Anda di halaman 1dari 4

RESUME MENGELOLA LINGKUNGAN GLOBAL

Dunia bisnis telah menjadi subuah lapangan global yang terpadu saat hambatan-hambatan
perdagangan (trade barries) menghilang, komunikasi menjadi lebih cepat dan murah, sserta selera
konsumen mulai berubah mulai dari pakaian sampai telepon seluler. Perusahaan-perusahaan yang
berpikir secara global mempunyai keunggulan kompetitif.  

Setiap perusahaan dapat berpartisipasi dalam arena internasional pada beragam tingkat, dan proses
globalisasi biasanya melalui empat tahap berikut :

1. Tahap Domestik (domestic stage )


Potensi pasar terbatas pada negara asal, dimana semua produksi dan fasilitas pemasaran
berada di negara tersebut.

2. Tahap Internasional  (international stage)


Ekspor meningkat dan biasanya menerapkan pendekatan multidesk untuk berhubungan
dengan pemasaran produk di beberapa negara secara individu.

3. Tahap multinasional (multinasional stage)


Perusahaan menempatkan fasilitas pemasaran dan produksi di banyak negara, dengan lebih
dari sepertiga penjualannya berasal dari luar negeri.

4. Tahap Global (global  stage) atau tanpa negara (stateless)


Perusahaan-perusahaan ini benar-benar beroperasi secara global, menghasilkan penjualan
dan memperoleh sumber-sumberdaya di negara manapun yang menawarkan peluang
terbaik dan biaya terendah.

Lingkungan Bisnis Internasional


Manajemen internasional (international management) adalah pengelolaan operasi bisnis yang
berlokasi lebih dari satu negara. Fungsi-fungsi dasar manajemen yaitu : perencanaan,
pengorganisasian, memimpin, dan pengendalian adalah sama, baik sebuah perusahaan beroperasi
secara domestik maupun internasional. Namun para manajer akan mengalami kesulitan dan resiko
yang lebih besar ketika mereka menjalankan fungsi-fungsi manajemne tersebut dalam skala
internasional.

Faktor-faktor Kunci dalam Lingkungan Internasional :

1. Organisasi bidang Ekonomi


 Perkembangan ekonomi
 Sumber daya dan pasar produk
 Pendapatan per kapita
 Infrastruktur
 Nilai tukar
 Kondisi ekonomi

2. Organisasi Sosial Budaya


 Nilai-nilai sosial, kepercayaan
 Bahasa
 Agama (objek, hal-hal tabu, hari libur)
 Pola Kekeluargaan
 Pendidikan formal, bebas buta huruf
 Orientasi waktu

3. Organisasi Legal-Politik
 Risiko Politik
 Undang-undang pembatasan
 Pengambilahlian oleh pemerintah
 Tarif, kuota, pajak
 Terorisme, ketidakstabilan politik

Lingkungan Ekonomi
Perkembangan ekonomi sangat berbeda dari satu negara ke negara lainnya di dunia. Negara-negara
di dunia dapat dikategorikan sebagai "sedang berkembang" atau "maju".

Infrastruktur Fasilitas-fasilitas fisik sebuah negara yang dibangun untuk mendukung aktivitas
ekonomi seperti Pelabuhan udara, jalan raya, dan jalan kereta.

Pasar Sumberdaya dan Pasar Produk


Ketika beroperasi di negara lain, para manajer harus mengevaluasi permintaan pasar. Apabila ingin
membangun sebuah pabrik, pasar sumberdaya yang menyediakan bahan baku dan tenaga kerja
harus dievaluasi
Contoh: Perusahaan McDonald

Nilai Tukar
Tingkat di mana mata uang sebuah negara dapat ditukarkan dengan mata uang negara lain.
Perubahan dalam nilai tukar dapat memberikan dampak besar terhadap profitabilitas dari operasi-
operasi internasional.

Lingkungan Legal-Politik
Para pembisnis harus berhubungan dengan sistem politik yang tidak familiar ketika mereka
merambah dunia internasional, juga pengawasan dan pengaturan pemerintah yang lebih banyak.
Beberapa faktor legal-politik yang mempengaruhi bisnis internasional yaitu: 

Resiko politik (political risk)


Resiko politik meliputi pengambilahlian pemerintah atas hak milik sebuah perusahaan atau
karyawan

Ketidakstabilan politik
Masalah lain yang sering ditemui oleh perusahaan internasional adalah ketidakstabilan politik yang
meliputi huru-hara, revolusi, gangguan sipil, dan perubahan-perubahan yang sering terjadi di
pemerintahan
Undang-undang dan peraturan
Undang-undang dan peraturan pemerintah berbeda satu negara ke negara lain dan menimbulkan
tantangan berat dalam melakukan produksi dan jualan bagi perusahaan-perusahaan internasional

Lingkungan Sosial Budaya


Budaya (culture) sekelompok nilai, kepercayaan, pemahaman, dan norma-norma utama yang di
miliki bersama oleh anggota masyarakat atau organisasi. 

Nilai-nilai Sosial  geert hofstede melakukan riset terhadap 116.000 karyawan IBM do 40 negara
mengidentifikasikan empat dimensi sistem nilai nasional yang mempengaruhi hubungan kerja
organisasi dan karyawan

Jarak kekuasaan (power distance) sejauh mana orang-orang menerima ketimpangan dalam


kekuasaan antara instituisi, organisasi, dan individu.

Penghindaran ketidakpastian (uncertainty avoidance) suatu nilai yang dicirikan intoleransi terhadap


ketidakpastian dan ambiguitas dan dukungan terhadap sikap mental yang menjanjikan kepastian dan
keselarasan.

Individualisme (individualism) referensi terhadap hubungan sosial yang lebih longgar dimana


individu lebih cenderung memperdulikan diri sendiri. Kolektivisme (collectivism) preferensi terhadap
kerangka sosial yang erat dimana individu saling membantu satu sama lain dan organisasi
melindungi kepentingan anggotanya.

Maskulinitas (masculinity) prefensi budaya akana pencapaian, kepahlawanan, ketegasan, orientasi


kerja, dan pencapaian materi. Femininitas (memininity) prefensi budaya terhadap kerjasama,
pembuatan keputusan berkelompok, dan kualitas hidup.

Karakteristik Budaya Lainnya. Karakteristik budaya lain yang mempengaruhi organisasi internasional


adalah bahasa, agama, sikap, organisasi sosial dan pendidikan. Agama meliputi obyek-obyek sakral,
sikap filosofis terhadap kehidupan, hal-hal yang tabu, dan ritual. Suatu sikap yang di sebut
etnosentrisme artinya orang-orang mempunyai kecenderungan untuk menggap budaya mereka
sendiri sebagai superior dan memandang rendah budaya-budaya lainnya. Para manajer di
perusahaan internasional telah menemukan bahwa perbedaan budaya tak dapat diacuhkan, jika
ingin operasi internasional berhasil.

Memulai Secara Internasional


Perusahaan-perusahaan kecil dan menengah memiliki beberapa cara untuk terlibat secara
internasional. Salah satunya adalah mencari sumber pemasok dari luar yang lebih murah, yang
diamankan mencari sumber luar. Cara lain adalah mengembangkan pasar bagi produk jadi diluar
negara asal mereka, yang dapat melliputi ekspor, lisensi, dan investasi langsung. Semua ini disebut
strategi memasuki pasar (market entry strategy).

Ekspor (exporting) Dengan eksport, perusahaan mentransfer produk-produk yang dihasilkan oleh
fasilitas produksi negara asal kepasar-pasar luar negeri.
Lisensi  (licensing)Dengan lisensi sebuah perusahaan (pemberi lisensi) di sebuah negara
menyediakan sumberdaya kepada perusahaan di negara lain (penerima lisensi).

Waralaba Adalah bentuk lisensi dimana pemegang waralaba menyediakan waralaba asing dengan
paket bahan dan jasa yang lengkap, termasuk peralatan, produk, bahan produk, merek, dan hak
nama dagang, saran manajerial, sistem operasi standar.

Perusahaan patungan (joint venture) sebuah perusahaan berbagai biaya dan  risiko dengan


perusahaan lain, biasanya dinegara tuan rumah, untuk mengembangkan produk baru, membangun
fasilitas produksi, atau membuat jaringan penjualan dan distribusi.

Akuisisi. Langsung terhadap sebuah cabang dapat memberikan penghematan dalam ekspor dengan
memperpendek jalur distribusi dan mengurangi biaya penyimpanan dan transportasi.

Greenfield venture. Yang artinya sebuah perusahaan membangun sebuah cabang sejak awal di
sebuah negara asing.

Anda mungkin juga menyukai