Anda di halaman 1dari 5

A.

GAS IDEAL DALAM UNGKAPAN STATISTIK

Gas ideal adalah kumpulan atom yang bergerak bebas tidak saling berinteraksi satu sama lain,
kecuali pada waktu menumbuk dinding dan dipantulkan. Pantulannya pun terjadi secara elastik
sempurna sehingga tidak ada energi yang terbuang. Ukuran partikel sangat kecil dan jarak
antar partikel dipisahkan dengan jarak yang cukup jauh dibanding ukuran partikel tersebut.
Dalam wadah yang cukup kecil terdapat banyak partikel, dimana perangainya sifat-sifatnya
sudah sangat anda kenal, seperti hukum Boyle-Gay Lusac PV = NkT, di mana P tekanan, V
volume, N jumlah atom, k tetapan Boltzmann, dan T suhu absolut dalam derajat Kelvin.

1. Postulat Statistik
Tinjau suatu sistem yang berada dalam keadaan terisolasi sehingga tidak dapat melakukan
pertukaran energi dengan lingkungan sekitarnya. Hukum mekanika berimplikasi bahwa energi
total sistem kekal. Dengan demikian, sistem pasti dapat dikarakterisasi oleh energi tertentu dan
keadaan-keadaan yang mungkin harus mempunyai nilai energi ini. Karena jumlah partikel
umumnya sangat banyak maka juga sangat banyak keadaan dengan nilai energi yang sama ini.
Contoh:
Terdapat tiga benda (A,B,C) yang berbeda satu sama lainnya yang dapat disusun secara
bersama-sama. Tentukan probabilitas keadaan mikro masing-masing keadaan yang dapat terjadi.
Penyelesaian:
A B C
A C B
B C A
B A C
C A B
C B A
Karena masing-masing keadaan mikro terdiri atas enam 6 cara susunan yang berbeda dan
mempunyai peluang yang sama untuk muncul maka probabilitas masing-masing keadaan mikro
adalah 1/6.

2. Tinjauan Dari Thermodinamika


Misalkan bahwa ruang kita berbentuk kubus dengan sisi l. kita perhatikan gerak atom,
massa m, dengan kecepatan v yang komponen arah-x-nya adalah v x . Ketika menumbuk dinding
yang tegak lurus sumbu-x atom akan dipantulkan sehingga arahnya berubah sesuai dengan
hukum pantulan sempurna. komponen v x akan berubah menjadi – v x , berarti ada perubahan
momentum sebesar 2 m v x . Proses tadi berjalan berturut-turut, setiap selang waktu 2 L/v x . jadi
F yang bekerja pada dinding, yaitu jumlah transfer momentum per satuan waktu, adalah:
gaya ⃗
2
2 m vx m v x
F=
⃗ =
2 L/ v x L
Sementara itu, kita sudah mendapatkan hukum empirik pV =NkT , jadi ungkapan di atas berarti:
1 3
m ⟨ v 2 ⟩= kT
2 2
Ruas kiri persamaan di atas adalah energi kinetik rerata dari atom dalam gas ideal kita, dan untuk
gerak bebas memang energinya hanya berupa energi kinetik. Jadi boleh disimpulkan bahwa
energi rerata gas ideal pada suhu T adalah:
3
⟨ ε ⟩ = kT
2
3. Tinjauan Statistik
Pada pembahasan modul sebelumnya kita sudah sampai pada kesimpulan bahwa (cara pertama)
jika kita punya N atom dan kita bagikan dalam kotak-kotak status energi dengan nomor j yang
besar energinya ε j maka distribusi peluang terbesar terjadi jika jumlah populasi pada kotak
status nomor j, yaitu n j yang memenuhi hubungan sebagai berikut.
n j=e−α e−β ε j

dengan parameter α dan β yang masih harus ditentukan. Parameter α mudah dicari sebab kalau
semua n j dijumlahkan, misalnya dari j = 1 hingga j = satu miliar, maka hasilnya harus sama
dengan seluruh jumlah partikel, yaitu N. Dengan hitungan sederhana tentunya Anda dapat
memperoleh
semilyar
N=e−α ∑ e− β ε j

i=1

sehingga ungkapan untuk n j sesungguhnya adalah


N
n j= semilyar e− β ε j

∑ e−β ε j

i=1

Di sisi lain untuk gas ideal dalam kaitan dengan termodinamika


3
⟨ ε ⟩ = kT
2
1
Jadi, fungsi partisi gas ideal ξ (T )=V 3
[ 2 πmkT ]3
h

B. Termodinamika Gas ideal dalam Ungkapan Statistik


Hukum-hukum termodinamika lazimnya dituliskan untuk besaran yang terukur pada
skala makroskopik. Misalnya, kita tidak membahas energi rata-rata satu atom, tetapi energi
internal keseluruhan U =N ⟨ ε ⟩ . Besaran-besaran fisika nampaknya terkait tidak secara linier
dengan ξ melainkan dengan ln(ξ). Maka kita juga akan menggunakan fungsi, yang lazimnya
disebut fungsi partisi Z = ξ N , sehingga ln(Z) = Nln(ξ). Atom-atom yang jumlahnya N itu akan
kita beri nomor 1 sampai dengan N. Jadi kita punya nomor atom, dan masing-masing atom punya
indeks status kuantum-nya. Untuk membedakan antara kedua jenis nomor tadi, nomor atom akan
ditulis di antara tanda kurung. Jadi energi atom nomor-j yang berada pada status ke-i akan
ditulis sebagai ε i(j). Fungsi Partisi dapat dituliskan sebagai:
Z=∑ e− β ε ( 1 ) ∑ e−β ε ( 2 ) … ∑ e−β ε ( N )
i1 i2 ¿

i1 i2 ¿

Pada kasus gas ideal kita jumpai bahwa fungsi partisi Z tidak hanya bergantung pada suhu T,
(atau β) melainkan juga pada volume V. Perubahan volume V mestinya akan mengubah nilai E.
Kalau untuk singkatnya tulisan indeks (q 1 , q 2,....q N ) kita singkat menjadi r, maka perubahan V
sebanyak +dV akan mengubah Er sebanyak:
−∂ Er
dV
∂V
dW = p dV

−∂ E r (−β E )dV
∑ e r

r ∂V
dW =
∑ e(− β E ) r

∂E ∂ (−β Er ) 1 ∂Z
∑ ∂ Vr e(− β E )= −1
β ∂V (
r
∑e )
=
β ∂V
r r

Jadi
1 ∂Z 1 ∂lnZ
dW = dV = dV
βZ ∂ V β ∂V
berarti kita boleh menghitung tekanan gas ideal kita sebagai
1 ∂lnZ
P=
β ∂V
3 N
T
{(
Nilai Z sudah kita hitung sebelumnya, yaitu: Z= V . 2 πmk 2
h )}
2

Jika persamaan tersebut di atas diterapkan maka akan didapat:


1N
P= kita peroleh hubungan yang sudah dikenal PV =NkT
βV

C. KETERKAITAN DENGAN FUNGSI-FUNGSI TERMODINAMIKA LAINNYA

Dengan bekal bahwa Z merupakan fungsi dari βdan V, kita juga dapat menuliskan:
∂ lnZ ∂lnZ
d ln Z ( β , V )= dV + dβ
∂V ∂β
d ln Z ( β , V )= β dW −U dβ=β dW −d ( Uβ )+ β dU
Jadi, d ( ln Z +Uβ )=β ( dW +dU ) =β δQ
Dengan δQ yang ditambahkan kepada gas kita bila energi internalnya bertambah dengan dU dan
gas itu melakukan kerja sebesar dW. Seperti kita ketahui δQ sendiri bukan sebuah diferensial,
yang berbentuk diferensial adalah besaran entropi
δQ
S=
T
Dengan demikian kita dapat mengidentifikasi fungsi entropi sebagai:
1
S=k ( ln Z + βU ) , karena kβ = , maka: TS=kT lnZ +U
T
Ada besaran yang dinamakan energi bebas Helmholtz, sering diberi lambang F(V,T) nilainya:
F ( V , T ) =U−TS=−kTlnZ (V ,T )
Kembali pada kasus Gas Ideal, sekarang kita dapat menghitung entropinya,
S=k ( ln Z + βU ) =Nk ¿ dengan
3 2 πmk 3
θ ≡ ln
2 (
h2 )
+ besaran yang tidak bergantung pada T, V, dan N.
2

Catatan:
Sebuah dinamika gerak partikel memiliki status-status energi yang boleh diberi nomor
indeks, misalnya j dari 1 hingga yang berapa pun itu dimungkinkan (bisa tak hingga). Jika energi
partikel tersebut yang terkait dengan status energi nomor-j besarnya adalah ε j , maka kumpulan
N partikel semacam itu pada suhu T akan terdistribusi dengan aturan bahwa jumlah partikel yang
ada di status energi nomor-j besarnya adalah:
−ε j
N
n j= −ε j
e kT
kT
∑e
j

Distribusi semacam ini dikenal dengan nama Distribusi Maxwell-Boltzmann. Persamaan [3-33]

nj
dapat juga ditafsirkan juga sebagai distribusi peluang. Besaran ( ) adalah peluang bahwa
N
sebuah partikel akan berada di status
nomor-j yang terkait dengan energi sebesar ε j pada suhu T.

Anda mungkin juga menyukai