PENDAHULUAN
#
I.2. Rumusan Masalah
$.%.&. Apa yang dimaksud dengan bromometri dan bromatometri'
$.%.%. (agaimana mekanisme dari titrasi bromometri dan bromatometri'
$.%.#. Apa indikator yang digunakan pada bromometri dan bromatometri'
$.%.). Apa saja keuntungan dan kerugian dari bromometri dan bromatometri'
$.%.*. Apa saja senyawa yang dapat di titasi menggunakan metode bromometri dan
bromatometri'
I.3. Tujuan
$.#.&. "emahami dimaksud dengan bromometri dan bromatometri
$.#.%. "emahami bagaimana mekanisme dari titrasi bromometri dan bromatometri
$.#.#. "engetahui indikator yang digunakan pada bromometri dan bromatometri
$.#.). "engetahui keuntungan dan kerugian dari bromometri dan bromatometri
$.#.*. "engetahui senyawa yang dapat di titasi menggunakan metode bromometri
dan bromatometri
)
BAB II
TINAUAN PU!TA"A
*
Dalam suasana asam, ion bromat mampu mengoksidasi iodida menjadi iod,
sementara dirinya direduksi menjadi brimida1
(r#- 2 3/2 2 3$2 (r - 2 #$% 2 #/%
!idak mudah mengikuti serah terima elektron dalam hal ini, karena suatu reaksi
asam basa +penetralan /2 menjadi /% berimpit dengan tahap redoksnya. 4amun
nampak bahwa 3 ion iodida kehilangan 3 elektron, yang pada gilirannya diambil oleh
sebuah ion bromat tunggal.
3
5(r# yang diambil. (iasanya bromin yang dihasilkan apabila terdapat kelebihan
pada kuantitas yang dibutuhkan untuk membrominasi senyawa organik tersebut untuk
membantu memaksa reaksi ini agar selesai sepenuhnya. 0eaksi bromin dengan
senyawa organiknya dapat berupa subtitusi atau bisa ju ga reaksi adisi.
II.3. In&#kat$r
$ndikator yang biasa digunakan dalam titrasi bromatometri adalah larutan
kanji. 5omponen utama dari kanji yaitu1 amilosa dan amilopektin yang
perbandingannya pada setiap tumbuh-tumbuhan berbeda. Amilosa merupakan
senyawa yang mempunyai rantai lurus dan dapat banyak atau sedikit terdapat dalam
kentang dan memberikan rantai bercabang membentuk warna merah 7iolet, mungkin
karena absorbsi. $ndikator kanji bersifat re7ersible, artinya warna biru yang timbul
akan hilang apabila iodium direduksi oleh natrium tiosulfat atau reduktor lainnya.
5ekurangan kanji sebagai indikator adalah1
&. 5anji tidak larut dalam air dingin
%. uspensinya dalam air tidak stabil
#. (ila penambahan kanji dilakukan pada awal titrasi dengan iodium akan
membentuk kompeks iod-amilum. ika dalam titrasi menggunakan indokator kanji
maka penambahan kanji dilakukan pada saat mendekati titik ekui7alen.
8arutan standar yang dipergunakan dalam kebanyakan proses iodometrik dan
bromatometri adalah natrium tiosulfat. 9aram ini biasanya tersedia sebagai pentahidrat
4a%%#.*/%. 8arutan ini tidak boleh distandarisasi dengan penimbangan secara
langsung, tetapi harus distandarisasi terhadap standar primer. 8arutan natrium tiosulfat
tidak stabil untuk waktu yang lama. ejumlah zat padat digunakan sebagai standar
primer untuk larutan natrium tiosulfat iodium murni merupakan standar yang paling
nyata, tetapi jarang digunakan karena kesukaran dalam penanganan dan penimbangan.
elain larutan kanji, indikator lainnya yang sering digunakan dalam titrasi
bromatometri yakni kalium bromat, jingga metal, merah fiuchsin, permanganat,
kalium dikromat, amilum, indikator redoks +ferroin tris dan iron +$$ sulfat, dan auto
indikator seperti metilen blue, dan nitroferoin.
(eberapa enis $ndikator Pada !itrasi bromatometri1
:
&. $ndikator endiri
Apabila titrant dan analit salah satunya sudah berwarna, sebagai contoh
penentuan oksalat dengan permanganat dimana larutan oksalat adalah
larutan yang tidak berwarna sedangkan permanganat berwarna ungu tua,
maka warna permanganat ini dapat dipakai sebagai indikator penentuan
titik akhir titrasi. Pada saat titik akhir titrasi terjadi maka warna larutan
akan berubah menjadi berwarna merah muda akibat penambahan sedikit
permanganat. ;ontoh lain titrasi redoks yang melibatkan indikator sendiri
adalah titrasi alkohol dengan menggunakan kalium dikromat.
%. $ndikator Amilum
$ndikator amilum dipakai untuk titrasi redoks yang melibatkan iodine.
Amilum dengan iodine membentuk senyawa kompleks amilum-iodin yang
bewarna biru tua. Pembentukan warna ini sangat sensiti7e dan terjadi
walaupun $% yang ditambahkan dalam jumlah yang sangat sedikit.
#. $ndikator 0edoks
$ndikator redoks melibatkan penambahan zat tertentu kedalam larutan yang
akan dititrasi. <at yang dipilih ini biasanya bersifat sebagai oksidator atau
reduktor lemah atau zat yang dapat melakukan reaksi redoks secara
re7ersibel. 6arna indikator dalam bentuk teroksidasi dengan bentuk
tereduksinya berbeda sehingga perubahan warna ini dapat dipakai untuk
penentuan titik akhir titrasi redoks. 0eaksi indikator dapat dituliskan
sebagai berikut1 +$no= bentuk teroksidasi dan $nred bentuk tereduksi
$ndikator redoks berubah warnanya pada kisaran potensial tertentu.
>
dan bromin yang dibebaskan akan merubah larutan menjadi warna kuning pucat,
warna ini sangat lemah sehingga tidak mudah untuk menetapkan titik akhir.
?
BAB III
PENUTUP
III.1. "es#m,ulan
(romometri merupakan penentuan kadar senyawa berdasarkan reaksi reduksi-
oksidasi dimana proses titrasi +reaksi antara reduktor dan bromine berjalan lambat
sehingga dilakukan titrasi secara tidak langsung dengan menambahkan bromine
berlebih dengan 4atrium !iosulfat sebagai titran. edangkan bromatometri dilakukan
dengan titrasi secara langsung karena proses titrasi berjalan cepat. $ndikator yang
digunakan yaitu larutan kanji.
!itrasi bromatometri memiliki beberapa keuntungan pada proses titrasinya
yaitu pelaksanaannya praktis dan mudah, tidak banyak masalah yang ditemukan dan
mempunyai perbandingan stoikiometri yang sederhana. edangkan kerugiannya yaitu
sulit menentukan titik akhir.
"etode bromometri dan bromatometri ini terutama digunakan untuk
menetapkan senyawa-senyawa organik aromatis, senyawa arsen,stibium, senyawa
fenol dan senyawa reduktor seperti 7itamin ;.
&@
DA-TAR PU!TA"A
• 6unas, ., aid, ., +&?>3, Analisa Kimia Farmasi Kuantitatif BC U4/A, "akassar,
&%%-&%#
• 0i7ai, /., +&??*, Asas Pemeriksaan 5imiaB, Uni7ersitas $ndonesia Press, akarta,
www.academia.edu>:#:%%*!$!0A$E0FD5
htt,//,&tk1%tek#m%un&#,.*ee0l).$m/mater#%re&$ks.html
• htt,s//***.sr#0&.$m/&$/'241/0r$m$%0r$mat$metr#
&&