itu harus menyala teratur secara terus menerus selama 45 minit.
Selanjutnya, perlu diperhatikan pula bahwa minimal dua lampu penolong sudah dilengkapi
dengan isyarat asap yang bekerja sendiri sekurang kurangnya 15 menit.
Selain alat-alat penolong diatas perlu diketengahkan rompi penolong (life jacket) sebagai
salah satu alat keselamatan.
Ropmi penolong yang baik harus dapat mengapung di air tawar selama 24 jam, harus dapat
dikembangkan secara mekanis, bisa ditiup, harus dapat digunakan walaupun satu ruangan
udara tak dapat dimanfaatkan dan harus dilengkapi dengan sempritan.
Kontruksi rompi penolong harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak salah lagi.
Alat-alat apung merupakan alat yang harus ada di kapal karena alat-alat apung ini merupakan
alat keselamatan pula. Alat0alat apung ini beratnya tidak boleh lebih dari 180 kg. Kecuali itu
diatur sedemikian rupa sehingga dapat diturunkan ke air secara mekanis. Alat-alat apung ini
harus mempunyai kotak udara dan harus dilengkapi dengan tali penolong, tali ulang dan
mempunyai daya angkut tertentu.
Semua kapal harus dilengkapi dengan alat pelempar tali yang cukup baik. Alat tersebut harus
menembak dengan tepat seutas tali yang panjangnya 230 meter. Disamping itu harus terdapat
pula sekurang kurangnya 4 gulung tali dan empat buah peluru projectilnya).
Untuk mencegah terjadinya kebakaran atau memadamkan kebakaran di kapal, kapal kapal
harus dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran.alat alat pemadam kebakaran portable
adalah : soda acid extinguisher (pemadam CO2 ) dan pemadam Carbon tetra chlorida.
Perlengkapan tersebut tentu saja disesuaikan dengan keadaan dan fungsi kapal, misalnya
kapal barang, kapal penumpang atau kapal tangker. Sesuai dengan SOLAS 1960 maka setiap
negara yang menyetujui SOLAS ini disyaratkan agar kapal mereka mempunyai kopling
internasional.
Karena itu, sijil bahaya sedemikian rupa sebelum kapal berlayar, adalah agar para ABK tahu
tentang tugas apa yang harus dilakukan kalau ada bahaya. Pada sijil bahaya itu juga
dicantumkan semboyan khusus untuk memanggil semua anggota ABK ke stasion masing
masing. Semboyan semboyan ini harus dapat disembunyikan dengan seruling atau sirine dan
ditambah semboyan semboyan lain yang dibunyikan secara elektrik. Semua semboyan itu
harus dapat digunakan dari anjungan.
Agar supaya regu kebakaran ini trampil dan berpengalaman, perlu diadakan latihan latihan
secara berkala menggunakan pemadam kebakaran. Dengan demikian, akan dihasilkan regu
pemadam kebakaran yang trampil dan siap guna.
Latihan latihan bahaya di kapal hendaknya dilakukan menrut jadwal tertentu, terutam di
kapal kapal penumpang dan di kapal kapal barang. Adanya latihan atau tidak di kapal kapal
tersebut harus dicatat pada log book. Dalam latihan latihan bahaya, sekoci sekoci penolong
dalam kelompok berlainan harus digunakan secara bergilir. Latihan latihan bahaya ini harus
dilakukan sedemikian rupa sehingga awak kapal memahami dan memeroleh pengalaman
dalam melaksanakan tugas masing-masing, termasuk instruksi melayani rakit rakit penolong.
Pada pelayaran internasional, selain semboyan semboyan diatas kapal penumpang harus
ditambah semboyan semboyan lain yang dilakukan secara elektris. Semboyan semboyan
untuk para penumpang beserta intruksi intruksinya harus dinyatakan dengan jelas pada kartu
kartu dengan bahasa yang dapat dimengerti misalnya bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.
Kartu kartu ini hendaknya dipasang di dalam kamar penumpang dan ruangan ruangan
penumpang lainnya.
BAB II
TALI TEMALI
1. Hewani :
Dari beberapa jenis binatang dapat diambil otot otot dan kulitnya yang dapat
dipakai sebagai bahan pembuat tali. Akan tetapi penggunaan tali ini sudah sangat
terbatas dan langka.
2. Nabati :
Ada berbagai macam tumbuh tumbuhan yang serat seratnya dapat dipakai sebagai
bahan pembuat tali temali. Serat serat ini umumnya diambil dari bagian daun dan
batang dari tumbuh-tumbuhan tersebut.
Kerugiannya :
1. S.W.L. = BS 1. S.W.L. = BS
SF SF
2. BS = C2 2. BS = C2 x 2,5
2,5
Penjelasan :
Ci = keliling tali dalam inch
Cmm = keliling tali dalam mm ( milimeter )
1. Tali Hercules
Tali ini biasanya terdiri dari 6 streng dengan hatinya ditengah. Streng strengnya
terbuat dari kawat yang dikelilingi oleh benang manila, berfungsi sebagai hati
juga. Umumnya berukuran besar, tali ini lebih kuat daripada tali manila atau tali
nabati yang lain.
Ada kerugiannya adalah menyerap air, sehingga kawatnya cepat berkarat.
Demikian juga apabila benang ( kawat ) putus tidak nampak dengan jelas,
sehingga kalau terpegang bisa membahayakan dan bisa melukai.
2. Tali Python
Tali ini merupakan bentuk anyaman tali-tali yang lain sekali. Terdiri dari 6 streng
dengan hatinya ( teras ) ditengah.
Setiap streng terdiri dari 3 benang kawatdan 3 benang serabut serabut yang saling
membelit. Keenam streng dipintal mengelilingi hati ( teras ) tali.
3. Tali Monofil
Merupakan jenis tali yang lain, terbuat dari bahan sintetis serat seratnya seperti
nylon, dacron atau sejenisnya.
A. BLOK
1. Pengertian Umum
Blok adalah alat bagian dari pada sebuah sistem takal atau katrol yang terbuat dari
kayu dan logam.
2. Bagian bagian sebuah blok
2.1. Rumah atau kerangka
2.2. Roda atau keping tempat tali meluncur
2.3. Poros tempat roda berputar yang terbuat dari baja
2.4. Bus, bis, bearing atau lacker, yaitu logam pada sekeliling poros tempat
keping berputar yang berfungsi sebagai pelindung dan pelicin
2.5. Halkan atau kaitan blok untuk menggantungkan blok tersebut atau
tempat beban digantungkan. Lubang atau kaitan dibagian bawah ini disebut
BECKET.
5. Type blok
5.1. Blok kayu
a. Blok kayu berjerat
Sebagai pengikat ( dinding ) disini dipakai tali ang diletakkan pada alur.
Tali pengikat ini disebut jerat. Hal ini sudah disinggung dimuka.
b. Blok kayu bersalut logam
Sebagai pengikat ( dinding ) dipakai logam ( besi ). Dalam hal ini
dibedakan dua macam pengikat, yaitu : blok kayu bersalut dalam ( internal
bound block ) dan blok kayu bersalut luar ( external bound block )
5.2. Block logam
Terdiri dari dua macam yaitu :
a. Blok logam yang dipergunakan untuk tali tali nabati.
Lazimnya roda atau kepingnya dibuat dari perunggu.
b. Blok logam yang dipergunakan untuk tali kawat atau rantai baja.
Kepingnya dibuat dari besi cor.
6. Pemeliharaan blok
Dimuka telah disebutkan bahwa antara poros dan keping ( roda ) untuk
melindungi poros dan untuk mengurangi gesekan, dipasanglah bis ( bush ). Bis ini
ada dua macam, yaitu bis biasa dan bis patent ( lancher ). Hal ini perlu diketahui
sebab berhubungan dengan pemeliharaannya.
Pada prinsipnya, pemeliharaan blok itu dilaksanakan sebagai berikut :
6.1. Blok harus ering dibuka dan dibersihkan memakai minyak tanah dan
diperiksa kemungkinan adanya keretakan. Kalau keadaannya masih baik,
kemudian diberi minyak pelumas.
6.2. Apabila blok berdenyit, harus dibuka. Timbulnya bunyi itu tentu
disebabkan oleh adanya gesekan yang besar. Gesekan itu terjadi antara tali dan
keping, antara keping dan bis, antara bis dan porosnya, dan adanya
kemungkinan kemungkinan lainnya. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya
pelumas atau adanya kerusakan yang disebabkan penggantian pada alat
tersebut. Kemudian diberi minyak pelumas atau fat ( gemuk ).
6.3. Setiap saat diservice, baut, pasak ataupun bisnya dilepas. Kalau ada
yang aus diganti. Kemudian disemir dengan fat ( gemuk ) atau dengan minyak
pelumas.
6.4. Kalau menggunakan bis patent, maka dicuci dulu dengan minyak tanah
kemudian diberi fat ( gemuk ).
6.5. Pada waktu blok dipergunakan, selalu diamat amati. Umumnya pipi
blok ada lubang lubangnya sehingga kepingnya terlihat keping keping itu
berputar atau tidak. Kalau tidak berputar, berarti tidak normal atau perlu
disevice.
B. TAKAL . KATROL
Takal atau katrol adalah suatu rangkaian yang terdiri dari 2 blok atau lebih yang
dihubungkan dengan tali ulang supaya beban yang diangkat dapat diatur kecepatannya
dan aman, serta untuk menjaga sentakan sentakan yang berbahaya. Bagian bagian dari
sebuah takal dapat dilihat dari gambar dibawah ini :
Untuk mendapatkan besarnya gaya angkat maka digunakan ketentuan :
Dengan ketentuan bahwa gesekan antara poros dan keping diabaikan atau dianggap
nol.
Macam-macam takal yang terkenal
Pada umumnya macam/jenisdari takal ditentukan oleh jumlah keping atau tali ulang
yang membentuk takal tersebut, disamping itu masih ada juga jenis takal yang
istimewa.
Bagian beban yang ringan biasanya digunakan orang takal dengan tali ulang dari
tali serat nabati ( Manila )., sedangkan bagi beban beban yang berat menggunakan
tali ulang kawat atau ranti.
Sering juga kita jumpai bahwa untuk beban yang berat digunakantakal yang besar
dan kedua ujung tali ulangnya merupakan bagian angkat ditarik dengan mesin
derek. Pada umumnya takal yang dipasang secara biasa dipakai mengangkat atau
menurunkan beban, sedang takal yang dipasang secara menguntungkan digunakan
untuk menggerakkan/menarik beban secara mendatar. ( horisontal ).
Pada umumnya pada poros dan keping selalu terdapat gesekan, yang merupakan
faktor bertambah besarnya gaya angkat. Gesekan ini ditentukan dalam prosen,
yang besarnya bekisar antara 5% sampai 10% dari berat beban yang bekarja pada
setiap mata atau keping dari blok tersebut.
Dengan demikian ketentuan : K= W itu akan menjadi
n
K= W jumlah gesekan pada tiap-tiap keping
N
Sehingga K= W + p x f x W atau
n n
K= W + p x f x W
n
dimana : K = gaya/tenaga tarik
W= berat beban
n = Jumlah tali ulang pada blok gerak
p = Jumlah keping atau mata
f = Gesekan pada tiap-tiap keping
contoh persoalan :
sebuah beban dengan berat X ton, akan diangkat dengan sebuah takal mata empat
( Two Fold Purchase ) dipasang dengan biasa, menggunakan tali ulang manila.
Gesekan tiap keping bloknya 5% dan faktor keamanan tali 6.
Berapakah besar tali ulang manila itu, agar beban dapat diangkat dengan aman
dan efisien.
Jawaban :
= 9 X = C2 - C2 = 9 x 2 ½
5 2½ 5
C = √4 ½ X Inches
Pemeliharaan takal
Karena takal itu tersusun dari suatu sistem yang ber blok blok dengan tali talinya
maka pemeliharaan takal tidak lain yaitu pemeliharaan blok bloknya seperti telah
dibicarakan dimuka dan pemeliharaan tali talinya. Dalam pemeliharaan tali tali ini
yang perlu diperhatikan ialah bagaimana keadaan tali itu.
Karena pemakaian, maka serat serat tali mungkin sebagian sudah ada yang putus.
Untuk kawatbaja, jga harus diperhatikan kawat kawat penyusun dari kabel baja
itu. Kalau terjadi keausan atau kerusakan seperti disebutkan diatas maka hal ini
perlu diperhatikan untuk segera diganti. Untuk jelasnya lihat pada tali temali.
Contoh perhitungan :
1. Sebuah takal berkeping empat dengan cara menguntungkan dipakai untuk
mengangkat sebuah beban berat 4 ton. Gesekan diperhitungkan 10% faktor
keamanan tali 6, diminta :
a. Besarnya gaya tarik
b. Ukuran tali apabila yang dipakai trail kawat
2. Beban 20 ton ditarik dengan takal seperti pada gambar. Gesekan
diperhitungkan 10%
Tentukan gaya tarik yang diperlukan
3. Dari sebuah boom berat dengan takal berat dengan cara yang menguntungkan,
diperhitungkan gesekan 10%, melewati roda-roda penghantar seperti pada
gambar.
4. Diperhitungkan gesekan masing-masing 5%
5. Ditanyakan : Besar gaya tarik winch, apabila beban 15 ton.
BAB IV
TAKAL DASAR
Kerugiannya :
1. Bentuknya sama dengan halkah halkah biasa sehingga halkah halkah sebelum
dan sesudah segel tidak perlu diperbesar
2. Bentuk kedua ujung bulat sehingga mudah dilayani
3. Lebih kuat dari segel biasa karena adanya dam ditengah
Kerugiannya ;
Tidak mudah dilihat sambungan panjang antara segel sehinga harus diberi tanda
tanda yang jelas ( misal dengan cat dll ).
Untuk mengetahui berapa panjang rantai jangkar yang telah diarea maka segel
segel tersebut harus diberi tanda tanda yang jelas. Pada umumnya tada yang
dipakai untuks egel segel rantai jangkar menggunakan lilitan kawat, pada
sengkang/ dam dari halkah ranti.
Rantai pelopor
Pada umumnya anatara jangkar dengan segel yang pertama dipasang rantai
pelopor ( voorlop ) dengan maksud pada waktu kapal dikepil maka rantai jangkar,
untuk melepaskan jangkarnya tidak perlu mebuka rantai sepanjang segel rantai
yang pertama tetapi cukup dibuka pada rantai pelopor saja.
Pada ujung rantai pelopor ( dekat jangkar ) dipasang kili kili ( swivel = wartel ).
Panjang rantai pelopor sedemikian rupa sehingga bila jangkarnya dihibob masuk,
segel sambungan antara rantai pelopor dengan segel pertama harus terletak diatas
ulup tetapi sebelum spil jangkar.
Bosa dasar
Dikapal kapal niaga kebanyakan antara ulup ulup dan poros bosa terdapat suatu
susunan yang dikenal dengan nama “bosa bosa dasar”. Susunan bosa bosa in sbb.
Keterangan :
Bosa dari baja tempa dipasang denga baut dibagian muka memakai alur dimana
dapat tepat ditegakkan satu halkah rantai. Apabila penahannya tertutup, halkah
yang terlentang tertahan pada dada (a) sehingga rantai jangkar tidak menggelincir.
Halkah yang terlentang tertahan pada blok (b) yang dapat diangkat dengan batang
pengangkat (c) jika balok (b) sudah terangkat, penekan terbuka dan halkahyang
membujur terlepas dari dada (a). Rantai jangkar dapat menggelincir
Disisi belakang bosa ada sengkang (d) yang dapat dimasukkan baja (e) gunanya
untuk menghindarkan agar supaya rantai tidak timbul dan melompat dari penahan.
Baji tersebut dapat juga dipakai untuk mengangkat batang (c) keatas jika rantai
harus dikeluarkan. Bosa dasar tersebut gunanya untuk menahan rantai pada waktu
berlabuh agar supaya tekanan dari rantai jangkar tidak sepenuhnya bertumpu pada
spil jangkar.
Da beberapa macam bentuk dari penahan rantai. Pada dasarnya fungsi dari pada
penahan rantai sama dengan bosa dasar ialah menahan rantai jangkar agas rupaya
tekanannya tidak bertumpu pada spil jangkar.
Derek jangkar/windlass
Tinggi minimum ceruk rantai jangkar sedemikian rupa sehingga pada waktu
semua rantai jangkar dihibob masuk, paling kurang harus ada ruangan setinggi
4 kaki yang digunakan untuk tempat orang menyusun rantai tersebut.
Alat-alat pengikat
Ujung rantai jangkar didalam ceruk rantai diikatkan sedemikian rupa sehingga
apabila sewaktu-waktu diperlukan ikatan tersebut harus mudah dilepaskan dari
bagian luar bak rantai.
1. Jangkar
Harus memenuhi persyaratan mengenai berat, jumlah, kekuatan menahan
dengan ketentuan Biro Klasifikasi
2. Rantai jangkar
- Panjang, berat dan kekuatan rantai, harus cukup untuk menahan
jangkar
- Harus terdiri atas bagian bagian dan dapat disambung dan mudah
dilepas pada tiap tiap bagiannya
- Ujung rantai jangkar harus diikatkan dengan baik di dalam ceruk rantai
dan harus dapat dengan cepat dilepaskan dari bagian luar bak rantai.
3. Peralatan takal dasar yang lain
- bentuk, penempatan dan kekuatannya harus sedemikian rupa sehingga
aman, mudah dan cepat dilayani
- harus ada jaminan ( brog ) agar pada waktu mengeluarkan rantai
jangkar dapat menahan sentakan yang timbul
4. mesin jangkar
harus mampu mengangkat jangkar dengan rantainya, meskipun jangkar
tertancap di dasar laut ( tanah ).
Konstruksinya harus sedemikian rupa sehingga :
= dapat menghibob atau mengarea setiap rantai, maupun keduanya dalam
waktu bersamaan
= dapat melego setiap rantai, maupun keduanya dalam waktu bersamaan
= dapat menghibob/mengarea setiap rantai dan bersamaan dengan melego
rantai yang lain
=kecepatan menghibob/mengarea harus dapat diatur pada tiap sisi rantai
ALAT PENOLONG
PENDAHULUAN
2. Setiap alat alat penlong yang berada diatas kapal, pada setiap saat harus siap
digunakan, untuk latihan dan untuk pemeriksaan terutama apabila kapal dalam
keadaan darurat.
3. Pengertian siap digunakan berarti :
1. Harus memenuhi syarat syarat sesuai yang tersebut dalam hasil konvensi
internasional seperti SOLAS 1974
2. Pada prinsipnya dapat digunakan dan dapat dilayani dengan aman sekalipun kapal
dalam keadaan yang sangat tidak menguntungkan, yang umumnya disebut kapal
dalam kemiringan 15o atau kapal trim yang tidak normal.
3. Embarkasi para awak kapal dan penumpang kedalamalat alat penolomng tersebut,
harus dapat dilakukan dengan cepat dan aman
4. Penempatan alat alat penolong harus sedemikian rupa sehingga mudah dilayani
dan penurunan ke air tidak saling menghalangi
4. Ketentuan umum pada keselamatan pelayaran, kapal sebelum meninggalkan
pelabuhan dan disetiap saat selama dalam pelayaran alat penolong harus selalu
dipelihara, selalu dalam keadaan baik dan siap digunakan.
1. Sekoci penolong
1.1. Syarat syarat sekoci penolong :
a. Semua sekoci penolong harus lah dibuat dengan baik dan mempunyai bentuk
dan ukuranukuran edemikian rupa sehingga jika berlayar di lau yang
bergelombang, mempunyai cukup keseimbangan dan lambung timbul jka
dimuati dengan pelayar pelayar yang diijinkan dengan perlengkapan yang
diharuskan
b. - semua sekoci penolong harus mempunyai pinggiran yang tetap ( rigid ) dan
harus mempunyai alat alat pengapung, didalam sekoci ( internal buoyancy )
- pemerintah dapat menyetujui sekoci penolong yang mempunyai tutup tetap,
dengan ketentuan dengan segera dapat dibuka dari dalam maupun dari luar
dan tidak menyulitkan cepatnya embarkasi atau penurunan dan pengurusan
sekoci sekoci
- semua sekoci penolong minimal 24 kaki ( 7,3 meter )
Jika untuk suatu kapal panjangnya dianggap tidak praktis, oleh administrator
dapat diberikan kelonggaran ( dispensasi ), asal tidak kurang dari 16 kaki atau
4,9 meter
c. Semua sekoci penolong beratnya maximal 20 ton berisi penuh dengan orang
dan perlengkapan, dengan daya angkut 150 orang
d. Sekoci penolong dengan daya angkut lebih dari 60 orang dan kurang dari 100
orang harus dilengkapi dnegan alat penggerak mekanis ( mechanical
propelled). Semua sekoci penolong dengan daya angkut lebih dari 100 orang
harus dilengkapi dengan motor.
e. Semua sekoci penolong harus cukup kuat dan mampu diturunkan dalam
keadaan semalat ke air dengan orang dan perlengkapannya. Sekoci tersebut
tak akanmengalami defleksi apabila overloaded 25%
f. Sekoci penolong harus mempunyai pinggiran atas ( sheer ) tidak kurang dari
4% panjang. Sheer nya harus kira kira berbentuk parabola
g. Sekoci penolong yang diijinkan memuat lebih dari 100 orang volume daya
apung cadangan harus ditambah sesuai administratur keselamatan pelayaran
h. Sekoci penolong harus mempunyai cadangan daya apung atau harus
dilengkapi dengan tangki udara atau bahan bahan yang ssuai sebagai tenaga
apung yang tidak akan lapuk oleh minyak atau bahan bahan minyak lainnya,
cukup untuk mengapungkan sekoci dengan perlengkapan di laut bebas. Juga
sebuah tambahan ruangan yang kedap air dari kotak kotak atau semacamnya
yang juga tidak akan lapuk oleh minyak atau bahan minyak lainnya yang
setidak tidak nya sama dengan sepersepuluh kapasitas ruangan sekoci
i. Semua bangku dan tempat duduk samping harus dibangun rendah dan
sepraktis mungkin
j. Block coefficient untuk volume sekoci ditentukan sesuai dengan peraturan
administratur, kecuali sekoci yang terbuat dari kayu, block coefficient nya
tidak boleh kurang dari 0,4
1.2. Ukuran dan daya angkut
a. Volume sekoci harus ditentukan dengan rumus simpson dan stirling rule atau
dengan metode yang lain dengan derajat setelitian yang sama. Kalau
butirannya pipih, kapasitasnya harus diperhitungkan sesuai dengan keadaanya.
b. Rumus simpson :
Cap = L/12 ( 4A + 2B + 4C )
L = panjang sekoci ( dalam meter atau feet ), ditentukan dari sisi dalam
A,B dan C =luas potongan melintang sekoci pada sperempat, setengah dan
sepertiga panjang
Luas area itu = h/12 ( a + 4b + 2c + 4d + e )
H = tinggi area tersebut dan,
A,b,c,d dan eadalah lebar sekoci teratur atau bagian di bawahnya dan
seterusnya
c. Daya angkut orang
1. Untuk sekoci yang panjangnya 24 kaki atau lebih :
Kapasitas daya angkut = kapasitas dalam kaki3
10
Atau = Kapasitas dalam m3
0,289
2. Untuk sekoci yang panjangnya 16 kaki :
Kapasitas daya angku = kapasitas dalam kaki3
14
Atau = kapasitas dalam M3
0,396
3. Untuk sekoci penolong yang panjang lebih kecil dari 24 kaki tetapi lebih
besar dari 16 kaki adala sbb:
Kapasitas daya angkut = kapasitas dalam kaki3
Nilai interpolasi antara 10 –n16
Atau = kapasitas dalam M3
Nilai interpolasi anatara 0,283-0,396
Contoh :
Sebuah sekoci penolong dari kayu berukuran p = 22’ 1 = 5’ dalamnya 2,25 kaki.
Diijinkan menggunakan kapasitasnya = P x L x Dx0,6
Ditanyakan kapasitas daya angkut sekoci ini
Jawaban :
Kapasitas sekoci = 22 x 5 x 2,25 x 0,6 = 148,5 cuft
Panjang 22’, jadi selisih ke batas 24’ = 2 kaki. Sedangkan selisi perbandingan
batas ukuran = 24 – 16 = 8 dan selisih kapasitasnya =14 – 10 = 4
Adi interpolasi = 2/8 x 4 = 1. Jadi bilangan pembaginya = 10+1=11
Sehingga daya angkut sekoci 148,5/11= 13,5
Sehingga daya angkut orang sekoci ini adalah 13 orang
2. Dewi dewi
Dewi dewi merupakan sarana yang paling penting dalam mengoperasikan naik dan
turunnya sekoci. Kita mengenal banyak macam dewi dewi yang digunakan diatas
kapal. Pada prisipnya dewi dewi terbagi atas :
1. Dewi dewi kuno : radial type
2. Dewi dewi patent : dewi dewi pantent ini kita kenal sebagai beriku :
1. Dewi dewi titik pusat berpindah pindah ( Quadrant al Davit )
Dewi dewi titik putar kita kenal sebagai berikut :
1. Dewi dewi boom type
2. Dewi dewi cressent type
Cara kerjanya :
1. Lashing dan tutup sekoci dibuka, lopor dikencangkan ( dihibob sedikit ) untuk
membebaskan sekoci dari bantalannya
2. Lopor sekoci diarea dengna mengangkat handle pada ban pengerem sehingga
lopor keluar dari tromolnya dan akan menurunkan dewi dewi bersama sama
keluarnya sekoci
3. Setelah sampai pada kedudukan maksimum diluar, blok bagian bawah lopor
sekoci akan terlepas dari kait puncak sehingga seekoci bebas diarea
4. Bilamana perlu dapat ditmabahkan tali penahan lopor agar sekoci tidak berayun.
Dengan sendirinya apabila sekoci akan dikembalikan seperti semula, pekerjaan
tersebut diatas dapat disesuaikan dengan urutan kebalikannya
Fall’s adjuster
Fall’s adjuster dalah peralatan yang digunakan untuk mengatur kedudukan lopor
sekoci agar sekoci tidak tonggak atau tungging pada waktu dinaikkan atau diturunkan
ke air. Pada umumnya lopor sekoci digulungpada sebuah tromol/switch, melewati
mata mata kerek/blok dan ujung-ujungnya yang bebas terikat tetap pada timli dari
blok / penggantungnya atau bagian bagian tetap linnya dari pada dewi dewi sehingga
ada kemungkinan pada waktu are-hibob sekci terdapat perbedaan kedudukan antara
lopor pedan dan lopor belakang sekoci, akibatnya sekoci akan mengalami tonggak
atau tungging pada waktu diturunkan/dinaikan. Untuk meluruskan keadaan sekoci
digunakan fall’s adjuster.
2.1. Persyaratan rakit penolong
a. Setiap rakit penolong harus dibangun sedemikian rupa hingga apabila
diperlukan dari tempat penyimpanannya diatas kapal, rakit maupun
perlengkapannya tidak akan rusak.
b. Daerah geladak tempat menyimpan rakit harus terlindungi untuk pelayarnya.
Daerah geladak tersebut harus setidak tidaknya 0,3720 meter persegi ( 4 kaki
persegi ) untuk tiap orang yang diijinkan diangkut dalam rakit
Keamanan geladak
Rakit penolong
Rakit penolong yang ada dikapal ada dua macam
1. Rakit kaku ( RIGIT FIFE RAFT )
2. Rakit yang dikembungkan ( INVIATABLE LIFE RAFT )
3. Pelampung penolong
Persyaratan pelampung penolong
a. Sebuah pelampung penolong harus memiliki persyaratan sbb :
1. Harus dari bahan gabus pejal atau dari bahan bahan lain yang sejenis
2. Harus mampu mengapungkan diair selama 24 jam paling tidak 14,5kg (32
lbs) besi
3. Harus tahan pengaruh minyak atau barang barang minyak
4. Harus berwarna yang menyolok
5. Harus bertulsan dengan huruf huruf balok, nama dan pelabuhan tempat
kapal terdaftar
b. Pelampung penolong yang berisi rumput purun ( rushes ), potongan gabus atau
butir butir gabus atau bahan bahan lepas yang lain atau bagi yang daya
apungnya didapat dari pemompaan udara, semuanya diperbolehkan
c. Pelampung penolong yang terbuat dari plastik atau campuran sintetis lainnya,
harus mampu memppertahankan daya apung dengan baik dan tahan lama
terhadap kontak dengan air laut atau bahan bahan berminyak atau terhadap
amcam macam suhu atau dapat mengatasi berubahan perubahan besar
diperairan terbuka.
d. Dalam pelampung penolong harus dipasang isyarat cahaya yang terikat baik.
Paling tidak satu pelampung penolong setiap sisi kapal harus dipasang tali
pengaman yang panjangnya tidak kurang dari 27,5 meter ( 15 depa )
e. Dikapal kapal penampung separu dari jumlah keseluruhan pelampung
penolong tidak boleh kurang dari 6 buah , paling tidak dari jumlah tersebut
harus diberi lampu yang dapat menyala sendiri dengan baik ( Holmlight )
f. Lampu lapu yang dapat menyala sendiri itu diharuskan dalam paragrap (e)
ketentuan ini, harus tidak boleh mati karena air. Lampu lampu itu harus
mampu menyala tidak kurang dari 4 menit dan harus mempunyai kekuatan
penerangan tidak kurang dari cahaya lilin ke semua arah. Lampu lampu harus
ditempatkan dekat dengan pelampung penolong yang bersangkutan. Lampu
lampu yang dapat emyala sendiri untuk kapal-kapal ( tanker ) harus dari type
batre listrik
g. Semua pelampung penolong harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga
setiap saat mudah dicapai oleh orang orang dikapal dan paling tidak dua hari
pelampung pelampung itu dilengkapi dengan lampu yang dapat menyala
sendiri, seperti yang diharuskan diparagraf (e) ketentuan ini, dan harus
diperlengkapi tanda asap yang dapat menghasilkan asap dengan warna
menyolok ( orange smoke signal ), tak kurang dari 15 menit dan harus mampu
dilepas dengan cepat dilemparkan dari anjungan
h. Pelampung pelampung penolong harus selalu dapat dilepas dan dilempar
dengan cepat dan tidak boleh dipasang mati
d. Setiap baju renang yang daya apungnya tergantung dari pemompaan boleh
dipakai anak buah kapal dari semua kapal kecuali kapal kapal penumpang dan
kapal tangki ( tanker ) dilengkapi bahwa :
1. Baju renang terdiri dari dua ruangan yang dapat dipompa secara terpisah.
2. Baju renang dapat dipompa secara mekanik atau dengan mulut
3. Harus memenuhi persyaratan dalam paragraf (c) ketentuan ini dalam setiap
ruangan ditiup secara terpisah
e. Baju renang harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga siap dipakai, mudah
dicapai dan tempatnya harus jelas, diberi tanda yang terang
5. Alat-alat apung
Persyaratan khusus untuk kapal penumpang
a. Tidak ada tipe alat alat apung yang dapat diperlengkapkan diatas kapal tanda
izin administrator, dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Alat ini harus kuat dan berukuran cukup, yang mudah dilemparkan dari
tempatnya kepermukaan laut tanpa mengalami kerusakan
2. Beratnya tidak boleh lebih dari 180 kg ( 400 lbs ) kecuali jika mempunyai
penataan yang dapat menurunkannya keair tanpa menggunakan tangan
atau secara mekanis
3. Harus dibuat pada material yang teruji
4. Harus cukup kuat dan stabil apabila terapung di air
5. Tangki udara atau daya apung yang lain harus didekakatkan sedekat
mungkin dengan sisinya, dan setiap daya apung harus berdiri sendiri
6. Harus dilengkapi dengan tali keselamatan yang terikat pada sekelilingnya
dan tali tangkap untuk mengikatnya
b. Daya angkut orang yang diizinka untuk alat alat apung ini ditentukan sebagai
berikut :
1. Daya angkut = Jumlah kg/lbs.bobot besi yang dapat ditahan di air
14,5 / 32
2. Daya angkut = ( lingnya untuk setiap orang atau setiap kaki ukuran
kelilingnya )
6. Alat pelempar tali ( line strowing apparatus )
Persyaratan :
1. Semua kapal harus dilengkapi seperangkat alat pelempar tali dari type yang
diijinkan
2. Peralatan harus mampu membawa tali dengan tidak kurang dari 230 meter
( 250 yard ) dengan kualitas yang terbaik dan termasuk tidak kurang dari
proyektil dengan tali talinya
Pada ujung bawah terdapat kili kili bermata, yang disambung dengan kawat
kecil sepanjang 1 meter, tali talinya terbuat dari henep bermutu tinggi, pintal
memanjang. Disimpan dalam karton dalam lipatan Spanyol dengan rapi dan
padat tanpa kehilangan ruangan. Karton atau kotak ini dilapisi bahan yang
tahn lembab.
BAB VI
PEMADAM KEBAKARAN
1. Segitiga kebakaran
Asal usul terjadinya nyala :scara umum dapat disimpulkan bahwa terjadinya api
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
a. Material
b. Oksigen atau udara
c. Panas atau flashing point ( titik nyala )
Dalam hal ini tentu ada pengecualian, tetapi jeninya tidak banyak dan umunya bersifat
sangat khusus. Proses kebakaran dapat dimisalkan sebagai suatu segitiga, yang sisinya
tediri dari 3 faktor tersebut, apabila salah satu sisi dari segitiga itu diambil kebakaran
yang sedang berlangsung akan segera padam. Pekerjaan untuk memadamkan
kebakaran didasarkan atas prinsip yng sangat sederhana ini.
3. Klasifikasi kebakaran
Yang dimaksud dengan klasifikasi kebakaran ialah penggolongan atau pembagian
atas macam kebakaran berdasarkan jenis bahan bakarnya. Kegunaan adanya
klasifikasi kebakaran ialah untuk memudahkan sistem pemadam dengan secara cepat
dan efisien dengan mengurangi atau meniadakan adanya akibat sampingan yang lebih
parah.
PANAS
PANAS
PANAS
Akhirnya reaksi kimia ini berupa serbuk P2O5 yang mempunyai daya lekat
yang baik dan dapat menyerap panas, sekaligus mendinginkan dan
menghalangi terjadinya oksidasi pada bahan bakar yang terbakar tersebut.
Serbuk yang tertinggal bersifat kering dan mudah dibersihkan
Silinder ( botol api ) dibawah tes tekanan 276 atmosfer, berisi CO2 cair
dibawah tekanan, dimana pada suhu 32o C bertekanan 69 atmosfer dan pada
suhu -10o C bertekanan sekitar 30 atmosfer
Cara penggunaan :
Dengan melepas kunci pengaman dan menekan katup pengaman, pentil akan
terbuka dan CO2 cair akan mengalir melalui pipa pengeluaran. Dari cairan
CO2 ini akan menjadi 57% gas dan 25% CO2 yang berbentuk salju dengan
suhu – 79o C. Daya pemadam alat pemadam kebakaran CO2 :
Kerugiannya :
Kerugian pemakaian alat pemadam CO2 ialah penggunaan pada ruang tertutup
harus hari hati karena gas ini sangat beracun dan berbahaya bagi kehidupan
sehingga perlu diperhatikan, setelah penyemprotan dengan CO2, harus
diberikan peranginan yang baik sebelum kita memasuki ruangan tersebut
Dalam stiap hal apabila kamar mesin dan ruang ketel tidak seluruhnya
terpisah atau apabila bahan bakar dapat dikeringkan dari ruang ketel
kedalam got kamar mesin, rangkaian kamar mesin dan ruang ketel
dianggap satu ruang
2. Harus ada setidak tidaknya dua alat pemadam kebakaran portable yang
diijinkan yang menghasilkan busa, atau alat pemadam kebaran medium
yang tepat untuk kebaran minyak pada tempat terbakar, ruang ketel dan
setiap ruang tempat bagian bagian instalasi bahan bakar berada. Sebagai
tambahan harus ada paling tidak satu alat pemadam kebakaran yang sama
dengan yang disebut diatas dengan kapasitas 9 liter (2 gallon ) untuk tiap
pengapian,yang menghasilkan sedemikian rupa sehingga jumlah kapasitas
tambahan pemadam yang dibutuhkan tidak melampau 45 liter( 10 gallon )
untuk setiap ruang ketel.
3. Dalam setiap ruang pembakaran harus ada tempat menyimpan pasir serbuk
gergaji yang mengadung soda atau bahan kering yang diijinkan, yang
jumlahnya sesuai dengan yang disyaratkan oleh administrator. Dalam hal
ini alat pemadam portable dapat dikurangi
i. Persiapan alat pemadam kebakaran dalam ruang yang berisi turbin uap dan
yang bukan instalasi tetap
Administrator harus memberikan pertimbangan pertimbangan khusus untuk
perencanaan alat pemadam kebakaran yang dilengkapkan kedalam ruang yang
berisi turbin uap yang terpisah dari ruang ketel dengan diding sekat kedap air
Persyaratan
Pompa pemadam kebakaran, kotak pembagi dari pipa pipa induk hydrant
dan pipa pipa :
A. Kapasitas keseluruhan pompa pemadam kebakaran
1. Dalam sebuah kapal penumpang, diperlukan pompa pompa
pemadam kebakaran yang dapat melayani untuk pencegahan
kebakaran dengan jumlah air yang sesuai dengan tekanan yang
tersebut dibawah ini tidak kurang dari 2/3 dari kebutuhan yang
diperlukan, yang dapat dikerjakan oleh pompa lensa.
2. Didalam kapal kapal barang diperlukan pompa pompa pemadam
kebakaran kecuali pompa pompa darurat, jika anda harus mampu
melayani pemadam kebakaran tidak kurang dari 4/3 dari jumlah air
yang diperlukan, sesuai dengan ukuran pipa sehingga mampu
menghasilkan sejumlah 180 m3 per jam
Kapal penumpang :
Kapal barang :
D. Jumlah penempatan
Jumlah dan posisi hydrant harus sedemikian rupa sehingga paling tidak
dua penyemprotan air tidak dari hydrant yang sama
G. Nozzle
Persyaratan :
1. Untuk maksud peralatan ini, nozzle mempunyai ukuran standart
sebagai berikut :
12mm atau 0,5 inch
16mm atau 5/8 inch dan
19mm atau ¾ inch
Sedapat mungkin mendekati ukuran tersebut. Besar diameter nozzle
dapat diijinkan atas pertimbangan administrator.
Selang kebakaran
Persyaratan :
a.1. Setiap kebutuhan (perlengkapan) automatic sprinkler, alarm kebakaran dan alat alat
deteksi harus segera dapat beroperasi setiap saat dan tidak perlu awak kapal bertindak
untuk menghidupkan. Peralatan itu harus dari type pipa basah, tetapi bagian kecil yang
tertentu mungkin dari pipa pipa kering, bila administrator berpendapat bahwa, merupakan
pencegahan yang perlu. Setiap bagian dari sistem ini yang mungkin diharuskan untuk
temperatur beku dalam suatu pelayaran, harus dilindungi secara sempurna terhadap
pembekuan. Ini harus dijaga paada suatu tekanan dan harus mempunyai sarana terus
menerus yang mempunyai pengisian air sesuai dengan ketentuan.
a.2. Setiap bagian dari sprinkler harus termasuk dari peralatan yang memberikan tanda alarm
otomatis, yang dapat dilihat dan didengar pada satu petunjuk atau lebih, yang salah satu
sprinklernya dalam keadaan bekerja. Beberapa unit harus memberikan petunjuk adanya
kebakaran dan penempatannya pada setiap tempat yang dilayani dengan sistem ini, dan
harus dipsatkan di anjungan atau pada pusat pengontrolan kebakaran, yang harus
direncanakan dan dilengkapi untuk meyakinkan, bahwa setiap alarm sistem ini segera
dimengerti oleh orang yang bertanggung jawab. Setiap sistem alarm harus dibangun
sedemikian rupa untuk menunjukan jika ada kesalahan pada sistem ini.
b.1. sprinkler harus dikelompokkan dalam bagian bagian yang terpisah , yang setiap bagian
harus berisi tidak lebih dari 200 unit Sprinkler. Setiap bagian dari Sprinkler harus tidak
melayani dari 2 dek dan tidak boleh ditempatkan lebih dari 1 daerah vertikal, kecuali jika
administrator merasa yakin bahwa perlindungan pada kapal terhadap adanya api tidak
akan mengendor. Administrator dapat mengijinkan beberapa bagian dari Sprinkler untuk
melayani lebih dari dua dek, atau dipusatkan lebih dari satu daerah vertikal.
b.2. setiap bagian dari Sprinkler harus mampu mengisolasikan ruang hanya dengan satu
kerangan saja. Kerangan dalam setiap bagian harus mudah dicapai dan tempatnya harus
jelas dan tepat. Hal ini berarti harus terlindung untuk menjaga dari tangan jahil.
b.3. Sebuah meteran yang menunjukan sistem harus dilengkapkan pada setiap bagian
kerangan dan pada stasiun pusat.
b.4. Sprinkler harus tahan karat udara laut. Didalam ruang akomodasi dan ruang pelayanan,
Sprinkler harus bekerja dengan suhu rata 68o C ( 155o F ) dan 79o C ( 175o F ), kecuali
didalam ruang ruang misalnya ruang pengering yang memerlukan suhu tinggi, suhu
operasi boleh bertambah lebih dari 30o C ( 54o F ) diatas suhu maksimum langit langit
ruang.
b.5. Sebuah daftar atau rencana harus ditunjukan pada setiap petunjuk yang menunjukan
setiap ruang yang dilindungi dan lokasi daerah setiap bagian. Petunjuk petunjuk yang
sempurna untuk mencoba dan perbaikan harus tersedia.
d. tekanan udara tangki mempunyai isi sekurang kurangnya sama dengan dua kali air yang
dismprotkan, sesuai dengan ketentuan seperti tersebut diatas. Tangki harus berisi air tawar
seperti yang disyaratkan, sama dengan jumlah air yang akan disemprotkan setiap menit
oleh pompa seperti ketentuan (e) (2) tersebut dibawah, dan persiapan persiapan harus
mudah dilakukan.
3. Penjelasan
Umumnya alat instalasi ini terdapat di kapal kapal penumpang dihubungkan ke kabin
kabin dan tempat tempat lainnya. Sebagai bahan pemadam digunakan air, sehingga dapat
cocok digunakan untuk macam kebakaran kelas “A”. Tempat-tempat yang terlarang
digunakan alat pemadam kebakaran adalah:palka-palka,gudang cat,tangki minyak,kamar
mesin,kamar kemudi,kamar radio atau tempat-tempat yang ditempatkan sarana
elektronika. Instalasi Sprinkler ini terdiri dari pompa isap / tekan, tangki air dibawah
tekanan, pipa pipa penyalur, hubungan dengan penyalur air dari darat, tempat pengetes
instalasi Sprinkler dan perangkat alarm indikator.
SPINKLER:
Satu set katup pemancar ,berfungsi juga sebagai katup penutup yang di pasang pada
ujung-ujung pipa,yang menuju keruangan diatas langit-langit. Sprinkler ini terdiri dari
rangka terbuat dari logam,pada bagian atasnya terdapat lubang terbuka yang
berulir,disambungkan pada ujung pipa instalasi ini. Pada bagian terbuka tadi dipasang
katup penutup dengan klepnya yang ditahan oleh botol kaca(quartosoide)yang berisi
cairan berwarna yang mudah memuai. Botol kaca ini akan pecah kalau suhu naik
±70oyang disebabkan oleh pemuaian cairan. Pada bagian bawahnya terdapat deflektor agar
tekanan air dari instalasi mengabut. Dalam keadaan biasa tidak ada kebakaran, pompa
akan automatic akan stop tidak menghisap air. Pada keadaan lain dimana ada kekurangan
air, yang mungkin disebabkan oleh pecahnya botol kacaatau sistem pengetesan, atau air
mengalir, maka pompa akan secara automatic akan menghisap/menekan air atau dari
tangki air dibawah tekanan untuk menghisap aliran air yang berlangsung, terjadilah
pemadam kebakaran secara Sprinkler Sistem.
Pada ruangan ruangan yang perlu dikontrol dengan alat ini (palkah)
dipasang pipa pipa yang menghubungkan dengan lemari pemeriksa di
anjungan. Melalui lemari pemeriksa dan pipa pipa ini, udara didalam
palkah tadi dihisap dengan pompa udara listrik (Blower) yang dipasang
diatas anjungan. Sehingga pada saat blower itu dijalankan udara dari
palkah palkah itu akan selalu terhisap melewati lemari pemeriksa. Untuk
memeriksa bekerja atau tidaknya alat ini dengan mengetahui adanya aliran
udara pada lubang-lubang pengeluaran udara yang terdapat didalam lemari
pemeriksaa dilengkapi dengan klep atau benang benang tersebut
kedudukannya keluar atau tegak. Apabila aliran udara itu terhenti karena
adanya sumbatan dari pipa pipanya maka klep atau benang ini akan jatuh
ke bawah. Pada umumnya pipa pipa pada smoke detector ini dihubungkan
atau dijadikan satu dengan pipa pipa pengeluaran CO2 dari ruang CO2.
Kadang kadang tabung yang berisi tutogeen itu dapat dimasukkan melalui
mulut pipa penyemprot, yang disedot kedalam meriam busa melalui pipa
penghisap.
BAB VII
ALAT-ALAT PEMBANTU PERNAFASAN
Alat-alat ini digunakan terutama pada kebakaran yang terjadi di kapal kapal, dimana
dipamadam banyak asap dan berbagai macam gas yang tak dikenal dan membahayakan
kehidupan, maka baginya dan awak kapal yang lain sangat berbahaya, jika tidak
dipergunakan alat alat yang menjaga pernafasan.
Ada kalanya terjadi, seorang bertindak sangat berani menghadapi asap tebal disebabkan
kebakaran, bahkan tercapai hasil hasil yang memuaskan, akan tetapi baru diketahui bahwa
yang bersangkutan keracunan gas.
Resiko resiko demikian tidak perlu kita hadapi, oleh karena pada tiap kapal tesedia alat
penjaga pernafasan. Perlu kiranya dikemukakan, bahwa kit harus banyak berlatih memakai
alat alat tersebut.
Macam-macam alat pembantu pernafasan yang dipergunakan di kapal kapal
1. Filter masker ( topeng penyaling )
2. Konings helm ( pompa udara )
3. Perslucht masker ( maker udara yang dipres )
4. Aparat zat asam ( OBA )
Terdiri atas masker dan alat penyaring yang dibungkan. Tabung alat-alat penyaring itu
berisikan arang yang diaktifkan yang dapat menghisap gas gas beracun, dan menambah asap
yng masuk. Masker itu sama sekali tidak cocok untuk memadamkan api di geladak bawah.,
bahkan sangat berbahaya karena sipemadam menyangka ia terjaga dengan aman, sedangkan
sesungguhnya tidak demikian. Hal itu disebabkan karena filter itu :
a. Pada setiap kebakaran selalu meneruskan ( tidak menahan ) gas CO2. Gas itu sangat
beracun : bekerja selama 10 menit dalam suatu konsentrasi dai 0,1 % dapat
mematikan.
b. Jika kebakaran itu mengakibatkan presentase zat asam, (umpama dibagian bawah)
turun sampai dari 15%, maka filter itu tidak berguna lagi.
Maka pelaksanaan pemadam kebakaran hanya dilakukan digeladak saja, umpama : jika ada
kebakaran dibagian tengah geladak dengan mengepulkan asap yang banyak, penyemprot
harus dilakukan pada inti tempat api itu berkobar. Juga dapat dipergunakan untuk bahan-
bahan kimia yang bocor, umpama : kebocoran pipa amoniak dari instalasi pendinginan kapal
( untuk amoniak dan tabung tabung filter khusus yang diperdagangkan ).
Alat ini banyak dipakai dikapal karena kegunaannya banyak sekali, dapat digunakan dengan
mudah dan dalm waktu yang lama sekali. Dengan pompa udara hisap tekan, yang
ditempatkan ( diluar ruangan ) udara ditekan melalui selang penghubung ke dalam masker
(helm) sampai terdapat kelebihan tekanan udara.
Kemudian kelebihan tekanan udara itu dialirkan keluar melalui lubang yang terdapat pada
bagian bawah masker. Dengan demikian dibawah masker selalu mengalir udara bersih yang
digunakan untuk pernafasan bagi si pemakai lat ini, sehingga dia tidak lagi bergantung
kepada udara di sekitarnya.
Akan tetapi dengan alat ini si pemakai kurang dapat bergerak bebas dan jauh, karena masih
terlihat oleh selang penghubungnya. Setelah selesai sipemakai harus kembali lagi melalui
jalan semula. Kemungkinan selang tersebut tersangkut pada sesuatu atau terjepit, terutama
bila terjadi kebakaran pada ruangan dibagian bawah sehingga menyulitkan si pemakainya.
Ilmu pengetahuan telah menunjukan bahwa pada pekerjaan biasa dalam waktu satu menit
dalam tubuh manusia 1 ½ zat asam diubah menjadi gas asam arang dan uap air. Udara yang
dihirup per menit 25x lebih besar dan dari udara yang dihirup ini hanya 1/5 diterima oleh
darah.
Jadi 4/5 bagian dikeluarkan lagi sebagai zat asam diudara dan zat lemas. Untuk mendapatkan
1 ½ liter zat asam permenit dalam darah, dibutuhkan 25x 1 ½ liter udara yang harus dihirup
dan dikeluarkan. Jika dalam keadaan normal kita menghirup dan mengeluarkan zat asam
bersih 37 ½ liter per menit, sedangkan tubuh kita hanya membutuhkan 1 ½ liter saja atau 4%
saja, sisa 24/25 atau 96% adalah zat asam bersih yang akan dikeluarkan lagi.maka dari itu
maka aparat zat asam ini digunakan sistim sirkulasi tertutup sehingga yang terpakai (terikat)
adalah 4% zat asam yang telah berubah menjadi zat asam arang dan uap air, dan sisanya 96%
zat asam dalam keadaan bersih dapat digunakan kembali pada pernapasan.
Zat asam yang terdapat dikantong pernafasan (1) kemudian melalui katup pernafasan (2) dan
pipa pernafasan (2) dan pipa pernafasan (3) kedalam masker (4) diisap keparu paru lalu
dikeluarkan kembali ke pipa pernafasan (5) melalui katub pernafasan (6) ke kalipatron
(caniter), masuk lagi ke kantong pernafasan (1).
Zat asam sebanyak 1 ½ liter per menit yang di dalam tubuh kita diubah menjadi zat asam aran
dan uap air, terikat secara kimia di kalipatron. Zat asam itu dengan mudah melalui kalipatron
itu, akan tetapi sushunya naik disebabkan oleh kalipatron. Botol zat asam (8) zat asam
dibawah tekanan 150 atmosfir, jadi 150 liter pada 1 atmosfer.
Dengan membuka kran botol zat aam (9) mengalirkan zat asam dibawah tekanan yang tinggi
ke manometer (10) dan alat pengurang tekanan druk reducer inrichting, (11) dimana tekanan
itu dijadikan sampai 3 atm.
Dari bagian yang bertekanan 3 atm zat asam itu mengalir melalui leding terbuka ke pipa
pernafasan, dimana tekanannya hanya 1 atm. Zat asam itu melalui satu spoier yang dipilih
sedemikian supaya tekanan 3 atm menjadi 1 atm.
Hanya 1 ½ liter per menit zat asam yang dapat lewat jumlah yang berikat di dalam kalipatron
dapat ditambah oleh “penambahan yang tertentu”, sehingga pada pekerjaan yang normal
jumlah di dalam tempat pernafasan menjadi tetap, waktu pemakaian ialah 100menit. Begitu
botol dibuka, tampak lah pada membran alat-alat pemberitahuan, (12) 3 atm tekanan. Jadi
hanya suatu pemberitahuan, bahwa si pembawa itu lupa membuka botol tersebut.
Kalau kita kerja terus memakai aparat itu sampai alat pemberitahuan itu berbunyi, maka
didalam silinder zat asam itu ada kurang dati 3 atm, jadi dalam 2 menit jumlah itu akan habiz,
terlampau sedikit untuk naik dari ruang bawah ke atas geladak. Selama bekerja kita harus
selalu memperhatikan manometer. Jika bekerja keras, lebih banyak zat asam yang
dibutuhkan, umpama 2 ½ liter per menit, sedangkan yang masuk hanya 1 ½ liter per menit,
dengan kata lain tempat jumlah pernafasan kurang per menit dengan 1 liter. Jika tempat itu
hampir kosong, maka akan terdapat suatu alat pengungkit ( hefboom ) namanya pengungkit
paru paru yang otomatis (13), yang menghibingkan langsung botol bertekanan tinggi dengan
pipa pernafasan. Tempat itu melembung dan penambah ekstra ini baru dipergunakan, jika
setelah beberapa waktu jumlah itu berkurang.
Penambahan ekstra itu boleh juga didapat dengan menekan tombol darurat (14). Jangan
dipakai bila tidak perlu benar, perasaan sesak nafas bukanlah selalu kekurangan zat asam,
oleh karena itu dalam segala hal cukup selalu menyediakan penyaluran yang cukup. Rasa
sesak selalu disebabkan oleh tehnik pernafasan yang salah/
Kalau kita bernafas pendek dan tersentak sentak, maka jumlah udara yang masuk dan keluar
adalah sama, hendaknya kita mengambil nafas secara teratur dan dalam dalam, agaar supaya
zat asam itu bersirkulasi dengan baik. Jika tidak dan kita menggunakan tombol darurat, maka
tekanan akan bertambah dan kita merasa lebih sesak nafas. Bila kita bekerja ringan sekali,
tubuh membutuhkan lebih kurang lagi zat asam, umpama hanya 1 liter per menit ; dosering
yang konstan dari 1 ½ liter per menit menyebabkan tempat pernafasan bertambah tebal.
Jika aparat itu hanya dipakai dalam waktu yang pendek, umpama 15 menit pada waktu
latihan, maka kalipatron itu menjadi panas dan isinya sebagian menjadi cair. Setelah dingin
kembali kalipatron harus digerak gerakkan untuk memeriksanya, jika berbunyi maka dapat
dipakai lagi, jika tidak maka biji-biji didalamnya sudah bersatu padu, maka tabung itu harus
diganti dengan yang baru. Sebaiknya setelah dipakai, onderdil onderdil tempat zat asam itu
mengalir (tempat pernafasan, pipa-pipa, masker bagian muka) selalu dibersihkan dalam zat
cair yang disinjektans, lalu mengeringkannya. Setelah bekerja keras, pembawanya akan
berkeringat banyak, juga disebabkan oleh zat asamyang bersuhu tinggi dlam paru-paru.
Janganlah menggantung aparat itu di geladak, bawalah ke tempat yang agak panas.
Jika badan terlalu cepat menjadi sejuk dapat menimbulkan radang paru-paru (longin steking).
Awak kapal harus berlatih dengan cepat dan tanpa bantuan menggunakan aparat tersebut ;
jika orang lain turut campur amka mudah sekali terjadi kesalahan-kesalahan.
Selama bekerja : bernafaslah dengan biasa dan dalam-dalam, periksalah manometer itu scara
teratur (bawalah flash light).
Perhatian :
Dikapal kapal harus selalu ada tambang penyelamat, jendela dan pintu-pintu jangan lah
ditutup jika tidak perlu, agar supaya dapat memasang pipa penyemprot. Tenanglah dan
ketahuilah bahwa membuka alat itu tidak berarti akan lenyapnya rasa sesak bila anda dalam
ruangan penuh asap dan gas.
Hendaknya masker itu jangan dilepaskan walaupun anda merasa kepanasan hingga hampir
pingsan.
Seperti halnya dengan masker zat asam, jika masker ini meberi kemungkinan pada kita untuk
bekerja tanpa bergantug dari udara disekitar kita. Suatu keuntungan, udara yang dimasukkan
itu sejuk lagipula ada type masker udara yang di pres yang dapat dipakai, jika kita bekerja di
dalam air, umpama kita memeriksa bagian luar dari kapal yang terbentur pada sesuatu dan
lain-lain.
Suatu kerugian bila dibandingkan dengan aparat zat asam adalah tidak dapat dipakai lama-
lama umpama hanya 30-40 menit. Dua perbedaan hakiki dengan zat asam adalah :
1. Tidak ada dosering yang konstan, akan tetapi otomat pernafasan pada setiap kali
pengambilan nafas dapat meneruskan jumlah udara tertentu, umumnya jalan masuk
tertutup.
2. Udara yang dikeluarkan tidak dibersihkan, tetapi segera diteruskan kesekitarnya.
Juga disini dua cara mempergunakannya, lalu membuka penutup atau pada dua botol, kedua
penutupnya, dan secara teratur memeriksa tekanannya. Beberapa type memberikan signal
bersuara, jika masih tinggal hanya 8 menit kesedian udara ; model model yang dapat kita
gunakan didalam air, memberi sinyal karena lebih sulit kita bernafas.
Hal itu dapat ditiadakan dengan mengubah letak alat pengungkit, selanjutnya dapat kita
perhatikan cara-cara yang kita jumpai pada aparat yang sama.
Aparat ini tidak dipergunakan pada dinas kebakaran sehingga tidak mungkin menunjukan
kekurangan-kekurangan dan kelebihan kelebihannya berdasarkan praktek, jika dibandingkan
dengan yang sudah dibicarakan diatas. Oleh karena aparat ini sudah ditempatkan dibeberapa
kapal dan caranya bekerja menurut prinsip prinsip yang baru, maka perlu mendapat perhatian
kita. Aparat M.S.A CHEMOX bekerja dengan tidak bergantung pada udara disekitarnya dan
dapat berdikari
Prinsip bekerjanya pada bahan bahan kimia, yang setelah berkontak dengan udara lembab
yang kita keluarkan mengadakan persenyawaan dengan uap air dan zat asam arang, sehingga
zat asamyang terpisah.
Sudah lama diketahui, bahwa ; peroxiden mempunyai sifat sifat sedemikian. Walaupun
pabrik tidak memberitahukan bahan apa yang dipakai, dpaat kita ikuti caranya bekerja,
umpamanya perium peroxide BAO2.
Bahan ini dengan air (H2O ) :perium peroxide BA (OH)2 dan zat asam O2. Dengan zat asam
arang ( CO2) barium carbonaat BaCO3 dan zat asam.
Sipembawa mengeluarkan hawa dimulut, udara ini melalui klep pengeluaran nafas, masuk ke
patron dengan bahan kimia, terus melalui pipa ditengah tengah patron sampai pada dasarnya
dan melalui peroxide, dimana uap air dan zat asam arang diikat, sedangkan zat asam
dibebaskan.
Zat asam ini mengalir ke bagian kanan dari tempat pernafasan lalu ke bagian kiri kemudian
melalui pipa pernafasan dan pentiel pernafasan, masuk ke paru-paru. Patron itu jika bekerja
keras, dapat dipakai selama ¾ jam. Untuk mengetahui bila patron itu tidak bekerja lagi
dipasang suatu jam yang menunjukan menit. Jam itu dapat dipasang sedemian sehingga
pembawa dapat diberitahu pada waktunya, bahwa dia harus kembali ke udara segar. Jika
mesalnya dibutuhkan 10 menit, maka akan dikurangkan dan yang 45 menit dan jarum akan
menunjukan pada 35 pada waktunya akan memberikan signal.
Jika aparat itu tidak pada waktunya distel maka patron itu tidak bekerja. Akibatnya gelas
gelas kena kabut (bukankah uap air itu tidak terikat lagi) dan lebih susah bernafas.
Sipembawa tidak punya waktu lagi untuk keluar dari bagian bawah geladak.
Seperti halnya pada aparat botol zat asam dan kalipatron, juga aparat M.S.A mempunyai
kekurangan yakni zat asam itu menjadi panas karena reaksi kimia di dalam patron .
Kekurangan yang kedua ialah bahwa reaksi itu harus dijalankan lebih dahulu. Setelah
dipasang, ketika bernafas maka pipa pipa pengeluaran nafas harus dipencet. Bila
mengeluarkan nafas, maka pencetan pada pipa itu dilepaskan. Sehingga udara yang keluar
melalui pentiel pengeluaran nafas pipa pengeluaran nafas dan patron dapat ditiupkan kedalam
tempat pernafasan. Hal itu harus diulangi hingga tempat itu melembung. Tempat itu dapat
dikosongkan lagi dengan menekan suatu klep dan dengan siku-siku menekan tempat
pernafasan. Dengan demikian tempat itu berisi lagi. Aparat itu dapat dipergunakan lagi, jika
kira-kira 15 kali mengeluarkan nafas melalui patron itu.
Perlengkapan pemadam
NISELLENNEOUS
1. Sijil Bahaya
1.1. Tugas kusus yang dilaksanakan pada waktu ada bahaya harus diberikan
kepada setiap awak kapal
1.2. Pada sijil bahaya harus dilihat tugas tugas kusus tersebut yang menunjukan
ketempat-tempat mana di kapal (station)
Masing-masing APK harus pergi dan tugas tugas apa yang harus dilakukannya
1.3. Sebelum berlayar sijil bahaya itu harus sudah disusun dan salinan harus
ditempatkan dibeberapa tempat dikapal, khususnya di tempat tempat APK
1.4. Pada sijil bahaya harus dilihat tugas tugas sehubungan dengan :
a. Mengetuk pintu pintu kedap air
b. Perlengkapan sekoci penolong dan alat penolong lain
c. Menurunkan sekoci sekoci penolong ke air
d. Menyiapkan alat alat penolong yang lain
e. Mengumpulkan penumpang penumpang
f. Memadamkan kebakaran
1.5. Pada sijil bahaya dapat dilihat tugas tugas steward depatement, sehubungan
dengan penumpang penumpang sebagai berikut
a. Memeberitahu penumpang penumpang
b. Menyaksikan penumpang penumpang berpakaian cukup dan baju penolong
c. Mengumpulkan penumpang penumpang di tempat berkumpul yang telah
ditentukan
d. Mengatur tata tertib di gan gan dan tangga tangga
e. Menyaksikan bahwa sejumlah selimut telah dimasukkan ke sekoci
1.6. Pada sijil bahaya harus ditentukan semboyan khusus untuk memanggil APK
ke stasiun masing masing. Semboyang semboyan ini harus dapat dibunyikan
dengan suling atau sirine dan ditambah dengan semboyan semboyan lain yang
dibunyikan secara electris ( kecuali kapal penumpang pada pelayaran
internasional jarak dekat) dan kapal barang dengan panjang kurang dari 102 feet.
Semua semboyan tersebut diatas dapat digunakan dari anjungan
-ferro oxyde(FeO)
-magnitis oxyde(fe3O4)
1. Wheatheribg ;dengan menaruh besi atau baja diluar,oleh sebab pengaruh cuaca
mill scale akan terkelupas sendiri
2. Pickling/beizen/picklen technic
Yaitu dengan menggunakan asam asam misalnya ;asam belerang asam phospat
asam sulfat
Sesudah hammerslag hilang karena asam tersebut,harus dicuci dengan air
tawar.tetapi dengan di cuci tersebut ada kemungkinan asamnya masih ada.untuk
itu digunakan sodium bicromate+phosporic,acid+airyang bisa menetralkan asam
yang tinggal.larutan ini yang akan meninggalkan phospate chronate(lapisan film
lapisan tipis sekali)
Lappisan phospate chronate baik sekali untuk melekatnya cat dan juga menahan
timbulnya karat
3. flame cleaning
4. Blasting
Cara ini dilakukan dengan penyemrotan atau pengembunan bertekanan tinggi.
Ada dua sistem blasting, yaitu dry blasting dan wet blasting yang masing masing
dapt menggunakan pasir atau serbuk (gret) dengan demikian ada dua macam
blasting :
a. Dry sand blasting : penyemprotan dengan pasri kering
b. Wet sand blasrting : penyemprotan dengan pasir basah
c. Dry grit blasting : penyemprotan dengan serbuk kering
d. Wet grit blasting : penyemprotan dengan serbuk basah
Dry blasting sangat berbahaya bagi buruh yang mengerjakan atau orang orang
yang berada disekitarnya sebab dapat menyebabkan timbulnya penyakit yang
disebut Silicase
Oleh karena itu di negeri Belanda Dry blasting dilarang sejak 24 Agustus 1957
Wet blasting lebih baik sebab cairan yang dicampur dengan natrium nitrite (NA2
NO3) dan air yang membasahi campuran tersebut membuat satu film (lapisan
kutub) yang disebut Rust Inhibitten Film yang bisa menahan karat sementara
sehingga tidak perlu tergesa gesa di cat. Dan dengan demikian tidak akan terjadi
karat grade A
5. Cat
5.1. Pencegahan terhadap karat
Pencegahan pencegahan terhadap karat adalah dengan cat
Adapun komposisi dari cat adalah
1. Pigment (bubuk cat)
2. Raw/boiled linceed oil
3. Driers
4. Extender
5. Thinner
6. Colour pigment
1. Pigment
Macam-macam bahan pigment
a. Red lead
b. White lead
c. Zinc chromate
d. Zinc oxyde
Bubuk ini harus dihancurkan dengan medium Vechicle atau binder sebagai
bahan pelekatnya moleku molekul pigment tersebut
a. Linceed oil
b. Tung oil
2. Linceed oil
Ada dua macam linceed oil :
1. Raw linceed oil (mentah)
2. Boilled linceed oil (masak)
Raw linceed oil ( mentah ) adalah 5x lamanya untuk kering dari pada
Boilled linceed oil. Adapun standar drying time= 20o C dengan relatif
(humodity koka lengasnesbee) 60%. Berarti semakin besar suhu semakin
besar cepat drying time dan semakin besar lengas nisbi semakin lama
dryin time.
Boilled linceed oil itu didapat dari raw linceed oil dimasak dengan panas
antara 300o-500o F kalau tidak dimasak, ditambah dengan 2% lead oxyde
(PbO) atau 2% manganized oxi (NgO). Atau dicampur dengan kedua
duanya 2% terdiri dari PbO+NgO. Lain hal nya dengan spesial tank
coating, tidak boleh mengandung PbO atau NgO karena PbO atau NgO
merusak muatan minyak
3. Drier
- Drier adalah bahan untuk pengering cat
- Drier termasuk edition composition daripada cat
- Point yang sangat terkenal : Japan dries
4. Extender :
- Externder adalah bahan penguat, sehingga cat dapat bertahan lebih
lama
- Extender yang terkenal : china Clay
5. Thinner
- Thinner atau campuran adalah bahan pencir supaya tidak terlalu kental
dan memudahkan pengecatannya.
- Thinner yang terkenal ialah : cooltar thinner, wood terpentine, gum
terpentine
6. Colour pigment
- Bahan pembuat warna cat
- Colour panit didapat dari : color eart chemical : warna proses kimia
natural oxyday : warna natural
5. Dry docking
Alasan untuk pengedokan kapal ;
Faktor yang terpenting karena bagian bagian kapal dibawah garis air sangat
terpengaruh oleh hal hal berikut ;
a. Rusting,yaitu proses oksidasi
b. Electroletic action,artinya proses elektro listrik dan galvanisasi karena air laut
dapat berlaku sebagai elektrolit(zat penghantar) dan besi katodenya
c. Vauling (pertumbuhan),yaitu tumbuh tumbuhan laut menepel pada kulit kapal
yang mengurangi efisiensi kerja kapal
d. Keausan baja ,terutama kulit kapal ,karena gesekan gesekan benda lain misalnya;
pasir,batu dsb
Untuk melindungi bagian kulit kapal dari hal hal tersebut diatas,digunaka lapisan
lapisan pelindung yang mempunyai sifat seperti berikut ;
a. Tahan terhadap air laut
b. Harus menjadi suatu penutup yang kedap air
c. Tahan terhadap gesekan gesekan
d. Harus punya daya tolak terhadap pertumbuhan pada kulit kapal
e. Dapat digunakan secara ekonomis dan mudah
a. Graving dock
b. Floating dock
c. Marine rail way(untuk kurang lebih 2000 ton kebawah)
Dock dock ini harus selalu dibangun arah utara selatan atau barat
timur,gunanya adalah untuk disesuaikan dengan pengaruh magnitisme bumi
Sebab timbulnya pengaruh kalau haluan atau buritan atau kanan /kiri,adalah
memudahkan compaseran daripada kalu docknya miring arahnya,misalnya
tenggara-brat daya dsb
Penataan kemudi
Penataan kemudi di kapal pad agaris besarnya terdir atas ;
1. Penataan roda kemudi
2. Penerus gerak roda kemudi ke mesin penggerak kemudi
3. Kopling atau penerus penerus gerak
4. Mesin penggerak daun kemudi
1. pangsi kemudi yang menggunakan engsel mempunyai diameter lebih dari 355,6
milimeter (14 inchi) administrator dapat menentukan kemudi daruratnya yang harus di
gerakkan dengan tenaga
2. apabila kemudi di gerakkan dengan tenaga dan hubungan penerus penerus gerak
dipasang secara ganda yang dijijnkan oleh administrator,dan setiap unit bersangkutan
dengan ketentuan (a) (3) tersebut di atas tidak diperlukan kemudi darurat,tindakan
bahwa penataan secara ganda dan hubungan operasi bersama bersangkutan dengan
ketentuan (a) (2) di atas
Kapal kapl niaga penataan kemudinya dijalankan dengan bantuan tenaga dan umumnya
menggunaka tenaga .mesin.
Pada kapal kapal yang konvensional mesin mesin kemudi yang di gerakkan dengan tenaga
uap,di tempatkan diatas kamar mesin atau dibawah anjungan agar mudah
pengontrolannya.pada kapal kapal modern mesin penata kemudi ditempatkan dengan poros
kemudinya,jadi terletak di buritan.tenaga penggerak penata kemudi tidak akan dibahas secara
luas dan terperinci didalam buku ini,sebagai pegangan untuk perwira dek
Popros utama ini oleh roda kemudi (d)dapat digerakkan pada kursi kemudi (b) dan batang
pengapit (c)
Dua buah batang penghantar(h)dikencangkan pada kursi kemudi dan pada batang pengapit
dengan memakai sekrup,sedemikian rupa sehingga merupakan kesatuan yang kuat
Batang pengapit (c) dapat berputar pada yuk (g) yang dipasang pada gelombang pangsi dan
dikencangkan oleh sebuah pegas.
Pada poros utama (a)dipasang dua buah slop(e)yang mempunyai ulir berlawanan dan secara
tetap pada batang utama dan dapat meluncur pada batang penghantar (h)
Pada slop (e)terdapat kuping tempat stang penarik(f) yang ada baut bautnya mudah
dilepas.stang penarik ini dapat berputar pada baut dan dikencangkan pada yuk (g)
Apabila kemudi (d )dapat diputar,slop slop akan bergerak saling mendekat atau saling
menjauhi.sehingga stang penarik (f)akan menekan yuk pada satu sisinya dan menarik yuk
pada sisi lainnya
2.2roda kemudi
Dianjungan terdapat perangkat pengemudian dengan sebuah atau lebih roda kemudi ,yang
pada kapal kapal dilakukan oleh sebuah handle.disebelah atas kolom kemudi terdapat sebuah
penunjuk (rudder anle indicator) yang berhubungan dengan gerak roda kemudi,sambil untuk
mengetahui,apakah sistim pemgemudian bekerja secara baik disamping sampai berapa
banyak sudut kemudi digerakkan (diputar)
Roda kemudi dibuat dari kayu yang bermutu baik.tetapi juga ada yang terbuat dari kuningan
atau besi ,yang tongkat (handle) pemegangnya menonjol dan salah satu daripadnya umumnya
tertutup dengan kuningan sedemikian rupa sehingga apabila kemudi dalam kedudukan tengah
tengah ,maka tongkat yang tertutup dengan kuningan berada dalam kedudukan tengah pula di
sisi atas
2.3kopling universal
Gerakan roda kemudi di anjungan di pindahkan ke mesin kemudi oleh sebuah perangkap
stang stang.pada tempat kedudukan stang ini membengkok diberikan kopling yang bergna
dan disebut kopling universal.apabila pembelokan menyudut 30o ,dipakai roda gigi berkonis
45o sebagai penghantar berputarnya stang.
Kebanyak kapal kapal sekarang pemindahan geraknya dari kemudi ke anjungan ke sorong
kemudi dari mesin kemudi dilakuka oleh penerus penggerak ;
Penjelasan mengenai penerus gerak penerus gerak terdapat pada mata pelajaran pesawat
kapal , tidak dibahas dibuku ini
Penerus gerak yang akan di ulas disini adalah lazim disebut TELEMOTOR KEMUDI
2.4Telemotor kemudi
Penataan ini terdiri dari telemotor kemudi di ajungan dan motor kemudi di kamar mesin yang
berada di buritan.silinder silinder dan penataan pipanya diisi dengan campuran glyserin dan
air agar tidak membeku pada suhu dibawah 0o celcius .pluyer telemotor kemudi digerakkan
oleh gigi gigi yang terpasang pada poros kemudi .apabila roda kemudinya diputar cairannya
ditekan keluar dari salah satu silindernya ke salah satu sisi motor telemotor itu.sedang sisi
yang lain dari silinder itu bersamaan dengan penerima cairan dari motor telemotor telemotor
yang lain . dengan jalan ini plunyer itu digerakkan ,sorong pengatur mesin kemudi
digerakkan ,shingga mesin kemudinya di gerakkan .apabila gerakan roda kemudi di hentikan
dianjungan,pluyer dan stang sorong pengaturnya diam.
Dari adanya gerakan pada motor telemotor pegas pegas yang berada di luar sisi silinder
menjadi tegang.pegas pegas ini mendapatkan tekanan dari cairan ,dan roda kemudi tertahan
agar tidak kembali di kedudukan di tengah tengah
Kedua silinder pada telemotor kemudian dihubungkan oleh pipa dengan disertai klep
perantara.
Apabila ada kebocoran sehingga tongkat roda kemudi yang ditutup kuningan tidak menunjuk
keatas,sewaktu kemudi berada di tengah tengah ,hal ini dapat dinetralkan dengan meletakkan
roda kemudi padakedudukan ditengah tengah dan klep perantara dibuka
Oleh adanya pegas pada motor telemotor kemudi dapat berada pada kedudukan tengah tengah
Peataan kemudi telemotor ini dilengkapi jug dengan pompa untuk menghilangkan udara yang
mungkin ada dalam penataan pipa pipanya
Pada kapal-kapal yang besar kemudi semacam ini sering digunakan. Mesin kemudi semacam
ini sering juga disebur ram(4ram setuur machine).
1. Penataan kemu listrik dan penataan elektro hydrolic harus dilayani oleh jaringan
listrik dengan switch board utama. Satu dari pada jaringan yang melalui switch
board darurat apabila ada. Setiap jaringan harus cukup tegangan untuk melayani
motor-motor yang dihubungkan padanya terus menerus, apabila dilengkapi
dengan transformator didalam ruangan penataan kemudi untuk memungkinkan
masing-masing jaringan melayani motor atau kombinasi motor, tegangan masing
masing jaringan harus cukup kuat untuk melayani keadaan tersebut. Jaringa
jaringan tersebut harus terpisah sepanjang jaringannya dan sejauh mungkin.
2. Sekring juga harus dilengkapkan untuk jaringan dan motor ini
c. Kapal barang dengan isi kotor lebih kecil dari 5000ton
1. Pada kapal barang yag jaringan listriknya merupakan satu satunya tenaga untuk
kedua macam penataan kemudi utama dan kemudi darurat, persyaratan ini harus
sesuai dengan ketentuan (b) (2) tersebut diatas keciali jika penataan kemudi
darurat digerakkan dengan motor tersendiri, ketentuan (b) (2) boleh diabaikan, dan
administrator memberikan ketentuan perlindungan tersendiri.
2. Sekring hanya harus dilengkapkan untuk motor dan jaringan tenaga listrik pada
penataan kemudi listrik dan penataan kemudi elektro hydrolic.
Penataan kemudi 4 ram dari hele shaw terdiri dari 2 buah pompa yang diputar
secara elektris yang menghasilkan tekanan dibuttuhkan bagi 4 silinder.
Semala pelayaran dilaut yang digunakan hanya 1 pompa saja sehingga silindernya
dapat dimatikan. Hanya pada saat kapal memasuki perairan sempit atau
melakukan olah gerak dipelabuhan, diperlukan dua buah pompa yang bekerja,
agar apabila salah satu mendapat gangguan, pengemudian masih dapat dikuasai.
Diantara dua paang plunyer terdapat alat tekan ( druk stuk ) yang dapat berputar.
Melalui celah celah alat tekan ini tangan tangan dari yuk dapat menggeser yuk.
Gerakan pluyer adalah lurus, sedangkan gerakkan yuk adalah berputar. Gerakan
sorong pengaturannya bisa secara elketris ataupun dilakukan dengan telemotor.
Apabila hubungan antara roda kemudi di anjungan dan sorong terganggu, maka
sorong pengatur itu dapat digerakkan dengan kemudi tangan.
Apabila arus yang menggerakkan pompa itu terputus, secara otomatis akan
dipindahkan hubungannya dengan batterey dari accu.
Kedudukan sterling dapat berubah ubah :
i. dalam kedudukan tengah-tengah ( centris)
ii. dalam kedudukan diluar tengah-tengah (excentris)
apabila sterling itu dalam kedudukan ditengah tengah, pompa itu tidak
menimbulkan suatu tekanan ke dalam pipa.
Disebabkan oleh telemoto, melalui stang penghubung (15) sterling itu bergerak
(bergeser) dari kedudukan tengah-tengahnya sehingga pompa itu akan
menimbulkan tekanan minyak kedalam salah satu pipa penghubung (11).
Akibatnya pluyer (7) menggerakkan yuk (3), yang akan menggerakkan
kemudi.poros kemudinya berputar dan melalui alat pembalik arah (13), sterling itu
digeser kembali ke kedudukan tengahnya hingga poros pompa (12) dan kemudi
tidak bergerak. Jadi gerakan roda kemudi akan menggerakkan kembali seluruh
sistem ini.