Oleh :
1K3
Dosen Pembimbing :
Mia K., S. ST
KIMIA TEKSTIL
2020/2021
ABSTRAK
Pada eksperimen ini akan diberikan topik mengenai getaran yang sering digunakan dalam
dunia sains. Eksperimen ini juga akan menggunakan persamaan Hukum newton serta hukum
hooke untuk memperlihatkan percepatan grafitasi serta menentukan nilai konstanta pegas yang
akan diuji pada eksperimen ini. Dilakukannya eksperimen konstanta pegas ini untuk mempelajari
hubungan massa beban dengan pertambahan panjang pegas. Teori ralat juga digunakan dalam
eksperimen ini. Pada eksperimen ini diminta untuk melakukan pengukuran tunggal ataupun
berulang, sehingga dari eksperimen ini dapat memahami penggunaan teori ralat serta mengerti cara
penulisan ilmiah dan dapat menggunakan konstanta pegas untuk percepatan grafitasi.
Cara kerja untuk menentukan nilai percepatan grafitasi dengan mengetahui periode dan
𝑙
panjang tali pada bandul terlebih dahulu. Nilai akan didapat menggunakan rumus 𝑔 = 𝑇 2 .
(2𝜋)
kemudian setelah mengetahui nilai grafitasi, lau dapat mencari nilai konstanta pegas dengan rumus
𝑔
𝑘=𝑀
𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛
Hasil dari percepatan grafitasi dan konstanta pegas pada eksperimen ini akan
disandingkan dengan hasil dari literature, apabila hasilnya tepat maka eksperimen kali ini dapat
dipertanggungjawabkan dan jika tidak tepat maka ada ketidaktelitian yang dilakukan pada saat
penyusunan laporan .
BAB I
PENDAHULUAN
TEORI DASAR
Pada model yang paling sederhana redaman dianggap dapat diabaikan, dan
tidak ada gaya luar yang mempengaruhi massa, seperti gaya angin (getaran
bebas).Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas F sebanding dengan
panjang peregangan xdikalikan dengan konstanta pegas k, sesuai dengan hukum
Hooke, atau bila dirumuskan secara matematis:
Arah gaya pegas berlawanan arah dengan arah gerak partikel massa mdengan k
adalah tetapan pegas. Sesuai Hukum kedua Newtongaya yang ditimbulkan
sebanding dengan percepatan massa:
Untuk benda dalam keadaan setimbang, maka berlaku :
Bila kita menganggap bahwa kita memulai getaran sistem dengan meregangkan
pegas sejauh A kemudian melepaskannya, solusi persamaan di atas yang
memberikan gerakan massa adalah:
Solusi ini menyatakan bahwa massa akan berosilasi dalam gerak harmonis
sederhana yang memiliki amplitudo A dan frekuensi f. Bilangan f adalah salah
satu besaran yang terpenting dalam analisis getaran, dan dinamakan frekuensi
alami takredam. Untuk sistem massa-pegas sederhana,didefinisikan sebagai:
Catatan: frekuensi sudutω (ω = 2πf) dengan satuan radian per detik kerap kali
digunakan dalam persamaan karena menyederhanakan persamaan, namun besaran
ini biasanya diubah ke dalam frekuensi "standar" (satuan Hz) ketika menyatakan
frekuensi sistem.Bila massa dan kekakuan (tetapan k) diketahui frekuensi getaran
sistem akan dapat ditentukan menggunakan rumus di atas.
Saat posisi x sama dengan amplitudo A, maka energy kinetic = nol, sedangkan
energy total adalah sama dengan energi potensial maksimumnya, yaitu :
Saat posisi x=0, maka energy kinetiknya akan maksimal, sedangkan energy
potensialnya adalah nol
2.2. Gerakan Osilasi Bebas pada Bandul
Gerak pada bandul ( seperti apda Gambar-3) adalah salah satu contoh getaran
selaras sederhana yang merupakan gerak bolak-balik suatu benda digantungkan
pada seutas tali dengan panjang l, kemudian benda tersebut diputar dengan sudut
θ.
Untuk sudut 𝜃 yang kecil dapat digunakan deret Fourier, sehingga penyelesaian
persamaan ini adalah
Bila kita menganggap bahwa kita memulai getaran sistem dengan meregangkan
bandul sejauh A kemudian melepaskannya, solusi persamaan di atas yang
memberikan gerakan massa adalah:
Besar periode untuk bandul adalah memenuhi persamaan seperti ini
BAB III
METODE EKSPERIMEN
Ember
Pegas
5 massa beban
Neraca Analitik
Stopwatch
Penggaris (alat ukur)
Seperangkat alat praktikum pegas.
𝑇 ± ∆𝑇 = (9,14 ± 0,05)𝑠
𝑙 1,86 𝑥 4(9,87)
𝑔= 2 = = 8,80 𝑚/𝑠 2
𝑇 (9,14)2
( )
2𝜋
𝜕𝑔 𝜕𝑔 1 2
∆𝑔 = | ∆𝑙| + | ∆𝑇| = | 2
∆𝑙| + |𝑙(2𝜋)2 𝑇 3 ∆𝑇 |
𝜕𝑙 𝜕𝑇 (𝑇⁄2𝜋)
1 2
∆𝑔 = | 2
0,001| + |1,86(6,3)2 9,143 0,05| ≅ 0,08
(9,14⁄6,3)
(𝑔 ± ∆𝑔)𝑒𝑘𝑠𝑝𝑒𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛 = (8,80 ± 0,08) 𝑚⁄𝑠 2
𝑇 ± ∆𝑇 = (7,24 ± 0,05)𝑠
𝑙 0,83 𝑥 4(9,87)
𝑔= 2 = = 6,30 𝑚/𝑠 2
𝑇 (7,24)2
( )
2𝜋
𝜕𝑔 𝜕𝑔 1 2
∆𝑔 = | ∆𝑙| + | ∆𝑇| = | ∆𝑙| + |𝑙(2𝜋)2 𝑇 3 ∆𝑇 |
𝜕𝑙 𝜕𝑇 (𝑇⁄2𝜋)2
1 2
∆𝑔 = | 2
0,001| + |0,83(6,3)2 7,243 0,05| ≅ 0,06
(7,24⁄6,3)
5.5
5 y = 0,19x + 1,918
R² = 0,990
PERTAMBAHAN PANJANG (cm)
4.5
3.5
3
8 8.5 9 9.5 10 10.5 11 11.5 12 12.5 13 13.5 14 14.5 15 15.5 16
MASSA (gram)
4,9 − 3,5
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 = = 0.19 𝑐𝑚⁄𝑔𝑟
15,76 − 8,45
Mgradien 1 :
(𝑦2 + ∆𝑥 ) − (𝑦1 − ∆𝑥 )
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛1 =
𝑥2− 𝑥1
(𝑦2 − ∆𝑥 ) − (𝑦1 + ∆𝑥 )
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛2 =
𝑥2− 𝑥1
|𝑀𝑔1 − 𝑀𝑔 | + |𝑀𝑔2 − 𝑀𝑔 |
∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 =
2
|0,33 − 0,19| + |0,05 − 0,19|
= ≅ 0,14
2
𝑔 8,8 𝑘𝑔
𝑘= = = 4,630 ⁄𝑠 2
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 1,9
𝑔 8,8 𝑘𝑔
∆𝑘 = ∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 = 2
0,014 = 0,034 ⁄𝑠 2
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛2 1,9
𝑔 6,3 𝑘𝑔
𝑘= = = 3,320 ⁄𝑠 2
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 1,9
𝑔 6,3 𝑘𝑔
∆𝑘 = ∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 = 2
0,014 = 0,024 ⁄𝑠 2
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛2 1,9
BAB V KESIMPULAN
[1]neliti.com/id/publications/114051/analisis-alat-uji-getaran-mekanis-dengan-
variasi-konstanta-pegas-tanpa-peredam-v
[2]fisikasekolah.com/2016/12/sistem-getaran-pegas.html
[3] Vidia, Galih dan Mulyono ,Olimpiade Fisika SMA,CV. Andi Publisher,
Yogyakarta, 2011.
[4]studiobelajar.com/hukum-hooke/