Anda di halaman 1dari 2

MITOS IBU

Oleh : Rifan Nazhib

Sepasang suami istri yang sedang senang karena sang istri kini sedang mengandung
anaka pertama,dan terpaksa menuruti perintah ibu mertua untuk tinggal di rumahnya. suami pun
merasa keberatan karena jarak antara rumah ibu mertua dengan kantornya terlampau cukup jauh,
disamping itu masih banyak pekerjaan di kontrakannya yang tidak bisa ditinggalkan seperti
pesanan kue dari pelanggan setia. Namun mereka berdua tidak bisa menolak kehendak ibu.
Menurut ibu, kelahiran anak pertama lebih penting dari segalanya.

Hari pertama di rumah ibu mertua, ada saja mitos yang membuat suami terheran-heran.
Sang istri disuruh menggantungkan gunting kecil di bh-nya, yang sebelumnya berpengait peniti.
Ketakutan suami jika sewaktu-waktu gunting tersebut bisa melukai istrinya, malah membuat ibu
menggeram. Ibu mertua malah menyalahkan jika pasangan muda sekarang menganggap petuah
orang tua hanyalah mitos belaka.

Setelah beberapa hari di rumah ibu mertua dan suami sering mengeluhkan apa yang
disurukan ibu mertunya kepada istrinya akhirnya ibu mertua memerintahkan agar mereka
kembali kerumah kontrakan saja. Setelah kemabli ke rumah kontrakan dan kini usia kandunngan
istri sudah memasuki usia ke-7 bulan, suami dan istri mengajak ibu mertuanya melakukan scan
ke dokter kandungan untuk melihat kondisi bayi mereka dan mengetahui kelamin sang bayi.
Dokter pun berkata bahwa bayi tersebut sehat dan berjenis kelamin perempuan. Ibu mertua pun
langsung mengoceh kepada anak dan suaminy, dengan tersenyum dokter pun berkata tidak ada
slaahnya memiliki seorang cucu dan anak perempuan karena itu sudah kehendak Tuhan

Unsur-Unsur Instrinsik :

1. Tema : Suami yang Resah

2. Alur Cerita :

 Tahap perkenalan : Sepasang suami istri yang sedang senang karena sang istri kini
sedang mengandung anaka pertama,dan terpaksa menuruti perintah ibu mertua untuk
tinggal di rumahnya.
 Tahap penanjakan : suami merasa keberatan untuk tinggal di rumah ibu mertuanya karna
jarak yang jauh antar kantor dan rumah ibu mertuanya
 Tahap klimaks : suami tida percaya dengan mitos-mitos dari ibu mertuanya
 Anti klimaks : suami selalu menceritakan kekesalannya kepada temnanya di kantor
 Tahap penyelesaian : suami dan istri serta ibu mertua untuk memutus pergi ke dokter
melakukan USG melihat bayi yang di kandung oleh istri

3. Tokoh dan Penokohan :


a. Protagonis : Suami dan Istri

b. Antagonis : Ibu Mertua

c : Tritagonis : Maryani (staf personalia) dan Dokter

4. Latar :

A. Latar tempat : Rumah kontrakan , rumah ibu mertua, kantin kantor, dan Ruangan
Dokter

B. Waktu : Pagi hari, siang hari dan malam hari

C. Suasana : Menegangkan

5. Amanat : Tidak ada salahnya kita mengukuti apa yang di katakana orang tua kita, karena

Anda mungkin juga menyukai