Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 20175015
TUGAS : RESUME 6 (MESIN KALOR, MESIN PENDINGIN, DAN SIKLUS
MESIN KALOR IDEAL)
MATKUL : ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
Menurut Cengel, Y. and Boles, M. (2015), Mesin kalor bisa disebut juga Mesin
Carnot. Mesin ini merupakan alat yang berfungsi mengubah energi panas menjadi energi
mekanik. Sebagai contohnya, mesin motor ojek online tadi. Hasil pembakaran dari bahan
bakar diubah menjadi energi gerak dalam mesin mobil.
Gambar. Rangkaian mesin motor yang bergerak karena adanya energi panas dari
hasil pembakaran bahan bakar (sumber: giphy.com).
Gambar diatas merupakan piston yang ada pada mesin kendaraan yang
menggunakan prinsip aliran kalor spontan. Mesin carnot memanfaatkan prinsip
kalor yang mengalir dari suhu tinggi ke suhu rendah tanpa perlu melakukan usaha.
Saat aliran kalor terjadi, panas yang mengalir diubah menjadi usaha, misalnya gerak.
η menunjukkan efisiensi mesin, Q2 kalor yang dilepas sistem, Q1 kalor yang diserap sistem,
T1 menunjukkan temparatur reservoir suhu tinggi, dan T2 temperatur reservoir suhu rendah,
dan W adalah usaha yang dilakukan oleh mesin/sistem.
B. Mesin Pendingin
1. Pengertian Mesin Pendingin
Refrigerasi adalah proses penurunan temperatur dari suatu zat hingga temperatur zat
tersebut lebih rendah dari temperatur lingkungannya, dimana refrigerasi ini bekerja dengan
membentuk suatu siklus (Amrullah, dkk: 2017). Proses pendinginan atau refrigerasi pada
hakekatnya merupakan proses pemindahan energi panas yang terkandung di dalam suatu
ruangan. Sesuai dengan hukum kekekalan energi maka kita tidak dapat menghilangkan
energi tetapi hanya dapat memindahkannya dari satu substansi ke substansi lainnya
(Esparuling, dkk: 2018). Berdasarkan pendapat para ahli dapat diambil kesimpulan, mesin
pendingin adalah proses membuang kalor dari tempat dingin ke tempat panas dan
membutuhkan usaha supaya proses tersebut bisa berjalan.
d. Proses 4-1 merupakan penambahan kalor reversibel pada tekanan tetap, yang
menyebabkan penguapan menuju uap jenuh.
Agar mesin pendingin bisa bekerja dengan baik, mesin pendingin mempunyai beberapa
komponen sebagai berikut.
1) Evaporator
Evaporator adalah jenis dari penukar kalor (heat exchanger) sebagai media pemindahan
kalor melaui permukaan evaporator agar refrigeran cair menguap dan menyerap panas dari
suatu ruangan. Refrigeran yang berada dalam fase campuran cair jenuh dan uap menyerap
kalor sehingga berubah menjadi uap.
2) Kompresor
Kompresor merupakan salah satu komponen penting dalam mesin pendingin. Fungsi dari
kompresor adalah untuk menaikkan tekanan dan temperatur refrigeran dari tekanan dan
temperatur rendah menjadi tekanan dan temperatur tinggi, refrigeran dalam fase uap
dikompresikan pada alat ini. Dengan adanya kompresi ini , maka terjadi perbedaan tekanan
antara sisi keluar (discharge) dengan sisi masuk (suction) yang menyebabkan refrigeran
dapat mengalir dalam sistem mesin pendingin. Tingkat suhu yang harus dicapai tergantung
pada jenis refrigeran dan suhu lingkungannya.
3) Kondensor
Kondenser adalah salah satu alat penukar kalor dimana refrigeran melepas atau membuang
kalor ke media pendingin seperti udara atau air. Refrigeran didalam kondenser berada pada
keadaan uap super panas melepas kalor sehingga berubah fase menjadi cair. Untuk
membuang kalor yang terkandung dalam refrigeran yang berada didalam kondenser
diperlukan cooling medium. Sebuah kondenser harus mampu membuang kalor tersebut ke
cooling medium yang digunakan oleh kondensernya.
4) Ekspansi
Refrigeran pada fase cair dari kondenser yang akan diuapkan di evaporator dikontrol oleh
alat ekspansi. Refrigeran berbentuk cair diekspansi yang menyebabkan fasenya berubah
menjadi campuran cair jenuh dan uap (a saturated liquid-vapor mixture) dan tekanannya
turun.
AC rancangan alatnya berbeda, pada dasarnya prinsip kerja penyejuk ruangan mirip seperti
kulkas. Untuk kasus ini, isi kulkas adalah sebuah ruangan. Biasanya gulungan pendingin
berada di dalam ruangan sedangkan gulungan kondensor berada di luar ruangan. Pada
bagian belakang gulungan kondensor terdapat kipas. Tugas kipas hanya mengatur sirkulasi
udara dan meniup gulungan kondensor sehingga perpindahan kalor dari gulungan kondensor
dan udara sekitar bisa terjadi lebih cepat. Sebaliknya, di bagian belakang gulungan
pendingin terdapat blower alias peniup. Tugasnya mirip seperti kipas.. Kalau kipas meniup
gulungan kondensor yang ada di luar ruangan sehingga kalor menuju udara sekitar, maka
blower meniup gulungan pendingin yang ada di dalam ruangan sehingga udara dingin bisa
menyebar dalam ruangan.
C. Siklus Mesin Kalor Ideal
Menurut Nicolas Carnot, mesin yang ideal adalah mesin yang sanggup mengubah seluruh
panas menjadi usaha. Siklus Carnot merupakan dasar dari mesin ideal yaitu mesin yang
memiliki efisiensi tertinggi yang selanjutnya disebut mesin Carnot.
Pertama-tama, gas mengalami pemuaian isotermal. Pada saat ini, gas menyerap kalor Q1
dari reservoir suhu tinggi T1 dan melakukan usaha. Kemudian, gas mengalami pemuaian
adiabatik. Pada proses ini, gas juga melakukan usaha. Setelah melalui 2 proses pemuaian,
gas mengalami kompresi/penyusutan isotermal. Gas membuang kalor Q2 ke reservoir suhu
rendah T2. Pada proses ini, gas mendapatkan usaha. Akhirnya, di proses terakhir gas
mengalami kompresi/penyusutan adiabatik. Pada proses ini, gas mendapatkan usaha
kembali, dan kembali ke bentuk semula. Berhubung proses ini mengembalikan kondisi
gas ke kondisi semula, maka siklus ini tidak mengalami perubahan energi dalam. Maka,
persamaan termodinamikanya menjadi:
Efisiensi adalah perbandingan dari panas yang berubah menjadi usaha dengan panas yang
diserap. Rumusnya seperti ini.
DAFTAR PUSTAKA
Amrullah, dkk. 2017. Analisa Kinerja Mesin Refrigerasi Rumah Tangga Dengan Variasi
Refrigeran. Jurnal Teknologi Terapan: Volume 3, Nomor 2, September 201 7ISSN
2477-3506