Anda di halaman 1dari 55

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Arduino adalah nama keluarga papan microkontroler yang awalnya dibuat

oleh perusahaan Smart Projects.Salah satu tokoh penciptanya adalah “Massimo

Banzi”. Papan ini merupakan perangkat keras yang bersifat open source yang bisa

digunakan untuk siapa saja.

Arduino ini sebuah sistem minimum yang memiliki sebuah chip

microcontroler dan beberapa bagian diantaranya adalah input/output(I/O) untuk

memudahkan pemakai untuk menciptakan berbagai proyek eletronika yang

khususnya menangani tujuan tertentu. Dari bagian microcontroler sendiri

memiliki stastic random-access memory (SRAM) berukuran 2kb ntuk memegang

data flash memory berukuran 32kb, dan erasabl eprogrammableread-onlymemory

(EEPROM). SRAM digunakan untuk menampung data atau hasil pemrosesan data

selama arduino menerima pasokan catu daya. Flash memory untuk menaruh

program yang dibuat dan digunakan untuk menaruh program bawaan dari arduino

uno dan sisanya untuk meletak data yang kita buat.(Kadir:2015)

Dengan memanfaatkan microcontroler yang ada pada papan Arduino dan

modul sensor infrared khususnya penulis merancang suatu alat penghitung roti

secara otomatis. Dengan arduino dan sensor infrared serta menambakan

Convayor, dengan adanya alat ini dapat membantu suatu instansi/pabrik yang

nantinya memerlukan sebuah sistem. Dimana dalam pengelolaannya, pabrik

1
2

membutuhkan yang penghitung, yang mana perhitungan itu pada umumnya

dilakukan secara manual. Keberadaan alat ini tentunya sangat bermanfaat bagi

pemilik usaha agar membuat suatu sistem rancangan penghitung roti secara

otomatis.khususnya pada karyawan yang kerjanya dalam menghitung roti.

Dari perancangan ini penulis mengamati dan mendengar cerita dari salah

satu teman bagaimana membuat penemuan baru dalam melakukan sistem

perhitungan yang dilakukan secara otomatis. Kemudian dari informasi yang

penulis dapat dari seorang pemilik pabrik roti, yang bertugas memberikan laporan

penghitungan jumlah roti, yang nantinya akan dikemas oleh pekerjanya, serta

dapat memberikan data dari hitungan laporan yang ada. Dari hal tersebut muncul

masalah yaitu, bagaimana menghitung jumlah roti dengan mesin tanpa harus

dipekerjakanya orang dalam menghitung sebuah roti dan mengurangi

pengeluaran dari pebrik itu sendiri.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka penulis mencoba memberikan

solusi untuk membangun sebuah rancangan Alat yang dapat melakukan

penghitungan secara otomatis yang akurat tentang laporan penghitungan jumlah

roti yang nantinya akan dikemas dan dijual kekonsumen. Penelitian ini belum

pernah dilakukan sebelumnya namun penulis memadukan dari penelitian Riko

Dede Hardianto tentang “pembuatan penghitungan jumlah mobil otomatis

berbasis MicrocontrollerATMega 8535 dengan menggunakan sensor Ultrasonik.

Dari penelitian ini penulis merombak perancangan salah satunya adalah dengan

merubah sensor ultrasonik dengan sensor infrared serta menambakan mesin

conveyor agar dalam proses perhitungan roti lebih akurat dan dinamis. Dari hal itu
3

penulis memadukan penelitian ini. Untuk penulis angkat sebagai judul

“Perancangan dan Implementasi Alat Penghitung Roti Otomatis

Menggunakan Arduino Uno dan Modul Sensor Infrared” yang nantinya dapat

membantu pemilik pabrik dalam menyelesaikan pekerjaannya dari penghitungan

jumlah roti secara Otomatis.

1.2. Perumusan Masalah

Dengan menggunakan perhitungan otomatis ini dapat membantu pekerjaan

dalam melakukan hitungan jumlah roti. Alat ini dibangun menggunakan

Microcontroler ATMega328P yang ada dirangkaian Arduino uno, modul sensor

infrared dan menggunakan mesin conveyor agar dapat memudahkan dalam proses

perhitungan.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah yang membatasi kajian penulisan ini adalah :

1. Alat yang dibangun menggunakan arduino uno berbasis microcontroler

ATMega 328P.

2. Membaca hitungan perhitungan dengan menggunakan sensor infrared saja.

3. Menyajikan hasil perhitungan dari tampilan LCD16x2.

4. Alat ini dibuat dengan Aplikasi Arduino IDE dengan bahasa C dan C++.

5. Alat ini dirancang hanya untuk mesin penghitung jumlah Roti.


4

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian tugas skripsi ini adalah:

1. Mempermudah pekerjaan penghitungan jumlah roti dengan Arduino Uno

Microcontroler.

2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan dalam melakukan pekerjaan

penghitungan roti dengan modul sensor Infrared.

3. Menambah keuntungan dan mengurangi pengeluaran dari pihak pabrik.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan Skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mempermudah penghitungan jumlah Roti agar lebih efektif dalam

menyelesaikan pekerjaan penghitung roti.

2. Menambah waktu produksi dalam perhitungan jumlah roti.

3. Menghasilkan laporan hitungan yang lebih dinamis.

1.6. Sistematika Penulisan

Adapun gambaran umum dalam penulisan Skripsi ini adalah:

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan menguraikan tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, serta sistematika

penulisan.
5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menguraikan teori tentang kasus yang berkaitan dengan

Penjumlahan dalam penghitungan roti yang dibahas dalam tugas

skripsi. Serta menguraikan tentang gambaran umum perusahaan dari

mana judul ini diangkat.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metode Pemrograman dan perancangan

penghitung roti yang akan penulis gunakan dalam merancang sebuah

alat penghitungan jumlah roti otomatis.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas program yang dirancang dan hasilnya serta

menjelaskan keterkaitan hasil metodologi dan kebenaran argumentasi

dari landasan teoritis memperoleh solusi pemecahan permasalahan.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan hasil akhir

dari pemecahan masalah dan berisi hal-hal yang perlu diperhatikan

dimasa yang akan datang untuk kesempurnaan hasil penelitian.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Microcontroller

Microcontroller adalah sistem microprosesor dimana didalamnya sudah


terdapat CPU, ROM,I/O, Clock dan peralatan Internal lainya yang sudah
saling terhubung dan terorganisasi dengan baik oleh pabrik pembuatnya
dan dikemas dalam satu Chip yang siap dipakai. Sehingga Pemrograman
isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh pabrik yang membuatnya” (Yenni,
2015: 3).

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Microcontroler

merupakan beberapa kumpulan Chip Microprosesor yang fungsinya untuk

memasukan sistem program Input dan Output atau kumpulan dari sub

sistem/bagian/komponen yang saling bekerja sama secara harmonis untuk

mencapai tujuan yang diinginkan atau sasaran tertentu.

2.1.1. Arduino uno r3

Arduino adalah nama keluarga papan microcontroler yang awalnya dibuat

perusahaan Smart Project. Salah satu tokoh penciptanya adalah Massio Banzi.

Papan ini merupakan perangkat keras yang bersifat open source sehingga boleh

dibuat oleh siapa saja. (Kadir, 2014: 2).

Arduino uno adalah sebuah Board Microcontroler yang didasarkan pada

Atmega328. Spesifikasi Arduino Uno R3 ini adalah (Sokop,2016: 2). Spesifikasi

Arduino Uno dan Gambar dapat dilihat pada Gambar 2.1 dibawa ini:

6
7

Tabel : 2.1. Sepesifikasi dan keterangan Arduino Uno


(Sumber : Kadir, 2015)
No Sepesifikasi Keterangan
1 Microcontroler Atmega328
2 Tegangan Pengoperasian 5V tegangan Input yg disarankan : 7-12V
3 Batasan tegangan Input 6-12V
4 Jumlah pin I/O Digital 14
5 Jumlah pin input analog 6
6 Arus DC tiap pin I/O 40Ma
7 Arus DC untuk pin 3.3V 50mA
32 KB (Atmega 328), sekitar 0,5 KB
8 Memori
digunakan oleh bootloder
9 SRAM 2 KB (Atmega328)
10 EEPROM 1 KB (Atmega328
11 Clock Speed 16 MHz

Gambar 2.1: Arduino Uno


(Sumber : Penulis: 2018)

2.1.2. Sensor Infrared

Sensor Infrared adalah sebua komponen eletronika yang sistem kerjanya


dengan memancarkan sinyal infrared ke benda yang ada didepannya.
Infrared juga Ltigh Emiting Diode(LED) yang memancarkan cahaya
infrared. LED adalah jenis semikonduktor p-n jnction yang bekerja pada
kondisi forward ias,yang dapat memancarkan radiasi dalam daerah
utraviolet, visible (sinar tampak), dan infrah merah pada spektrum
eletromagnetic. Radiasi cahaya yang dihasilkan LEDinfrared ini sebanding
dengan arus forward ini sebanding dengan arus forward bias yang
8

diberikan pada LED tersebut. Led infrared berfngsi untuk memancarkan


cahaya eletromagnet kesat mata. (Devy, 2009)

Gambar modul Infrared dapat dilihat pada gambar 2.2 :

Gambar 2.2. Modul Sensor Infrared


(Sumber: Penulis, 2018)

Tabel 2.2. Spesifikasi Modul Sensor Infrared


(Sumber: Penulis, 2018)
Indikator Control Pin Deskripsi
Vcc 3.3 to 5 Volt tegangan masuk
Gnd Ground Input
Output yg rendah saat hambatan berada dalam
Out
jangkawan
Power Led Menerangi saat daya dinyalakan
Obstacle Led Menyala saat hambatan daya dilewati
Distance adjust Menyesuaikan jarak dideteksi
IR Emitter Infrared emitor infrared meminpin
Infrared yg menerima sinyal yg dikirim oleh emitor
IR Receiver
infrared
9

2.1.3. LCD 16x2

“Liqid crystal display (LCD) adalah komponen yang dapat ditampilkan

tulisan. Salah satu jenisnya memiliki dua baris dengan setiap baris terdiri atas

enam belas karakter. LCD 16x2. Berfngsi sebagai penampil data dalam bentk

karakter, huruf, angka atau pun grafik “(Yenni, 2015 : 3).

LCD Liquid Crystal Display yang menampilkan data dengan 2 baris


tampilan pada display, masing-masing baris memuat 16 karakter tiap
barisnya. Keuntungan dari LCD ini adalah dapat menampilkan karakter
ASCU sehingga memudahkan untuk dihubungkan dengan port I/O.karena
hanya menggunakan 8 bit data dan 3 bit kontrol, ukuran modul yang
proporsional, dan daya yang digunakan relatif sangat kecil (Devy, 2009: 3)

Gambar 2.3. LCD 16x2 dapat dilihat dibawa ini:

Gambar 2.3. LCD 16x2


(Sumber : Penulis, 2018)

2.1.4. Conveyor

Conveyor adalah sebuah mesin yang mempunyai belt, gir, motor dinamo

dan balt yang berfungsi sebagai alat untuk penggerak suatu barang untuk

memudahkan dalam pekerjaan. Tampilan Gambar 2.4. Mesin Conveyor dibawa

ini:
10

Gambar: 2.4. Mesin Conveyor


(Sumber :Penulis , 2018)

2.1.5. Bread Board

“Bread board digunakan sebagai tempat percobaan sebelum rangkaian

dipindah ke papan PCB”. (Santoso: 2013). Papan board juga suatu alat untuk

melakukan percobaan dalam merangkai suatu project dimana yang namanya

pengontrol hambatan renstan arus. Tampilan Gambar 2.5. papan board pada

dibawah ini:

Gambar 2.5. Papan Board


(Sumber : Penulis, 2018)
11

2.1.6. Kabel USB Tipe A to B

Kabel USB fungsinya sebagai media untuk menghubungkan dan

memasukan antara program yg suda dibuat kesumber alat yang dituju. Gambar 2.6

USB tipe male A to male to B dilihat dibawa ini:

Gambar 2.6. Kabel USB Tipe Male A to Male B


(Sumber : Penulis, 2018)

2.1.7. Kabel Jamper Male to Female

Kabel Jamper ini fungsinya sebagai penghubung antara satu alat kealat

lainya agar dilalui dengan aliran listrik. Dapat dilihat pada Gambar 2.7. dibawa

ini:

Gambar 2.7. Kabel Jamper Male to Female


(Sumber : Penulis, 2018)
12

2.1.8. Potensio Meter

Potensio meter adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang
membentuk pembagi tegangan dapat disetel, jika hanya dua terminal yang
digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensio meter
berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya
digunakan untuk mengendalikan peranan eletronik seperti pengendali
suara pada penguat. (Jaelani,2016: 5).

Tampilan potensio meter bisa dilihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8. Potensio Meter


(Sumber : Penulis, 2018)

2.1.9. Tombol Button

Tombol button berfungsi sebagai penghubung dan tempat pemutus suatu

aliran arus senentara beberapa fungsinya diantaranya adalah sebagai flass dari

rangkayan eletronika.
13

Tampilan Gambar 2.9. dari Tombol Batton dibawah ini:

Gambar 2.9. Tombol Pust Button


(Sumber : Penulis, 2018)

2.1.9. Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen eletronika yang berfungsi untuk

mengubah getaran listrik menjadi getaran suara (Mubarok :138: 2018) tampilan

dari buzzer dapat dilihat pada gambar 1.10. dibawah ini:

Gambar 2.10. Tampilan Buzzer


(Sumber : Penulis, 2018)
14

Dari Penjelasan mengenai buzzer serta tampilan diatas penulis

menyimpulkan bahwa buzzer adalah suatu komponen yang memilih lilitan

tembaga yg membentuk lingkaran dengan magnet yang berfungsi merubah

getaran listrik menjadi getaran suara. Dan sebagai memberikan hasil dari output

yang menjadi pertanda bahwa sebuah rangkaian berfungsi.

2.1.10. Lampu Led

Lampu led adalah sebuah komponen eletronika yang memiliki dua kutup

anoda dan katoda yang memiliki penyearah untuk membuat hasil cahaya yang

baik. Bisa dilihat pada gambar 2.11 dibawah ini:

Gambar 2.11. Lampu Led


(Sumber : Penulis, 2018)

Sedangkan menurut (Maulana :94 : 2017) dioda adalah komponen


eletronika yang membuat arus listrik mengalir hanya dalam satu arah,
sehingga bisa disebut juga dengan penyeara, sedangkan LED atau light
emiting diode merupakan jenis dioda yang jika diberikan tegangan forward
15

bias akan menimbulkan cahaya dengan warna tertentu, seperti merah, hijau
dan kuning.

Bisa dilihat pada gambar 2.12 dibawah ini:

Gambar 1.12. Lampu Led 5volt


(Sumber : Penulis, 2018)

2.1.11. Adaptor

Adaptor adalah rangkaian catu daya yang berfungsi untuk mensuplai

tegangan keseluruhan rangkaian yang ada. Rangkaian catu daya yang dibuat

memiliki keluaran 12 volt digunakan tegangan untuk mensuplay microcontroler

arduino (Adriansyah: 105 :2013).

Dari penjelasan diatas yang penulis simpulkan adalah adaptor adalah

rangkaian penurun tegangan yaitu mengubah arus AC menjadi arus DC yang

bertujuan menyuplay tegangan pada rangkaian eletronika. Bisa dilihat tampilan

dari rangkaian adaptor salah satunya pada gambar 2.13. dibawah ini:
16

Gambar 2.13. Adaptor 12 volt


(Sumber : Penulis, 2018)

2.2. Teori Arduino IDE (Integrated Development Enviroment)

IDE Arduino adalah Software yang sangat canggih ditulis dengan bahasa

Java. IDE Arduino terdiri dari : Editor program, Camiler dan Uploader.(Sokop,

2016: 3).

Arduino Integrated Development Enviroment (IDE) adalah Aplikasi yang

ditulis pemrograman java, dan berasal dari IDE untuk bahasa Pemrograman

pengolahan dan proyek Wiring (Pradipta, 2016: 2)

Berdasarkan penjelasan diatas penulis menyimpulkan Arduino IDE adalah

software yang telah diresmikan untuk membuat bahasa Pemrograman dari

microcontroller sebagai software untuk merangkai microcontroler Arduino

melalui papan boat arduino yang sudah diresmikan dari perusahaan.


17

2.3. Tahapan dan rumusan masalah

Tahapan dari rumusan masalah ini ialah membuat sistem perhitungan roti

secara otomatis menggunakan Microcontroler dengan sensor infrared yang

nantinya berfungsi sebagai pembaca input yang masuk dan nantinya akan diproses

oleh Microcontroler AMT328P yang berada pada Arduino Uno, yang berisi

dengan kumpulan antara beberapa komponen, diantaranya ram, cpu,

prosesor,rom dll yang disatukan pada satu Chip IC yang disebut microcontroller

untuk melakukan fungsi mengelola, menerima masukan (Input) berupa data dan

mengolahnya (Processing) dan menghasilkan keluaran (Output) berupa hasil yang

ditampilkan dari hitungan jumlah roti.

2.4. Teori pengembangan Alat Penghitung

Pengembangan Alat adalah proses dari perubahan perancangan program

alat penghitung roti dapat dikembangkan dengan mempelajari bahasa C dan

pemrograman yang ada disoftware IDE Arduino akan membuat parancangan yang

lebih baik.

Untuk menambahkan rancangan dari Alat Penghitung Roti Otomatis kita

dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

1. Klik menu start

2. Klik all program

3. Klik Arduino IDE

4. Selanjutnya akan muncul splash screen Arduino IDE


18

5. Setelah muncul splash screen, akan muncul IDE Arduino.yang muncul

dengan tampilan code pemrograman yang berisi tools-tools dan panduan

untuk memulai kerja. Tampilan bisa dilihat pada gambar 2.14 dibawah ini:

Gambar 2.14. Halaman tampilan software Arduino IDE


(Sumber : Penulis, 2018)

Keterangan :

1. Verify berfungsi untuk melakukan checking code yang sesuai dan benar

dalam memprogram project yang kita buat sudah sesuai dengan kaidah

Pemrograman yang ada atau belum.

2. Upload berfungsi sebagai kombinasi pemrograman atau code yang kita

buat untuk membuat dalam memasukkan menjadi sesuai dengan bahasa

yang dapat dipahami oleh mesin dari Arduino.

3. New berfungsi untuk membuat atau memulai suatu pemrograman dalam

membuat sketch yang baru.

4. Open berfungsi untuk membuka sketch yang sudah pernah kita buat dan

membuka atau merubah dari sketch yang sudah ada atau melakukan

Upload ulang ke Arduino.


19

5. Save berfungsi untuk menyimpan Sketch yang telah kita buat.

6. Serial Monitor berfungsi untuk membuka serial monitor. Serial monitor

disini merupakan jendela yang menampilkan data apa saja yang kita

buat ,yang dikirimkan atau dipertukarkan antara arduino dengan sketch

pada port serialnya. Serial monitor ini sangat berguna sekali ketika kamu

ingin membuat program atau melakukan monitoring tanpa menggunakan

LCD pada arduino. Serial monitor ini dapat digunakan untuk menampilkan

nilai proses, nilai pembacaan, bahkan pesan error.

2.5. Teori Teknik Analisa dan Perancangan

Arduino merupakan Board sekaligus Microcontroler yang menyatu


dengan arduino dan dengan Pemrograman bahasa mesin C yang ada di
aplikasi Arduino IDE, yang keduanya dapat dihubungkan. Dengan
membuat perancangan menggunakan programan Ardiuno IDE hasilnya
lebih baik dan mudah, karena Arduino IDE memiliki komperasi dengan
papan Arduino Uno R3. Banyak tersedia objek-objek maupun komponen
yang mudah digunakan.(Andi, 2010)

Pada tahap perancangan ini yang dilakukan adalah membuat perancangan

yang Hardware sesuai apa yang diinginkan dari tujuan penelitian. Dengan

menggunakan Komputer sebagai alat untuk membuat program yang dirancang

kedalam Microcontroler melalui komputer, kemudian Microcontroler arduino uno

dan sensor Infrared sebagai penangkap sinyal yang masuk untuk dimasukkan ke

Microcontroler yang hasil Input yang ditangkap melalui sensor Infrared

kemudian hasil outputnya di tampilkan melalui LCD 16x2 dan berikut bahan
20

tahapan analisis perancangan dapat dilihat Gambar 2.15. Tahapan perancangan

dibahwa ini:

Komputer

Program Microcontroler Power suplay


Arduino
Conveyor

Sensor infrared Lcd 16x2

Gambar 2.15. Bagan Tahapan Perancangan


(Sumber : Penulis, 2018)

Keterangan:

1. Computer berfungsi untuk menyambungkan program ke microcontroler

dan melakukan uploading.

2. Program berfungsi untuk membuat perinta yang nantinya mau dirancang.

3. Microcontroler (Arduino) berfungsi sebagai menerima masukan dari

komputer yang kemudian akan mematikan atau menyalakan.

4. Power suplay berfungsi sebagai input daya untuk nantinya setelah kode

program itu dibuat.

5. Conveyor berfungi sebagai mesin motor pengerak roti.

6. Sensor infrared berfungsi sebagai inputan dari pembaca alat yang nantinya

kita rancang.

7. LCD16x2 : berfungsi sebagai output yang nantinya di deteksi oleh

pembaca sensor.
21

2.6. Teori Diagram -Diagram Yang Digunakan

Perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini yang sering disebut

perangkat yang bekerja pada bagian rangkaian eletronik adalah sekumpulan dari

komponen-komponen yang saling berkaitan dalam komputer secara sistematik

dan menggunakan suatu program komputer, dapat dilihat pada Gambar: 2.16

Diagram pembuatan di bawah ini:

Start Komputer From Login

Upload Coding

Alat

Microcontroler LCD 16 X 2 Sensor


(Arduino)

Gambar 2.16. Diagram dari pembuatan alat


(Sumber : Penulis, 2018)

1. Start sebagai awal dari sistem implementasi perancangan alat yang dibuat.

2. Komputer ialah sebagai media rancangan yang nantinya yang akan

diprogram ke microcontroler dan merancang sebuah sketsa.

3. From login berfungsi media yang nantinya membuat pengcodingan

menggunakan aplikasi Arduino IDE.

4. Coding sebagai penginputan yang nantinya akan memberi perintah dari

rancangan alat yang nantinya yang akan kita buat.

5. Upload memasukkan program kedalam alat.


22

6. Alat perangkat yang nantinya dibuat.

7. Sensor infrared sebagai input dari arat yang nantinya akan kita rancang.

8. Lcd 16x2 sebagai output dari hasil penghitungan jumlah roti yang kita

buat.
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Dengan ini Metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian

ini adalah menggunakan metode survey dengan menggunakan kuesioner dan

metode wawancara.

3.1.1. Metode pengumpulan

Data dalam proses pengumpulan penelitian ini penulis menggunakan 2

teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

1. Pengamatan (survey)

Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan dipabrik roti, terhadap

sebuah roti yang dalam proses pembuatannya sampai beribu-ribu roti

dalam pembuatannya, kemudian penulis mengamati tentang cara

menghitunganya.

2. Wawancara (Interview)

Penulis juga melakukan pengumpulan data dengan proses tanya jawab

kepada pekerja pabrik roti dalam mencari informasi dalam melakukan

proses perhitungan jumlah roti yang dilakukan masi secara manual.

23
24

3.1.2 Analisis data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah pengumpulan data berupa

teori-teori, tutorial, memaparkannya, pengambilan dari jurnal-jurnal serta buku

yang berkaitan tentang Judul Skripsi penulis.

Dari teori-teori dan pengumpulan data yang diatas kemudian munculnya

ide dan dirancanglah sebuah alat yang nantinya bisa direkomendasikan kepada

pemilik pabrik roti.

3.1.2. Kontribusi penelitian

Kontribusi yang dicapai dalam penelitian ini adalah,alat yang dirancang

nantinya akan peneliti sempurnakan. Dan peneliti akan merekomendasikan kepada

pihak pabrik dengan menawarkan sistem penghitungan jumlah roti agar dilakukan

perhitungan secara otomatis. dan kedepannya bisa meningkatkan Produktifitas

dari pabrik.

3.2. Analisis dan Perancangan Alat

Tujuan dari penyusunan Skripsi ini adalah membuat Mesin perancangan

Alat penghitung roti otomatis, untuk membantu pekerjaan manual menjadi

otomatis dalam menghitung sebuah roti. Sistem ini akan dihubungkan dengan

mesin penggerak (conveyor) dalam membuat sistem perhitungan jumlah roti

secara otomatis. Dengan microcontroler Arduino Uno yang diprogram dengan

menggunakan bahasa C. Dan dengan membangun sistem Penghitungan jumlah

roti tersebut pihak pabrik dapat mengurangi pengeluaran, serta tidak lagi

mengunakan penghitungan manual dibagian jumlah roti. Karena sistem ini tidak
25

perlu lagi dipantau saat berjalan karna sudah di control oleh microcontroler

Arduino uno.

Dalam mengunakan bantuan mesin conveyor dan beberapa tahap yang

harus dilakukan dengan membuat pembuatan alat sudah dijelaskan pada bab

pendahuluan dari laporan ini.diantaranya rancangan input, rancangan proses,

rancangan output, rancangan alat dan rancangan interface.

3.2.1. Analisa permasalahan

Analisa permasalahan dari suatu perhitungan yang belum ada dilakukan

sebelumnya dikarenakan pihak pabrik masih belum menggunakan yang namanya

perhitungan roti secara otomatis, namun semakin berkembangnya era teknologi

ini pembuatan roti yang tadinya masih manual maka harus dibuatlah alat yang

tujuannya membantu perhitungan jumlah roti pada pihak pabrik, maka penulis

akan merekomendasikan alat penghitung roti otomatis agar nantinya dalam

perhitungan jumlah roti tidak lagi dilakukan secara manual. Dan nantinya bisa

membantu khususnya dalam perhitungan roti.

3.2.2. Algoritma sistem

Untuk menjalankan alat ini dengan memberikan tegangan adaptor 5v sd 9

volt untuk menghidupkan alat dan peletakan roti itu diatas sebuah wadah yang

nantinya mesin conveyor yg akan menjalankan roti tersebut satu-persatu dan

setelah itu roti bergerak melewati sensor infrared yang nanti ditangkap melalui

infra merah dan mengeluaran output yang di terima oleh Arduino uno
26

(microcontroler) kemudian nanti diproses dan ditampilkan hasil hitungan yang

dibaca oleh sensor ke LCD16x2.

3.2.3. Perancangan penelitian

Rancangan penelitian ini berisikan rancangan sistem yang bermodelkan

dengan flowchart, coding, alat dan sistem Flowchart adalah bagan-bagan yang

mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian masalah.

Adapun rancangan program / rancangan sistem yang penulis buat yaitu :

1. Flowchart Sistem

Flowchart ini menggambarkan proses manipulasi data pada sistem.

Dapat dilihat pada gambar 3.1.

Inisialisasi Port
Mulai

Proses Pembacaan
Sensor Infrared

Ada Perhitungan
TidakadaHitungan

Tanpilan Hitungan
LCD 16x2

Gambar 3.1.Flowchart Proses Alat


(Sumber : Penulis, 2018)
27

Keterangan pada proses inisialisasi arduino ini adalah akan melakukan

proses pembacaan sensor infrared. Jika roti yang nantinya bergerak

melewati sensor infrared maka akan dibacah melalui microcontroler

arduino dan nantinya ditampilkan hasil hitungan yang akan dilewati oleh

roti. Kemudian proses akan mengulang kembali pada sensor infrared.

Gambar 3.1 Adalah Flowchart Proses Sistem Alat yang menggunakan

metode Microcontroler dengan penjelasan sebagai berikut.

a. Perancangan alat dimulai dari pengkabelan pemasangan alat, instalasi

Project dan Pemrograman.

b. Proses pembacaan Modul sensor infrared yang akan dideteksi melalui

pancaran infra merah ke Arduino.

c. Pendeteksi hasil dari roti yang nanti dijalankam melalui

microcontroler.

d. Jika ada yang dideteksi maka LCD 16x2 akan memberikan hasil

hitungan, kemedian terus menerus kembali ketahap awal.

2. Flowchart Proses Program Penelitian

Adaptor 5
volt sd 9 volt Conveyor

Arduino Uno LCD 16x2


(Mirocontroler)

Modul Sensor
Infrared

Gambar 3.2 Flowchart Program


28

(Sumber : Penulis, 2018)

3.2.4. Permodelan atau perancangan sistem

Perancangan permodelan merupakan suatu proses kegiatan membuat

desain sistem berdasarkan tahap-tahap perancangan alat. Perancangan alat ini

direkomendasikan untuk bertujuan membantu pihak babrik roti yang nantinya

agar memberikan hasil perhitungan roti secara otomatis.

1. Rancangan Use Case Diagram

Untuk mengetahui aktor dan Use Case yang akan digunakan , maka

digunakanlah indetifikasi aktor dan identifikasi Use Case. Maka UseCase

diagram dapat digambarkan. Pengindetifikasian aktor dan UseCase pada

sistem ini ditujukan pada tabel 3.1

Tabel 3.1. Definisi Aktor


(Sumber : Penulis, 2018)

No Aktor Deskripsi
1 User Pengguna Alat yang Menjalankan Mesin

Tabel 3.2. Use Case


(Sumber : Penulis, 2018)

Use Case ID Use Case


UC-01 Menghidupkan Alat
UC-02 Meletakan roti dan menjalankan mesin
UC-03 Reset Perhitungan
29

Hidupkan
mesin
Hasil Hitungan

Meletakan roti

Reset

Gambar 3.3. Uce Case Diagram


(Sumber : Penulis, 2018)

2. Rancangan Activity Diagram

Activity diagram regestrasi akan menggambarkan hubungan aliran kerja

yang dijelaskan pada use case registrasi. Activity diagram registrasi dapat

dilihat pada gambar.3.1.

Diagram aktifitas atau disebut juga diagram activity menggambarkan alur

kerja (workflow) atau aktifitas dari sebuah sistem.

a. Acticity diagram Upload

Activity diagram ini menggambarkan hubungan aliran kerja yang

dijelaskan pada use case registrasi.


30

Activity diagram Upload Alat dapat dilihat pada gambar.3.4

Alat yang Dibangun

Hidupkan sistem Operasi


(PC)

Instal Program Arduino IDE

Memasukan Coding Upload ke Arduino

Gambar 3.4.Activity Diagram untuk Proses Upload


(Sumber : Penulis, 2018)

b. Activity diagram Menjalankan Alat

Activity diagram dalam mengoprasikan alat ini menggambarkan

hubungan aliran kerja yang telah dijelaskan pada Use Case login.

Activity diagram login dapat dilihat pada gambar 3.5. berikut.

User Alat

Hidupkan Alat Masukan Beberapa Roti


dalam Penampungan

Sensor Akan Menangkap


bayangan infrared Pada Roti

Hasil Hitungan DI
LCD 16x2
31

Gambar 3.5. Diagram untuk Proses Menjalankan Hitungan


(Sumber : Penulis, 2018)

c. Activity diagram riset

Activity diagram riset akan menggambarkan hubungan aliran kerja

yang telah dijelaskan pada use case rest. Activity diagram riset dapat

lihat pada gambar 3.6. berikut.

Tekatn tombol Reset


Mengulang Hitungan

Gambar 3.6. Rancangan form Reset


(Sumber : Penulis, 2018)
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Alat yang sudah dirancang selanjutnya akan dikembangkan ketahap

pengitung jumlah roti. Yang nantinya menghasilkan jumlah perhitungan melalui

tampilan layar LCD 16x2, dengan memasukan program (Input Sistem), kemudian

Pemrosesan dan hasil (Output) alat yang dirancang terlebih dahulu akan penulis

uraikan beberapa tahapan-tahapan pengertian, manfaat, dan tujuan alat ini dibuat.

Dari hasil proses pada pengInputan yang sudah dibuat, serta proses alat

yang dirancang hasil akhirnya dapat dilihat pada gambar 4.1. Tampilan hasil

perancangan alat yang dibuat. Dibawah ini:

Gambar 4.1. Tampilan Hasil Perancangan Alat yang Dibuat


(Sumber : Penulis, 2018)

32
33

4.1.1. Menu Rancangan Alat

Menu dalam perancangan Alat ini adalah perhitungan jumlah roti.

yang nantinya akan ditangkap oleh sensor, kemudian akan diproses oleh

Microcontroler ATMega 328 dari proses itu hasilnya akhirnya akan

menampilkan jumlah hitungan melalui tampilan LCD 16x2. Adapun kode

perintah alat ini yang dibutuhkan dapat disesuaikan dari kode

Pemrograman yang nantinya dapat diatur batas maksimal barang yang

akan dibuat. Adapun kode program yang dibuat ini dapat dilihat pada

gambar 4.2.

Gambar 4.2. Kode untuk Menentukan Batas Maksimal


Hitungan
(Sumber : Penulis, 2018)

4.1.2. Proses Awal Perancangan

Perancangan awal berfungsi untuk melakukan perintah terhadap

komponen-komponen dan sistem yang nantinya bertujuan memberikan

intruksi kepada sensor dan LCD 16x2 dengan pengontrolan oleh

microcontroler. Tahapan selanjutnya dilanjutkan dalam proses sistem kerja


34

alat dengan memasukkan sebuah code program dan perakitan alat yang

dirancang. Adapun perancangan alat yang dibuat yang pertama:

1. Input Perakitan Alat

Input dalam proses perakitan Alat ini adalah perpaduan antara

microcontroler (Arduino Uno), sensor Infrared dan LCD 16x2 serta

komponen pendukung lainya seperti, kabel jamper, buzzer, push button,

dan komponen lainya. dari beberapa komponen tersebut dapat dilihat

skema dalam perakitan alat ini dapat dilihat pada gambar 4.3. skema

rangkaian alat.

Gambar 4.3. Sekema Rangkaian Alat


(Sumber : Penulis, 2018)

Dari rancangan gambar desain diatas perancangan alat ini dapat dirangkai

dengan instalasi pemasangan kabel dan sensor serta komponen lainnya

dapat dilakukan dengan tahap sebagai berikut.


35

a. Arduino dalam penomoran yang sama. Tinggal meletakan nomor pin

sesuai code programnya

b. Kaki RS LCD masukan ke pin 2 arduino

c. Kali E LCD masukan ke pin 3 arduino

d. Kaki D1 LCD masukan ke pin 4 arduino

e. Kaki D2 LCD masukan ke pin 5 arduino

f. Kaki D3 LCD masukan ke pin 6 arduino

g. Kaki D4 LCD masukan ke pin 7 arduino

h. Kaki RW LCD masukan ke pin GND (Grond)

i. Kali VO LCD masukan ke Output Potensio

j. Kaki Output sensor dimasukkan ke pin 8 arduino

k. Salah satu kaki tombol push button masukan ke pin 9 arduino

l. Kaki push button yang lain masuk ke pin GND

m. Kaki VCC pada masing-masing komponen hubungkan ke pin yang ada

di kaki Vcc di masing-masing komponen sumber tegangan 5 Volt

n. Dan kaki ditiap-tiap komponen dimasukkan ke pin GND kesumber

negatif power.

Dari perakitan rancangan yang sudah dibuat diatas dalam perakitan sensor

dan memberikan perintah terhadap microcontroler agar dapat

menghasilkan output dari sebuah sensor infrared ke tampilan LCD 16x2.

Dari tahapan berikut pemasangan kabel, sensor, potensio dan beberapa

komponen lainnya yang dirangkai dari proses hasil pembuatan alat ini

dapat dilihat pada Gambar 4.4. Hasil tampilan alat yang sudah dirancang.
36

Gambar 4.4. Hasil Tampilan Alat yang Sudah Dirancang


(Sumber : Penulis, 2018)

Dari gambar dan proses yang dirancang maka proses selanjutnya adalah

melakukan pemberian perinta pada alat yang akan digunnakan dalam

proses perhitungan. Dengan membuat code program menggunakan bahasa

C dengan software Arduino IDE.

2. Input Pemrograman

Pemrograman digunakan untuk memberi perintah sistem kerja sensor

kepada microcontroler arduino, adapun kode program di bawah ini :

// -------- Project Alat Penghitung Roti Ganda Otomatis --------- //

// ------ Berbasis Arduino dan Sensor Jarak Infra Merah --------- //

// ------------- Dibuat oleh : M. Afifuddin Javan. -------------- //

// memanggil library lcd

#include <LiquidCrystal.h>

// inialisasi pin lcd


37

LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7);

// inialisasi masing2 pin

const int pinSensor = 8;

const int pinReset = 9;

// inialisasi masing2 variabel

int hitung = 0;

int kondisi1 = 0;

int status1;

//******* --------- program default/ setting awal ---------- *******//

void setup()

// inialisasi status pada pin reset

pinMode(pinReset, INPUT);

digitalWrite(pinReset, HIGH);

pinMode(pinSensor, INPUT);

// inialisasi jumlah baris-kolom lcd

lcd.begin(16, 2);

// tulisann awal pada tampilan LCD

lcd.clear();

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("Alathitung");

lcd.setCursor(0, 1);
38

lcd.print("JumlahRoti ...");

delay(1000);

lcd.clear();

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("Ready");

delay(1000);

//****** ----------------- PROGRAM UTAMA -------------------- ******//

void loop()

// -------------- program penghitung barang --------------- //

// setting maksimal pembacaan jumlah barang

// ganti jumlah sesuai kebutuhan

hitung = constrain(hitung, 0, 100); // ==> jumlah maks barang

// staatus1 adalah hasil dari pembacaan pada pin sensor

status1 = digitalRead(pinSensor);

// jika pin sensor bernilai logic HIGH

if (status1 == HIGH)

// hasil hitung tetap

hitung = hitung;

kondisi1 = 0;

}
39

// jika pin sensor bernilai tidak ada/ LOW dan kondisi1 bernilai = 0

else if (status1 == LOW && kondisi1 == 0)

// jumlah barang bertambah 1

hitung += 1;

// kondisi1 menjadi bernilai = 1

kondisi1 = 1;

// jika pin sensor bernilai LOW dan kondisi awal bernilai = 1

else if (status1 == LOW && kondisi1 == 1)

// hasil hitung tetap

hitung = hitung;

// kondisi1 tetap bernilai =1

kondisi1 = 1;

// ----;--- program tombol reset kembali ke = 0 ----;--- //

// jika tombol reset ditekan

// maka pin reset bernilai logic LOW

if (digitalRead(pinReset) == LOW)

// jumlah barang kembali menjadi = 0

hitung = 0;
40

// menuliskan pada lcd

lcd.clear();

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("RESET .....");

delay(1000);

// //-----“ program tampilan jumlah barang pada lcd 16x2 “----- ////

lcd.clear();

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("Jumlahbrng : ");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print(hitung);

delay(300); // delay update tulisan pada lcd

Hasil akhir Input code Pemrograman diatas ini sudah berjalan dengan baik

dalam memberikan perintah kepada sensor dan LCD serta komponen yang

tersambung dialat. Maka Dari hasil program yang sudah di verifikasi

menggunakan Aplikasi Arduino IDE versi 1.8.5. sudah dapat berjalan

dengan baik.
41

Dapat dilihat pada Gambar 4.5. dibawah ini.

Gambar 4.5. Hasil Coding Yang Sudah Berjalan Menggunakan Software


Arduino IDE 1.8.5
(Sumber : Penulis, 2018)

Dari perancangan alat dan code program ini yang akan dimasukkan ke

chipmicrocontroler Arduino uno ATMega 328 ini agar memberikan

perintah terhadap komponen dan sensor hasil dari perintah microcontroler

sudah berjalan dengan baik.

4.1.3. Penginputan Alat Penghitung

Dari pengimputan code program dan perakitan alat yang diatas

sudah berhasil selanjutnya dalam sistem kerja alat ini adalah dengan

penginputan alat penghitung roti bekerja.

Input sensor alat ini merupakan bagian penting dalam perancangan

sistem alat yang akan bekerja, dengan menggunakan sensor infrared yang

terletak diantara mesin convayor nantinya berfungsi sebagai pendeteksi


42

benda atau roti yang akan dihitung oleh alat. Tampilan sensor ini bisa

dilihat pada Gambar 4.6. Tampilan sensor infrared pada alat.

Gambar 4.6. Tampilan Sensor Infrared pada Alat


(Sumber : Penulis, 2018)

Dari hasil pembacaan sensor ini akan mendapatkan hasil output

berupa informasi perhitungan. Proses pancaran sinar infrared ke benda

yang berada didepannya kemudian akan memantulkan sinar infrared itu ke

potodiode yang akan ditangkap dan diproses menghasilkan output dari

perintah sensor yang nantinya akan diproses oleh microcontroller

ketampilan LCD 16x2.

Dengan sistem pembacaan sensor yang akan dicontrol oleh

microcontroler proses kerja pembacaan sensor dapat dilihat pada gambar

4.7. proses kerja penangkapan input sensor.


43

Gambar 4.7. Proses Penangkapan Input Sensor ke Potodiode


(Sumber : Penulis, 2018)
4.1.4. Proses Kerja Alat Penghitung

Proses sistem adalah suatu langkah-langkah yang akan bekerja

pada suatu sistem, dimana sistem itu melakukan beberapa tahapan-tahapan

dalam proses kerja dari sistem alat yang dibangun diantaranya adalah

sistem perancangan alat penghitung roti otomatis.

Sistem alat ini yang berkerja dengan perpatuan antara mesin

conveyor agar dapat membuat proses perhitungan lebih cepat, proses

instalasi dapat dilihat pada gambar 4.8. Rancangan Alat.

Gambar 4.8. Simulasi Rancangan


(Sumber : Penulis, 2018)

Dari tampilan gambar diatas sistem alat yang bekerja ini dapat

dirangkai dengan instalasi pemasangan kabel dan sensor, pemasangan


44

push button reset serta komponen lainnya dapat dilakukan dengan tahap

sebagai berikut.

1. Arus Power AC

Berfungsi dri tegangan utama dalam menghidupkan sistem kerja alat

yang mana akan menghidupkan mesin conveyor dan akan menggunakan

adaptor 12 volt dan 5 volt untuk menghidupkan alat.

2. Power Suplay

Ketika kabel power dipasang kelisrik adaptor ini membagi tegangannya

menjadi dua bagian yang pertama tegangan 12 volt, berfungsi sebagai

arus yang diperlukan untuk menghidupkan motor penggerak mesin

conveyor dan yang kedua berfungsi sebagai tegangan yang diperlukan

oleh rangkaian arduino agar untuk menghidupkan dari sistem kerja alat

penghitung roti otomatis ini dengan microcontroler.

3. Microcontroler

Berfungsi sebagai otak dari alat penghitng roti yang memberikan

perintah kepada sensor infrared agar menjalankan perintahnya agar

dapat menghasilkan informasi ketampilan LCD 16x2.

4. Sensor Infrared

Sensor ini berfungsi sebagai input pembacaan roti yang nantinya akan

melewati sensor dengan bantuan mesin conveyor, dan memberikan

informasi yang didapatkan dari pembacaan roti akan di baca oleh

microcontroler dan microcontroler nantinya akan memberikan hasil

hintungan ke LCD 16x2.


45

5. LCD 16x2

Hasil dari penangkapan hasil dari otput dari sensor infrared kemudian

diproses melalui microcontroler dan akan diolah dan hasilnya akan

ditampilkan kelayar LCD 16x2.

Dengan memadukan dengan mesin conveyor alat ini dapat

berfungsi dengan baik semana mestinya, karena dalam melakukan

perhitungan roti alat ini bekerja secara otomatis. karena alat ini

memadukan antara mesin conveyor agar dapat menjalankan sebuah roti

secara otomatis agar dapat melewati sensor yang nantinya berada di ujung

pada perhitungan sebuah roti.

4.1.5. Output Sistem

Hasil dari Output system ini adalah sebuah hasil dari hitungan roti yang

sudah dikemas dan akan melakukan proses dari grafik peroduksi jumlah roti yang

akan dikemas kekonsumen nantinya. Kemudian alat ini digunakan sebagai hasil

akhir membaca roti yang akan dilalui oleh mudul sensor Infrared dengan sistem

yang berjalan menggunakan mesin convayor.

Hasil dari laporan perhitungan, digunakan untuk mendapatkan hasil dari

informasi dari proses perhitungan roti, hasil dari data yang telah diinputkan oleh

sensor Infrared.Tampilan hasil hitungan dapat dilihat pada gambar 4.9. dibawah

ini :
46

Gambar 4.9.Output Tampilan LCD


(Sumber : Penulis, 2018)

4.1.6. Perintah Reset atau Perhitungan Pengulangan

Dalam melakukan perhitungan yang sudah selesai akan melakukan

hitungan pengulangan dapat melakukan reset disebuah tombol push

Button yang berada didepan alat yang sudah dirancang. Adapun code

dalam melakukan inialisasi pada pin microcontroler arduino uno ada pada

pin 9 dan pin dari pushbutton yang satunya berada di pin Grond bisa kode

dari alamat pin ini dapat dilihat pada gambar 4.10

Gambar 4.10. Inisialisasi pada pin Reset


(Sumber : Penulis, 2018)

Kemudian dari inisialisasi pada code pin push button yang dibuat dapat

melakukan tahapan perintah dari pin reset yang akan kita buat dengan
47

memasukkan code program ini pada software Arduinio IDE bisa dilihat pada

gambar 4.11. dibawa ini:

Gambar 4.11. Code Perintah Reset pada Hitungan


(Sumber : Penulis, 2018)

4.2. Pembahasan

Dalam pembahasan ini menjelaskan prosedur kerja sistem yang akan

berkerja dalam perhitungan yang akan dilalui roti menggunakan mesin pembantu

convayor, spesifikasi kebutuhan sistem, serta kelemahan dan kelebihan sistem.

4.2.1. Validasi Data

Dengan menggunakan alat rancanggan mesin ini yang telah

dikembangkan oleh penulis, dari perhitungan yang manual yang dilakukan

sebelumnya akan divalidasi dengan hasil perhitungan menggunakan alat

ini sebagai mesin penghitungan roti otomatis, untuk menguji efiensi waktu

dan penggunaan perhitungan manual maka dalam hal ini perhitungan

menggunakan alat ini dapat membantu dari proses penghitungan yang

manual.
48

Dari proses perhitungan manual dapat dilihat pada gambar 4.12.

dibawah ini.

Gambar 4.12. Perhitungan Manual Dengan Tiga Karyawan


(Sumber : Penulis, 2018)

Gambar diatas adalah proses perhitungan dengan menggunakan

tiga tenaga kerja yang dilakukan secara manual, kemudian setelah penulis

membuat alat penghitung roti otomatis kiranya dapat membantu dari

proses perhitungan manual menjadi perhitungan yang otomatis, yang dapat

menghitung sendiri dalam proses perhitungan roti.


49

Proses perhitungan roti dapat dilihat pada gambar 4.13. dibawah

ini:

Gambar 4.13. Proses Perhitungan Roti Otomatis


(Sumber : Penulis, 2018)

4.2.2. Spesifikasi Kebutuhan Alat

Agar sistem pengerjaan yang dikerjakan dapat berjalan atau tidak,

maka kiranya perlu dilakukan pengujian terhadap Alat yang telah

dikerjakan. Untuk itu dibutuhkan beberapa komponen utama mencakup

perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software).

1. Perangkat Keras (Hardware)

Agar alat berjalan dan dioperasikan, dibutuhkan komponen perangkat

keras untuk mendukung hal-hal tersebut. Untuk menjalankan sistem

perhitungan jumlah roti otomatis maka dibutuhkan hardware sebagai

berikut :

a. Komputer atau Laptop


50

b. Power Supplay 5 Volt sd 9 Volt

c. Arduino Uno

d. Sensor Infrared

e. LCD 2x16

f. Mesin Conveyor

g. Potensio 10K

h. Kabel Jamper

i. Tombol Pust Button

j. Kabel USB

k. Papan Borad

2. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan kumpulan instruksi-instruksi yang dapat

digunakan oleh komputer untuk meberikan fungsi serta tampilan yang

diinginkan. Perangkat lunak yang digunakan dalam sistem ini yaitu :

a. System Operasi Windows 7 atau 8

b. Software Arduino IDE

c. Software fritzing.0.8.7b.

4.2.3. Prosedur Kerja Sistem

Adapun prosedur kerja alat penghitung roti otomatis adalah sebagai

berikut:
51

1. Dalam perancangannya tahap pertama menggunakan komputer untuk

memberikan perintah pada alat.

2. Kemudian pekerja memberikan tegangan arus ke alat yang sudah

dirancang (Menghidupkan mesin).

3. Setelah mesin dinyalakan kemudian meletakan roti dalam sebuah

wadah yang akan dilalui mesin Conveyor.

4. Kemudian hasil pembacaan hitungan jumlah roti yang dilalui sensor

akan ditampilkan melalui LCD yang digunakan untuk melihat hasil

akhir hitungan Roti (Output).

5. Untuk melakukan perhitungan ulang dari proses awal perhitungan dapat

menekan tombol Reset yang ada pada alat.

4.2.4. Kelemahan dan Kelebihan Alat

Setiap rancangan yang dibangun memiliki kelemahan dan

kelebihan masing-masing, tergantung untuk apa rancangan alat itu dipakai.

Berikut kelemahan dan kelebihan alat penghitung roti otomatis.

1. Kelemahan Sistem Alat

a. Alat yang dirancang hanya dapat digunakan hanya untuk

penghitungan roti diameter lebih kurang dengan lebar 5cm saja.

b. Alat ini jarak tangkapan Sensor masih lemah, hanya dapat

menangkap jarak dekat.

c. Alat ini masih memakan Alat tanbahan dalam proses peletakan Roti.

2. Kelebihan Sistem Alat


52

a. Dengan Alat ini akan dapat membantu mempermudah pekerjaan

dalam menghitung sebuah roti yang diproduksi dan yang akan

dikemas ke konsumen

b. Dapat memperhemat waktu dari perhitungan sebuah roti.

c. Dapat mengantikan proses perhitungan manual menjadi otomatis


BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, serta hasil yang ditemukan

selama melakukan penelitian maka penulis mengambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Sistem Alat yang akan dirancang menyajikan sistem perhitungan

berbasis Microcontroler.

2. Sistem Pengolahan Alat penghitungan rori otomatis ini dibuat dengan

menggunakan program Arduino IDE.

3. Alat ini dibangun untuk membantu mempermudah pegawai melakukan

proses penghitungan jumlah roti.

4. Alat ini di bangun menggunakan Arduino dan sensor infrared yang

menghasilkan Output dalam bentuk laporan penghitungan roti di

tampilan LCD 16x2.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan diatas penulis dapat

memberikan saran-saran sebagai masukan untuk memperbaiki Penghitungan Roti

pada pabrik Roti agar tahap kedepannya menggunakan alat ini dalam melakukan

perhitungan jumlah roti agar menjadi lebih cepat dan efisien dalam mengelolah

pabrik roti dan memajukan usaha yang akan datang, diantaranya yaitu:
54

1. Diharapkan kepada Pemilik pabrik agar mengunakan alat ini dalam

mengurangi jumlah tenaga kerja dan kedepannya dapat menggantikan

tenaga kerja dalam perhitungan.

2. Melakukan pelatihan kepada petugas agar dapat menguasai sistem

kerja penghitungan alat ini.

3. Menjaga dalam perawatan alat penghitung jumlah roti otomatis, demi

keefisienan berkerja dalam penghitung jumlah roti.

4. Melakukan perawatan dan pemeliharaan Alat, salah satunya dengan

selalu mengecek kondisi rangkaian mesin penghitung roti otomatisnya

5. Diharapkan kedepannya alat ini dapat dikembangkan dalam sebuah

perhitungan yang sistematis.


55

DAFTAR PUSTAKA

Adriansyah Andi. 2013. Rancasngan Bangun Prototipe Elevator Menggunakan


Microcontroler Arduino ATMega 328p. 101-112

Alwan, 2017.Faktor-faktor yang Mendorong siswa MIA SMAN Mengikuti


Bimbingan Belajar luar Sekolah di Kecamatan Talanaipura Kota
Jambi.e.2548-6225.25-37.

Arsip Sejarah UD. Variant Computer 2000. Pematangsiantar

Devy Laxsmy.2009. Pengetahuan Parkir kendaraan masuk/ keluar area parkir


dan membantu pengemudi saat parkir berbasis microcontroler.pp.2385-
6989.27-35.

Jaelani Iskandar. 2016. Rancangan bangunan Rumah Pintar Otomatis berbasis


sensor suhu, sensor cahaya, dan sensor Hujan. pp. 2301-8402.1-10

Kadir Abdul, 2015. From Zero to a Pro Arduino.Andi : Yogyakarta.

Maulana Endri. 2017. Pemanfaatan Layanan SMS Telepon Seluler Berbasis


Microcontroler Atmega 3280 Sebagai Sistem Kontrol Lampu Ruah 93-99

Mubarok Ade. 2018. Sistem keamanan Rumah Menggunakan RFID, Sensor PIR
dan Modul GSM Berbasis Microkontroler. 137-144

Paradipta. 2016. Pembuatan Prototipe Sistem Keamanan Laboraturium Berbasis


Arduino,p.2339-0654.31-36

Prof.DR.Suryana,M.Si.2010. Metode Penelitian Modul Praktis Penelitian


Kuantitatif dan Kualitatif.(online)
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/23731890cdc8189
968cf15105c651573.pdfBuku Ajar Perkuliahan.

Santoso, Beni, Ari. 2013. Pembuatan otomatis pengaturan kereta api,


Pengereman, dan Palang Pintu pada Rel Kereta Api maina berbasis
microkontroler.16-23

Sokop Jendri Steven, 2016. Trainer Periferal Antarmuka Berbasis


Microcontroler Arduino Uno.Pp. 2301-8402.13-23.

STIKOM Tunas Bangsa, 2018.Buku Panduan Tugas Skripsi. Pematangsiantar

Yanni Helda. 2015. Rekayasa Parkir Assistance System Kendaraan dengan


Sensor Ultrasoniki.pp.1412-0100.49-58.

Anda mungkin juga menyukai