Anda di halaman 1dari 5

Job Sheet Merangkai sistem AC

Job : MERANGKAI SISTEM AC Waktu :


SMT : …. Th Ajaran :
Kelas : …. KONVENSIONAL SMK
Kelompok … Nomor :

I.       KOMPETENSI
1.      Identifikasi sistem AC konvensional
2.      Menggambar rangkaian rangkaian sistem AC konvensional
3.      Merangkai sistem AC konvensional

II.    TUJUAN
Setelah mengikuti praktek merangkai sistem AC konvensional ini, diharapkan siswa dapat:
1.      Mengidentifikasi sistem AC konvensional
2.      menggambar rangkaian rangkaian sistem AC konvensional
3.      menjelaskan cara kerja sistem AC konvensional
4.      merangkai sistem AC konvensional

III. ALAT DAN BAHAN


1.      Trainer sistem AC konvensional
2.      Baterai
3.      Toolbox
4.      Kabel konektor

IV. KESELAMATAN KERJA


a.       Jagalah keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil dan lingkungan kerja
b.      Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
c.       Gunakan peralatan keselamatan kerja
d.      Perhatikan tanda positif dan negatif pada terminal baterai saat pemasangan kabel
e.       Pemasangan kabel baterai dilakukan setelah ada kepastian rangkaian tidak terjadi hubungan
arus pendek / konsleting / rangkaian sudah benar
f.       Jaga agar komponen tidak ada yang hilang

V.    LANGKAH KERJA


1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Pelajari dahulu diagram kelistrikan yang sesuai dengan stand sistem AC yang digunakan
untuk praktek.
3.      Gambar terlebih dahulu diagram kelistrikan sistem AC untuk memandu pemasangan kabel
konektor pada sistem AC
4.      Lakukan identifikasi sistem AC konvensional
5.      Hubungkan terminal-terminal rangkaian sistem AC dengan kabel konektor sesuai dengan
gambar diagram kelistrikan yang sudah dipersiapkan sebelumnya
6.      Konsultasikan pemasangan kabel pada guru
7.      Bila pemasangan sudah betul, pasang kabel baterai
8.      Mengecek sistem bekerja atau tidak

VI.             TEORI
AC (Air Conditioning) adalah proses mengkondisikan udara, sehingga udara berada
pada suhu segar. Suhu udara segar untuk manusia ± 17ºC. Mesin pengkondisi udara disebut
Air Conditioneer (AC). Di negara tropis, AC lebih banyak berfungsi sebagai sistem
pendingin yang membuat udara menjadi lebih dingin. Sistem AC pada mobil menggunakan
sistem kelistrikan sebagai kontrolnya, yaitu pada motor blowernya. Sistem Kelistrikan Pada
AC berfungsi untuk mengatur dan menghidupkan kerja dari sistem AC tersabut. Kelistrikan
ini mengatur beberapa kerja dari sistem AC yaitu pada megnetic clutch pada kompresor serta
pengaturan kecepatan Blower. Pengaturan kecepatan udara pada blower akan mempengaruhi
kerja pendinginan system

Gambar Sistem kelistrikan AC

Komponen :
1)      Compressor
Adalah mesin pemompa freon yang didalamnya terdapat piston atau sitem pengerak
lainnya serta dua buah katup tiup dan hisap, yang mana katup tiup adalah berfungsi
menyalurkan hasil proses pompa gas freon yang bertekanan tinggi kepada condensor.
sedangkan katup hisap berfungsi menarik lagi gas sisa pendinginan pada evaporator. pada
compressor terdapat juga magnet clutch yang berfungsi sebagai sistem kelistrikan dan
pengontrol.
2)      Condensor
Pada komponen ini berfungsi sebagai penyerap panas dan pendingin atau pelepas kalor
dari gas freon yang telah melewati proses kerja dari compressor, tekanan tinggi tadi diubah
menjadi liquid atau cairan dan dialirkan lagi ke filter driyer.
3)      Filter Driyer
Alat ini berfungsi sebagai penampungan dan penyaring cairan yang telah melalui proses
pendinginan dari condensor. di dalam filter driyer sendiri terdapat bermacam lapisan saringan
yang berfungsi memimalisir dan menyaring kotoran dan uap air sisa-sisa cairan yang ada
sehingga hasil terbaiklah yang dialirkan lagi kepada expansi valve.
4)      Expansi Valve
Fungsi alat ini adalah sebagai katup pengaturan dan mengecilkan cairan yang setelah
melalui proses dari filter driyer. di dalam expansi valve cairan yang ada disemburkan
sedemikan kecil (meminimalisir gas freon) sehingga menghasilkan embun dingin dengan
tekanan yang lebih rendah kepada evaporator (cooling coil).
5)      Evaporator
Proses terakhir terjadi pada komponen ini dimana embun bertekanan rendah yang
dihasilkan dari expansi valve tadi disalurkan melalui cooling coil melalui pipa-pipa kapiler
yang terstruktur pada cooling coil dan telah menjadi dingin karena proses tersebut dan
dihembuskan oleh blower yang keduanya terdapat dalam evaporator, sehingga anda dapat
merasakan dingin dan sejuk pada kabin ruang kendaraan melalui kisi-kisi angin yang terdapat
pada dasbor mobil. Hasil sisa dingin tadi kemudian dikembalikan lagi ke compressor,
begitulah proses kerja ac mobil terjadi terus-menerus saat mesin dihidupkan tentunya.

VII.          HASIL PRAKTIKUM


A.    Hasil Identifikasi Komponen Sistem AC pada Mobil :
1)      Baterai 5)      Saklar Temperatur
Hasil : Hasil :
2)      Sekering 6)      Relay
Hasil : Hasil :
3)      Kunci Kontak 7)      Kopling Magnet ( Kompressor )
Hasil : Hasil :
4)      Saklar Blower 8)      Kabel penghubung
Hasil : Hasil :
B.     Kelistrikan AC
Pada saat saklar AC di ON”kan maka arus mengalir dari positif batere menuju sekering.
Dari sekring fungsinya untuk membatasi besarnya arus yang masuk untuk keperluan
keamanan komponen dari rangkaian listrik dalam sistem AC. Dari sekering kemudian arus
mengalir menuju blower, pengaturan posisi blower berdasarkan tombol pengaturan kecepatan
perputaran blower. Pengaturan blower pada prinsipnya mengatur besar kecinya tahanan
resistor dalam rangkaian blower. Semaki kecil pengaturan switch pada saklar blower berarti
arus mengalir melalui tahanan resistor yang paling besar sehingga arus yang mengalir dan
memutarkan lower kecil sehingga putaran blower menjadi kecil.
Arus dari blower bercabang dan mengalir dari rangkaian C menuju termostat dan menuju
ke relay. Relai aktif maka akan menghubungakan terminal 30 ke 87 dan menuju ke rangkaian
magnetic clutch sehingga kopling magnet berhubungan dengan kompresor. Putaran mesin
dari plat penekan akan menjadi saru dengan kompresosr karena terikat oleh kekuatan magnet.
Putaran mesin akan ditransmisikan kekompresor sehingga kompresor mengalami proses kerja
untuk melakukan penghisapan dan penekanan refrigrant untuk proses perpindahan panas
secara konvekasi. Perpindahan panas yang meliputi pengembunan (kondensasi) dan Proses
Penguapan (evaporasi) ini yang mengakibatkan terjadinya proses pendinginan AC.

C.    Diagram Kelistrikan AC

VIII.       KESIMPULAN
Setelah Melaksanakan Praktek saya dapat menyimpulkan bahwa :
1)      Saya dapat merangkai kelistrikan AC
2)      Kondisi komponen secara keseluruhan baik dan masih dapat digunakan.
Didalam praktikum sistem kelistrikan AC tidak ada yang mengalami kerusakan.
Hanya saja pada saat praktek diperlukan penggantian baterai karena pada baterai yang awal
tidak mampu mengaktifkan rangkaian listrik dikarenakan kurangnya arus yang ada pada bater
tersebut. Akan tetapi ada bebrapa komponen yang tidak ada, seperti termostat.
Selain itu pada prektek Kompresor tidak dapat berputar karena motor untuk penggerak
kompresor mengalami kerusakan dan tidak bisa dihidupkan. Namun untuk proses pengaktifan
kopling magnet dapat dilaksanakan dan dapat teramati proses penggabungan pressure plate
pada magnetic clutch tersebut.
Karanganyar, ………………………

Pembimbing Nilai Praktikum

Anda mungkin juga menyukai