Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DI KOMUNITAS

Nama klien : Sdr. I

Diagnosis Keperawatan : Gangguan Halusinasi.


Alamat : Dusun Krajan RT/RW, 005/001
Tegalrejo, Kecamatan Mayang,
Kabupaten Jember
Mulai dirawat : 04 Juni 2018

OLEH:

Muhammad Nuryasin S.Kep


NIM. 20 01031 040

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2018

Form : Gangguan
DETEKSI DINI KELUARGA

Nama KK : Sdr.I
Umur : 24 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Blum Kawin
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Alamat : RT/RW, 001/014, Sadengan ,Rowotengah,Kecamatan Sumberbaru,Jember

DATA KEADAAN KELUARGA


KONDISI KESEHATAN
NO NAMA L/P UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN SEHAT RISIKO GANGGUAN JIWA PENGOBATAN
MASALAH/PSIKOSOSIAL/
PENYAKIT KRONIS

1. Tn. N L 54 Tahun Tamat SD Petani V


Ibu Rumah
2. Ny. M P 50 Tahun Tamat SD V
Tangga

3 Sdr.I L 24 Tamat SD Tidak Bekerja Halusinasi Rutin


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdt.I DENGAN GANGGUAN
HALUSINASI,

Tanggal mulai dirawat : 21 Desember 2020


Tanggal Pengkajian : -

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Sdt. I (L)
Umur : 24 Tahun
Alamat : Dusun Sadengan , RT/RW, 001/014, Rowotengah, Kec.Sumberbaru
Pendidikan : Tamat SD
Agama : Islam
Status : Tidak Menikah
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Jenis Kel. : Laki-Laki

II. ALASAN MASUK


a. Data Primer
Sdt.I sering Diam dan Jarang keluar rumah.
b. Data Sekunder
Keluarga Sdt.I mengatakan bahwa Sdt.I sudah mengalami gangguan kesehatan sejak
Di pondok Pesantren setelah lulus SD.
c. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Ny. A Sering Diam dan senyum-senyum sendiri.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (FAKTOR PRESIPITASI)

Sdr. I tampak sering diam dan terasa malu terhadap orang yang kerumahnya . Sdr.I
biasanya membantu Bapaknya menjadi kuli Bangunan.
IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU (FAKTOR PREDISPOSISI)
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
 Ya. (✓)
 Tidak
Jika Ya, Jelaskan kapan, tanda gejala/keluhan :
sdr. I mengalami gangguan kesehatan semenjak di pondok pesantren , Dia mengamuk
sesuka dia dan membaca Amalan Kuda lumping.

2. Faktor Penyebab/Pendukung :
a. Riwayat Trauma
Usia Pelaku Korban Saksi
1. Aniaya fisik - - - -
2. Aniaya seksual - - - -
3. Penolakan - - - -
4. Kekerasan dalam keluarga - - - -
5. Tindakan kriminal - - - -
Jelaskan:
Sdr.I tidak pernah mengalami riwayat trauma seperti : Aniaya fisik, aniaya seksual,
penolakan, kekerasan dalam keluarga. Maupun Tindakan kriminal lainnya. Sdr.I
mendapat perhatian khusus dari keluarganya sejak keluar dari Pondok Pesantren
Diagnosa Keperawatan : -

b. Pernah melakukan upaya / percobaan / bunuh diri


Jelaskan:
Sdr.I tidak pernah melakukan upaya / percobaan bunuh diri.
Diagnosa Keperawatan : -
c. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (peristiwa kegagalan, kematian,
perpisahan )
Jika ada jelaskan : Keluarga Ny.A mengatakan bahwa sebelum kedua orang
tuanya meninggal dunia, Ny. A tinggal bersama orang tuanya.
Diagnosa Keperawatan : Duka Cita

d. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)


 Ya (√)
 Tidak
Sejak keluar dari Pondok sudah mengalami gangguan kesehatan retardasi mental,
selain itu, pasien juga mengalami gangguan tumbuh kembang, dimana tinggi badan
tidak mengalami perubahan.
Diagnosa Keperawatan: Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan

e. Riwayat Penggunaan NAPZA


Sdr. I tidak pernah mengkonsumsi NAPZA maupun jenis minum-minuman kera
lainnya.
Diagnosa Keperawatan : -

3. Upaya yang telah dilakukan terkait kondisi di atas dan hasilnya :


Keluarga mengatakan membawa atau memeriksakan gangguan yang terjadi pada Sdr.I
ke dokter dan Kontrol secara Rutin.
Diagnosa Keperawatan: Keefektifan Pemeliharaan Kesehatan

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?
 Ada
 Tidak (√)
Jika ada: -
Hubungan keluarga: -
Gejala: -
Riwayat pengobatan: -
Diagnosa Keperawatan: -

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)


1. Genogram:

56

Keterangan : : Laki-laki : Hubungan Keluarga

: Laki-laki meninggal : Tinggal serumah

: Perempuan : Pasien

: Perempuan meninggal 56 / 56 : Pasien

Jelaskan:
Ny. A merupakan anak ke-12 dari 12 bersaudara. Keluarga mengatakan bahwa
sebelum kedua orang tuanya meninggal, Ny. A tinggal dengan kedua orang tuanya,
tetapi, setelah meninggal, Ny. A tinggal sendirian dibelakang rumah saudaranya.
Hubungan Ny. A dengan keluarganya baik dan juga saling membantu meskipun Ny.
A memiliki keterbelakangan mental.

Diagnosa Keperawatan : Kesiapan Meningkatkan Proses Keluarga.


2. Konsep Diri a.
Citra tubuh
Ny. A tidak mampu mendiskripsikan tentang keadaan tubuhnya sendiri.
b. Identitas:
Ny. A hanya mampu menyebtkan namanya siapa, Selain itu, Ny. A tidak
dapatmenyebutkan.

c. Peran:
Sdr. Imerupakan anak Tunggal .Tetapi Sdr I tidak memahami perannya dalam
keluarga. Pasien jarang keluar maupun ikut dalam kegiatan dilingkungan. Sdr I
hanya membantu Ibunya di rumah.
d. Ideal diri:
Sdr.I mampu mengatakan ideal terhadap dirinya sendiri. Pasien sering senyum
ketika ditanya.

e. Harga diri:
Sdr. I tidak memahami apa yang ada dalam dirinya. Ia melakukan sesuatu sesuai
dengan perintah.

Diagnosa Keperawatan : Gangguan Identitas Pribadi

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat
Sdr. I dekat dekat orang tuanya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat dan hubungan sosial
Sdr.I tidak pernah mengikuti kegiatan dalam kelompok maupun masyarakat. Sdr.I
hanya membantu Ibunya di rumah
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Sdr.I sulit untuk berhubungan dengan orang lain karena dia merasa malu karna
mempunyai riwayat di pasung dua kali . Sdr. I tidak mampu membuka suatu
obrolan maupun mengajak orang untuk berkenalan.
Diagnosa Keperawatan : Hambatan Komunikasi Verbal

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Keluarganya mengatakan bahwa sejak kecil sdr.I diberitahu bahwa ia seorang
muslim yang beragama islam. Selain itu, keluarganya juga mengajarkan
kewajiban menjadi seorang muslim seperti shalat dan mengaji.
b. Kegiatan ibadah
Keluarga mengatakan bahwa Sdr.I mulai berhenti beribadah sejak usia 15 tahun.
Diagnosa Keperawatan: Distres spiritual

VI. PEMERIKSAAAN FISIK


1. Keadaan umum
Cukup.
2. Kesadaran (Kuantitas)
Sdr.I kesadaran penuh (compos mentis)..
3. Tanda vital:
TD : 110/80 mm/Hg
N : 85x/menit
O
S : 36,5 C
P : 18 x/menit
4. Ukur:
BB : 47 Kg
TB : 162 Cm
5. Keluhan fisik:
Jelaskan :
Saat dilakukan observasi, Ny. A menggaruk kakinya . Dan keluarga juga mengatakan
bahwa Ny. A sering mengalami gatal-gatal.
Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan.

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan (Penampilan usia, cara perpakaian, kebersihan)
Jelaskan: sdr.I berpakaian sesuai dengan umurnya. Pada saat dilakukan pengkajian,
Sdr. I memakai kaos dan celana berbahan kaos. Sdr.I mampu berpakaian sendiri .

Diagnosa Keperawatan: Kesiapan Meningkatkan Perawatan Diri


2. Pembicaraan (Frekuensi, Volume, Jumlah, Karakter) :
Jelaskan:
Sdr.I mampu mengucapkan sedikit kata. Ia hanya berbicara ketika orang lain
mengajak ia bicara. Selain itu, Sdt.I diam dan malu.
Diagnosa Keperawatan: Hambatan Komunikasi Verbal

3. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
 Hipokinesia,hipoaktifitas
 Katalepsi
 Sub stupor katatonik
 Fleksibilitasserea (√)
Jelaskan:
Sdr.I dapat mempertahankan posisi duduknya dan mampu melakukan sesuatu jika
diperintah.
Peningkatan :
Hiperkinesia,hiperaktifitas Grimace

Stereotipi Otomatisma

Gaduh Gelisah Katatonik Negativisme

Mannarism Reaksikonversi

Katapleksi Tremor

Tik Verbigerasi

Ekhopraxia (√) Berjalankaku/rigid

Command automatism Kompulsif :sebutkan …………

Jelaskan:
Sdr.I mampu menikuti gerakan mahasiswa saat diperintah untuk mengikuti gerakan
mahasiswa yang melakukan pengkajian.
Diagnosa Keperawatan: -
4. Mood dan Afek
a. Mood
Depresi Khawatir

Ketakutan Anhedonia

Euforia Kesepian

Lain lain(√)
Jelaskan:
Sdr.I senang ketika disuruh mengikuti gerakan mahasiswa untuk diajak berfoto.

b. Afek
Sesuai (√) Tidak sesuai
Tumpul/dangkal/datar Labil

Jelaskan: Sdr.I tertawa dan senang.


Diagnosa Keperawatan : -

5. Interaksi SelamaWawancara
Bermusuhan Kontak mata kurang
Tidak kooperatif Defensif
Mudah tersinggung Curiga

Jelaskan:
Saat dilakukan pengkajian/ wawancara Sdr.I menatap mata mahasiswa namun terlihat
malu .

6. Persepsi Sensorik
a. Halusinasi
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penciuman
b. Ilusi
 Ada
 Tidak ada (√)
Jelaskan: Sdr.I tidak mengalami gangguan kejiwaan seperti halusinasi.
Diagnosa Keperawatan : -

7. Proses Pikir
a. Arus Pikir:
Koheren Inkoheren (√)
Sirkumtansial Asosiasi longgar
tangensial Flight of Idea
Blocking Perseverasi

Logorhoe Neologisme (√)


Clang Association Main kata kata
Afasia Lain lain…
Jelaskan:
Sdr.I sulit untuk menata sebuah kalimat kecuali ia mendapat bantuan
mengarahkan.
b. Isi Pikir
Obsesif Fobia,sebutkan…………..
Ekstasi Waham:

Fantasi o Agama
Alienasi o Somatik/hipokondria
Pikiran bunuh diri o Kebesaran
Preokupasi o Kejar / curiga
Pikiran isolasi sosial o Nihilistik
Ide yang terkait o Dosa
Pikiran Rendah diri o Sisip pikir
Pesimisme o Siar piker
Pikiran magis o Kontrol pikir

O Lain lain : (√)

Jelaskan:
Sdr.I memiliki daya fikir yang rendah, namun ia mampu mengingat sesuatu dalam
jangkan panjang.

c. Bentuk pikir :
 Realistik
 Non realistik
 Dereistik
 Otistik
Jelaskan:
Sdr.I tidak dapat menggambarkan atau mengungkapkan bentuk fikirnya. Sdr. I
hanya mampu diam.
Diagnosa Keperawatan: Konfusi Kronik

8. Kesadaran

Orientasi (waktu, tempat,
orang) Jelaskan:
Saat diajak untuk berkenalan, Sdr.I mampu menyebutkan nama mahasiswa .Sdr.I
dapat mengetahui bahwa ia sedang di rumahnhya.

Meninggi

Menurun:
 Kesadaran berubah
 Hipnosa
 Confusion
 Sedasi (✓)
 Stupor
Jelaskan:
Sdr. I mengalami sedasi , terbukti dia setiap hari memium obat dari puskesmas sa,
dan keluarga membantu untuk proses pemulihan sdr.I
Diagnosa Keperawatan: -
9. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan) (√)
 Gangguan daya ingat jangka menengah ( 24 jam - ≤ 1 bulan)
 Gangguan daya ingat pendek (kurunwaktu 10 detiksampai 15 menit)
Jelaskan: sdr.I mampu mengingat kejadian di masa kecilnya.
Diagnosa Keperawatan: -

10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


a. Konsentrasi
 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi (√)

Jelaskan:
Sdr.I Tidak mampu berkonsentrasi dengan baik serta tidak dapat berfokus pada
pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa dalam pengkajiannya.
b. Berhitung
Jelaskan:
sdr. I mampu berhitung
Diagnosa Keperawatan: -
11. Kemampuan Penilaian
 Gangguan ringan (√)
 Gangguan bermakna
Jelaskan :
Sdr. I mampu mengambil keputusan sederhana dengan bantuan orang lain seperti
berjabat tangan dan berkenalan.
Diagnosa Keperawatan: -
12. Daya Tilik Diri
Mengingkari penyakit yang diderita (√)
 Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan:
Sdr. I tidak mengetahui penyakit apa yang sedang ia derita. Ia hanya mampu
melakukan aktivitas sesuai dengan perintah.
Diagnosa Keperawatan: -

VIII. PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI


1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
 Perawatan kesehatan,(✓)
 transportasi,
 tempat tinggal. (√)
 Keuangan dan kebutuhan lainnya.

Jelaskan:
Sdr.I tinggal di rumah bersama keluarga dan setiap 2 Minggu sekali kontrol ke
puskesmas
2. Kegiatan Hidup Sehari hari
a. Perawatan diri
1) Mandi
Jelaskan :
Keluarga mengatakan bahwa Sdr.I mandi 2 kali dalam sehari.
2) Berpakaian, berhias dan berdandan
Jelaskan :
Sdr. I mampu memilih dan berpakaian sendiri tanpa bantuan. Ia juga
mampu menyisir Rambutnya.
3) Makan
Jelaskan :
Sdr. I mampu makan sendiri tanpa bantuan sebanyak 2 kali dalam sehari.
4) Toileting (BAK, BAB)
Jelaskan :
Sdr. I melakukan toileting berupa BAB dan BAK di toilet.
Diagnosa Keperawatan:
b. Nutrisi
Berapa frekwensi makan dalam sehari.
Keluarga mengatakan bahwa Sdr. I makan 2 kali dalam sehari
Bagaimana nafsu makannya
Sdr. I selalu menghabiskan porsi makannya.
Bagaimana berat badannya.
Keluarga mengatakan bahwa saat ini mengalami penambahan berat badan
karena ia sering nyemil.
Diagnosa Keperawatan: -
c. Tidur
1) Istirahat dan tidur
Tidur siang, lama : 11.00 s/d 13.00
Tidur malam, lama : 21.00 s/d 05.00
Aktifitas sebelum/sesudah tidur : Bersih-bersih kamar tidur dan mencari
rumput
Jelaskan
Sdr. I memiliki jumlah tidur yang baik dan teratur pada siang dan malam
hari. Sdr. I merupakan orang yang menjaga kebersihan, sehingga sebelum ia
tidur, ia selalu bersih-bersih.
2) Gangguan tidur
 Insomnia (√)
 Hipersomnia
 Parasomnia
 Lain lain
Jelaskan :

Keluarga mengatakan kadang sdr. I kesulitan untuk tidur, sehingga ia


mengalihkan dengan bermain sendiri.
Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pola Tidur

3. Kemampuan lain lain


Mengantisipasi kebutuhan hidup

Meskipun sdr. I mampu memenuhi kebutuhan hidup lainnya seperti bersih-bersih


sendiri. Ia juga sering membantu kedua orang tuanya mencari rumput untuk
sapinya

 Mengatur penggunaan obat dan melakukan pemeriksaan kesehatannya sendiri.


Sdr. I tidak mengerti cara menggunakan obat yang benar, sehingga ia
membutuhkan bantuan dari keluarganya.
Diagnosa Keperawatan: -
4. Sistem Pendukung Ya Tidak
Keluarga (√)

Terapis
Teman sejawat

Kelompok sosial (√)


Jelaskan :
Sdr. I mendapatkan dukungan dari keluarga juga masyarakat lingkungan sekitar.
Diagnosa Keperawatan: -

IX. MEKANISME KOPING


Jelaskan :
Dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan, sdr. I ibantu oleh keluarganya.
Diagnosa Keperawatan: -

X. MASALAH PSIKOSOSIALDAN LINGKUNGAN


 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
Jelaskan :
Sdr. I tidak mengalami masalah dengan lingkungan ia tempat tinggal. Masyarakat
disana mengetahui bahwa sdr. I mengalami keterbelakangan mental sejak di pondok
pesantren.
 Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya
Jelaskan :
Sdr. I sangat lambat dalam merespon keadaan di lingkungannya sehingga ia tidak
pernah mengikuti kegiatan di lingkungannya.
 Masalah dengan pendidikan, spesifiknya
Jelaskan :
Sdr. I tidak pernah duduk dibangku sekolah karena keterbelakangan mental yang ia
miliki.
 Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya
Jelaskan :
Sdr. I kadang- kadang Bekerja .
 Masalah dengan perumahan, spesifiknya
Jelaskan :
Sdr. tinggal sendirian bersama kedua orang tuannya.
 Masalah dengan ekonomi, spesifiknya
Jelaskan :
Sdr. I tidak pernah memegang uang karena ia tidak bekerja sehingga ia bergantung
penuh kepada keluarganya.
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
Jelaskan :
Keluarga sdr. I setiap 2 Minggu kontrol ke puskesma yang ada di Desa Rowotengah.
 Masalah lainnya, spesifiknya
Jelaskan :
Sdr. I tidak memiliki masalah lain kecali gangguan terhadap kesehatannya.
Diagnosa Keperawatan: -

XI. ASPEK PENGETAHUAN


Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal?
Bagaimana pengetahuan klien/keluarga saat ini tentang penyakit/gangguan jiwa,
perawatan dan penatalaksanaanya faktor yang memperberat masalah (presipitasi), obat-
obatan atau lainnya. Apakah perlu di berikan tambahan pengetahuan yang berkaitan
dengan spesifiknya masalah tsb.
Penyakit/gangguanjiwa Penatalaksanaan

Sistem pendukung Lain-lain, jelaskan


 Faktor presipitasi
Jelaskan :
Berdasarkan dari kasus Sdr. I diatas, perlu dilakukannya penjelasan atau penyuluhan
langsung mengenai penyakit yang diderita mulai dari pengertian hingga cara meminum
obat yang benar.Sehingga, masalah seperti yang dialami sdr. I tidak hanya dibiarkan
karena gangguan mentalnya Umur 13 tahun.
Diagnosa Keperawatan:
XII. ASPEK MEDIS
1. Diagnosis Medis :
Retardasi Mental

2. Diagnosa Multi Axis


Axis I : Retardasi Mental
Axis II : -
Axis III : -
Axis IV : -
Axis V : 30-21. Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu
berfungsi, hampir semua bidang.

3. Terapi Medis
-
XIII. ANALISA DATA

DIAGNOSA
NO DATA
KEPERAWATAN
DS: Keluarga mengatakan Sdr. I sudah
1. mengalami gangguan sejak umur 13 tahun.
Gangguan identitas pribadi yang
berhubungan dengan gangguan
psikiatrik.

DO:
Sdr. I tidak memahami apa yang ada dalam
dirinya. Ia melakukan sesuatu sesuai dengan
perintah.

Orientasi confusion.

Tidak mampu menyebutkan nama dengan


sendiri.

2. DS: -
Risiko Perilaku Kekerasan
Terhadap Diri Sendiri yang
berhubungan dengan masalah
emosional.

DO:
Menangis tengah malam

Tidak mau berbicara dengan orang lain

Hambatan komunikasi verbal yang


berhubungan dengan kendala
3. DS: - psikologis

DO:
Sulit menata kalimat dan memerlukan bantuan

Kata yang diucapkan sering tidak dimengeri


orang lain.

Malu untuk berkomunikasi dengan orang lain.


XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan identitas pribadi
2. Risiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri
3. Hambatan komunikasi verbal
4. Duka cita
5. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan
6. Kesiapan meningkatan proses keluarga
7. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
8. Distres spiritual
9. Kesiapan Meningkatkan Perawatan Diri
10. Konfusi kronik

XV. POHON MASALAH

Effect Risiko Perilaku Kekerasan Diri Sendiri

Core Problem Gangguan Identitas Pribadi

Causa Hambatan Komunikasi Verbal

XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan identitas pribadi
2. Risiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri
3. Hambatan komunikasi verbal

Jember, 24 Desember2020
Mahasiswa yang mengkaji

Muhammad Nuryasin
NIM. 2001 01031 060
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA
Nama : Muhammad Nuryasin

Hari/Tanggal Tindakan Keperawatan Evaluasi


1. Melakukan inform consent S = Klien masih terlihat bingung
2. Mengobservasi gangguan O=
3. Mengevaluasi perasaan 1. Pasien tidak mampu
4. Mengidentifikasi aktivitas yang mengungkapkan perasaan
dilakukan Sdr. I 2. Keluarga mengatakan
5. Mengajarkan klien untuk berjabat pasien rajin bersih-bersih
tangan dan berkenalan. 3. Klien mau berjabat tangan
dan menyebutkan nama
dengan bantuan keluarga
A = Gangguan identitas pribadi
P = Intervensi dilanjutkan.

S = Klien masih terlihat bingung


O=
1. Pasien tidak mampu
mengungkapkan perasaan
2. Keluarga mengatakan
1. Mengobservasi perasaan pasien rajin bersih-bersih
2. Mengajarkan klien untuk 3. Klien mau berjabat tangan
mengungkapkan perasaan dan dan menyebutkan nama
berkomunikasi sosial. dengan bantuan keluarga
3. Mengajarkan keluarga untuk selalu A = Gangguan identitas pribadi
membantu meningkatkan komunikasi P = Intervensi dilanjutkan.
klien

S = Klien sering menangis


sendirian apabila ada masalah.
O=
1. Klien tidak mau berbagi
kepada keluarga
2. Kurang komunikasi
A = Risiko perilaku kekerasan
terhadap diri sendiri
P = Intervensi dilanjutkan

1. Mengobservasi perasaan S = Klien sering menangis


2. Membantu pasien untuk sendirian apabila ada masalah.
berkomunikasi secara perlahan untuk O =
mengulangi perintaan 1. Klien tidak mau berbagi
3. Memberi satu kalimat mudah setiap kepada keluarga
bertemu 2. Kurang komunikasi
4. Memberi pujian positif A = Risiko perilaku kekerasan
terhadap diri sendiri
P = Intervensi dilanjutkan
S = Klien sulit untuk berbicara
O=
1. Bicara terbata-bata
2. Kurang terlatih dalam
berkomunikasi
A = Hambatan komunikasi verbal
P = Intervensi dilanjutkan

S = Klien sulit untuk berbicara


O=
1. Bicara terbata-bata
2. Kurang terlatih dalam
berkomunikasi
A = Hambatan komunikasi verbal
P = Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai