Anda di halaman 1dari 4

Judul

the Change

Blurb

“Tak banyak yang ku minta dari scenario bahagiaku.

Kamu jangan pernah berubah … hanya itu.”

Tokoh 1. Sandra Aprilliana

2. Dhanu Satria

3. Gilang Purnama

Prolog

Di sini gue udah menceritakan akhir kisahnya. Satu perempuan yang merindukan sikap dan kepedulian pacarnya yg dulu. Di
akhir tulisan gue memposisikan cewek ini menulis sepenggal kalimat ‘dari seseorang yang pernah kamu cintai.’

Bab 1

Pengenalan tokoh Sandra yang suka music. Ada satu temen Sandra yang bakal muncul. Di akhir bab nya bakal ada tokoh Dhanu
yang nanti bakal ngobrol bareng Sandra.

Bab 2

Ada satu problem yg melibatkan Sandra jadi pulang bareng sama Dhanu. (adegan di rumah) Di akhir bab ada pengenalan tokoh
gilang sebagai sahabat Sandra.

Bab 3

Ada acara pensi di sekolah mereka. Dan Sandra dipilih untuk mempersembahkan something di acara itu. ada dhanu yang bakal
muncul di part ini.

Bab 4

Sandra diskusi soal penampilan di acara pensi bareng sahabat cewenya. Ada curhat Sandra tentang dhanu. Sandra bakal jalan
sama gilang.

Bab 5

Sandra gilang membahas pensi dan Dhanu. Sandra telat masuk sekolah dan berakhir diperpustakaan. Nulis puisi dan tiba-tiba
ada Dhanu.

Bab 6

Sandra merenungkan sikap Dhanu. Sandra ke rumah gilang untuk basa basi latihan acara pensi padahal mau Tanya soal Dhanu.
Bab 7

Gilang sama Sandra berangkat bareng. (masuk kelas). Gilang di lapangan basket dan ngobrol bareng Dhanu soal Sandra.

Bab 8

Di kantin Sandra bareng sama temannya. Dhanu ngajak jalan Sandra tapi di tolak karena Sandra udah ada janji sama temen
perempuannya. Sandra di gramed arah pulang dan di situ ngomongin soal dia yang nggak enak nolak ajakan Dhanu.

Bab 9

Sandra dan Dhanu ketemu dan berakhir ngobrol di koridor sekolah. Dhanu ngajak Sandra ke kantin bareng dan Sandra setuju (di
kelas). Sandra ngebahas dan minta minta maaf soal tolakan jalan Dhanu waktu itu.

Bab 10

Sandra gilang ngomongin pensi di rumah Sandra. gilang nunggu Sandra di ruang music sekolah atas kesepakatan keduanya tapi
Sandra nggak dateng-dateng karena jalan sama Dhanu. Gilang nyari Sandra dan Tanya sama temen perempuan Sandra dan
Gilang tau Sandra lupa sama janjinya tadi malem.

Bab 11
Bab 1

Cahaya yang menyelinap memasuki celah jendela yang tak berhordeng membuat ruang gelap ini
menjadi sedikit terang. Sandra melangkah lebih dalam Sebelum menutup pintu bercorak klasik berwarna
cokelat. Perempuan dengan rambut terurainya menyentuh salah satu alat music yang berada di sudut
ruangan. Ia duduk sembari memangku gitar yang sudah berada dalam dekapannya.

Petikan gitar mulai mengalun ke seluruh penjuru ruangan. Sandra memejam. Merasakan nada-
nada yang mengalun indah melalui jari-jarinya yang bermain di atas senar. Untuk sesaat, Sandra rindu
akan kebiasaannya bermain gitar di waktu lenggang.

Sandra ingat saat pertama kali ia mementaskan bakatnya yang satu ini. Pada acara kelulusan
sekolah menengah pertama. Tangannya yang dulu bergerak kaku mulai menunjukkan kelincahannya.
Pada saat itu, Sandra bernyanyi dan memangku gitar dengan gaun selutut berwarna putih. Senyumnya
mengembang, saat tau bahwa dulu ia berhasil mendapatkan gemuruh tepuk tangan dari orang-orang
yang berada di dalam aula yang sama dengannya. Bisa Sandra rasakan pelukan hangat dari Mamahnya
yang menyambut di bawah panggung juga diikuti tangan seorang Ayah yang mengelus puncak
kepalanya. Sandra bersumpah bahwa ia ingin menghentikkan waktu saat itu juga.

Tetapi, Sandra sudah berada di masa kini. Hanya mengenang kenangan lama yang membuatnya
menyunggingkan senyum kecil untuk sesaat.

Suara pintu yang dibuka membuat Sandra terkejut dan buru-buru meletakkan gitar yang
diambilnya ke tempat semula. ia berbalik badan untuk melihat siapa yang datang.

Seorang cowok dengan nafas terengah menatap Sandra kaget Sebelum mengumpat kecil. Walau
dengan sura kecil tapi pendengaran Sandra nggak mungkin salah. Baru saja cowok itu mengira dirinya
makhluk halus. Atau lebih kasarnya, Sandra di kira setan!

“apa tadi lo bilang?!” ucap Sandra, sambil melotot kesal nggak terima akan ucapan cowok tadi.

Cowok itu menyatukan alisnya, bingung. “lah, emang gue ngomong apa?” tanyanya.

“jangan di pikir suara lo tadi pelan jadi gue nggak denger ya!” Sandra menatap lurus ke arah
cowok dihadapannya dengan raut wajah yang tak bersahabat.

“emang tadi lo denger?” Tangan cowok itu bergerak tak enak di belakang kepala. ketauan
banget nih salah tingkahnya.

“ya denger lah! Gue nggak budeg ya!”

Cowok itu menghela napas. “ya udah sorry.”

Sandra membuang muka, menekuk wajahnya masih dengan rasa tak terimanya. “dasar cowok!
Minggir sana gue mau keluar!”
Cowok itu melotot. Kaget dengan suara Sandra yang berbanding terbalik dengan wajahnya.
Cantik cantik galak, pikirnya. “selo dong mbak.”

Sandra memutar kenop pintu. Mengabaikan cowok yang masih berada di dalam ruangan music.
Langkah kakinya menghentak kesal ke lantai koridor.

Persetan lah. Pokoknya Sandra masih kesal kalo di dirinya dikira setan!

Apaan coba?! Gue cantik begini juga.

Anda mungkin juga menyukai