Anda di halaman 1dari 12

TUGAS RUTIN

MK. PERENCANAAN
PEMBELAJARAN PRODI S1
PTE - FT
MAKALAH
“Menerapkan berbagai model desain pembelajaran dalam
pembelajaran”

Skor Nilai:

NAMA MAHASISWA :

 MUHAMMAD IRSYAD AWALUDIN (5193131003)


 SINTYA VERINA BR TARIGAN (5193131011)
 WIRA RISKI DIANDA (5193131029)
 DIAZ HAFIDZ ANUGRAH R. (5163131009)

DOSEN PENGAMPU : Dr. M. Amin, M.Pd/


Uli Basa Sidabutar S. Kom., M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang Menerapkan
berbagai model desain pembelajaran dalam pembelajaran.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Perencanaan Model – Model
Pembelajaran ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Medan , September 2020

Kelompok Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Belajar adalah sesuatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Kegiatan
belajar dapat mengembangkan potensi-potensi yang dibawa sejak lahir. Komponen-komponen yang
ada dalam kegiatan pembelajaran adalah guru dan siswa. Seorang guru dituntut mempunyai
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang profesional dalam memberikan pembelajajaran terhadap 
siswa-siswanya.
Perkembangan pengetahuan saat ini telah melaju dengan pesat dan erat hubungannya dengan
perkembangan tekhnologi. Maka seharusnya seorang guru harus mampu menyesuaikan kondisi
perkembangan yang telah ada saat ini dengan lebih mengembangkan sesuatu pembelajaran dan
membuat model perencanaan pembelajaran dengan baik supaya proses belajar mengajar dapat
berjalan dan terkontrol dengan baik dan sistematis.
B.            Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Model Pembelajaran?
2.      Apa Saja Macam-Macam Model Perencanaan Pembelajaran?
C.           Tujuan
1.      Untuk Mengetahui Pengertian Model Pembelajaran.
2.      Untuk Mengetahui Apa Saja Macam - Macam Model Perencanaan Pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.           Pengertian Model Pembelajaran
Secara umum istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman atau acuan dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam pengertian lain, model juga diartikan
sebagai barang atau benda tiruan dari benda sesungguhnya, misalnya globe merupakan bentuk dari
bumi. Selanjutnya istilah model digunakan untuk menunjukkan pengertian pertama sebagai kerangka
proses pemikiran.
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi
sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas
belajar mengajar.
Jadi Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan
bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

B.            Macam-Macam Model Perencanaan Pembelajaran


Ada banyak model perencanaan pembelajaran, diantaranya yaitu:
1.            Model ASSURE
Model desain pembelajaran Assure ini adalah suatu model desain pembelajaran yang
merupakan sebuah formulasi untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) yang beriorientasi kelas.
Heinich mengungkapkan bahwa model desain pembelajaran ini terdiri atas enam tahap kegiatan
sebagai berikut:
Ø   Analyze learners
Ø   States objectivies
Ø   Select methods, media, and material
Ø   Utilize media and materials
Ø   Require learners participation
Ø   Evaluate and revise
Analyze Learners, perlu diketahui bagaimana kebutuhan dan tingkat kemampuan siswa.
Ada tiga hal penting dapat dilakuan untuk mengenal mereka, yaitu berdasarkan ciri-ciri umum,
keterampilan awal khusus dan gaya belajar.
States Objectives , menyatakan tujuan pembelajaran harus difokuskan kepada
pengetahuan, kemahiran, dan sikap yang baru untuk dipelajari.
Select Methods, Media, and Material,  ada tiga hal penting dalam pemilihan metode,
bahan dan media yaitu menentukan metode yang sesuai dengan tugas pembelajaran, dilanjutkan 
dengan memilih media yang sesuai untuk melaksanakan media  yang dipilih, dan langkah terakhir
adalah memilih dan atau mendesain media yang telah ditentukan.
Utilize Media and materials , ada lima langkah  bagi penggunaan media yang baik yaitu,
preview bahan, sediakan bahan, sedikan persekitaran, pelajar dan pengalaman pembelajaran.
Require Learner Participation, sebelum pelajar dinilai secara formal, pelajar perlu
dilibatkan dalam aktivitas pembelajaran seperti memecahkan masalah, simulasi, kuis atau presentasi.
Evaluate and Revise, penilaian yang dimaksud melibatkan beberaoa aspek diantaranya
menilai pencapaian pelajar, pembelajaran yang dihasilkan, memilih metode dan media, kualitas
media, penggunaan guru dan penggunaan pelajar.
2.            Model ADDIE
Salah satu model desain pembelajaran yang lebih sifatnya lebih generik adalah model
ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate). ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang
dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda.Salah satu fungsinya ADIDE yaitu menjadi pedoman
dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan
mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.
Model ini menggunakan 5 tahap pengembangan yakni :
1)             Analysis
2)             Design
3)             Development
4)             Implementation
5)             Evaluation
Analysis (analisa), yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan),
mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis).
Design (desain/perancangan), yang kita lakukan dalam tahap desain ini, pertama,
merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable, applicable, danrealistic).
Selanjutnya menyusun tes, dimana tes tersebut harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yag telah
dirumuskan tadi. Kemudian tentukanlah strategi pembelajaran media danyang tepat harusnya seperti
apa untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, dipertimbangkan pula sumber-sumber pendukung
lain, semisal sumber belajar yang relevan, lingkungan belajar yang seperti apa seharusnya, dan lain-
lain. Semua itu tertuang dalam sautu dokumen bernama blue-print yang jelas dan rinci.
Development (pengembangan), pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print
alias desain tadi menjadi kenyataan. Artinya, jika dalam desain diperlukan suatu software berupa
multimedia pembelajaran, maka multimedia tersebut harus dikembangkan. Satu langkah penting
dalam tahap pengembangan adalah uji coba sebelum diimplementasikan. Tahap uji coba ini memang
merupakan bagian dari salah satu langkah ADDIE, yaitu evaluasi.
Implementation (implementasi/eksekusi) , implementasi adalah langkah nyata untuk
menerapkan  sistem pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah
dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa
diimplementasikan.
Evaluation (evaluasi/ umpan balik), yaitu proses untuk melihat apakah sistem
pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Sebenarnya
tahap evaluasi bisa terjadi pada  setiap empat tahap di atas. Evaluasi yang terjadi pada setiap empat
tahap di atas itu dinamakan evaluasi formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi.
3.            Model Kemp
Model desain system interuksional yang dikembangkan oleh Kemp merupakan model
yang membentuk siklus. Menurut Kemp pengembangan desain sistem pembelajaran terdiri atas
komponen-komponen, yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan berbagai kendala
yang timbul.
Model system intruksional yang dikembangkan Kemp ini tidak ditentukan dari
komponen mana seharusnya guru memulai proses pengembangan. Mengembangkan sistem
instruksional, menurut Kemp dari mana saja bisa, asal saja urutan komponen tidak diubah, dan setiap
komponen itu memerlukan revisi untuk mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu model
Kemp, dilihat dari kerangka sistem merupakan model yang sangat luwes.
Komponen-komponen dalam suatu desain instruksional menurut Kemp adalah:
Ø   Hasil yang ingin dicapai
Ø   Analisi tes mata pelajaran
Ø   Tujuan khusus belajar
Ø   Aktivitas belajar
Ø   Sumber belajar
Ø   Layanan pendukung
Ø   Evaluasi belajar
Ø   Tes awal
Ø   Karakteristik belajar
Kesembilan komponen itu merupakan suatu siklus yang terus-menerus direvisi setelah
dievaluasi baik evaluasi sumatife maupun formatife dan diarahkan untuk menentukan kebutuhan
siswa, tujuan yang ingin dicapai, prioritas, dan berbagai kendala yang muncul.
4.            Model Banathy
Model desain sistem pembelajaran dari Banathy berbeda dengan model Kemp. Model ini
memandang bahwa penyusunan sisten instruksional dilakukan melalui tahapan-tahapan yang jelas.
Terdapat 6 tahap dalam mendesain suatu program pembelajaran yakni:
1)             Menganalisis dan merumuskan tujuan, baik tujuan pengembangan sistem maupun tujuan
spesifik. Tujuan merupakan sasaran dan arah yang harus dicapai oleh siswa atau peserta
didik.
2)             Merumuskan kriteria tes yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Item tes dalam tahap
ini dirumuskan untuk menilai perumusan tujuan. Melalui rumusan tes dapat meyakinkan kita
bahwa setiap tujuan ada alat untuk menilai keberhasilannya.
3)             Menganalisis dan merumuskan kegiatan belajar, yakni kegiatan mengiventarisasi seluruh
kegiatan belajar-mengajar, menilai kemampuan penerapannya sesuai dengan kondisi yang
ada serta menentukan kegiatan yang mungkin dapat diterapkan.
4)             Merancang sistem, yaitu kegiatan menganalisis sistem menganalisis setiap komponen sistem,
mendistribusikan dan mengatur penjadwalan.
5)             Mengimplementasi dan melakukan kontrol kualitas sistem, yakni melatih sekaligus menilai
efektifitas sistem, melakukan penempatan dan melaksanakan evaluasi. 
6)             Mengadakan perbaikan dan perubahan berdasarkan hasil evaluasi.
Manakala kita lihat langkah 1-4 merupakan tahapan dalam rangka proses rancangan,
sedangkan tahap 5 dan 6 adalah tahap pelaksanaan dari perencanaan yang sudah dirumuskan.
5.            Model Dick and Carrey
Seperti desain model banathy, dalam mendesain pembelajaran model Dick and Cery
harus dimulai dengan mengidentifikasi tujuan pembelajaran umum. Menurut model ini, sebelum
desainer merumuskan tujuan khusus yakni performance goals, perlu menganalisis pembelajaran serta
menentukan kemampuan awal siswa terlebih dahulu. Mengapa hal ini perlu dirumuskan? Oleh sebab
rumusan kemampuan khusus harus berpijak dari kemampuan dasar atau kemampuan awal. Manakala
telah dirumuskan tujuan khusus yang harus dicapai selanjutnya dirumuskan tes dalam bentuk
Criterion Reference Test, artinya tes yang mengukur kemampuan penguasaan tujuan khusus.
Untuk mencapai tujuan khusus selanjutnya dikembangkan strategi pembelajaran, yakni
scenario pelaksanaan pembelajaran yang diharapkan dapat mencapai tujuan secara optimal, setelah
itu dikembangkan bahan-bahan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan. Langkah akhir dari desain
adalah melakukan evaluasi, yakni evaluasi formatife dan evaluasi sumative. Evalusi formative
berfungsi untuk menilai evektivitas program dan evaluasi sumatife berfungsi untuk menentukan
kedudukan setiap siswa dalam penguasaan materi pelajaran. Berdasarkan hasil evaluasi inilah
selanjutnyadilakukan umpan balik dalam merevisi program pembelajaran.
Model ini termasuk ke dalam model prosedural. Langkah–langkah Desain Pembelajaran
menurut Dick and Carey adalah:
Ø   Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran.
Ø   Melaksanakan analisi pembelajaran
Ø   Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa
Ø   Merumuskan tujuan performansi
Ø   Mengembangkan butir–butir tes acuan patokan
Ø   Mengembangkan strategi pembelajaran
Ø   Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran
Ø   Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
Ø   Merevisi bahan pembelajaran
Ø   Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.
6.            Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)
Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) adalah model yang
dikembangkan di Indonesia untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 1975. PPSI berfungsi untuk
mengefektifkan perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran secara sistemis, untuk dijadikan
sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. PPSI terdiri dari 5 tahap
yakni:
1)             Merumuskan tujuan, yakni kemampuan yang harus dicapai oleh sisiwa, ada 4 syarat dalam
perumusan tujuan ini yakni tujuan harus operasional, artinya tujuan yang dirumuskan harus
spesifik atau dapat diukur, berbentuk hasil belajar bukan proses belajar, berbentuk perubahan
tingkah laku dan dalam setiap rumusan tujuan hanya satu bentuk tingkah laku.
2)             Mengembangkan alat evaluasi, yakni menentukan jenis tes dan menyusun item soal untuk
masing-masing tujuan. Alat evaluasi disimpan pada tahap 2setelah perumusan tujuan untuk
meyakinkan ketepatan tujuan sesuai dengan kriteria yang telah di tentukan.
3)             Mengembangkan kegiatan belajar mengajar, yakni merumuskan semua kemungkinan kegiatan
belajar dan menyeleksi kegiatan belajar perlu ditempuh.
4)             Mengembangkan program kegiatam pembelajaran yakni merumuskan materi pelajaran.
Menetapkan metode dan memilih alat dan sumber pelajaran.
5)             Pelaksanaan program, yaitu kegiatan mengadakan pra tes, menyampaikan materi pelajaran,
mengadakan psikotes, dan melakukan perbaikan.

7.            Model Gerlach dan Ely


Model pengebangan intruksional yang di kembangan Gerlach dan Ely ini maksudkan
untuk pedoman perencanaan mengajar. Menurutnya langkah langkah dalam pengembangan
intruksional terdiri dari:
Ø   Merumuskan tujuan intruksional
Ø   Menentukan isi materi pelajaran
Ø   Menetukan kemampuan awal peserta didik
Ø   Menentukan teknik dan strategi
Ø   Pengelompokan belajar
Ø   Menentukan pembagian waktu
Ø   Menentukan ruang
Ø   Memilih media intruksional yang sesuai
Ø   Mengevaluasi hasil belajar
Ø   Menganalisis umpan balik
C.           Kritikal Thinking
Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa ada banyak model perencanaan
pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam memilih model perencanaan
pembelajaran, guru tidak boleh memilih secara asal-asalan. Model yang digunakan haruslah model
yang direncanakan berdasarkan pertimbangan perbedaan individu diantara siswa, yang dapat
memberi feedback dan inisiatif murid untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Dapat dikatakan berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran, tergantung pada efektif
tidaknya metode pembelajaran yang dipergunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Model
perencanaan pembelajaran yang baik merupakan pondasi dasar sekaligus kunci pokok dalam
kelancaran proses belajar mengajar, maka dari itu kita sebagai calon-calon guru PAI harus mecermati
lebih dalam lagi model perencanaan pembelajaran yang efektif mengikuti perkembangan zaman dan
kecanggihan teknologi yang selalu berubah-rubah.
BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi
sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas
belajar mengajar.
Macam-Macam Model Perencanaan Pembelajaran :
1)             Model ASSURE
2)             Model ADDIE
3)             Model Kemp
4)             Model Banathy
5)             Model Dick & Carrey
6)             Model PPSI
7)             Model Gerlach & Ely
B.            Saran

Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, serta masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
positif, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami,
makalah yang sederhana ini, dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya pagi
para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Pribadi , Benny A..2009.Model Desain Sistem Pembelajaran.Jakarta:Dian Rakyat.

Wiyani, Novan Ardy.2013.Desain Pembelajaran Pendidikan.Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.

Husamah dan Setyaningrum, Yanur.2013.Desain Pembelajaran:Berbasis Pencapaian


Kompetensi.Jakarta:Prestasi Pustakaraya.

Sagala, Syaiful.2013.Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung:Alfabeta

Majid, Abdul. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai