4. Sebutkan sifat Hak Cipta dan Jangka Waktu Perlindungan Hak Cipta!
Sifat Hak Cipta :
hak cipta dianggap sebagai benda bergerak dan tidak berwujud
hak cipta dapat dialihkan seluruhnya atau sebagian, bila dialihkan harus
tertulis (bisa di notaris atau di bawah tangan)
hak cipta tidak dapat disita, kecuali jika diperoleh secara melawan hukum
Jangka Waktu Perlindungan Hak Cipta :
Selama hidup pencipta dan terus berlangsung hingga 50 tahun setelah
pencipta meninggal dunia.
50 tahun sejak diumumkan/diterbitkan untuk program komputer,
sinematografi, fotografi, data base dan karya hasil pengalihwujudan,
perwajahan karya tulis, buku pamflet, dan hasil karya tulis yang dipegang
oleh badan hukum.
Tanpa batas waktu: untuk pencantuman dan perubahan nama atau nama
samaran pencipta.
Merek Jasa
Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-
sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis
lainnya.
Merek Kolektif
Merek Kolektif adalah merek yang digunakan pada barang atau jasa
dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa
orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan
dengan barang atau jasa sejenis lainnya.
Dengan demikian pada saat ini permasalahan HKI tidak dapat dilepaskan dari
dunia perdagangan dan investasi. Pentingnya HKI dalam pembangunan ekonomi
dan perdagangan telah memacu dimulai era baru pembangunan ekonomi yang
berdasar ilmu pengetahuan.
2. Diagram PERT
Seperti juga dalam menggunakan diagram Gantt, dalam menggunakan diagram
PERT, untuk setiap kegiatan perlu ditentukan durasi atau periode waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikannya. Denan cara ini dapatlah ditentukan waktu
yang diperlukan dalam melakukan kegiatan produksi.
Kerugian
Tidak selamanya prototype dapat disesuaikan dengan mudah
Proses analisis dan perancangan yang terlalu singkat
Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah
3. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun
sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah
keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping diperbaiki dengan
mengulang langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan system
Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam
bahasa pemrograman yang sesuai.
5. Menguji system
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus
dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box,
Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan
yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka
mengulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan system
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan
1. Proses analytic
Dalam proses ini satu barang dapat diproses menjadi jenis barang lain (misalnya
karet menjadi alat pelampung, bola, dan sarung tangan).
2. Proses synthetic
Adalah proses membentuk suatu barang dari beberapa jenis bahan mentah
(contohnya sepatu yang membutuhkan bahan perekat, karet, dan kulit)
3. Proses continuous
Adalah proses yang terus menerus berlaku untuk menghasilkan barang yang
sama. Contohnya adalah mesin penggilingan padi atau proses membuat sarung
tangan karet.
4. Proses intermitten
Adalah proses produksi di mana mesinnya selalu disesuaikan dengan bentuk
barang yang ingin dibuat. Contohnya adalah mesin yang digunakan untuk
membuat perabot.
Setiap proses produksi mempunyai tiga tujuan penting : menigkatkan efisiensi,
meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kualitas.
3. Produksi Terus-Menerus
Ini adalah kegiatan produksi yang melakukan pengolahan berbagai bahan baku
secara bertahap hingga menjadi suatu barang jadi, dimana prosesnya
berlangsung secara terus menerus. Misalnya, pabrik yang memproduksi kertas,
gula, karet, dan lain-lain.
4. Produksi Berselingan
Ini adalah kegiatan produksi yang mengolah bahan-bahan baku dengan cara
menggabungkannya menjadi suatu barang jadi. Misalnya proses pembuatan
sepeda motor, dimana setiap bagiannya diproduksi secara terpisah (stir, ban,
mesin, knalpot, dan lainnya). Proses penggabungan bagian-bagian tersebut
menghasilkan sebuah sepeda motor.