Epid K3
Epid K3
PENDAHULUAN
negara bagian Amerika Serikat tahun 2008 berjumlah 120 orang (3,86%),
tahun 2009 berjumlah 91 orang (2,97%), dan tahun 2010 berjumlah 87 orang
aktivitas fisik yang terlalu berat, kecelakaan kendaraan, tersesat dan terjebak
1
kesehatan seperti sesak nafas, serangan jantung dan sebagainya (US Fire
Administration, 2011).
risiko kerja sangat tinggi berupa kecelakaan kerja yang berakibat fatal seperti
lingkungan kerja yang memiliki bahaya tinggi. Dari hasil penelitian tersebut
(Andriyan 2011)
melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya
kontak dengan bahaya di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis,
2
gangguan - gangguan kesehatan yang diakibatkan kondisi lingkungan kerja
pemadam kebakaran di kota kendari adalah kelelahan kerja dan nyeri otot
data dan pengamatan yang kami lakukan maka kami tertarik untuk meneliti
3
1.3 Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
pemadam kebakaran
1. Teoritis
kerja.
2. Aplikatif
a. Tenaga Kerja
musculoskeletal disorder
b. Perusahaan
4
Diharapkan bagi pihak manajemen memberi masukan
c. Pembaca
Kendari.
d. Penulis
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Epidemiologi K3
kerja agar tenaga kerja dapat bekerja secara aman, nyaman, sehat dan
b. Pengertian K3
pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan
makmur. K3 yaitu Semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada
6
keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor,
c. Sistem manajemen K3
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Audit SMK3 adalah
yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah
mendorong produktivitas
e.Penerapan SMK3:
menerapkan SMK3.
7
3) Instansi pembina sektor usaha dapat mengembangkan pedoman penerapan
perundang-undangan.
Kelelahan kerja (job bournout) adalah sejenis stress yang banyak dialami oleh
sebagainya. (Schuler,1999).
8
Kelelahan akibat kerja sering kali diartikan sebagai menurunnya
macam,yaitu:
Terdapat dua jenis kelelahan, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum
melalui fisikuntuk suatu waktu disebut kelelahan otot secara fisiologi, dan
pada gejala yang tampak dari luar atau external signs (AM
SugengBudiono, 2003).
9
Sampai saat ini masih berlaku dua teori tentang kelelahan otot
yaitu teori kimia dan teori saraf pusat terjadinya kelelahan. Pada teori
listrik pada otot dan saraf adalah penyebab sekunder.Sedangkan pada teori
10
karena monotoni, intensit as dan lamanya kerja fisik, keadaan dirumah,
sebab- sebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi (Tarwaka, 2004).
yang disebabkan oleh faktor lingkungan (fisik) ditempat kerja, antara lain:
a) Kelelahan akut, terutama disebabkan oleh kerja suatu organ atau seluruh
tubuhsecara berlebihan.
b) Kelelahan kronis, menurut Grandjean dan Kogi (1972) terjadi bila kelelahan
11
kelelahan ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Yang termasuk faktor
internal antara lain : faktor somatis atau faktor fisik, gizi, jenis kelamin, usia,
pengetahuan dan sikap atau gaya hidup. Sedangkan yang termasuk faktor
faktor kimia (zat beracun), faktor biologis (bakteri, jamur), faktor ergonomi,
a. Definisi MSDs
kerusakan pada otot, saraf, tendon, ligament, persendian, kartilago, dan discus
invertebralis. Kerusakan pada otot dapat berupa ketegangan otot, inflamasi, dan
12
degenerasi. Sedangkan kerusakan pada tulang dapat berupa memar, mikro
atau periode waktu yang lama dari usaha otot, dihubungkan dengan
pengulangan atau usaha yang terus menerus dari bagian tubuh yang sama
Frekuensi yang lebih sering terjadiMSDs adalah pada area tangan, bahu,
membawa ke tempat yang jauh (aktivitas mendorong dan menarik), posisi kerja
yang statik dengan punggung membungkuk atau terus menerus dan duduk atau
b. Sinonim MSDs
diantaranya:
3. Overuse Injuries;
13
4. Repetitive Motion Disorders;
c. Gejala MSDs
Tahap 1 : Sakit atau pegal-pegal dan kelelahan selama jam kerja tapi gejala ini
biasanya menghilang setelah waktu kerja (dalam satu malam). Tidak berpengaruh
Tahap 2 : Gejala ini tetap ada setelah melewati waktu satu malam setelah bekerja.
performance kerja;
Tahap 3 : Gejala ini tetap ada walaupun setelah istirahat, nyeri terjadi ketika
bergerak secara repetitive. Tidur terganggu dan sulit untuk melakukan pekerjaan,
1. Sakit Leher
leher, peningkatan tegangan otot atau myalgia, leher miring atau kaku leher.
14
menggunakan gerakan berulang pada kepala seperti menggambar dan
2. Nyeri Punggung
otot. Nyeri punggung juga dapat disebabkan oleh tegangan otot dan postur
tangan yang diakibatkan iritasi dan nervus medianus. Keadaan ini disebabkan
4. De Quervains Tenosynovitis
Penyakit ini mengenai pergelangan tangan, ibu jari, dan terkadang lengan
bawah, disebabkan oleh inflamasi tenosinovium dan dua tendon yang berasa
rasa sakit pada sisi ibu jari lengan bawah yang dapat menyebar ke atas dan ke
bawah;
15
5. Thoracic Outlet Syndrome
ditandai dengan nyeri, kelemahan, dan mati rasa pada daerah tersebut. Terjadi
jika lima saraf utama dan dua arteri yang meninggalkan leher tertekan.
diatas atau maju kedepan. Pengguna komputer beresiko terkena sindrom ini
6. Tennis Elbow
Tennis elbow adalah suatu keadaan inflamasi tendon ekstensor, tendon yang
berasal dari siku lengan bawah dan berjalan keluar ke pergelangan tangan.
Tennis elbow disebabkan oleh gerakan berulang dan tekanan pada tendon
ekstensor.
Low back pain terjadi apabila ada penekanan pada daerah lumbal yaitu L4
depan maka akan terjadi penekanan pada discus.Hal ini berhubungan dengan
posisi duduk yang janggal, kursi yang tidak ergonomis, dan peralatan lainnya
Pemadam kebakaran atau damkar adalah petugas atau dinas yang dilatih
16
selain terlatih untuk menyelamatkan korban dari kebakaran, juga dilatih untuk
anti-api dan juga helm serta boot/sepatu khusus dalam melaksanakan tugas,
a. Kerangka Pikir
17
b. Kerangka Konsep
18
BAB III
METODE PENELITIAN
Kendari.
a. populasi
b. Sampel
pemikiran.
19
Pada penelitian ini kami mengambil sampel berjumlah 25 orang
homogen karena memiliki tugas dan fungsi yang sama dalam melakukan
primer yaitu dengan menggunakan kuiseoner dan data sekunder yang diambil
penelitian.
20
keadaan fisik, lokasi atau daerah penelitian secara sepintas lalu (on the
diantaranya kegiatan yang dilakukan saat bekerja, lamanya jam kerja dan
kelelahan.
Jadi,
Kriteria Objektif :
21
b. Musculoskeletal disorder
Jadi,
Kriteria Objektif :
22
BAB IV
atas penanganan musibah kebakaran di kota kendari. Kantor ini Berlokasi Di Jln
4.2 Hasil
a. Analisis Univariat
laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku (Paramadina,
2007).
1. Laki – Laki 23 92
2. Perempuan 2 8
Total 25 100
Sumber : Data Primer, Desember2014
23
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 25 responden sebanyak
laki.
suatu makhluk, baik yang hidup maupun yang mati, yang diukur sejak
umur yang paling banyak adalah kelompok umur 35-39 tahun sebanyak
24
10 responden (40 %), dan yang paling sedikit adalah kelompok umur <
bekerjanya 5-10 tahun sebanyak 20 orang (80%). dan tidak ada yang
b. Analisis Bivariat
1. Musculoskeletal disorder
25
Tabel 4 : Distribusi responden menurut keluhan musculoskeletal
bagian administrasi.
2. Kelelahan Kerja
26
No. Kelelahan kerja Jumlah Persentase
(%)
1. Baik 17 68
2. Buruk 8 32
Total 25 100
Sumber : Data Primer, Desember2014
Berdasarkan tabel diatas, terdapat 17 responden(68%)
perhari.
4.2 Pembahasan
a. Musculoskeletal disorder
27
Muskuloskeletal disorder yaitu keluhan yang dialami dan
beban yang berat, dimana saat bekerja para petugas sering menganggkat
barang-barang yang berat, serta kontak langsung dengan arus listrik dapat
mengakibatkan cedera tubuh seperti kejang otot yang berakibat lanjut pada
disaat petugas pemadam kebakaran sedang piket secara tiba – tiba muncul
kejadian kebakaran maka secara otot mereka menjadi tegang, selain itu
ditambah lagi dengan beban alat pompa air yang cukup keras sehingga
b. Kelelahan Kerja
28
Kelelahan merupakan mekanisme perlindungan tubuh agar
(Tarwaka, 2004).
29
Kota Kendari masih sangat terbatas sehingga masing-masing petugas
pemadam kebakaran bekerja di atas waktu normal jam kerja yaitu 8 jam
melebihi batas yang normal sehingga keluhan berupa kelelahan kerja dan
(anonim,2014)
30
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
tarik kesimpulan:
selama bekerja yang diakibatkan oleh tegang otot yang dialami pada saat
bertugas memadamkan api dan adanya tekanan yang sangat kuat pada mesin
shift kerja sehingga sebagian dari petugas harus bekerja ekstra, dan panas api
5.2 Saran
31
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad sahdar (Kendari news). 2014. Sudah 102 Kasus Kebakaran Terjadi di
Kota Kendari . Diakses pada 5 desember 2014
odexyundoBlog .2011. Kajian teori kebakaran . Diakses pada 5 desember 2014
wikkipedia.com//pemadamkebakaran
32