Anda di halaman 1dari 28

KRISIS EKONOMI SEBAGAI DAMPAK PANDEMI

COVID 19 DI LAMPUNG TENGAH

KARYA TULIS

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan


Mengikuti UN/US Pada MAN 1 Lampung
Tengah Tahun Pelajaran 2020/2021

Disusun Oleh :

Nama : HENA PASSA BINTANG WIJAYA


NIS /NISN : 20180155/0030354624
Kelas : XII IPS 4
Program : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 LAMPUNG TENGAH


TAHUN AJARAN 2020/2021
PERSETUJUAN

Nama : Henna Passa Bintang Wijaya

NIS/NISN : 20180155/0030354624

Program : Ilmu Pengetahuan Sosial

Judul : Krisis Ekonomi Indonesia Sebagai Dampak Pandemi


Covid 19 di Lampung Tengah.

PEMBIMBING

Fenny Rosmiati, S.Pd


NIP.199108042019032018
PENGESAHAN

Judul karya tulis : Krisis Ekonomi Indonesia Sebagai Dampak Pandemi


Covid 19 di Lampung Tengah

Nama : Henna Passa Bintang Wijaya

Kelas : XII IPS 4

Telah diterima dan disahkan

Pada Tanggal :

Wali Kelas Pembimbing

H.Muhammad Taufik,S.Ag,M.Pd.I Fenny Rosmiati, S.Pd


NIP 197107292006041014 NIP.199108042019032018

Mengetahui

Kepala Madrasah Aliyah Negri 1 Lampung Tengah

H.Wiratno,S.Pd.M.Pd.I
NIP 197103101997031006
PENGUJIAN

JuduL :Krisis Ekonomi Indonesia Sebagai Dampak


Pandemi Covid 19 di Lampung Tengah

Nama : Henna Passa Bintang Wijaya

NIS/NISN : 20180155/0030354624

Kelas : XII IPS 4

Program : Ilmu Pengetahuan Sosial

Di Uji Pada Tanggal :

PENGUJI

Mursalin, S.Pd
NIP.197201162005011004
HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan kepada :

1. Orang tua penulis yang selalu memberikan semangat, doa, dukungan serta
kasih sayang kepada penulis.
2. Bapak H. Wiratno,S.Pd.I,M.Pd.I selaku kepala Madrasah Aliyah Negeri 1
Lampung Tengah.
3. Bapak H.Muhammad Taufik,S.Ag,M.Pd.I selaku wali kelas 12 IPS 4
4. Ibu Feny Rosmiati, S.Pd selaku pembimbing
5. Bapak Mursalin,S.Pd selaku penguji
6. Sahabat-sahabat saya yang saya sayangi
7. Teman-teman 12 IPS 4 serta Almamater tercinta Man 1 Lampung Tengah.
MOTTO

‫فان مع العسر يسرا‬

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan


( Q.S Al-Insyirah : 5 )

‫ان مع العسر يسرا‬

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan


( Q.S Ai-Insyirah :6 )
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 19 November 2002, anak kedua dari 2 bersaudara
buah kasih pasangan suami istri Bapak Budi Wijaya dan Ibu Ida Wati

Pendidikan dasar di TK Pertiwi Lampung Tengah Barat lulus pada tahun 2009

Kemudian melanjutkan sekolah di SDN 3 Lampung Tengah Barat lulus pada


tahun 2015,

Kemudian melanjutkan sekolah di MTs N 1 Lampung tengah lulus pada tahun


2018,

kemudian melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah Negeri 1 Lampung Tengah


sampai sekarang.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah


memberi taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis yang merupakan salah satu persyaratan mengikuti UN/US di
Madrasah Aliyah Negeri 1 Lampung Tengah tahun ajaran 2020/2021.

Dalam penyusunan karya tulis ini masih banyak kekurangan baik isi
maupun penulisan maka saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun. Dalam penulisan karya tulis banyak mendapat saran dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucap terima
kasih kepada :

1. Bapak H.Wiratno,S.Pd.I,M.Pd.I selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1


Lampung Tengah.
2. Bapak H.Muhammad Taufik,S.Pd,aM.Pd.I. selaku wali kelas 12 IPS 4
3. Ibu Fenny Rosmiati, S.Pd selaku pembimbing
4. Bapak Mursalin, S.Pd selaku penguji
5. Sahabat yang selalu mendukung saya
6. Kepada orang tua yang telah memberikan doa dan dukungannya.

Terbanggi Besar,November 2020

Penyusun

Henna Passa Bintang Wijaya


NIS:20180155
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN..........................................................................................................i
PENGESAHAN..........................................................................................................ii
PENGUJIAN.............................................................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................iv
MOTTO......................................................................................................................v
RIWAYAT HIDUP...................................................................................................vi
KATA PENGANTAR..............................................................................................vii
DAFTAR ISI...........................................................................................................viii
BAB I..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Metodologi Penelitian..................................................................................2
1.4 Tujuan..........................................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................4
2.1 Virus COVID-19..........................................................................................4
2.2 Krisis Ekonomi.............................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................8
3.1 Kondisi Lampung Tengah Ditengah Krisis Ekonomi Akibat Pandemic
COVID-19...............................................................................................................8
3.2 Upaya Pemerintah Lampung Tengah dalam Menangani Krisis Ekonomi
Saat Pandemi COVID-19......................................................................................10
3.3 Upaya Mayarakat Lampung Tengah dalam Menghadapi Krisis Ekonomi
Akibat Pandemic COVID-19................................................................................12
BAB IV.....................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan................................................................................................15
4.2 Saran...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................17
LAMPIRAN..............................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Baru-baru ini Indonesia digemparkan dengan berita menyebarnya sebuah


virus yang berasal dari China. Virus merupakan sebuah bahasa yang berasal
dari Yunani yaitu Venom yang berarti racun dan dapat dengan cepat menular
ke tubuh manusia dengan berbagai cara. Virus yang berasal dari China ini
dikenal dengan nama Coronavirus. Coronavirus merupakan salah satu virus
yang serupa dengan common cold atau pilek yang dapat menyebabkan
penyakit ringan hingga serius. Sedangkan virus yang menggegerkan di Negara
Indonesia yang berasal dari China merupakan Virus Corona. Virus corona
baru ditemukan menyebabkan penyakit coronavirus Covid-19. Covid-19 ini
merupakan penyakit menular dan baru diketahui ketika wabah ini dimulai dari
Wuhan, China pada bulan Desember 2019.

Dengan munculnya Covid-19 pemerintah Indonesia mulai menegaskan


bahwa masyarakat di himbau untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah
upaya untuk menghindari meningkatnya penyebaran Covid-19. Cara yang
dilakukan pemerintah adalah dengan melakukan social distancing dan PSBB
atau Pembatasan Sosial Berskala Besar. Untuk saat ini masyarakat Indonesia
sudah mulai mengikuti dan mematuhi perintah yang diberikan pemerintah
meskipun masih banyak orang-orang yang belum bisa mematuhinya.

Akan tetapi dari kebijakan tersebut dan akibat dari pandemi virus
ini,muncul permasalahan yang dirasakan dari berbagai kalangan baik kalangan
atas, menengah dan bawah. Namun, tentu saja kalangan bawah merasakan
dampak yang begitu besar, pasalnya mereka menjadi kesulitan dalam mencari
nafkah dan kesulitan untuk mendapatkan alat pencegahan Covid-19 seperti
handsanitizer dan masker sehingga mereka mudah terkena virus sehingga
menyebebakan kematian. Pemerintah pun berupaya semaksimal mungkin agar
bisa menangani pasien-pasien Covid-19 dengan baik dan juga memberikan
alat pencegahan kepada kalangan bawah.

Dimana kodisi saat ini secara tidak langsung membuat ekspor dan impor
produk menjadi tergangu, serta berkurangnya atau melambatnya laju investasi.
Hal ini terjadi akibat dari sulitnya masuk investasi dari luar akibat pengaruh
wabah virus ini. Selain itu banyaknya tenaga kerja produktif yang harus
mengalami putus hubungan kerja akibat dari kondisi saat ini yang membuat
berbagai bidang khususnya industri mengalami penurunan penjualan dan
permintaan pasar seperti industri tekstiel dan industri garme dalam basis
pembuatan pakaian secara masal. Banyaknya yang mengalami pemutusan
hubungan kerja ini membuat tingginya jumlah angka pengangguran.

Hal ini lah yang menjadi ancaman bagi ekonomi di Negara Indonesia
dimana pertumbuhan ekonomi yang telah mengalami pelambatan ditambah
kurangnya laju investasi serta banyaknya pengangguran dan penuhnya
kebutuhan medis dalam rangka mengatasi permasalahan virus corona
membuat sebuah masalah bari di negeri ini. Sebagai negara yang mendapatkan
bonus demografi di tahun ini seharusnya Indonesia mampu membangun
ekonomi dengan baik akan tapi bagaimana proses pembangunan tersebut dapat
terjadi. Oleh karena itu artikel ini dibuat untuk membasah bagaimana
indonesia sebagai negara yang memiliki bonus demografi menghadapi
masalah ekonomi ditengah krisis akibat penyebaran virus corona.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi perekonomian di Lampung Tengah dalam masa


pandemi Covid 19?

2. Bagaimana upaya pemerintah dalam menangani krisis ekonomi pada


saat pandemi covid-19 ?

3. Bagaimana upaya masyarakat dalam menghadapi krisis ekonomi


akibat pandemic covid-19?

1.3 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :


1. Metode Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari
sumber buku dan sumber lainnya seperti internet.

1.4 Tujuan
1. Mengetahui kondisi perekonomian di Lampung Tengah ditengah
acamanan penyebaaran virus covid-19

2. Mengetahui peran pemerintah dalam menangani krisis ekonomi saat


pandemi covid-19

3. Mengetahui peran masyarakat disekitar Lampung Tengah dalam


menanggapi krisis ekonomi saat pandemi covid-19

1.5 Manfaat Penelitian

1. Memberikan saran kepada instansi pemerintahan dalam mengatasi


krisis ekonomi akibat covid 19
2. Untuk mengatasi dampak krisis ekonomi yang disebabkan covid 19.
3. Sebagai sosialisasi kepada masyarakat terkait perekonomian ditengah
wabah covid 19.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Virus COVID-19

Virus merupakan sebuah partikel yang masih belum diketahui dan


dibicarakan statusnya apakah ia termasuk makhluk hidup atau benda mati.
Dikatakan makhluk hidup karena virus dapat memperbanyak diri dalam tubuh
dan dikatakan benda mati karena virus dapat dikristalkan. Para ahli biologi
menetapkan bahwa virus merupakan organisme non-seluler karena ia tidak
mempunyai kelengkapan seperti sitoplasma, organel sel dan tidak bisa
membelah diri sendiri. Ada beberapa tokoh telah melakukan penemuan virus
pertamanya seperti Dmitri Ivanovski (1892, Rusia) mengatakan bahwa ia
mencoba menyaring getah tanaman yang sakit dengan filter bakteri sebelum
disemprotkan ke tanaman sehat. Hasilnya, tanaman sehat tetap tertular. Ia
menyimpulkan bahwa ada partikel yang lebih kecil lagi dari bakteri yang lolos
saringan yang menularkan penyakit.

Hal tersebut menyatakan bahwa virus berupa bakteri yang sangat kecil
sehingga keberadaannya sangat sulit untuk dijangkau bahkan ia masih dapat
lolos meskipun sudah diberikan disinfektan. Virus mempunyai bentuk yang
berbeda-beda seperti ada yang berbentuk bulat, oval,memanjang, silindaris
dan ada juga berbentuk T. Variasinya pun bermacam-macam dari segi ukuran,
bentuk dan komposisi kimiawinya. Untuk melihat virus harus menggunakan
mikrosop elektron sebab virus ukurannya sangat kecil dibanding bakteri dan
berkisar dari 0,02 mikrometer sampai 0,3 mikrometer.

Dalam proses perkembangbiakan virus membutuhkan metabolisme sel


penjamur untuk membantu penggabungan virus lainnya. Sehingga virus dapat
berkembangbiak dengan cepat didalam tubuh inang. Virus sendiri tidak
melulu dapat menimbulkan penyakit di dalam tubuh akan tetapi ada virus
yang memiliki peran mikroorganisme yang menguntungkan dan ada yang
merugikan. Virus yang menguntungkan bagi tubuh adalah virus yang berperan
penting dalam rekayasa genetika karena dapat digunakan sebagai pengganti
gen (reproduksi DNA yang secara genetis identik). Misalnya virus yang
digunakan dalam terapi gen terhadap manusia guna menyembuhkan penyakit
gen (penyakit bawaan sejak lahir) seperti diabetes dan kanker. Sedangkan
virus yang merugikan adalah virus yang dapat menyebabkan berbagai jenis
penyakit pada makhluk hidup seperti manusia, tumbuhan dan hewan. Virus
yang merugikan dan dapat menyebabkan penyakit adalah virus hepatitis, virus
hepatitis A (HAV), Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan sebagainya.

Dalam penyebarannya virus dapat menyebar melalui berbagai jaringan :

 Melalui saluran pernafasan

 Melalui saluran pencernaan

 Melalui kulit

 Melalui plasenta

Covid-19 atau Coronavirus Disease 2019 adalah penyakit baru yang dapat
menyebabkan gangguan pernapasan dan radang paru. Covid-19 disebabkan
oleh infeksi Severse Acute Respritory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-
2). Coronavirus pertama kali di temukan di Wuhan, China tepatnya di pasar
hewan Huanan, Wuhan. Umumnya masyarakat Wuhan terbiasa
mengkonsumsi daging hewan liar, mereka bahkan menjual hewan tersebut
dalam kondisi hidup sehingga dari mengkonsumsi daging hewan liar tersebut
masyarakat Wuhan mengalami gejala yang akhirnya dinyatakan positif
coronavirus. Sebab coronavirus awalnya menular dari hewan ke manusia
namun kemudian diketahui bahwa coronavirus juga menular dari manusia ke
manusia. Awal mulanya kemunculan coronavirus diduga merupakan penyakit
pneumonia karena memiliki gejala yang sama seperti flu pada umumnya.
Akan tetapi virus corona ini mampu berkembang sangat cepat sehingga
mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ.

Gejala yang dimunculkan umumnya sangat beragam seperti batuk, pilek,


nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala dan yang sangat parah adalah
pneumonia atau sepsis. Sehingga coronavirus diartikan sebagai kumpulan
virus yang bisa menginfeksi system pernapasan. Selain disebabkan oleh virus
SARS ditemukan juga virus penyebab lainnya yaitu virus MERS atau Middle-
East Respritory Syndrome, kedua virus itu termasuk kedalam kelompok virus
yang sama yaitu coronavirus. Covid-19 dengan SARS dan MERS memiliki
perbedaan yaitu kecepatan penyebaran dan keparahan gejala yang
ditimbulkan. Virus ini dapat menyebar ke siapa saja, akan tetapi akan sangat
berbahaya jika coronavirus terjadi pada orang yang lanjut usia, ibu hamil dan
orang yang memiliki penyakit tertentu seperti perokok, asma, kanker dan tentu
saja pada orang yang memiliki imunitas tubuh yang lemah.

Karena coronavirus ini mudah menyebar dan menginfeksi siapapun,


bahkan tenaga medis pun dapat dengan sangat mudah terinfeksi coronavirus
yang ditularkan dari pasien pengidap coronavirus diperlukannya APD untuk
para tenaga medis agar mereka terhindar dari penyakit coronavirus tersebut.
Dalam melakukan pemeriksaan kepada orang – orang yang dianggap
mengidap coronavirus para tenaga medis melakukan pemeriksaan untuk
memastikan apakah orang tersebut positif atau tidak, pemeriksaannya tersebut
melalui beberapa test seperti :

 Rapid Test bertujuan sebagai penyaring.

 Swab Tes atau Tes PCR bertujuan untuk mendeteksi virus corona di
dalam dahak.

 CT Scan bertujuan untuk mendeteksi infiltrate atau cairan di paru-paru.

Dalam melakukan pencegahan agar tidak terkena coronavirus masyarakat


dianjurkan untuk menghindari factor – factor yang dapat menyebabkan
coronavirus, yaitu dengan :

 Menggunakan Masker

 Menjaga jarak

 Rutin mencuci tangan

 Tidak menyentuh mata, mulut dan hidung sebelum mencuci tangan

 Menjaga kondisi tubuh dengan minum vitamin

 Hindari kontak dengan penderita covid-19

 Tutup mulut dan hidung ketika bersin dan batuk

 Jaga kebersihan rumah dan lingkungan

2.2 Krisis Ekonomi

Krisis ekonomi yaitu lumpuhnya kegiatan ekonomi karena semakin


banyak perusahaan yang tutup dan meningkatnya jumlah pekerja yang
menganggur. Sebelumnya sekitar tahun 1997-1998 Indonesia pernah
mengalami krisis moneter yang berlangsung cukup lama sehingga
menimbulkan krisis ekonomi yang parah saat itu. Pada saat itu Indonesia
mengalami krisis moneter dikarenakan jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap
dollar AS sehingga Bank – Bank mulai kehabisan modal karena banyaknya
kredit yang tertunda. Sehingga Indonesia menjadi negara paling buruk
dibandingkan negara lain.
Pada situasi tersebut tentu menimbulkan dampak yang sangat buruk
terhadap roda perekonomian Indonesia dan membawa trauma tersendiri bagi
masyarakat. Indonesia tidak hanya mengalami krisis ekonomi saja tetapi krisis
social – politik, fenomena saat itu disebut dengan ‘Krisis Multidimensional’
karena berdampak buruk hampir keseluruh sistem Indonesia. Tahun 2008-
2009 terjadi krisis ekonomi global yang dianggap sebagai krisis finansial
terburuk sepanjang sejarah selama 80 tahun terakhir, krisis tersebut disebut
dengan ‘’The Mother of All Crisis’’.

‘’The Mother of All Crisis’’ bermula dari Amerika dan kemudian meluas
hampir ke seluruh dunia salah satu negara yang terkena dampak dari krisis
ekonomi global adalah Indonesia. Indonesia kembali lagi mengalami krisis
ekonomi karena Indonesia memiliki perekonomian terbuka dan saling
ketergantungan antar negara, oleh karena itu Indonesia mudah terkena dampak
eksternal. Namun pada krisis 2008 – 2009 dampak yang dirasakan oleh
Indonesia tidak begitu besar karena saat itu Indonesia hanya memiliki rasio
ekspor atas PDB sekitar 29%. Hal itu merupakan keuntungan bagi Indonesia
sendiri..

Menurut Rohmad Hadiwijoyo (Ketua Dewan Direktur CIDES) UMKM


Indonesia telah berperan penting sebagai backbone dan buffer zone yang
menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan ekonomi meskipun UMKM
belum signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Seperti yang diperlihatkan dalam data BPS bahwa pascakrisis tahun 1997-
1998 jumlah UMKM tidak mengalami pengurangan melainkan meningkat,
tercatat pada tahun 2012 ada 85 juta hingga 107 tenaga kerja dan jumlah total
pengusaha di Indonesia sebanyak 56.539.560 unit. Namun pada tahun 2020 ini
Indonesia dikhawatirkan akan mengalami kembali krisis ekonomi untuk ketiga
kalinya karena pandemic Covid-19. Oleh karena itu pemerintah mulai
melakukan banyak cara untuk mengantisipasi terjadinya krisis ekonomi.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kondisi Lampung Tengah Ditengah Krisis Ekonomi Akibat Pandemic


COVID-19

Sebagai salah satu provinsi yang memiliki penduduk dengan jumlah yang
besar,kabupaten Lampung Tengah memiliki tantangan yang besar dalam hal
krisis ekonomi. Hal ini di sebabkan oleh pandemi covid 19 yang
mempengaruhi kegiatan perekonomian di Lampung Tengah mulai tenaga
kerja yang di PHK,penurunan daya beli masyarakat,hingga usaha mikro yang
gulung tikar akibat pandemi. Tentu saja ini membawa dampak yang signifikan
terutama tingkat pengangguran di Lampung Tengah.

Akan tetapi kondisi Kabupaten Lampung Tengah pada saat ini sedang
dalam kondisi terancam terkena krisis ekonomi akibat wabah dari pandemi
COVID-19. Virus yang pertama kali muncul pada masyarakat Wuhan
dinyatakan sebagai penyebab timbulnya corona virus pada Desember 2019.
Saat itu hanya beberapa orang yang dinyatakan positif terkena corona virus
namun semakin hari semakin banyak orang-orang yang terkena virus tersebut
dikarenakan interaksi yang dilakukan oleh penderita yang belum mengetahui
bahwa dirinya terkena virus sehingga ketika mereka melakukan aktifitas
sehari-hari tanpa sadar orang-orang yang berinteraksi dengan mereka tertular
penyakit tersebut. Hingga virus ini semakin menyebar bukan hanya
masyarakat Wuhan saja yang terkena corona virus tetapi hampir semua negara
di dunia termasuk Indonesia mendapatkan dampak nya. WHO menyatakan
bahwa corona virus adalah pandemi karena menyebar ke seluruh negara di
dunia sebanyak 185 negara yang terjangkit corona virus. Hal ini tentu sangat
merugikan negara-negara yang tidak tahu menahu sehingga mereka merasakan
dampaknya.

Lampung Tengah sebagai salah satu kabupaten di Indonesia yang


memiliki dampak dari pandemi COVID-19 ini mengalami banyak kerugian
seperti dalam hal social, ekonomi dan budaya bahkan dengan adanya virus ini
tidak sedikit orang-orang dari berbagai negara yang telah meninggal karena
daya tahan tubuh mereka yang tidak kuat melawan virus tersebut. Akibat dari
pandemi ini Lampung Tengah pun ikut terkena dampak dalam segi ekonomi
dimana dampaknya membuat setiap negara harus mengeluarkan kebijakan
guna mencegah penularan virus tersebut. Berbagai kebijakan dikeluarkan oleh
berbagai negara mulai dari social distancing, Physical distancing, Lock Down,
dan terkini di Indonesia dibuat regulasi Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) menyusul terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020.

Kondisi ini tentu berdampak pada turunnya proyeksi pertumbuhan


ekonomi .Berbagai lembaga memprediksi turunnya proyeksi ekonomi tahun
ini. Penyebaran virus Corona yang cepat akan menghapus harapan
pertumbuhan ekonomi 2020. Imbas dari kebijakan setiap negara dan kebijakan
negara itu sendiri menimbulkan kelumpuhan sebagian sistem perekonomian
seperti halnya sistem ekspor dan impor yang tertunda, serta penuutupan
sejumlah lapangan pekerjaan guna mencegah penyebarann virus tersebut.

Kondisi ini membuat Lampung Tengah mengalami berbagai persoalan


ekonomi di berbagai sektor dimana, sektor-sektor yang ikut terkena dampak
dari wabah virus ini adalah sektor lembaga keuangan seperti perbankan hingga
konsumsi rumah tangga yang menurun. Di sektor konsumsi rumah tangga
terjadi ancaman kehilangan pendapatan masyarakat karena tidak dapat bekerja
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Terutama rumah tangga miskin dan rentan
serta sektor informal. Kemudian, penurunan lainnya juga terjadi pada UMKM.
Pelaku usaha ini tidak dapat melakukan kegiatan usahanya sehingga terganggu
kemampuan memenuhi kewajiban kredit.

Selain itu menurut Pemerintah pusat melaluo Menteri Keuangan RI bahwa


ekonomi Indonesia mendapat pengaruh virus corona. Dimana pada dasarnya
Indonesia merespons apa yang berkembang di dunia ini terutama dari G-20
bahwa suasana perekonomian dunia sangat terpengaruh oleh kondisi virus
corona yang sampai hari ini masih belum dipastikan ini akan menjadi seberapa
panjang. Dalam menghadapi masalah ini berbagai negara lain sudah membuat
skenario untuk mengantisipasi penurunan pertumbuhan ekonomi akibat virus
corona, termasuk Indonesia.

Skenario tersebut perlu segera dibuat karena, Indonesia mengalami


kesulitan dalam segi ekonomi dimana kebutuhan akan pentingnya biaya
kesehatan dan logistik masyarakat yang harus terpenuhi oleh masyarakat, serta
menimbulkan banyaknya pemutusan hubungan kerja akibat banyak lapangan
pekerjaan khususnya di Indonesia dalam bidang industri yang mengalami
berhenti produksi akibat tidak adanya pesanan dari luar akibat wabah virus ini.
Selain itu usaha industri kreatif dan rumahan juga mengalami dampak akibat
sulitnya mendapatkan konsumen akibat kondisi kesulitan saat ini. Hal ini
membuat kondisi di Indonesia sebagai negara yang mendapatkan bonus
demografi mengalami kesulitan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi
akibat masalah pandemi virus ini.
3.2 Upaya Pemerintah Lampung Tengah dalam Menangani Krisis Ekonomi
Saat Pandemi COVID-19

Upaya pemerintah untuk menghadapi era bonus demografi ini melalui


pemerataan pendidikan dasar bagi seluruh penduduk Indonesia dengan
memberikan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)
sebesar 1,3 Triliun. Pemerataan akses pendidikan dasar terutama bagi
penduduk yang ada di pelosok dan kurang mampu secara tidak langsung akan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Selain itu dicanangkannya pendidikan kependudukan oleh Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan menjadi salah satu upaya untuk memberikan
pengetahuan, kesadaran, dan tingkah laku tentang komponen-komponen
dalam demografi dan kependudukan. Dengan mengetahui, setidaknya
penduduk usia non produktif (penduduk usia sekolah sampai 15 tahun)
menjadi sadar dan akhirnya akan mempengaruhi perilaku mereka yang serba
bertanggung jawab terhadap pertambahan penduduk di Indonesia.

Akan tetapi saat ini seluruh dunia bahkan Negara Indonesia sedang
dihadapi dengan isu penyebaran wabah virus corona, dimana wabah ini telah
mengancam pertumbuhan ekonomi dunia bahwa Indonesia. Oleh karena ini
sebagai sebuah negara yang sedang merancang pembangunan ekonominya
melalui bonus demografi, Indonesia harus segera membuat langkan atau
skenario guna dapat mengatasi masalah pandemi corona. Karena tidak dapat
dipungkiri bahwa ditengah pandemi virus ini dibutuhkan langkah yang tepat
guna mengatasi masalah ekonomi dinegara ini.

Berbagai kebijakan perlu dibuat dan dilakukan oleh Indonesia guna dapat
mampu menekan angka stabilitas ekonomi di Indonesia. Pada saat ini dimana
Indonesia sedang di hadapkan oleh krisis ekonomi akibat lambatnya laju
pertumbuhan ekonomi serta banyaknya masyarakat yang bekerja terpaksa
dirumahkan akibat banyaknya lapangan pekerjaan yang tutup sementara akibat
masalah pandemi ini maka pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan
bersamaan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah
khususnya daerah yang saat ini menjalankan kebijakan PSBB guna
menanggulangi penyebaran virus tersebut.

Pemerintah pusat mengeluarkan beberapa kebijakan ekonomi guna


mengatasi masalah akibat Pandemi COVID-19 diantaranya yang pertama,
Presiden memerintahkan seluruh menteri, gubernur dan wali kota memangkas
rencana belanja yang bukan belanja prioritas dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD). Kedua, melalui Presiden meminta pemerintah pusat dan pemerintah
daerah untuk mengalokasikan ulang anggarannya untuk mempercepat
pengentasan dampak corona, baik dari sisi kesehatan dan ekonomi. Langkah
tersebut sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020
tentang Tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan
Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan Virus Corona.

Ketiga, pemerintah pusat serta pemerintah daerah menjamin ketersediaan


bahan pokok, diikuti dengan memastikan terjaganya daya beli masyarakat,
terutama masyarakat lapisan bawah. Bantu para buruh, pekerja harian, petani,
nelayan, dan pelaku usaha mikro dan kecil agar daya belinya terjaga. Salah
satunya seperti halnya yang dilakukan di Provinsi Jawa Barat dimana
pemerintah derah mebagikan logistik kepada setiap masyarakat yang
membutuhkan ditengah wabah virus COVID-19. ujar Jokowi. Keempat,
pemerintah mendorong program Padat Karya Tunai diperbanyak dan
dilipatgandakan, dengan catatan harus diikuti dengan kepatuhan terhadap
protokol pencegahan virus corona, yaitu menjaga jarak aman satu sama lain.
selain itu pemerintah juga mengeluarkan kebijakan melaui kartu prakerja
sebagai salah satu upaya dalam mengatasi masalah ditengan penyebaran
ekonomi, walaupun kebijakan ini dirasa tidak sesuai dengan fungsi dari
dibuatnya kebijakan ini pada awal masa kampanye presiden.

Kelima, pemerintah memberikan tambahan sebesar Rp 50.000 pada


pemegang kartu sembako murah selama enam bulan. Dengan demikian,
peserta kartu sembako akan menerima Rp 200.000 per keluarga per bulan.
Untuk menjalankan alokasi tambahan kartu sembako ini, pemerintah
menganggarkan biaya Rp 4,56 triliun. Keenam, pemerintah juga
membayarkan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 yang selama ini dibayar oleh
wajib pajak (WP) karyawan di industri pengolahan. Alokasi anggaran yang
disediakan mencapai Rp 8,6 triliun. Ketujuh, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
memberikan relaksasi kredit di bawah Rp 10 miliar untuk Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM). Relaksasi tersebut berupa penurunuan bunga dan
penundaan cicilan selama setahun, baik dari perbankan dan industri keuangan
non bank. Selain itu, penangguhan cicilan selama setahun juga berlaku bagi
ojek, supir taksi dan nelayan yang memiliki cicilan kendaraan.

Dari ketuju kebijakan tersebut masih dirasa belum efektif untuk tetap
menekan dampak buruk dari virus corona ini dalam aspek ekonomi. Indonesia
dituntut untuk dapat menciptakan berbagai skenario yang mungkin dapat
digunakan untuk menekan masalah ekonomi ini. Hal ini karena dampak dari
penyebaran virus corona ini tidak diketahui kapan akan berhenti. Salah satu
skenario yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah melalui pembuatan paket
kebijakan pariwisata. Kebijakan ini berisi mengenai pemberian paket-paket
pariwisata untuk mencegah dampak terlalu besar terhadap jumlah kunjungan
pariwisata ke Indonesia. Hal ini karena kunjungan itu berpengaruh pada
restoran, hotel, maka kebijakan ini akan memfokuskan kepada daerah-daerah
yang kena dampak langsung itu. Itu dipaket-paket seperti paket pariwisata
terkait diskon pesawat, untuk travel agen, untuk daerah sendiri juga malam ini
formulasinya sedang difinalkan.

Akan tetapi kebijakan tersebut menuai kritik yang keras dari masyarakat
dan para akademis serta para pihak pihak kesehatan. Hal ini karena kebijakan
tersebut dapat menimbulkan penyebaran virus covid-19 kesetiap daerah yang
memiliki objek wisata. Hal ini akan berdampak fatal karena dengan biaya
paket wisata murah makan banyak masyarakat yang tergiur dan akan pergi
berwisata dan akhirnya dapat menimbulkan masalah abru yaitu mudahnya
penyebaran virus corona dari program tersebut. Sehingga program ini pun
harus segera di respon oleh pemerintah untuk dikaji ulang agar mencegah
terjadinya permasalahan dan kegaduhan di masyarakat.

3.3 Upaya Mayarakat Lampung Tengah dalam Menghadapi Krisis Ekonomi


Akibat Pandemic COVID-19

Krisis ekonomi global akibat pandemi Corona Virus Disease


2019 (Covid-19), membuat kondisi perekonomian negara menjadi terganggu.
Berangkat dari hal itu, kita harus memikirkan bagaimana masyarakat tidak
hanya mencari solusi kreatif, namun juga menjadi Agent of Change bagi
bangsa agar keluar dari krisis ekonomi di masa pandemi Covid-19. Terdapat
dua hal yang perlu dipersiapkan saat pandemi yaitu kemandirian dan perlu
inisiatif yang tinggi untuk melihat opportunity yang ada. Di masa pandemi
anggaran bantuan sosial, penyelamatan Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) dan lainnya itu lebih besar dari pada saat normal. Hal tersebut dapat
dijadikan peluang untuk masyarakat, agar selamat pada kondisi saat ini.
Pada proses resesi ini, justru yang dapat kita manfaatkan adalah program
yang disalurkan oleh pemerintah, karena konsumsi masyarakat, ekspor dan
impor menurun maka yang dapat diandalkan adalah government standing atau
APBD. Pada program dana desa, arah kebijakannya lebih kepada bagaimana
masyarakat diberdayakan. Di satu sisi pemerintah inisiatif untuk
mensosialisasikan dan di sisi lain masyarakat harus pandai untuk menjemput
program yang telah disediakan pemerintah. Hal tersebut menjadi tantangan
pemerintah pusat untuk memberikan edukasi pada pemerintah daerah,
bagaimana dapat mengatur dana desa sehingga dapat efektif dikelola.
perubahan yang terjadi dalam segala aspek baik ekonomi, sosial dan lainnya.
Perubahan yang terjadi saat ini juga mengharuskan kita untuk tetap
inovatif dan kreatif dalam memanfaatkan peluang, agar tidak semakin
terpuruk dalam keadaan krisis. Jika kita tidak peduli dan tidak dapat
menangani itu dengan baik, maka dikhawatirkan pada masa yang akan datang
akan terulang kesalahan yang sama sehingga ekonomi akan terus mengalami
penurunan. Peran masyarakat dalam hal pemulihan ekonomi, yakni bertindak
sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi dengan menerapkan teori dan ilmu
yang dimiliki, seperti meningkatkan daya beli atau laju ekonomi terutama
pada UMKM di sekitar yang sedang lesu. Respon yang terjadi di masyarakat
yakni mengurangi belanja akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan
lainnya, sehingga mereka harus cermat dalam mengelola keuangan. Kemudian
untuk menunjang upaya tersebut masyarakat juga perlu melakukan upaya-
upaya sebagai berikut :

1. Melakukan usaha informal berbasis aplikasi. Langkah ini dianggap


efektif dalam meningkatkan produktifias karena ditengah kondisi
saat ini banyak masyarakat yang tidak bisa keluar rumah untuk
membeli bahan kebutuhannya sehingga dengan melalui media
belanjan online mereka bisa tetap mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan juga golongan yang mennjadi bonus demografi dapat
menjadi tetap produktif ditengah kondisi saat ini.
2. Memanfaatkan situasi melalui inovasi. Langkah ini harus
dilakukan guna dapat mendorong diri setiap golongan generasi
muda yang menjadi bonus demografi negara untuk tetap produkif
diantaranya adalah dengan membuat kelompok dalam berbisnis
atau membuat inovasi via aplikasi atau onlie seperti halnya di kota
bandung dimana sekelompok pemuda membuat aplikasi untuk para
warga berbelanja kebutuhan di pasar tradisional sehingga mereka
bisa membatu dua golongan sekaligus yaitu pedagang pasar dan
juga warga yang menjadi konsumen dimana kelompok ini menjadi
pelantara diantara keduanya.
3. Memanfaatkan media sosial untuk berbisnis dan berinovasi. Di era
saat ini banyak langkah yang dapat ditempuh oleh para generasi
muda diantaranya yaitu melalui bisnis berbasis media sosial
dimana dengan melalui media sosial tidak akan terciptanya kontak
langsung dan dapat mencegah penularan virus serta tetap menjadi
golongan yang produktif.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dengan demikian sebagai salah satu kabupaten di Indonesia,Lampung


Tengah harus mampu menanfaatkan posisi tersebut walaupun saat ini
Lampung Tengah sedang berada titengah ancaman krisis ekonomi akibat
wabah virus corona dimana di saat ini, posisi pertumbuhan ekonomi Indonesia
sedang mengalami perlambatan serta berbagai persoalan akibat wabah virus
corona seperti halnya banyaknya pemutusan hubungan kerja, serta
perlambatan laju investasi.

Lampung Tengah harus mampu menjaga pertumbuhan ekonominya guna


dapat meningkatkan pembangunan walaupun saat ini berada ditengan kondisi
ketidakstabilan ekonomi akibat penyebaran virus corona, lampung Tengah
harus mampu menjalankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui
berbagai kebijaakan yang dirasa efektif guna mencegah perlambatan
pertumbuhan ekonomi dan menjadi masalah diwaktu yang akan datang.

Dengan demikian sebagai bagian dari masyarakat, dalam menjalankan dan


tetap meningkatkan kondisi pertumbuhan ekonomi . Masyarakat harus
bergotong royong dengan melakukan berbagai inovasi dan kegiatan yang
dapat tetap meningkatkan produktifitas dan keuntungan melalui media sosial
dan dunia maya yang dimanfaatkan guna mendapatkan keuntungan ditengan
wabah covid-19 saat ini.

4.2 Saran

Sebagai kabupaten yang terdampak pandemi, Lampun Tengah seharusnya


mampu mengatasi masalah krisis ekonomi. Salah satu cara dalam mengatasi
masalah ini adalah dengan memanfaatkan masyarakat yang menjadi bagian
untuk ikut berkontribusi dalam mengatasi masalah ini salah satunya dapat
dilakukan melalui industri kreatif pembuatan masker atau hand sanitaizer
sebagai langkah dalam mengatasi tingkat pengangguran dan kemiskinan serta
sebagai langkah dalam meningkatkan posisi perkembangan ekonomi guna
mencegah terjadinya krisis ekonomi.
Selain itu melaluin pemanfaatan kebijakan dengan baik juga harus
dilakukan agar dapat mengatasi masalah ini serta dengan memberikan
kesempatan masyarakat dalam bagian bonus demografi untuk
mengembangkan usaha inovatif informal maka akan ikut mendorong
pertumbuhan ekonomi serta melalui pemberian bantuan langsung tunai juga
dapat meningkatkan kebutuhan masyakat serta dapat menjadi sebuah modal
awalan dalam menciptakan usaha di kondisi saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/48298-ID-


profil-penduduk-indonesia-hasil-supas-2015.pdf.
Falikhah, N. (n.d.). Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia. Bonus Demografi, 1-
3.
Ihsanuddin. (n.d.). 9 Kebijakan Ekonomi Jokowi di Tengah Pandemi COVID-19:
Penangguhan Cicilan hingga Relaksasi Pajak. Retrieved from
Kompas.com: https://nasional.kompas.com/read/2020/03/26/07412441/9-
kebijakan-ekonomi-jokowi-di-tengah-pandemi-covid-19-penangguhan-
cicilan?page=3.
Problematika Pemerintah Dalam Menyongsong Bonus Demografi Di Indonesia.
(2018). Jurnal Potret - Jurnal Penelitian dan Pemikiran Islam.
Q&A on Coronaviruses (COVID19). (2020, April 17). Retrieved from World
Healt Organizatioj: https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-
coronaviruses
Septia, M. D. (2016). Kajian Penyebab Tingkat Kematian. 1-2.
Tarmidi, L. T. (1999). Krisis Moneter Indonesia Sebab, Dampak, Peran Dan
Sasaran . Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 1-3.
Virus. (n.d.). Retrieved from
https://duns.ac.id/repository/docs/ajar/BAB_IV_virus.pdf
LAMPIRAN

Gambar 1.1 Keadaan sebuah warung yang sepi akibat covid 19

Gambar 1.2 Suasana di sebuah perumahan pada masa pandemi covid 19

Anda mungkin juga menyukai