Anda di halaman 1dari 15

Pengertian Jenis dan Fungsi Protein Terlengkap

Oleh parta setiawanDiposting pada 06/04/2020


Protein : Pengertian, Fungsi, Sumber, Manfaat, Unsur dan Struktur adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi merupakan polimer
dari monomer asam amino

pengertian-protein

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Keanekaragaman


Hayati, Manfaat, Jenis dan Klasifikasi

Pengertian Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer – monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur
serta fosfor . Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua
sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau
subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau
mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi
sitoskeleton.

Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem


kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam
biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi,
protein berperan sebagai sumber asam aminobagi organisme yang tidak
mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). Protein merupakan
salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain
itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti
dalam biokimia.

Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun1838. Biosintesis


protein alami sama dengan ekspresi genetik . Kode genetik yang dibawa
DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi
translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih
“mentah”, hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui
mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi
penuh secara biologi.Sumber – sumber protein berasal dari Daging, Ikan,
Telur, Susu, dan produk sejenis Quark , Tumbuhan berbji, Suku polong-
polongan dan Kentang.

Protein (protos yang berarti ”paling utama”) adalah senyawa organik


kompleks yang mempunyai bobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Peptida dan protein merupakan polimer
kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur air dari gugus amino
dan gugus karboksil.

Jika bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan
sebagai polipeptida. Proetin banyak terkandung di dalam makanan yang
sering dikonsumsi oleh manusia. Seperti pada tempe, tahu, ikan dan lain
sebagainya. Secara umum, sumber dari protein adalah dari sumber nabati
dan hewani. Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada
umumnya, karena ia berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang
rusak dan suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Maka, penting bagi kita
untuk mengetahui tentang protein dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida,
lipid dan polinukleotida yang merupakan penyusun utama makhluk
hidup.

Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang


merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein itu
sendiri mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitroge dan kadang kala
sulfur serta fosfor.Protein dirumuskan oleh Jons Jakob Berzelius pada
tahun 1938.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Hipoproteinemia”


Pengertian & ( Sebab – Kelebihan – Akibat )

Unsur Komponen Penyusun Protein


Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Asam amino
adalah senyawa organik yang mengandung gugus amino (NH2), sebuah
gugus asam karboksilat (COOH), dan salah satu gugus lainnya, terutama
dari kelompok 20 senyawa yang memiliki rumus dasar NH2CHRCOOH,
dan dihubungkan bersama oleh ikatan peptida. Dengan kata lain protein
tersusun atas asam-asam amino yang saling berikatan.

Struktur asam amino Suatu asam amino-α terdiri atas:

Atom C α. Disebut α karena bersebelahan dengan gugus karboksil


(asam).
Atom H yang terikat pada atom C α.
Gugus karboksil yang terikat pada atom C α.
Gugus amino yang terikat pada atom C α.
Gugus R yang juga terikat pada atom C α.
Macam asam amino

Ada 20 macam asam amino, yang masing-masing ditentukan oleh jenis


gugus R atau rantai samping dari asam amino.Jika gugus R berbeda maka
jenis asam amino berbeda.Contohnya asam amino serin, asam aspartat
dan leusin memiliki perbedaan hanya pada jenis gugus R saja.

Gugus R dari asam amino bervariasi dalam hal ukuran, bentuk, muatan,
kapasitas pengikatan hidrogen serta reaktivitas kimia.Keduapuluh macam
asam amino ini tidak pernah berubah.Asam amino yang paling sederhana
adalah glisin dengan atom H sebagai rantai samping. Berikutnya adalah
alanin dengan gugus metil (-CH3) sebagai rantai samping.

Nama-nama asam amino

No

Nama Singkatan

1 Alanin (alanine)
2 Arginin (arginine)
3 Asparagin (asparagine)
4 Asam aspartat (aspartic acid)
5 Sistein (cystine)
6 Glutamin (Glutamine)
7 Asam glutamat (glutamic acid)
8 Glisin (Glycine)
9 Histidin (histidine)
10 Isoleusin (isoleucine)
11 Leusin (leucine)
12 Lisin (Lysine)
13 Metionin (methionine)
14 Fenilalanin (phenilalanine)
15 Prolin (proline)
16 Serin (Serine)
17 Treonin (Threonine)
18 Triptofan (Tryptophan)
19 Tirosin (tyrosine)
20 Valin (valine) Ala
asam amino
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penjelasan Proses
Metabolisme Protein Dalam Tubuh

Ikatan Peptida
Kedua puluh macam asam amino saling berikatan, dengan urutan yang
beraneka ragam untuk membentuk protein. Proses pembentukan protein
dari asam-asam amino ini dinamakan sintesis protein. Ikatan antara asam
amino yang satu dengan lainnya disebut ikatan peptida.Ikatan peptida ini
dapat disebut juga sebagai ikatan amida.
Coba Anda pelajari kembali struktur dasar asam amino. Pada protein atau
rantai asam amino, gugus karboksil (-COOH) berikatan dengan gugus
amino (-NH2). Setiap terbentuk satu ikatan peptida, dikeluarkan 1
molekul air (H2O).

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Fungsi dan


Jenis-Jenis Vitamin

Struktur Protein
Protein yang tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai
macam struktur yang khas pada masing-masing protein. Karena protein
disusun oleh asam amino yang berbeda secara kimiawinya, maka suatu
protein akan terangkai melalui ikatan peptida dan bahkan terkadang
dihubungkan oleh ikatan sulfida. Selanjutnya protein bisa mengalami
pelipatan-pelipatan membentuk struktur yang bermacam-macam.

Ada 4 tingkat struktur protein yaitu struktur primer, struktur sekunder,


struktur tersier dan struktur kuartener.

STRUKTUR PROTEIN

Struktur primer
Struktur primer merupakan struktur yang sederhana dengan urutan-urutan
asam amino yang tersusun secara linear yang mirip seperti tatanan huruf
dalam sebuah kata dan tidak terjadi percabangan rantai.

Struktur primer

Struktur primer terbentuk melalui ikatan antara gugus α–amino dengan


gugus α–karboksil (Gambar 3). Ikatan tersebut dinamakan ikatan peptida
atau ikatan amida. Struktur ini dapat menentukan urutan suatu asam
amino dari suatu polipeptida.

Reaksi pembentukan peptida

Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan


metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan
beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino
tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan
lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino
menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan
bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih
lanjut memicu mutasi genetik.

Struktur primer protein mengacu pada urutan asam amino linier dari
rantai polipeptida. Struktur primer disebabkan oleh ikatan kovalen atau
peptida, yang dibuat selama proses biosintesis protein atau disebut
dengan proses translasi. Kedua ujung rantai polipeptida yang disebut
sebagai ujung karboksil (C-terminal) dan ujung amino (N-terminal)
berdasarkan sifat dari gugus bebas. Perhitungan residu selalu dimulai
pada akhir N-terminal (gugus amino, -NH2), yang merupakan akhir
dimana gugus amino tidak terlibat dalam ikatan peptida. Struktur primer
protein ditentukan oleh gen yang berhubungan dengan protein. Sebuah
urutan tertentu dari nukleotida dalam DNA ditranskripsi menjadi mRNA,
yang dibaca oleh ribosom dalam proses yang disebut translasi. Urutan
protein dapat ditentukan dengan metode seperti degradasi Edman.

Struktur sekunder
Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari
rangka protein.Dua pola terbanyak adalah alpha helix dan beta
sheet.Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari
berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan
hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai
berikut:

o alpha helix (α-helix, “puntiran-alfa”), berupa pilinan rantai asam-asam


amino berbentuk seperti spiral;
o beta-sheet (β-sheet, “lempeng-beta”), berupa lembaran-lembaran lebar
yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat
melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
o beta-turn, (β-turn, “lekukan-beta”); dan gamma-turn, (γ-turn, “lekukan-
gamma”).
Struktur sekunder merupakan kombinasi antara struktur primer yang
linear distabilkan oleh ikatan hidrogen antara gugus =CO dan =NH di
sepanjang tulang belakang polipeptida. Salah satu contoh struktur
sekunder adalah α-heliks dan β-pleated (Gambar 4 dan 5). Struktur ini
memiliki segmen-segmen dalam polipeptida yang terlilit atau terlipat
secara berulang. (Campbell et al., 2009; Conn, 2008).

Struktur sekunder

Struktur α-heliks terbentuk antara masing-masing atom oksigen karbonil


pada suatu ikatan peptida dengan hidrogen yang melekat ke gugus amida
pada suatu ikatan peptida empat residu asam amino di sepanjang rantai
polipeptida (Murray et al, 2009).

Pada struktur sekunder β-pleated terbentuk melalui ikatan hidrogen antara


daerah linear rantai polipeptida. β-pleated ditemukan dua macam bentuk,
yakni antipararel dan pararel (Gambar 6 dan 7). Keduanya berbeda dalam
hal pola ikatan hidrogennya. Pada bentuk konformasi antipararel
memiliki konformasi ikatan sebesar 7 Å, sementara konformasi pada
bentuk pararel lebih pendek yaitu 6,5 Å (Lehninger et al, 2004). Jika
ikatan hidrogen ini dapat terbentuk antara dua rantai polipeptida yang
terpisah atau antara dua daerah pada sebuah rantai tunggal yang melipat
sendiri yang melibatkan empat struktur asam amino, maka dikenal
dengan istilah β turn yang ditunjukkan dalam Gambar 8 (Murray et al,
2009).

konformasi antipararel
Bentuk konformasi

Struktur tersier
Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai
polipeptida sehingga membentuk struktur 3 dimensi tertentu.Sebagai
contoh, struktur tersier enzim sering padat, berbentuk globuler.Struktur
tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur
sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan.Beberapa molekul
protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk
oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan
membentuk struktur kuartener.

Lipatan tersebut dikendalikan oleh interaksi hidrofobik, tapi struktur


tersebut dapat stabil hanya bila bagian-bagian protein terkunci pada
tempatnya oleh interaksi tersier yang spesifik, seperti jembatan garam,
ikatan hidrogen , dan kemasan ketat rantai samping dan ikatan disulfida.

Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih di
atas pola struktur sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan
dari ikatan antara rantai samping (gugus R) berbagai asam amino
(Gambar 9). Struktur ini merupakan konformasi tiga dimensi yang
mengacu pada hubungan spasial antar struktur sekunder. Struktur ini
distabilkan oleh empat macam ikatan, yakni ikatan hidrogen, ikatan ionik,
ikatan kovalen, dan ikatan hidrofobik. Dalam struktur ini, ikatan
hidrofobik sangat penting bagi protein. Asam amino yang memiliki sifat
hidrofobik akan berikatan di bagian dalam protein globuler yang tidak
berikatan dengan air, sementara asam amino yang bersifat hodrofilik
secara umum akan berada di sisi permukaan luar yang berikatan dengan
air di sekelilingnya (Murray et al, 2009; Lehninger et al, 2004).
Struktur tersier

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Senyawa


Polifenol pada Tanaman

Struktur kuartener
Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai polipeptida.Struktur
kuartener menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipakai
bersama-sama membentuk struktur protein.

Struktur kuarterner adalah gambaran dari pengaturan sub-unit atau


promoter protein dalam ruang. Struktur ini memiliki dua atau lebih dari
sub-unit protein dengan struktur tersier yang akan membentuk protein
kompleks yang fungsional. ikatan yang berperan dalam struktur ini adalah
ikatan nonkovalen, yakni interaksi elektrostatis, hidrogen, dan hidrofobik.
Protein dengan struktur kuarterner sering disebut juga dengan protein
multimerik. Jika protein yang tersusun dari dua sub-unit disebut dengan
protein dimerik dan jika tersusun dari empat sub-unit disebut dengan
protein tetramerik (Gambar 10) (Lodish et al., 2003; Murray et al, 2009).

Struktur kuartener

Ditinjau dari strukturnya, protein dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu:

Protein sederhana yang merupakan protein yang hanya terdiri atas


molekul-molekul asam amino. Termasuk dalam kelompok misalnya :
Protamin
Protein ini bersifat alkalis dan tidak mengalami koagulasi pada
pemanasan.
Albumin
Protein larut dalam air dan larutan garam encer, BM-nya relative rendah.
Albumin terdapat dalam putih telur (albumin telur), susu (laktalbumin),
darah (albumin darah) dan sayur-sayuran.
Globulin
Larut dalam larutan garam netral, tetapi tidak larut dalam air.
Terkoagulasi oleh panas dan akan mengendap pada larutan garam
konsentrasi tinggi (salting out) dalam tubuh banyak terdapat sebagai zat
antibodi dan fibrinogen. Pada susu terdapat dalam bentuk laktoglobulin,
dalam telur ovoglobulin, dalam daging myosin dan acitin dan dalam
kedele disebut glisilin atau secara umum dalam kacang-kacangan disebut
legumin.
Glutelin
Larut dalam asam dan basa encer, tetapi tidak larut dalam pelarut netral.
Contoh : gluten pada gandum dan oryzenin pada beras.
Prolanin
Larut dalam etanol 50-90% dan tidak larut dalam air. Protein ini banyak
mengandung prolin dan asam glutamat serta banyak terdapat didalam
serelia. Contohnya : zein pada jagung, gliadin pada gandum, dan kordein
pada barley.
Skleroprotein
Tidak larut dalam air dan solvent netral dan tahan terdapat hidrolisis
enzimatis. Protein ini berfungsi sebagai strukutr kerangka pelindung pada
manusia dan hewan. Contoh kolagen, elastin, dan keratin.
Histon
Merupakan protein basa, karena banyak mengandung lisin dan arginin.
Bersifat larut dalam air dan akan tergumpalkan oleh ammonia.
Globulin
Hampir sama dengan histon. Globulin kaya akan arginin, triptophan,
histidin tapi tidak mengandung isoleusin terdapat dalam darah
(hemoglobin).
Protein
Merupakan protein yang sangat sederhana BM relative rendah (4000-
8000), kaya akan arginin, larut dalam air dan terkoagulasi oleh panas dan
bersifat basis.
Protein sederhana menurut bentuk molekulnya dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu:

Protein serabut (= skleroprotein = albumoid = skrelin)


Serat (fibrous) berbentuk panjang dan terikat bersama-sama sebagai
fibril-fibril oleh ikatan hydrogen. Tidak larut dalam air, sehingga ketidak
larutan ini mengakibatkan gaya antar molekul yang kuat. Contoh, keratin
(rambut, kuku, bulu, tanduk), pada kalogen (jaringan penghubung),
fibroin (sutera) dan miosin (otot).
Protein serabut ini berbentuk serabut; tidak larut dalam pelarut encer, baik
larutan garam, basa ataupun alkohol. Molekulnya terdiri atas rantai
molekul yang panjang, sejajar dengan rantai utama, tidak membentuk
kristal dan bila ditarik memanjang kembali kebentuk semula. Fungsi dari
protein ini adalah membentuk struktur bahan dan jaringan, contohnya
adalah keratin pada rambut. Molekul protein ini terdiri atas beberapa
rantai polipeptida yang memanjang dan dihubungkan satu sama lain oleh
beberapa ikatan silang hingga merupakan bentuk serat atau serabut yang
stabil. Berat molekulnya yang besar belum dapat ditentukan dengan pati
dan sukar dimurnikan.
Protein globural
Protein globural berbentuk seperti bola, banyak terdapat pada bahan
hewani (susu,daging, telur). Protein ini mudah larut dalam garam dan
asam encer serta mudah berubah karena pengaruh suhu, konsentrasi
garam, asam dan basa serta mudah mengalami denaturasi. Protein
globular pada umumnya berbentuk bulat atau elips dan terdiri atas rantai
polipeptida yang terlibat.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Biogum dan
Gum Xanthan Ilmu Biologi

Protein gabungan yang merupakan protein yang terdiri atas protein dan
gugus bukan protein. Gugus ini disebut gugus prostetik dan terdiri atas
karbohidrat, lipid atau asam nukleat :
Posferoprotein :
mengandung gugus asam folat yang terikat pada gugus hidriksil dari serin
dan theroin. Banyak terdapat pada susu dan kuning telur.
Lipoprotein :
mengandung lipid asam lemak, listin. Sehingga mempunyai kapasitas
sebagai zat pengemulsi yang baik, terdapat dalam telur, susu dan darah.
Nukleoprotein :
kombinasi antara asam nukleat dan protein. Misal : musin pada air liur,
ovomusin pada telur, nukoid pada serum.
Kromoprotein :
kombinasi protein dengan gugus berfigmen yang biasanya mengandung
unsur logam. Contoh : hemoglobin, myglobulin, chlorofil dan
flavoprotein.
Metaloprotein :
merupakan komplek utama anatara protein dan logam seperti halnya
kromatorprotein. Contoh : feritrin (mengandung Fe), coalbumin
(mengandung CO dan Zn).
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Nukleus ( Inti Sel )”
Definisi & ( Struktur – Fungsi )

Jenis-Jenis Protein
Dalam protein tersebut terdapat jenis atau macam-macam protein yang
terbagai atas 3 bagian antara lain ialah sebagai berikut :

Jenis Protein Berdasarkan Fungsinya


Protein berdasarkan dengan fungsinya terdiri atas 3 macam antara lain
ialah sebagai berikut ini :

Protein Sempurna
protein sempurna ialah protein yang didalamnya terkandung suatu asam
amino yang lengkap. Protein sempurna tersebut pada umumnya itu
terdapat pada protein hewan.
Protein Kurang Sempurna
protein kurang sempurna ialah protein yang asam aminonya lengkap
namun jumlah dari beberapa asam amino tersebut sedikit. Protein kurang
sempurna tersebut tidak mampu untuk mencukupi pertumbuhan, namun
protein kurang sempurna tersebut dapat mempertahankan jaringan yang
telah ada sebelumnya.
Protein Tidak Sempurna
protein tidak sempurna ialah protein yang kurang atau juga tidak
mempunyai asam amino esensial. Protein tidak sempurna tersebut tidak
mampu untuk mencukupi pertumbuhan dan juga mempertahankan yang
telah ada sebelumnya.
Jenis Protein Berdasarkan Komponen-Komponen Penyusunnya
Jenis-jenis protein berdasarkan komponen-komponen penyusunnya
terbagi atas 3 antara lain.

Protein Sederhana (Simple Protein)


protein sederhana ialah protein tabf dari hasil hidrolisa, total protein
tersebut ialah campuran atas berbagai macam asam amino.
Protein Kompleks (Complex Protein)
protein kompleks ialah protein yang dari hasil hidrolisa total protein jenis
tersebut yang terdiri dari berbagai macam asam amino selain itu pula
terdapat komponen-komponen yang lain seperti ialah unsur logam,
gugusan phospat. dll
Protein Derivat (Protein derivative)
protein derivat ialah protein yang merupakan suatu ikatan antara
(intermediate product) yang terdapat dari hasil hidrolisa parsial yang
berasal pada protein native.
Jenis Protein Berdasarkan Sumber Protein
Protein tersebut dibedakan menjadi protein nabati dan juga protein
hewani:

Protein Nabati
Protein nabati ialah protein yang berasal dari tanaman atau tumbuh-
tumbuhan.
Protein Hewani
Protein nabati ialah protein yang terdapat dari hewan.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Ciri Dan
Fungsi Jaringan Epidermis Terlengkap

Fungsi Protein
Fungsi protein tersebut pada umumnya, protein berfungsi ialah sebagai
zat pembangun tubuh dan juga pelindung tubuh, pendorong metabolisme
serta penyokong organ tubuh dalam berbagai aktivitas, dan terdapat
banyak sekali fungsi protein ialah sebagai berikut:

Dapat membantu serta juga mendorong pertumbuhan dan dapat


memelihara susunan juga struktur tubuh dari sel, jaringan hingga sampai
ke dalam organ-organ tubuh.
Protein ialah sebagai sumber karbohidrat.
Dapat membantu tubuh didalam melawan, menghancurkan dan juga
dapat menetralkan zat-zat dari luar ataupun zat asing yang masuk didalam
tubuh.
Protein itu juga berfungsi ialah sebagai penyediaan energi bagi tubuh.
Protein tersebut berfungsi ialah sebagai asupan diet serta juga rendah
gula.
Dapat memelihara serta juga menjaga keseimbangan asam basa serta
cairan tubuh dikarenakan protein tersebut juga berfungsi ialah sebagai
buffer (penahan).
Dapat mengatur dan juga menjalankan metabolisme tubuh dikarenakan
protein ialah sebagai enzim yang berarti protein yang mengaktifkan dan
juga yang masuk kedalam reaksi kimia.
Protein tersebut juga berfungsi ialah sebagai biokatalisator
Protein ialah bahan dalam sintesis substansi yang sangat penting seperti
halnya suatu hormon, enzim, antibodi dan juga kromosom.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Ekologi dan
Menurut Para Ahli

Sumber Protein
Tepung Gaplek
Gaplek adalah singkong yang sudah dijemur terlebih dahulu untuk
mengaurangi kandungan zat antinutrisinya. Gaplek dapat dijadikan
sebagai sumber energi dalam ransum, tetapi kandungan proteinnya
rendah. Pemakaiannya dalam ransum sebaiknnya kurang dari 20%

Sorgum
Minyak sawit
Bungkil kedelai
Bungkil kedelai

Bungkil kedelai adalah bahan pakan sumber protein yang biasa


digunakan dalam formulasi pakan unggas. Bungkil kedelai mengandung
protein tinggi dan kaya lisin, tetapi metioninnya rendah. Bungkil kedelai
adalah produk hasil ikutan penggilingan biji kedelai setelah diekstraksi
minyaknya secara mekanis (ekspeller) atau secara kimia (solvent).
Bungkil kedelai yang dihasilkan secara mekanis lebih banyak
mengandung minyak dan serat kasar, serta lebih sedikit kandungan
proteinnya dibandingkan dengan bungkil kedelai yang dihasilkan dengan
menggunakan larutan hexan. Bungkil kedelai ini mensuplai hampir 25%
kebutuhan protein pada unggas.

Ketersediaan bungkil kedelai di Indonesia memang tidak ada, tetapi


umumnya diimpor dari bebrapa negeri seperti Amerika dan India.
Kandungan nutrisi bungkil kedelai bervariasi, tergantung dari jenis
pengolahannya seperti solvent dan expeller.

Kualitas bungkil kedelai tercantum dalam SNI 01-4227-1996 yang terdiri


dari atas dua mutu, yaitu mutu 1 yang proteinnya lebih tinggi dari pada
mutu 2. Faktor pembatas yang menjadi perhatian adalah kadar aflatoksin
yang tidak boleh lebih dari 50 ppb.
Tepung ikan
Tepung ikan

Tepung ikan merupakan sumber protein hewani yang sering digunakan


untuk ayam karena mempunyai kualitas protein dan sumber asam amino
yang baik. Tepung impor ada yang diimpor dan ada juga yang lokal.

Tepung ikan yang diimpor dari Amerika memiliki nama herring meal,
white fish meal, dan menhaden meal yang dibedakan berdasarkan jenis
ikan yang digunakan. Kualitas tepung ikan impor diukur kepadatannya
sebesar 674 kg/m kubik.

Penggunaan tepung ikan dalam ransum > 2% menyebabkan bau amis


pada telur dan daging. Selain itu, penggunaan yang berlebihan tersebut
menyebabkan terjadinya gejala erosin pada rempela, terutama ayam
muda.

Tepung ikan lokal memiliki kandungan nutrien sangat bervariasi karena


berasal dari jenis ikan yang tidak standar ataupun berasal dari limbah
pengolahan ikan. Sebelum digunakan, sebaiknya tepung ikan dianalisis
kandungan protein kasar dan kalsiumnya. Tepung ikan yang berasal dari
limbah pengolahan ikan (terdiri atas kepala dan tulang) umumnya
mengandung kadar abu yang lebih tinggi daripada ikan utuh.

Kualitas tepung ikan dikotrol berdasarkan SNI 01-2715-19996/Rev.92.


Menurut SNI tepung ikan yang digunakan dalam ransum ayam haru
bebas dari Salmonella.

Bungkil kelapa
Bungkil kelapa

Limbah industry kelapa yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak


adalah bungkil kelapa. Kualitas bungkil kelapa bervariasi tergantung
dengan cara pengolahan dan mutu bahan baku. Berdasarkan komposisi
kimianya, bungkil kelapa termasuk sumber protein untuk ternak, protein
yang terkandung didalamnya dalah sebanyak 21 %. Dalam pemakaiannya
terutama untuk monogastrik perlu diperhatikan keseimbangan asam
aminonya, karena bungkil kelapa kekurangan asam amino lisin dan
histidin. Bungkil kelapa bisa digunakan untuk unggas sebaiknya tidak
lebih dari 20%.

Bungkil kelapa adalah hasil ikutan yang diperoleh dari ekstraksi daging
buah kelapa segar atau kering dan dapat digunakan sebagai sumber
protein. Keterbatasan pemakaian bungkil kelapa pada ransum disebabkan
oleh rendahnya kecernaan protein, ketidakseimbangan lisin dan metionin,
serta mudah tengik bila disimpan terlalu lama karena kandungan
minyaknya tinggi. Kualitas tepung kelapa sudah distandarkan dengan SNI
01-2904-1992.

Bungkil kacang tanah


Bungkil kacang tanah

Bungkil kacang tanah merupakan hasil ikutan penggilingan biji kacang


tanah setelah ekstraksi minyak secara mekanis (expeller) ataupun secara
kimia (solvent). Bungkil kacang tanah merupakan bahan pakan sumber
protein pada ayam. Penggunaannya dalam ransum terbatas karena
mengandung serat kasar yang tinggi.

Tepung daging dan tulang

Tepung daging dan tulang

Tepung daging dan tulang merupakan bahan pakan sumber protein


hewani. Kualitasnya bervariasi tergantung dari jumlah tulang yang
digunakan. Bila tulang yang digunakan untuk membuat MBM tinggi
maka terlihat dari kandungan abu atau mineral Ca dan P yang tinggi.
MBM sebagai bahan baku pakan sumber protein mempunyai kandungan
protein 50% dan dapat menyumbangkan Ca cukup tinggi di dalam pakan.
http://https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-protein/

Anda mungkin juga menyukai