OONISIS 2
Salmonellosis
3
Brecellosis
4
Antrax
Penjelasan
Antrax
Penyakit radang limpa
• Radang limpa
• Penyebab ; bakteri bacillus antharicis
• Bakteri bacillus antharicis : bentukya batang, berukuran 1-1,15 mikro, ae
robe,gram positif
• Bakteri ini mengubah diri menjadi spora jika bersinggungan dengan oksi
gen
• Spora ini bisa hidup di daerah basa dn tanah berkapur
• Spora dapat diterbangkan angin dan hanyu aliran air kemudian mencem
ari bai air, pakan, rumput, dll).
1 . Pada hewan
• Bersifat Akut/akut pada sapi, kerbau, & kuda mengalami septicemia
• Kemudian mati mendadak mengeluarkan darah hitam pekat tidak mengu
mpal dari anus, hidung, telinga
• Gejala yang nampak pada hewan :
a ) Per akut : sangat mendadal, sering terjadi pada domba, kambing, hewa
n mengalami pendaraan pada otak, hewan berputar@, gigi gemetak, kel
uar darah dari luabang-lubang alamiah tubuh
b ) Akut ; damam tinggi 41-42 derajat, gelisah, sesak panas, detak jantung c
epat tetapi lemah, kejang kemudian mati 1-3 harisetelah tampak gejala k
linis. Pada sapi ; pembengkakan sangat cepat didaerah leher, dada, sisi
perut, pigggang dan kelamin.
c) Kronis ; luka pada lidah & tenggorokan, biasa terjadi pd babi, sapi, kuda,
anjing. Penyakit berakhiran setelah 2-5 hari. Pada sapi berlangsung 2-3
bulan.
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI 7
Gejala Klinis Antrax
Gejala
2. Pada manusia
c ) Tipe paru ; demam, sesak nafas, btuk darah; inhalasi antrax mula-mula r
ngan, syok terjadi dalam 3-5 hari kemudian mati
d ) Tipe otak ; demam sakit kepala, kaku duduk, kesadran menurun & kejan
g POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI 8
Gejala Klinis Antrax
Diagnosis Laboratorium & penanganan & pengendalian
• Pemeriksaan sedia apus ( lesi kulit, pus ,darah tinja, sputum), kultur, inok
ulasi pada hewan coba, serta dengan identifikasi cepat dari organisme d
engan menggunakan tes imunodiagnostik, ELISA & PCR
• Sumber penularan :
Binatang pengerat ( tikus) atau binatang mamalia
Binatang ini dapat mengeluarkan lestospira tertentu dalam jangka wakt
u yang lama tanpa gejala
• Cara Penularan ;
Lestospira dikeluarkan melalui air seni binatang yg mengindap dan dap
at brtahan lama sehingga mencemari lingkungan air
pH air normal dapat bertahan 4 minggu (musim hujan)
• Penularan ;
Kontak langsung dengan urine hewan terinfeksi bisa masuk melalui kuli
t yang lecet, luka (selaput mukosa)
Penularan juga bisa melalui makanan & minuman ( lingkungan air, tana
h yg tercemar
1 . Anicteric leptospirosis :
b ) Fase 2 ; gejala bervariasi, 1-3 hari setelah terinfeksi timbul gejala siste
m syaraf pusat (kurang respon dgn kedaan sekitar). Diagnosa ini deng
an pemeriksaan urin pada hari ke 10
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI 13
Gejala Klinis Leptospirosis
Diagnosis Laboratorium & penanganan & pengendalian
Pencegahan ;
• Sifat bakteri ; gram negatif. Tidak mempunyai spora, motil (tidak bergera
k) dan tidak memiliki selubung
• Penularan ;
2 . Pada hewan ; pakan terkontaminasi, susu, serta feses. Pada unggas salm
onella terjadi kontak langsung dengan unggas lain.
Diagnosis;
• Pemeriksaan darah pada saat demam tinggi, feses dan urine
• Diagnosa dilakukan dengan kultur media (mikrobiologi) dan serologi dengan tes wid
al dan elisa.
• Pemeriksaan darah akan tampak limfositosis, leukopenia, eosinofil, anemia & trombo
sitopemia. Tes wedal (+) bila titer antigen -0>1/200.
Terapi/ perawatan ;
1 . Isolasi penderita
2 . Desinfeksi pakaian & eksreta
3 . Perawatan yang baik dapat mencegah komplikasi
4 . Bedrest sesuai pnurunan suhu ( kurang lebih 2 minggu sampai suhu normal)
5 . Diet dengan makanan yang cukup cairan, berkalori & protein tinggi, tidak berserat
• Penularan ;
Hewan
Manusia ; masa ikubasi bisa 5-60 hari (1-2 bulan). Gejala ; sakit kepala, le
mak, berkeringat,, mengigil, depresi, kehilangan berat badan, da
n sakit seluruh tubuh
• Serum positif perlu uji dilanjut dengan uji reaksi pengikatn komplemen/
elisa