http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka
Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Abstract
___________________________________________________________________
The anthology of short stories Malam Sepasang Lampion describes women lives with various social problems
faced. The allegation to the relevance of these problems with reality in the time of this research was written
strengthened the presumption that works as a reflection of society. The purposes of this research are (1)
describing and explaining women’s social problems in the anthology of short stories Malam Sepasang
Lampion, (2) describing and explaining how do women characters in the anthology of short stories Malam
Sepasang Lampion face their social problems, (3) describing and explaining the relevancies of women social
issues in the anthology of short stories Malam Sepasang Lampion to the social realities. A both of approaches
the sociology of literature and theory of mirror Ian Watt are used to analyze this anthology of short stories.
Technique of data analysis used dialectic method. This research started from the analysis of the problems of
women in the anthology of short stories, followed by an analysis of the surrounding communities to know the
relevance of both of them. The results of this study are that there were found three women's social problems,
namely crime, family disorganization, and violation of the norms of society. The ways of women characters to
face their problems are diverse, such as abandonment, silence, and anger against these problems. By the way,
there were found some social problems in the anthology of short stories that are relevant to current social
realities as well as at the time the research was written. Based on this research, it could be known that the social
problems of women in the anthology of the short stories are still relevant to the realities of women lives.
© 2016 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi: p-ISSN 2301-6744
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
e-ISSN 2502-4493
E-mail: khiffani@gmail.com
21
Khifdiyatun Nafiyah / SELOKA 5 (1) (2016)
22
Khifdiyatun Nafiyah / SELOKA 5 (1) (2016)
23
Khifdiyatun Nafiyah / SELOKA 5 (1) (2016)
fakta-fakta sosial, definisi sosial, dan perilaku teks, menemukan cara tokoh penghadapi gajala
sosial.Dari penjelasan Yudiono dapat dipahami sosial (permasalahan perempuan) tersebut,
bahwa sosiologi sastra merupakan interdisiplin kemudian mencatat data yang diduga sebagai
ilmu sastra dengan sosiologi. Pendekatan permasalahan sosial perempuan. Selanjutnya,
metodologis menggunakan pendekatan data yang diperoleh dari teks direlevansikan
deskriptif kualitatif. Diskriptif kualitatif dengan realitas sosial perempuan yang diperoleh
merupakan penelitian yang dilakukan melalui pengamatan dan pembacaan secara
berdasarkan fakta yang ada atau fenomena yang hermeneutik dokumen lain.
memang secara empiris hidup pada penutur- Metode analisis data yang digunakan
penuturnya, sehingga dihasilkan atau yang adalah metode dialektik. Metode dialektik
dicatat berupa pencarian biasa yang bersifat tersebut dapat dipahami bahwa karya sastra
seperti potret atau pemaparan apa adanya dapat dipahami dengan cara membaca teks.
(Sudaryanto 1992:62). Penelitian ini merupakan Teks dan konteks karya sastra itu hanya dapat
penelitian sosiologi sastra dengan teori cermin dipahami dengan baik melalui cara dialektik,
dan menggunakan metode analisis deskriptif yaitu dengan bergerak secara bolak balik.
kualitatif. Fokus penelitian ini adalah kumpulan Gerakan bolak-balik itu pun baru dianggap
cerpen Malam Sepasang Lampion karya Triyanto selesai jika telah dibangun koherensi antarteks
Triwikromo. Kemudian, analisis fenomena karya sastra dengan realialitas sosial.
sosiologis di luar teks digunakan untuk
memahami konsep cermin tentang HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
permasalahan perempuan di dalam teks sebagai
refleksi dari kehidupan masyarakat. Pada bagian ini dipaparkan secara
Data utama dalam penelitian ini adalah berturut-turut hasil penelitian dan pembahasan
penggalan teks dari kumpulan cerpen Malam sesuai permasalahan dalam penelitian. Adapun
Sepasang Lampion karya Triyanto Triwikromo. permasalahan dalam penelitian tersebut meliputi
Selain itu, dalam penelitian ini juga akan (1) permasalahan sosial perempuan dalam
memanfaatkan data tambahan lain berupa hasil kumpulan cerpen Malam Sepasang Lampion karya
pengamatan terhadap keadaan sosial yang Triyanto Triwikromo, (2) cara tokoh perempuan
mendukung penelitian ini serta penggalan dalam kumpulan cerpen Malam Sepasang
dokumen atau arsip lain. Sumber data dalam Lampion menghadapi permasalahan tersebut,
penelitian ini berupa teks kumpulan cerpen dan (3) relevansi permasalahan sosial
Malam Sepasang Lampion, koran, dan media perempuan dalam kumpulan cerpen Malam
lainnya yang mendukung. Sepasang Lampion dengan realitas sosial.
Teknik pengumpulan data pada penelitian
ini yaitu dengan cara membaca heuristik dan Permasalahan Sosial Perempuan dan Cara
hermeneutik. Teknik heuristik adalah Tokoh Perempuan Menghadapi Permasalahan
pembacaan yang didasarkan pada konvensi Hasil analisis permasalahan sosial
bahasa, yaitu untuk menafsirkan arti (sebuah) perempuan dalam kumpulan cerpen Malam
kata dengan mengandalkan penemuan sendiri Sepasang Lampion ini diketahui bahwa dalam
oleh sang penafsir. Adapun pembacaan kumpulan cerpen ini ditemukan tiga
hermeneutik adalah pembacaan berdasarkan permasalahan sosial perempuan, yaitu
konvensi sastra, yaitu cara menginterpretasikan permasalahan kejahatan, disorganisasi keluarga,
atau menerjemahkan ke dalam pemahaman dan permasalahan pelanggaran terhadap norma-
orang itu sendiri, membuat makna itu menjadi norma masyarakat. Permasalahan kejahatan
lebih jelas dan lebih dapat dimengerti muncul pada 5 cerpen yaitu cerpen “M”, “PT”,
Wicaksono (2014:58-59). Kedua teknik tersebut “S”, “SGYMM”, dan “RA”. Cerpen “M”
digunakan untuk memahami gajala sosial bercerita tentang seorang anak yang disebut-
berupa permasalahan sosial perempuan didalam sebut sebagai anak ratu ular. Cara tokoh
24
Khifdiyatun Nafiyah / SELOKA 5 (1) (2016)
25
Khifdiyatun Nafiyah / SELOKA 5 (1) (2016)
“MSL”. Cerpen “SASC” bercerita tentang kisah Tabel 3. Permasalahan Sosial Pelanggaran
perselingkuhan seorang fotografer dengan terhadap Norma-Norma Masyarakat
wanita yang berumur lebih tua. Cara tokoh pada Cerpen
menghadapi permasalahan tersebut dengan
tenang dan tidak kawatir. Cerpen “MP”
bercerita tentang jalinan cinta kasih yang
ditentang masyarakat. Cara tokoh menghadapi
permasalahan tersebut dengan pergi untuk
menghindari permasalahan. Cerpen “R”
bercerita tentang seorang perempuan penari kafe
yang menjalani cinta kasih sesama jenis. Cara
tokoh menghadapi permasalahan tersebut
dengan pasrah menerima risiko dan terkejut.
Cerpen “LKK” bercerita tentang seorang gadis
kecil yang hidup di lingkungan keluarga pelacur.
Cara tokoh menghadapi permasalahan tersebut
dengan takut dan kawatir, selain itu ada yang
tidak peduli. Cerpen “G” bercerita tentang
seorang seorang anak perempuan yang
berprofesi sebagai pelacur seperti ibunya. Cara
tokoh menghadapi permasalahan tersebut
dengan menghindar dan ada yang pasrah.
Cerpen “HM” bercerita tentang seorang
perempuan Medusa yang menjalani pekerjaan Merujuk pada tabel 3 tersebut dapat
sebagai penari kafe yang menjadi idola para diketahui bahwa seorang perempuan dapat
lelaki. Cara tokoh menghadapi permasalahan mengalami permasalahan pelanggaran terhadap
tersebut cenderung biasa saja. Cerpen norma-norma masyarakat yang bersumber dari
“IADWN” bercerita tentang dua orang faktor budaya, ekonomi, psikologis, dan
perempuan yang lesbian (mencintai sesama biologis. Kemudian, permasalahan pelanggaran
jenis). Cara tokoh menghadapi permasalahan terhadap norma-norma masyarakat tersebut
tersebut dengan tetep menjalani cinta kasih dapat terjadi pada konteks sosial perempuan,
tersebut tanpa rasa takut. Cerpen “KI” bercerita yakni pada lapisan masyarakat seperti
tentang kisah cinta yang tidak wajar. Cara tokoh masyarakat yang tidak kaya maupun tidak kaya,
menghadapi permasalahan tersebut dengan berpendidikan rendah maupun tinggi, yang
menjauh dari masyarakat dan ada yang pasrah. memiliki kekuasaan maupun tidak, dan yang
Cerpen “ADUA”, bercerita tentang kisah berasal dari kalangan terhormat maupun tidak.
seorang anak perempuan yang hidup dalam Berdasarkan paparan tersebut dapat
keluarga broken home dan ibunya menjadi mewakili dua permasalahan yang menjadi
seorang lesbiyan. Cara tokoh menghadapi penelitian ini yaitu pada macam permasalahan
permasalahan tersebut dengan tetep menjalani dan cara tokoh-tokoh menghadapi
cinta kasih tersebut. Cerpen “MSL” bercerita permasalahan. Selanjutnya, kategori
tentang seorang gadis penari sebuah hiburan permasalahan ketiga pada analisis relevansi
malam. Cara tokoh menghadapi permasalahan dipaparkan sebagai berikut.
tersebut dengan tidak punya rasa takut dan
tenang menghadapi permasalahan. Hal tersebut
dapat dilihat pada tabel 3 berikut.
26
Khifdiyatun Nafiyah / SELOKA 5 (1) (2016)
27
Khifdiyatun Nafiyah / SELOKA 5 (1) (2016)
Menderita Kecanduan Seks Akibat tinggal di Punya 3 Anak, Ternyata Suami Gay” dalam
Lokalisasi”. berita tersebut diceritakan bahwa seorang istri
Cerpen “G” ditulis oleh pengarang tahun yang sangat terpukul ketika melihat suaminya
2002. Cerpen ini relevan dengan artikel Suara tidur dengan sesama jenis, dan bahkan uami
Merdeka online tanggal 4 Juli 2002 ditemukan tersebut lebih memilih pasangan Gay daripada
sebuah artikel yang berjudul “Separo Anak menyelamatkan rumah tangganya. Cerpen
Jalanan Menjadi Pelacur” dalam berita tersebut “MSL” ditulis oleh pengarang tahun 2001.
dijelaskan bahwa sejak krisis ekonomi, Cerpen ini relevan dengan berita berjudul “Cina:
fenomena prostisusi semakin meningkat. Cerpen Lee Teng-hui “Tikus” pada kompas 23 Agustus
“HM” ditulis oleh pengarang tahun 2001 1999. Dalam berita membahas tentang konflik
relevan dengan artikel Suara Merdeka online Cina-Taiwan yang menjadi konflik antarNegara
tanggal 4 Juli 2002 yang membahas tentang dan berita SiaR 16 September 1997 berjudul
kedaan perempuan tahun 2002 dan sebelumnya “Kerusuhan Anti Cina Meletus di Ujung
dalam keadaan miskin serta memaksa mereka Pandang”.
menjalani hidup sebagai wanita penghibur Cerpen “SGYMM” ditulis oleh
seperti PSK dan penari kafe. Selain itu relevan pengarang tahun 2003. Cerpen ini relevan
juga dengan pada koran kompas.com tanggal 20 dengan koran Kompas 20 Desember 2000.
Mei 2015 ditemukan sebuah berita yang Dalam berita tersebut memceritakan kasus main
berjudul “Desakan untuk Tutup Kafe Penyedia hakim sendiri oleh masyarakat dan terjadi di Ibu
Penari Erotis Muncul lagi”. kota dan melemahnya hukum Ibu Kota dan
Selanjutnya cerpen “IADWN” ditulis pada Kompas.com tanggal 27 Juni 2015
oleh pengarang tahun 2001. Cerpen ini relevan ditemukan sebuah berita yang berjudul “Orang
dengan berita pada Liputan6.com tanggal 11 Tua Maafkan Kakak yang Membunuh
Maret 2015 ditemukan sebuah berita yang Adiknya”. Cerpen “RA” ditulis oleh pengarang
berjudul “Pernyataan Tony Abbott Menyakiti tahun 2003. Cerpen ini relevan dengan koran
Hati Suku Aborigin”. Berita tersebut jelas Kompas tahun 2000 ditemukan sebuah koran
menggambarkan bahwa suku Aborigin pada saat berjudul “Kekerasan dan Runtuhnya Hukum di
ini masih dianggap sebagai masyarakat Ibu Kota Jakarta”. Berdasarkan berita tersebut
terpinggirkan yang hidup miskin, jauh dari dapat diketahui bahwa pada waktu sekitar tahun
sekolah, dan lain-lain. Cerpen “KI” ditulis oleh 2000-2005 orang Indonesia tidak berhati nurani.
pengarang tahun 2000. Cerpen ini relevan
dengan berita online Tribun-Medan.com tanggal SIMPULAN
22 Januari 2015 ditemukan sebuah berita yang
berjudul “Tega, Perempuan ini Disuruh Kekasih Berdasarkan hasil penelitian dan
Lesbiannya Bunuh Putrinya”, dalam berita pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.
tersebut diceritakan bahwa seorang ibu dibujuk Pertama, permasalahan sosial perempuan dalam
kekasih lesbiannya untuk membunuh anak kumpulan cerpen Malam Sepasang Lampion
perempuannya lantaran sang kekasih melarang ditemukan tiga permasalahan utama, yaitu
sang ibu itu dilarang mencintai anak tersebut. pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat,
Cerpen “ADUA” ditulis oleh pengarang tahun kejahatan, dan disorganisasi keluarga. Dari
2003. Cerpen ini relevan dengan koran ketujuh belas cerpen dalam kumpulan tersebut
SuaraMerdekaCetak yang dionlinekan tanggal ditemukan 58,8% membahas permasalahan
15 Oktober 2015 ditemukan sebuah berita yang perempuan yang berkaitan dengan pelanggaran
berjudul “Realitas Terbuka Perkawinan terhadap norma-norma masyarakat, 29,4%
Sejanis”. Cerpen “MB” ditulis oleh pengarang membahas permasalahan kejahatan, dan 11,8%
tahun 2003. Cerpen ini relevan dengan berita permasalahan disorganisasi keluarga.
pada Kompas.com tanggal 21 September 2011 Selanjutnya, cara tokoh perempuan menghadapi
ditemukan sebuah berita yang berjudul “Sudah permasalahan sosial perempuan dalam
28
Khifdiyatun Nafiyah / SELOKA 5 (1) (2016)
29