ASUHAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny.M (P) Tanggal Pengkajian : 13 juni 2014
Umur : 47 tahun No. RM : 01.11.86
Informan : klien, buku status, keluarga
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - v 47th - -
Tindakan criminal - - - - - -
Klien pernah dirawat inap 1 kali di RS Jiwa Menur Surabaya pada tahun 2004 dengan
keluhan mengamuk dan marah-marah. Menurut keluarga klien berteriak, marah-marah
dan mengamuk karena usahanya yang bangkrut dan banyak merugi. Sekitar 1,5 bulan
dirawat dan diperbolehkan berobat jalan. Menurut klien, sewaktu masih menikah dengan
suami sering mengalami KDRT. Sekitar tahun 2012 klien bercerai dan klien pindah
kebanjarmasin, setelah mengalami perceraian klien mulai tidak rutin mengkonsumsi obat
lagi (putus obat). Pada 8 juni 2014 klien mulai mengurung diri karena mendapatkan
ejekan dari tetangga dan 13 Juni 2014 dibawa keluarga ke RS Jiwa Sambang Lihum
karena mencederai kakaknya dan dirawat sampai dengan sekarang.
Masalah Keperawatan
Koping individu tidak efektif
Koping keluarga tidak efektif
Resiko Prilaku Kekerasan
Harga diri rendah
Riwayat
Hubungan keluarga Gejala
pengobatan/perawatan
ayah Berbicara dan senyum Berobat jalan
sendiri
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Kegagalan
o Pada tahun 2004 klien mengalami kegagalan dalam usaha, yaitu usaha rumah
makan yang bangkrut.
Kehilangan/perpisahan/kematian
o Pada tahun 2010 anak pertama klien meninggal berumur 12 tahun.
o pada tahun 2012 klien bercerai dan anak keduanya dibawa oleh suaminya
o Pada tahun yang sama tahun 2012 ayah klien meninggal dunia.
Trauma selama tumbuh kembang/kecelakaan
o Klien memiliki ayah yang mengalami gangguan jiwa, pernah diejek temannya
waktu kecil.
o Klien riwayat diejek oleh tetangga sekitar rumahnya karena penyakit
gangguan jiwa yang diderita.
o Sebelum bercerai sering sekali mengalami KDRT, suami klien sering
memukuli klien.
Masalah Keperawatan
Koping individu tidak efektif
Koping keluarga tidak efektif
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD: 110/80 mmHG HR: 80 x/m RR: 20x/m T: 36,7 °C
2. Ukur : TB: 155 cm BB: 56 kg
3. Keluhan fisik : Ya v Tidak
Jelaskan : Tidak ditemukan adanya keluhan fisik
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan.
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: Lak-laki
: laki-laki meninggal
: Perempuan
: perempuan meninggal
: Bercerai
:Klien (Ny. M)
4
7
Keterangan :
Klien merupakan anak kedua dari lima bersaudara, ayah klien mengalami
gangguan kejiwaan(meninggal). Klien tinggal bersama ibu dan kakak pertama klien.
Klien Pernah menikah namun sudah bercerai dan dikaruniai 2 anak anak pertama laki-
laki (meninggal) dan anak yang kedua perempuan.
Masalah Keperawatan
Koping keluarga tidak efektif
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan tidak ada anggota tubuhnya yang tidak disukainya
b. Identitas
Klien mampu menyebutkan identitas dirinya dengan benar ( nama, umur, alamat,
tingkat pendidikan ), klien pernah menikah (sudah bercerai sekarang), memiliki 1
orang anak perempuan umur 15 tahun ( anak pertama klien meninggal dunia pada
saat umur 12 tahun ), klien pernah mempunyai usaha rumah makan di Jakarta telah
bangkrut. Klien senang terlahir sebagai perempuan
c. Peran
Peran klien sebelum sakit :
o klien pernah menjadi istri dari seorang suami yang sering melakukan KDRT,
sekarang klien bercerai. Klien mengatakan sudah melupakan tentang
perkawinan yang gagal dan lebih baik berpisah dari pada dipukuli oleh
suami.
o Klien memiliki anak 2 orang : 1 orang meninggal karena kecelakaan pada saat
umurnya 12 tahun. Menurut ibu klien Ny.M disalahkan oleh suaminya atas
meninggalnya anak pertamanya. 1 anak perempuannya terpisah karena
dibawa oleh mantan suaminya. Sejak itu menurut ibu nya dan klien sendiri,
dirinya tidak bisa sebagai ibu yang baik.
o Peran dilingkungan klien sebelumnya masih mau bersosialisasi, namun
setelah ada tetangga yang mengejeknya klien mengurung diri dirumah. Ibu
klien mengatakan klien mengaku malu di ejek sehingga malas keluar rumah.
Peran klien di rumah sakit :
o klien sebagai pasien yang cukup kooperatif, masih mau kontak dengan
perawat namun bicara seperlunya, cenderung menghindar dan tertutup. ADL
mandiri seperti klien mampu merawat diri (mandi, menggunakan sabun,
menggosok gigi, memakai shampo ), makan sendiri, nonton TV.
d. Ideal diri
o Klien pernah mempunyai cita-cita sebagai pengusaha rumah makan yang
sukses namun tidak tercapai malah bangkrut. Menurut ibu klien, klien sering
mengungkapkan mau buka usaha rumah makan kembali.
o Klien mengungkapkan harapan bisa bertemu dengan anak keduanya,
o Klien memiliki harapan terhadap penyakitnya cepat sembuh total sehingga
cepat pulang sehingga bisa bertemu dengan keluarganya dan diterima oleh
lingkungan, tidak mengejeknya lagi.
e. Harga diri
Klien merasa sedih dan malu bila ingat tetangga yang sering mengejeknya karena
gangguan jiwa. Klien tetap mau bertemu anaknya. Klien mau menjalankan
aktivitasnya dirumah, ingin diterima dan tidak diejek lagi.
Masalah Keperawatan :
Harga diri rendah
Menarik diri
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti:
Sebelumnya orang yang berarti dalam kehidupan klien adalah anaknya. Menurut
kakak klien cukup dekat klien sewaktu belum menikah. Bila ada masalah mau
bercerita tapi semenjak menikah dan tinggal di Jakarta dulu sampai dengan sekarang
adiknya kurang terbuka.
Di rumah sakit klien mempunyai teman yaitu Ny.S. Namun klien tidak pernah
menceritakan masalah pribadinya dengan teman satu ruangannya itu.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien mengatakan pada saat di rumah tidak ikut dalam kegiatan bermasyarakat,
seperti arisan, pengajian dan lain-lain. Menurut ibunya klien sebelumnya kadang-
kadang mau berkumpul dengan kelompok ibu-ibu sekitar rumahnya. Namun
semenjak ada temen yang kembali mengejeknya klien menarik diri dari
lingkungannya, mengurung diri dirumah.
Di rumah sakit klien mengikuti kegiatan rutin tiap 1 kali seminggu seperti kegiatan di
ruang rehabilitasi, dalam kegiatan rehabilitasi klien cenderung banyak diam namun
masih mau berkegiatan bila diarahkan.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Klien adalah individu yang
tertutup, pendiam.
Masalah Keperawatan
Isolasi social
Harga diri rendah
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan: Klien yakin dan percaya dengan agama yang dianutnya yaitu
agama islam, keluarga percaya bahwa penyakit yang diderita klien murni karena
penyakit mentalnya/medis dan bukan karena guna-guna dari orang lain.
b. Kegiatan ibadah: Saat di rumah klien jarang beribadah sholat tetapi saat di rumah
sakit klien sering berdoa agar cepat pulang, berdoa sebelum tidur.
Masalah Keperawatan
-
Masalah Keperawatan
-
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Klien tidak mempu memulai pembicaraan, namun klien jika ditanya mampu menjawab
pertanyaan, dan jawaban sesuai dengan pertanyaan, suara pelan, nada suara rendah,
artikulasi jelas, namun bicara agak lambat dan menjawab dengan singkat. Kontak mata
kadang ada kadang menunduk, menghindar bila kontak terlalu lama
Masalah Keperawatan
Harga Diri Rendah
3. Aktivitas Motorik
v Lesu Tegang Gelisah Agitasi
4. Alam perasaan
v Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir
Gembira
berlebihan
Jelaskan :
Klien mengatakan perasaannya sedih jika mengingat anaknya yang ke 2, karena klien
sudah lama tidak berkumpul dengan anaknya. Klien sering mengungkapkan harapan
untuk cepat pulang dan berkumpul dengan keluarganya dan lingkungan sekitar mau
menerimanya kembali, tidak mengejeknya lagi.
Masalah Keperawatan
Harga Diri Rendah
5. Afek
Tumpul Labil Tidak sesuai
Datar
Jelaskan : Afek sesuai stimulus yang ada, klien tampak tenang dan cukup
kooperatif.
Masalah Keperawatan
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan v Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Jelaskan : Selama berinterksi dengan klien cukup kooperatif, kontak mata ada
terkadang menunduk, klien mau menerima kahadiran perawat meski setiap berinteraksi
menjawab seperlunya dengan jawaban singkat dengan suara pelan.
Masalah Keperawatan
Harga diri rendah
7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan :
Klien tidak mempunyai riwayat mendengar bisikan maupun melihat bayangan.
Masalah Keperawatan
-
8. Proses pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Jelaskan :
Klien tidak ada gangguan proses pikir, pembicaraan klien tidak berbelit-belit. Jawaban
sesuai dengan pertanyaan, meski dijawab dengan suara pelaan.
Masalah Keperawatan
-
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Jelaskan :
Klien mengatakan ingin cepat sembuh, agar dapat bertemu dengan keluarga dan
keinginannya mengunjungi anak yang diasuh mantan suaminya. Tidak ada tanda-tanda
obsesi, fobia, hipokondria, waham dll.
Masalah Keperawatan
-
10. Tingkat kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi
Waktu Tempat Orang
Jelaskan :
Orientasi klien terhadap orang lain , waktu, dan tempat cukup baik. Klien saat pengkajian
pada pukul 09.00 WITA. Klien mengatakan saat ini adalah jam 9 pagi. klien mengatakan
mengingat nama orang tua, teman satu ruangan dan beberapa nama perawat. Klien
mengetahui sekarang berada di ruang Nusa Indah RSJD Sambang Lihum dan mampu
mengingat alamat tempat tinggalnya.
Masalah Keperawatan
-
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek
Jelaskan :
o Daya ingat jangka panjang : klien mampu bercerita masalah atau kejadian yang
lebih dari 1 bulan yang lalu, contoh : tentang anaknya yang meninggal kecelakaan
usia 12 tahun, dan perceraian serta perilaku mantan suami yang sering melakukan
KDRT padanya.
o Daya ingat jangka pendek : Klien mampu mengingat dengan baik tentang penyebab
dirinya dibawa kerumah sakit karena mengamuk dan marah-marah dengan
kakaknya.
o Daya ingat saat ini : klien mampu mengingat kembali nama perawat yang baru
berkenalan, menu makanan pagi hari.
Masalah Keperawatan
-
Jelaskan : Klien maerasa dirinya sudah baik-baik saja dan normal. Tahu dan mampu
mengungkapkan pernah dirawat sebelumnya di rumah sakit jiwa
Masalah Keperawatan
Harga diri rendah
2. BAB/BAK
v Bantuan total
Bantuan minimal
Jelaskan : klien mampu melakukan kebutuhan eliminasi secara mandiri. Klien
mampu BAB/BAK dengan mandiri tanpa bantuan orang lain. Frekuensi BAB 1 X sehari
dan BAK lebih 3 kali.
3. Mandi
v Bantuan total
Bantuan minimal
Jelaskan : klien mampu melakukan personal hygine sendiri. Klien mandi 2 kali
sehari, menggosok gigi sendiri, keramas, memotong kuku semuanya dilakukan secara
mandiri.
4. Berpakaian/berhias
v Bantuan total
Bantuan minimal
Jelaskan : klien mampu berpakaian dan berhias secara mandiri. Frekuensi ganti baju
1 x sehari dengan pakaian yang disediakan di RS, penampilan cukup rapi dan bersih.
Kegiatan sebelum/sesudah tidur : cuci muka, sikat gigi, merapikan tempat tidur,
mandi, senam pagi
6. Penggunaan obat
v Bantuan total
Bantuan minimal
Jelaskan : klien meminum obat, minum obat 3 kali sehari (pagi, siang dan malam)
namun belum mampu menyebutkan nama, dan fungsi atau kegunaan obat.
7. Pemeliharaan kesehatan
v Ya Tidak
Perawatan lanjutan
v Tidak
Perawatan pendukung Ya
v
Jelaskan : Klien memiliki kesehatan fisik secara baik dan apabila sakit berobat ke
puskesmas dan RS terdekat
v Aktivitas konstruktif
Menghindar
Jelaskan : Koping yang digunakan Ny.M masih mal adaptif, cenderung berdiam diri,
tertutup, menghindar bila kontak terlalu lama. Koping adaptifnya klien cukup kooperatif
dalam komunikasi, sudah punya teman Ny.S, rutin ikut kegiatan ruangan seperti olah
raga, dan membantu mengambilkan minum atau makan klien lain. Kliem masih memiliki
keluarga yang menyayanginya.
v Koping v Obat-obatan
Lainnya……………………………………………………………………………
Jelaskan: klien belum mampu memecahkan masalah yang dialaminya karena klien
tidak memiliki pengetahuan tentang penyakitnya (jiwa), faktor pencetus, koping yang
baik, penyakit fisik, serta obat-obatan yang dapat mempengaruhi sembuh atau
parahnya penyakit. Serta sistem pendukung dari keluarga klien yang tidak efektif
karena pengetahuan yang kurang tentang cara merawat. Juga sistem pendukung
lingkungan yang mengejek tentang penyakit gangguan jiwanya.
Masalah Keperawatan
Koping keluarga inefektif- koping individu inefektif
Chlorpromazine 3 x100 Untuk sindrom psikosis Penyakit hati, penyakit (1) Sedasi Memblokade dopamine pada
( CPZ ) mg yaitu berdaya berat darah, epilepsi, kelainan reseptor pasca sinap di otak
dalam kemampuan jantung, febris, (2) Gangguan otonomik (hypotensi, khususnya sistem ekstra
menilai realitas, ketergantungan obat, antikolinergik / parasimpatik, mulut piramidal.
kesadaran diri penyakit SSP, gangguan kering, kesulitan dalam miksi dan
terganggu, daya nilai kesadaran yang defekasi, hidung tersumbat, mata
norma sosial dan tilik diri disebabkan CNS kabur, tekanan intra okuler
terganggu, berdaya Depresi. meninggi, gangguan irama
berat dalam fungsi- jantung).
fungsi mental : waham, (3) Gangguan ekstra piramidal
halusinasi, gangguan ( distonia akut, akatshia, sindrom
perasaan dan perilaku parkinsontremor, bradikinesia
yang aneh atau tidak rigiditas ).
terkendali, berdaya berat
dalam fungsi kehidupan (4) Gangguan endokrin ( amenorhoe,
sehari-hari, tidak mampu ginekomasti ).
bekerja, hubungan sosial
dam melakukan kegiatan (5) Metabolik ( Jaundice )
rutin.
(6) Hematologik, agranulosis,
biasanya untuk pemakaian jangka
panjang
Halloperidol 3 x 5 mg Penatalasanaan psikosis Parkinsonisme, depresi Pemberian dosis tinggi terutama Halloperidol merupakan
(HLP) kronik dan akut, gejala endogen tanpa agitasi, pada usia muda dapat terjadi reaksi derifat butirofenon yang
demensia pada lansia, penderita yang ekstapiramidal seperti hipertonia otot bekerja sebagai antipsikosis
pengendalian hipersensitif terhadap atau gemetar. Kadang-kadang terjadi kuat dan efektif untuk fase
hiperaktivitas dan halloperidol, dan gangguan percernaan dan mania, penyebab maniak
masalah perilaku berat keadaan koma. perubahan hematologik ringan, depresif, skizofrenia dan
pada anak-anak. akatsia, dystosia, takikardi, sindrom paranoid. Di samping
hipertensi, EKG berubah, hipotensi itu halloperidol juga
ortostatik, gangguan fungsi hati, mempunyai daya anti emetik
reaksi alergi, pusing, mengantuk, yaitu dengan menghambat
depresi, oedem, retensio urine, sistem dopamine dan
hiperpireksia, gangguan akomodasi. hipotalamus. Pada pemberian
oral halloperidol diserap
kurang lebih 60–70%, kadar
puncak dalam plasma dicapai
dalam waktu 2-6 jam dan
menetap 2-4 jam. Halloperidol
ditimbun dalam hati dan
ekskresi berlangsung lambat,
sebagian besar diekskresikan
bersama urine dan sebagian
kecil melalui empedu.
Trihexypenidil 3 x 2 mg Semua bentuk parkinson Hipersensitivitas Pada susunan saraf pusat seperti Kerja obat-obat ini ditujukan
( THP ) (terapi penunjang), terhadap obat ini atau mengantuk, pusing, penglihatan untuk pemulihan
gejala ekstra piramidal antikolonergik lain, kabur, disorientasi, konfusi, hilang keseimbangan kedua
berkaitan dengan obat- glaukoma, ulkus peptik memori, kegugupan, delirium, neurotransmiter mayor secara
obatan antipsikotik. stenosis, hipertrofi kelemahan, amnesia, sakit kepala. alamiah yang terdapat di
prostat atau obstruksi Pada kardiovaskuler seperti hipotensi susunan saraf pusat
leher kandung kemih, ortostatik, hipertensi, takikardi, asetilkolin dan dopamin,
anak di bawah 3 tahun, palpitasi. Pada kulit seperti ruam ketidakseimbangan defisiensi
kolitis ulseratif. kulit, urtikaria, dermatitis lain. Pada dopamin dan kelebihan
gastrointestinal seperti mulut kering, asetilkolamin dalam korpus
mual, muntah, distres epigastrik, striatum. Reseptor asetilkolin
konstipasi, dilatasi kolon, ileus disekat pada sinaps untuk
paralitik, parotitis supuratif. Pada mengurangi efek kolinergik
perkemihan seperti retensi urine, berlebih.
hestitansi urine, disuria, kesulitan
mencapai atau mempertahankan
ereksi. Pada psikologis seperti
depresi, delusu, halusinasi, dan
paranoid.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Perencanaan
Tgl No Dx Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
TUK:
1. Klien dapat
membina 1. Ekpresi wajah bersahabat, 1. Bina hubungan saling percaya dengan
hubungan saling menunjukkan rasa senang, ada mengungkapkan prinsip komunikasi
percaya dengan kontak mata, mau berjabat tangan, terapeutik :
perawat mau menyebutkan nama, mau
menjawab salam, klien mau duduk Sapa klien dengan ramah baik verbal
maupun non verbal
berdampingan dengan perawat, mau
Perkenalkan diri dengan sopan
mengutarakan masalah yang Tanyakan nama lengkap dan nama
dihadapi. panggilan yang disukai klien
Jelaskan tujuan pertemuan
Jujur dan menepati janji
Tunjukan sikap empati dan menerima
klien apa adanya
Beri perhatian kepada dan perhatikan
kebutuhan dasar klien
2. Klien dapat 2. Klien mengidentifikasi kemampuan 2.1. Diskusikan kemampuan dan aspek
mengidentifikasi dan aspek positif yang dimiliki positif yang dimiliki klien dan buat
kemampuan dan daftarnya jika klien tidak mampu
aspek positif yang o Kemampuan yang dimiliki klien mengidentifikasi maka dimulai oleh
dimiliki o Aspek positif keluarga perawat untuk memberi pujian pada
o Aspek positif lingkungan yang
aspek positif yang dimiliki klien
dimiliki klien
2.2. Setiap bertemu klien hindarkan memberi
penilaian negative
3. Klien dapat menilai 3. Klien menilai kemampuan yang 3.1. Diskusikan dengan klien
kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan kemampuan yang masih dapat
dimiliki untuk dilaksanakan selama sakit.
3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat
dilaksanakan
dilanjutkan pelaksanaannya
4. Klien dapat 4. Klien membuat rencana kegiatan 4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas
(menetapkakan) harian yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
merencanakan kemampuang.
kegiatan sesuai
dengan kegiatan mandiri
kegiatan dengan bantuan sebagian
kemampuan yang
kegiatan yang membutuhkan
dimiliki bantuan total.
4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan
toleransi kondisi klien.
DS :
2 Klien mengatakan cuma memiliki 1 orang Menarik Diri
teman yaitu Ny.S, namun tidak pernah
bercerita tentang masalah yang dihadapi
Klien mengatakan pada saat di rumah
tidak ikut dalam kegiatan bermasyarakat,
seperti arisan, pengajian dan lain-lain.
Menurut ibunya klien sebelumnya
kadang-kadang mau berkumpul dan
bersosialisasi dengan kelompok ibu-ibu
sekitar rumahnya. Namun semenjak ada
temen yang kembali mengejeknya klien
menarik diri dari lingkungannya,
mengurung diri dirumah dan tidak mau
kontak dengan orang lain
kakak mengatakan klien cukup dekat
dengannya sewaktu belum menikah. Bila
ada masalah mau bercerita tapi semenjak
menikah dan tinggal di Jakarta dulu
sampai dengan sekarang adiknya kurang
terbuka bila ada masalah.
DO :
Klien tampak terkadang terlihat lesu dan
lebih sering menghabiskan waktunya
dikamar
Klien adalah individu yang tertutup,
pendiam.
Di rumah sakit klien mengikuti kegiatan
rutin tiap 1 kali seminggu seperti kegiatan
di ruang rehabilitasi, dalam kegiatan
rehabilitasi klien cenderung banyak diam
namun masih mau berkegiatan bila
diarahkan.
2 DS : Resiko prilaku kekerasan
Menurut keluarga klien masuk RS karena
mengamuk, kadang marah-marah sambil
menyebut nama-nama orang yang tidak
disukainya. dan mencederai kakaknya
sehingga dibawa ke RS Jiwa Sambang
Lihum.
DO :
Klien tamapak tenang dan cukup
kooperatif, aktivitas mandiri diarahkan
3 Ds : Ketidak efektifan koping
kakak klien mengatakan sekarang adiknya individu
kurang terbuka bila ada masalah.
Do :
Koping yang digunakan Ny.M masih
maladaptif, cenderung berdiam diri,
tertutup, menghindar bila kontak terlalu
lama
4 DS : Regimen terapeutik inefektif
Menurut klien pernah dirawat inap di Rs
Jiwa Menur Surabaya pada tahun 2004
selama 1,5 bulan
Ibu klien mengatakan mengalami riwayat
putus obat selama 2 tahun terakhir tidak
mau minum obat lagi.
DO :
Klien dirawat inap kedua kalinya masuk
Rumah Sakit Jiwa.
-
Banjarmasin, …………………………….
(………………………………………….)
NIM.
Nama Klien :
No. CM :
Bangsal :
Tangg
No Implementasi Evaluasi Paraf
al/jam