KEPERAWATAN KRITIS
ERA PENDEMIC COVID 19
Disusun oleh
Tim Dosen Prodi D III Keperawatan Purwokerto
MISI
K. Keluahan tambahan:
Purwokerto, Pebruari 2021 …………………………………………………………………………Riwayat
kesehatan sekarang
…………………………………………………………………………
Koordinator MK L. Riwayat alergi obat
FORMAT PENILAIAN Penyusun:
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS
Nama Mahasiswa : 1. Ns. Subandiyo, S.Pd, S.Kep, M.Kes
NIM : 2. Esti Dwi widayanti, M.Kep,Ns
Judul Kasus :…………………………………………… 3. Ns. Hartati, S.Kep, MM
................................................ 4. Ns. Ruti Wiyati,M.Kep,
No Komponen Bobot Nilai 5. Ratifah, SST, M.Kes
A PENGKAJIAN 25 6. Munjiati, S.Kep, Ns, MH
Ketepatan penggunaan alat pengkajian 5
7. Mukhadiono,SST,MH
Ketrampilan pengambilan data dari sumber data 5
Ketepatan interpretasi data 5
Kelengkapan data pengkajian 10
B PERUMUSAN DIAGNOSA 15
Ketepatan pengelompokan data 5
Ketepatan menganalisa data 5
Ketepatan perumusan diagnose keperawatan 5
C PERENCANAAN 20
Ketepatan penyusunan masalah keperawatan 5
Ketepatan tujuan dan criteria hasil 7
Relevansi tindakan keperawatan 8
D PELAKSANAAN 25
Kemampuan mengelola pelaksanaan tindakan 7
Kemampuan melaksanakan kolaborasi dg tim kes 6
Kemampuan melibatkan peran serta keluarga 5
Mendokumentasikan dengan benar 7
E EVALUASI 15
Subjektif & objektif sesuai criteria hasil 4
Ketajaman analisa evaluasi 3
Tindak lanjut dan modifikasi 4
Validitas proses evaluasi 4
TOTAL 100
Rentang nilai 0 - 10
1. Modul : Panduan Praktik Klinik FORMAT PENILAIAN
2. Mata kuliah : Keperawatan Kritis LAPORAN PENDAHULUAN
3. Kode mata kuliah :Kep.5.18 Nama Mahasiswa :
4. Beban SKS : 2 SKS NIM :
Beban SKS pada mata kuliah ini ada 2 SKS, Jabaran Judul Kasus:…………………………………………………………….
penghitungan beban studi adalah:
Klinik:2 SKS x 16TM x 160 menit
: 2 x 16 x 160
No Komponen Bobot Nilai
:5120menit =85 jam (satu shift = 6 jam) 1 Pendahuluan : Latar belakang 6
: 14hari = 2 minggu 2 Definisi penyakit 6
5. Alokasi waktu : 3 Etiologi 6
Alokasi waktu praktik selama 2 minggu di Instalalsi 4 Tanda dan gejala 6
Care Unit. Kegiatan waktu praktik dilaksanakan terpadu 5 Patofisiologi 6
dengan praktik MK Keperawatan Kritis, Perioperatif dan 6 Komplikasi 6
Keperawatan Gerontik & Keluarga di Masyarakat. Waktu 7 Pathway 8
praktik akan dilaksanakan mulai tanggal 22 Februari
8 Pemeriksaan penunjang 6
2021 s.d. 3 April 2021. Namun berhubung pada masa
9 Konsep keperawatan Pengkajian 7
pandemic Corona 19, maka pelaksanaan praktek masing-
masing mahasiswa 1 minggu untuk 3 MA jadwal mengikuti 10 Diagnosa keperawatan 8
lahan. 11 Perencanaan tindakan 8
6. Semester/TA : VI/ 2020/2021 12 Evaluasi 5
7. Tujuan : 13 Daftar pustaka: lebih dari 5 mutahir 7
Untuk memberikan pedoman kepada mahasiswa dan para 14 Sistematika penulisan 5
pembimbing klinik mata kuliah praktik klinik Keperawatan 15 Ketepatan waktu pengumpulan 5
Kritis dalam merencanakan, menyajikan dan mengevaluasi 16 Penampilan LP 5
proses dan hasil pembelajaran dengan menggunakan
TOTAL 100
pendekatan kurikulum berbasis kompetensi.
8. Gambaran umum modul :
Keperawatan Kritis adalah pelayanan professional yang
Rentang nilai 0 - 100
didasarkan pada konsep keperawatan berbagai bidang ilmu ………………….., ………………
keperawatan yang berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-
spiritual yang komprehensif ditujukan pada anak-anak Pembimbing.
maupun orang dewasa yang cenderung mengalami kondisi
kegawatan fisik maupun psikologis yang mengancam
kehidupannya.
PETUNJUK PEMBUATAN LAPORAN PENDAHULUAN (LP) Mata ajar praktik ini dirancang untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik dalam memperoleh
1. Halaman cover berisi judul kasus, nama mahasiswa dan
dan membangun pengetahuan, ketrampilan, dan sikap
NIM
mereka untuk memberikan asuhan keperawatan kritis
2. Halaman penilaian (ditandatangani pembimbing)
3. Sistematika dan isi LP meliputi: pada tingkat optimum dengan kondisi sakit.Kegiatan
a. Konsep dasar Penyakit belajar mengajar praktek klinik dirancang untuk
1) Pendahuluan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
2) Definisi mengkaji, merencanakan tindakan, melakukan
3) Etiologi tindakan gawat darurat, dan mengevaluasi hasil
4) Tanda dan gejala tindakan serta membangun kemampuan berfikir kritis
5) Patofisiologi terhadap masalah gawat darurat yang dihadapi dan
6) Komplikasi dituangkan dalam proses pembelajaran menggunakan
7) Pathway metode pengalaman belajar ceramah (PBC),
8) Pemeriksaan penunjang pengalaman belajar praktika (PBP), dan pengalaman
b. Konsep keperawatan belajar klinik (PBK) dengan pendekatan belajar
1) Pengkajian berdasarkan masalah dan skenario kasus yang sering
2) Diagnosa keperawatan dijumpai dalam tatanan klinik.
3) Perencanaan tindakan Kegiatan belajar praktik klinik dilaksanakan di rumah
4) Evaluasi sakit-rumah sakit di Purwokerto dan sekitarnya yang
c. Daftar Pustaka memenuhi kriteria untuk menerapkan teori yang
didapat di bangku kuliah, baik jumlah maupun jenis
kasus dari berbagai system, dan pembimbing klinik
4. Laporan diketik computer pada kertas HVS folio, font 12 ,
berkompeten dalam bidangnya.
1.5 spasi, huruf Time New Roman. Pada akhir proses pembelajaran mata ajaran ini,
peserta didik diharapkan dapat melaksanakan
prosedur bantuan hidup dasar (basic life support/BLS)
pada situasi kritis berbagai ketrampilan klinik
kompleks dalam lingkup tindakan kritis.
9. Karakteristis mahasiswa:
Sasaran praktek klinik Keperawatan Kritis adalah
mahasiswa program Karyawan tingkat III semester VI REKAPITULASI KEHADIRAN MAHASISWA
yang berjumlah 46 mahasiswa. Mahasiswa yang PKK KEPERAWATAN KRITIS
praktik klinik ini dalah mahasiswa yang telah lulus di No Tanggal Shif Datang Pulang Nama & Keterangan
Tanda
laboratorium. Mahasiswa yang praktik harus mentaati
Tangan CI
tata tertib. Klinik
Tata Tertib mahasiswa praktik:
1
a. Mahasiswa wajib menjalani kegiatan praktek dengan
aktif dan penuh rasa tanggungjawab 2
b. Tiap mahasiswa diwajibkan membawa buku literatur
pada saat praktek 3
c. Mahasiswa diwajibkan mengikuti jadwal dinas yang 4
berlaku
d. Memakai seragam rapi, bersih dan dilengkapi dengan 5
nama serta identitas lengkap.
e. Memakai APD Covid 19 sesuai peraturan yang berlaku 6
f. Mahasiswa diharuskan membawa peralatan praktek 7
standar (nursing kit) : termometer, pita pengukur,
stetoskop, lampu senter, sphygnomanometer. 8
g. Mahasiswa diharuskan mengisi presensi yang ada di
ruangan
9
h. Mahasiswa harus hadir 100% dan jika tidak hadir,
diwajibkan melapor ke penanggungjawab ruangan dan
pembimbing akademik. Apabila mahasiswa tidak hadir Purwokerto, ……………………
praktik, wajib mengganti sesuai hari yang ditinggalkan
dan bila tanpa ijin (tanpa keterangan) mengganti 2 kali
hari yang ditinggalkan.
i. Mahasiswa membuat laporan pendahuluan dengan
kasus kegawatan 1 buah keperawatan.
j. Mahasiswa membuat laporan asuhan keperawatan
lengkap 1 buah
k. Mahasiswa setiap hari membuat laporan kegiatan
harian.
l. Mahasiswa mendokumentasikan asuhan keperawatan
yang telah diberikan pada status klien dibawah
tanggungjawab perawat jaga.
15 Mengepalkan salah satu telapak tangan (Biasanya telapak m. Pengesahan target kompetensi oleh pembimbing
tangan kanan) dan meletakkan kepalan tangan tersebut harus dilakukan dalam rentang stase Keperawatan
dengan arah ibu jari menempel ke didinding perut pasien.
Kritis
16 Memposisikan kepalan tangan kita, 2 jari diatas pusat ( tidak
. memposisikan kepalan tangan kita di ulu hati). n. Mahasiswa mengumpulkan semua tugas kepada
17 Mengencangkan kepalan tangan kita, dengan tangan satunya pembimbing akademik setelah dinilai dan
sehingga kedua lengan kita melingkar di perut pasien. diketahui oleh pembimbing klinik.
18 Menghentakan tangan sebanyak 4 kali ke arah belakang atas o. Mahasiswa mengumpulkan semua tugas kepada
secara tiba-tiba, dengan harapan benda asing akan terdorong pembimbing akademik maksimal 2 hari setelah
keluar karena tekanan yang dihasilkan.
stase praktik klinik selesai.
19 Berikan istirahat sekitar 30 detik, kemudian ulangi tindakan
tersebut beberapa kali atau hingga pasien jatuh tidak sadar.
(Diharapkan dengan tehnik ini terjadi tekanan negative dalam 10. Target kompetensi :
paru sehingga mampu mendorong benda asing keluar) Kompetensi yang dicapai pada praktik klinik ini
Bila pasien tetap merasa sesak nafas, atau muka masih adalah melaksanakan asuhan keperawatan kritis
membiru hingga pasien merasa susah bernafas maka dengan melakukan prosedur bantuan hidup dasar
rujuk pasien ke RS untuk tindakan selanjutnya.
20 Memberi tahu kepada pasien bahwa tindakan tindakan telah
(basic life support/BLS) pada situasi kritis berbagai
selesai dilakukan dan sekaligus merapihkan Pasien. ketrampilan klinik kompleks dalam lingkup tindakan
21 Membereskan alat-alat kritis.
22 Melepas sarung tangan secara terbalik dan merendamnya 11. Indikator ketercapaian
. kedalam larutan chlorin 0,5 % bersama dengan alat-alat yang Target kompetensi yang dicapai pada praktik klinik
lain. ini adalah:
23 Mencuci tangan a. Membuat LP dan Askep kasus kritis
. b. Pemeriksaan tingkat kesadaran
IV TAHAP TERMINASI
c. Pemeriksaan EKG
24. Melakukan evaluasi tentang respon/ kondisi pasien
d. Monitor EKG
25 Melakukan kontrak ulang untuk kegiatan selanjutnya (jika e. Pemberian nabuleser
diperlukan).
f. Tindakan RJP
26 Berpamitan dengan cara yang santun g. Pemberian Intubasi dan Pemasangan godel
27 Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan h. Pemasangan dan monitor infus
i. Melakukan tindakan bilas lambung
Nilai = Jumlah Item Ya X 100=
Jumlah total Item (27) j. Melakukan monitoring ventilator makanik
Purwokerto, ......................................... k. Monitor dan menghitung balance cairan.
Purwokerto, ......................................
LEMBAR OBSERVASI KOMPETENSI
LEMBAR OBSERVASI KOMPETENSI Kompetensi Melaksanakan tindakan menghentikan perdarahan
Nama : Institusi : Prodi Keperawatan
Kompetensi Melaksanakan tindakan RJP
NIM : Purwokerto
Nama : Institusi : Prodi Keperawatan Ruang : Pembimbing :
NIM : Purwokerto Tanggal : Tanda tangan :
Ruang : Pembimbing : TINDAKAN Ya Tidak
Tanggal : Tanda tangan : Orientasi
1. Salam
Nilai 2. Validasi keadaan klien
No Aspek Yang Dinilai Bobot
Ya Tidak 3. Melakukan pengkajian fisik klien
1 Safety:Penolong,korban,Lingkungan 5 4. Melakukan kontrak (waktu, tempat dan tujuan tindakan)
2 Menilai tingkat kesadaran (AVPU) 10 Fase Kerja
Mengaktifkan EMS ( Shout for help/Call for help / 5 5. Menekan bagian yang berdarah tepat diatas luka. (Jangan
3 buang waktu untuk mencari penutup luka. Umumnya
memanggil bantuan)/kode biru/code blue
Circulation : Menilai nadi karotis kurang dari 10 10 perdarahan akan terhenti sekitar 5 – 15 menit kemudian)
4 6. Memberi penutup yang tebal pada tempat perdarahan.
detik
5 Kompresi jantung luar 30 kali ( Siklus I ) 15 (Bila belum berhenti dapat ditambah penutup lain, tanpa
6 Airway : Membuka jalan nafas 5 melepas penutup pertama.
7 Breathing : Pemberian nafas buatan 2 kali 15 7. Meninggikan area perdarahan lebih tinggi dari pada jantung,
Kompresi jantung luar 30 kali : Ventilasi 2 kali (4 15 setelah dilakukan penekanan langsung.
8 8. Menekanlangsung sumber perdarahan dengan menggunakan
Siklus )
9 Reassessment : menilai nadi karotis kurang dari 10 10 kain/ balutan sterildan di bebat (dapat menggunakanelastic
detik bandage/tourniquet).
Pasien bernafas tetapi tidak adekuat : memberi 10 9. Jika perdarahan belum berhenti tekan arteri besar yang
10 mengarah ke areal sumber perdarahan
bantuan nafas 10 kali/menit
Jumlah 100 Fase Terminasi
10. Melakukan evaluasi subyektif dan obyektif
11. Melakukan RTL (Rencana Tindak Lanjut)
a.Observasi tanda vital
Purwokerto,.................. b.Observasi tanda perdarahan lanjut
12. Salam
Observer,
Total ya
Total Skor = Jumlah YA x100
12
=
LEMBAR OBSERVASI KOMPETENSI
Kompetensi Melaksanakan tindakan Kritis Pemasangan Orophar yngeal Air way
LEMBAR OBSERVASI KOMPETENSI Nama :................................. Institusi : Prodi D III Keperawatan
Kompetensi Melaksanakan tindakan Kritis NIM :................................. Purwokerto
Head Tilt–Chin Lift Maneuver Ruang : ................................ Pembimbing : ...........................................
Nama :................................. Institusi : Prodi D III Keperawatan Tanggal : ................................ Tanda tangan : ...........................................
NIM :................................. Purwokerto
Ruang : ................................ Pembimbing : ........................................... No ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI
Tanggal : ................................ Tanda tangan : ........................................... YA TIDAK
No ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI A FASE ORIENTASI
YA TIDAK
A FASE ORIENTASI
1 Memberi salam kepada pasien 5
1 Memberi salam kepada pasien 5 2 Melakukan assessment pada pasien 5
Melakukan assessment pada pasien apakah ada fraktur B FASE KERJA
2 cervical apa tidak( kalau tidak lanjutkan kalau ya pakai 5 1 Cuci tangan, gunakan sarung tangan. 6
Jaw–Thr ustManeuver 2 Membuka mulut pasien, tahan dengan 6
B FASE KERJA menggunakan tongue spatel
1 Cuci tangan dan pakai handscoen 5
3 Bersihkan mulut dengan kassa steril 6
2 Posisikan pasien supinasi 10
menggunakan ujung penyedot faring yang
3 Posisi perawat disamping kepala pasien 5
Letakan tangan kiri perawat di atas dahi pasien dengan
kaku (Yaunker), bila memungkinkan
4 4 pilihlah ukuran airway yang sesuai dengan 6
menekan dahi pasien ke belakang 10
5 Letakan jari telunjuk dan jari manis di bawah dagu pasien 10 pasien. yaitu dengan menempatkan OPA di
Angkat dagu pasien ke atas dengan jari telunjuk dan jari samping wajah, dengan ujung OPA pada sudut
6 mulut, ujung yang lain pada sudut rahang
tengan dan tekan kebawah dahi dengan telapak tangan. 10
7 Berikan posisi yang nyaman dan pertahankan posisi 10 bawah. Bila OPA diukur dan dimasukkan
C FASE TERMINASI dengan tepat, maka OPA akan tepat sejajar
1 Mengevaluasi tindakan 4 dengan pangkal glotis
2 Merapikan pasien 4 5 Masukkan oropharing tube dengan mengikuti 6
3 Lepas handschoen 4 salah satu cara dibawah ini
4 Mencuci tangan 5
a.Balik oropharing tube sehingga bagian
D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
atasnya menghadap kemuka atau ke
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 4
2 Ketelitian 5
palatum. setelah masuk dinding posterior
3 Keamanan selama tindakan 4 pharing lalu putar oropharingeal tube 180º
Total 100 sampai posisi ujung mengarah ke
oropharing.
Purwokerto, ................... b.Gunakan penekan lidah , gerakkan lidah
keluar untuk menghindari terdorong ke
belakangmasuk faring posterior. Masukkan
oropharing tube oral ke dalam posisi
yang seharusnya dengan bagian atas masuk
kebawah dan tidak perlu diputar
Jika reflek cegukan pasien terangsang, cabut
jalan nafas dengan segera dan masukkan 5
6
kembali.
Lakukan fiksasi dipangkal oropharing tube
7 dengan plester tanpa menutup lubang 5
oropharing tube.
8 Berikan posisi yang nyaman. 5
C FASE TERMINASI
1 Mengevaluasi tindakan 5
2 Merapikan pasien 5
3 Membereskan alat 5
4 Lepas handschoen 5
5 Mencuci tangan
6 Berrpamitan 5
D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1 Ketenangan selama melakukan tindakan 5
2 Melakukan komunikasi selama tindakan 5
3 Ketelitian 5
4 Keamanan selama tindakan 5
Total 100
Purwokerto, ...................
19. Segera tutup ujung jarum dengan karet penutup dan spuit LEMBAR OBSERVASI KOMPETENSI
diputar diantara telapak tangan Kompetensi Melaksanakan tindakan ventilasi mekanik
20. Tempat bekas tusukan ditekan selama 3-5 menit Nama : Institusi : Prodi Keperawatan
NIM : Purwokerto
21. Posisi tangan dikembalikan seperti semula Ruang : Pembimbing :
22. Alat dirapikan Tanggal : Tanda tangan :
Mencuci tangan TINDAKAN Ya Tidak
TAHAP TERMINASI Orientasi
23. Segera kirim ke laboratorium 1. Salam
24. Melakukan kontrak ulang untuk kegiatan selnjutnya ( jika 2. Validasi keadaan klien
diperlukan ) 3. Melakukan pengkajian fisik klien
25. Berpamitan dengan cara yang santun 4. Melakukan kontrak (waktu, tempat dan tujuan tindakan)
Fase Kerja
26. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
1. Monitor kelayuan otot pernapasan
2. Monitor terhadap kegagalan pernapasan
Total Ya
3. Berkonsultasi dengan anggota tim kesehatan dalam memilih
Total Skor = Jumlah YA x100
mode ventilator
26
4. Memprakarsai pengaturan dan aplikasi ventilator
=
5. Mengajarkan pasien dan keluarga tentang rasional dan sensasi
yang diharapkan berkaitan dengan penggunaan ventilator
6. Memonitor seting ventilator secara rutin
7. Memonitor penurunan volume ekshalasi dan meningkatnya
tekanan isnpiratori
8. Cek semua koneksi ventilator secara rutin
9. Jamin perubahan sirkuit ventilator setiap 24 jam, jika
memungkinkan
10. Gunakan teknik aseptic
11. Mo nitor bacaan tekanan ventilator dan bunyi napas
12. Hentikan pemberian makanan lewat NGT selama suction dan
30-60 menit sebelum fisioterapi dada
13. Matikan alarm v entilator selama suction untuk mengurangi
frekuensi salah alarm
14. Monitor kekmajuan paisen terhadap setting ventilator dan
melakukan perubahan yang diperlukan jika memungkinkan
15. Monitor efek samping penggunaan ventilator mekanik : infeksi,
barotraumas, dan penurunan curah jantung
16. Melakukan suctiuon, bila terdapat bunyi napas abnormal /
tekanan ventilator meningkat
17. Mencatat asupan nutrisi dan cairan LEMBAR OBSERVASI KOMPETENSI
18. Memberikan perawatan mulut secara rutin Kompetensi Melaksanakan tindakan Pengambilan darah
19. Memonitor efek perubahan ventilator pada oksigenasi : Nama : Institusi : Prodi Keperawatan
nilai AGD, SaO2 dan respon subyektif pasien NIM : Purwokerto
Ruang : Pembimbing :
Fase Terminasi Tanggal : Tanda tangan :
20. Melakukan evaluasi subyektif dan obyektif TINDAKAN Ya Tidak
21. Melakukan RTL (Rencana Tindak Lanjut) TAHAP PRA INTERAKSI
c. Observasi tanda vital 1. Verifikasi data
d.Observasi tanda perdarahan lanjut
2. Menyiapkan alat- alat sbb :
22. Salam
Total ya a. Spuit 2.5 cc/spuit khusus
Total Skor = Jumlah YA x100 b. Kassa /Tissue / kappa alkhohol
26 c. Heparin yang sudah diencerkan
=
d. Sarung tangan
3. Membawa alat-alat ke dekat pasien
Purwokerto, ...................