Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Indra Wahyudi Chintia Agatha Teguh Dermawan Annisa Harahap M. Irsyad Perdana Jaya
Simbolon Siahaan Lingga (5192431004) Awaludin Manurung
(5191131002) (5193131002) ( 5192431009) (5193131003) (5193131006)
Assalamu’alaikumWr. Wb.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak
memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Rahmat beserta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, pemimpin akhir zaman yang
sangat dipanuti oleh pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW. “ Masalah
Operasi Pada Pusat Listrik” ini sengaja di bahas karena sangat penting untuk kita
khususnya sebagai mahasiswa yang ingin lebih mengenal mengenai mata kuliah
Pembangkit Tenaga Listrik.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat
penting dan vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari.
Manusia hampir tidak dapat melakukan pekerjaan yang ada dengan baik
ataupun memenuhi kebutuhannya. Kekurangan energi listrik dapat
mengganggu aktivitas manusia. Oleh sebab itu kesinambungan dan
ketersediaan energi listrik harus dipertahankan. Saat ini kebutuhan energi
listrik semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk
dan kemajuan teknologi serta informasi.
Penggunaan listrik bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan secara
sosial tapi juga kebutuhan pribadi. Bayangkan saja bagaimana seseorang
dapat berkomunikasi menggunakan komputer atau telepon jika tidak ada
listrik. Makanan tidak dapat diawetkan oleh lemari pendingin jika tidak ada
listrik. Cuaca yang panas akan selalu membuat gerah jika tidak ada listrik
utuk menghidupkan AC. Mencuci pakaian dengan mesin pencuci serta
menyetrikanya juga tidak dapat dilakukan jika tidak ada listrik. Dari
kebutuhan-kebutuhan pribadi seperti itu, dapat dibayangkan betapa
diperlukannya listrik oleh masyarakat luas
PEMBAHASAN
A. Pembangkit Listrik Tenaga Air
Keterangan gambar
1. Sungai/Kolam Tandon, untuk tempat penampungan air
2. Intake, pintu masuk air sungai/tandon
3. Katup pengaman, berfungsi sebagai katup pengatur intake
4. Headrace tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock
5. Surge tank, berfungsi sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik
saat katup pengatur ditutup.
6. Penstock (pipa pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin
serta untuk mendapatkan tekanan hidrostatis yang besar.
7. Main stop valve, berfungsi sebagai katup pengatur turbine
8. Turbine, mengubah energi potensial air menjadi energi gerak
9. Generator, menghasilkan energi listrik dari energi gerak
10. Main transformer, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit dengan
induksi elektromagnetik.
11. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen.
Cara kerja PLTA dapat dilihat dari siklus di atas, air dari tandon/sungai
masuk pada turbin melalui penstock untuk memperbesar tekanan
hidrostatis. Katup pengaman berguna untuk mengatur aliran air yang masuk
ke headrace tunnel, juga untuk menghentikan aliran air. Energi potensial air
Keterangan:
A : Generator
B : Turbine
1. Stator,
2. Rotor,
3. Wicket gate,
4. Turbine blade,
5. Water flow,
b. Kekurangan
1) Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar
2) Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasokan listrik dari luar
3) Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak dan
kontinu; dan
4) Investasi awalnya mahal
Gas yang keluar dari turbin gas masih memiliki temperature yang
cukup tinggi. Dengan demikian, gas panas tersebut masih dapat
dimanfaatkan. Salah satu pemanfaatan gas panas tersebut adalah untuk
memanaskan fluida kerja yang digunakan pada PLTU, melalui suatu alat
bernama HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Kombinasi antara turbin
gas dan turbin uap dalam pembangkitan listrik dikenal dengan nama
PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap). PLTGU memiliki
efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan PLTU maupun PLTG
mengingat lebih sedikitnya energi yang tidak termanfaatkan. Kelebihan dan
kekurangan PLTGU ditunjukan pada Tabel 2.
2. Kelebihan PLTGU
a. Efisiensi termalnya tinggi, sehingga biaya operasi (Rp/kWh) lebih
rendah dibandingkan dengan pembangkit thermal lainnya.
b. Biaya pemakaian bahan bakar (konsumsi energi) pada PLTGU lebih
rendah.
c. Proses pembangunan PLTGU relatif lebih cepat.
d. Kapasitas daya PLTGU bervariasi dari kecil hingga besar.
e. Menggunakan bahan bakar gas yang bersih dan ramah lingkungan.
f. Fleksibilitas PLTGU tinggi.
g. Tempat yang diperlukan tidak terlalu luas, sehingga biaya investasi
lahan lebih sedikit.
h. Pengoperasian PLTGU yang menggunakan komputerisasi
memudahkan pengoperasian.
i. Waktu yang dibutuhkan: untuk membangkitkan beban maksimum 1
blok PLTGU relatif singkat yaitu 150 menit.
L. Proteksi Katodik
Proteksi Katodik (Cathodic Protection) adalah teknik yang
digunakan untuk mengendalikan korosi pada permukaan logam dengan
menjadikan permukaan logam tersebut sebagai katode dari sel volta Proteksi
katodik ini merupakan metode yang umum digunakan untuk melindungi
struktur logam dari korosi. Sistem proteksi katodik ini biasanya digunakan
untuk melindungi baja, jalur pipa, tangki, tiang pancang, kapal, anjungan
lepas pantai dan casing (selubung) sumur minyak di darat.
Efek samping dari penggunaan yang tidak tepat adalah timbulnya
molekul hidrogen yang dapat terserap ke dalam logam sehingga
M. Pemadam Kebakaran
Pemadam kebakaran disingkat Damkar, Branwir (dari Bahasa
Belanda "Brandweer"), atau PMK adalah orang atau pasukan yang bertugas
memadamkan kebakaran, melakukan penyelamatan, dan menanggulangi
bencana atau kejadian lainya. Petugas pemadam kebakaran selain terlatih
untuk menyelamatkan korban dari kebakaran atau melakukan pemadaman,
juga dilatih untuk menyelamatkan korban-korban bencana seperti
kecelakaan lalu lintas, gedung runtuh, banjir, gempa bumi, dll. Dilain hal,
mereka juga ditugaskan untuk melakukan tugas-tugas penyelamatan yang
tidak menyangkut adanya kebakaran seperti pengevakuasian sarang tawon,
menyelamatkan korban bunuh diri, menyelamatkan orang atau hewan yang
terjebak, menanggulangi pohon tumbang, dll. Pemadam kebakaran juga
terkadang ditugaskan untuk memberi sosialisasi dan pendidikan kepada
rakyat sipil tentang kebakaran dan cara menanggapinya.
PENUTUP
A. Rangkuman
1. PLTU atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah sebuah pembangkit
listrik yang menggunakan tenaga uap atau energi uap untuk
menghasilkan pasokan tenaga listrik. Bentuk utama pemanfaatan energi
ini sebenarnya hampir mirip dengan prinsip kerja dari pembangkit listrik
tenaga panas bumi dimana sebagai tenaga penggeraknya menggunakan
sebuah generator yang akan dihubungkan ke sebuah turbin pembangkit
yang kemudian akan di olah menjadi tenaga listrik.
2. PLTG merupakan jenis pembangkit yang menggunakan “udara panas”
untuk memutar turbin. Udara panas ini dihasilkan melalui pemanasan
udara dengan menggunakan gas di dalam ruang bakar. Udara panas
kemudian dialirkan ke turbin.
3. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) adalah gabungan
antara PLTG dengan PLTU, dimana panas dari gas buang dari PLTG
digunakan untuk menghasilkan uap yang digunakan sebagai fluida kerja
di PLTU. Dan bagian yang digunakan untuk menghasilkan uap tersebut
adalah HRSG (Heat Recovery Steam Generator).
4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit listrik yang
menggunakan panas bumi sebagai sumber energinya.
5. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik
yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak awal. mesin diesel
ini berfungsi untuk menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk
memutar rotor generator.