Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RASDAWATI

NIM : PO714251191051

1. Jelaskan bagaimna hubungan polaritas dengan kelarutan suatu zat!


JAWABAN
Kelarutan suatu zat merupakan faktor yang sangat penting dalamsuatu
proses formulasi sediaan obat. Digunakan untuk memperkirakan kecepatan
absorpsi obat dan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
ketersediaan hayati suatu obat di dalam tubuh. Ketersediaan hayati sangat
tergantung dari kemampuan zattersebut melarut ke dalam media pelarut
sebelum diserap ke dalam tubuh.
Pengaruh Polaritas Pelarut:
 Polaritas molekul pelarut dan zat terlarut dapat mempengaruhi kelarutan
 Pada umumnya :
 Molekul zat terlarut polar akan terlarut pada pelarut polar
 Molekul zat terlarut non-polar akan terlarut dalam pelarut non polar.
2. Apa yang kalian pahami mengenai “like dissovels like”?
JAWABAN
Like dissolves like, adalah suatu pelarut akan cenderung melarutkan senyawa
yang mempunyai tingkat kepolaran yang sama. Pelarut polar akan melarutkan
senyawa polar dan sebaliknya. Flavonoid merupakan senyawa golongan
polifenol yang terdistribusi luas pada tumbuhan dalam bentuk glikosida yang
berikatan dengan suatu gula, karena itu flavonoid merupakan senyawa yang
bersifat polar.Pelarut polar yang biasa digunakan untuk ekstraksi flavonoid
adalah metanol, aseton, etanol, air dan isopropanol. Oleh karena itu,
penelitian ini dilakukan untuk menentukan jenis pelarut manakah yang terbaik
untuk mendapatkan kandungan total flavonoid dan aktivitas antioksidan yang
tertinggi.
3. Jelaskan aplikasi farmasi dari proses difusi dan osmosis!
JAWABAN
Proses pemberian gula pada cairan teh tawar hingga lambat laun cairan
menjadi manis dan uap air merupakan contoh proses difusi. Gula berdifusi ke
dalam air dan uap air berdifusi dalam udara. Proses difusi ini adalah difusi
molekuler. Contoh lain yaitu pemakaian kosmetik krim dan lotio. Dalam
proses pengolesan krim di permukaan kulit sampai zat aktifnya memasuki
lapisan kulit, terjadi proses difusi.
 Salah satu metode yang digunakan dalam uji difusi adalah metode flow
through Adapun prinsip kerjanya yaitu pompa peristaltik menghisap cairan
reseptor dari gelas kimia kemudian dipompa ke sel difusi melewati
penghilang gelembung sehingga aliran terjadi secara hidrodinamis,
kemudian cairan dialirkan kembali ke reseptor. Cuplikan diambil dari
cairan reseptor dalam gelas kimia dengan rentang waktu tertentu dan
diencerkan dengan pelarut campur. Kemudian, diukur absorbannya dan
konsentrasinya pada panjang gelombang maksimum, sehingga laju difusi
dapat dihitung berdasarkan hukum Fick.
 Dalam dunia farmasi, balsam atau salap dibuat secara hipertonik agar
dapat mengeluarkan bisul pada tubuh. Dengan demikian bisul akan
segera kempes.
 Selain itu aplikasi tekanan osmosis dalam bidang kesehatan adalah pada
proses cuci darah. Terapi menggunakan metode dialisis, yaitu proses
perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran
semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran
tidak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan
tetap berada di dalam darah.
Aplikasi tekanan osmosis dalam dunia kedokteran
 Ketika pasien tidak mampu lagi mengonsumsi minuman dan makanan
maka dokter akan memberikan nutrisi melalui infus. Dalam hal ini
larutan nutrisi dimasukan langsung ke dalam pembuluh darah. Larutan
ini harus memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan
osmotik darah agar sel darah tidak mengalami krenasi atau hemolisis
karena sangat membahayakan jiwa pasien. Tekanan osmotik darah
pada suhu 25 o C adalah 7,7 atm oleh karena itu, jika pasien akan
diberi larutan glukosa melalui infus,konsentrasi glukosa yang
digunakan harus berkadar 5,3%. Mengapa?
4. Cari 1 prosedur penentuan disolusi obat dan cantumkan literatur nya!
JAWABAN
Uji disolusi menggunakan alat uji disolusi Tipe 2 dengan kecepatan putar
dayung 50 rpm dengan media disolusi 900ml HC1 0,1 N. Pada masing-
masing basket diletakkan 1 tablet loratadin dari nomor batch yang sama.
Penetapan jumlah C22H23C1N2O2 yang terlarut, menggunakan
Spektrofotometri UV, dilakukan dengan mengukur serapan filtrat larutan uji
dan serapan larutan baku Loratandin dengan media yang sama pada panjang
Gelombang serapan 280 nm. Penetapan jumlah Loratadin yang terlarut
dilakukan dengan mengambil alikot dari tiap basket pada menit ke 10, 20,30,
40, 45, 50 dan 60. Dalam waktu 60 menit tidak boleh larut kurang dari 80%
C22H23C1N2O2 dari jumlah yang tertera pada etiket.Pengujian Dilakukan 3
(tiga) kali.

Literatur: Raini Mariana, Daroham Mutiatikum, Pudji Lastari. 2010. UJI


DISOLUSI DAN PENETAPAN KADAR TABLETLORATADIN INOVATOR
DAN GENERIK BERMEREK. VOLUME XX. MEDIA LITBANG KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai