Anda di halaman 1dari 8

BUKU KERJA

PRAKTIKUM ILMU FAAL

Disusun oleh:
o Aqsa Sjuhada, drg, MKes
o Prof. Dr. Jenny Sunariani, drg, MS
o Yuliati, drg, MKes
o Dr. Anis Irmawati, drg, MKes

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020

Dilarang menggandakan dan menggunakan buku ini tanpa seijin penulis.

1
NADI DAN TEKANAN DARAH

I. PENDAHULUAN
Pemeriksaan denyut nadi dan pengukuran tekanan darah adalah hal yang amat penting dalam
bidang kedokteran. Hal ini karena denyut nadi maupun tekanan darah merupakan faktor yang
dapat dipakai sebagai indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler.
Denyut nadi dapat dengan mudah diperiksa dengan jari tangan kita (cara palpasi), disamping
itu dapat pula ditentukan dengan menggunakan peralatan elektronik yang sederhana maupun
yang canggih. Pembuluh darah yang bisa digunakan untuk memeriksa denyut nadi antara lain:
arteri radialis, arteri brachialis, arteri carotis communis, arteri temporalis, dll.

Tekanan darah dapat diukur dengan dua metoda :


1. Metoda langsung (direct method).
Metoda ini menggunakan jarum atau kanula yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah
dan dihubungkan dengan manometer.
Metoda ini merupakan cara yang paling tepat untuk menentukan tekanan darah, tetapi
memerlukan persyaratan peralatan yang lengkap serta ketrampilan khusus.
2. Metoda tidak langsung (indirect method).
Metoda ini menggunakan sphygmomanometer (tensimeter).
Dengan metoda ini, tekanan darah dapat diukur dengan dua cara, yaitu :
a. Cara Palpasi.
Dengan cara ini hanya dapat diukur tekanan sistolik.
b. Cara Auskultasi.
Dengan cara ini dapat diukur tekanan sistolik maupun tekanan diastolik.
Cara ini memerlukan alat “stethoscope”.

II. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Memeriksa denyut nadi dan mengukur tekanan darah.


- Memeriksa denyut nadi secara palpasi.
- Mengukur tekanan darah secara palpasi.
- Mengukur tekanan darah secara auskultasi.
2. Mengamati dan mempelajari pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan
darah.
3. Mengamati dan mempelajari pengaruh latihan fisik terhadap denyut nadi dan tekanan
darah.

III. SARANA PRAKTIKUM


1. Meja periksa/tempat tidur.
2. Stopwatch
3. Sphygmomanometer (tensimeter), terdiri dari :
- manometer air raksa + klep pembuka penutup.

2
- manset udara
- selang karet
- pompa udara dari karet + sekrup pembuka penutup.
4. Stetoskop.
5. Bangku latihan fisik.
6. Metronom.

IV. PROSEDUR PRAKTIKUM


1. MEMERIKSA DENYUT NADI DAN MENGUKUR TEKANAN DARAH
1.1 Memeriksa Denyut Nadi Secara Palpasi
1. Pilih satu mahasiswa coba (MC1).
2. Suruh MC1 berbaring terlentang tenang selama 2-3 menit di meja periksa/tempat
tidur.
3. Letakkan kedua lengan disisi tubuh dengan kedudukan volar.
4. Periksa denyut arteri radialis dextra dengan menggunakan ujung jari ke II-III-IV yang
diletakkan sejajar satu terhadap yang lain di atas arteri radialis tersebut.
Tentukan:
• Frekuensi (jumlah denyut / menit)
• Irama (teratur / tidak teratur)
5. Catat data sesuai format : Tabel 1.

CATATAN :
Tiap mahasiswa harus melakukan pemeriksaan ini. Bagi mahasiswa coba (MC1) diberi
kesempatan melakukannya di sela-sela waktu praktikum ini.
1.2 Mengukur Tekanan Darah Secara Palpasi.
1. MC1 tetap berbaring terlentang tenang di meja periksa/tempat tidur.
2. Letakkan lengan yang hendak diukur tekanan darahnya (lengan kanan) di sisi tubuh
dengan kedudukan volar.
3. Pasang manset pada lengan atas kanan, sekitar 3 cm di atas fossa cubiti (jangan terlalu
ketat maupun terlalu longgar).
4. Raba serta rasakan denyut arteria radialis dextra.
5. Pompakan udara ke dalam manset (menggunakan pompa udara) sampai denyut
arteria radialis dextra tak teraba.
6. Pompakan terus udara ke dalam manset sampai tinggi Hg pada manometer sekitar 20
mmHg lebih tinggi dari titik dimana denyut arteria radialis dextra tak teraba.
7. Keluarkan udara dalam manset secara pelan dan berkesinambungan (dengan
memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam). Catat tinggi Hg pada
manometer dimana arteri radialis pertama kali teraba kembali.
Nilai ini menunjukkan besarnya tekanan sistolik cara palpasi.
8. Catat data sesuai format : Tabel 1.

CATATAN :
Tiap mahasiswa harus melakukan pemeriksaan ini.

3
Bagi mahasiswa coba (MC1) diberi kesempatan melakukannya di sela-sela waktu
praktikum ini.

1.3. Mengukur Tekanan Darah Secara Auskultasi.


1. MC1 tetap berbaring terlentang tenang diatas meja periksa/tempat tidur dengan
manset tetap terpasang di lengan atas kanan, posisi lengan tetap disisi tubuh dengan
kedudukan volar.
2. Tentukan letak arteria brachialis dextra secara palpasi pada fossa cubiti dan letakkan
stethoscope (bell stethoscope) di atas arteri brachialis dextra tersebut.
3. Pompakan udara ke dalam manset, maka saudara akan mendengar suara bising arteria
brachialis dextra melalui stethoscope.
4. Teruskan memompa udara ke dalam manset, pada suatu saat suara bising arteria
brachialis dextra akan menghilang.
5. Pompakan terus udara ke dalam manset sampai tinggi Hg pada manometer sekitar 20
mmHg lebih tinggi dari titik dimana suara bising arteria brachialis dextra tadi
menghilang.
6. Keluarkan udara dalam manset secara pelan dan berkesinambungan, maka saudara
akan mendengar lagi suara bising tersebut, dan lihat tinggi Hg pada manometer,
didapatkan tekanan darah sistolik. Dan setelah diturunkan lagi suara bising tersebut
kembali menghilang, didapatkan tekanan darah diastolik.
7. Catat data sesuai format : Tabel 1.
CATATAN :
Tiap mahasiswa harus melakukan pemeriksaan ini.
Bagi mahasiswa coba (MC1) diberi kesempatan melakukannya di sela-sela waktu
praktikum ini.

2. MENGAMATI DAN MEMPELAJARI PENGARUH POSISI TUBUH TERHADAP


DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH.
1. Pilih satu mahasiswa coba (MC2),
a. MC2 boleh sama dengan MC1 atau mahasiswa lain dalam kelompok yang
bersangkutan.
b. Pilih satu mahasiswa yang bertugas memeriksa denyut nadi MC2 pada arteri radialis
sinistra selama praktikum point D.2.
c. Pilih satu mahasiswa yang bertugas mengukur tekanan darah MC2 pada lengan
kanan secara auskultasi selama praktikum point D.2.
d. Pilih satu mahasiswa untuk mencatat data.
2. MC2 suruh berbaring terlentang tenang selama 2-3 menit, kemudian:
Tentukan frekuensi dan irama denyut arteria radialis sinistra serta dan tekanan darah
pada lengan kanan secara auskultasi (masing-masing diukur tiga kali berturut-turut)
selanjutnya serta hitung nilai rata- ratanya.
3. MC2 suruh duduk tenang selama 2-3 menit, kemudian:

4
Tentukan frekuensi dan irama denyut arteria radialis sinistra serta tekanan darah pada
lengan kanan secara auskultasi (masing-masing diukur tiga kali berturut-turut)
selanjutnya hitung nilai rata- ratanya.
4. MC2 suruh berdiri tenang dengan sikap anatomis selama 2-3 menit, kemudian:
Tentukan frekuensi, irama denyut arteria radialis sinistra dan tekanan darah pada
lengan kanan secara auskultasi, masing-masing diukur tiga kali berturut-turut serta
hitung nilai rata-ratanya.
Catat data sesuai format : Tabel 2.

CATATAN :
Bila di dalam tiga kali pengukuran secara berturut-turut terdapat perbedaan yang
besar, gunakan interval waktu 2 menit.

3. MENGAMATI DAN MEMPELAJARI PENGARUH LATIHAN FISIK TERHADAP


DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH
a. Pilih satu mahasiswa coba (MC3), boleh sama dengan MC2 atau mahasiswa lain
dalam kelompok yang bersangkutan.
b. Pilih satu mahasiswa yang bertugas memeriksa denyut nadi MC3 pada arteri radialis
sinistra selama praktikum point D.3.
c. Pilih satu mahasiswa yang bertugas mengukur tekanan darah MC3 pada lengan kanan
secara auskultasi selama praktikum point D.3.
d. Pilih satu mahasiswa untuk mencatat data.
1. MC3 suruh duduk tenang selama 2-3 menit, kemudian:
Periksa denyut nadi arteria radialis sinistra serta dan tekanan darah pada lengan kanan
secara auskultasi, (masing-masing diperiksa / diukur tiga kali berturut-turut).
Catat frekuensi, irama denyut nadi dan tekanan sistolik, diastolik serta hitung nilai
rata-ratanya.
2.Dengan manset tetap terpasang pada lengan atas kanan, MC3 melakukan latihan fisik
dengan cara : lari kecil di tempat selama lima menit dengan dipandu oleh irama
metronom yang di setting pada frekuensi 80 ketukan per menit. Gerakan harus
mengikuti irama metronom.
3. Setelah step test berakhir, MC3 suruh segera duduk, ukurlah frekuensi nadi serta
tekanan darahnya masing-masing satu kali saja.
Data ini diharapkan tercatat tepat 1 menit setelah step test berakhir.
4.Teruskan mengukur frekuensi nadi dan tekanan darah dengan interval 2 menit (menit
ke-3, menit ke-5, menit ke-7 dstnya) sampai nilainya kembali seperti keadaan
sebelum latihan.
Catatan :
Untuk setiap saat / interval, pengukuran denyut nadi dan tekanan darah
hanya diukur satu kali.
5. Catat data sesuai format: Tabel 3.

5
DATA HASIL PRAKTIKUM
TABEL 1: DATA DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH
TEKANAN TEKANAN TEKANAN
MHS DENYUT
PEMERIKSA SISTOLIK SISTOLIK DIASTOLIK
COBA NADI (palpasi) (auskultasi) (auskultasi)

MC1 A …….. …….. …….. ……..


B ….…. ….…. ….…. ….….
C …….. …….. …….. ……..
D ….…. ….…. ….…. ….….
Dst ….…. ….…. ….…. ….….

Buatlah grafik dari data percobaan tersebut.

TABEL 2: DATA PENGARUH POSISI TUBUH TERHADAP DENYUT NADI DAN


TEKANAN DARAH
TEKANAN TEKANAN
POSISI DENYUT
SISTOLIK DIASTOLIK
TUBUH NADI
(auskultasi) (auskultasi)
1. ………… 1. ………… 1. …………
2. ………… 2. ………… 2. …………
BERBARING
TERLENTANG 3. ………… 3. ………… 3. …………
Mean = ……. Mean = ……. Mean = …….
1. ………… 1. ………… 1. …………
2. ………… 2. ………… 2. …………
DUDUK 3. ………… 3. ………… 3. …………
Mean = ……. Mean = ……. Mean = …….
1. ………… ………… …………
2. ………… ………… …………
BERDIRI
3. ………… ………… …………
Mean = ……. Mean = ……. Mean = …….
Buatlah grafik dari data percobaan tersebut.

TABEL 3: PENGARUH LATIHAN FISIK TERHADAP DENYUT NADI DAN TEKANAN


DARAH
TEKANAN TEKANAN
DENYUT
WAKTU SISTOLIK DIASTOLIK
NADI
(auskultasi) (auskultasi)
1. ……… 1. ……… 1. ………
PRA 2. ……… 2. ……… 2. ………
LATIHAN 3. ……… 3. ……… 3. ………
Mean = …. Mean = …. Mean = ….

Menit
P ………….. ………….. …………..
Ke-1

6
A
Menit
S ………….. ………….. …………..
Ke-3
C
A
Menit
………….. ………….. …………..
Ke-5
L
T
Menit
H ………….. ………….. …………..
Ke-7

Buatlah grafik dari data percobaan tersebut.

PERTANYAAN :
1. Sebutkan pengertian dari tekanan darah!
2. Pada pembuluh darah apa sajakah saudara dapat memeriksa denyut nadi?
3. Sebutkan perbedaan antara pengukuran tekanan darah cara palpasi dengan cara auskultasi!
(dari segi : konsep teori – sarana – prosedur – hasil).
4. Mengapa pemeriksaan tekanan darah dilakukan pada lengan atas kanan?
5. Jelaskan mengenai mekanisme yang mendasari timbul dan hilangnya suara bising yang dipakai
untuk menentukan tekanan darah sistolik dan diastolik!
6. Apakah pemasangan manset yang terlalu longgar atau terlalu ketat dapat mempengaruhi hasil
pengukuran tekanan darah?
a. Secara teoritis, bagaimanakah pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan
darah?
b. Apakah hasil praktikum saudara sesuai dengan teori?
c. Apabila hasil praktikum saudara tidak sesuai dengan teori, jelaskan mengapa demikian!
7. Jelaskan yang anda ketahui baroreceptor!
a. Secara teoritis, bagaimanakah pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi
dan tekanan darah?
b. Apakah hasil praktikum saudara sesuai dengan teori?
c. Apabila hasil praktikum saudara tidak sesuai dengan teori, jelaskan mengapa
demikian!
8. Apakah ada perbedaan antara atlet dan non-atlet dalam hal pemulihan denyut nadi dan tekanan
darah post exercise (setelah latihan)? Jelaskan !
Tanggal:
Mengetahui Instruktur,

( ……..………………...... )

Catatan:

7
8

Anda mungkin juga menyukai