Potensi Alam Kabupaten Kaur
Potensi Alam Kabupaten Kaur
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pulau Sumatera adalah kepulauan terbesar keenam terbesar di dunia yang
terletak di Indonesia. Sumatera terdiri dari 10 provinsi memiliki aneka ragam
keindahan alam dan letak geografisnya sangat bervariasi. Ada dataran rendah dan ada
juga dataran tinggi. Secara umum pulau Sumatra didiami oleh bangsa Melayu yang
terbagi kebeberapa suku. Tiap-tiap provinsi memiliki destinasi yang menjadi daya
tarik tersendiri. Di provinsi Bengkulu banyak destinasi wisata alam yang bisa
dikunjungi, seperti pantai yang menjadi daya tarik karena Bengkulu memiliki pantai
panjang yang terbentang dari kabupaten Muko-muko hingga kabupaten Kaur.
Mengingat di Bengkulu banyak tempat yang berpotensi menjadi salah satu daya tarik
wisata alam. Dari banyaknya potensi alam yang tersedia masyarakat mencoba
mengembangkan kepariwisataan yang ada di Bengkulu. Salah satu tempat wisata
alam yang berpotensi untuk dikunjungi terdapat di kabupaten Kaur.
Kaur adalah sebuah kabupaten di provinsi Bengkulu, Terletak sekitar 250 km
dari kota Bengkulu, kabupaten Kaur memiliki pantai yang sangat indah dan tidak
kalah dengan pantai-pantai yang terkenal seperti di Indonesia bagian timur.
Kabupaten Kaur memiliki banyak destinasi yang menarik untuk di dikunjungi seperti,
landscape, budaya, arsitektur dan kulinernya. Wisata alam kabupaten Kaur tergolong
unik untuk dikunjungi karena pasir pantainya yang berbeda dengan pasir pantai yang
lain dan air pantai di kabupaten Kaur masih sangat jernih dan sangat biru, hal itu
menjadi daya tarik tersendiri. Potensi alam Kabupaten Kaur tidak hanya ada pada
objek wisata alamnya saja, namun banyak potensi alam lainnya.
Untuk menggali potensi alam Kabupaten kaur lebih dalam, maka kami
melakukan observasi apa saja potensi alam yang ada di Kabupaten Kaur.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana topografi Kabupaten Kaur?
2. Bagaimana kependudukan di Kabupaten Kaur?
3. Apa saja potensi alam di Kabupaten Kaur?
4. Apa saja ide kreatif untuk memanfaatkan potensi alam Kaur?
5. Bagaimana pemanfaatan potensi alam dalam pembelajaran di SD?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dilakukannya observasi ini
adalah untuk mengetahui potensi alam di Kabupaten Kaur, serta mengetahui
pemanfaatannya.
1.4 Manfaat
Observasi ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil observasi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu
pengetahun dalam bidang ilmu pengetahuan alam, terutama berkaitan dengan
pemanfaatan sumber daya alam Kabupaten Kaur.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Mendorong guru untuk memanfaatkan alam sekitar sebagai media dan
ruang belajar bagi siswa.
b. Bagi masyarakat
Mendorong masyarakat untuk menggali potensi alam yang ada
disekitarnya dan memanfaatkannya secara maksimal tanpa harus
merusaknya.
c. Bagi Peneliti
Observasi yang dilakukan oleh peneliti ini merupakan kesempatan
bagi peneliti untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
2
1.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpalan data yang digunakan dalam makalah ini adalah metode
wawancara dan studi dokumen. Adapun metode wawancara dilaksanakan pada:
Tanggal : 21-22 Februari 2020
Tempat : Kabupaten Kaur
Untuk metode studi dokumen dilakukan dengan mengumpulkan informasi
dari buku-buku yang terkait dan internet.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kabupaten Kaur
Kabupaten Kaur sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Bengkulu
Selatan. Kemudian, Kaur dimekarkan menjadi sebuah kabupaten yang otonom. Sejak
berdirinya, Kabupaten Kaur telah terjadi perkembangan yang cukup signifikan dalam
bidang pemerintahan, dimana pada awalnya terdiri dari 3 (tiga) kecamatan
dimekarkan menjadi 15 kecamatan yang terdiri dari 192 desa dan 3 kelurahan, yaitu:
1. Kecamatan Nasal yang terdiri dari 17 desa.
2. Kecamatan Maje yang terdiri dari 19 desa.
3. Kecamatan Kaur Selatan yang terdiri dari 18 desa dan 1 kelurahan.
4. Kecamatan Tetap yang terdiri dari 12 desa.
5. Kecamatan Kaur Tengah yang terdiri dari 8 desa dan 1 kelurahan.
6. Kecamatan Luas yang terdiri dari 12 desa.
7. Kecamatan Muara Sahung yang terdiri dari 7 desa.
8. Kecamatan Kinal yang terdiri dari 14 desa.
9. Kecamatan Semidang Gumay yang terdiri dari 13 desa.
10. Kecamatan Tanjung Kemuning yang terdiri dari 20 desa.
11. Kecamatan Kelam Tengah yang terdiri dari 13 desa.
12. Kecamatan Kaur Utara yang terdiri dari 10 desa dan 1 kelurahan.
13. Kecamatan Padang Guci Hilir yang terdiri dari 9 desa.
14. Kecamatan Lungkang Kule yang terdiri dari 9 desa.
15. Kecamatan Padang Guci Hulu yang terdiri dari 11 desa.
Secara astronomis Kabupaten Kaur terletak pada posisi 4015’8,21”–
4055’27,77” Lintang Selatan (LS) dan 10304’8,76”–103046’50,12” Bujur Timur
(BT). Kondisi astronomis ini memberikan gambaran bahwa Kabupaten Kaur beriklim
tropis atau Iklim A karena terletak antara 00 – 23½0 LS.
Musim yang terjadi di Kabupaten Kaur sebagaimana wilayah lainnya di
Indonesia dikenal dua musim, yaitu musim hujan (Desember-Maret) dan musim
4
kemarau (Juni-September) sementara pada bulan April-Mei dan Oktober-November
merupakan masa peralihan/pancaroba.
Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Kaur memiliki batas-batas:
Utara-Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan;
Selatan-Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung; Barat - Samudera Hindia; Timur
-Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan.. Berjarak sekitar 250 km
dari ibukota Provinsi Bengkulu memanjang dari perbatasan Provinsi Lampung ke
arah utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2003 dan surat Mendagri No. 136/205/PUM tanggal 12
September 2005, luas wilayah daratan Kabupaten Kaur mencapai 2.365 km2 atau
236.500 Ha, panjang garis pantai 89,17 km dan luas kawasan laut sejauh 4 mil dari
garis pantai seluas 660,59 km2.
Topografi wilayah Kabupaten Kaur terbagi menjadi 3 (tiga) jalur yaitu :
1. Jalur Low Land (dataran rendah) dengan ketinggian 0 – 100 m diatas permukaan
laut. Wilayah yang termasuk dalam Jalur Low Land mencapai 9% atau 20.889
hektar. Kecamatan yang termasuk ke dalam Jalur Low Land adalah Kecamatan
Tanjung Kemuning, Semidang Gumay, Kaur Utara, Tetap, Kaur Selatan, Maje
dan Nasal.
2. Jalur Bukit Range dengan ketinggian 100 – 1.000 m. Wilayah yang termasuk
dalam Jalur Bukit Range mencapai 61% atau 144.026 hektar. Semua kecamatan
di Kabupaten Kaur sebagian wilayahnya ada yang masuk katagori jalur ini.
3. Jalur Pegunungan dengan ketinggian > 1.000 m. Wilayah yang termasuk dalam
Jalur Pegunungan mencapai 30% atau 71.585 hektar. Di Kabupaten Kaur, yang
termasuk ke dalam jalur ini adalah kawasan Bukit Barisan. (Sumber:BPS
Kabupaten Kaur)
5
2.2 Peta Topografi Kabupaten Kaur
(Sumber: https://peta-kota.blogspot.com/2011/08/peta-kabupaten-kaur.html)
6
2.3 Penduduk
Penduduk Kabupaten Kaur berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2017
sebanyak 118.586 jiwa yang terdiri atas 61.276 jiwa penduduk laki-laki dan 57.310
jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk tahun
2016, penduduk Kaur mengalami pertumbuhan sebesar 1,12%. Sementara itu
besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2017 penduduk laki-laki terhadap
penduduk perempuan sebesar 107.
Kepadatan penduduk di Kabupaten cukup beragam dengan kepadatan
penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Kelam Tengah dengan kepadatan sebesar
190,16 jiwa km2 dan terendah di Kecamatan Padang Guci Hulu sebesar 19,70
jiwa/Km2. (Sumber:BPS Kabupaten Kaur)
7
2.4.1 Sektor Pertanian
Sektor pertanian berperan penting dalam perekonomian Kabupaten Kaur karena
merupakan sektor utama yang memberikan peranan terbesar dalam pembentukan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pada tahun 2017, luas tanaman padi
sawah yang terdapat di semua kecamatan berjumlah total 11.449,50 hektar yang
terdiri dari jenis pengairan irigasi sejumlah 7.134,50 hektar dan non irigasi sejumlah
4.315 hektar. Luas panen padi sawah irigasi yaitu 7.109,5 hektar dan padi ladang
4.336,2 hektar. Untuk tanaman palawija yang dihasilkan di antaranya jagung, kedelai,
kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar dengan persentase luas panen terbesar adalah
jagung mencapai total 1.627 hektar dan kedelai mencapai total 308 hektar.
(Sumber:BPS Kabupaten Kaur)
Tabel. 2.2 Luas Panen Padi Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis
Pengairan di Kabupaten Kaur (Hektar), 2017
8
2 Maje 154,10 769,00 923,10
3 Kaur Selatan 468,30 233,60 701,90
4 Tetap 21,10 385,70 406,80
5 Kaur Tengah 24,10 454,70 478,80
6 Luas 1 353,80 117,30 1 471,10
7 Muara Sahung 467,30 92,30 559,60
8 Kinal 1 467,10 123,10 1 590,20
9 Semidang Gumay 217,40 379,80 597,20
Tanjung
10 Kemuning 102,90 520,10 623,00
11 Kelam Tengah 276,00 567,20 843,20
12 Kaur Utara 660,60 56,70 717,30
13 Padang Guci Hilir 887,40 18,30 905,70
14 Lungkang Kule 224,00 55,80 279,80
15 Padang Guci Hulu 562,50 0,00 562,50
Kaur 7 134,50 4315,00 11 449,50
Selain tanaman padi dan palawija, Kabupaten Kaur juga mempunyai keragaman
produksi tanaman hortikultura. Pada tahun 2017, terdapat 2 komoditi besar yaitu
kacang panjang dan cabai besar. Luas panen tanaman cabai besar mencapai 242
hektar dengan produksi sebesar 8.853 kuintal. Sedangkan kacang panjang mencapai
produksi 5.813 kuintal dengan luas panen 165 hektar. Sementara untuk buah-buahan
terbesar adalah pisang sebanyak 6.714 kuintal dan mangga sebanyak 4.190 kuintal.
(Sumber:BPS Kabupaten Kaur)
Tabel. 2.3 Luas Panen Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan dan Jenis
Sayuran di Kabupaten Kaur (Hektar), 2017
Kacang Cabai
Cabai
Kecamatan Ketimun Terung Tomat Panjang Rawit
Besar
Subdistrict Cucumber Eggplant Tomato Long Cayenne
Chilli
Bean Pepper
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Nasal 8 8 5 14 33 12
2 Maje 9 7 5 20 21 0
3 Kaur Selatan 2 3 0 2 17 2
9
4 Tetap 0 7 1 9 6 1
5 Kaur Tengah 1 3 4 5 8 1
6 Luas 4 0 0 14 15 3
7 Muara Sahung 11 9 10 11 20 2
8 Kinal 19 19 22 22 31 22
9 Semidang Gumay 2 5 2 3 3 1
Tanjung
10 21 17 19 24 39 13
Kemuning
11 Kelam Tengah 0 14 2 6 11 5
12 Kaur Utara 0 4 1 5 9 5
13 Padang Guci Hilir 0 0 0 0 3 0
14 Lungkang Kule 3 12 9 26 21 18
Padang Guci
15 0 4 4 4 5 1
Hulu
Kaur 80 112 84 165 242 86
(Sumber:BPS Kabupaten Kaur)
10
11 Kelam Tengah 380 47 - 155 365 0 162
12 Kaur Utara 0 10 - 16 38 3 21
Padang Guci
0 0 - 46 42 0 0
13 Hilir
923 57 - 5,075 0 0 98
14 Lungkang Kule
Padang Guci
126 198 - 0 56 0 87
15 Hulu
Kaur 4 190 519 - 6 714 1 927 80 1 302
(Sumber:BPS Kabupaten Kaur)
Kare Kelapa
Kecamatan Kelapa Kopi Lada Kakao
t Sawit
Rubb Oil
Subdistrict Coconut Coffee Pepper Cocoa
er Palm
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
11
Gumay
Tanjung
10 Kemuning 600 287 1537 70 187 205
11 Kelam Tengah 718 173 330 234 41 145
12 Kaur Utara 421 135 251 270 62 95
Padang Guci
13 Hilir 287 50 220 262 40 92
14 Lungkang Kule 483 74 682 368 136 112
Padang Guci
15 Hulu 265 92 522 794 1 134
Kaur 7 132 2 582 6 870 3 079 1 381 2 105
(Sumber:BPS Kabupaten Kaur)
12
kambing, domba, babi, itik, ayam ras, dan ayam kampung. Tahun 2016 populasi sapi
potong sebanyak 18.013 ekor dan kerbau 6.791ekor. Sedangkan populasi ternak kecil
dan unggas masing-masing adalah 13.595 ekor dan 94.161 ekor. (Sumber:BPS
Kabupaten Kaur)
Kecamata Sapi
n Sapi Perah Potong Kambin
Subdistric Dairy Beef Kerbau Kuda g Domba
t Cattle Cattle Buffalo Horse Goat Sheep
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
13
Tanjung
- 2 330 1 005 - 1 190 173
10 Kemuning
11 Kelam Teng - 2 342 1 610 - 1 784 -
12 Kaur Utara - 972 358 - 962 -
Padang Guci
- 4 231 1 051 - 2 374 -
13 Hilir
Lungkang
- 668 36 - 745 -
14 Kule
Padang Guci
- 1 821 165 - 565 -
15 Hulu
Kaur 0 18 013 6 791 0 13 320 275
(Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Kaur)
14
Kemunin
g
Kelam
- - - 1 211 1 606
11 Tengah
Kaur
- - - 4 560 2 542
12 Utara
Padang
Guci - - - 7 881 942
13 Hilir
Lungkan
- - - 1 590 875
14 g Kule
Padang
Guci - - - 3 672 876
15 Hulu
Kaur - - - 68 536 25 625
(Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Kaur)
15
8 Kinal - - - - - -
Semidang
9 Gumay 57 68 15 20 72 88
Tanjung
10 Kemuning 99 119 15 18 114 137
11 Kelam Tengah - - - - - -
12 Kaur Utara - - - - - -
Padang Guci
13 Hilir - - - - - -
14 Lungkang Kule - - - - - -
Padang Guci
15 Hulu - - - - - -
Kaur 1 049 1 259 233 282 1 282 1 541
(Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan kab.Kaur)
16
12 Kaur Utara - - - -
Padang
13 Guci Hilir - - - -
Lungkang
14 Kule - - - -
Padang
15 Guci Hulu - - - -
Kaur 362,97 5342,37 0,00
(Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan kab.Kaur)
17
lebih ditujukan untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari dan sebagian besar
diantaranya belum memiliki orientasi untuk mencari celah bagi peningkatan
produktivitas hasil perikanan tangkap. Ketika observasi kami mendatangi Tempat
Pelelangan Ikan (TPI) di desa Sekunyit Kecamatan Kaur Selatan, kami
mewawancarai Bapak Budi Arsan sebagai ketua TPI desa Sekunyit Kecamatan Kaur
Selatan, TPI merupakan bantuan distribusi dari pemerintah Kabupaten Kaur yang
dikelola oleh koperasi yang bertujuan untuk mensejahterakan para masyarakat di
Kabupaten Kaur. Di TPI ini terdapat 8 perahu dengan 16 karyawan, dalam sehari
para nelayan bisa mendapatkan 200-300 kg ikan segar dan lobster. Selain di jual ke
warga sekitar hasil tangkapan nelayan di TPI ini juga di ekspor ke Jakarta dan China,
dalam seminggu TPI desa Sekunyit Kecamatan Kaur Selatan bisa mengekspor ikan
sebanyak dua kali dengan sekali ekspor sebanyak 1,5 ton. Untuk lobster sendiri ada
ukuran khusus untuk bisa di ekspor yaitu lobster dengan ukuran 200 gr/ ekor.
18
dihasilkan oleh PT ini di ekspor ke Cina dan didistribusikan ke Kaur jika ada
kesepakatan dari kedua belah pihak. Namun saat ini pengeksporan ke Cina
diberhentikan sementara dikarenakan adanya Virus Corona. Pekerja disana berjumlah
sekitar empat puluh orang. Bapak Beka juga mengatakan tenaga ahli pertambangan
berasal dari daerah luar Kabupaten Kaur. Untuk gaji dan jumlah pasir yang diekspor
Bapak Beka tidak bersedia memberi tahu karena ini merupakan rahasia internal
perusahaan. PT Rusan Sejahtra juga membayar pajak ke daerah.
2.4.6 Sektor Perairan
(Sumber : https://images.app.goo.gl/LerUqbRNAH7Levsg9)
Gambar. 2.3 PLTM Padang Guci
Kabupaten Kaur memiliki aliran sungai yang cukup deras sehingga dapat
dimanfaatkan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH)
untuk mengatasi krisis aliran listrik di Kabupaten Kaur, saat ini PT PLN (Persero)
telah membangun sumber energi baru terbarukan (EBT) dengan menggunakan aliran
sungai padang guci. PLTMH Padang Guci tersebut dibangun di perbatasan Bengkulu-
Lampung, tepatnya di Desa Bungin Tambun III Kecamatan Padang Guci Hulu
Kabupaten Kaur, dengan kapasitas pembangkit 6 megawatt (3x2 mw). Dengan
PLTMH tersebut sudah bisa meningkatkan daya pembangkit di Kabupaten Kaur,
dengan beban puncak 6,5-7 mw, PLTMH Padang Guci bisa memenuhi kebutuhan
aliran listrik di Kaur, selain di Desa Bungin Tambun III, masih ada potensi di bagian
hulu Padang Guci untuk dijadikan PLTMH. Di lokasi tersebut memiliki daya dan
beban puncak mencapai 7 mw. (Sumber : Radar Kaur Edisi 16 Agustus 2019)
19
2.4.7 Industri Rumahan
20
Proses pembuatannya yaitu tanah liat di campur air, diaduk di mesin
pengaduk, dibentuk kemudian dipotong dan dijemur sampai kering, proses
penjemuran memakan waktu 2 hari pada musim kemarau dan jika musim hujan bisa
memakan waktu sampai 7 hari, setelah di keringkan batu bata di bakar agar kokoh,
pembakaran batu bata memerlukan waktu sehari semalam. Dalam sehari industri
rumahan pak Abdi bisa menghasilkan batu bata sebanyak 5.000-6.000,
pendistribusian batu bata hanya di wilayah Kabupaten Kaur, batu bata dijual seharga
Rp. 600/buah, dalam sebulan bisa mendapatkan omset hingga 50 juta.
(Sumber : https://images.app.goo.gl/M7QzwDeUG81Q4kGb7)
Gambar. 2.5 Rafflesia Arnoldii
21
(Sumber : https://images.app.goo.gl/qsGbKJiTkvLd5gLG9)
Gambar. 2.6 Rafflesia Bengkuluensis
Hutan tropis Padang Guci Kabupaten Kaur Bengkulu menyimpan kekayaan
alam yang bernilai sangat tinggi ditumbuhi dua jenis flora langka dunia, yaitu bunga
rafflesia jenis bengkuluensis dan bunga raffflesia jenis arnoldii. Menurut narasumber
yang kami wawancarai yaitu Andri Novriansya ketua Komunitas Pecinta Puspa
Langka Padang Guci (KPPL) Sepanjang tahun 2014, Komunitas Peduli Puspa
Langka Padang Guci (KPPL) mencatat sebanyak 24 rafflesia yang telah mekar dalam
kawasan ini. 14 merupakan rafflesia jenis bengkuluensis dan 10 merupakan rafflesia
jenis arnoldii.
Rafflesia bengkuluensis merupakan jenis terbaru dari Indonesia, jenis ini
terbilang langka sejak di temukan dan dideskripsikan oleh Agus Susatya bersama dua
rekannya dari Malaysia di desa Talang Tais Kabupaten Kaur pada tahun 2005. Agus
Susatya menggambarkan jenis ini berukuran medium dengan diameter bunga antara
50 – 55 cm. Helai perigon berwarna orange tua atau merah bata. Rafflesia
bengkuluensis mempunyai sebaran geografis terbatas di lembah Talang Tais, Manau
Sembilan Padang Guci Hulu Kabupaten Kaur atau di wilayah daerah aliran Sungai
Cawang Kidau yang terletak di sebelah barat laut Taman Nasional Bukit Barisan
Selatan.
Rafflesia arnoldii yang merupakan jenis rafflesia yang paling terkenal dan
terbesar dari semua jenis yang ada didunia, mempunyai kisaran diameter 70 – 110 cm
22
dan mempunyai warna orange sampai orange tua pada perigon. Keistimewaan
rafflesia yang bermekaran di Padang Guci Kabupaten Kaur adalah selain hutan yang
masih alami, lokasi bunga mekar dan bonggol-bonggolnya terbilang cukup ekstrim,
dimana untuk benar-benar sampai ke lokasi, pengunjung harus berkali-kali naik turun
tebing, melintasi sawah, kebun penduduk, melintasi beberapa sungai besar dan anak
sungai, sehingga mempunyai tantangan tersendiri bagi yang suka berpetualang di
alam liar. Di dalam kawasan juga terdapat flora liar yang dapat dinikmati oleh para
pengunjung. Selain itu, potensi wisata lainnya diluar kawasan raffflesia adalah
terdapat panorama sawah penduduk yang membentang luas disertai aktivitas
tradisional penduduk, Sungai Padang Guci masih yang jernih dan segar, Air terjun
Sakaian Mayan memiliki ketinggian sekitar 8 meter merupakan pintu masuk ke
kawasan habitat Rafflesia arnoldii.
23
Kabupaten Kaur berjarak sekitar 200 meter dari jalan lintas Bengkulu - Lampung.
Pantai ini sudah lama ada, tetapi kurang dikenal orang karena sulitnya akses jalan
menuju pantai ini. Untuk menuju pantai ini kita akan melintasi jalan yang mana di
kiri dan kanan jalan ditemui persawahan milik warga setempat. Pantainya sangat
indah, ditambah lagi dengan batuan karang yang ada di sini. Tapi sayang masih
tersembunyi, akses masuk belum bisa menggunakan kendaraan roda empat, namun
dengan menggunakan kendaraan roda dua dapat dilalui dengan leluasa karena sudah
merupakan jalan semen permanen. Dari desa Air Langkap waktu yang di tempuh ke
lokasi tersebut sekitar 15 menit menggunakan kendaraan roda dua. Hampir setiap hari
pantai ini didatangi pengunjung terutama masyarakat yang berada disekitar lokasi,
yang sekedar ingin menikmati keindahanya, sekedar ingin menyalurkan hobi
mancingnya, bahkan mencari ikan dengan menggunakan jala (tidak ditemukan
aktivitas nelayan disini). Disepanjang pinggir pantai terdapat karang-karang yang
sangat memanjakan mata, pasir putih, dan pohon-pohon kelapa. Disini juga kita bisa
melihat keindahan saat matahari terbenam. Pantai ini juga sangat cocok untuk spot
fotografi ataupun selfie.
24
waktu sekitar 8 menit untuk sampai ke pantai ini. Akses untuk menuju pantai ini bisa
menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua. Pantainya masih asri, bersih,
dengan pasir putih dan tumpukan karang dan biota laut yang terdampar di pinggir
pantai masih berwarna warni. Konon katanya, jika banyak kerang-kerang warna
warni menandakan pantai itu masih belum terjamah tangan-tangan jahil. Disini
pengunjung bisa memancing di laut lepas, pepohonan yang hijau nan rimbun, dan
deburan ombak yang lembut sehingga sangat cocok untuk dijadikan tempat berenang
atau berekreasi bersama teman-teman atau keluarga.
25
Hawang, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, obyek wisata alam Pantai Way Hawang
dapat dijangkau dengan mudah. Jaraknya hanya sekitar 15 km di sebelah Timur Kota
Bintuhan yang merupakan Ibukota dari Kabupaten Kaur. Lokasi wisata pantai ini
pun, cuma beberapa ratus meter, dari tepi akses jalan lintas barat Sumatera yang
menghubungkan Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung-Bengkulu hingga ke
sejumlah provinsi di sepanjang pantai barat Sumatera. Pantai Way Hawang menjadi
spot wisata yang menarik untuk dikunjungi, bukan saja karena keindahan panorama
alamnya, tapi juga karena adanya fenomena alam yang unik dan menarik berupa batu
karang berbentuk jung atau perahu dan seringkali disebut sebagai Batu Jung.
Berbagai cerita sejarah yang terdapat di pantai Wayhawang, di antaranya
cerita Si Pahit Lidah. Keindahan Batu Jung, seperti halnya tanah lot di Bali, memiliki
sejarah tersendiri. Konon cerita asal mula terbentuknya Batu Jung dari sebuah kapal
yang disumpah oleh si Pahit Lidah menjadi batu. Selain batu jung, ada lagi cerita
menarik lainnya, sehingga pantai Wayhawang memiliki kenangan tersendiri di masa
lampau. Objek batu karang yang berbentuk seperti kapal atau perahu yang berada
ditepi pantai Wayhawang, dipercayai berasal dari sebuah kapal, yang berubah
menjadi batu karena kutukan sipahit lidah. Menurut cerita yang ada di kalangan
masyarakat kaur, dahulunya terdapat sebuah kapal yang sedang mencari ikan, lantas
datanglah seorang bapak “sipahit lidah” yang berjalan disekitar tepi pantai. Sang
bapak ingin meminta api pada si pemilik kapal, namun pangilan sang bapak tersebut
tidak dihiraukan oleh pemilik kapal. Sehingga, Sipahit lidah murka dan
dikutuknyalah kapal itu menjadi batu, maka berubahlah kapal tersebut menjadi batu.
Jika dilihat, bentuk batu tersebut sepintas mirip sekali dengan sebuah kapal/perahu.
26
(Sumber : https://images.app.goo.gl/wLLBqE1MtnLvfgSNA)
Gambar. 2.10 Danau Kembar
27
Karena danau tersebut ada yang besar dan yang kecil yang jaraknya sangat dekat.
Danau Kembar hingga kini masih dimanfaatkan warga untuk mencari ikan. Hanya
saja obyek wisata menarik ini belum dikelola secara maksimal.
(Sumber : https://images.app.goo.gl/bunPRaNd8HhaXQup7)
Gambar. 2.11 Pantai Linau
Pantai Linau terletak di sisi jalan lintas Kaur menuju Lampung yang berjarak
sekitar 19 kilometer dari pusat kota Bintuhan Kabupaten Kaur. Daya tarik wisata
pantai Linau berupa teluk dengan pantai berpasir putih, pemandangan bawah laut
serta airnya yang begitu asri jernih nan biru. Pantai Linau juga merupakan dermaga
pelabuhan kapal. Banyak kapal kecil maupun besar yang bersandar di dermaga ini,
membawa bahan material hasil bumi dan lainnya, bahkan tempat ini juga digunakan
sebagai spot memancing para pengunjung.
Pantai linau merupakan sebuah pantai yang menyuguhkan kombinasi yang
sangat sempurna antara pasir yang bersih, pepohonan yang hijau nan rimbun, dan
deburan ombak yang lembut sehingga sangat cocok untuk dijadikan tempat berenang.
28
Ditambah lagi terumbu karangnya yang sangat indah dapat menghilangkan stress dan
penat dari kesibukan sehari-hari.Di pantai Linau ada jajanan makanan khas Kaur
yaitu Sate Gurita. Dan di warung-warung sepanjang pantai menjual oleh-oleh berupa
gurita yang sudah dikeringkan.
29
bidang retribusi saja sehingga pengelolaanya masih agak sedikit belum tertata rapi
dan bersih.
30
Gambar. 2.14 Air Terjun Tangge Manik
Air Terjun Tangge Manik adalah air terjun yang terletak di Desa Coko Enau
Kecamatan Kaur Utara dari pusat Kota Bintuhan 47 km. Air terjun ini memliki
ketinggian 5 meter. Meski tidak begitu tinggi debit airnya cukup deras. Akses jalan
untuk menuju Air Terjun Tangge Manik melewati jalan aspal dengan di kanan dan
kiri jalan terdapat perkebunan sawit warga, kemudian melewati jembatan gantung dan
persawahan. Di Air Terjun Tangge Manik cocok untuk mandi dan sekedar bermain
air. Objek wisata Air Terjun Tangge Manik kurang mendapat perawatan dan untuk
memasuki Air Terjun Tangge Manik tidak memerlukan biaya.
2.5.1 Rafting
Sungai Dahan Langit yang memiliki aliran yang cukup deras namun tidak
terlalu ekstrem dan terdapat rintangan berupa bebatuan, namun jaraknya masih cukup
renggang dan adanya riam air dibeberapa spot sungai membuat sungai ini sangat
cocok untuk dijadikan tempat untuk rafting. Ditambah dengan aliran sungai yang
sangat panjang dan pemandangan di sebelah kanan dan kiri yang begitu indah,
sehingga sangat bagus untuk dijadikan tempat menjelajah.
31
Untuk ide kreatif ini diperlukan biaya yang tidak sedikit dan dukungan dari
berbagai pihak, terutama pemerintah daerah.
32
Banyaknya jumlah pohon kelapa di Kabupaten Kaur membuatnya bisa juga
menjadi salah satu asset untuk Kabupaten Kaur itu sendiri dengan mengembangkan
kekreatifitasan dari SDM nya.
Sudah tidak asing apabila memanfaatkan buahnya untuk memasak ataupun
diolah menjadi minuman, atau memanfaatkan daunnya menjadi atap atau menjadi
sapu lidi, akan tetapi bagaimana jika memanfaatkan batok kelapa yang biasanya
hanya dijual untuk menjadi arang, kemudian dimanfaatkan menjadi sebuah kerajinan
tangan seperti tempat minuman, tas, nampan, kaligrafi, vas bunga, gantungan kunci
dan lain-lain. Dengan sentuhan rasa seni yang halus, kerajinan batok kelapa tersebut
menjadi kelihatan lebih artistik, lebih cantik dan sangat menarik.
a)
b)
c)
(Sumber: http://asckreatif.blogspot.com)
Gambar 2.16 (a) lampu batok kelapa, (b)cangkir ,(c) tas
2.6 Materi yang dapat Dikembangkan di SD
Salah satu Potensi alam yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran di SD
adalah potensi tanah liat dan batuan napal. Pemanfaatan ini dapat diintegrasikan di
kelas 6 tema 7 dengan mata pelajaran SBdP yang mana materinya sebagai berikut:
33
Buatlah patung dari bahan lunak di sekitarmu. Kamu dapat menggunakan tanah liat,
bubur kertas, lilin, sabun batangan, atau plastisin. Buatlah bentuk seperti yang kamu
inginkan.
Berikut contoh membuat asbak dari tanah liat:
Bahan dan Alat yang Digunakan
Air
Tanah liat
Pelumas ( minyak goreng )
Cat Air
Pisau
Papan landasan
Amplas
Cara Pembuatan Asbak dari Tanah Liat
1. Siapkan bahan dan alat yang akan digunakan
2. Ambil tanah liat sekepal atau sekucupnya dan campur dengan air
3. Pukul-pukul tanah liat ke papan landasan sampai lentur supaya mudah
dibentuk
4. Lumuri tanah liat dengan minyak goreng supaya tidak lengket
5. Buatlah bentuk lingkaran untuk bagian luarnya, hati-hati jangan sampai
lonjong
6. Dengan pisau, buat lubang atau cekungan di tengahnya dengan hati-hati
7. Rapikan dengan menggunakan air dan oleskan kembali minyak goreng supaya
tidak kering
8. Jemur di tempat teduh dahulu selama 1 – 2 hari, setelah agak kering jemur di
bawah sinar matahari langsung kira-kira 2 – 6 hari
9. Setelah itu amplas permukaan asbak sampai menjadi halus
10. Cat dan beri motif sesuai selera dan biarkan asbak menjadi kering.
34
(sumber: https://nurdian.com/kerajinan-dari-tanah-liat/)
Gambar. 2.17 Asbak dari tanah liat
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
35
Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Kaur memiliki batas-batas: Utara
- Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan;
Selatan-Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung; Barat - Samudera Hindia; Timur
-Kabupaten Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan. penduduk tahun 2017
sebanyak 118.586 jiwa yang terdiri atas 61.276 jiwa penduduk laki-laki dan 57.310
jiwa penduduk perempuan.
Potensi Alam di Kabupaten Kaur meliputi : Sektor Pertanian terdapat
persawahan dan Untuk tanaman palawija yang dihasilkan di antaranya jagung,
kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar. Sektor Perkebunan yang dihasilkan
antara lain kelapa sawit, karet, kopi, dan lain-lain. Potensi perikanan laut Kabupaten
Kaur didominasi oleh ikan pelagis besar, diantaranya Cakalang (Katsuwonus
pelamis), Madidihang (Thunnus albacares), Tenggiri (Scomberomorus sp), Tongkol
(Euthynnus sp), Ikan cucut (Isurus glaucus), Setuhuk loreng (M.nitsukuri), Setuhuk
biru (M.mazara), Ikan Pedang (Xiphias gladius), Setuhuk hitam (Makaira indica),
Layaran (Istiophorus platypterus), Albakora (Thunnus alalunga) dan Salah satu jenis
ikan yang sangat dikenal diair tawar di Kabupaten Kaur adalah ikan mungkus. Sektor
Pertambangan antara lain PT. Rusan Sejahtra yang bergerak dalam bidang
pertambangan pasir biji besi. Industri Rumahan salah satunya usaha swasta Batu Bata
Press dan Sektor Pariwisata meliputi Rafflesia Arnoldii dan Bengkuluensis, Pantai
Air Langkap, Pantai Cuko, Pantai Laguna, Pantai Linau, Taman Wisata Dahan
Langit, Air Terjun Tangge Manik.
Ide Kreatif yang kami rancang untuk Potensi alam yang ada di Kabupaten
Kaur adalah kerajinan dari napal dan kerajinan dari batok kelapa.
3.2 Saran
Saran dari tim penulis kepada masyarakat dan pemerintah untuk dapat
memanfaatkan Potensi Alam yang ada di Kabupaten Kaur lebih optimal, tidak hanya
36
dibidang pariwisata dan ekonomi tetapi juga dibidang pendidikan. Untuk sektor
pariwisata harusnya mendapat perhatian lebih, baik dari segi kebersihan maupun
fasilitas agar lebih menarik pengunjung untuk datang. Untuk sektor pertambangan
sebaiknya tidak mengeskploitasi secara berlebihan dan melakukan timbal balik ke
alam dengan cara mereboisasi dan sebaiknya limbah pabrik sebelum dibuang harus
melalui proses penyulingan yang benar dan penguraian sehingga limbah pabrik yang
dibuang tidak berbahaya. Seharusnya dengan Sumber Daya Alam yang ada dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Kaur untuk membuka lapangan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
37
BPS.2018.Kabupaten Kaur dalam Angka 2018.Kaur: BPS Kabupaten Kaur
Nurdiansyah. 2018. Kerajinan dari Tanah Liat yang Mudah Dibuat Sendiri di
Rumah. https://nurdian.com/kerajinan-dari-tanah-liat/ (diakses tanggal 26
Februari 2020)
38