Oleh:
NITA RIZQI AMALIA
NIM. 361741333020
HALAMAN JUDUL
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Laporan Pengabdian Masyarakat ini Dibuat dan Diajukan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Magang Kerja Industri Program Studi
Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Politeknik Negeri Banyuwangi
Oleh:
NITA RIZQI AMALIA
NIM. 361741333020
Oleh :
NITA RIZQI AMALIA
NIM. 361741333020
Mengetahui,
Wakil Direktur I Koordinator Program Studi
Bidang Akademik, Teknologi Pengolahan Hasil Ternak,
Dedy Hidayat Kusuma, S.T., M.Cs. Anis Usfah Prastujati., S.Pt., M.Si.
NIK. 2011.36.079 NIP. 1989040220190032013
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan laporan Pengabdian Kepada
Masyarakat ini dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini dibuat guna memenuhi
mata kuliah Kerja Praktik di Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Ternak
Politeknik Negeri Banyuwangi. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Khususnya penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua yang mendukung dalam menyelesaikan laporan Program
Pengabdian Kepada Masyarakat.
2. Bapak Son Kuswadi, Dr.Eng. selaku Direktur Politeknik Negeri Banyuwangi.
3. Ibu Anis Usfah Prastujati, S.Pt., M.Si. selaku Koordinator Program Studi
Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Politeknik Negeri Banyuwangi.
4. Bapak Sefri Ton, S.ST., M.M. selaku Koordinator Magang Kerja Industri
Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Ternak Politeknik Negeri
Banyuwangi.
5. Bapak Dwi Ahmad Priyadi, S.Pt., M.Sc. selaku pembimbing Progam
Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah membimbing penulis, sehingga
laporan ini dapat selesai dengan baik.
6. Bapak Amrin selaku mitra dan pembimbing lapang.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini, baik
dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.
Akhir kata semoga laporan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dapat memberikan
banyak manfaat bagi kita semua.
Banyuwangi, 10 Januaris 2021
Penulis
v
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR TABEL................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Analisa Situasi .......................................................................................... 1
1.2. Rumusan masalah ..................................................................................... 2
1.3. Tujuan ....................................................................................................... 2
1.4. Manfaat ..................................................................................................... 3
1.5. Luaran yang diharapkan ........................................................................... 3
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ........................... 5
2.1. Potensi Wilayah dan Keadaan Fisik Lokasi ............................................. 5
2.2. Kelembagaan Desa/Kelurahan ................................................................. 6
2.3. Kependudukan dan Kesejahteraan Masyarakat ........................................ 9
2.4. Potensi Ekonomi Masyarakat dan Desa/ Kelurahan .............................. 10
2.5. Potensi Sumberdaya Manusia................................................................. 11
2.6. Kondisi Sosial Budaya masyarakat ........................................................ 11
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ................................................................ 13
3.1. Pihak-pihak yang Terlibat ...................................................................... 13
3.2. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan .............................................................. 13
3.3. Jadwal Kegiatan...................................................................................... 16
BAB 4. HASIL PELAKSANAAN ...................................................................... 17
4.1. Luaran Yang Dicapai .............................................................................. 17
4.2. Fungsi dan Manfaat Teknologi dan Kegiatan yang Diterapkan ............. 17
4.2.1. Fungsi dan Manfaat Pelatihan Membatik ....................................... 17
4.2.2. Pelatihan Penjualan Melalui Media Sosial Instagram ..................... 20
4.3. Dampak Sosial dan Ekonomi ................................................................. 21
vii
4.4. Kontribusi Terhadap Sektor Lain............................................................ 22
BAB 5. KENDALA/HAMBATAN DAN TINDAK LANJUT ......................... 23
5.1. Kendala/Hambatan .................................................................................. 23
5.2. Tindaklanjut untuk Mengatasi Hambatan ............................................... 23
BAB 6. KESIMPULAN ....................................................................................... 25
6.1. Kesimpulan ............................................................................................. 25
6.2. Saran ....................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 27
LAMPIRAN ......................................................................................................... 29
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2. 1. Lokasi Desa Gladag ......................................................................... 5
Gambar 2. 2. Struktur Pemerintah Desa Gladag ................................................... 6
Gambar 2. 3. Kepala Desa Gladag Menggelar Pentas Seni Bersama Staf .......... 12
Gambar 4. 1. Kegiatan pelatihan pembuatan pola batik ...................................... 18
Gambar 4. 2. Kegiatan Pelatihan Mencanting ..................................................... 19
Gambar 4. 3. Kegiatan pelatihan pewarnaan menggunakan metode colet .......... 19
Gambar 4. 4. Instagram Nozzah batik sebelum pendampingan .......................... 21
Gambar 4. 5. Instagram Nozzah batik setelah dilakukan pendampingan ............ 21
ix
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2. 1. Rekapitulasi Jumlah Penduduk ............................................................ 9
Tabel 2. 2. Tingkat Kesejahtraan Masyarakat ...................................................... 10
Tabel 2. 3. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Gladag pada tahun 2018........... 11
Tabel 3. 1. Jadwal Kegiatan ................................................................................. 16
xi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data-data Pendukung ..................................................................... 29
Lampiran 2. Berita Acara Ujian PKM................................................................ 33
Lampiran 3. Lembar Revisi Ujian ...................................................................... 35
Lampiran 4. Kartu Kendali Bimbingan PKM .................................................... 36
Lampiran 6. Lembar Kerja Harian ..................................................................... 39
Lampiran 7. Surat Keterangan Selesai PKM ..................................................... 49
Lampiran 8. Biodata Penulis .............................................................................. 50
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
memiliki keterampilan dalam membuat batik tulis, sehingga hanya bisa
memproduksi batik cap.
Mayoritas ibu-ibu di Desa Gladag berprofesi sebagai ibu rumah tangga,
sehingga tidak dapat bekerja diluar rumah secara terikat. Kondisi perekonomian
masyarakat desa Gladag yang tergolong kelas menengah mendorong masyarakat
desa Gladag untuk melakukan usaha serta mencari pekerjaan sampingan untuk
menambah penghasilan. Salah satu pekerjaan yang tidak terikat serta dapat
dilakukan oleh ibu-ibu di Desa Gladag yaitu sebagai pembatik. Berdasarkan kedua
permasalahan tersebut melatarbelakangi kami untuk melaksanakan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan membatik untuk masyarakat Desa
Gladag. Harapannya dengan pelatihan tersebut dapat meningkatkan keterampilan
ibu-ibu di dalam membuat batik, sehingga dapat menjalin kerjasama dengan
industri batik setempat dalam memproduksi batik tulis. Selain itu, semakin banyak
produksi batik akan memunculkan ragam motif batik baru yang akan menjadi ciri
khas Desa Gladag.
1.2. Rumusan masalah
Hal utama yang perlu dikaji dari pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada
Masyrakat ini yaitu, ingin mengetahui?
1. Bagaimana memaksimalkan potensi sumber daya manusia di Desa Gladag
sebagai upaya meningkatkan pendapatan dan melestarikan batik tulis?
2. Bagaimana pengaruh pelatihan membatik terhadap kondisi sosial ekonomi
masyarakat Desa Gladag?
1.3. Tujuan
Tujuan dari kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah :
1. Memaksimalkan potensi sumber daya manusia di Desa Gladag sebagai
upaya meningkatkan pendapatan dan melestarikan batik tulis.
2. Mengetahui dampak pelatihan membatik terhadap kondisi sosial ekonomi
masyarakat Desa Gladag.
2
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan ini adalah :
1. Manfaat dari segi ekonomi :
Manfaat ekonomi yang diperoleh masyarakat adalah meningkatkan
pendapatan masyarakat dan produktivitas batik tulis khas Banyuwangi.
2. Manfaat dari segi IPTEK:
Manfaat dari segi iptek yang diperoleh adalah mendapatkan pengetahuan
dan ketrampilan membatik serta meningkatkan kesadaran untuk
melestarikan batik tulis khas Banyuwangi.
3. Manfaat untuk Mahasiswa:
Manfaat kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini untuk mahasiswa
adalah terbentuknya kepekaan dan kepedulian terhadap kondisi sosial
ekonomi masyarakat sekitar, meningktatkan kemampuan adaptasi terhadap
lingkungan baru dengan kondisi latar belakang pendidikan yang berbeda,
serta menambah relasi.
1.5. Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari adanya pelatihan ini yakni :
1. Ibu-ibu masyarakat Desa Gladag terampil membatik tulis.
2. Munculnya inovasi ragam motif batik khas Desa Gladag.
3. Publikasi kegiatan melalui media massa dan cetak
3
---Halaman ini sengaja dikosongkan ---
4
BAB 2
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
5
2.2. Kelembagaan Desa/Kelurahan
Struktur kelembagaan Pemerintah Desa Gladag dapat dilihat pada Gambar
2.2. di bawah ini.
6
h. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara pemerintah desa
dengan lembaga desa lainnya.
2. Kepala Desa
Kepala Desa bertanggung jawab sebagai pemimpin penyelenggara
pemerintahan desa, adapun tugasnya sebagai berikut ini :
a. Menyelenggarakan pemerintahan desa.
b. Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana perdesaan,
pendidikan, dan kesehatan.
c. Pembinaan kemasyarakatan.
d. Pemberdayaan masyarakat.
e. Menjaga kemitraan dengan lembaga masyarakat dan lembaga lainnya.
3. Sektretaris Desa
Sekretaris Desa bertangung jawab kepada perbekel, adapun tugas dan
wewenang Sekretaris Desa adalah sebagai berikut ini:
a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan APBDesa.
b. Menyusun rancangan peraturan desa mengenai APBDesa, perubahan
APBDesa, dan pertanggung jawaban pelaksanaan APBDesa.
c. Melakukan pengendalian dan pertanggng jawaban terhadap pelaksanaan
kegiatan yang telah diterapkan dalam APBDesa.
d. Menyusun pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan APBDesa.
e. Melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran
APBDesa.
4. Bendahara Desa
Bendahara Desa bertanggung jawab bersama dengan Sekretaris Desa,
adapun tugas dan wewenang Bendahara Desa adalah sebagai berikut ini:
a. Menerima, menyimpan, menyetorkan/membayar, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan dan pengeluaran
desa dalam rangka pelaksanaan APBDdesa.
b. Bendahara wajib melakukan pencatatan setiap penerimaan dan
pengeluaran serta tutup buku secara tertib setiap akhir bulan.
c. Membuat laporan pertangungjawaban keuangan.
7
5. Kasi (Kepala Seksi) Pemerintah
Bertanggung jawab membatu tugas Kepala Desa dibidang manajemen tata
praja pemerintahan, adapun tugas Kasi Pemerintah adalah sebagai berikut
ini:
a. Menyusun rancangan regulasi desa.
b. Pembinaan masalah pertahanan.
c. Pembinaan ketentraman dan ketertiban.
d. Pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat.
e. Kependudukan.
f. Penataan dan pengelolaan wilayah.
g. Pendataan dan pengelola profil desa.
6. Kasi Perencanaan
Kasi perencanaanbertanggung jawab membantu tugas seketraris desa
dibidang kesejahtraan, adapun tugas Kasi Perencanaan adalah sebagai
berikut ini:
a. menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan
b. menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja desa.
c. evaluasi program
d. melakukan monitoring
7. Kasi Kesra (Kesejahtraan)
Kasi Kesejahtraan bertanggung jawab membantu tugas Kepala Desa
dibidang kesejahtraan, adapun tugas Kasi Kesejatraan adalah sebagai
berikut ini:
a. Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
b. melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang tugasnya
c. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
anggaran belanja sesuai bidang tugasnya
d. mengendalikan kegiatan sesuai bidang tugasnya
8
e. menyusun DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran), DPPA (Dokumen
Perubahan Pelaksanaan Anggaran), dan DPAL (Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Lanjutan) sesuai bidang tugasnya
f. menandatangani perjanjian kerja sama dengan penyedia atas pengadaan
barang/jasa untuk kegiatan yang berada dalam bidang tugasnya; dan
g. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang tugasnya untuk
pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa (APBDes)
8. Kadus (Kepala Dusun)
Kepala Dusun bertugas membantu Kepala Desa dalam wilayahnya, adapun
tugas Kepala Dusun adalah sebagai berikut:
a. Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan
masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan dan pengelolaan
wilayah.
b. Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.
c. Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan
kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya.
d. Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam menunjang
kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
2.3. Kependudukan dan Kesejahteraan Masyarakat
Menurut data profil Desa Gladag tahun 2018 masyarakat Desa Gladag
berjumlah 6.776 jiwa, terdiri dari 3.289 berjenis kelamin laki-laki dan 3.487 jiwa
berjenis kelamin perempuan. Mayoritas penduduk Desa Gladag merupakan
masyarakat usia produktif (17-55 tahun), dengan jumlah sebesar 40 %, disusul oleh
pendudukan usia muda (0-17 tahun) 34,82 % , dan terakhir penduduk usia lanjut
25,18 %. Data lebih jelas menganai rekapitulasi penduduk Desa Gladag dapat
dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2. 1. Rekapitulasi Jumlah Penduduk
Usia Jumlah
0-17 Tahun 2.360 Orang
17-55 Tahun 2.708 Orang
55 > 1.708 Orang
Sumber : Sekretariat Desa Gladag, 2018
9
Merujuk dari data rekapitulasi jumlah penduduk pada tabel 2.1. dapat
disimpulkan bahwa Desa Gladag memiliki angka penduduk usia kerja yang cukup
tinggi. Namun, angka penduduk usia kerja yang cukup tinggi ini tidak didukung
oleh terserapnya tenaga kerja, sehingga masih banyak keluarga kurang sejahtera di
Desa Gladag. Tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Gladag dapat dilihat pada
Tabel 2.2.
Tabel 2. 2. Tingkat Kesejahtraan Masyarakat
Tingkat Kesejahtraan Jumlah
Keluarga pra-sejahtera 441 KK
Keluarga Sejahtera 1559 KK
Keluarga Sejahtera III Plus 139 KK
Sumber : Sekretariat Desa Gladag, 2018
Tingkat kesejahtraan masyarkat di Desa Gladag bedasarkan Tabel 2.2.
masih banyak keluarga yang pra-sejahtera, sehingga sektor industri kreatif di Desa
Gladag perlu dikembangkan lagi untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat.
Upaya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan sektor ini dapat melalui
kegiatan seperti sosialisasi, pelatihan dan pemberdayaan untuk meningkatkan
kreativitas dan ketrampilan masyarakat. Sehingga industri-industri kreatif baru
dapat bermunculan.
2.4. Potensi Ekonomi Masyarakat dan Desa/ Kelurahan
Sektor perekonomian di Desa Gladag di sokong dari berbagai bidang baik
pertanian, perdagangan, jasa, dan industri kreatif. Pertanian merupakann sumber
penghasilan sebagaian besar masyarakat dengan komoditas utama adalah tanaman
padi dan sayur. Perdangan di Desa Gladag didukung dengan usaha warung kopi,
warung makan, toko sembako, toko pertanian, toko pakaian, toko onderdil motor,
dan pedagang kaki lima. Sedangkan sektor jasa di Desa Gladag tersedia bengkel
motor, bengkel las, dan pertukangan. Selaian itu, industri kreatif juga menjadi salah
satu sumber perekonomian masyarakat desa dengan produk adalanya adalah kain
batik. Menurut Kepala Desa Gladag setidaknya ada 3 industri batik yang ada di
Desa Gladag. Produksi batik yang digerakan adalah batik cap karena proses
pembuatanya yang lebih sederhana dan tidak membutuhkan waktu lama.
Sedangkan untuk batik tulis masih belum diproduksi secara masal karena
kurangnya tenaga kerja terampil membatik. Motif batik yang dihasilkan cukup
beragam dengan kombinasi corak motif khas Kabupaten Banyuwangi seperti,
10
Gadjah Oling, Kangkung Setingkes, dan berbagai corak batik lainnya. Tumbuh dan
berkembangnya industri batik di Desa Gladag mampu mendorong perekonomian
masyarakat Desa Gladag.
2.5. Potensi Sumberdaya Manusia
Mengutip dari dari arsip profil Desa tahun 2018 terdapat 1.592 penduduk
usia sekolah (7-15 tahun) dengan 1.558 masih sekolah dan 34 lainnya putus
sekolah. Merujuk data tersebut menunjukan bahwa Desa Gladag cukup berhasil
dalam melaksanakan program wajib belajar. Hal ini menunjukan bahwa sumber
daya manusia di Desa Gladag cukup berpotensi untuk mengembangkan sektor
industri kreatif. Melalui kegiatan-kegiatan pelatihan akan membantu meningkatkan
ketrampilan masyarakat Desa Gladag sehingga warga lebih siap untuk membuka
usaha sediri. Data mengenai tingkat pengdidikan masyarakat Desa Gladag usia 15
tahun ke atas dapat dilihat dari Tabel 2.3. berikut ini :
Tabel 2. 3. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Gladag pada tahun 2018
Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan
Penduduk Buta huruf 5 2
Tamat SD/ Sederajat 313 Orang 361 Orang
Tamat SMP/ Sederajat 117 Orang 130 Orang
Tamat SMA/ Sederajat 374 Orang 309 Orang
Tamat D – 1 - Orang - Orang
Tamat D –2 2 Orang 2 Orang
Tamat D –3 6 Orang 4 Orang
Tamat S – 1 31 Orang 16 Orang
Tamat S – 2 7 Orang 3 Orang
Tamat S – 3 2 Orang -
Sumber: Sekretariat Desa Gladag, 2018
Melihat dari data pada Tabel 2.3. menunjukan masih banyak masyarakat
yang berpendidikan rendah sehingga tidak dapat bekerja di sektor industri besar.
Tingkat pendidikan yang masih rendah dapat disikapi dengan kegiatan pelatihan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Desa Gladag. Melalui pelatihan
harapannya masyarakat Desa Gladag mampu untuk membuka industri-industri
kreatif untuk mengembangkan sektor perekonomian.
2.6. Kondisi Sosial Budaya masyarakat
Mayoritas penduduk Desa Gladag adalah suku Osing dan berbahasa Osing,
dan sebagian suku Jawa. Masyarakat desa setempat sebagian besar menganut
agama islam. Desa Gladag juga dikenal sebagai tempat lahirnya maestro tari kreasi
11
baru Sumitro Hadi. Sumitro Hadi memiliki sanggar tari Jingga Putih di Desa
Gladag. Tari karya sang maestro yang tetap eksis hingga saat ini sebut saja tari Jejer
Gandrung, Jaran Dawuk, Rodad Syiiran, dan Kuntulan (Diyanti & Mariasa, 2018)
Selain itu Gladag juga dikenal sebagai desa penghasil batik khas Banyuwangi. Desa
Gladag menunjukan bahwa desa ini berpotensi untuk pengembangan sebagai desa
wisata adat. Kegiatan pengembangan kebudayaan didukung penuh oleh
pemerintahan desa Gladag. Hal ini ditunjukan pada Gambar 2.3. tahun 2016 dalam
perayaan HUT RI 71 Kepala Desa Gladag beserta staf menggelar pertujukan seni
janger di kantor Desa Gladag (Sidekick, 2016).
12
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
13
masih belum memiliki pendapatan. Selain itu, ada industri batik milik Pak
Amrin/Batik Nozzah di Desa Gladag yang kekurangan tenaga kerja terampil
membatik tulis, serta peralatan membatiknya terlihat rapuh dan tua
khususnya alat pembentang kain pada saat pewarnaan. Alatnya mudah
roboh sehingga dapat menyebabkan kain jatuh dan kotor. Maka dari itu
perlu adanya upaya pembaruan alat membatik dan juga upaya penyuluhan
tentang pembuatan batik tulis kepada masyarakat sekitar. Dari situ kami bisa
merangkul semua potensi tersebut menjadi satu tujuan yang bersifat
improvisasi.
3) Analisis kebutuhan
a. Kebutuhan lahan
Lahan yang kami gunakan untuk program ini adalah tempat produksi
batik milik pak Amrin
b. Kebutuhan alat dan bahan
Pelatihan membatik :
Peralatan:
- Canting : digunakan untuk menulis/menorehkan malam pada kain
- Kompor : memanaskan malam
- Wajan : sebagai wadah untuk melelehkan malam
- Kursi : sebagai tempat duduk pada saat membatik
- Pensil : digunakan untuk menggambar pola
- Meja : digunakan sebagai alas pada saat menggambar pola
- Jepitan kertas : digunakan untuk menjaga posisi kain supaya tidak
berubah-ubah.
Bahan:
- Malam : merupakan lilin khusus yang digunakan membatik
- Kain : menggunakan kain katun atau sutera
- Pewarna : pewarna yang digukan adalah pewarna sintetis
- Waterglass: merupakan cairan sodium silikat yang digunakan untuk
mengunci supaya warna tidak luntur
14
Tiang Penyangga kain
Alat:
- Gerinda potong : memotong pipa
- Kunci pas : memasang baut dan mur
- Mesin las : menyambung sambungan rangka
- Kuas : mengecat rangka
Bahan:
- Cat : mengecat rangka
- Baut : menghubungkan sambungan rangka
- Elektroda : untuk mengelas
- Pipa holo: rangka tiang peyangga
- Holo kotak : bahan rangka
- Plat besi : bahan rangka
c. Kebutuhan tenaga kerja
Peserta yang dibutuhkan dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19
acara ini sebaiknya melibatkan 5 peserta.
4) Penetapan khayalak sasaran
Khalayak sasaran antara lain masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga
yang tidak bekerja di desa Gladag
5) Penyusunan progam
Penyusunan progam dilakukan sesuai rencana pada metode pelaksannan
yang dibuat setelah berkoordinasi dengan pihak Pak Amrin dan Kepala Desa
Gladag. Program kegiatan yang dilaksanakan antara lain : koordinasi
dengan ibu-ibu, penyuluhan pembuatan batik, pelatihan dan pengenalan alat
pementang yang kami hibahkan, dan monitoring kegiatan.
6) Perumusan dan pengukuran indikator keberhasilan
Indikator perumusan dan pengukuran keberhasilan program dilakukan
dengan pendekatan ekonomi dan antusiasme pada mitra dan juga
masyarakat yang terlibat khususnya ibu-ibu rumah tangga yang mengikuti
pelatihan pembuatan batik tulis.
7) Pelaksanaan progam
Pelaksanaan progam dimulai dari kegiatan sosialisasi progam kerja
15
pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Gladag
sampai dengan pelaksanaan susunan progam kerja yang telah di tentukan.
8) Strategi pembinaan khalayak sasaran
Strategi pembinaan khalayak dengan cara penyuluhan, praktik langsung,
serta motivasi mengenai dampak baik dari adanya progam ini baik untuk
tim, mitra maupun masyarakat yang terlibat sekaligus pada perekonomian
kedepannya.
9) Perintisan kemitraan
Kami merintis kemitraan dalam bentuk kerjasama dengan institusi agar
pasca pengabdian masih tetap terjalin dan kegiatan bisa berkelanjutan.
10) Monitoring dan evaluasi berdasarkan indikator keberhasilan
Kegiatan monitoring dilakukan untuk memantau perkembangan serta
kemungkinan dalam menyelesaikan masalah, selain itu tahap ini juga
dilakukan untuk melihat peluang luasnya pemasaran.
3.3. Jadwal Kegiatan
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan pada akhir
semester 6 menuju semester 7 dengan jadwal kegiatan disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3. 1. Jadwal Kegiatan
16
BAB 4
HASIL PELAKSANAAN
17
Gambar 4. 1. Kegiatan pelatihan pembuatan pola batik
Kegiatan lanjutan dari pembuatan pola adalah pelatihan
mencanting atau membatik. Mencanting merupakan proses mencoret
malam pada kain menggunakan canting sesuai pola. Teknologi membatik
yang digunakan merupakan teknologi tradisional menggunakan kompor,
wajan, dan canting manual. Fungsi kompor dan wajan adalah untuk
melelehkan malam, untuk kemudian malam dicoretkan ke kain
menggunakan canting. Pada waktu membatik harus memperhatikan
kestabilan panas malam, malam yang terlalu panas akan menyebabkan
goresan malam melebar (mblobor), dan apabila kurang panas maka
malam tidak dapat menembus kain hingga belakang sehingga waktu
diwarna, warna akan merembes masuk (Nurcahyono & Yulianto, 2016).
Teknik memegang canting juga akan berpengaruh terhadap kualitas
coretan yang dihasilkan. Menurut Wulandari (2011), cara yang benar
adalah dengan (1) meletakkan tangan kiri di bawah kain mori dan persis
pada motif yang akan dibatik, (2) tangan kanan memengang tangkai
canting dengan kedua ujung jempol dan jari telunjuk, (3) posisi tangkai
canting di bawah dan dalam telapak tangan kanan, (4) dengan jari
kelingking bertumpu menyinggung kain mori di atas telapak tangan kiri.
Cara mengambil lilin cair dari wajan diusahakan badan canting miring
dengan ujung canting mengambil malam, angkat ujung canting dengan
sedikit miring ke atas supaya malam tidak menetes, coret malam sesuai
pola. Suasana kegistan pelatihan membatik tulis dapat dilihat pada
Gambar 4.2. berikut ini.
18
Gambar 4. 2. Kegiatan Pelatihan Mencanting
Kegiatan minggu ketiga dalam pelatihan membatik dilanjutkan
dengan pelatihan pewarnaan. Teknik yang diajarkan adalah teknik celup
dan colet. Teknik celup merupakan metode mewarnai kain dengan
mencelupkan seluruh kain pada cairan pewarna. Teknik celup yang
digunakan dalam membatik umumnya teknik rintang yaitu dengan
merintangi bagian yang tidak ingin diwarna menggunakan malam
(Alamsyah, 2018). Teknik colet merupakan teknik yang digunakan untuk
mewarnai batik dengan mencoletkan pewarna menggunakan kuas atau
spons pada kain yang sudah dibatasi malam(Lestari, 2018). Teknik colet
menghasilkan warna yang lebih beragam dan lebih hemat pewarna
daripada teknik celup. Kegiatan mewarnai kain menggunakan metode
colet dapat dilihat pada Gambar 4.3. di bawah ini.
19
4.2.2. Pelatihan Penjualan Melalui Media Sosial Instagram
Puncak dari sebuah usaha tentunya adalah kelancaran pemasaran.
Usaha dapat dikatakan sukses apabila memiliki pemasaran yang baik.
Sejauh ini pemasaran batik NOZZAH secara offline sudah tergolong
lancar dengan target market masyarakat sekitar Banyuwangi. Namun
diera digitalisasi saat ini cakupan target pasar yang lebih luas dapat
ditingkatakan dengan memanfaatkan sosial media. Salah satu media
sosial yang dapat kita maksimalkan adalah Instagram.
Menurut Untari dan Fajariana (2018), sosial marketing melalui
Instagram mampu menarik lebih banyak peminat melalui konten visual
yang dibagikan. Instagram sebagai aplikasi pembagi gambar berkualitas
baik menjadi salah satu media yang efektif dalam pemasaran produk.
Kekuatan visual yang ditampilkan Instagram mampu memberikan daya
tarik tersendiri bagi konsumen. Fitur Instagram yang digunakan dalam
promosi batik Nozzah yakni instastory dan feed Instagram. Instasory
dapat digunakan sebagi interaksi langsung oleh penjual dengan calon
pembeli. Feed Instagram dapat digunakan sebagai contoh atau album
bagi calon pembeli mengenai produk yang ditawarkan.
Batik Nozzah sendiri sebelumnya sudah memiliki akun Instagram
namun tidak terawat serta gambar-gambar yang tersedia kurang menarik.
Usaha yang dilakukan untuk memaksimalkan Instagram dengan
memberikan arahan kepada pemilik akun untuk memaksimalkan
penggunakan Instagram. Salah satu usaha yang dilakukan adalah
melengkapi informasi mengenai profil usaha, cara pemesanan, kontak
yang dapat dihubungi dan lokasi galeri. Usaha yang dilakukan tidak
hanya sampai disitu, tim pelaksana juga membatu membuatkan konten
dengan cara memotretkan kain dan mengajari teknik editing sehingga
konten yang ditampilkan lebih variatif. Usaha lain yang dilakukan
dengan promosi melalui media sosial pribadi tim pelaksana.
Kegiatan pelatihan dan pendampingan membantu tampilan
Instagram nozzah batik lebih bervariasi. Harapannya tampilan Instagram
yang lebih baik mampu menarik minat konsumen. Sehingga jangkauan
20
pemasaran batik ini dapat lebih luas dan pemesanannya bertambah.
Tampilan instagram batik Nozzah sebelum dan sesudah kegiatan dapat
dilihat pada Gambar 4.4, dan Gambar 4.5. di bawah ini.
21
batik tulis dan berpotensi untuk membuka bisnis batik sendiri. Dengan
begitu masyarakat akan memiliki pendapatan tambahan.
2. Bagi mitra: dengan semakin luasnya jangkauan pemasaran batik Nozzah
diharapkan mampu meningkatkan pesanan dan omset batik Nozzah
4.4. Kontribusi Terhadap Sektor Lain
Sektor lain yang diuntungkan dengan adanya program Pengabdian Kepada
Masyarakat ini adalah sektor pendidikan, pariwisata, dan kebudayaan. Dengan
adanya pelatihan pembuatan batik tulis sektor pendidikan terbantu dalam
mengajarkan membatik sehingga semakin banyak masyarakat yang terampil
membatik. Harapan jangka panjangnya peserta pelatihan ini dapat menjadi
pembicara maupun pengajar seni rupa terapan. Batik merupakan warisan budaya
Indonesia, dengan semakin banyaknya masyarakat yang bisa membatik, merupakan
bentuk usaha dalam melestarikan budaya. Sedangkan sektor pariwisata
diuntungkan dengan semakin berkembangnya industri batik yang ada di Desa
Gladag akan menarik perhatian wisatawan untuk datang, baik yang membeli batik
sebagai oleh-oleh maupun yang datang untuk mempelajari batik.
22
BAB 5
KENDALA/HAMBATAN DAN TINDAK LANJUT
5.1. Kendala/Hambatan
Kendala yang dihadapi selama program Pemberdayaan masyarakat antara lain:
1. Ibu-ibu peserta pelatihan sebagian tidak memiliki handphone sehingga kami
kesulitan dalam berkomunikasi mengenai rencana kegiatan pelatihan dan
agenda kegiatan pelatihan penjualan menggunakan media sosial Instagram
tidak dapat dilaksanakan.
2. Kurangnya koordinasi dengan perangkat desa setempat mengakibatkan
terjadinya kesalahpahaman mengenai lokasi pelatihan.
3. Salah menempatkan pengunci kain pada alat bentangan kain dan ukuran
diameternya terlalu besar sehingga membutuhkan pembenahan dan
pengecatan ulang
5.2. Tindaklanjut untuk Mengatasi Hambatan
Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah:
1. Mengatasi permasalahan komunikasi pihak yang kami hubungi adalah
kepala Desa Gladag untuk menghubungi masyarakat, sedangkan untuk
pelatihan penjualan melalui Instagram kami fokuskan ke istri Pak Amrin
(mitra).
2. Menghungi ulang pihak pemerintahan desa pada H-1 kegiatan dan meminta
maaf mengenai kesalahan yang terjadi.
3. Memindahkan posisi pengunci dan mengecilkan ukuran diameternya
hingga sebesar 0,2 cm, kemudian mengecat ulang bekas pengelasan.
23
---Halaman ini sengaja dikosongkan--
24
BAB 6
KESIMPULAN
6.1. Kesimpulan
Kesimpulan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah pelatihan
membatik membantu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan membatik
peserta pelatihan. Hal ini dibuktikan dengan 3 dari 5 peserta pelatihan sudah mampu
menghasilkan batik dengan hasil yang baik. Adanya tenaga kerja terampil dan hibah
alat membatik mendorong peluang terbukanya bisnis baru maupun terjalinnya kerja
sama dengan industri yang sudah ada, sehingga berpotensi meningkatkan
pendapatan masyrakat. Sedangkan bagi batik Nozzah, degan semakin dikenal oleh
masyarakat mendorong peningkatakan omset usaha. Dampak sosial dari kegiatan
ini adalah terjalinya relasi antara mahasiswa dengan masyarakat, industri, dan
pemerintahan. Selain itu, pelatihan membatik merupakan bentuk usaha
melestarikan warisan budaya.
6.2. Saran
Harapan ke depannya peserta pelatihan dapat melanjutkan kegiatan
membatik secara mandiri dan membentuk kelompok ibu-ibu pengrajin batik tulis,
sehingga kegiatan semakin terorganisir dan arah tujuannya semakin jelas. Kegiatan
ini baikknya dilengkapi dengan buku panduan membatik untuk mempermudah
mempelajari teknik membatik yang lebih beragam. Bagi pemerintah desa setempat
hendaknya membantu mempromosikan hasil kerajinan warga setempat dengan
menggunakan produk tersebut dan mengadakan kegiatan pameran.
25
--- Halaman ini sengaja dikosongkan---
26
DAFTAR PUSTAKA
27
Untari, D., & Fajariana, D. E. 2018. Strategi Pemasaran Melaui Sosial Media
Instagram (Studi Deskriptif pada Akun @Subur_Batik). Widya Cipta.
2(2):271-278. https://doi.org/10.31294/widyacipta.v2i2.4387 (diunduh
pada 7 November 2020)
Wulandari, A. 2011. Batik nusantara. Yogyakarta: Andi yogyakarta
28
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data-data Pendukung
DOKUMENTASI KEGIATAN
Hasil Survei : Alat bentangan kain Hasil survei: Kondisi alat bentangan kain
(2 April 2020) (2 April 2020)
Hasil survei: Kondisi Ibu-ibu di Desa Gladag Pengelasan dan pengecatan ulang
(2 April 2020) (25 Juni 2020)
29
Kegiatan Pelatihan Mencanting Kegiatan Pelatihan Mencanting
(12 Juli 2020) (12 Juli 2020)
30
Penyerahan Alat Bentangan Kain kepada Mitra Foto Bersama Panitia dan Peserta Kegiatan
(26 Juli 2020) (26 Juli 2020)
Instagram Batik Nozzah Sebelum Pelatihan Instagram Batik Nozzah Sesudah Pelatihan
7 Agustus, 2020 7 Agustus, 2020
31
BUKTI PUBLIKASI MEDIA MASSA
32
Lampiran 2. Berita Acara Ujian PKM
33
N
34
Lampiran 3. Lembar Revisi Ujian
35
Lampiran 4. Kartu Kendali Bimbingan PKM
36
H
37
H
38
Lampiran 5. Lembar Kerja Harian
39
H
40
B
41
B
42
B
43
B
44
B
45
B
46
H
47
H
48
Lampiran 6. Surat Keterangan Selesai PKM
49
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
50