Anda di halaman 1dari 31

TUGAS RUTIN 9

“ Fluida “

OLEH :

DITYA KHAIRANI LIMBONG NIM :4203311025

NUR SYAHRINI NASUTION NIM : 4202111016

TEGUH PRASETIO NIM : 4203311037

YOHANA AGESTY GINTING NIM : 4203111124

MATA KULIAH FISIKA UMUM


Dosen Pengampu : Prof. Makmur Sirait, M.Si
Satria Mihardi, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU DAN


PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
“TR 9 (FLUIDA).”

Nama : Yohana Agesty Ginting


NIM : 4203111124
Kelas : PSPM F DIK MATEMATIKA 2020
Mata Kuliah : Fisika Umum
Dosen Pengampu : Dr.Makmur Sirait, M.Si.
Satria Muhardi M.Pd

FLUIDA STATIS
A. TEORI FLUIDA STATIS

1. TEKANAN HIDROSTATIKA
Dalam fluida, konsep tekanan memegang peranan yang penting.
Gaya keatas yang timbul pada benda yang tercelup disebabkan adanya
tekanan dalamfluida. Demikian pula, fluida akan bergerak atau mengalir
karena adanyaperbedaan tekanan pada dua bagian yang berbeda dalam
fluida.
Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas. Jika gaya
sebesar Fbekerja secara merata dan tegak lurus pada suatu permukaan
yang luasnya A,maka tekanan P pada permukaan itu dirumuskan sebagai :
𝐹
𝑃=
𝐴
Keterangan : P = tekanan (N/m2 atau Pa)
F = gaya pada permukaan (N)
A = luas permukaan (m2)
Untuk kepentingan praktis, satuan tekanan biasanya dinyatakan
dalam atmosfer (atm), cmHg, atau bar.

1 atm = 76 cmHg = 1,013 x 105 Pa = 1,013 bar


Tekanan di dalam zat cair disebabkan oleh adanya gaya grav
asi yang bekerja pada tiap bagian zat cair, besar tekanan itu bergantung
pada kedalaman,semakin dalam letak suatu bagian zat cair akan
semakin besar tekanan padabagian itu. Tekanan di dalam fluida
dinamis yang diakibatkan oleh adanya gayagravitasi itulah yang
disebut tekanan hidrostatika.

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 𝜌. 𝐴. ℎ. 𝑔
𝑝 = = = 𝜌. 𝑔. ℎ
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 𝐴

Keterangan : Ph = tekanan hidrostatika (N/m2atau Pa)


g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman pada fluida (m)
ρ = massa jenis (kg/m3)
A = luas penampang (m2)
Hukum pokok hidrostatika berbunyi,“ Semua titik yang terletak
padasuatu bidang datar di dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan
yang sama.”

2. HUKUM PASCAL
Blaise Pascal, seorang ilmuwan Prancis, menyatakan bahwa
ketika perubahan tekanan diberikan pada suatu fluida pada ruang
tertutup, perubahan tersebut akan diteruskan sama besar ke segala
arah. Pernyataan ini kemudian dikenal sebagai hukum pascal.
Jika suatu fluida diberi tekan sebesar P, maka setiap bagian dari
fluida dan dinding bejana mengalami tekanan sebesar P. Jadi, hukum
pascal dapat dinyatakan sebagai berikut, “ Tekanan yang diadakan dari
luar kepada fluida yang ada di dalam ruangan tertutup akan diteruskan
oleh fluida tersebut ke segala arah dengan sama rata.”
𝑷𝟏 = 𝑷𝟐

𝑭𝟏 𝑭𝟐
=
𝑨𝟏 𝑨𝟐
Contoh alat yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum pascal
adalahdongkrak hidrolik, pompa hidrolik, mesin hidrolik pengangkut
mobil, alatpengepres hidrolik, dan rem hidrolik pada motor atau mobil.

3. HUKUM ARCHIMEDES

𝑭𝑨 = 𝝆. 𝒈. 𝑽

Keterangan : Fa= Gaya apung (N)


ρ = massa jenis (kg/m3)
g = percepatan gravitAsi (m/s2)
V = volume fluida yang dipindahkan oleh benda (m3)

ρ.g.V = m.g adalah berat fluida yang dipindahkan oleh benda.


Persamaan di atas dapat diartikan sebagai gaya ke atas sama dengan
berat fluida yang dipindahkan.
Suatu benda bisa saja tercelup sepenuhnya atau hanya sebagian
saja. Dalam hal benda tercelup sebagian pun persamaan di atas tetap
bisa digunakan,asalkan V diartikan sebagai volume fluida yang
dipindahkan oleh benda bukanvolume benda. Kenyataan ini pertama
kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Yunani yang bernama
Archimedes, sehingga dikenal sebagai hukum Archimedes.
Secara umum, hukum Archimedes dapat dinyatakan sebagi
berikut, “ Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke
dalam fluida akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan
berat fluida yang dipindahkan.”
Ada tiga keadaan benda yang tercelup ke dalam fluida, yaitu
terapung,tenggelam, dan melayang. Berdasarkan hukum I Newton dan
hukum Archimedes,kita dapat menentukan syarat sebuah benda untuk
terapung, tenggelam, atau punmelayang di dalam suatu fluida.

 Terapung
Pada saat terapung, besarnya gaya apung, Fa, sama dengan
beratbenda, w = m.g. Hanya sebagian volume benda yang
tercelup di dalam fluida sehingga volume fluida yang
dipindahkan lebih kecil dari volume total benda yang
mengapung. Karena Vt (volume benda yang tercelup) lebih kecil
daripada Vb (volume benda total), maka syarat benda
mengapung adalah
ρb <ρf
Artinya, massa jenis benda harus lebih kecil daripada massa jenis
fluida.

 Melayang
Pada saat melayang, besarnya gaya apung, Fa, sama
dengan berat benda, w = m.g. Volume fluida yang dipindahkan
(volume benda yang tercelup) sama dengan vulome total benda
yang melayang. Karena Vf (volume benda yang tercelup) sama
dengan Vb (volume benda total), makasyarat benda melayang
adalah
ρb= ρf
Artinya, massa jenis benda harus sama dengan massa
jenis fluida.

 Tenggelam
Pada saat tenggelam, besarnya gaya apung, Fa, lebih kecil
daripadaberat benda, w = m.g. Volume benda yang tercelup di
dalam fluida samadengan volume total benda yang mengapung,
namun benda bertumpupada dasar bejana, sehingga ada gaya
normal dasar bejana pada bendasebesar N. Karena Vt (volume
benda yang tercelup) sama dengan Vb (volume benda total),
maka syarat benda tenggelam adalah
ρb > ρf
Artinya, massa jenis benda harus lebih besar daripada
massa jenis fluida.
Aplikasi hukum Archimedes dapat kita jumpai dalam
berbagai peralatandari yang sedarhana sampai yang canggih,
seperti hidrometer, kapal laut, kapalselam, galangan kapal, balon
udara, dan jembatan ponton.
4. CONTOH SOAL FLUIDA STATIS
Jembatan ponton dibuat dari drum yang terapung di atas
permukaan air. Setiap drum terisi udara sehingga secara
keseluruhan bermassa 20 kg dan volume rata – rata 2 m3.
Tentukan berat beban maksimum yang dapatditahan oleh drum
tersebut.
Jawab :
Besaran yang diketahui
m = 20 kg V = 2 m3
ρ = m / v= 20 /2 = 10 kg/m3
ΣFy = 0
Fa – w = 0
w = Fa = ρ.g.h
= (1000).(10).(2) = 2 x 104 N

FLUIDA DINAMIS
A. TEORI FLUIDA DINAMIS

1. FLUIDA IDEAL
Ciri – ciri umum fluida ideal adalah sebagai berikut :
1. Tak termampatkan (tidak kompresibel), artinya bahwa fluida ideal
tidakakan mengalami perubahan volume atau massa jenis ketika
mendapatkan pengaruh tekanan.
2. Tidak kental (non-viskos), artinya fluida ideal tidak akan mengalami
gesekan antara lapisan fluida satu dengan lapisan yang lain maupun
dengan dinding saluran akibat gejala viskositas.
3. Alirannya tidak bergolak (turbulen), artinya fluida ideal memiliki aliran
garis-arus (streamline) sehingga tidak ada elemen fluida yang memiliki
kecepatan sudut tertentu.
4. Alirannya tidak tergantung waktu (tunak), artinya kecepatan fluida
ideal di setiap titik tertentu adalah konstan, namun kecepatan fluida
pada dua titik yang berbeda boleh saja tidak sama. Pada aliran tunak,
garis-arus (lintasan yang dilalui oleh aliran fluida) dalam suatu
penampang aliran tampak berlapis – lapis, sehingga aliran tunak juga
disebut aliran laminar (berlapis).

2. PERSAMAAN KONTINUITAS
Apabila suatu fluida ideal bergerak atau mengalir di dalam suatu
pipa,maka massa fluida yang masuk ke dalam pipa akan sama dengan yang
keluar daripipa selama selang waktu tertentu. Jika tidak demikian, maka
akan terjadi penambahan atau pengurangan massa pada bagian tertentu di
dalam pipa. Debit merupakan volume fluida yang mengalir per satuan
waktu. Jadi,debit Q dapat dirumuskan sebagai berikut :
Q=V/t

Keterangan : Q = debit (m3/s)


V = volume (m3)
t = waktu (s)

Untuk suatu pipa berbentuk silinder (penampang berbentuk


lingkarandengan luas A = 𝜋 . r2= ¼ . d2, maka dapat ditulis persamaan
sebagai berikut :
v1 . r12 = v2 . r22 atau v1 . d12 = v2 . d22

3. Persamaan Bernoulli
Daniel Bernoulli telah membuktikan hubungan antara tekanan dan
kecepatan di dalam fluida bahwa semakin besar kecepatan fluida maka
akan semikin kecil pula tekanannya dan begitu pula sebaliknya semakin
kecil kecepatan fluida maka akan semakin besar pula tekanannya.
Pernyataan ini selanjutnya dikenal dengan asas Bernoulli. Dan persamaan
Bernoulli dikenal sebagai berikut :

P1+ ρ.g.h1 + ½ ρ.v12 = P2+ ρ.g.h2 + ½ ρ.v22

Keterangan : P = tekanan (N/m2 atau Pa)


ρ = massa jenis (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian (m)
v = kecepatan (m/s)
Dalam kehidupan sehari – hari, cukup banyak peristiwa yang
melibatkan persamaan Bernoulli ini. Sebagai contoh, ketika kita sedang
mengendarai sepeda motor,kemudian tiba – tiba ada sebuah mobil
menyalip dengan posisi yang sangat berdekatan, kita akan merasakan
suatu tarikan ke samping ke arah mobi tersebut. Hal ini terjadi karena
ruang antara sepeda motor dengan mobil cukup sempit sehingga
kecepatan udara menjadi lebih cepat dibanding pada tempat laindan
tekanan pada ruang ini menjadi lebih rendah dibandinh pada tempat lain.
Oleh karena itu, kita mendapat tekanan yang lebih besar dar sisi luar
sepeda motor dan mobil.
Ada dua keadaan istimewa untuk persamaan Bernoulli, yaitu :

 Fluida tak bergerak


Oleh karena kecepatan v1 = v2= 0, maka

P1 – P2= ρ.g (h2 – h1)

 Fluida mengalir di dalam pipa horizontal (tidak ada


perbedaanketinggian di antara bagian – bagian fluida)Oleh karena
ketinggian h1 = h2= 0, maka

P1 – P2 = ½ ρ (v22 = v12)
Persamaan di atas menyatakan jika v 2 > v1, maka P1> P2 yang
berartibahwa di tempat yang kelajuan alirnya besar, maka tekanannya
kecil, danberlaku sebaliknya.

4. Aplikasi Asas Bernoulli

Tangki berlubang
Suatu penerapan sederhana dari persamaan Bernoulli adalah
padatangki berlubang, terutama untuk menentukan kecepatan
semburan airdari lubang.
𝑣= 2. 𝑔. ℎ

Alat penyemprot
Ketika kita menekan batang pengisap, udara dipaksa keluar
daritabung pompa melalui lubang sempit pada ujungnya. Semburan
udara yang bergerak dengan cepat mampu menurunkan tekanan pada
bagian atas tabung tandon yang berisi cairan racun dan menyebabkan
tekanan atmosfer pada permukaan cairan memaksa cairan naik ke atas
tabung. Semburan udara berkelajuan tinggi meniup cairan sehingga
cairan dikeluarkan sebagai semburan kabut halus.

Karburator
Adalah alat yang berfungsi untuk menghasilkan campuran bahan
bakar dengan udara, sehingga campuran ini memasuki silinder mesin
untuk tujuan pembakaran.

Venturimeter
Tabung venturi adalah dasar venturimeter, yaitu alat yang
dipasangpada suatu pipa aliran untuk mengukur kelajuan zat cair. Ada
dua jenisventurimeter, yaitu :
 Venturimeter tanpa manometer

2. 𝑔. ℎ
𝑣 =
𝐴
−1
𝐴

 Venturimeter dengan manometer


2. 𝜌 𝑔. ℎ
𝑣 =
𝐴
𝜌 −1
𝐴

Tabung pitot
Adalah alat ukur yang dapat kita gunakan untuk megukur kelajuan
gas.
2. 𝜌 . 𝑔. ℎ
𝑣 =
𝜌

Gaya angkat sayap pesawat terbang


Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang
melalui sayap pesawat, tidak seperti roket yang terangkat ke atas karena
aksi – reaksi antara gas yang disemburkan roket dengan roket itu sendiri.
Roket menyemburkan gas ke belakang, dan sebagai reaksinya gas
mendorong roket maju. Jadi, roket dapat terangkat ke atas walaupun tidak
ada udara, tetapi pesawat terbang tidak dapat terangkat jika tidak ada
udara. Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih
besar dari pada berat pesawat. Jadi, apakah suatu pesawat dapat terbang
atau tidak tergantung dari berat pesawat, kelajuan pesawat, dan ukuran
sayapnya. Semakin besar kecepatan pesawat, semakin besar kecepatan
udara, dan ini berarti gaya angkat sayap pesawat semakin besar. Demikian
pula, semakin besar ukuran sayap, semakin besar pula kecepatan udara
dari berat pesawat, kelajuan pesawat, dan ukuran sayapnya. Semakin
besar kecepatan pesawat, dan ini berarti gaya angkat sayap pesawat
semakin besar. Demikian pula, semakin besarukuran sayap, semakin besar
pula gaya angkatnya.
F1 – F2 = ½ ρ (v22 – v12) A

Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus lebih besar


daripada berat pesawat (F1– F2 > m.g). Jika pesawat telah berada pada
ketinggian tertentudan pilot ingin mempertahankan ketinggiannya
(melayang di udara), maka kelajuan pesawat harus diatur sedemikian
rupa sehingga gaya angkat pesawat sama dengan berat pesawat (F1 – F2=
m.g).

B. CONTOH SOAL FLUIDA DINAMIS

Air yang mengalir melalui sebuah pipa yang berjari – jari 2 cm dan keluar
melalui sebuah keran yang memiliki jari – jari ½ cm. Jika kecepatan air dalam
pipa 1 cm/s, tentukanlah kecepatan air yang keluar dari keran.

Jawab :

Besaran yang diketahui


r1 = 2 cm r2 = ½ cm
v1 = 1 cm/s
Kecepatan air yang keluar melalui keran dapat dihitung dengan persamaan
kontinuitas
v1.r12 = v2. r22
v2 = (r1 / r2)2
v1 = (2 /1/2)2 (1)
= 16 cm/s

DAFTAR PUSTAKA
Kito, W. (2020). FISIKA DASAR FLUIDA 1. DOC, Pontianak, Kalimantan Barat,
Indonesia.
NAMA : TEGUH PRASETIO

NIM : 4203311037

KELAS : PSPM 20 F

FLUIDA

A. Pengertian fluida
Fluida adalah suatu benda atau zat yang bisa mengalami perubahan-perubahan
bentuknya secara continue/terus-menerus bila terkena tekanan/gaya geser walaupun
relatif kecil atatu bisa juga dikatakan suatu zat yang mengalir, kata fluida mencakup zat
cair, gas, air, dan udara karena zat-zat ini dapat mengalir. Sebaliknya batu dan benda2
keras (seluruh zat-zat padat tidak dapat dikategorikan sebagai fluida karena zat-zat
tersebut tidak bisa mengalir secara continue). Fluida adalah gugusan yang tersusun atas
molekul2 dengan jarak pisah yang cukup besar untuk gas dan jarak pisah yang
cukup kecil untuk zat cair.

B. Jenis-jenis fluida
 Fluida statis
Fluida Statis (Hidrostatika) adalah suatu cabang dari Ilmu Sains
membahas karakteristik fluida saat tidak bergerak (diam). Fluida statis membahas
suatu tekanan pada fluida atau yang diberikan oleh fluida (gas atau cair) pada
suatu objek yang berada didalamnya

 Jenis-jenis fluida statis


 Massa jenis
Massa Jenis pada suatu benda didefinisikan sebagai massa suatu zat yang
merupakan ukuran kepadatan (densitas) dan dirumuskan sebagai
perbandingan antara massa zat dan volume zat tersebut.
 Tekanan hidrostatis
Tekanan didefinisikan sebagai Gaya Normal (tegak lurus), yang bekerja
pada suatu bidang & dibagi dengan luas pada bidang tersebut.

Rumus tekanan :

P = Tekanan, satuan (pascal/Pa)


F = Gaya, satuan (newton/N)
A = Luas Penampang, satuan (m2)
Hubungan Satuan Tekanan yaitu :
1 N/m2 = 1 Pa
1 bar = 1 x 105 Pa
1 atm = 101.325 Pa
1 atm = 760 mmHg

 Fluida dinamis
Fluida dinamis merupakan fluida yang dianggap:

 Tidak kompresibel, jika diberi tekanan maka volumenya tidak berubah


 Tidak mengalami gesekan, Pada saat mengalir, gesekan fluida degan
dinding dapat diabaikan.
 alirannya stasioner, tiap paket fluida memiliki arah aliran tertentu dan
tidak terjadi turbulensi (pusaran-pusaran).
 alirannya tunak (steady), aliran fluida memiliki kecepatan yang konstan
terhadap waktu.

 Jenis-jenis aliran fluida dibagi menjadi dua jenis, yaitu:


 Aliran laminer, yakni aliran dimana paket fluida meluncur bersamaan
dengan paket fluida di sebelahnya, setiap jalur paket fluida tidak
berseberangan dengan jalur lainnya. Aliran laminer adalah aliran ideal dan
terjadi pada aliran fluida dengan kecepatan rendah.

 Aliran turbulen, yaitu aliran dimana paket fluida tidak meluncur


bersamaan dengan paket fluida di sebelahnya, setiap jalur paket fluida
dapat bersebrangan dengan jalur lainnya. Aliran turbulen ditandai dengan
adanya pusaran-pusaran air (vortex atau turbulen) dan terjadi jika
kecepatan alirannya tinggi.

 Persamaan kontinuitas
Persamaaan kontinuitas adalah persamaan yang menghubungkan
kecepatan fluida dalam dari suatu tempat ke tempat lain. Air yang mengalir di
dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang sama di sembarang titik.

massa di A1 = massa di A2
r.A1v1 ∆t = r.A2v2 ∆t
A1v1 = A2v2
 Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum
kekekalan energi yang dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa
jumlah tekanan (p), energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial per
satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis
arus.

https://www.sridianti.com/pengertian-fluida.html

https://www.dosenpendidikan.co.id/fluida-dinamis/

Anda mungkin juga menyukai