PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan permasalahan yang dihadapi. Seperti yang dikatakan oleh Sagala (2010: 4)
merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah
dalam melakukan tindakan nyata berupa bimbingan, pengajaran atau latihan yang
mengajar.
proses pembelajaran agar peserta didik dapat mengembangkan potensi yang ada
perubahan diri yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mampu menjadi
dan daya pikir yang terjadi setelah mengalami proses belajar. Di dalam dunia
Pendidikan formal dilakukan di lingkungan sekolah seperti belajar dari TK, SD,
dan hal buruk yang berpengaruh pada kepribadian seseorang dalam kehidupannya.
seperti dikatakan oleh Yamin (Maonde dkk, (2012: 11))“remarked that school is
problems in the daily life” yang artinya mengatakan bahwa sekolah adalah
laboratorium bagi siswa untuk menguji dan menyelidiki sesuatu untuk mengatasi
rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran matematika. Akan tetapi dalam dunia
pendidikan, salah satu disiplin ilmu yang wajib dikuasai adalah matematika.
masa yang akan datang. Sehingga belajar matematika juga merupakan kegiatan
yang sangat dianjurkan. Matematika adalah sebagai sumber dari ilmu yang lain.
dalam sistem pendidikan karena matematika sebagai ilmu dasar yang dibutuhkan
pada Peraturan Menteri No 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan
kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta
didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif,
serta kemampuan bekerja sama. Seperti yang dikatakan oleh Kulsum dan
maupun di rumah.
Saat ini masih banyak generasi bangsa yang belum mencapai target sesuai
pembelajaran lebih sering terpusat pada guru. Dimana sebagian guru tidak
mengakibatkan materi pelajaran tersimpan di otak dalam bentuk hafalan saja. Cara
belajar seperti ini bukanlah cara belajar yang diinginkan terutama dalam
4
pembelajaran matematika. Jika proses berpikir peserta didik tetap dibatasi maka
dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke peserta didik. Saat ini masih banyak
generasi bangsa yang belum mencapai target sesuai dengan tujuan pendidikan
terpusat pada guru yang mana guru tidak memberikan kebebasan peserta didik.
Dalam proses belajar matematika juga terjadi proses berpikir yang baik,
sebab seseorang dikatakan berpikir apabila orang itu melakukan kegiatan mental,
dan orang yang belajar matematika pasti melakukan kegiatan mental. Secara
pemecahan masalah.
Merujuk pada lebih dari satu fakta yang menunjukkan rendahnya hasil
belajar matematika dan pentingnya matematika maka berbagai pihak terkait perlu
mengevaluasi keyakinan mereka sendiri. Jadi, bepikir kritis bukan hanya tindakan
diterima.
tidak akan langsung mengambil suatu keputusan tanpa suatu pertimbangan akan
tetapi keputusan yang diambil akan sesuai dengan pemahaman yang dimiliki dari
hasil analisa pemikiran dan dengan penuh pertimbangan, sehingga keputusan yang
didik melakukan aktivitas belajar. Dalam hal ini sudah tentu peran guru sangat
baik. Untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik
pula. Itulah maka para ahli psikologi pendidikan mulai memperhatikan soal
motivasi yang baik. Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa motivasi tidak pernah
Salah satu peranan motivasi bagi peserta didik yaitu untuk berkompetisi
baik dengan dirinya atau dengan orang lain untuk melakukan aktivitas tertentu
dalam mencapai tujuan tertentu, dalam hal ini adalah hasil belajar yang tinggi.
Sehingga dalam kegiatan belajar kalau tidak melalui proses dengan didasari motif
yang baik, atau mungkin karena rasatakut, terpaksa atau sekedar seremonial, jelas
akan menghasilkan hasil belajar yang semu, tidak otentik dan tidak tahan lama.
6
Belajar Matematika”.
B. Identifikasi Masalah
pendidikan di Indonesia?
6. Adakah pengaruh berpikir kritis dan motivasi belajar terhadap hasil belajar
C. Batasan Masalah
kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, supaya masalah tidak
berkembang lebih jauh dan melebar maka penulis membatasi pembahasan hanya
pada berpikir kritis dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh berpikir kritis dan motivasi belajar terhadap hasil
belajar matematika?
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
terhadap hasil belajar matematika, manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
1. Kegunaan Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut
2. Kegunaan Praktis
G. Sistematika Penulisan
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
HIPOTESIS PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan berisi landasan teori, hasil penelitian yang
pembahasan.