1. Jelaskan bagaimna hubungan polaritas dengan kelarutan suatu zat!
JAWABAN Kelarutan suatu zat merupakan faktor yang sangat penting dalamsuatu proses formulasi sediaan obat. Digunakan untuk memperkirakan kecepatan absorpsi obat dan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketersediaan hayati suatu obat di dalam tubuh. Ketersediaan hayati sangat tergantung dari kemampuan zattersebut melarut ke dalam media pelarut sebelum diserap ke dalam tubuh. Pengaruh Polaritas Pelarut: Polaritas molekul pelarut dan zat terlarut dapat mempengaruhi kelarutan Pada umumnya : Molekul zat terlarut polar akan terlarut pada pelarut polar Molekul zat terlarut non-polar akan terlarut dalam pelarut non polar. 2. Apa yang kalian pahami mengenai “like dissovels like”? JAWABAN Like dissolves like, adalah suatu pelarut akan cenderung melarutkan senyawa yang mempunyai tingkat kepolaran yang sama. Pelarut polar akan melarutkan senyawa polar dan sebaliknya. Flavonoid merupakan senyawa golongan polifenol yang terdistribusi luas pada tumbuhan dalam bentuk glikosida yang berikatan dengan suatu gula, karena itu flavonoid merupakan senyawa yang bersifat polar.Pelarut polar yang biasa digunakan untuk ekstraksi flavonoid adalah metanol, aseton, etanol, air dan isopropanol. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menentukan jenis pelarut manakah yang terbaik untuk mendapatkan kandungan total flavonoid dan aktivitas antioksidan yang tertinggi. 3. Jelaskan aplikasi farmasi dari proses difusi dan osmosis! JAWABAN Proses pemberian gula pada cairan teh tawar hingga lambat laun cairan menjadi manis dan uap air merupakan contoh proses difusi. Gula berdifusi ke dalam air dan uap air berdifusi dalam udara. Proses difusi ini adalah difusi molekuler. Contoh lain yaitu pemakaian kosmetik krim dan lotio. Dalam proses pengolesan krim di permukaan kulit sampai zat aktifnya memasuki lapisan kulit, terjadi proses difusi. Salah satu metode yang digunakan dalam uji difusi adalah metode flow through Adapun prinsip kerjanya yaitu pompa peristaltik menghisap cairan reseptor dari gelas kimia kemudian dipompa ke sel difusi melewati penghilang gelembung sehingga aliran terjadi secara hidrodinamis, kemudian cairan dialirkan kembali ke reseptor. Cuplikan diambil dari cairan reseptor dalam gelas kimia dengan rentang waktu tertentu dan diencerkan dengan pelarut campur. Kemudian, diukur absorbannya dan konsentrasinya pada panjang gelombang maksimum, sehingga laju difusi dapat dihitung berdasarkan hukum Fick. Dalam dunia farmasi, balsam atau salap dibuat secara hipertonik agar dapat mengeluarkan bisul pada tubuh. Dengan demikian bisul akan segera kempes. Selain itu aplikasi tekanan osmosis dalam bidang kesehatan adalah pada proses cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tidak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam darah. Aplikasi tekanan osmosis dalam dunia kedokteran Ketika pasien tidak mampu lagi mengonsumsi minuman dan makanan maka dokter akan memberikan nutrisi melalui infus. Dalam hal ini larutan nutrisi dimasukan langsung ke dalam pembuluh darah. Larutan ini harus memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan osmotik darah agar sel darah tidak mengalami krenasi atau hemolisis karena sangat membahayakan jiwa pasien. Tekanan osmotik darah pada suhu 25 o C adalah 7,7 atm oleh karena itu, jika pasien akan diberi larutan glukosa melalui infus,konsentrasi glukosa yang digunakan harus berkadar 5,3%. Mengapa? 4. Cari 1 prosedur penentuan disolusi obat dan cantumkan literatur nya! JAWABAN Uji disolusi menggunakan alat uji disolusi Tipe 2 dengan kecepatan putar dayung 50 rpm dengan media disolusi 900ml HC1 0,1 N. Pada masing- masing basket diletakkan 1 tablet loratadin dari nomor batch yang sama. Penetapan jumlah C22H23C1N2O2 yang terlarut, menggunakan Spektrofotometri UV, dilakukan dengan mengukur serapan filtrat larutan uji dan serapan larutan baku Loratandin dengan media yang sama pada panjang Gelombang serapan 280 nm. Penetapan jumlah Loratadin yang terlarut dilakukan dengan mengambil alikot dari tiap basket pada menit ke 10, 20,30, 40, 45, 50 dan 60. Dalam waktu 60 menit tidak boleh larut kurang dari 80% C22H23C1N2O2 dari jumlah yang tertera pada etiket.Pengujian Dilakukan 3 (tiga) kali.