Anda di halaman 1dari 1

SKENARIO KASUS 1

 Seorang apoteker yang bekerja di Instalasi farmasi sebuah rumah sakit di Yogyakarta, sedang
melakukan tugas sebagai farmasi klinik di bagian rawat inap. Apoteker akan melakukan rekonsiliasi
obat pada pasien yang baru masuk ke rawat inap.
 Pasien adalah Tn.H (35 th, 54kg) datang ke Rumah Sakit dengan keluhan demam hari ketiga, disertai
dengan mual muntah. Tn. H memiliki riwayat penyakit TB dan sedang dalam pengobatan.
 Lakukan rekonsiliasi obat untuk memastikan obat pasien sudah benar dan mencegah medication
error selama di RS!

Hasil Pemeriksaan Fungsi Hati


Hasil
SGOT 115
SGPT 184

Pengobatan yang diresepkan dokter di RS (hari pertama):


Paracetamol 3x500 mg, infus NaCl

SKENARIO KASUS 2
 Seorang apoteker yang bekerja di Instalasi farmasi sebuah rumah sakit di Yogyakarta, sedang
melakukan tugas sebagai farmasi klinik di bagian rawat inap. Apoteker akan melakukan rekonsiliasi
obat pada pasien yang baru saja masuk bangsal Mawar.
 Pasien adalah Ny SM (52 th, 64kg) datang ke Rumah Sakit melalui IGD pada tanggal 18 Februari 2021
dengan kondisi lemas hingga tidak mampu berjalan sendiri, mual, pucat dan nyeri ulu hati. Hasil
pemeriksaan menunjukkan Hb pasien 8,8 g/dL. Pasien memiliki riwayat HT, DM dan sirosis hati.
Pasien kemudian diberikan transfusi darah. Saat ini pasien sudah lebih stabil namun mengalami asites
sedang
 Lakukan rekonsiliasi obat kepada pasien

SKENARIO KASUS 3
 Seorang apoteker yang bekerja di Instalasi farmasi sebuah rumah sakit di Yogyakarta, sedang
melakukan tugas sebagai farmasi klinik di bagian rawat inap. Apoteker akan melakukan rekonsiliasi
obat pada pasien yang baru masuk rawat inap hari ini.
 Pasien adalah Tn L (67 th, 64kg) masuk ke RS karena akan melakukan operasi pengambilan pen pada
bagian kakinya. Keluhan lain yang dirasakan adalah sakit pada bagian ulu hati sejak seminggu terakhir
 Lakukan rekonsiliasi obat untuk memastikan obat pasien sudah benar dan mencegah medication
error selama di RS!

SKENARIO KASUS 4
Seorang perempuan (Ny. S) usia 58 tahun masuk rumah sakit dengan kondisi lemas dan pucat dengan
gejala hematemesis dan melena. Pasien didiagnosis oleh dokter dengan hematemesis melena et causa
Peptic Ulcer Disease (PUD). Pasien mendapatkan infus NaCl dan nasogastric tube untuk mengeluarkan
darah di lambung. Selama di IGD pasien diberikan injeksi asam traneksamat dan pantoprazol.

Hasil pemeriksaan lab pada hari pasien masuk rumah sakit menunjukkan hasil sebagai berikut:
Parameter Hasil Nilai Normal
HB 10,8 g/dL 12 – 15 g/dL
GDS 168 mg/dL < 180 mg/dL
Kolesterol total 187 mg/dL < 200 mg/dL

Anda sebagai apoteker di farmasi rawat inap akan melakukan rekonsiliasi pada pasien ini.

SKENARIO KASUS 5
Seorang perempuan (Ny. B) usia 55 tahun masuk rumah sakit dengan kondisi lemas separo badan dan
kesulitan berbicara (pelo) sejak semalam. Pasien didiagnosis oleh dokter dengan stroke iskemik akut.
Pasien kemudian diresepkan aspirin 1x80 mg dan sitikolin 2x500 mg.

Hasil pemeriksaan lab pada hari pasien masuk rumah sakit menunjukkan hasil sebagai berikut:
Parameter Hasil Nilai Normal
GDS 230 mg/dL < 180 mg/dL
Kolesterol total 162 mg/dL < 200 mg/dL

Anda sebagai apoteker di farmasi rawat inap akan melakukan rekonsiliasi pada pasien ini.

Anda mungkin juga menyukai