Anda di halaman 1dari 26

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

Ruangan Rawat : Nusa Indah Tanggal Dirawat : 13 juni 2014

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny.M (P) Tanggal Pengkajian : 13 juni 2014
Umur : 47 tahun No. RM : 01.11.86
Informan : klien, buku status, keluarga

II. ALASAN MASUK DAN FAKTOR PENCETUS


a. Alasan Masuk
Klien ± 3 hari sebelum masuk RS. sering berdiam diri dan sulit untuk diajak berbicara,
klien mengurung diri di kamarnya. Sekitar ± 5 jam sebelumnya klien mengamuk dan
mencederai kakaknya sehingga oleh keluarga dibawa ke RS Jiwa Sambang Lihum.
b. Faktor pencetus
o menurut kakak kandung klien penyebab sakit jiwa klien kambuh dikarenakan beberapa
hari yang lalu klien mendapat ejekan dari tetangga yang mengatakan dirinya gangguan
jiwa sehingga klien merasa malu dan mulai mengurung diri dirumah dan tidak mau
kontak dengan orang lain, kadang marah-marah sambil menyebut nama-nama orang
yang tidak disukainya.
o Menurut ibunya klien sebulan terakhir sering mengungkapkan perasaannya tentang
anak kedua yang terpisah dengannya.
o Klien mengalami riwayat putus obat ( 2 tahun terakhir tidak mau minum obat lagi )
Masalah keperawatan :
 Harga diri rendah
 Resko prilaku kekerasan
 Regimen terapeutik inefektif
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? v Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya? Berhasil v Kurang berhasil Tidak berhasil
3. Perilaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik v 47th - - - -

Aniaya seksual - - - - - -

Penolakan - - v 47th - -

Kekerasan dalam keluarga - - v 30th - -

Tindakan criminal - - - - - -

Klien pernah dirawat inap 1 kali di RS Jiwa Menur Surabaya pada tahun 2004 dengan
keluhan mengamuk dan marah-marah. Menurut keluarga klien berteriak, marah-marah
dan mengamuk karena usahanya yang bangkrut dan banyak merugi. Sekitar 1,5 bulan
dirawat dan diperbolehkan berobat jalan. Menurut klien, sewaktu masih menikah dengan
suami sering mengalami KDRT. Sekitar tahun 2012 klien bercerai dan klien pindah
kebanjarmasin, setelah mengalami perceraian klien mulai tidak rutin mengkonsumsi obat
lagi (putus obat). Pada 8 juni 2014 klien mulai mengurung diri karena mendapatkan
ejekan dari tetangga dan 13 Juni 2014 dibawa keluarga ke RS Jiwa Sambang Lihum
karena mencederai kakaknya dan dirawat sampai dengan sekarang.

Masalah Keperawatan
 Koping individu tidak efektif
 Koping keluarga tidak efektif
 Resiko Prilaku Kekerasan
 Harga diri rendah

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa v Ya Tidak

Riwayat
Hubungan keluarga Gejala
pengobatan/perawatan
ayah Berbicara dan senyum Berobat jalan
sendiri
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
 Kegagalan
o Pada tahun 2004 klien mengalami kegagalan dalam usaha, yaitu usaha rumah
makan yang bangkrut.
 Kehilangan/perpisahan/kematian
o Pada tahun 2010 anak pertama klien meninggal berumur 12 tahun.
o pada tahun 2012 klien bercerai dan anak keduanya dibawa oleh suaminya
o Pada tahun yang sama tahun 2012 ayah klien meninggal dunia.
 Trauma selama tumbuh kembang/kecelakaan
o Klien memiliki ayah yang mengalami gangguan jiwa, pernah diejek temannya
waktu kecil.
o Klien riwayat diejek oleh tetangga sekitar rumahnya karena penyakit
gangguan jiwa yang diderita.
o Sebelum bercerai sering sekali mengalami KDRT, suami klien sering
memukuli klien.
Masalah Keperawatan
 Koping individu tidak efektif
 Koping keluarga tidak efektif

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD: 110/80 mmHG HR: 80 x/m RR: 20x/m T: 36,7 °C
2. Ukur : TB: 155 cm BB: 56 kg
3. Keluhan fisik : Ya v Tidak
Jelaskan : Tidak ditemukan adanya keluhan fisik
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan.
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :

: Lak-laki

: laki-laki mengalami gangguan kejiwaan

: laki-laki meninggal

: Perempuan

: perempuan mengalami gangguan kejiwaan

: perempuan meninggal

: tinggal dalam satu rumah

: Bercerai

:Klien (Ny. M)
4
7

Keterangan :
Klien merupakan anak kedua dari lima bersaudara, ayah klien mengalami
gangguan kejiwaan(meninggal). Klien tinggal bersama ibu dan kakak pertama klien.
Klien Pernah menikah namun sudah bercerai dan dikaruniai 2 anak anak pertama laki-
laki (meninggal) dan anak yang kedua perempuan.
Masalah Keperawatan
 Koping keluarga tidak efektif
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan tidak ada anggota tubuhnya yang tidak disukainya
b. Identitas
Klien mampu menyebutkan identitas dirinya dengan benar ( nama, umur, alamat,
tingkat pendidikan ), klien pernah menikah (sudah bercerai sekarang), memiliki 1
orang anak perempuan umur 15 tahun ( anak pertama klien meninggal dunia pada
saat umur 12 tahun ), klien pernah mempunyai usaha rumah makan di Jakarta telah
bangkrut. Klien senang terlahir sebagai perempuan
c. Peran
Peran klien sebelum sakit :
o klien pernah menjadi istri dari seorang suami yang sering melakukan KDRT,
sekarang klien bercerai. Klien mengatakan sudah melupakan tentang
perkawinan yang gagal dan lebih baik berpisah dari pada dipukuli oleh
suami.
o Klien memiliki anak 2 orang : 1 orang meninggal karena kecelakaan pada saat
umurnya 12 tahun. Menurut ibu klien Ny.M disalahkan oleh suaminya atas
meninggalnya anak pertamanya. 1 anak perempuannya terpisah karena
dibawa oleh mantan suaminya. Sejak itu menurut ibu nya dan klien sendiri,
dirinya tidak bisa sebagai ibu yang baik.
o Peran dilingkungan klien sebelumnya masih mau bersosialisasi, namun
setelah ada tetangga yang mengejeknya klien mengurung diri dirumah. Ibu
klien mengatakan klien mengaku malu di ejek sehingga malas keluar rumah.
Peran klien di rumah sakit :
o klien sebagai pasien yang cukup kooperatif, masih mau kontak dengan
perawat namun bicara seperlunya, cenderung menghindar dan tertutup. ADL
mandiri seperti klien mampu merawat diri (mandi, menggunakan sabun,
menggosok gigi, memakai shampo ), makan sendiri, nonton TV.
d. Ideal diri
o Klien pernah mempunyai cita-cita sebagai pengusaha rumah makan yang
sukses namun tidak tercapai malah bangkrut. Menurut ibu klien, klien sering
mengungkapkan mau buka usaha rumah makan kembali.
o Klien mengungkapkan harapan bisa bertemu dengan anak keduanya,
o Klien memiliki harapan terhadap penyakitnya cepat sembuh total sehingga
cepat pulang sehingga bisa bertemu dengan keluarganya dan diterima oleh
lingkungan, tidak mengejeknya lagi.
e. Harga diri
Klien merasa sedih dan malu bila ingat tetangga yang sering mengejeknya karena
gangguan jiwa. Klien tetap mau bertemu anaknya. Klien mau menjalankan
aktivitasnya dirumah, ingin diterima dan tidak diejek lagi.
Masalah Keperawatan :
 Harga diri rendah
 Menarik diri
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti:
Sebelumnya orang yang berarti dalam kehidupan klien adalah anaknya. Menurut
kakak klien cukup dekat klien sewaktu belum menikah. Bila ada masalah mau
bercerita tapi semenjak menikah dan tinggal di Jakarta dulu sampai dengan sekarang
adiknya kurang terbuka.
Di rumah sakit klien mempunyai teman yaitu Ny.S. Namun klien tidak pernah
menceritakan masalah pribadinya dengan teman satu ruangannya itu.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien mengatakan pada saat di rumah tidak ikut dalam kegiatan bermasyarakat,
seperti arisan, pengajian dan lain-lain. Menurut ibunya klien sebelumnya kadang-
kadang mau berkumpul dengan kelompok ibu-ibu sekitar rumahnya. Namun
semenjak ada temen yang kembali mengejeknya klien menarik diri dari
lingkungannya, mengurung diri dirumah.
Di rumah sakit klien mengikuti kegiatan rutin tiap 1 kali seminggu seperti kegiatan di
ruang rehabilitasi, dalam kegiatan rehabilitasi klien cenderung banyak diam namun
masih mau berkegiatan bila diarahkan.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Klien adalah individu yang
tertutup, pendiam.
Masalah Keperawatan
 Isolasi social
 Harga diri rendah
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan: Klien yakin dan percaya dengan agama yang dianutnya yaitu
agama islam, keluarga percaya bahwa penyakit yang diderita klien murni karena
penyakit mentalnya/medis dan bukan karena guna-guna dari orang lain.
b. Kegiatan ibadah: Saat di rumah klien jarang beribadah sholat tetapi saat di rumah
sakit klien sering berdoa agar cepat pulang, berdoa sebelum tidur.
Masalah Keperawatan
-

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian
tidak sesuai tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Penampilan klien tampak bersih dan rapi, klien memakai baju rumah sakit ruang Nusa
Indah, rambut klien pendek sebahu dan rapi disisir, kuku pendek dan gigi tampak bersih.

Masalah Keperawatan
-
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis v Lambat Membisu Tidak mampu


v memulai pembicaraan
Loghorea Echolalia

Klien tidak mempu memulai pembicaraan, namun klien jika ditanya mampu menjawab
pertanyaan, dan jawaban sesuai dengan pertanyaan, suara pelan, nada suara rendah,
artikulasi jelas, namun bicara agak lambat dan menjawab dengan singkat. Kontak mata
kadang ada kadang menunduk, menghindar bila kontak terlalu lama
Masalah Keperawatan
 Harga Diri Rendah

3. Aktivitas Motorik
v Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif


Jelaskan : Klien Ny.M terkadang terlihat lesu dan lebih sering menghabiskan
waktunya dikamar, namun klien adalah klien yang masih melakukan aktivitas secara
mandiri seperti mandi sendiri, menggosok gigi, makan sendiri, mengambil makanan dan
minuman untuk teman yang lain. Pada klien tidak terdapat tanda agitasi, tremor, TIK, dll.
Masalah Keperawatan
-

4. Alam perasaan
v Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir

Gembira
berlebihan
Jelaskan :
Klien mengatakan perasaannya sedih jika mengingat anaknya yang ke 2, karena klien
sudah lama tidak berkumpul dengan anaknya. Klien sering mengungkapkan harapan
untuk cepat pulang dan berkumpul dengan keluarganya dan lingkungan sekitar mau
menerimanya kembali, tidak mengejeknya lagi.
Masalah Keperawatan
 Harga Diri Rendah

5. Afek
Tumpul Labil Tidak sesuai
Datar
Jelaskan : Afek sesuai stimulus yang ada, klien tampak tenang dan cukup
kooperatif.
Masalah Keperawatan

6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan v Tidak kooperatif Mudah tersinggung

v Kontak mata (-) Defensif Curiga

Jelaskan : Selama berinterksi dengan klien cukup kooperatif, kontak mata ada
terkadang menunduk, klien mau menerima kahadiran perawat meski setiap berinteraksi
menjawab seperlunya dengan jawaban singkat dengan suara pelan.
Masalah Keperawatan
 Harga diri rendah
7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan :
Klien tidak mempunyai riwayat mendengar bisikan maupun melihat bayangan.
Masalah Keperawatan
-
8. Proses pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi

Flight of idea Blocking Pengulangan


pembicaraan/perseverasi
Neologisme

Jelaskan :
Klien tidak ada gangguan proses pikir, pembicaraan klien tidak berbelit-belit. Jawaban
sesuai dengan pertanyaan, meski dijawab dengan suara pelaan.
Masalah Keperawatan
-
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis

Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga

Nihilistic Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan :
Klien mengatakan ingin cepat sembuh, agar dapat bertemu dengan keluarga dan
keinginannya mengunjungi anak yang diasuh mantan suaminya. Tidak ada tanda-tanda
obsesi, fobia, hipokondria, waham dll.
Masalah Keperawatan
-
10. Tingkat kesadaran
Bingung Sedasi Stupor

Disorientasi
Waktu Tempat Orang

Jelaskan :
Orientasi klien terhadap orang lain , waktu, dan tempat cukup baik. Klien saat pengkajian
pada pukul 09.00 WITA. Klien mengatakan saat ini adalah jam 9 pagi. klien mengatakan
mengingat nama orang tua, teman satu ruangan dan beberapa nama perawat. Klien
mengetahui sekarang berada di ruang Nusa Indah RSJD Sambang Lihum dan mampu
mengingat alamat tempat tinggalnya.
Masalah Keperawatan
-

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan :
o Daya ingat jangka panjang : klien mampu bercerita masalah atau kejadian yang
lebih dari 1 bulan yang lalu, contoh : tentang anaknya yang meninggal kecelakaan
usia 12 tahun, dan perceraian serta perilaku mantan suami yang sering melakukan
KDRT padanya.
o Daya ingat jangka pendek : Klien mampu mengingat dengan baik tentang penyebab
dirinya dibawa kerumah sakit karena mengamuk dan marah-marah dengan
kakaknya.
o Daya ingat saat ini : klien mampu mengingat kembali nama perawat yang baru
berkenalan, menu makanan pagi hari.
Masalah Keperawatan
-

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Mudah beralih Tidak mampu berkonsentrasi Tidak mampu berhitung
sederhana
Jelaskan : Klien mampu berkonsentrasi dengan baik dibuktikan klien perhatiannya
fokus dan tidak mudah berganti dari satu objek ke objek lain. Klien tingkat pendidikan
SMA mampu berhitung melakukan penambahan dan pengurangan (contoh : 100-50=50,
30+20=50) ataupun menyebut nilai mata uang dan harga-harga, mengingat klien pernah
memiliki usaha rumah makan.
Masalah Keperawatan
-

13. Kemampuan penilaian


v Gangguan bermakna
Gangguan ringan

Jelaskan : Klien mengalami gangguan penilaian ringan, karena mampu mengambil


keputusan yang sederhana sendiri, seperti keputusan klien mengatakan sebelum makan
kita harus cuci tangan dan berdoa sebelum dan setelah makan, setelah makan cuci tangan
lagi.
Masalah Keperawatan
-

14. Daya tilik diri


v Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Mengingkari penyakit yang diderita

Jelaskan : Klien maerasa dirinya sudah baik-baik saja dan normal. Tahu dan mampu
mengungkapkan pernah dirawat sebelumnya di rumah sakit jiwa
Masalah Keperawatan
 Harga diri rendah

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
v Bantuan total
Bantuan minimal

Jelaskan : klien mampu menyiapakan peralatan makannya sendiri, klien makan 3


kali sehari, menyukai semua jenis makanan, klien makan bersama-sama dengan teman
lainnya.

2. BAB/BAK
v Bantuan total
Bantuan minimal
Jelaskan : klien mampu melakukan kebutuhan eliminasi secara mandiri. Klien
mampu BAB/BAK dengan mandiri tanpa bantuan orang lain. Frekuensi BAB 1 X sehari
dan BAK lebih 3 kali.

3. Mandi
v Bantuan total
Bantuan minimal

Jelaskan : klien mampu melakukan personal hygine sendiri. Klien mandi 2 kali
sehari, menggosok gigi sendiri, keramas, memotong kuku semuanya dilakukan secara
mandiri.

4. Berpakaian/berhias
v Bantuan total
Bantuan minimal

Jelaskan : klien mampu berpakaian dan berhias secara mandiri. Frekuensi ganti baju
1 x sehari dengan pakaian yang disediakan di RS, penampilan cukup rapi dan bersih.

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : 12.30 s/d 15.00

Tidur malam lama : 20.00 s/d 05.00

Kegiatan sebelum/sesudah tidur : cuci muka, sikat gigi, merapikan tempat tidur,
mandi, senam pagi

6. Penggunaan obat
v Bantuan total
Bantuan minimal

Jelaskan : klien meminum obat, minum obat 3 kali sehari (pagi, siang dan malam)
namun belum mampu menyebutkan nama, dan fungsi atau kegunaan obat.

7. Pemeliharaan kesehatan
v Ya Tidak
Perawatan lanjutan
v Tidak
Perawatan pendukung Ya
v

Jelaskan : Klien memiliki kesehatan fisik secara baik dan apabila sakit berobat ke
puskesmas dan RS terdekat

8. Kegiatan di dalam rumah


Ya v Tidak
Mempersiapkan makanan
Ya v Tidak
Menjaga kerapihan rumah
Ya
Mencuci pakaian Tidak
Ya v Tidak
Pengaturan keuangan
Jelaskan : klien dirumah menurut ibunya tidak pernah melakukan kegiatan seperti
persiapan makanan, kerapihan rumah, mencuci pakaian biasa dilakukan kakaknya.
Masalah Keperawatan
Koping individu tidak efektif

9. Kegiatan di luar rumah


Ya v Tidak
Belanja
Ya v Tidak
Transportasi
Ya v
Lain-lain Tidak
Jelaskan : klien mengatakan tidak suka berkegiatan diluar rumah, kegiatan Cuma
berbicara dengan tetangganya sekitar rumah. Dan menghabiskan waktunya lebih banyak
di dalam rumah.
Masalah Keperawatan
Isolasi sosial

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi Bekerja berlebihan

v Aktivitas konstruktif
Menghindar

v Olahraga Mencederai diri


Lainnya………………………. Lainnya…………………………

Jelaskan : Koping yang digunakan Ny.M masih mal adaptif, cenderung berdiam diri,
tertutup, menghindar bila kontak terlalu lama. Koping adaptifnya klien cukup kooperatif
dalam komunikasi, sudah punya teman Ny.S, rutin ikut kegiatan ruangan seperti olah
raga, dan membantu mengambilkan minum atau makan klien lain. Kliem masih memiliki
keluarga yang menyayanginya.

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


v Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik klien tidak mau bergaul dan
bersosialisasi dalam setiap kegiatan
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik Klien merasa ditolak oleh
lingkungan sering di ejek.
Masalah dengan pendidikan, spesifik Pendidikan terakhir klien adalah SMA

v Masalah dengan dukungan pekerjaan, spesifik Klien dahulu mempunyai usaha


rumah makan namun sudah bangkrut dan sekarang klien tidak mempunyai
pekerjaan lagi.

Masalah dengan dukungan perumahan, spesifik Klien sebelum masuk RS


tinggal satu rumah bersama ibu dan kakanya.
Masalah dengan dukungan ekonomi, spesifik Klien tidak memiliki pekerjaan.
Klien dahulu termasuk golongan ekonomi menengah keatas namun sekarang
klien menjadi orang yang tergantung dengan ibu dan kakaknya yang tergolong
orang yang mampu. Pasien dirawat dengan status administrasi umum. .
Masalah dengan dukungan pelayanan kesehatan, spesifik jika klien sakit klien
berobat ke puskesmas atau ke rumah sakit

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


v Penyakit jiwa v System pendukung
v Faktor presipitasi v Penyakit fisik

v Koping v Obat-obatan
Lainnya……………………………………………………………………………

Jelaskan: klien belum mampu memecahkan masalah yang dialaminya karena klien
tidak memiliki pengetahuan tentang penyakitnya (jiwa), faktor pencetus, koping yang
baik, penyakit fisik, serta obat-obatan yang dapat mempengaruhi sembuh atau
parahnya penyakit. Serta sistem pendukung dari keluarga klien yang tidak efektif
karena pengetahuan yang kurang tentang cara merawat. Juga sistem pendukung
lingkungan yang mengejek tentang penyakit gangguan jiwanya.
Masalah Keperawatan
Koping keluarga inefektif- koping individu inefektif

XI. ASPEK PENUNJANG


Diagnosa Medik : F.20.3
Hasil Laboratorium : tanggal 13 Juni 2014
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hemoglobin 12,8 12,5-17,0 gr
Leukosit 8.200 4000-10000 /mm
Eritrosit 4,2 4,0-6,0 /mm
Trombosit 224.00 150-450000 /mm
Limposit 21 25-40 %
Mid 2 3-8 %
Granulosit 77 40-75 %
Hematokrit 38 35-45 %
S Typhi O 1/160
S Typhi H Negatif
S Paratyphi A 1/160
S Paratyphi B Negatif
HB S Ag Negatif
Gula darah sewaktu 107 <75-125 mg/dl
AST/GOT 19 <32 U/L
ALT/GPT 15 <33 U/L
Urea 18 15-39 mg/dl
Kreatinin 0,8 0,5-0,9 mg/dl
Terapi Medik :

Nama Obat Dosis Indikasi Kontra Indikasi Efek Samping Rasional

Chlorpromazine 3 x100 Untuk sindrom psikosis Penyakit hati, penyakit (1)   Sedasi Memblokade dopamine pada
( CPZ ) mg yaitu berdaya berat darah, epilepsi, kelainan reseptor pasca sinap di otak
dalam kemampuan jantung, febris, (2)   Gangguan otonomik (hypotensi, khususnya sistem ekstra
menilai realitas, ketergantungan obat, antikolinergik / parasimpatik, mulut piramidal.
kesadaran diri penyakit SSP, gangguan kering, kesulitan dalam miksi dan
terganggu, daya nilai kesadaran yang defekasi, hidung tersumbat, mata
norma sosial dan tilik diri disebabkan CNS kabur, tekanan intra okuler
terganggu, berdaya Depresi. meninggi, gangguan irama
berat dalam fungsi- jantung).
fungsi mental : waham, (3)   Gangguan ekstra piramidal
halusinasi, gangguan ( distonia akut, akatshia, sindrom
perasaan dan perilaku parkinsontremor, bradikinesia
yang aneh atau tidak rigiditas ).
terkendali, berdaya berat
dalam fungsi kehidupan (4)   Gangguan endokrin ( amenorhoe,
sehari-hari, tidak mampu ginekomasti ).
bekerja, hubungan sosial
dam melakukan kegiatan (5)   Metabolik ( Jaundice )
rutin.
(6)  Hematologik, agranulosis,
biasanya untuk pemakaian jangka
panjang

Halloperidol 3 x 5 mg Penatalasanaan psikosis Parkinsonisme, depresi Pemberian dosis tinggi terutama Halloperidol merupakan
(HLP) kronik dan akut, gejala endogen tanpa agitasi, pada usia muda dapat terjadi reaksi derifat butirofenon yang
demensia pada lansia, penderita yang ekstapiramidal seperti hipertonia otot bekerja sebagai antipsikosis
pengendalian hipersensitif terhadap atau gemetar. Kadang-kadang terjadi kuat dan efektif untuk fase
hiperaktivitas dan halloperidol, dan gangguan percernaan dan mania, penyebab maniak
masalah perilaku berat keadaan koma. perubahan hematologik ringan, depresif, skizofrenia dan
pada anak-anak. akatsia, dystosia, takikardi, sindrom paranoid. Di samping
hipertensi, EKG berubah, hipotensi itu halloperidol juga
ortostatik, gangguan fungsi hati, mempunyai daya anti emetik
reaksi alergi, pusing, mengantuk, yaitu dengan menghambat
depresi, oedem, retensio urine, sistem dopamine dan
hiperpireksia, gangguan akomodasi. hipotalamus. Pada pemberian
oral halloperidol diserap
kurang lebih 60–70%, kadar
puncak dalam plasma dicapai
dalam waktu 2-6 jam dan
menetap 2-4 jam. Halloperidol
ditimbun dalam hati dan
ekskresi berlangsung lambat,
sebagian besar diekskresikan
bersama urine dan sebagian
kecil melalui empedu.

Trihexypenidil 3 x 2 mg Semua bentuk parkinson Hipersensitivitas Pada susunan saraf pusat seperti Kerja obat-obat ini ditujukan
( THP ) (terapi penunjang), terhadap obat ini atau mengantuk, pusing, penglihatan untuk pemulihan
gejala ekstra piramidal antikolonergik lain, kabur, disorientasi, konfusi, hilang keseimbangan kedua
berkaitan dengan obat- glaukoma, ulkus peptik memori, kegugupan, delirium, neurotransmiter mayor secara
obatan antipsikotik. stenosis, hipertrofi kelemahan, amnesia, sakit kepala. alamiah yang terdapat di
prostat atau obstruksi Pada kardiovaskuler seperti hipotensi susunan saraf pusat
leher kandung kemih, ortostatik, hipertensi, takikardi, asetilkolin dan dopamin,
anak di bawah 3 tahun, palpitasi. Pada kulit seperti ruam ketidakseimbangan defisiensi
kolitis ulseratif. kulit, urtikaria, dermatitis lain. Pada dopamin dan kelebihan
gastrointestinal seperti mulut kering, asetilkolamin dalam korpus
mual, muntah, distres epigastrik, striatum. Reseptor asetilkolin
konstipasi, dilatasi kolon, ileus disekat pada sinaps untuk
paralitik, parotitis supuratif. Pada mengurangi efek kolinergik
perkemihan seperti retensi urine, berlebih.
hestitansi urine, disuria, kesulitan
mencapai atau mempertahankan
ereksi. Pada psikologis seperti
depresi, delusu, halusinasi, dan
paranoid.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH

Nama Klien : Ny. M DX Medis : F.20.3

RM No. : 01. Ruangan : Nusa Indah

Perencanaan
Tgl No Dx Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

Gangguan TUM: Klien memiliki


konsep diri : konsep diri yang
harga diri rendah positif

TUK:

1. Klien dapat
membina 1. Ekpresi wajah bersahabat, 1. Bina hubungan saling percaya dengan
hubungan saling menunjukkan rasa senang, ada mengungkapkan prinsip komunikasi
percaya dengan kontak mata, mau berjabat tangan, terapeutik :
perawat mau menyebutkan nama, mau
menjawab salam, klien mau duduk  Sapa klien dengan ramah baik verbal
maupun non verbal
berdampingan dengan perawat, mau
 Perkenalkan diri dengan sopan
mengutarakan masalah yang  Tanyakan nama lengkap dan nama
dihadapi. panggilan yang disukai klien
 Jelaskan tujuan pertemuan
 Jujur dan menepati janji
 Tunjukan sikap empati dan menerima
klien apa adanya
 Beri perhatian kepada dan perhatikan
kebutuhan dasar klien

2. Klien dapat 2. Klien mengidentifikasi kemampuan 2.1. Diskusikan kemampuan dan aspek
mengidentifikasi dan aspek positif yang dimiliki positif yang dimiliki klien dan buat
kemampuan dan daftarnya jika klien tidak mampu
aspek positif yang o Kemampuan yang dimiliki klien mengidentifikasi maka dimulai oleh
dimiliki o Aspek positif keluarga perawat untuk memberi pujian pada
o Aspek positif lingkungan yang
aspek positif yang dimiliki klien
dimiliki klien
2.2. Setiap bertemu klien hindarkan memberi
penilaian negative

2.3. Utamakan memberi pujian yang realistis

3. Klien dapat menilai 3. Klien menilai kemampuan yang 3.1. Diskusikan dengan klien
kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan kemampuan yang masih dapat
dimiliki untuk dilaksanakan selama sakit.
3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat
dilaksanakan
dilanjutkan pelaksanaannya

4. Klien dapat 4. Klien membuat rencana kegiatan 4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas
(menetapkakan) harian yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
merencanakan kemampuang.
kegiatan sesuai
dengan  kegiatan mandiri
 kegiatan dengan bantuan sebagian
kemampuan yang
 kegiatan yang membutuhkan
dimiliki bantuan total.
4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan
toleransi kondisi klien.

4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan


yang boleh klien lakukan.
5. Klien dapat 5. Klien melakukan kegiatan sesuai Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan
melakukan kondisi dan kemampuannya. yang telah direncanakan.
kegiatan sesuai
kondisi dan  Pantau kegiatan yang dilaksanakan
klien
kemampuannya
 Beri pujian atas keberhasilan klien.
 Diskusikan kemungkinan
pelaksanaan kegiatan setelah
pulang.
6. Klien dapat 6. Klien memanfaatkan system 6.1. Beri pendidikan kesehatan pada
memanfaatkan pendukung yang ada di keluarga. keluarga tentang cara merawat klien
system pendukung dengan harga diri rendah.
yang ada
6.2. Bantu keluarga memberikan dukungan
selama klien di rawat.

6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan


di rumah.
XII. ANALISA DATA
No. Analisa Data Masalah Keperawatan
1 DS : Harga diri rendah
 Klien merasa sedih dan malu bila ingat
tetangga yang sering mengejeknya karena
gangguan jiwa.
 menurut kakak kandung klien penyebab
klien kambuh dikarenakan beberapa hari
yang lalu klien mendapat ejekan dari
tetangga yang mengatakan dirinya
gangguan jiwa.
 menurut klien, dirinya tidak bisa berperan
sebagai ibu yang baik buat anak
perempuannya sejak bercerai pada tahun
2012 yang sekarang diasuh oleh mantan
suaminya dan pada tahun yang sama
ayahnya meninggal dunia.
 Keluarga menceritakan masalah yang
dihadapi klien cukup banyak seperti :
pada tahun 2004 klien mengalami
kegagalan dalam usaha, yaitu usaha
rumah makan yang bangkrut.
 Keluarga mengatakan tahun 2010 anak
pertama klien meninggal berumur 12
tahun karena kecelakaan dan suami
menyalahkan dirinya atas kejadian.
 Klien memiliki ayah yang mengalami
gangguan jiwa, pernah diejek temannya
waktu kecil.
 Sebelum bercerai sering sekali mengalami
KDRT, suami klien sering memukuli
klien.
DO :
 Klien tampak jika ditanya mampu
menjawab pertanyaan, dan jawaban sesuai
dengan pertanyaan, suara pelan, nada
suara rendah, artikulasi jelas, bicara agak
lambat dan menjawab dengan singkat.
 Klien tampak kontak mata kadang ada
kadang menunduk.
 Klien tampak tidak mempu memulai
pembicaraan,

DS :
2  Klien mengatakan cuma memiliki 1 orang Menarik Diri
teman yaitu Ny.S, namun tidak pernah
bercerita tentang masalah yang dihadapi
 Klien mengatakan pada saat di rumah
tidak ikut dalam kegiatan bermasyarakat,
seperti arisan, pengajian dan lain-lain.
 Menurut ibunya klien sebelumnya
kadang-kadang mau berkumpul dan
bersosialisasi dengan kelompok ibu-ibu
sekitar rumahnya. Namun semenjak ada
temen yang kembali mengejeknya klien
menarik diri dari lingkungannya,
mengurung diri dirumah dan tidak mau
kontak dengan orang lain
 kakak mengatakan klien cukup dekat
dengannya sewaktu belum menikah. Bila
ada masalah mau bercerita tapi semenjak
menikah dan tinggal di Jakarta dulu
sampai dengan sekarang adiknya kurang
terbuka bila ada masalah.
DO :
 Klien tampak terkadang terlihat lesu dan
lebih sering menghabiskan waktunya
dikamar
 Klien adalah individu yang tertutup,
pendiam.
 Di rumah sakit klien mengikuti kegiatan
rutin tiap 1 kali seminggu seperti kegiatan
di ruang rehabilitasi, dalam kegiatan
rehabilitasi klien cenderung banyak diam
namun masih mau berkegiatan bila
diarahkan.
2 DS : Resiko prilaku kekerasan
 Menurut keluarga klien masuk RS karena
mengamuk, kadang marah-marah sambil
menyebut nama-nama orang yang tidak
disukainya. dan mencederai kakaknya
sehingga dibawa ke RS Jiwa Sambang
Lihum.
DO :
 Klien tamapak tenang dan cukup
kooperatif, aktivitas mandiri diarahkan
3 Ds : Ketidak efektifan koping
 kakak klien mengatakan sekarang adiknya individu
kurang terbuka bila ada masalah.
Do :
 Koping yang digunakan Ny.M masih
maladaptif, cenderung berdiam diri,
tertutup, menghindar bila kontak terlalu
lama
4 DS : Regimen terapeutik inefektif
 Menurut klien pernah dirawat inap di Rs
Jiwa Menur Surabaya pada tahun 2004
selama 1,5 bulan
 Ibu klien mengatakan mengalami riwayat
putus obat selama 2 tahun terakhir tidak
mau minum obat lagi.
DO :
 Klien dirawat inap kedua kalinya masuk
Rumah Sakit Jiwa.
-

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Harga diri rendah
2. Isolasi social
3. Ketedak efektifan koping individu
4. Regimen terapeutik inefektif
5. Resiko prilaku kekerasa

XIV. POHON MASALAH


…………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………..
…………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………..
…………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………..
…………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………..
…………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………..

Banjarmasin, …………………………….

(………………………………………….)
NIM.

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN

Nama Klien : …………………………… Dx Medis : ……………………………


No. RM : …………………………… Ruangan : ……………………………

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Klien :
No. CM :
Bangsal :
Tangg
No Implementasi Evaluasi Paraf
al/jam
 

Anda mungkin juga menyukai