Anda di halaman 1dari 12

1.

SEJARAH PENEMUAN SEL, TEORI-TEORI SEL DAN KONSEP


SEL
A. SEJARAH PENEMUAN SEL
Beberapa saintis turut memberikan konstribusi terhadap konsep
sel. Antonie Van Leeuwenhoek  (1632-1723), ahli mikroskop berkebangsaan
Belanda merupakan orang pertama yang membuat dan menggunakan mikroskop
untuk mempelajari berbagai objek biologi. Melalui mikroskopnya ia bisa melihat
benda-benda mikroskopis yang bergerak di dalam air kolam. Sifat
keingintahuannya telah mendorongnya untuk mempelajari benda-benda lainnya.
Misalnya mempelajari darah, semen (cairan mani), feses dan email gigi. Anntoni
Van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang melihat sel-sel tunggal dan
mengakuinya sebagai satuan-satuan kehidupan. Saat itu ia tidak menyebutnya
sebagai sel melainkan sebagai hewan-hewan kecil, yang ia lihat bergerak-gerak di
dalam air. 
Istilah sel pertama kali di perkenalkan oleh Robert Hooke (1635-1703),
ilmuan berkebangsaan inggris yang ternyata juga tertarik dengan Leeuwenhoek
tentang dunia mikroskopis. Untuk itu ia memilih mempelajari sayatan tipis dari
gabus, suatu jaringan yang berasal dari kayu pohon ek. Ia melihat suatu massa
persegi berupa kotak-kotak kosong, yang mengingatkannya pada suatu bentuk
sekat-sekat ruang atau kamar sehingga ia menyebutnya dengan istilah sel (cellula
= kamar). Penggunaaan istilah sel tersebut berlangsung pada tahun 1666 (sebagian
mencatatnya tahun 1665).
Pada tahun 1838, Mathias Jakob Schleiden, seorang ahli botani
menyatakan bahwa semua tumbuhan tersusun atas satuan-satuan kecil seluler.
Pada tahun 1839, pendapat yang sama juga di kemukakan oleh Theodor Schwann,
seorang ahli zoologi yang menyatakan bahwa semua hewan terdiri atas sel-
sel.Schleiden dan Sechwann, keduanya berkebangsaan Jerman merumuskan suatu
generalisasi yang kemudian berkembang menjadi teori sel. Mereka
mengemukakan bahwa semua tubuh tumbuhan dan hewan tersusun atas sel-sel.
Sel adalah unit terkecil struktural dan fungsional dari semua organisme.
Selanjutnya, Rudolf Virchow (1858) melengkapi rumusan teori sel tersebut
dengan temuannya, bahwa setiap sel berasal dari sel-sel yang telah ada
sebelumnya, omnis cellula e cellula.
Segera setelah istilah sel di kenal, di kemukakan pula bahwa bagian
penting dari sel adalah bagian dalam dari dinding sel (isi sel). Isi sel terdiri atas
materi hidup yang di kenal dengan istilah protoplasma, berarti zat pertama yang di
bentuk. Istilah protoplasma ini pertama kali di perkenalkan pada tahun 1839 oleh
J. Purkinye, seorang ahli fisiologi. Seiring dengan perkembangan mikroskop
cahaya dan mikroskop elektron, serta teknik pewarnaan yang lebih maju maka
terungkap dalam protoplasma terdapat beberapa struktur yang biasa di sebut
organel. Tugas utama organel berhubungan dengan struktur organel tersebut.
B. TEORI-TEORI SEL
1) Teori sel Menurut Robert Hooke (1665)
Penemu sel,setelah mengamati sayatan gabus kering. Pada awalnya sel
digambarkan pada tahun 1665 oleh seseorang ilmuwan Inggris Robert
Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang
dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa latin cellula yang
berarti rongga/ruangan.Pada tahun 1835 sebelum teori sel merupakan unit
organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena
itulah, sel dapat berfungsi secara autunom asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi.
2) Teori sel Menurut Schleiden (1804-1881) dam T. Schwann(1810-
1882).
Schleiden berpendapat bahwa setiap tubuh tumbuhan tersusun atas sel.
sedangakan Schwann berpendapat setiap tubuh hewan tersusun atas sel.
Berdasarkan pendapat Kedua pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa sel
merupakan unit struktural (Penyusun) Tubuh organisme. Organisme yang
tubuhnya tersusun atas satu sel disebut dengan organisme uniseluler.
seperti amoeba, Paramecium dan Chlamydomonas. Organisme yang
tubuhnya tersusun atas banyak sel di sebut dengan Multiseluer. Misalnya
Porifera, Coelenterata dan Mamalia.
3) Teori sel Menurut Max Schultze (1825-1914)
Maz Schultze berpendapat bahwa protoplasma merupakan struktur dasar
makhluk hidup dan merupakan bagian penting dari sel. Dibagian inilah
seluruh proses hidup berlangsung. selanjutnya, teori sel ini hanya
menyatakan bahwa sel tidak hanya sekedar sebagai penyusun, tetapi sel
juga merupakan kesatuan (unit) Fungsional kehidupan.
4) Teori Sel Menurut Rudolf Virchow (1858)
Rudolf Virchow berpendapat bahwa setiap sel berasal dari sel sebelumnya
(omnis cellulae cellula). Proses pertumbuhan pada organisme bersel,
Banyak terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran
sel-sel yang menyusun tubuh organisme tersebut. Akibatnya, berkembang
an teori sel baru yang menyatakan bahwa sel merupakan unit (kesatuan)
Pertumbuhan.
5) Robert Brown (1812)
Biolog Skotlandia, pada penemuannya menemukan benda kecil terapung
dalam cairan cell yang ia sebut nukleus. Nukleus sendiri merupakan inti
dari cell.
6) Felix Durjadin (1835)
Pada penemuan sejarah tentang cell ini beranggapan bahwa bagian
terpenting cell adalah cairan cell yang sekarang disebut protoplasma.
Protoplasma sendiri merupakan bagian hidup dari cell yang dikelilingi
oleh membran cell.
7) Johanes Purkinye (1787–1869)
Orang pertama yang mengajukan istilah protoplasma yang merupakan
bagian dari cell untuk menamai bahan embrional cell telur.
 bertujuan untuk membedakan antara bagian yang hidup dengan
dinding sel yang mati
 satu tipe yang lebih kental dan lebih gelap dari keadaan sekitarnya
disebut nukleus
 sedang tipe lain yang tampak lebih cair/bersifat koloid disebut
sitoplasma
8) Thomas Huxley
Sel merupakan kesatuan fisik kimia
9) Watson dan Crick (1953)
Sel merupakan kesatuan hereditas
10) Hanstein(1880)
Sel merupakan kantong yang berisi organel
11) Lynn Margulis(1981)
terdapat simbiosis di dalam evolusi sel
12) Edmund B Wilson (1983)
Sel sebagai kesatuan hereditas(penurunan sifat)
13) Rene Dutrochet (1987)
sel sebagai kesatuan pertumbuhan
14) Felix Dujardin (1835)
isi sel berupa cairan (terdapat sitoplasma)
15) Eduard Strasburger & Walter Fleminggo
sel sebagai unit reproduksi makhluk hidup
16) Henri Dutrochet (1776-1843)
Hubungan antara sel sel tumbuhan dengan hewan eksplisit dan sel bukan
hanya unit struktural tetapi juga fisiologis.
17) Marcello Malpighi (1675-1847)
Sel adalah unit penyusun tumbuhan yang ia sebut utricle
18) Walter Flemming (1843-1913) & Eduard Strasburger (1875)
Sel merupakan kesatuan reproduksi dari makhluk hidup
19) C Bernard
Inti sel bertugas mengatur pekerjaan sel dan merupakan struktur
terpenting sel
20) Teori sel Akibat Ditemukanya Alat Bantu Canggih
pada akhir abad ke-19 dengan ditemukanya berbagai alat bantu canggih,
seperti mikroskop elektron, mikrotom, berbagai cara fuksasi dan cara
pewaarnan berbagai bagian sel, dapat diketahui bahwa di dalam
protoplasma ditemukan berbagai organel, misalnya kromosom.
Kromosom adalah yang terdapat di dalam inti sel. Didalam kromosom
ditemukan faktor pembawa sifat yang di sebut dengan Gen. Maka
munculah teori baru yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan
(unit) hereditas.
C. KONSEP SEL
Sel merupakan suatu protoplasma pembangun kehidupan. Sel merupakan
unit struktural dan unit fungsional kehidupan. Sel merupakan satu kesatuan
kehidupan. Pada dasarnya, semua bentuk kehidupan di bumi disusun oleh sel.
Mereka ada yang di kenal sebagai organisme uniseluler (bersel satu) dan ada pula
yang berupa organisme multi seluler (bersel banyak). Pada organisme
multiseluler, setiap sel tidak berdiri sendiri, melainkan bersatu menjadi bagian
yang lebih besar. Dengan adanya pembagian kerja, sel-sel yang berbeda mampu
melakukan tugas yang bersifat khusus.
Karakteristik sel:
a. Sel sangat kompleks dan terorganisir
b. Sel mempunyai program genetik
c. Sel membentuk dan menggunakan energi
d. Sel mampu menghasilkan berbagai macam reaksi kimia
e. Sel mampu melakukan aktivitas mekanik
f. Sel mampu merespon stimuli
g. Sel mampu mengatur diri
h. Sel mampu membelah diri
Jadi konsep tentang sel secara singkat adalah sel merupakan kesatuan
struktural, fungsional, dan herediter yang terkecil; semua organisme, tumbuhan,
hewan, dan mikrobia terdiri dari sejumlah sel dengan sekresinya; sel hanya
berasal dari sel sebelumnya, setiap sel memiliki kehidupannya sendiri di samping
peranan gabungan di dalam organisme multisel.

2. METODE PENGAMATAN SEL


Ukuran sel sangat  kecil, dan orgaisasinya  rumit. Sehingga sulit untuk
mengamati strukturnya ,mengungkapkan komposisi molekulnya, dan menjelaskan
fungsinberbagai komponenya. Oleh karena itu dibutuhkan metode yang khusus
untuk mengamati sel. Banyak tekhnik yang telah dikembangkan untuk mengamati
sel. Diantara banyak tekhnik tersebut berikut adalah 10 metode mengamati sel.
1.       Mikroskopis
Sel dan jaringan dalam tubuh yang ukurannya sangat kecil, tidak mungkin dapat
dilihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu perlu dibantu oleh mikroskop.
Mikroskop adalah alat yang dapat memperbesar bayangan benda yang diamati,
sehingga benda yang sesunggunya kecil dapat dilihat. Mikroskop mempunyai
beragam perbesaran dari ratusan sampai puluhan ribu kali, sehingga dapat
membantu kita dalam mengamati preparat yang kecil.
2.       Mikroteknik
Agar sel dapat diamati secara rinci dan jelas bagian-bagiannya di bawah
mikroskop, sel harus dibuat bentuk preparat  yang tipis terlebih dahulu. Jaringan
difiksasi, diiris/ disayat ( dengan alat yang bernama mikrotom), diwarnai, lalu
diletakan pada kaca objek dan ditutup dengan kaca penutup. Semua rangkaian
proses tersebut disebut dengan mikroteknik.
3.       Biakan sel
Metode pengamatan sel  ilakukan untuk mengamati metabolisme dan proses
pembelahan sel, baik sel normal maupun abnormal. Dilakukan dengan menanam
sel atau jaringan hidup yang diambil dari dalam tubuh ke dalam media yang
sesuai. Media yang dipakai antara lain serum darah dan ekstrak jaringan embrio,
yang lebih praktis dengan media sintetis.
4.       Sitokimia
Metoda pengamatan sel dengan cara memberi enzym pada jaringan, lalu hasilnya
dilihat dengan mikroskop. Metode ini dilakukan untuk melihat fungsi suatu
organel yang terdapat di dalam sel, karena susunan kimia sel dapat diamati dengan
adanya reaksi yang menghasilkan senyawa tak larut dan berwarna khas. Untuk
mengamati reaksi kima dapat dipakai mikroskor cahaya maupum mikroskop
elektron.
5.       Biokimia
Metode ini dilakukan dengan cara menganalisis susunan kimia organel dalam
tabung reaksi di labolatorium. Yaitu dengan melakukan sentrifugasi pada sel,
yang akan menghasilkan endapan sel untuk kemudian dianalisis secara kimiawi.
6.       Sitogenetik
Metode pengamatan dengan cara melihat susunan  genetik secara khusus.
Disamping membuat kariotipenya, juga mengamati susunan DNA sel, sifat
kromosom ketika masih berupa kromatin, terjadinya pindah silang kromosom,
melakukan hybrid (kawin silang), membuat peta kromosom, dll. Dan mempelajari
pengaruh lingkungan , radiasi, dan bahan kimia terhadap suatu sel.
7.       Freeze-fracture
Termasuk juga kedalam jenis metode pengamatan ini adalah freeze- etching .
Metode pengamatan dilakukan dengan  membekukan sel atau jaringan secara
mendadak dalam cairam nitrogen dengan suhu – 180 ⁰ lalu dipecahkan di ruang
hampa udara dengab pisau logan yang tajam. Kemudian dibuat replika atau
cetakan dari permukaan fragmen sel tersebut. Cetakan dibuat dari bahan karbon
dan platina atau emas yang dipanaskan dalam ruang hampa udara. Sel atau
jaringan kemudian dilarutkan , kemudian dilepaskan hari cetakan dengan memberi
asam pekat di ruangan berudara, maka jadilah cetakan fragmen sel untuk
dipelajari.
8.       Sentrifugasi
Metode dilakukan dengan menghancurkan ( meghomogenkan ) sel atau jaringan
di dalam alat sentrifugasi. Alat sentrifugasi dapat diatur kecepatannya, makin
tinggi kecepatan makin besar gaya gravitasinya, maka makin kuat gaya
pengendapannya. Orgael atau pecahan dari sel akan mengendap sesuai bengan
berat jenisnya, besar dan bentuk butiran. Oganel dengan berat jenis teringan akan
membentuk suspensi, dan yang berat akan mengendap. Kemudian disaring, dan
diputar lagi dengan menambah kecepatan  maka akan didapat organel dengan
berat jenis yang lebih besar dari endapan pertama dan begitu seterusnya. Tiap
endapan dianlisis struktur dan komposisi kimiawinya.
9.       Autoradiografi
 Sel atau jaringan diberi bahan radioaktiv “isotop” dan diberi warna denga perak
bromida, kemudian dipotret lalu diamati dibawah mikroskop.
10.   Difraksi sinar x
Sel disinari dengan sinar X lalu dibuat potretnya. Metode ini lazim digunakan
dalam biologi molekuler. Cara ini dipakai untuk menganalisis susunan kimia
protein, DNA, dan RNA.

3. SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA SEL


A. UNSUR-UNSUR PEMBANGUN SEL
No Unsur Senyawa Fungsi untuk sel hewan Fungsi untuk sel tumbuhan
.
1 H,C,O,N Sintesis untuk senyawa organik
seperti protein, lipid dan asam
nukleat
2 S Komponen penting dari beberapa
protein
3 Na Mengatur tekanan osmotik
4 Mg -Berperan dalam sintesis protein -Dibutuhkan oleh kloropil
-Berperan sebagai kofaktor dari untuk melakukan sintesis
beberapa enzim - Mengaktifkan enzim
dalam sel
5 Ca -Dibutuhkan untuk membentuk - Sintesis pada dinding sel
tulang yang kuat dan gigi ( selulosa)
-membentu kontraksi pada sel otot -Mmebantu memelihara
-meningkatkan penggumpalan sifat semipermeabel pada
darah membran plasma
6 Fe Berperan dalam sintesis -Sintesis pada klorpil
hemoglobin dan pernapasan enzim -Berperan sebagai
pembawa elektron selama
proses photosistesis dan
respirasi
7 P Membentuk tulang yang kuat dan -Berperan dalam
gigi pembentukan bunga dan
Mendorong kontraksi pada sel otot biji
Sintesis pada ATP -Meningkatkan
Merupakan komponen penting dari pembelahan sel
asam..... -Sintesis ATP dan asam...
8 K Berperan dalam kontraksi otot dan Menyintesis
transmisi implus saraf karbondioksida
Mengaktifkan
beberapaenzim
9 Cl Sistesis asam hidrolik oleh Melakukan potolisis pada
kelenjar.......dalam lambung air selama berlangsungnya
reaksi cahaya pada
fotosisntsis
10 Kerbohidrat -Sumber energi utama bagi sel -Sumber energi utama bagi
-Menjadi komponen pembenturk sel
makro molekul yang lain -Komponen penyususn
dinding sel dan membran
sel serta sitoplasma
11 Lemak -Cadangan energi selain -Penyusun minyak
karbohidrat dan protein tumbuhan
-Penyususn utama membran sel -Mengurangi penguapan
-Pelarut vitamin A,D,E,K air
12 Protein -Komponen penting penyusun -Sebagai cadangan
enzim,hormon, antobodi,dll makanan
-Memperbaiki sel-sel yang rusak -Membangun dan
dan membangun jaringan memperbaiki jaringan
-komponen penting penyususn
membran sel
13 Asam Nukleat -DNA= pembawa infoemasi -DNA= pembawa
genetik dari generasi ke generasi infoemasi genetik dari
-RNA= berperan dalam proses generasi ke generasi
sisntesis protein -RNA= berperan dalam
proses sisntesis protein
14 Air -Sebagai pelarut senyawa-senyawa -Media pengangkut
kimia dalam sel mineral
-Komponen terbesar sitoplasma -Komponen terbesar
-Menjaga homeostatis sel sitoplasma
-Pelarut Vitamin B dan C -Pelarut Vitamin B dan C

B. SENYAWA PEMBANGUN SEL


 Senyawa Organik yang menyusun sel antara lain :
1.Karbohidrat, yang tersusun atas unsure utama C ( karbon ) , H
( hydrogen ) dan O ( oksigen ). Peran utama dari komponen ini adalah
sebagai sumber energi utama bagi sel.
2.Protein, yang tersusun atas unsure utama utama C ( karbon ) , H
( hydrogen ) , O ( oksigen ) dan N ( nitrogen ) ditambah S ( sulfur ) dan P (
Phosphor ) sebagai unsure tambahan. Senyawa yang satu ini merupakan
unsure organic terbesar yang menyusun sebuah sel.
3.Lemak ( biasa juga disebut lipida ), yang tersusun atas unsure C ( karbon
) , H ( hydrogen ) , O ( oksigen ). Peran utama lemak dalam sel adalah
pembentuk membrane sel bersama protein, mengatur sirkulasi lemak yang
lain, dan sumber cadangan energi bagi sel.
 Senyawa an organic yang menyusun sel antara lain :
1. Air ( H2O ), yang mempunyai peranan antara lain : sebagai media
berlsngsungnya reaksi-reaksi kimia dalam sel, sebagai pelaruu unsure dan
senyawa kimia lainnya, berperan sebagai transport zat.
2.Garam-garam mineral, yang sebagian besar terdapat dalam bentuk ion
positif ( anion ) ataupun ion negative ( kation ).
3.Gas, yang meliputi senyawa-senyawa kimia berbentuk gas seperti : O2,
CO2

4. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

A.SEL PROKARIOTIK
Struktur Sel Prokariotik Sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki
membran inti. Makhluk hidup uniseluler termasuk golongan sel prokariotik,
contoh bakteri (Bacteria) dan sianobakteri (Cyanobacteria). Struktur sel
prokariotik sebagai berikut.
a. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan, lipid, dan protein. Dinding sel
berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh.
b. Membran plasma tersusun dari molekul lipid atau protein. Membran plasma
berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya.
c. Sitoplasma tersusun dari air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-
enzim untuk mencerna makanan secara intraseluler dan untuk melakukan proses
metabolisme sel.
d. Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. Pada membran mesosom terdapat
enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk
menghasilkan energi.
e. Ribosom berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
f. DNA tersusun dari gula deoksiribosa, fosfat, dan basabasa nitrogen. DNA
berfungsi sebagai pembawa informasi genetik yaitu sifat-sifat yang harus
diwariskan kepada keturunannya.
g. RNA merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA. RNA berfungsi
membuat kode-kode genetik sesuai pesanan DNA, kemudian akan diterjemahkan
dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein.
B. SEL EUKARIOTIK
Struktur sel eukariotik meliputi membran plasma, sitoplasma, nukleus,
sentriol, retikulum endoplasma, ribosom, kompleks Golgi, mitokondria, lisosom,
badan mikro, dan mikrotubulus.
a.Fungsi membran plasma
1. Melindungi isi sel
2. Mengatur keluar masuknya molekul-molekul
3. Menerima rangsangan dari luar (sebagai reseptor)
b. Sitoplasma
1. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang
penting bagi metabolisme sel, seperti enzim, ion, gula, lemak, dan protein.
2. Di dalam sitoplasma itulah berlangsung kegiatan pembongkaran dan
penyusunan zat-zat melalui reaksi-reaksi kimia. Misalnya proses pembentukan
energi, sintesis asam lemak, asam amino, protein, dan nukleotida.
3. Sitoplasma “mengalir” di dalam sel untuk menjamin berlangsungnya
pertukaran zat agar metabolisme berlangsung dengan baik. Gerakan organel-
organel tertentu sebagai akibat aliran sitoplasma tersebut dapat diamati dengan
mikroskop.
c. Nukleus
1. Mengendalikan seluruh kegiatan sel, misalnya metabolisme
2. Mengeluarkan RNA dan unit ribosom dari inti ke sitoplasma
3. Mengatur pembelahan sel
4. Membawa informasi genetik. Di dalam nukleus terdapat DNA yang
mengandung informasi genetik atau sifat-sifat yang dapat diwariskan.
d. Sentriol
sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan.
Pada fase tertentu dalam daur hidupnya sentriol memiliki silia atau flagela.
e. Retikulum Endoplasma
1. Sebagai penampung sintesis protein, untuk disalurkan ke kompleks Golgi dan
akhirnya dikeluarkan dari sel
2. Menyintesis lemak dan kolesterol
3. Menawarkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada dalam sel-sel hati
4. Jalan transpor dalam memindahkan molekul-molekul dari bagian sel yang satu
ke bagian sel yang lain.
f. Ribosom fungsi ribosom adalah untuk menyintesis protein. Ribosom sendiri
disintesis oleh nukleolus.
g. Kompleks Golgi
1. Menambahkan glioksilat pada protein sehingga terbentuk lipoprotein
2. Sebagai organel sekretori
3. Membentuk glikolipida
4. Membentuk dinding sel tumbuhan
5. Membentuk lisosom
h. Lisosom Lisosom (lyso = pencernaan, soma = tubuh) merupakan membran
berbentuk kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim. Enzim
ini berfungsi dalam pencernaan intrasel, yaitu mencerna zat-zat yang masuk ke
dalam sel
i. Badan Mikro
1. Peroksisom Peroksisom terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan
2. Glioksisom Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, terutama pada
jaringan yang mengandung lemak, seperti biji-bijian berlemak.
j.Mitokondria
Mitokondria mempunyai dua membran, yaitu membran luar dan membran dalam.
Struktur membran luar mirip dengan membran dalam. Pada membran dalam
terjadi pelekukan ke arah dalam membentuk kista. Dengan adanya kista ini,
permukaan membran dalam menjadi semakin luas sehingga proses respirasi sel
menjadi efektif.
k. Sitoskeleton
Pada organisme multiseluler Mikrofilamen, Mikrotubulus dan filamen intermediet
menyusun struktur rangka sel yang disebut sitoskeleton.
PERBEDAAN SEL
NO SEL PROKARIOTIK SEL EUKARIOTIK
1. Tidak ada membran yang memisah memiliki membran yang memisah
kan nukleus dari sitoplasma. kan sitoplasma dengan inti sel.
2. Pembelahan  sel secara sederhana  Pembelahan inti sel melalui tahap-
tanpa melalui tahap-tahap seperti tahap yang dikenal dengan mitosis.
mitosis.
3. Memiliki DNA yang lebih Memiliki DNA yang lebih
sederhana,lebih banyak meng kompleks, lebih banyak meng
andung pasangan basa nukleotida. andung pasangan basa nukleotida.
4. Proses regulasi sintesis protein Proses regulasi sintesis proteinnya
lebih sederhana. lebih kompleks.

5. TRANSPOR ZAT PADA SEL


A. TRANSPOR AKTIF
Transpor aktif yaitu transportasi yang membutuhkan energi, dan
transportasi ini melawan gradien konsentrasi. Transpor ada beberapa macam,
yaitu:
 o) Pompa kalium - natrium.
Ion kalium penting untuk mempertahankan muatan listrik yang berfungsi untuk
memacu transpor aktif zat zat lain. Sebenarnya ion kalium dan natrium dapat
melewati membran, namun karena ion kalium diluar sel mempunyai konsentrasi
rendah sedangkan didalam sel mempunyai konsentrasi yang tinggi dan sebaliknya
ion natrium di dalam sel memiliki konsentrasi yang rendah sedangkan di luar sel
memiliki konsentrasi yang tinggi  maka untuk menukar 2 ion kalium dengan 3 ion
natrium dan memasukkan semua ion kalium ke dalam sel membutuhkan energi
ATP.
           Proses pompa kalium - natrium dimulai dari berubahnya protein intergal
(protein pembawa) yang memungkinkan ion 3 natrium untuk masuk kedalan
protein itu. Kemudian enzim akan memecah ATP dan fosfat akan menempel pada
protein. Proses pemecahan energi ATP mengubah bentuk protein yang
memungkinkan keluarnya ion natrium dan masuknya ion 2 kalium. Kemudian
protein intergal melepaskan fosfat yang menempel pada protein dan bentuknya
pun berubah menjadi membuka ke dalam lalu ion kalium keluar dari protein dan
masuk ke dalam sel.
B. TRANSPOR PASIF
Transpor pasif, yaitu transportasi yang tidak membutuhkan energi,
transportasi ini terjadi secara spontan dari zat yang berkonsentrasi tinggi ke zat
yang memiliki konsentrasi rendah. Transpor pasif ada beberapa macam, yaitu:
o) Difusi, yaitu peristiwa berpindahnya zat pelarut  dari yang berkonsentrasi tinggi
ke zat yang memiliki konsentrasi rendah. Proses perpindahan ini akan berhenti
ketika kerapatan dalam ruangan menjadi rata. Analisa proses difusi adalah seperti
menyebarnya molekul gula pada cairan teh yang tawar.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan proses difusi, yaitu :
 Ukuran partikel, semakin kecil bentuk partikel maka proses difusi akan
semakin     cepat
 Ketebalan membran, semakin tebal lapisan membran maka proses difusi
akan semakin lambat
 Suhu, semakin tinggi suhu suatu partikel maka proses difusi akan semakin
cepat
 Luas suatu area, semakin luas area difusi maka proses difusi akan semakin
cepat.
o) Osmosis adalah proses difusi suatu pelarut (biasanya air) melalui membran
semi-permiabel secara deferensial dari suatu cairan yang berkonsentrasi tinggi ke
cairan yang berkonsentrasi rendah. Konsentrasi disini adalah konsentrasi
pelarutnya (air). Ada 3 bentuk osmosis yaitu :
 Hipotonik.
Hipotonik adalah sebuah keadaan yang terjadi bila konsentrasi air di luar
sel lebih besar dari konsentrasi air di dalam sel. Contoh hipotonik : Bila sel
darah merah dimasukkan ke dalam air, maka sel darah merah akan pecah
(hemolisis/plasmolisis).
 Isotonik.
Isotonik adalah keadaan yang terjadi bila konsentrasi air di luar sel sama
dengan konsentrasi air di dalam sel, sehingga tidak terjadi apa-apa
 Hipertonik.
Hipertonik adalah keadaan yang terjadi bila konsentrasi air di luar sel lebih
kecil dari konsentrasi air di dalam sel. Contoh hipertonik: Sel darah merah
dimasukkan ke dalam air laut, maka air dalam sel darah merah akan
terserap keluar, sehingga sel darah merah akan mengkerut. Hal ini
dikarenakan konsentrasi air dalam sitoplasma sel darah merah lebih tinggi
dari konsentrasi air pada air laut.

C. ENDOSITAS
Endositosis adalah proses pemasukan partikel atau cairan ke dalam sel
melalui membran. Endositosis terbagi menjadi dua, yaitu :
   - Fagositosis : Proses dimana membran plasma membungkus partikel yang
berukuran kurang dari 250 nm yang berada di luar sel dan menangkapnya dalam
suatu vakuola makanan ( vakuola makanan yang terbentuk pada proses fagositosis
disebut fagosom ). Contoh proses fagositosis adalah sel amoeba yang memakan
bakteri.
  - Pinositosis : Proses dimana suatu sel memakan zat cair yang berukuran kurang
dari 150 nm. Caranya, sel akan mengelilingi cairan yang akan dimakan lalu
membentuk sebuah gelembung dan disimpan dalam suatu vakuola yang disebut
pinosom.
D. EKSOSITAS
Eksositosis adalah proses pengeluaran zat yang tidak diperlukan di dalam
sel melalui membran pada peristiwa sekresi ( proses keluarnya zat cair melalui
kelenjar). Caranya zat akan di masukkan ke dalam vakuola lalu berjalan menuju
tepi sel. Setelah berada di tepi membran itu akan membuka dan zat zat tersebut
akan keluar dari sel

Anda mungkin juga menyukai