Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang masalah
Setiap hari kita mengkonsumsi makanan yang dibungkus oleh plastik, bungkus plastik
tersebut biasanya hanya untuk sekali pakai saja, lalu dibuang, tanpa kita sadari hal inilah yang
akan berakibat  buruk dimasa yang akan datang.
Kita tidak sadar sudah berapa banyak sampah plastik yang kita hasilkan satiap
harinya,bahkan sampah plastik sudah kita anggap wajar saja jika berserakan dimana-mana, kita
tidak tau akibat dari sampah plastik yang kita buang bagi kesehatan dan lingkungan kita.
Hampir disetiap tempat perbelanjaan kita mendapatkan plastik dan terkadang kita
dapatkan itu dengan Cuma-Cuma.mungkin karna kita mendapatkannya secara mudah pulalah
kita juga membuangnya secara mudah.
Atas dasar hal inilah penulis ingin mengangkat tema penulisan karya tulis ilmiah yang
berjudul “sampah plastik dan penanggulngannya”.

1.2.Rumusan masalah
1.      Apa itu sampah plastik?
2.      Bagaimanakah polusi tanah oleh sampah plastik?
3.      Bagaimanakah dampak polusi tanah yang disebabkan oleh sampah plastik untuk masa yang akan
datang jika dibiarkan terus menerus?
4.      Bagaimanakah penanggulangan polusi tanah yang disebabkan oleh sampah plastik?

1.3. Tujuan
1.      Mendeskripsikan sampah plastik
2.      Mendekripsikan dampak polusi tanah yang disebabkan sampah plastik dan dampaknya dimasa
yang akan datang
3.      Mendeskripsikan pengendalian sampah plastik

1.4.Metode penelitian
1.      Penelitian langsung
2.      Studi pustaka
3.      internet

1.5.Manfaat penelitian
1.      Meningkatkan kesadaran pembaca tentang bahaya sampah plastik
2.      Membangun kesadaran tentang penggunaan barang pengganti yang lebih ramah lingkungan
3.      Mengetahui jenis-jenis plastik dan akibat yang ditimbulkan sampah plastik 

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Sampah plastik
Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar. Istilah
plastik, menurut pengertian kimia, mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik.
Molekul plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri
dari zat lain untuk meningkatkan performa atau nilai ekonominya. 
            Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar. Istilah
plastik, menurut pengertian kimia, mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik.
Molekul plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri
dari zat lain untuk meningkatkan performa atau nilai ekonominya. 
            Secara alamiah, terdapat beberapa polimer (pengulangan tidak terhingga dari monomer-
monomer) yang digolongkan ke dalam kategori plastik. Secara fisik, plastik bisa dibentuk atau
dicetak menjadi lembar film atau serat sintetik, yang disebabkan karena plastik juga bersifat
"malleable" alias memiliki sifat bisa dibentuk atau ditempa.
            Dalam proses industri dan pabrikasi, plastik dibuat dalam jenis yang sangat banyak. Sifat-
sifat bisa menerima tekanan, panas, keras juga lentur, dan bisa digabung dengan partikel lain
semisal karet, metal, dan keramik. Sehingga wajar jika plastik bisa dipergunakan secara massa
untuk banyak sekali keperluan. Bahkan keranjang belanja yang umum dibawa ibu-ibu ke pasar
juga kini diganti plastik kresek yang berubah menjadi sampah begitu sampai di rumah.jenis-jenis
plastik :
            1. PET — Polyethylene Terephthalate
            Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan
angka 1 di tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate) di bawah segitiga
Biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air
mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya.
            Mayoritas bahan plastik PET di dunia untuk serat sintetis (sekitar 60 %), dalam
pertekstilan PET biasa disebut dengan polyester (bahan dasar botol kemasan 30 %) Botol Jenis
PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI, Bila terlalu sering dipakai, apalagi
digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada
botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker)
            2. HDPE — High Density Polyethylene
                        Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang
dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga.
Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi
lipat, dan lain-lain.HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan
karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE
dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu
tinggi.Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena
pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu
            3. V — Polyvinyl Chloride
            Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta
tulisan V — V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur
ulang.Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.PVC
mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik
berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer
pada suhu -15oC. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik
ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan
pelembut, seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).
            4. LDPE — Low Density Polyethylene
            Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE
– LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak
bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.Sifat
mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak
berlemak. Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia.
                         daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-
gas yang lain seperti oksigen.Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang
memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.
Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena
sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
                        5. PP — Polypropylene
            Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP
– PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang
berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum
dan terpenting botol minum untuk bayi.Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak
jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah,
ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Carilah
dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai
makanan dan minuman.
            6 . PS — Polystyrene
            Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS-PS biasa dipakai
sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-
lain.Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam
makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.Selain tempat makanan, styrene juga bisa
didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.Bahan ini harus
dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada
wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena
bahan ini sulit didaur ulang.bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang
dan lama.Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka
tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan
sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga,
dan meninggalkan jelaga.
            7. Other
            Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER
– Other (SAN - styrene acrylonitrile, ABS - acrylonitrile butadiene styrene, PC - polycarbonate,
Nylon). Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga,
suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.
            PC - Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup),
botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu
formula.Dianjurkan untuk tidak dipergunakan untuk tempat makanan ataupun minuman karena
Bisphenol-A dapat berpindah ke dalam minuman atau makanan jika suhunya dinaikkan karena
pemanasan.SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu,
kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan.
Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi,
dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.
            Dalam proses industri dan pabrikasi, plastik dibuat dalam jenis yang sangat banyak. Sifat-
sifat bisa menerima tekanan, panas, keras juga lentur, dan bisa digabung dengan partikel lain
semisal karet, metal, dan keramik. Sehingga wajar jika plastik bisa dipergunakan secara massa
untuk banyak sekali keperluan. Bahkan keranjang belanja yang umum dibawa ibu-ibu ke pasar
juga kini diganti plastik kresek yang berubah menjadi sampah begitu sampai di rumah.
                        Limbah plastik memang sudah menjadi permasalahan lama yang dihadapi oleh
kota-kota besar di negara berkembang khususnya Indonesia. Limbah plastik  selain berbahaya
bagi lingkungan karena memerlukan waktu ratusan tahun untuk mengurai, juga beberapa jenis
plastik yang belum menjadi sampah atau limbah pun telah dinyatakan berbahaya oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
2.2.Polusi tanah oleh sampah plastik
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami.pencemaran tanh selalu berhubungan dengan sampah plastik
karna sebagian dari polutor tanah adalah sampah.
karna sifatnya yang sulit untuk diuraikan inilah plastik menjadi polutor tanah yang paling
sering dijumpai dan berbahaya. Plastik sangat mudah didapatkan karna harganya yang sangat
murah dan sangat mudah untuk mendapatkannya. Bahkan di pasar-pasar tradisional kita bisa
mendapatkan kantong kresek dengan Cuma-Cuma yang diberikan oleh pedagang. Atau bisa
didapatkan dengan harga yang sangat murah.
            Sampah plastik ini sering kita abaikan karna keberadaannya yang kita anggap sudah
wajar.
Akibatnya, jika kita lihat secara kasat mata saja plastik-plastik tersebut sudah berserakan
hampir di setiap inci lingkungan kita.jika hal ini dibiarkan terus menerus maka akan
menyebabkan penumpukan dan kurang sedap di pandang mata.
            Dikota-kota besar sampah-sampah plastik sudah tidak terkendali lagi,bahkan untuk
membeli gorengan pun kita juga harus menggunakan kantong plastik,dan kantong plastik yang
digunakan pun juga hanya untuk sekali pakai saja lalu setelah itu dibuang. Hal-hal kecil seperti
ini lah yang mendukung penumpukan sampah plastik, apalagi jika dibuang disembarang tempat.
            Makanan-makanan ringan pun semunya sudah dibungkus menggunakan plastik, bahkan
jenis plastiknya pun berbeda dari kantong kresek biasa, plastik pembungkusnya biasanya lebih
kuat dan berwarna menarik, plastik dianggap lebih praktis dan ekonomis, tapi kita tidak
menyadari seberapa besar kita telah menyumbang untuk meningkatkan polusi tanah
dilingkungan kita, bukan hanya di tanah di sungai dan dilautpun juga banyak sampah plastik
yang ditemui.
            Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap
tahunnya. Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan bumi
setidaknya hingga 10 kali lipat! Coba anda bayangkan begitu fantastisnya sampah plastik yang
sudah terlampau menggunung di bumi kita ini. Dan tahukah anda? Setiap tahun, sekitar 500
milyar – 1 triliyun kantong plastik digunakan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap orang
menghabiskan 170 kantong plastik setiap tahunnya
            Plastik merupakan salah satu bahan terpraktis yang ditemui pada zaman globalisasi ini,
tak heran sekarang hampir semua kegiatan yang kita lakukan menggunakan plastik.sebagian
besar sampah plastik adalah plastik sekali pakai, yaitu hanyadigunakan untuk sekali pakai saja,
setelah itu dibuang dan menjadi sampah.
            Tidak dapat dipungkiri penggunaan plastik dan kantong plastik memang terus
mengalami  peningkatan dari tahun ke tahun.alhasil, jumlah sampah plastik pun ikut bertambah.
Data dari      Deputi Pengendalian Pencemaran Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH)
menyebutkan, setiap individu rata-rata menghasilkan 0,8 kilogram sampah dalam satu hari di
mana 15 persennya adalah plastik.

 Dengan asumsi ada sekitar 220 juta penduduk di Indonesia, maka sampah plastik yang
tertimbun mencapai 26.500 ton per hari; sedangkan jumlah timbunan sampah nasional
diperkirakan mencapai 176.000 ton per hari.
            Sementara data KLH 2007 menunjukkan, volume timbunan sampah di 194 kabupaten
dan kota di Indonesia mencapai 666 juta liter atau setara 42 juta kilogram, di mana komposisi
sampah plastik mencapai 14 persen atau 6 juta ton. Berdasarkan data KLH 2008, dari total
timbunan sampah nasional, jumlah sampah yang diolah dengan dikompos atau didaur ulang
hampir 5 persen atau setara 12.800 ton per hari. Dari total jumlah sampah tersebut, 2 persen atau
204,16 ton per hari di antaranya adalah sampah organik "biodegradable" yang potensial
menghasilkan metan.
            menurut Kepala Bidang Pengelolaan Sampah KLH Ujang Solihin Sidik,setiap tahun lebih
dari 11 miliar bungkus mie instan menjadi sampah plastik tidak bernilai ekonomis sehingga tidak
didaur ulang.
            Ujang menjelaskan, gaya hidup kaum urban yang banyak memakai plastik menyebabkan
persentase sampah nonorganik dibandingkan dengan sampah organik yang mudah diurai alam
semakin bertambah di kawasan perkotaan. Total volume sampah 14 kota metro rata-rata
mencapai 5.364 meter kubik per hari. Sementara itu total volume sampah 12 kota besar mencapai
1.843 meter kubik per hari, di mana volume sampah nonorganik cenderung terus bertambah.

2.3.Dampak sampah plastik


            Sudah umum dipahami plastik hampir mustahil diurai secara alami, sekalipun itu plastik
tipis yang ringan sekali. Untuk bisa diurai mengandalkan bantuan alam, diperlukan waktu hampir
1.000 tahun agar molekul dan partikel plastik itu bisa menyatu dengan tanah atau air walaupun
plastik itu berasal dari polimerasi.
Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan
yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna,sampah plastik akan menghasilkan asap beracun
berupa senyawa dioksin yang justru berbahaya bagi kesehatan.
            Kalau dioksin ini terhirup oleh sistem pernapasan manusia maka akan dapat memicu
beragam penyakit seperti kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf, serta
memicu depresi. Seperti sudah banyak diketahui, keberadaan sampah plastik juga dapat
mengakibatkan banjir, mengganggu kesuburan tanah, dan mengganggu pemandangan. Gangguan
kesehatan dapat pula terjadi dari plastik yang digunakan untuk membungkus makanan, apalagi
makanan yang masih panas.
            Bila komponen plastik terdegradasi maka akan terjadi migrasi zat-zat yang berbahaya
dari komponen-komponen penyusun plastik. Makanan akan terkontaminasi oleh zat-zat tersebut
sehingga jika terkonsumsi akan terakumulasi dalam tubuh, menjadi toksin dan menyebabkan
kanker serta gangguan pada hati
Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas
rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak
dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat energi. Pada tahap
pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik mengeluarkan gas rumah kaca.
            Kantong plastik juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul.
Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk.
Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap tahunnya. Jika
sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan bumi setidaknya hingga 10
kali lipat. Coba anda bayangkan begitu fantastisnya sampah plastik yang sudah terlampau
menggunung di bumi kita ini. Dan tahukah anda, Setiap tahun, sekitar 500 milyar – 1 triliyun
kantong plastik digunakan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170
kantong plastik setiap tahunnya.
            Lebih dari 17 milyar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh
dunia setiap tahunnya. Kantong plastik mulai marak digunakan sejak masuknya supermarket di
kota-kota besar.
            Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan
pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan
metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah
tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan,
yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan
tersebut.
 Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian
bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan
terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat
pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur,
meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas
rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak
dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat energi. Pada tahap
pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik mengeluarkan gas rumah kaca.

          2.4.Penanggulangan sampah plastik


            Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-
ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material
sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi
dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan
untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair ,
gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.

Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang ,
berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah
perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan
institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan
untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah
sampah.

            Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat
sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.

Berbagai upaya menekan penggunaan kantong plastik pun dilakukan oleh beberapa
Negara. Salah satunya dengan melakukan upaya kampanye untuk menghambat terjadinya
pemanasan global. Sampah kantong plastik telah menjadi musuh serius bagi kelestarian
lingkungan hidup. Jika sampah bekas kantong plastik itu dibiarkan di tanah, dia akan menjadi
polutan yang signifikan. Kalau dibakar, sampah-sampah itu pun akan secara signifikan
menambah kadar gas rumah kaca di atmosfer.
            Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-
site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke


daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.
Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal
dan rumit.

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan


mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai
bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam).

sampah plastik menjadi salah satu sumber kegiatan ekonomi. Plastik dikumpulkan para
pemulung dan dijual ke pengumpul. Di tingkat pengumpul plastik sampah dipisahkan dan
sebagian diolah menjadi bubuk plastik dan berupa bongkahan yang selanjutnya dijual ke pabrik
daur ulang.
Sebenarnya masalah limbah plastik bagi pelaku bisnis atau pengusaha (entrepreneur)
adalah peluang yang dapat dikembangkan. Hal ini dibuktikan dengan munculnya beberapa
industri baik skala kecil atau besar untuk mendaur ulang plastik baik secara langsung diproduksi
ulang menjadi produk baru atau benar-benar didaur ulang menjadi bahan baku (raw material).
Sudah pasti ini akan membawa dampak positif bagi lingkungan, selain itu industri daur ulang
plastik tentu akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Sudah saatnya kita harus mulai mengikuti jejak negara-negara yang telah melakukan
pengelolaan daur ulang sampah secara maju dan modern. Seperti di Jepang misalnya, daur ulang
dilakukan secara besar-besaran dengan melibatkan seluruh masyarakat, didukung dan diperkuat
dengan adanya undang-undang lingkungan. Para konsumen dalam hal ini masyarakat
bertanggung jawab untuk memilah-milah sampah mereka masing-masing. Mereka harus
memisahkan antara sampah basah dan sampah kering.
Untuk sampah kering dipisah lagi menjadi sampah plastik, kaleng atau besi, dan kertas,
sedangkan pemerintah akan bertanggung jawab mengorganisir sampah-sampah itu untuk
diserahkan ke pabrik pendaur ulang yang telah ditunjuk.

Tips berikut mungkin dapat dilakukan untuk mengumpulkan limbah plastik untuk didaur
ulang :

1. Selain memisahkan limbah plastik, cobalah cari informasi jenis-jenis plastik yang
dapat didaur ulang. Industri daur ulang plastik biasanya hanya menerima botol plastik yang
terbuat dari PET (#1) dan HDPE (#2) dan biasanya kemasan plastik (terutama botol plastik)
termasuk dalam golongan tersebut.
2. Apabila sampah berbentuk botol plastik Isi air lagi dan pakai kembali walaupun jangan
terlalu banyak isi ulang. Kira-kira 5 kali pakai masih oke. Untuk yang biasa minum di mobil,
siapkan selalu botol yang sudah diisi penuh agar tidak usah beli lagi.jika telah selesai masa
pakainya maka kosongkan dan cuci botol plastik. Lepas tutup dan label botol karena bersifat
kontaminan. Remuk botol agar hemat tempat.
3. Pastikan tas plastik kosong dan bersih. Plastik yang terkena kontak langsung dengan
makanan sebaiknya dipisahkan dari plastik yang akan di daur ulang.karna jika bersentuhan
langsung dengan makanan akan menyebabkan makanan yang ada di dalam plastik akan
terkontaminasi.
4. Gunakan tas plastik lebih dari sekali. Masing-masing jenis tas plastik dapat digunakan
kembali untuk hal yang berbeda-beda. Misalkan kantong plastik biasa atau biasa di sebut kresek,
bisa digunakan kembali untuk tempat meletakkan barang yang tidak terlalu besar, dan plastki-
plastik belanjaan yang besar bisa dipakai lagi untuk berbelanja.
5. Kembalikan kemasan plastik untuk di daur ulang. Beberapa produsen mengadakan
program yang menyarankan customer-nya untuk mengembalikan kemasan plastiknya untuk
didaur ulang dengan konpensasi tertentu (contah kemasan oli, handphone, botol plastik dll).
Seperti program e-waste yang dilakukan oleh salah satu produsen handphone.mereka membuat
casing handphone dari bahan-bahan plastik bekas, selain bisa melestarikan lingkungan, juga bisa
menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi.
6. Belilah produk-produk yang lebih tahan lama dan lebih besar untuk mengurangi
frekuensi membuang kemasan atau membeli lagi. Misal membeli shampo atau deterjen dengan
konsentrasi yang lebih tinggi atau lebih besar.
7. Bawalah tas belanja sendiri saat berbelanja ke supermarket. Gunakan tas belanja yang
didapat sebelumnya. Kurangi penggunaan kantong plastik sekarang juga dan gunakan tas kain
setiap kali berbelanja. Jika hanya membeli sedikit, masukan barang belanjaan ke dalam tas.
Ingatkan orang rumah atau teman kamu untuk selalu membawa tas kain saat belanja.
Saat ini berbagai Negara mulai melarang dan merespon terhadap bahaya penggunaan
kantong plastik, seperti di Kenya dan Uganda malah sudah secara resmi melarang penggunaan
kantong plastik. Sejumlah Negara mulai mengurangi penggunaan kantong plastik diantaranya
Filipina, Australia, Hongkong, Taiwan, Irlandia, Skotlandia, Prancis, Swedia, Finlandia,
Denmark, Jerman, Swiss, Tanzania, Bangladesh, dan Afrika Selatan. Singapura, sejak April 2007
berlangsung kampanye ‘Bring Your Own Bag’ (bawa langsung kantong anda sendiri), digelar
oleh The National Environment Agency (NEA). Dan Pemerintahan China juga telah
mengeluarkan rancangan undang-undang (RUU) mengatasi kantong plastik. Dan reaksi yang
telah disiapkan antara lain pelarangan penggunaan tas plastik di Departement Store.Para pembeli
akan dikenakan bayaran untuk kantong plastik dan akan diberlakukan standardisasi produksi tas
plastik.
Sepertinya hal-hal diatas tampak kecil, remeh dan mungkin terkesan merepotkan. Tetapi
coba kita bayangkan jika kita benar-benar melakukannya, pasti dampak positif yang luar biasa
dapat terjadi.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan di sekitar
tempat tinggal kita sudah banyak tercemar oleh sampah plastik. Plastik adalah senyawa alkena
dengan molekul yang sangat besar.sampah plastik terbagi menjadi 7 tipe
yaitu:PET,HDPE,V,LDPE,PP,PS,Other. Sampah ini sangat mudah didapatkan dimana-mana dan
berakibat buruk dimasa yang akan datang baik bagi lingkungan maupun bagi kesehatan.
Pencemaran tanah merupakan salah satu akibat dari sampah plastik.penanggulangan sampah
plastik dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dai membiasakan diri dengan tidak
membuang sampaj plastik secara sembarangan dan memakai bahan lain selain plastik sampai
dengan melakukan remediasi.

3.2 Saran
Setelah mengetahui kondisi lingkungan sekitar tempat tinggal penulis, hendaknya
pembaca yang juga tinggal di lingkungan yang sama dengan penulis tergerak hatinya untuk
melestarikan lingkungan dan tidak membuang sampah secara sembarangan terutama sampah
plastik. Karena lingkungan ini adalah lingkungan kita yang penting untuk dijaga kelestariannya
untuk meningkatkan kualitas hidup kita. Sebaiknya kita mengurangi pemakaian kantong plastik
dan menggantinya dengan bahan lain yang lebih ramah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Brown R.lester dkk.1999.menyelamatkan planet bumi.Jakarta : yayasan obor Indonesia.


http://www.harianpelita.com
http://bisniskeuangan.kompas.com/
http://gusdiwanto.multiply.com

Anda mungkin juga menyukai