Anda di halaman 1dari 2

Pada dasarnya prinsip kerja turbin uap sama dengan mesin uap tipe bolak balik.

Bedanya mesin
uap tipe bolak balik menggunakan piston, sedangkan turbin uap menggunakan turbin. Pada
mesin uap tipe bolak balik, kalor diubah terlebih dahulu menjadi energi kinetik translasi piston.
Setelah itu energi kinetik translasi piston diubah menjadi energi kinetik rotasi roda pemutar. Nah,
pada turbin uap, kalor langsung diubah menjadi energi kinetik rotasi turbin.

Turbin bisa berputar akibat adanya perbedaan tekanan. Suhu uap sebelah atas bilah jauh lebih
besar daripada suhu uap sebelah bawah bilah (bilah tuh lempeng tipis yang ada di tengah turbin).
Ingat ya, suhu berbading lurus dengan tekanan. Karena suhu uap pada sebelah atas bilah lebih
besar dari suhu uap pada sebelah bawah bilah maka tekanan uap pada sebelah atas bilah lebih
besar daripada tekanan uap pada sebelah bawah bilah. Adanya perbedaan tekanan menyebabkan
si uap mendorong bilah ke bawah sehingga turbin berputar. Arah putaran turbin tampak seperti
gambar di bawah:

Perlu diketahui bahwa prinsip kerja mesin uap didasarkan pada diagram perpindahan energi yang
telah dijelaskan di atas. Dalam hal ini, energi mekanik bisa dihasilkan apabila kita membiarkan
kalor mengalir dari benda atau tempat bersuhu tinggi menuju benda atau tempat bersuhu rendah.
Dengan demikian, perbedaan suhu sangat diperlukan pada mesin uap.
Btw, apabila dirimu perhatikan cara kerja mesin uap tipe bolak balik, tampak bahwa piston tetap
bisa bergerak ke kanan dan ke kiri walaupun tidak ada perbedaan suhu (tidak ada kondensor dan
pompa). Piston bisa bergerak ke kanan akibat adanya pemuaian uap bersuhu tinggi atau uap
bertekanan tinggi. Dalam hal ini, sebagian kalor pada uap berubah menjadi energi kinetik
translasi piston. Energi kinetik translasi piston kemudian berubah menjadi energi kinetik rotasi
roda pemutar. Setelah melakukan setengah putaran, roda akan menekan piston kembali ke kiri.
Ketika roda menekan piston kembali ke kiri, energi kinetik rotasi roda berubah lagi menjadi
energi kinetik translasi piston. Ketika piston bergerak ke kiri, piston mendorong uap yang ada
dalam silinder.
Pada saat yang sama, katup pembuangan terbuka. Dengan demikian, uap yang didorong piston
tadi akan mendorong temannya ada di sebelah bawah katup pembuangan. Nah, apabila suhu uap
yang berada di sebelah bawah katup pembuangan = suhu uap yang didorong piston, maka semua
energi kinetik translasi piston akan berubah lagi menjadi energi dalam uap. Energi dalam
berbanding lurus dengan suhu. Kalau energi dalam uap bertambah maka suhu uap meningkat.
Suhu berbanding lurus dengan tekanan. Kalau suhu uap meningkat maka tekanan uap juga
meningkat. Dengan demikian, tekanan uap yang dibuang melalui katup pembuangan = tekanan
uap yang masuk melalui katup masukan. Piston akan tetap bergerak ke kanan dan ke kiri
seterusnya tetapi tidak akan ada energi kinetik total yang bisa dimanfaatkan (tidak ada kerja total
yang dihasilkan). Jadi energi kinetik yang diterima oleh piston selama proses pemuaian (piston
bergerak ke kanan) akan dikembalikan lagi kepada uap selama proses penekanan (piston
bergerak ke kiri). Pahami perlahan-lahan ya…
Dari penjelasan panjang lebar dan bertele-tele sebelumnya, kita bisa menyimpulkan bahwa
perbedaan suhu dalam mesin uap tetap diperlukan. Perbedaan suhu dalam mesin uap bisa
diperoleh dengan memanfaatkan kondensor. Ketika suhu dan tekanan uap yang berada di sebelah
bawah katup pembuangan jauh lebih kecil dari pada suhu dan tekanan uap yang berada di dalam
silinder, maka ketika si piston bergerak kembali ke kiri, besarnya tekanan (P = F/A) yang
dilakukan piston terhadap uap jauh lebih kecil daripada besarnya tekanan yang diberikan uap
kepada piston ketika si piston bergerak ke kanan.
Dengan kata lain, besarnya usaha alias kerja yang dilakukan piston terhadap uap jauh lebih kecil
daripada besarnya kerja yang dilakukan uap terhadap piston (W = Fs). Jadi hanya sebagian kecil
energi kinetik piston yang dikembalikan lagi pada uap. Dengan demikian akan ada energi kinetik
total atau kerja total yang dihasilkan. Energi kinetik total ini yang dipakai untuk menggerakan
sesuatu (membangkitkan listrik dkk…) Pembangkitan energi listrik akan dibahas secara
mendalam pada pokok bahasan listrik dan magnet.

Anda mungkin juga menyukai