Anda di halaman 1dari 6

Nama : Siti Nur Hanifah

Prodi : D-III Keperawatan

Semester : 3

NIM : 201914401042

Diagnosa

1. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit. Ditandai dengan Suhu tubuh


diatas normal, kulit merah, kejang, takikardi, takipnea.
2. Risiko cedera di buktikan dengan Terdapat ketidakamanan transportasi, perubahan
orientasi afektif, perubahan sensasi, klien kejang.
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan neuromuskular. Ditandai
dengan Kekuatan otot menurun, rentang gerak (ROM) menurun, gerakan terbatas,
fisik lemah.

Intervensi

No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


Keperawatan Kriteria Hasil
1. Hipertermia Setelah dilakukan A. Observasi - Menjaga suhu
berhubungan tindakan - Monitor tubuh
dengan dengan : keperawatan selama suhu bayi mendekati
- proses penyakit 1 x 24 jam sampai normal
Yang ditandai diharapkan stabil - Mencegah
dengan : termoregulasi (36,5ºC- terjadinya
DS : - membaik dengan 37,5 ºC) dehidrasi
DO : kriteria hasil : - Monitor - Meningkatkan
- Suhu - Suhu tubuh suhu tubuh suhu tubuh
tubuh membaik anak tiap
diatas (skala 5) dua jam,
normal - Kulit merah jika perlu
- Kulit menurun - Mnonitor
merah (skala 1) warna dan
- Kejang - Kejang
suhu kulit
- Takikardi menurun
- Monitor
- Takipnea (skala 1)
dan catat
- Takikardi
tanda dan
menurun
gejala
(skala 1)
hipotermia
- Takipnea
atau
menurun
hipertermi
(skala 1)
a
B. Terapeutik
- Pasang
alat
pemantau
suhu
kontinu,
jika perlu
- Pertahanka
n
kelembapa
n
incubator
50% atau
lebih
untuk
menguran
gi
kehilangan
panas
karena
evaporasi
- Atur suhu
inkubator
sesuai
kebutuhan
- Sesuaikan
suhu
lingkunga
n dengan
kebutuhan
pasien
C. Edukasi
- Jelaskan
cara
pencegaha
n
hipotermi
karena
terpapar
udara
dingin
D. Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
antipiretik,
jika perlu

2. Risiko cedera di Setelah dilakukan A. Observasi - Menghindari


buktikan dengan : tindakan - Identifikas cedera
- Terdapat keperawatan selama i
ketidakam 1 x 24 jam kebutuhan
anan diharapkan risiko keselamat
transporta cedera menurun an (mis.
si dengan kriteria Kondisi
- Perubahan hasil : fisik,
orientasi - Toleransi fungsi
afektif aktivitas kognitif,
- Perubahan meningkat dan
sensasi (skala 5) riwayat
- Klien - Gangguan perilaku
kejang mobilitas B. Terapeutik
menurun - Modifikas
(skala 5) i
- Pola lingkunga
istirahat/tidur untuk
membaik meminima
(skala 5) lkan
bahaya
dan risiko
C. Edukasi
- Anjurkan
individu,
keluarga
dan
kelompok
resiko
tinggi
bahaya
lingkunga
n
3. Gangguan Setelah dilakukan A. Observasi - Mempertahanka
mobilitas fisik tindakan - Identifikas n mobilisasi dan
berhubungan keperawatan selama i toleransi fungsi
dengan : 1 x 24 jam fisik sendi/posisi
- Kelemaha diharapkan melakuka normal pada
n mobilitas f isik n ambulasi ekstermitas
neuromus kembali meningkat - Monitor - Meningkatkan
kular. dengan kriteria kondisi kekuatan otot
Ditandai hasil : umum
dengan : - Pergerakan selama
- Kekuatan ekstermitas melakuka
otot meningkat n ambulasi
menurun, (skala 5) B. Terapeutik
- Rentang - Kekuatan - Fasilitasi
gerak otot aktivitas
(ROM) meningkat ambulasi
menurun, (skala 5) dengan
- Gerakan - Gerakan alat bantu
terbatas, terbatas 9mis.
- Fisik meningkat Tongkat,
lemah. (skala 5) kruk)
- Kelemahan - Fasilitasi
fisik melakuka
meningkat n
(skala 5) mobilisasi
fisik, jika
perlu
- Libatkan
keluarga
untuk
membantu
pasien
dalam
meningkat
kan
ambulasi
C. Edukasi
- Jelaskan
tujuan dan
prosedur
ambulasi
- Anjurkan
ambulasi
sederhana
yang harus
dilakukan
(mis.
Berjalan
dari
tempat
tidur ke
kursi roda,
berjalan
dari
temopat
tidur ke
kamar
mandi,
berjalan
sesuai
toleransi)

Anda mungkin juga menyukai