Gas ideal adalah kumpulan atom yang bergerak bebas tidak saling berinteraksi satu sama lain,
kecuali pada waktu menumbuk dinding dan dipantulkan. Pantulannya pun terjadi secara elastik
sempurna sehingga tidak ada energi yang terbuang. Ukuran partikel sangat kecil dan jarak
antar partikel dipisahkan dengan jarak yang cukup jauh dibanding ukuran partikel tersebut.
Dalam wadah yang cukup kecil terdapat banyak partikel, dimana perangainya sifat-sifatnya
sudah sangat anda kenal, seperti hukum Boyle-Gay Lusac PV = NkT, di mana P tekanan, V
volume, N jumlah atom, k tetapan Boltzmann, dan T suhu absolut dalam derajat Kelvin.
1. Postulat Statistik
Tinjau suatu sistem yang berada dalam keadaan terisolasi sehingga tidak dapat melakukan
pertukaran energi dengan lingkungan sekitarnya. Hukum mekanika berimplikasi bahwa energi
total sistem kekal. Dengan demikian, sistem pasti dapat dikarakterisasi oleh energi tertentu dan
keadaan-keadaan yang mungkin harus mempunyai nilai energi ini. Karena jumlah partikel
umumnya sangat banyak maka juga sangat banyak keadaan dengan nilai energi yang sama ini.
Contoh:
Terdapat tiga benda (A,B,C) yang berbeda satu sama lainnya yang dapat disusun secara
bersama-sama. Tentukan probabilitas keadaan mikro masing-masing keadaan yang dapat terjadi.
Penyelesaian:
A B C
A C B
B C A
B A C
C A B
C B A
Karena masing-masing keadaan mikro terdiri atas enam 6 cara susunan yang berbeda dan
mempunyai peluang yang sama untuk muncul maka probabilitas masing-masing keadaan mikro
adalah 1/6.
dengan parameter α dan β yang masih harus ditentukan. Parameter α mudah dicari sebab kalau
semua n j dijumlahkan, misalnya dari j = 1 hingga j = satu miliar, maka hasilnya harus sama
dengan seluruh jumlah partikel, yaitu N. Dengan hitungan sederhana tentunya Anda dapat
memperoleh
semilyar
N=e−α ∑ e− β ε j
i=1
∑ e−β ε j
i=1
i1 i2 ¿
Pada kasus gas ideal kita jumpai bahwa fungsi partisi Z tidak hanya bergantung pada suhu T,
(atau β) melainkan juga pada volume V. Perubahan volume V mestinya akan mengubah nilai E.
Kalau untuk singkatnya tulisan indeks (q 1 , q 2,....q N ) kita singkat menjadi r, maka perubahan V
sebanyak +dV akan mengubah Er sebanyak:
−∂ Er
dV
∂V
dW = p dV
−∂ E r (−β E )dV
∑ e r
r ∂V
dW =
∑ e(− β E ) r
∂E ∂ (−β Er ) 1 ∂Z
∑ ∂ Vr e(− β E )= −1
β ∂V (
r
∑e )
=
β ∂V
r r
Jadi
1 ∂Z 1 ∂lnZ
dW = dV = dV
βZ ∂ V β ∂V
berarti kita boleh menghitung tekanan gas ideal kita sebagai
1 ∂lnZ
P=
β ∂V
3 N
T
{(
Nilai Z sudah kita hitung sebelumnya, yaitu: Z= V . 2 πmk 2
h )}
2
Dengan bekal bahwa Z merupakan fungsi dari βdan V, kita juga dapat menuliskan:
∂ lnZ ∂lnZ
d ln Z ( β , V )= dV + dβ
∂V ∂β
d ln Z ( β , V )= β dW −U dβ=β dW −d ( Uβ )+ β dU
Jadi, d ( ln Z +Uβ )=β ( dW +dU ) =β δQ
Dengan δQ yang ditambahkan kepada gas kita bila energi internalnya bertambah dengan dU dan
gas itu melakukan kerja sebesar dW. Seperti kita ketahui δQ sendiri bukan sebuah diferensial,
yang berbentuk diferensial adalah besaran entropi
δQ
S=
T
Dengan demikian kita dapat mengidentifikasi fungsi entropi sebagai:
1
S=k ( ln Z + βU ) , karena kβ = , maka: TS=kT lnZ +U
T
Ada besaran yang dinamakan energi bebas Helmholtz, sering diberi lambang F(V,T) nilainya:
F ( V , T ) =U−TS=−kTlnZ (V ,T )
Kembali pada kasus Gas Ideal, sekarang kita dapat menghitung entropinya,
S=k ( ln Z + βU ) =Nk ¿ dengan
3 2 πmk 3
θ ≡ ln
2 (
h2 )
+ besaran yang tidak bergantung pada T, V, dan N.
2
Catatan:
Sebuah dinamika gerak partikel memiliki status-status energi yang boleh diberi nomor
indeks, misalnya j dari 1 hingga yang berapa pun itu dimungkinkan (bisa tak hingga). Jika energi
partikel tersebut yang terkait dengan status energi nomor-j besarnya adalah ε j , maka kumpulan
N partikel semacam itu pada suhu T akan terdistribusi dengan aturan bahwa jumlah partikel yang
ada di status energi nomor-j besarnya adalah:
−ε j
N
n j= −ε j
e kT
kT
∑e
j
Distribusi semacam ini dikenal dengan nama Distribusi Maxwell-Boltzmann. Persamaan [3-33]
nj
dapat juga ditafsirkan juga sebagai distribusi peluang. Besaran ( ) adalah peluang bahwa
N
sebuah partikel akan berada di status
nomor-j yang terkait dengan energi sebesar ε j pada suhu T.