Anda di halaman 1dari 3

Creative Economics Center : Strategi

Menumbuhkan Ekonomi Kreatif


melalui Desa 3T (Terluar, Terdepan,
Tertinggal)
May 26, 2017 admin  
0 Comment
 
Uncategorized

oleh Sapnah Rahmawati Departemen Penelitian 2016

Perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia berjalan seiring dengan  perkembangan


IT. Hal ini, terlihat dari munculnya startup dibidang teknologi yang bisa dikatakan
cukup pesat. Setiap tahun, bahkan setiap bulan banyak founder startup baru yang
bermunculan. Menurut dailysocial.net, sekarang ini terdapat setidaknya lebih dari
1500 startup  lokal yang ada di Indonesia, seperti Go-Jek, HijUp, Tokopedia, dan
Bukalapak, dll. Kemudian, faktor pendukungnya adalah potensi pengguna internet di
Indonesia yang semakin naik dari tahun ke tahun. Berdasarkan beberapa riset, pada
tahun 2013 diperkirakan pengguna internet di Indonesia mencapai 70 juta orang
sehingga dapat dibayangkan berapa jumlah user internet Indonesia dalam beberapa
tahun kedepan.

Indonesia menempati peringkat teratas sebagai pengguna internet terbanyak di


dunia sehingga pengusaha startup tidak lagi resah akan kehilangan konsumen.
Hanya saja dibutuhkan strategi yang matang agar produk atau jasa yang ditawarkan
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam jangka waktu 5 tahun terakhir,
startup telah berkembang menjadi bagian kehidupan sehari-hari, seiring dengan
semakin meningkatnya penetrasi akses internet di masyarakat. Tentunya, hal ini
merupakan suatu lahan basah untuk mendirikan sebuah startup, contohnya
adalah e-commerce yang sedang mengalami perubahan besar-besaran dan
transformasi digital, terutama dalam market place baru yang borderless, limitless,
tidak tergantung pada space dan waktu, sehingga  E-commerce merupakan satu
elemen terpenting dalam sub-sektor ekonomi kreatif karena di situlah outlet dari
sebuah produk.  Dalam hal ini pemerintah tidak main-main dalam memberikan
dukungan terhadap perkembangan dunia e-commerce Indonesia. Berbagai
kebijakan mulai ditata untuk sepenuhnya dapat memberikan dukungan dan
kemudahan dalam menjalankan bisnis e-commerce. Ini dibuktikan beberapa saat
yang lalu, saat pemerintah melakukan rapat koordinasi antara Menko Bidang
Perekonomian Darmin Nasution, Menkominfo Rudiantara, PPN/Kepala Bappenas
Sofyan Djalil. Sebuah pembelajaran baru di semua sub-sektor ekonomi kreatif dan
harus menyesuaikan diri dengan dunia digital sebagai bagian dari pasar yang harus
dikembangkan,

Jika ditelaah lagi, setiap daerah memiliki keunikkan ekonomi kreatif sehingga setiap
daerah bisa mengembangkan startup dalam mengembangkan kreativitas yang dapat
memaksimalkan potensi daerah, terutama dalam penstrategisan pertumbuhan
ekonomi kreatif pada desa 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Oleh karena itu,
melalui Creative Economics Center akan menjadi suatu peluang yang besar untuk
menumbuhkan ekonomi kreatif di seluruh penjuru Indonesia dengan adanya edukasi
pemasaran melalui e-commerce dari Badan Ekonomi Kreatif. Nantinya, di setiap
desa akan didampingi supaya mereka bisa masuk ke dalam market–market yang
disebut e-commerce hingga menjadi suatu roda ekonomi yang semakin lama
semakin membesar dan ujung-ujungnya akan berdampak pada penambahan tenaga
kerja, ekspor, devisa.

Terdapat beberapa pokok penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi kreatif


dalam pendekatan IT dibidang pemasaran. Pertama, masyarakat memproduksi
ekonomi kreatifnya mulai dari tahap pembuatan hingga packaging. Kemudian tahap
selanjutnya adalah tahapan yang paling penting. Peningkatan ini berfokus pada
sistem pemasaran yang mana setiap desa akan mendapatkan pelatihan dari Badan
Ekonomi Kreatif untuk memasarkan hasil karya ekonomi kreatif di desa tersebut
dengan edukasi e-commerce guna mendapatkan pangsa pasar sehingga diharapkan
desa tersebut mampu berdikari dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Itulah konsep strategi yang saya rancang dalam penulisan esai ini. Intinya kemajuan
teknologi sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan ekonomi kreatif di
Indonesia. Creative Economics Center dapat menjadi wadah guna pengelolaan
pemberdayaan desa dalam pemasaran produksi. Penerapan peran Badan Ekonomi
Kreatif dalam edukasi IT pada masyakarakat desa 3T merupakan langkah strategi
dalam meningkatan perekonomian Indonesia untuk bangkit menuju kesuksesan,
dimulai dari pengelolaan pemberdayaan dana desa yang menerapkan Creative
Economics Center dalam kegiatan perdagangan secara elektronik .

Konsep ini dapat diterapkan dalam jangka panjang bukan dalam jangka yang
singkat. Kita ketahui bahwa kendala-kendala di desa 3T menjadi tantangan sendiri
untuk kemajuan Indonesia. Akan tetapi, kita dapat membuat perencanaan serta
inovasi untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sesuai UUD 45 untuk menjadikan
Indonesia sejahterah menjadi nyata sehingga pembangunan indonesia dapat
berjalan sesuai harapan.

Daftar Pustaka

 https://www.maxmanroe.com/apa-itu-startup-bgmn-perkembangan-dunia-bisnis-
startup-di-indonesia.html (Diakses pada tanggal 14 April pukul 22:57)

https://dailysocial.id/post/memprediksi-sektor-populer-startup-indonesia-tahun-
2017 (Diakses pada tanggal 14 April pukul 23:15)

sumber gambar : http://semarang.bisnis.com/

Anda mungkin juga menyukai