Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH FARMASI RUMAH SAKIT

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

OLEH :

RONALDI M.F.KOTE ( Ketua )

DEWI SAEKOKO

DORKAS HOKE LIBA

IRWAN J.BILISTOLEN

LELY K.BOIMAU

NATASIA N.MAUNINO

SABINA V.NGODUS

SONIA M.A.TAENA

TINGKAT III REGULER B

PROGRAM STUDI FARMASI

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

2020

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, penyusun mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, tugas makalah Farmasi Rumah Sakit dan
Klinik yang berjudul “STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT” ini dapat
diselesaikan dengan tepat waktu.

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah
Farmasi Rumah Sakit dan Klinik .Penyusun tidak lupa mengucapkan mohon maaf apabila
ada kesalahan atau kata-kata yang kurang berkenan yang ada didalam makalah ini. Oleh
karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.

Kupang, 08 September 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….…………… 2

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………...3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….………….......4
1.1.Latar belakang ……………………………………………………………….......................4
1.2.Rumusan masalah …………………………………………………………….....................4
1.3.Tujuan………………………………………………………………………….....................4

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………....5


2.1.Pengertian Rumah sakit…………………...………………….……………………………...5
2.2.Tugas dan fungsi Rumah Sakit……………..………. …………........................................6
2.3Jenis dan Struktur Organisasi Rumah Sakit.……..…..........................................................7
BAB III PENUTUP……………………………………………………………...……………....23
3.1.Kesimpulan………………………………………………………………………..….……23
3.2.Saran………………………………………………………………………………..………23

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..........24

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
           Rumah Sakit merupakan sarana untuk melayani berbagai pasien dimanasetiap Rumah
Sakit memiliki sistem pelayanan rumah sakit dan strukturorganisasi yang berbeda-beda. Ada
yang rumah sakit tipe A,B,C,da D .  Rumah Sakit tidak bertujuan untuk memberikan keuntungan
melainkan sebagai pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan klien.Seiring berkembangnya za
man, rumah sakit harus memilki sistem teknologi yangcanggih juga seperti tempat tidur
otomatis.

          Struktur organisasi menggambarkan kerjasama antara berbagai bidang maupun kepala.


Jika struktur organisasi tersebut berjalan dengan baik maka akan menghasilkan pelayanan
dengan kualitas yang baik pula.Masing-masing memiliki tugas atau kewenangan tersendiri untuk
membangun sebuah manajemen yang tepat untuk rumah sakit. Tidak ada perbedaan namun harus 
saling melengkapi antara manajer danteknisi untuk membangun sebuah pelayanan yang ujung-
ujungnya akan membuat pelayanan prima sehingga rumah sakit baik tipe A, B,C ,dan D bisa berj
alan dengan baik. 

1.2 Rumusan Masalah
1.Bagaimana pengertian Rumah Sakit?
2.Bagaimana Fungsi Rumah Sakit?
3.Bagaimana jenis dan struktur organisasi Rumah sakit?
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian Rumah Sakit
2. Untuk mengetahui Fungsi Rumah Sakit
3. Untuk mengetahui Jenis dan struktur organisasi Rumah Sakit

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rumah Sakit


Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor1204/MENKES/SK/
X/2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumahsakit dinyatakan bahwa rumah
sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan,tempat berkumpulnya orang sakit maupun oran
g sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pe
ncemaran lingkungan dangangguan kesehatan (Depkes RI : 2004).Berdasarkan
Permenkes RI Nomor 986/Menkes/Per/11/1992 pelayananrumah sakit umum pemerintah
Departemen Kesehatan dan Pemerintah Daerahdiklasifikasikan menjadi kelas/tipe
A,B,C,D dan E (Azwar,1996)Rumah sakit adalah suatu organisasi kompleks yang
menggunakanPerpaduan peralatan ilmiah yang rumit dan khusus, yang difungsikan
olehkelompok tenaga terlatih dan terdidik dalam menghadapi masalah-masalah
yang berkaitan dengan pengetahuan medik modern untuk tujuan pemulihan dan pemeliha
raan kesehatan yang baik.
Rumah Sakit menurut WHO (1957) diberikan batasan yaitu “suatu bagian yang
menyeluruh lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitative dimana output
layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkunganrumah sakit juga merupakan
pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial” .
 Rumah Sakit menurut Mentri Kesehatan RI No.983/Menkes/per/II/1992 yaitu ”sarana
upaya kesehatan dalammenyelanggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat
dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.” ( Hand Book of
Instutionl Parmacy Pratice).
2.2 Fungsi  Rumah Sakit
Berdasarkan keputusan Mentri Kesehatan RI No.983/Menkes/per/II 1992“Tugas rumah
sakit adalah melaksanakan upaya kesehatan serta berdaya gunadan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihanyang di laksanakan secara serasi dan
terpadu dengan upaya peningkatan dan  pencegahan serta melaksanakan upaya ruju
kan”. Untuk melaksanakan tugastersebut, rumah sakit memiliki fungsi yaitu:
1. Fungsi Perawatan

5
Meliputi Promotif (Peningkatan kesehatan), prefentif (Pencegahan penyakit),
kuratif ( Penyembuhan penyakit ), rehabilitataif (Pemulihan
penyakit),penggunaan gizi,pelayanan pribadi,dll.
2.  Fungsi  Pendidikan
Critical right ( Penggunaan yang tepat meliputi : tepat obat, tepatdosis, tepat cara
pemberian, dan tepat diagnosa ).
3. Fungsi Penelitian
a.Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis
tambahan. 
b.Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman.
c.Melaksanakan pelayanan medis khusus.
d.Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan.
e.Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi.
f.Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan.
g.Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawattinggal
(Observasi).
h.Melaksanakan pelayanan rawat inap.
i.Melaksanakan pelayanan pendidikan para medis. 
j.Membantu pendidikan tenaga medis umum.
k.Membantu pendidikan tenaga medis spesialis.
l.Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan.
2.3Unsur dalam Organisasi Rumah Sakit
Keorganisasian dalam rumah sakit menurut UU 44 tahun 2009 tentangRumah Sakit, yaitu
paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau DirekturRumah Sakit, unsur
pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjangmedis, komite medis, satuan
pemeriksaan internal, serta administrasi umum dankeuangan. Beberapa unsur tersebut
diatas dapat disederhanakan menjadi unsure staf medis, administrator atau CEO
(manajemen), pegawai, serta Governing Board . Unsur tersebut memiliki kekuasaan dan
peranan yang berbeda satu samalain, antara lain:

a. Staf MedisStaf medis terdiri dari semua dokter yang telah memiliki lisensi
untukmerawat pasien di rumah sakit. Staf medis memiliki sebuah oraganisasi yangdisebut

6
Komite Medik. Komite Medik mbertanggung jawab langsung kepada pemilik rumah
sakit 
b. Administrator atau CEOAdministrator atau CEO memiliki peranan dan tanggung
jawabterhadap segala manajemen di semua bagian rumah sakit. Administrator
dapatmembuat kebijakan, tidak tergabung dalam Komite Medik.
c. PekerjaPekerja (employee) dalam UU Ketenagakerjaan 13 tahun 2000 adalahsetiap
orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuklain. Namun dalam
rumah sakit, pekerja adalah orang yang bekerja di rumahsakit namun bukan merupakan
staff medis.
d.Governing Body  rumah sakit pada intinya adalah badan yang
menjadi penghubung formal antara sistem di dalam rumah sakit denganmasayarakat.
Governing Body Rumah Sakit adalah unit terorganisasi
yang bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan dan objektif rumah sakit,menjaga
penyelenggaraan asuhan pasien yang bermutu, dengan menyediakan perencanaan serta
manajemen institusi.
2.4 Tipe-tipe Rumah Sakit
A..Rumah Sakit Kelas A
            Rumah Sakit kelas A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesialis dan subspesialis luas oleh pemerintah, rumahsakit ini telah
ditetapkan sebagai tempat pelayanan rujukan tertinggi (topreferral hospital ) atau disebut
juga rumah sakit pusat.Fasilitasnya pelayananmedis dasar (pelayanan kesehatan yang
bersifat Umum dan kesehatangigi), spesialistik( bedah, pelayanan bedah, penyakit dalam,
kebidanan, dankandungan, kesehtan atau THT, kulit dan kelamin, jantung syaraf,gigi
danmulut,paru-paru,orthopedic,jiwa,radiology anastesiologi ( pembiusan ), patologi anato
mi dan kesehatan ). Dengan pendalaman tertentu dalam salahsatu pelayanan spesialistik
yang luas, memiliki lebih dari 1000 kamar tidur.
            Struktur Organisasi Rumah Sakit Kelas A Permenkes RI Nomor1045/Menkes/Per/XI/2006
adalah Rumah sakit umum daerah kelas A terdiri dari paling banyak 4(empat) wakil
direktur dan masing-masing membawahi maksimal 3 (tiga) bagian atau bidang. Setiap
bidang membawahi kelompok jabatan fungsionaldan atau terdiri dari 2 (dua) seksi.Pada
wakil direktur yang membidangiadministrasi umum terdiri dari paling banyak 4 (empat)

7
bagian danmembawahi maksimal 3 (tiga) sub bagian.Gambar : Struktur Organisasi
Rumah Sakit Umum Kelas A (Permenkes RI Nomor 1045/Menkes/Per/XI/2006)

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 56 Tahun 2014


Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit, SistemPelayanan Rumah Sakit Kelas A
yaitu:Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Kelas A haruslah memadai dan
sesuai dengan kelas rumah sakit, dengan demikian pelayananyang harus ada di Rumah
Sakit Umum tipe A paling sedikit meliputi: pelayanan medik, pelayanan kefarmasian, pel
ayanan keperawatan dankebidanan, pelayanan penunjang klinik, pelayanan penunjang
nonklinik, dan pelayanan rawat inap.
           1.Pelayanan medik
Pelayanan medik yang ada di Rumah Sakit Umum tipe A paling sedikitterdiri
dari:
 Pelayanan medik spesialis penunjangPelayanan medik spesialis penunjang yang
diselenggarakan,sedikitnya harus meliputi pelayanan anestesiologi,
radiologi, patologi klinik, patologi anatomi, dan rehabilitasi medik. 
 Pelayanan medik spesialis lainPelayanan medik spesialis lain yang sebagaimana
dimaksud,harus meliputi pelayanan mata, telinga hidung tenggorokan,

8
syaraf, jantung dan pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa, paru, 8or
thopedi, urologi, bedah syaraf, bedah plastik, dankedokteran forensik.
 Pelayanan medik subspesialis Pelayanan medik sub spesialis yang ada di Rumah
Sakit Umumtipe ini sedikitnya harus meliputi pelayanan subspesialis
di bidangspesialisasi bedah, penyakit dalam, kesehatan anak, 8obstetri
danginekologi, mata, telinga hidung tenggorokan, syaraf, jantung
dan pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa, paru,8orthopedi,
urologi, bedah syaraf, bedah plastik, dan gigi mulut.
 Pelayanan medik spesialis gigi dan mulutPelayanan medik spesialis gigi dan
mulut harus meliputi pelayanan bedah mulut, konservasi/endodonsi, periodonti,ort
hodonti, prosthodonti, pedodonsi, dan penyakit mulut.
2.Pelayanan kefarmasian
Pelayanan kefarmasian yang di selenggarakan di Rumah SakitUmum tipe A
harus meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatandan bahan medis habis
pakai, dan pelayanan farmasi klinik.
3.Pelayanan keperawatan dan kebidanan
Pelayanan keperawatan dan kebidanan ynag ada harus meliputiasuhan
keperawatan generalis dan spesialis serta asuhan kebidanan.
4.Pelayanan penunjang klinik
Pelayanan penunjang klinik yang diselenggarakan harus
meliputi pelayanan bank darah, perawatan intensif untuk semua golongan umurda
n jenis penyakit, gizi, sterilisasi instrumen dan rekam medik.
        5.Pelayanan penunjang nonklinik
Pelayanan penunjang nonklinik harus meliputi pelayanan
laundry/linen, jasa boga/dapur, teknik dan pemeliharaan fasilitas, pengelolaan
limbah, gudang, ambulans, system informasi dan komunikasi, pemulasaraan jenaz
ah, sistem penanggulangan kebakaran, pengelolaangas medik, dan pengelolaan air
bersih.
6.Pelayanan rawat Inap
Pelayanan rawat inap yang ada di Rumah Sakit Umum tipe A inisedikitnya harus
dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut:

9
 Jumlah tempat tidur perawatan Kelas III paling sedikit 30% (tiga
puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik
Pemerintah
 Jumlah tempat tidur perawatan Kelas III paling sedikit 20% (dua
puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta;
 Jumlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5% (lima persen)
dariseluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah dan
RumahSakit milik swasta.
Sumber daya manusia Rumah Sakit Umum kelas A haruslah sangatmemadai agar
pelayanan yang terselenggara sesuaidengan kelas rumahsakit itu sendiri. Dengan
demikian Sumber daya manusia harus terdiri atas:
A.Tenaga medis
Tenaga medis yang ada di Rumah Sakit Umum tipe A paling sedikitterdiri atas:
a.18 (delapan belas) dokter umum untuk pelayanan medik dasar; 
b.4 (empat) dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut;
c.6 (enam) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medikspesialis dasar;
d.3 (tiga) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis penunjang;
e.3 (tiga) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis
lain;
f.2 (dua) dokter subspesialis untuk setiap jenis pelayanan medic sub spesialis dan1
(satu) dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medikspesialis gigi mulut.
B.Tenaga kefarmasian
Tenaga kefarmasian sebagaimana yang harus ada, paling sedikit terdiriatas:
a.1 (satu) apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit; 
b.5 (lima) apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu oleh paling sedikit
10 (sepuluh) tenaga teknis kefarmasian;
c.5 (lima) apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit 10(sepuluh)
tenaga teknis kefarmasian;
d.1 (satu) apoteker di instalasi gawat darurat yang dibantu olehminimal 2 (dua)
tenaga teknis kefarmasian;

10
e.1 (satu) apoteker di ruang ICU yang dibantu oleh paling sedikit 2(dua) tenaga
teknis kefarmasian;
f.1 (satu) apoteker sebagai koordinator penerimaan dan distribusi yangdapat
merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inapatau rawat jalan dan
dibantu oleh
tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelaya
nan kefarmasianRumah Sakit;
g.1 (satu) apoteker sebagai koordinator produksi yang dapat
merangkapmelakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalandan
dibantu oleh tenaga teknis
C. Tenaga keperawatan
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang ada harus samadengan jumlah tempat
tidur pada instalasi rawat inap. Selain itukualifikasi dan kompetensi tenaga
keperawatan yang ada disesuaikandengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.
D.Tenaga nonkesehatan
Jumlah dan kualifikasi tenaga kesehatan lain dan tenaganonkesehatan yang ada
disesuaikan dengan kebutuhan pelayananRumah Sakit.Peralatan Rumah Sakit
Umum kelas A harus memenuhi standarsesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Peralatan yangada paling sedikit terdiri dari peralatan medis
untuk instalasi gawatdarurat, rawat jalan, rawat inap, rawat intensif, rawat operasi,
persalinan,radiologi, laboratorium klinik, pelayanan darah, rehabilitasi
medik,farmasi, instalasi gizi, dan kamar jenazah.
B..Rumah Sakit Kelas B
Rumah Sakit kelasB adalahrumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran me
dik spesialis luas dan subspesialisterbatas.Direncanakan rumah sakit tipe B didirikan di
setiap ibukota propinsi ( provincial hospital ) yang menampung pelayanan rujukan
darirumah sakit kabupaten. Rumah sakit pendidikan yang tidak termasuk tipeA juga
diklasifikasikan sebagai rumah sakit tipe B.Fasilitasnya pelayanan medis dasar
(pelayanan kesehatan yang bersifat umum dan kesehatan gigi),spesialistik (bedah,
pelayanan bedah, penyakit dalam, kebidanan dankandungan, kesehatan atau THT, kulit
dan kelamin, jantung, syaraf, gigi dan mulut, paru-paru,orthopedic, jiwa,radiology,anaste

11
siology(  pembiusan ), pathology anatomi, dan kesehatan dengan pendalaman
tertentudalam salah satu pelayanan spesialistik), yang terbatas memiliki kamartidur.
Struktur Organisasi Rumah Sakit Kelas B Permenkes RI Nomor1045/Menkes/Per/XI/2006
A. Rumah Sakit Umum Kelas B PendidikanRumah sakit umum kelas B Pendidikan
dipimpin oleh seorangdirektur utama.Direktur utama membawahi paling banyak 3
(tiga)direktorat, dan masing-masing direktorat terdiri dari paling banyak 3(tiga)
bagian atau bidang.Masing-masing bagianterdiri dari paling
banyak 3 (tiga) subbagian dan setiap bidang membawahi kelompok jabatan
fungsional maksimal 3 (tiga) seksi.

B. Rumah Sakit Umum Kelas B Non Pendidikan Rumah sakit umum kelas B non
pendidikan dipimpin olehseorang kepala disebut Direktur utama. Direktur utama
membawahi paling banyak 2 (dua) direktorat. Masing-masing direktorat terdiri
dari paling banyak 3 (tiga) bidang atau 3 (tiga) bagian. Masing
masing bidang terdiri dari paling banyak 3 (tiga) seksi dan setiap bagianterdiri
maksimal 3 (tiga) sub bagian.

12
2.5.3 Sistem Pelayanan Rumah Sakit Kelas B
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 56 Tahun 2014
Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit, SistemPelayanan Rumah Sakit Kelas B
yaitu:Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum kelas B palingsedikit meliputi:
pelayanan medik, pelayanan kefarmasian, pelayanankeperawatan dan kebidanan,
pelayanan penunjang klinik, pelayanan penunjang nonklinik, dan pelayanan rawat inap.
A.Pelayanan medik
Pelayanan medik yang akan diselenggarakan di Rumah sakit tipe ini, paling sedikit terdiri
dari:
a.Pelayanan gawat daruratPelayanan gawat darurat yang ada di Rumah Sakit tipe Bharus
diselenggarakan 24 (dua puluh empat) jam sehari secara terusmenerus. 
b.Pelayanan medik spesialis dasarPelayanan medik spesialis dasar, sebagaimana
dimaksudharus meliputi pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, bedah,dan obstetri
dan ginekologi.
 
 

13
  c. Pelayanan medik spesialis penunjangPelayanan medik spesialis penunjang harus
meliputi pelayanan anestesiologi, radiologi, patologi klinik, patologianatomi, dan
rehabilitasi medik.
d. Pelayanan medik spesialis lainPelayanan medik spesialis lain paling sedikit berjumlah
8(delapan) pelayanan dari 13 (tiga belas) pelayanan yang
meliputi pelayanan mata, telinga hidung tenggorokan, syaraf, jantung dan pembuluh dara
h, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa, paru,orthopedi, urologi, bedah syaraf, bedah
plastik, dan kedokteranforensik.
e. Pelayanan medik subspesialisPelayanan medik subspesialis yang diselenggarakan
palingsedikit berjumlah 2 (dua) pelayanan subspesialis dari 4 (empat)subspesialis dasar
yang meliputi pelayanan subspesialis di bidangspesialisasi bedah, penyakit dalam,
kesehatan anak, dan obstetri danginekologi.
f. Pelayanan medik spesialis gigi dan mulutPelayanan medik spesialis gigi dan mulut,
paling sedikit berjumlah 3 (tiga) pelayanan yang meliputi pelayanan
bedah mulut,konservasi/endodonsi, dan orthodonti.
B. Pelayanan kefarmasian
Pelayanan kefarmasian harus meliputi pengelolaan sediaanfarmasi, alat kesehatan dan
bahan medis habis pakai, dan pelayananfarmasi klinik.
C. Pelayanan keperawatan dan kebidanan
Pelayanan Keperawatan dan kebidanan yang ada di Rumah SakitTipe B ini harus
memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan dan asuhankebidanan.
D. Pelayanan penunjang klinik
Pelayanan penunjang klinik yang ada harus meliputi pelayanan bank darah, perawatan int
ensif untuk semua golongan umur dan jenis penyakit, gizi, sterilisasi instrumen dan
rekam medik.

E. Pelayanan penunjang nonklinik


Pelayanan penunjang nonklinik meliputi pelayanan laundry/linen, jasa boga/dapur, teknik
dan pemeliharaan fasilitas, pengelolaan limbah, gudang, ambulans, sistem informasi dank
omunikasi, pemulasaraan jenazah, sistem penanggulangan kebakaran, pengelolaan gas
medik, dan pengelolaan air bersih.
F.Pelayanan rawat inap

14
Pelayanan rawat inap sebagaimana dimaksud paling sedikitharus dilengkapi dengan
fasilitas sebagai berikut:
a.Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30%(tiga puluh persen) dari selur
uh tempat tidur untuk Rumah Sakit milikPemerintah; 
b.Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 20%
(dua puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milikswasta;
c. Jumlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5% (lima persen)dari seluruh tempat
tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah danRumah Sakit milik swasta.
Selain itu, sumber daya manusia Rumah Sakit Umum kelas B terdiri atas:
A. Tenaga medis
a. 12 (dua belas) dokter umum untuk pelayanan medik dasar 
b.  3 (tiga) dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut
c. 3 (tiga) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialisdasar
d. 2 (dua) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis penunjang
e. 1 (satu) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialislain
f. 1 (satu) dokter subspesialis untuk setiap jenis pelayanan mediksubspesialis
g. 1 (satu) dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medikspesialis gigi mulut.
B.Tenaga kefarmasian
Tenaga kefarmasian yang tersedia paling sedikit terdiri atas:
a. 1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi RumahSakit; 
b.  4 (empat) apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu oleh paling sedikit 8
(delapan) orang tenaga teknis kefarmasian;
c. 4(empat) orang apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling
sedikit 8 (delapan) orang tenaga teknis kefarmasian;
d. 1 (satu) orang apoteker di instalasi gawat darurat yang dibantu olehminimal 2 (dua)
orang tenaga teknis kefarmasian;
e. 1(satu) orang apoteker di ruang ICU yang dibantu oleh palingsedikit 2 (dua) orang tena
ga teknis kefarmasian;
f. 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan dandistribusi yang dapat
merangkap melakukan pelayanan farmasiklinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu

15
oleh tenaga tekniskefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban
kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.
C. Tenaga keperawatan
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang tersedia harus samadengan jumlah tempat
tidur pada instalasi rawat inap. Selain itu,kualifikasi dan kompetensi tenaga keperawatan
yang ada disesuaikandengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.
D. Tenaga kesehatan lain
Untuk jumlah dan kualifikasi tenaga kesehatan lain yangsebagaimana dimaksud
disesuaikan dengan kebutuhan pelayananRumah Sakit.
E.Tenaga non kesehatan
Untuk jumlah dan kualifikasi tenaga nonkesehatan yang adadisesuaikan dengan
kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.Peralatan Rumah Sakit Umum kelas B harus
memenuhi standar sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan. Peralatan
yang tersedia paling sedikitterdiri dari peralatan medis untuk instalasi gawat darurat,
rawat jalan, rawat inap,rawat intensif, rawat operasi, persalinan, radiologi, laboratorium
klinik, pelayanandarah, rehabilitasi medik, farmasi, instalasi gizi, dan kamar jenazah.
C.Rumah Sakit Kelas C
Rumah Sakit kelas C adalah rumah sakityang mampumemberikan pelayanan kedokteran subspesia
lis terbatas.Terdapat empat macam pelayanan spesialis disediakan yakni pelayanan penyakit
dalam, pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak, serta pelayanan kebidanan dankandungan.
Direncanakan rumah sakit tipe C ini akan didirikan di setiapkabupaten/kota (regency hospital )
yang menampung pelayanan rujukandari puskesmas.Fasilitasnya pelayanan medis dasar
(pelayanan kesehatanyang bersifat umum dan kesehatn gigi) memilki 100-500 kamar
tidur.Struktur Organisasi Rumah Sakit Kelas C Permenkes RI Nomor1045/Menkes/Per/XI/2006

16
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor56 Tahun 2014
TentangKlasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit, Sistem Pelayanan Rumah Sakit Kelas C
yaitu:Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum kelas C paling sedikit meliputi:
A.Pelayanan medik
a.Pelayanan gawat daruratPelayanan gawat darurat yang diberikan harusdiselenggarakan
24 (dua puluh empat) jam sehari secara terusmenerus. 
b.Pelayanan medik umumPelayanan medik umum yang disediakan di Rumah
SakitUmum tipe D harus meliputi pelayanan medik dasar, medik gigimulut, kesehatan
ibu dan anak, dan keluarga berencana.
c.Pelayanan medik spesialis dasarPelayanan medik spesialis dasar yang sebagaimana
dimaksudharus meliputi meliputi pelayanan penyakit dalam, kesehatananak,bedah, dan
obstetri dan ginekologi.
d.Pelayanan medik spesialis penunjangPelayanan medik spesialis penunjang yang ada
harus meliputi pelayanan anestesiologi, radiologi, dan patologi klinik.
e.Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut.Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut
paling sedikit berjumlah 1 (satu) pelayanan.
B.Pelayanan kefarmasian
Pelayanan kefarmasian yang di sediakan di Rumah Sakit Umumtipe C harus meliputi
pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai, dan pelayanan
farmasi klinik.

17
C.Pelayan Keperawatan dan Kebidanan
Pelayanan keperawatan dan kebidanan yang ada harus meliputiasuhan keperawatan dan
asuhan kebidanan.
D.Pelayanan penunjang klinik
Pelayanan penunjang klinik yang sebagaimana dimaksud harusmeliputi pelayanan bank
darah, perawatan intensif untuk semuagolongan umur dan jenis penyakit, gizi, sterilisasi
instrumen danrekam medik.
E.Pelayanan penunjang nonklinik
Pelayanan penunjang nonklinik yang ada di Rumah Sakit Umumtipe D harus meliputi
pelayanan laundry/linen, jasa boga/dapur, teknikdan pemeliharaan fasilitas, pengelolaan
limbah, gudang, ambulans,sistem informasi dan komunikasi, pemulasaraan jenazah,
sistem penanggulangan kebakaran, pengelolaan gas medik, dan pengelolaanair bersih.
F.Pelayanan rawat inap
a.Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30%
(tiga puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milikPemerintah; 
b.Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 20%
(dua puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milikswasta;
c.Jumlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5% (lima persen)dari seluruh tempat
tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah danRumah Sakit milik swasta.
Selain itu, sumber daya manusia Rumah Sakit Umum kelas C harusmemenuhi standar sesuai
peraturan, yang mana terdiri atas:
A.Tenaga medis
a.9 (sembilan) dokter umum untuk pelayanan medik dasar; 

b. 2 (dua) dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut;

c. 2 (dua) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialisdasar;

d. 1 (satu) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik


spesialis penunjang; dan

e. 1 (satu) dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medikspesialis gigi
mulut.

18
B.Tenaga kefarmasian
a.1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit; 
b.2 (dua) apoteker yang bertugas di rawat inap yang dibantu oleh palingsedikit 4
(empat) orang tenaga teknis kefarmasian;
c.4 (empat) orang apoteker di rawat inap yang dibantu oleh palingsedikit 8 (delap
an) orang tenaga teknis kefarmasian;
d.1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan, distribusi
dan produksi yang dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinikdi rawat
inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga tekniskefarmasian yang jumlahnya
disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.
C.Tenaga keperawatan
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang ada, dihitungdengan perbandingan 2
(dua) perawat untuk 3 (tiga) tempat tidur.Sementara itu kualifikasi dan
kompetensi tenaga keperawatan disesuaikandengan kebutuhan pelayanan Rumah
Sakit.
D.Tenaga kesehatan lain
Untuk jumlah dan kualifikasi tenaga kesehatan lain yangsebagaimana dimaksud
disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan RumahSakit.
E.Tenaga non kesehatan
Untuk jumlah dan kualifikasi tenaga nokesehatan yangsebagaimana dimaksud
disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.Peralatan yang ada
diRumah Sakit Umum tipe C paling sedikit terdiri dari peralatan medis
untukinstalasi gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, rawat intensif, rawat
operasi, persalinan, radiologi, laboratorium klinik, pelayanan darah, rehabilitasi
medik,farmasi, instalasi gizi, dan kamar jenazah.

D.Rumah Sakit Kelas D


Rumah Sakit ini bersifat transisi karena pada suatu saat akanditingkatkan menjadi rumah
sakit kelas C. Pada saat ini kemampuanrumah sakit tipe D hanyalah memberikan
pelayanan kedokteran umumdan kedokteran gigi. Sama halnya dengan rumah sakit tipe

19
C, rumah sakittipe D juga menampung pelayanan yang berasal dari puskesmas. Struktur
Organisasi Rumah Sakit Kelas DPermenkes RI Nomor1045/Menkes/Per/XI/2006

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor56 Tahun 2014


TentangKlasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit, SistemPelayanan Rumah Sakit Kelas C
yaitu:Sebagai mana di jelaskan dalam Pasal 47, pelayanan yangdiberikan oleh Rumah
Sakit Umum Kelas D paling sedikit harus meliputi pelayanan-pelayanan seperti :
A.Pelayanan medik
Pelayanan Medik yang di berikan oleh Rumah Sakit Umum tipeD paling sedikit
harus menyediakan beberapa pelayanan yaitu pelayanan gawat darurat, pelayanan 
medik umum, pelayanan medikspesialis dasar, dan pelayanan medik spesialis
penunjang.Yang mana pelayanan gawat darurat yang disediakan di
RumahSakittipe D harus 24 jam dalam sehari secara terus menerus.
Pada pelayanan medik umum di rumah sakit umum tipe D paling sedikitharus
meliputi meliputi pelayanan medik dasar, medik gigi mulut, kesehatan ibu dan
anak, dan keluarga berencana. Untuk pelayananmedik spesialis dasar, paling
sedikit 2 (dua) dari 4 (empat) pelayananmedik spesialis dasar yang meliputi
pelayanan penyakit dalam,kesehatan anak, bedah, dan/atau obstetri dan
ginekologi.Dan pada pelayanan medik spesialis penunjang di Rumah Sakit Uum ti
pe Dharus meliputi pelayanan radiologi dan laboratorium.

20
B.Pelayanan kefarmasian
Pelayanan kefarmasian yang ada di Rumah Sakit Umum tipe Dsebagaimana yang
dimaksud harus meliputi pengelolaan sediaanfarmasi, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai, dan pelayananfarmasi klinik.
C.Pelayanan keperawatan dan kebidanan
Pelayanan keperawatan dan kebidanan sebagaimanadimaksudharus meliputi asuhan 
keperawatan dan asuhan kebidanan, untukmemenuhi kebutuhan klien untuk
proses bersalin.
D.Pelayanan penunjang klinik
Pelayanan penunjang klinik yang ada di Rumah Sakit Umum tipeD harus meliputi
pelayanan darah, perawatan high care unit untuksemua golongan umur dan jenis
penyakit, gizi, sterilisasi instrumendan rekam medik.
E.Pelayanan penunjang nonklinik
Pelayanan penunjang nonklinik di Rumah Sakit Umum tipe D sebagaimana
dimaksud harus meliputi pelayanan laundry/line, jasa boga/dapur, teknik dan pem
eliharaan fasilitas, pengelolaan limbah,gudang, ambulans, sistem informasi dan
komunikasi,pemulasaraan jenazah, sistem penanggulangan kebakaran, pengelolaa
n gas medik,dan pengelolaan air bersih.
F.Pelayanan rawat inap
Pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Umum tipe D harusdilengkapi dengan
fasilitas sebagai berikut:
a.Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30%
(tiga puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milikPemerintah;
b.Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 20%
(dua puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milikswasta;
c.Jumlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5% (lima persen)dari seluruh
tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah danRumah Sakit milik swasta.
Sementara itu selain fasilitas yang harus ada di Rumah Sakit Umum TipeD, juga sumber daya
manusia rumah sakit umum kelas D harus memadai. Yangmana Sumber daya manusia yang ada
terdiri atas:
A. Tenaga medis

21
a. 4 (empat) dokter umum untuk pelayanan medik dasar; 
b. 1 (satu) dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut;
c. 1 (satu) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialisdasar.
B. Tenaga kefarmasian
a. 1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit

 b. 1 (satu) apoteker yang bertugas di rawat inap dan rawat jalan yangdibantu oleh
paling sedikit 2 (dua) orang tenaga teknis kefarmasian

c.1(satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan, distribusi


dan produksi yang dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik dirawat
inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasianyang jumlahnya
disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasianRumah Sakit.

 C. Tenaga keperawatan


Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan Di Rumah Sakit Umum Tipe Ddihitung
dengan perbandingan 2 (dua) perawat untuk 3 (tiga) tempat tidur.Selain itu
kualifikasi dan kompetensi tenaga keperawatan disesuaikandengan kebutuhan
pelayanan Rumah Sakit.
D. Tenaga kesehatan lain
Untuk jumlah dan kualifikasi tenaga kesehatan lain yang sebagaimanadimaksud
disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.
E. Tenaga nonkesehatan
Untuk jumlah dan kualifikasi tenaga nonkesehatan yang sebagaimanadimaksud
disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.Selain itu, peralatan
Rumah Sakit Umum kelas D harus memenuhi standarsesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Peralatan sebagaimanadimaksud paling sedikit
terdiri dari peralatan medis untuk instalasi gawat darurat,rawat jalan, rawat inap,
rawat intensif, rawat operasi, persalinan, radiologi,laboratorium klinik, pelayanan
darah, rehabilitasi medik, farmasi, instalasi gizi,dan kamar jenazah.

22
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan teori di atas, Pembagian Rumah sakit dapat dibedakan menjadi Rumah Sakit
tipe A,B,C,dan D. Berdasarkan struktur organisasi dan sistem pelayanannya, Rumah
Sakit tipe A, memiliki struktur organisasi yang lebih luas dan memiliki sistem pelayanan
yang lebih lengkap dibandingkan dengan Rumah Sakit tipe B,C,D .Rumah sakit tipe A,
menjadi rumah sakit menjadi tempat rujukan.
 3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan kepada para pembaca khususnya Dosen dan
Mahasiswa memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

23
DAFTAR PUSTAKA

 
 
https://fdokumen .com/download/makalah-struktur-rs-revisi-fix.Diakses tgl:08 september 2020

Direktorat Rumah Sakit Umum dan Pendidikan Dirjen Yanmed Depkes RI,

Standar Pelayanan Rumah Sakit cetakan ketiga, Jakarta 1994.

Dirjen Yanmed, Pembentukan dan Tata Kerja Komite Medik Rumah Sakit,

Jakarta Juli 1995.

Djuhaeni. H, Manajemen Pelayanan Medik dan Keperawatan, Hospital

Management Training PERSI 1993.

MC Gibony, Principles of Hospital Administration Pittsburgh, 1969.

Taurany M.H., Pendekatan Sistem dalam Manajemen Rumah Sakit. Dalam :

Taurany M.H. kumpulan materi kuliah KMA 600, FKM - UI, Depok 1989.

24

Anda mungkin juga menyukai