NIM : 7182144006
2019-2020
1
EXCECUTIVE SUMMARY
Sadar atau tidak sadar keterampilan mengkritik ini tidak begitu mendapat perhatian pada buku
buku makalah serta karangan lain nya selama ini kita hanya membaca tanpa
mengetahuibagimana kaalimat kalimat dann kosa kata yang digunakan.
Tetapi walaupun begitu menyatakan bahwa pada umumnya kita menggunakan waktu buat
menyimak tiga kali sebanyak waktu untuk membaca, sedikit sekali perhatian diberikan untuk
melatih orang menyimak.
Setiap keterampilan itu sangat erat sekali berhubungan dengan ketiga keterampilan lainnya
dengan cara yang beraneka ragam . Dalam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya kita
melalui suatu hubungan urutan yang terakhir . Mula mula pada masa kecil kita belajar menyimak
bhasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita membaca dan menulis. Mengkritik dan berbicaraa
kita pelajari sebelum memasuki sekolah , sedangkan membaca dan menulis dipelajari disekolah.
Keempat keterampilan terssebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan atau catur tunggal.
Selanjutnya setiap keterampilan itu erat pula berhubungan dengan prsoes proses berpikir yang
mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikiran nya. Semakin terampil seseorang
berbahasa , semakin cerah dan cerdas pula jalan pikiran nya. Keterampilan hanya dapat diperoleh
dan dikuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti
pula melatih keterampilan berfikir.
2
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, sebab telah
memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya, sehingga mampu
menyelesaikan tugas “CRITICAL BOOK RIVIEW” . Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah
satu mata kuliah saya yaitu “profesi kependidikan”.
Tugas critical book review ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua khususnya dalam hal Profesi kependidikan. Profesi kependidikan
merupakan pendorong adanya pendidikan .Saya menyadari bahwa tugas critical book review
ini masih jauh dari kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan, saya mohon maaf karna sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman saya masih
terbatas , karna keterbatasan ilmu dan pemahaman saya yang belum seberapa.
Saya juga bersyukur telah mengenal Monsieuur Irwandy yang tak henti henti nya mendorong
kami untuk tidak berhenti membaca dan menulis , karena itulah bentuk konstribusi yang
semestinya diberikan oleh akademisi selain bentuk konstribusi lain yang diberikan. Melalui
obrolan dan diskusi kami telah banyak belajar dari monsieur bagaimanapentingnya filsafat
pendidikan itu.
Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun
guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas critical book review ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya. Atas perhatian nya saya mengucapkan
terima kasih .
Penulis
3
DAFTAR ISI
Excecutive Summary………………………………………………………………………….2
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………3
Daftar Isi………………………………………………………………………………………4.
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….5
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………16
4
BAB I
PENDAHULUAN
Melakukan Critical Book Review pada suatu buku dengan membandingkan nya dengan buku
lain sangat penting untuk dilakukan, dari kegiatan ini lah kita dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan suatu buku. Dari mengkritik inilah kita jadi mendapatkan informasi yang kompeten
dengan cara menggabungkan informasi dari buku yang lain. Hal ini adalah salah satu upaya
KKNI untuk benar benar menjadikan mahasiswa yang unggul dalam segala hal, salah satu nya
yaitu mengkritik buku.
1. MANFAAT CBR
1. IDENTITAS BUKU
5
BAB II
1. Pengantar
Pemenuhan kebutuhan bagi manusia merupakan titik awal dalam menjadikan hidupnya sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga membuat manusia harus bekerja untuk
memenuhi kebutuhannya.
Dengan semakin lanjutnya usia peradaban, maka semakin meningkat pula ragam dan jenis
kebutuhan manusia maka usaha dan kegiatan memenuhi kebutuhan semakin menjadi rumit,
sesuai dengan beranekaragam dan kompleksitas kebutuhan hidup itu sendiri.
Dalam ligkungan masyarakat, guru adalah salah satu pekerjaan yang sudah lama dikenal dan
tetap akan dibutuhkan, terutama masyarakat yang sudah semakin maju, yang ditandai dengan
sifat rasional dalam berkarya, mengutamakan efesiensi, menuntut disiplin sosial dan kemampuan
kerja sama atau berorganisasi yang tinggi diantara warganya, serta menuntut warganya untuk
menguasai ilmu dan teknologi untuk dapat meningkatkan hidupnya.
Pekerjaan yang menuntut orang memenuhi kriteria-kriteria ini disebut sebagai “profesi”. Dengan
demikian dikatakan bahwa guru adalah salah satu profesi, yang mewajibkan pengembangannya
“profesional”.
Guru sebagai tenaga pendidik adalah insan atau personal yang sebenarnya (idealnya) sejak kecil
sudah memiliki cita cita untuk melayani orang lain. Oleh karena itu dalam bahasa lain disebutkan
bahwa guru adalah “tenaga pendidik profesional” dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Perber
Mendiknas & Ka BKN 2010).
Oemar hamalik (2001), menyatakan bahwa guru profesional harus memiliki persyaratan yang
meliputi 1. Memiliki keahlian sebagai guru 2. Memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi 3.
Memiliki mental yang sehat 4. Berbadan sehhat 5. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang
luas 6. Guru adalah manusia berjiwa pancasila, dan 7. Guru adalah seorang warga negara yang
baik.
1. Pengertian Profesional
Good’s Dictionary of Education, sebagaimana dikutip dan diterjemahkan oleh sutisna (1985)
mendefenisikan sebagai berikut; profesi adalah suatu pekerjaan yang meminta persiapan spesialis
yang relatif lama di perguruan tinggi dan dikuasai oleh kode etik yang khusus” Suatu pekerjaan
6
dikatakan profesional dikatakan profesional apabila pekerjaan tersebut hanya dapat dikerjakan
oleh yang memeenuhi syarat atau kriteria tertentu.
Para ahli pendidikan pada umumnya memasukkan jabatan guru sebagai pekerjaan profesional,
yaitu pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan
bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan
lain.
Dengan berpedoman pada gejala-gejala perkembangan ilmu pengetahuan, teknnologi, dan sosial,
ada pihak berpendapat bahwa cirikeprofsionalan guru terletak pada kemampuan 1. Menguasai
subyek (kandungan kurikulum), 2. Memiliki kemahiran dan keterampilan pedagogik ( mengajar
dan mengajarkan) 3. Memahami perkembangan dan menyaingi peserta didik 4. Memahami
counseling pembelajaran (cognitve psychology) 5. Mahir menggunakan teknologi terkini.
1.Kompetensi Pedagogik
7
Adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
ipembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.
2.Kompetensi Kepribadian
Adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif
dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
3.Kompetensi Profesional
Adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan
materi kurikulum mata pelajaran disekolag dan subtansi keilmuan yang menaungi materinya,
serta penguasaan terhadap struktur dan metodelogi keilmuannya.
4.Komptensi Sosial
Adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
tenaga kependidikan , orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
8
BAB II
1. Pengertian Profesionalisasi
Kata profesionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti runtutan
perubahan (peristiwa) diperkembangan sesuatu, kemajuan sosial berjalan terus, rangkaian
tindakan, pembuatan atau pengolahan yang menghasilkan produk (KKBI 1999) yang dapat
diartikan sebagai pergerakan dari sesuatu yang bergerak terus menerus menurut aturan yang
lazim atau harus dijalankan.
Pekerjaan guru sejak masa awal hingga dewasa ini telah mengalami perkembangan sejajar
dengan berkembangnya kemajauan di tengah masyarakat. Pekerjaan profesional dapat diartikan
sebagai pekerjaan yang memerlukan kebutuhan khusus, memenuhi persyaratan khusus yang
ditetapkan oleh organisasi, dan mendapat pengakuan dari negara.Satu jenis pekerjaan baru dapat
dikategorikan profesional bila memenuhi ciri ciri dalam aspek fungsi dan signifikasi sosial,
keahlian dan keterampilan disiplin ilmu tertentu, memerlukan pendidika dan latihan, nilai nilai
profesionalnya dapat diaplikasikan kepada masyrakat, mempunyai kode etik, mempunyai
tanggung jawab tertentu, diakui dan mendapat imbalan yang layak atas profesinya.
Guru sebagai pekerjaan profesional memerlukan emmpat kompetensi yang meliputi kompetensi
kepribadian, sosial, pedagogik, profesional. Kepemilikan empat kompetensi tersebut
memerlukan waktu yang relatif lama (hingga tingkat perguruan tinggi). Upaya memperoleh dan
mempertahankan keempat kompetensi itu hingga dinyatakan menjadi guru yang profesional
disebut sebagai profesionalisasi guru. Selama menjalani profesionalisasi tersebur kehidupan guru
diperlengkapi dengan kode etik guru, yang disusun dan disepakati organisasi guru profesonal.
Dan agar guru sebagai profesi aman dalam statusnya, perlu mendapat perlindungan yang
mencakup; perlindungan terhadap LPTK sebagai satu satunya lembaga pelatih dan pendidik
guru, guru hanya boleh dijabat oleh lulusan LPTK, organisasi guru, seperti PGRI, dilibatkan
dalam memberi pertimbangan dalam hal hal yang menyangkut status, pengembangan,
pemberhentia, dan hak guru serta pengawasan terhadapt kode etik profesi guru.
9
BAB III
Organisasi Profesi adalah suatu wadah perkumpulan orang orang yang memiliki suatu
keahlian khusasu yang merupakan ciri khas dari bidang keahlian tertentu yang merupakan ciri
khas dari bidang keahlian tertentu.
Sebagai seorang tenaga profesional, guru harus senantiasa proaktif meningkatkan pengetahuan,
sikap, dan keterampilannya secara terus menerus. Sasaran penyikapan itu meliputi penyikapan
terhadap perundang-undangan, organisasi pprofesi, teman sejawat, peserta didik, tempat bekerja,
pimpinan lembaga dan lingkungan pekerjaan. Sebagai jabatan yang harus dapat menjawab
tantangan perkembangan masyarakat, jabatan guruu harus ada mengadakan pembaharuan sesuai
dengan tuntutan zaman yang melekat dalam tugas-tugasnya.
Penyikapan profesi kependidikan mengandung makna kecenderungan guru atau tenaga pendidik
memandang dan memperlakukan jabatan sebagai profesi. Guru harus menyadari karena kemauan
dan kemampuannya memilih, menentukan dan memutuskan untuk menjadi guru lah yang
mewajibnya untyk sungguh-sungguh melaksanakan tugas keprofesionalannya dibidang
keguruan. Dengan demikian jika seseorangan sudah setuju untukmenjadi guru artinya
mempunnyai sifat positif terhadap pekerjaan guru dengan segala resikonya, maka individu
tersebut akan melakukan tindakan positif dan mau melaksanakan dengan penuh rasa tanggung
jawab.. pengembangan sikapprofesi pendidikan ini dilakukan sebelum dan selama memangku
profesi keguruan itu sendiri.
10
BAB IV
Manajemen berasal dari kata “managio” yaitu pengurusan atau “managiare” atau melatih dalam
mengatur langkah langkah. Manajemen sering diartikan sebagai ilmu kiat dan profesi.
Manajemen adalah suatu sistem tungkah laku manusia yang kooperatif dalam melaksanankan
tugas dann tanggungjawabnya dengan kepemimpinan yang teratur melalui usaha yang terus
menerus dilandasi tindakan yang rasional.
Manajemen pendidikan adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagai alat, amanjemen
pendidikan harus dijalankan secara efektif dan efesien dengan memberdayakan segala
sumberdaya yang tersedia ada baik manusia dan non manusia sehingga semuanya mennjadi satu
menuju satu titik akhir, guru secara profesional melaksanakan proses pembelajaran agar peserta
didik mau dan dapat belajar hingga mencapai tujuan pendidikan. Manajemen peddidikan
disekolah harus dijalankan sesuai dengan fungsi-fungsinya dan berpegang pada prinsip prinsip
manajemen yang effektif dan efesien. Sebagai bagian tidak terpisahkan dari sistem pendidikan,
guru bidang studi harus memahami dann mampu menjadi bagian yang terintegrasi dalam
mannajemeeen pendidikan dengan melaksanakan segala ttugas dan tanggungjawab pada setiap
bidang garapan yang dikelola oleh kepala sekolah sebagai manajer pendidikan disekolah.
11
BAB V
Secara umum supervis berarti upaya pemberian bantuan kepada guruu agar dapat membantu
peserta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam prakteknya sering supervisi
diartikan sebagai bentuk pengawasan terhadap kinerja guru.
Teknik supervisi bersifat kelompok dibagi atas 6 yaitu : pertemuan orientassi, rapat guru, studi
kelompok antarguru, diskuusi sebagai pertukaran pikiran atau pendapat, workshop(lokakarya),
tukar menukar pengalaman (sharing of Experience)
Teknik supervisi bersifa individual dibagi atas 5 yaitu: kunjungan kelas, obsevasi kelas,
percakapan pibadi, inter visitasi, menilai diri sendiri.
12
BAB VI
Secara umum konseling dapat diartikan sebagai bantuan. Namun dalam pengertian sebenarnya,
tidak setiap bentuk bantuan adalah konseling. Bntuk bantuan dalam arti konseling membutuhkan
syarat, bentuk, prosedur dan pelaksanaan tertentu sesuai dengan dasar, prinsip dan tujuannya
(Rochman Natawijaya, 1981).
Fungsi konseling dibagi atas 6 yaitu : Fungsi pemahaman, Fungsi pencegahan, Fungsi
penyaluran, Fungsi penyesuaian, Fungsi perbaikan, Fungsi pengembangan dibagi atas 10 yaitu :
fungsi pemahaman, fungsi prevventif, fungsi pengembangan, fungsi penyembuhan,, fungsi
penyaluran, fungsi adaptasi, fungsi penyesuaian fungsi perbaikan, fungsi fasilitas, fungsi
pemeliharaan.
Layanan bimbingan konselig disekolah didasarka pada azas azas tertentu meliputi azas
kerahasiaan, kesukarelaan, kekinian, dan kemandirian dengan uraian berikut: 1. Azas
kerahasiaan 2. Azas Kesukarelaan 3. Azas Kekinian 4. Azas Kemandirian.
13
BAB III
PEMBAHASAN
Kekurangan:
1. Buku ini cukup bertele-tele karna dibelakang buku ini dicantumkan Rps, sehingga
mahasiswa bosan.
2. Gagasan yang diajukan oleh penulis pada buku diktat cukup logis namun kurang teratur.
Seringkali dijumpai pengulangan kalimat yang sama pada paragraph sebelumnya kembali
dituliskan pada paragraf berikutnya.Pembaca merasa penulis/editor berupaya untuk
memperbanyak tulisan dalam buku padahal isi kalimat antar paragraf sama saja. Timbul
kesan upaya ini dapat menebalkan buku.
3. Masih terdapat banyak kesalahan pengetikan yang ditemukan pada buku diktat.
Kelebihan:
1. Pembahasan buku diktat disajikan secara detail, dan menyeluruh oleh penulis.
2. Hubungan antar gagasan yang diajukan oleh penulis disajikan secara naratif dan analitis.
3. Buku tersebut juga mencantumkan daftar pustaka sebagai referensi, baik dari dalam
negeri maupun luar negeri.
4. Buku diktat tersebut menyajikan kajian materi yang didukung oleh para pendapat ahli.
5. Cover Buku sangat menarik.
14
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Setiap keterampilan itu erat sekali dengan keterampilan lainya dengan cara yang sangat beraneka
ragam. Dalam memperoleh keterampilan mengkritisi biasanya adalah urutan terakhir. Mula mula
menyimak bahasa, sesudah itu membaca, menulis dan yang terakhir mengkritik. Ke-empat
keterampilan tersebut merupakan catur tunggal atau kesatuan keterampilan.
Setiap keterampilan kerap berhubungan dengan proses proses berfikir yang memberi bahasa.
Bahasa seseorang mencerminkan pikiran nya, semakin terampil seseorang berbahasa , semakin
cerah dan cerdas pula jalan pikiran nya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai
dengan jalan praktek dan banyak latihan. Seperti melakukan tugas CBR ini, ini adalah contoh
untuk melatih keterampilan kita baik itu menyimak bahasa buku, membaca, menuis dan
mengkritik dengan menggunakan bahasa yang baik. Melatih keterampilan berbahasa berati pula
melatih keterampilan berfikir.
1. Rekomendasi
Menurut yang saya baca dari buku Profesi Kependidikan,buku tersebut sangat layak digunakan
untuk seorang mahasiswa seperti kami dan menjadi reverensi bagi si pembaca dan diharapkan
agar buku tersebut lebih teliti lagi saat dalam pengetikan agar tidak ada kesalahan serta
memudahkan pembaca untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari hari serta perlengkaplah
identitas buku tersebut.
15
DAFTAR PUSTAKA
press.
16