ABSTRAK
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial antar individu yang berlangsung lama
sepanjang hidupnya dan saling membutuhkan satu sama lainnya. Interaksi sosial
ini berdampak positif bagi berlangsungnya kehidupan lansia karena akan
mempengaruhi kualitas hidup lansia. Dengan berkurangnya interaksi sosial pada
lansia dapat menyebabkan perasaan terisolir, sehingga lansia menyendiri dan pada
akhirnya mengalami depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan interaksi sosial dengan kejadian depresi pada lansia di UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha (PSTW) Jember. Penelitian ini adalah penelitian non-
eksperimental menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan studi
cross sectional dan pengambilan teknik sampling menggunakan proporsional
stratified random sampling. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh lansia yang berada di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW)
Jember sejumlah 140 responden dengan sampel 104 responden. Alat
pengumpulan data yang digunakan pada interaksi sosial adalah kuesioner Lubben
Social Network Scale dan kejadian depresi menggunakan Geriatric Depression
Scale. Hasil dari analisis statistik menggunakan uji sperman rho diperoleh nilai P
value= 0,000 < 0,05 yang artinya ada hubungan antara Interaksi Sosial Dengan
Kejadian Depresi Pada Lansia Di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW)
Jember. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lansia yang tinggal di UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha (PSTW) Jember kurang melakukan interaksi sosial dengan
baik yang mengakibatkan rasa kesepian, menyendiri, bosan, dan mengalami
kejadian depresi.
Kata kunci: Lansia, Interaksi Sosial, Depresi.
ABSTRACT
Social interaction is a social connection between individuals lasting long
throughout their life and needing one another. This social interaction has a
positive impact on the life of elderly because it affects the quality of elderly life.
With reduced social interaction in the elderly can lead to feelings of isolated, so
that the elderly are aloof and eventually depressed. The purpose of this research
is to know the relationship of social interaction with the incidence of depression
in the elderly in UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW) Jember. This
research is a non-experimental study using a correlation research design with
cross sectional study approaches and sampling techniques using proportional
stratified random sampling. The population used in this research is the entire
elderly who are in the UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW) Jember A
number of 140 respondents with a sample of 104 respondents. The data collection
tools used in social interactions are the Lubben Social Network Scale
Questionnaire and the incidence of depression using the Geriatric Depression
Scale. The results of statistical analysis using Sperman Rho test obtained the
value of P value = 0.000 < 0.05 which means there is a link between social
interaction with the incidence of depression in the elderly in UPT Pelayanan
Sosial Tresna Werdha (PSTW) Jember. So that it can be concluded that the
elderly living in UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW) Jember lacks
social interactions well that resulted in a sense of loneliness, solitude, boredom,
and experience the incidence of depression.
Keywords: elderly, social interactions, depression.
PENDAHULUAN mengetahui dengan pasti penyebab
Menua merupakan proses penuaan (Fatmawati dan Imron,
alami yang dihadapi oleh semua 2017).
manusia dimana proses ini akan Menurut WHO (2012) di
mengakibatkan penurunan pada perkirakan jumlah penduduk lansia
fungsi fisik, biologi maupun fungsi diseluruh dunia pada tahun 2020
psikologis. Akibat dari penurunan akan mencapai 1,2 milyar orang dan
pada fungsi fisik dan psikologis akan akan terus bertambah hingga 2
terjadi depresi, ansietas, stress, dan milyar orang ditahun 2050. Indonesia
perasaan tidak berguna karena termasuk salah satu negara yang
menurunnya fungsi tubuh. Penuaan proses penuaan penduduknya
akan terjadi pada semua sistem tubuh tercepat di Asia Tenggara. Jumlah
manusia dan tidak semua sistem akan lansia di Indonesia pada tahun 2010
mengalami kemunduran pada waktu sebanyak 23.992.553 jiwa (9,77%)
yang sama. Meskipun proses menjadi dan pada tahun 2015 sebanyak
tua merupakan gambaran yang 28.283.000 jiwa (11,34%).
universal, namun tidak seorangpun Sedangkan jumlah lansia di Provinsi
Jawa Timur berjumlah 4.202.988 kurang berguna karena terjadinya
sekitar 20% wanita dan 12% pria Hasil studi pendahuluan yang
-75% lansia di panti. Jumlah lansia di (PSTW) Jember terdapat 140 lansia.
diperoleh hasil P value 0.000 < 0.05 isolasi sosial karena kurangnya
dengan nilai r hitung 0.649 semakin interaksi yang dilakukan oleh lansia.
perubahan akibat proses menua dan dengan alam perasaan sedih dan
menua (Asih, Bagus, & Dewi, 2018). pada pola tidur dan nafsu makan,
dapatkan bahwa lansia yang tinggal rasa putus asa dan tidak berdaya,
(PSTW) Jember.
Sebagian besar dari lansia merasa
2. Kejadian depresi yang dialami
tidak memiliki keluarga yang
oleh lansia 61.5 % berada dalam
memperhatikan mereka dan juga
kategori depresi ringan di UPT
merasa kesepian. Mereka
Pelayanan Sosial Tresna Werdha
mengungkapkan merasa sedih karena
(PSTW) Jember.
ditinggalkan oleh pasangan mereka
3. Ada hubungan interaksi sosial
dan jarang sekali dikunjungi oleh
dengan kejadian depresi pada
anggota keluarga yang lainnya baik
lansia di UPT Pelayanan Sosial
anak dan cucu mereka. Kejadian
Tresna Werdha (PSTW) Jember
depresi yang dialami lansia di panti
dengan hubungan positif atau
disebabkan karena faktor dukungan
hubungan semakin kuat.
berupa kasih sayang dan juga
SARAN
1. Responden cara meminimalisir terjadinya