RAMLAWATI (Tugas Rangkuman)
RAMLAWATI (Tugas Rangkuman)
RAMLAWATI
P00324019085
TINGKAT IIB
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D-III
2020
PENGERTIAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI.
SEJARAH
Tahun 1849
Rudolf Virchow, ahli patologi Jerman terkemuka, yang pada tahun 1849 menulis apabila
kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehat maupun yang sakit, maka apa pula
ilmu yang merumuskan hukum-hukum sebagai dasar struktur sosial, untuk menjadikan
efektif hal-hal yang inheren dalam manusia itu sendiri sehingga kedokteran dapat melihat
struktur sosial yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit, maka kedokteran dapat
ditetapkan sebagai antropologi. Namun demikian tidak dapat dikatakan bahwa Vichrow
berperan dalam pembentukan asal-usul bidang Antropologi Kesehatan tersebut., munculnya
bidang baru memerlukan lebih dari sekedar cetusan inspirasi yang cemerlang.
Tahun 1953
Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan terdapat pada tulisan
yang ditulis Caudill berjudul “Applied Anthropology in Medicine”. Tulisan ini
merupakan tour the force yang cemerlang , tetapi meskipun telah menimbulkan antusiasme,
tulisan itu tidaklah menciptakan suatu subdisiplin baru.
Tahun 1963
Budaya merupakan hasil karya manusia. Budaya lahir akibat adanya interaksi dan pemikiran
manusia. Manusia akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang mereka hasilkan. Budaya manusia juga akan ikut berkembang dan
berubah dari masa ke masa. Hal ini terjadi pula pada budaya kesehatan yang ada pada
masyarakat. Budaya kesehatan akan mengalami perubahan. Dengan kemajuan ilmu
pengetahuan yang pesat dan teknologi yang semakin canggih, budaya kesehatan di masa lalu
berbeda dengan kebudayaan kesehatan di masa sekarang dan mendatang.
Perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor perubahan budaya kesehatan dalam
masyarakat. Sebagai contoh, masyarakat dahulu saat akan melakukan persalinan minta
bantuan oleh dukun bayi dengan peralatan sederhana, namun saat ini masyarakat lebih
banyak yang mendatangi bidan atau dokter kandungan dengan peralatan yang serba canggih.
Bahkan mereka bisa tahu bagaimana keadaan calon bayi mereka di dalam kandungan melalui
USG. Saat ini masyarakat lebih memaknai kesehatan. Banyaknya informasi kesehatan yang
diberikan melalui penyuluhan dan promosi kesehatan membuat masyarakat mengetahui
pentingnya kesehatan. Dengan kesehatan kita bisa melakukan berbagai macam kegiatan yang
bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Antropologi Kesehatan
Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti “manusia”, dan logos yang
berarti ilmu. Menurut Koentjaraningrat (1981 : 11) antropologi berarti “ilmu tentang
manusia.” Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya
terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan (Solita Sarwono,
1993).
Ilmu pengetahuan bermula dari pemahaman manusia terhadap ilmu alam dan filsafat.
Pemahaman manusia te r hadap ilmu alam menimbulkan revolusi atau perubahan cepat dalam
segala aspek kehidupan manusia.
1.1.2 Lahirnya Sosiologi
Sejarah sosiologi berasal dari ilmu filsafat yang lahir pada saat-saat terakhir ilmu
pengetahuan. Sosiologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri karena meningkatnya perhatian
terhadap kesejahteraan masyarakat dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Sosiologi
menurut Comte, harus di bentuk berdasarkan pengamatan terhadap masyarakat bukan
merupakan spekulasi. Sosiologi lahir pada abad 19 yaitu pada saat transisi menuju lahirnya
masyarakat baru yang ditandai beberapa peristiwa atau perubahan besar.
Antropologi sebagai ilmu pengetahuan memisahkan diri dari Sosiologi setelah Bronislaw
Kasper Malinoswki seorang tentara Inggri yang dibuang di Kepulaun Terobrian di Samudera
Pasifik. Malinoswki sendirian memperhatikan perilaku keseharian oranmg-orang di sana
sangat berbeda dengan perilaku keseharian orang-orang Inggris. Malinoski belajar bahasa
lokal, mencatat perilaku, sikap, persepsi, kepercayaan, harapan/cita-cita, tentang evolusi atau
perubahan dari budaya mereka.
PALEOPATOLOGI
Ahli-ahli patologi, anatomi dan ahli-ahli antropologi fisik sudah mempelajari banyak
mengenai penyakit-penyakit dan luka-luka pada manusia purba. Pada umumnya, hanya
penyakit-penyakit yang menunjukkan bukti-bukti yang nyata pada tulang saja yang dapat di
identifikasikan. Teknik terbaru dalam penyaki-penyakit manusia purba adalah penggunaan
kotoran manusia (coprolites) yang apabila disusun kembali dapat memberikan informasi
yang tiada ternilai mengenai ada atau tidaknya parasit-parasit intestin. Coprolite juga
memberikan informasi yang menarik mengenai jenis makanan manusia purba, terutama
mengenai biji-bijian dan jenis gandum lain yang dimakannya. Penyebab timbulnya sakit dari
manusia purba yaitu oleh jenis-jenis patogen dan faktor-faktor lingkungan yang jumlahnya
lebih sedikit dari yang dialami manusia modern. Dan juga disebabkan oleh hubungan
manusia yang akrab dengan ternak-ternak, yang mungkin sekali menularkan patogen baru.
PENYAKIT DAN EVOLUSI
Pada tahun-tahun terakhir, orang Amerika telah membaca penyakit baru bagi mereka yang
dikenal sebagai anemia sel-sabit (sickle-cell anemia). Penyakit tersebut di tandai oleh sel
darah merah yang mengambil bentuk sabit (sickle), tidak bulat seperti biasanya dan bersifat
genetik.
Di desa Heliconia yang di teliti di Colombia, menemukan bahwa manusia baru mencapai
tinggi maksimum setelah umur 26 tahun (Stini 1971 : 1025). Walaupun laki-laki maupun
wanita mencapai proporsi tubuh yang normal, penduduk tersebut di tandai oleh “miniaturisasi
umum” yaitu pengurangan yang proporsional dalam ukuran tubuh pada semua warga
populasi yang mempunyai sumber-sumber protein yang amat terbatas akan bersifat adaptif.
Berkurangnya ukuran tubuh sperti yang terdapat di kalangan banyak petani di daerah tropik.
“lebih nampak sebagai suatu contoh dari evolusi yang sedang dalam proses, yakni suatu
contoh tentang penyesuaian atau plastisitas manusia, dari pada sebagai adaptasi murni dalam
artian genetik” (Ibid, 1027).
Antropologi medis adalah cabang ilmu antropologi yang mulai berkembang setelah
berangkhirnya Perang Dunia II. Ilmu ini membahas sistem kesehatan secara transkultural.
Masalah lain yang dibahas adalah faktor bioekologi dan sosial budaya yang berpengaruh
terhadap kesehatan, timbulnya penyakit. Para dokter memandang antropologi medis sebagai
biobudaya, yakni ilmu yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosial budaya
dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi tentang keduanya yang
mempengaruhi kesehatan dan penyakit (Foster dan Anderson, 1986:3). Jadi, antropologi
medis adalah sebuah kajian interdisiplin antara ilmu kesehatan dan budaya.
Etnomedisin
Etnomedisin adalah cabang antropologi medis yang membahas tentang asal mula penyakit,
sebab-sebab, dan cara pengobatan menurut kelompok masyarakat tertentu. Aspek
etnomedisin merupakan aspek yang muncul seiring perkembangan kebudayaan manusia. di
bidang antropologi medis, etnomedisin memunculkan termonologi yang beragam. Cabang ini
sering disebut pengobatan tradisionil, pengobatan primitif, tetapi etnomedisin terasa lebih
netral (Foster dan Anderson, 1986:62).
Menurut kerangka etnomedisin, penyakit dapat disebabkan oleh dua faktor. Pertama penyakit
yang disebabkan oleh agen (tokoh) seperti dewa, lelembut, makhluk halus, manusia, dan
sebagainya. Pandangan ini disebut pandangan personalistik.
Penyakit juga dapat disebabkan karena terganggunya keseimbangan tubuh karena unsur-
unsur tetap dalam tubuh seperti panas dingin dan sebagainya. Kajian tentang ini disebut
kajian natural atau nonsupranatural. Di dalam realitas, kedua prinsip tersebut saling tumpang
tindih, tetapi sangat berguna untuk memahami mengenai konsep-konsep dalam etnomedisin
(Foster dan Anderson, 1986:63-64).
Khusus untuk pengobatan penyakit naturalistik, biasanya digunakan bahan-bahan dari
tumbuhan (herbalmedicine) dan hewan (animalmedicine), atau gabu-ngan kedua. Sementara
untuk penyakit personalitik banyak digunakan pengobatan dengan ritual dan magi.
Dewasa ini ada 3 konsep penyakit dan pengobatan naturalistik yang mendominasi
etnomedisin dunia. Konsep tersebut ialah:
1. Patologi humoral dari Yunani
2. Ayurveda India
3. Yin dan yang dari Cina
Konsep ini berdasarkan konsep humor (cairan) dalam tubuh manusia yang muncul sejak abad
ke-6 Sebelum Masehi. (Chadwick dan Mann, 1950:5).
Konsep pengobatan Ayurveda dari India memiliki beberapa kesamaan dengan konsep
patologi humoral. Menurut paham Ayurve, penyakit dapat disembuhkan dengan makanan.
Makanan mempunyai khasiat memanaskan dan mendinginkan. (Jellife, 1957:135).
Menurut konsep Ayurveda, alam terdiri dari 5 unsur, yaitu api, tanah, air, udara, dan eter.
Terganggunya keseimbangan kelima unsur akan mengganggu kesehatan. Kesehatan juga
terganggu akibat terganggunya keseimbangan 3 cairan tubuh yang disebut konsep tridhosa
(Beck, 1969:562).
Konsep pengobatan tradisional kuna Cina didasarkan pada konsep yin dan yang . Yin dan
yang adalah dua kekuatan yang berinteraksi secara seimbang dan terus menerus di dalam
alam. Apabila terjadi ketidakseimbangan, maka alam akan tergoncang. Bila
ketidakseimbangan terjadi dalam tubuh,maka tubuh akan sakit. Konsep ini berkembang sejak
abad 2-3 sebelum Masehi. Jadi, konsep yin dan yang adalah konsep harmoni alam (Croizier,
1968:17).
Humoralisme
Keempat humor (cairan) dari kedokteran Hippokratik ini adalah cairan empedu hitam (bahasa
Yunani: µέλαινα χολή, melaina chole), cairan empedu kuning (bahasa Yunani: χολή, chole),
lendir atau flegma (bahasa Yunani: φλέγμα, phlegma), dan darah (bahasa
Yunani: αἷμα, haima), dan masing-masingnya sesuai dengan salah satu temperamen dalam
teori empat temperamen. Suatu humor juga disebut sebagai
suatu cambium (pl. cambia or cambiums).
Empat humor
Tabel berikut menunjukkan keempat humoral dengan elemen-elemen yang sesuai dengannya
beserta musim, tempat pembentukan, dan temperamen yang dihasilkan bersama dengan
penafsiran modern yang setara dengannya:
Nama Karakteristik
Humor Musim Elemen Organ Kualitas Temperamen
kuno temperamen
berani, penuh
panas
musim harapan,
Darah udara jantung dan Sanguis sanguin
semi menyenangkan,
lembab
tanpa beban
ambisius, suka
panas
Empedu musim memimpin,
api hati dan Kholé kolerik
kuning panas tidak bisa diam,
kering
mudah marah
dingin pemurung,
Empedu musim melas
tanah limpa dan melankolik pendiam,
hitam gugur kholé (?)
kering analitis, serius
tenang, penuh
dingin
musim pertimbangan,
Flegma air otak dan Phlégma flegmatik
dingin sabar, cinta
lembab
damai
Gambar 3.1 Bagan Spesialisasi Antropologi.