Pengaruh Teknologi Komunikasi Informasi
Pengaruh Teknologi Komunikasi Informasi
ABSTRAK
Kemajuan perkembangan teknologi komunikasi informasi dengan kehadiran berbagai fitur-fitur teknologi memberikan
berbagai kemudahan berkomunikasi dan pilihan-pilihan untuk bekerja di mana saja dan kapan saja. Perkembangan teknologi
komunikasi informasi menjadi sebuah fenomena yang mengubah cara bekerja dan kehadiran geo-office, kantor yang secara
geografis bisa berada di mana-mana perlu dipertimbangkan, ini adalah esensi kemajuan teknologi komunikasi informasi.
ABSTRACT
The improvement of the development of information communication technology seen through the presence of various
technological features provides people with various eases of communication and choices to work anywhere and anytime.
The development of information communication technology has become a phenomenon that can change the way people
work and the presence of a geo-office, an office that can be geographically located anywhere, has to be considered. This is
the essence of the development of information communication technology.
Keywords: communication technology, implementation, geo-office.
Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain – Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=INT
25
26 DIMENSI INTERIOR, VOL.4, NO.1, JUNI 2006: 25-30
Perkembangan teknologi komunikasi informasi Komunikasi dapat dijalankan setiap waktu dan di
menjadi sebuah fenomena yang mengubah cara mana pun, komunikasi suara kini tidak hanya
bekerja dan kehadiran geo-office, kantor yang secara dijalankan melalui telepon tradisional, tetapi melalui
geografis bisa berada di mana-mana perlu diper- jalur data. Jika diperlukan komunikasi secara bertatap
timbangkan, konsep kantor yang selama ini dikenal muka, Internet protocol sudah dapat mendukung
menjadi usang karena kemajuan teknologi. Ini adalah komunikasi video.
esensi kemajuan teknologi komunikasi informasi. Bahkan rapat perusahaan atau pertemuan juga
dapat dilakukan secara jarak jauh, misalnya melalui
PERAN TEKNOLOGI conference call multy party, mengoptimalkan per-
temuan virtual memang sangat efisien, menghemat
Teknologi komunikasi informasi sangat berperan waktu, biaya dan tenaga.
dalam mendukung meningkatkan produktifitas, efisi- Proses pertukaran informasi juga dapat dijalankan
ensi dan memungkinkan pekerjaan dilakukan dari secara lebih cepat. Data dengan mudah dapat diambil
mana saja. Teknologi seluler dalam perkembangannya dari sumber data, sesuai dengan kapasitas otoritasnya,
tidak hanya sebagai pendukung dalam komunikasi melalui internet. Suatu aplikasi kolaborasi memung-
lisan jarak jauh, tetapi juga komunikasi teks yang kinkan lebih suatu pekerjaan langsung diedit dan
lebih dikenal dengan layanan singkat (SMS), direvisi lebih dari satu pegawai. Semuanya itu berjalan
kemudian komunikasi media atau multimedia service di atas internet tanpa dibatasi oleh jarak yang
(MMS). Bahkan komunikasi data pun sudah dimung- memisahkan.
kinkan dengan adanya teknologi general packet radio Kemudahan ini telah ditunjang oleh sistem
service (GPRS). keamanan jaringan dengan mengimplementasikan
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan proses otorisasi sebelum pengguna masuk ke jaringan,
dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat menulis data yang dihantarkan di internet, dan
yang bekerja pada Electrical and Electronic Engineers menyediakan jalur aman seperti Virtual Private
(IEEE). Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi Network, walaupun pengguna masuk dalam jaringan
tanpa kabel seperti handphone dengan memperguna- perusahaan melalui jalur internet publik.
kan teknologi radio sehingga pemakainya dapat Di era high-tech ini, penggunaan teknologi
mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak sedang mengalami perubahan yang sangat pesat.
hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Jaringan suara dan data kini menyatu melalui internet
juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa agar dapat menyediakan sarana komunikasi yang
kabel di perusahaan. Karena itu banyak yang lebih efisien dan efektif. Batas antara pekerjaan dan
mengasosiasikan Wi-Fi dengan “kebebasan” karena kehidupan pribadi pun mulai kabur dan tidak dapat
teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada dibedakan secara virtual.
pemakainya untuk mengakses internet atau mentrans- Hal ini menyangkut pemanfaatan teknologi untuk
fer data dari ruang meeting, kamar hotel, kampus atau berinteraksi dan berkomunikasi di rumah, kantor atau
café-café yang bertanda “Wi-Fi Hot Spot”. Kelebihan di tempat bermain kapan pun dan di mana pun
Wi-Fi adalah kecepatannya beberapa kali lebih cepat membutuhkannya. Akibatnya, perangkat bergerak
dari modem kabel yang tercepat. Dengan demikian yang mengintegrasikan pesan, transaksi perdagangan
pengguna Wi-Fi tidak lagi harus berada di dalam dan hiburan, kini menyatu dan berubah dengan pesat
ruang kantor untuk bekerja. seperti perkembangan ponsel, PDA dan perangkat
Sejak pertama kali internet ditemukan, teknologi mobile lainnya memberikan kemudahan dan kenya-
ini memang ditujukan untuk mengubah bagaimana manan.
kita bekerja dan menjalani hidup. Pada perkem-
bangannya, internet tidak hanya digunakan untuk PELIPATAN RUANG
sekadar bertukar e-mail dan browsing. Banyak
aplikasi dikembangkan untuk dapat berjalan di atas Di era serba teknologi seperti sekarang, cara
Internet Protocol sehingga bisnis dapat berjalan lebih berkomunikasi dan melakukan transaksi bisnis yang
produktif. efektif tidak selalu harus melalui cara bertatap muka
Berbagai koneksi akses internet sudah tersedia di meskipun hal itu bisa menimbulkan gugatan dari
kota metropolitan. Mulai dari rumah, pusat pertokoan, aspek budaya. Sebagai contoh transaksi perbankan
restoran dan kafe, gedung perkantoran sampai saat ini sudah bisa dilakukan dalam waktu cepat
bandara. Mulai dari dial-up, kabel, ADSL dan hotspot melalui internet banking. Melalui sentuhan tangan di
yang semakin banyak dan mudah ditemui. keyboard komputer yang terhubung ke jaringan
internet atau melaui smartphone, sekarang nasabah
Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain – Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=INT
Sari, Pengaruh Teknologi Komunikasi Informasi Pada Implementasi Konsep Geo-Office 27
sudah bisa melakukan transaksi perbankan dari mana yang hangat di New York secara langsung (Piliang,
dan kapan saja. Perkembangan teknologi informasi 1998).
mampu mengatasi dimensi waktu, ruang dan jarak. Konsepsi ruang yang sebelumnya berkaitan
Kondisi tersebut di atas sudah diramalkan oleh dengan jarak dan relasi antara waktu perjalanan alat
Marshall McLuhan (1983) sekitar empat dekade lalu, transportasi yang digunakan, kini tidak berlaku lagi di
bahwa peralihan dari era teknologi mekanik ke era dalam realitas ruang abad ke-21. Apa yang ditawarkan
teknologi listrik di Barat akan membawa peralihan realitas mikro-elektronik tidak kalah realistisnya dari
pula pada fungsi teknologi sebagai perpanjangan realitas, sehingga menjauhkan dari pengalaman
manusia menuju perpanjangan tahap akhirnya, dari pengindaraan yang biasa.
perpanjangan badan di dalam ruang, menuju per- Filsafat ruang menjelang abad ke-21 ditandai oleh
panjangan sistem saraf. beberapa upaya untuk menaklukan ruang lewat
McLuhan tampaknya berpandangan optimis teknologi waktu, lewat mesin kecepatan dan per-
terhadap humanis teknologi, melihat bahwa perkem- cepatan. Peringkasan jarak dan waktu melalui
bangan teknologi informasi, khususnya televisi dan teknologi informasi dan komunikasi merupakan satu
komputer telah memungkinkan manusia hidup di upaya dekonstruksi ruang. Gerak yang pada waktu
dalam dunia yang disebut desa global, dunia yang tak lalu berkaitan dengan ”….meninggalkan medan untuk
lebih besar dari sebuah layar kaca atau sebuah disket, mengejar waktu,” kini lewat kemajuan teknologi
disebabkan dapat diakumulasikan, direproduksi dan informasi digantikan oleh semua simulasi gerak lewat
disiarkannya kembali segala bentuk informasi melalui internet (Riding, 1995).
media tersebut. Penguasaan ruang oleh teknologi waktu, pengua-
Jean Baudrillard (1983) mengangkat pandangan- saan ruang global oleh simulasi ruang, penguasaan
pandangan McLuhan tentang perpanjangan tangan realitas oleh realitas virtual, semuanya akan
dan desa global dalam konteks perkembangan mutahir memberikan makna baru pada objek-objek kebudaya-
dunia Barat. Menurut Baudrillard perkembangan sains an. Permainan ruang/waktu, baik berupa peringkasan,
dan teknologi tidak saja dapat memperpanjang badan dekonstruksi, tumpang-tindih, akan menandai bahasa
atau sistem saraf manusia, bahkan lebih fantastis lagi, kebudayaan abad ke-21.
mampu menghasilkan duplikat manusia, mampu
menyulap fantasi, halusinasi, ilusi atau science-fiction PERUBAHAN ETOS KERJA
menjadi nyata, mampu mereproduksi masa lalu dan
Seiring berjalannya waktu, dari masa sebelum era
nostalgia, mampu melipat dunia, sehingga tak lebih
teknologi komunikasi informasi sampai dengan saat
dari sebuah layar kaca, disket atau memory bank.
ini terjadi pergantian beberapa generasi, di mana tiap
Kedua pemikir tersebut melihat ketidakterpisahan
generasi mempunyai karakter kepemimpinan, pan-
antara perkembangan sains dan teknologi, pengguna-
dangan, perspektif tentang dunia kerja yang berbeda-
an ruang dan waktu. Konsep kemajuan yang
beda. Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan perge-
melandasi perkembangan masyarakat modern, me-
seran nilai, perubahan etos kerja.
nuntut penaklukan ruang serta penghancuran ruang
Dalam seminar goes to campus, Naning Adiwoso
melalui waktu. Pada tapal batas terakhir yang dicapai, mengelompokkan generasi pekerja dalam Multigene-
proses penaklukkan ruang melalui waktu ini telah ration Work Place menjadi beberapa generasi,
mengubah wajah dunia, yang kini menjelma menjadi pertama generasi tradisional, generasi yang lahir
sebuah desa global McLuhan. sebelum tahun 1945; kedua, generasi baby boomers,
Proses penaklukan ruang atau pelipatan ruang generasi yang lahir antara tahun 1945 sampai dengan
oleh masyarakat modern yang hampir mendekati nol, 1965, disebut juga generasi makmur pasca perang
telah mengalihkan perhatian masyarakat ke dalam atau generasi pertumbuhan; generasi berikutnya
ekstasi konsumerisme dan komunikasi. Pelipatan adalah Post Boomers, generasi yang lahir antara tahun
ruang itu sendiri akhirnya menjadi unsur penting 1965 sampai dengan 1980, dikenal sebagai generasi
dalam wacana konsumerisme, ia menjadi komoditi. X, mereka beranggapan hidup bukan untuk bekerja
Adalah wacana konsumerisme yang memungkinkan tapi bersenang-senang; terakhir adalah generasi N atau
masyarakat dunia mendiami satu ruang yang disebut Y, generasi yang asertif, percaya diri, generasi yang
Baudrillard ruang simulacrum, yaitu ruang yang “ingin tahu”.
disarati oleh duplikasi dan daur ulang berbagai Lintas generasi tersebut di atas menimbulkan
fragmen-fragmen dunia yang berbeda-beda di dalam perbedaan dalam hal pandangan, sikap, etos kerja,
satu ruang dan waktu yang sama, ruang yang kepemimpinan dan sebagainya. Secara garis besar
memungkinkan masyarakat Indoneisa, misalnya perbedaan tersebut dijelaskan dalam tabel di bawah
mengikuti kejadian-kejadian aktual atau model-model ini.
Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain – Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=INT
28 DIMENSI INTERIOR, VOL.4, NO.1, JUNI 2006: 25-30
Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain – Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=INT
Sari, Pengaruh Teknologi Komunikasi Informasi Pada Implementasi Konsep Geo-Office 29
yang menarik. Bekerja jarak jauh dan berkolaborasi terfokus pada pergeseran model manajemen “com-
melalui jaringan data menghilangkan sebuah situasi mand and control” menuju ke sebuah hubungan yang
tersandera dalam suasana perkantoran yang dikenal saling percaya dan bersatu menciptakan talenta para
sekarang ini. Karena ego dan persaingan, setiap unit, pegawai virtual menyongsong masa depan.
divisi maupun departemen dalam perkantoran saling Untuk mendukung konsep geo-office ada bebe-
menyandera informasi, tugas dan layanan yang rapa pola kebiasaan baru yang perlu diperhatikan
menjadi penghambat produktivitas. seperti diungkapkan oleh Clarke (1993), yaitu
“flexible working”, “telecommuting” dan “hot-
desking”. Konsep-konsep ini memiliki ketentuan yang
sangat penting, flexible working, karena dengan
adanya fleksibiltas dalam bekerja maka pegawai dapat
mengontrol keseimbangan hidup atau kerja mereka.
Telecommuting, pegawai bekerja di mana saja dengan
menggunakan jaringan data atau internet. Dan hot-
desking, meja digunakan bersama, karena akan meng-
hemat ruang dan biaya perusahaan.
Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain – Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=INT
30 DIMENSI INTERIOR, VOL.4, NO.1, JUNI 2006: 25-30
REFERENSI
Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain – Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=INT