Anda di halaman 1dari 25

“Masalah Operasi Pada Pusat-Pusat Listrik”

MK. Pembangkit Tenaga Listrik

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Baharuddin., ST., M.Pd.

Disusun Oleh:

Indra Wahyudi Chintia Agatha Teguh Dermawan Annisa Harahap M. Irsyad Perdana Jaya
Simbolon Siahaan Lingga (5192431004) Awaludin Manurung
(5191131002) (5193131002) ( 5192431009) (5193131003) (5193131006)

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak
memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Rahmat beserta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, pemimpin akhir zaman yang
sangat dipanuti oleh pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW. “ Masalah
Operasi Pada Pusat Listrik” ini sengaja di bahas karena sangat penting untuk kita
khususnya sebagai mahasiswa yang ingin lebih mengenal mengenai mata kuliah
Pembangkit Tenaga Listrik.

Selanjutnya, penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang


telah memberikan pengarahan-pengarahan sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kepada Bapak
dosen dan teman-teman yang lain untuk memberikan sarannya kepada penyusun
agar penyusunan makalah ini lebih baik lagi.

Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan


umumnya semua yang membaca makalah ini.
Wassallamu’alaikum Wr. Wb.

Medan, September 2020

Tim Penyusun Kelompok. 3

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | i


DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
A. Pembangkit Listrik Tenaga Air ............................................................ 2
B. Pembangkit Listrik Tenaga Uap ........................................................... 4
C. Pembangkit Listrik Tenaga Gas ........................................................... 6
D. Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Gas ............................................ 8
E. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ........................................... 10
F. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel ...................................................... 12
G. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir..................................................... 14
H. Unit Pembangkit Khusus ..................................................................... 16
I. Pembangkit Listrik non Konvensional .................................................. 17
J. Pembangkit Listrik Tenaga Bahan Bakar Fosil .................................... 18
K. Turbin Cross Flow................................................................................ 19
L. Proteksi Katodik ................................................................................... 20
BAB III ................................................................................................................. 22
PENUTUP ............................................................................................................ 22
A. Rangkuman ........................................................................................... 22

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | ii


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat
penting dan vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari.
Manusia hampir tidak dapat melakukan pekerjaan yang ada dengan baik
ataupun memenuhi kebutuhannya. Kekurangan energi listrik dapat
mengganggu aktivitas manusia. Oleh sebab itu kesinambungan dan
ketersediaan energi listrik harus dipertahankan. Saat ini kebutuhan energi
listrik semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk
dan kemajuan teknologi serta informasi.
Penggunaan listrik bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan secara
sosial tapi juga kebutuhan pribadi. Bayangkan saja bagaimana seseorang
dapat berkomunikasi menggunakan komputer atau telepon jika tidak ada
listrik. Makanan tidak dapat diawetkan oleh lemari pendingin jika tidak ada
listrik. Cuaca yang panas akan selalu membuat gerah jika tidak ada listrik
utuk menghidupkan AC. Mencuci pakaian dengan mesin pencuci serta
menyetrikanya juga tidak dapat dilakukan jika tidak ada listrik. Dari
kebutuhan-kebutuhan pribadi seperti itu, dapat dibayangkan betapa
diperlukannya listrik oleh masyarakat luas

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 1


BAB II

PEMBAHASAN
A. Pembangkit Listrik Tenaga Air

Keterangan gambar
1. Sungai/Kolam Tandon, untuk tempat penampungan air
2. Intake, pintu masuk air sungai/tandon
3. Katup pengaman, berfungsi sebagai katup pengatur intake
4. Headrace tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock
5. Surge tank, berfungsi sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik
saat katup pengatur ditutup.
6. Penstock (pipa pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin
serta untuk mendapatkan tekanan hidrostatis yang besar.
7. Main stop valve, berfungsi sebagai katup pengatur turbine
8. Turbine, mengubah energi potensial air menjadi energi gerak
9. Generator, menghasilkan energi listrik dari energi gerak
10. Main transformer, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit dengan
induksi elektromagnetik.
11. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen.

Cara kerja PLTA dapat dilihat dari siklus di atas, air dari tandon/sungai
masuk pada turbin melalui penstock untuk memperbesar tekanan
hidrostatis. Katup pengaman berguna untuk mengatur aliran air yang masuk
ke headrace tunnel, juga untuk menghentikan aliran air. Energi potensial air

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 2


menggerakkan turbin sehingga menghasilkan energi gerak yang dikonversi
menjadi energi listrik oleh generator. Energi listrik dari generator ini diatur
dan ditransfer oleh main transformer agar sesuai dengan kapasitas
transmission line (tegangan, daya, dll) untuk dibagikan ke rumah-rumah.

Komponen pokok pada PLTA adalah turbin dan generator yang


mengubah energi potensial air menjadi energi gerak, menjadi energi listrik.
Pada prakteknya turbin dan generator ini menjadi satu alat seperti gambar
di bawah,

Keterangan:

A : Generator

B : Turbine

1. Stator,
2. Rotor,
3. Wicket gate,
4. Turbine blade,
5. Water flow,

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 3


6. Turbine generator shaft.

B. Pembangkit Listrik Tenaga Uap


PLTU atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah sebuah
pembangkit listrik yang menggunakan tenaga uap atau energi uap untuk
menghasilkan pasokan tenaga listrik. Bentuk utama pemanfaatan energi ini
sebenarnya hampir mirip dengan prinsip kerja dari pembangkit listrik tenaga
panas bumi dimana sebagai tenaga penggeraknya menggunakan sebuah
generator yang akan dihubungkan ke sebuah turbin pembangkit yang
kemudian akan di olah menjadi tenaga listrik.
Tenaga penggerak utama dalam proses pembentukan energi ini
adalah sebuah energi kinetik yang berasal dari uap panas dan juga kering.
Untuk pembangkit listrik tenaga uap sendiri sebenarnya mengguanakan
bahan bakar yang berasal dari batu bara atau minyak bakar yang berasal dari
energi fosil.
1. Penghasil Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Penghasil tenaga uap ada 2 yaitu sebagai berikut:
a. Pembangkit Listrik Tenaga Uap Bahan Bakar Batu Bara.
Pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batu bara ini
merupakan bahan bakar batu bara yang terdiri dari bituminus dan
sub bituminus. Selain dua komponen pembentuk uap batu bara
tersebut, saat ini beberapa perusahaan besar pembangkit listrik
tenaga uap juga mulai juga mulai menggunakan lignit sebagai energi
pembangkit tenaganya.

b. Pembangkit Listrik Tenaga Uap Bahan Bakar Minyak Panas Bumi.


Pada pembangkit jenis ini juga menggunakan sebuah
generator yang akan dihubungkan dengan turbin pembangkit yang
mana manfaatkan tenaga minyak bumi yang memiliki panas
berkekuatan besar. Pada bagian minyak panas bumi ini hanya
dimanfaatkan uap panasnya saja yang digunakan yang digunakan

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 4


untuk tenaga pembangkit listrik. Pemanfaatan energi semacam ini
memang lebih di dominasi selain energinya lebih kuat pemanfaatan
bahan bakar minyak bumi juga lebih banyak digunakan di berbagai
negara termasuk juga yang ada di Indonesia.

2. Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap

a. Pertama, air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas


permukaan pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan
dengan gas panas hasil pembakaran bahan bakar dengan udara
sehingga berubah menjadi.
b. Kedua, Uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur
tertentu diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan
daya mekanik berupa putaran.
c. Ketiga, Generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar
menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan
magnet dalam kumparan, sehinga ketika turbin berputar dihasilkan
energi dari terminal output generator.

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 5


d. Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk
didinginkan dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air
yang disebut kondensat hasil kondensasi uap kemudia digunakan
lagi sebagai air pengisi boiler.
3. Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap
a. Kelebihan
1) Dapat dioperasikan dengan menggunakan berbagai jenis bahan
bakar (padat, cair, dan gas).
2) Bisa dibangun dengan kapasitas yang bervariasi
3) Dapat dioperasikan dengan berbagai mode pembebanan
4) Kontinuitas operasinya tinggi
5) Usia pakai (life tine) relatif lama

b. Kekurangan
1) Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar
2) Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasokan listrik dari luar
3) Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak dan
kontinu; dan
4) Investasi awalnya mahal

C. Pembangkit Listrik Tenaga Gas


PLTG merupakan jenis pembangkit yang menggunakan “udara
panas” untuk memutar turbin. Udara panas ini dihasilkan melalui
pemanasan udara dengan menggunakan gas di dalam ruang bakar. Udara
panas kemudian dialirkan ke turbin.

Pembangkit listrik tenaga gas alam cenderung memiliki emisi yang


lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan PLTU batu bara. Proses
pembangkitan listrik menggunakan gas alam cukup berbeda dengan
mekanisme pada PLTU. Proses pembakaran gas alam tidak digunakan
untuk melakukan proses pemanasan seperti pada PLTU melainkan
digunakan langsung untuk memutar turbin. Sebelum melalui proses

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 6


pembakaran, udara terlebih dahulu dikompresi menggunakan kompresor.
Kemudian udara yang telah terkompresi tersebut dialirkan ke ruang bakar
untuk kemudian bereaksi dengan gas. Dalam proses tersebut, tekanan yang
terkandung dalam udara serta energy kimia yang terkandung dalam gas
dikonversi menjadi energy kinetic yang selanjutnya dimanfaatkan untuk
memutar turbin. Kelebihan dan kekurangan PLTG dirangkum dalam Tabel
1.

Efisiensi lebih tinggi


Konstruksi sederhana dan area yang dibutuhkan lebih kecil
Kelebihan Kapasitas elektrik lebih bervariasi
Lebih ramah lingkungan dibanding PLTU
Kecepatan dalam merespon kenaikan power lebih tinggi
Biasanya hanya untuk memenuhi peak power
Kekurangan Polusi suara
Biaya operasional lebih tinggi

Gas yang keluar dari turbin gas masih memiliki temperature yang
cukup tinggi. Dengan demikian, gas panas tersebut masih dapat
dimanfaatkan. Salah satu pemanfaatan gas panas tersebut adalah untuk
memanaskan fluida kerja yang digunakan pada PLTU, melalui suatu alat
bernama HRSG (Heat Recovery Steam Generator). Kombinasi antara turbin
gas dan turbin uap dalam pembangkitan listrik dikenal dengan nama
PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap). PLTGU memiliki
efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan PLTU maupun PLTG
mengingat lebih sedikitnya energi yang tidak termanfaatkan. Kelebihan dan
kekurangan PLTGU ditunjukan pada Tabel 2.

Efisiensi lebih tinggi dibanding PLTG


Biaya operasional lebih rendah dibanding PLTG
Kelebihan
Waktu start lebih cepat
Prosedur pemeliharaan lebih sederhana

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 7


Memerlukan sedikitnya dua jenis bahan bakar
Kekurangan
Lifetime lebih cepat

D. Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Gas


Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) adalah gabungan
antara PLTG dengan PLTU, dimana panas dari gas buang dari PLTG
digunakan untuk menghasilkan uap yang digunakan sebagai fluida kerja di
PLTU. Dan bagian yang digunakan untuk menghasilkan uap tersebut adalah
HRSG (Heat Recovery Steam Generator). PLTGU merupakan suatu
instalasi peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi panas (hasil
pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energi listrik yang bermanfaat.
Pada dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan penggabungan antara PLTG
dan PLTU. PLTU memanfaatkan energi panas dan uap dari gas buang hasil
pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat Recovery
Steam Genarator), sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering
inilah yang akan digunakan untuk memutar sudu (baling-baling). Gas yang
dihasilkan dalam ruang bakar pada Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) akan
menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya
menjadi energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa
berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar
menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.

1. Prinsip Kerja PLTGU


Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut, mula-mula udara
dimasukkan kedalam kompresor dengan melalui air filter / penyaring
udara agar partikel debu tidak ikut masuk ke dalam kompresor tersebut.
Pada kompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar
untuk dibakar bersama bahan bakar. Disini, penggunaan bahan bakar
menentukan apakah bisa langsung dibakar dengan udara atau tidak.

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 8


Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung dicampur dengan udara
untuk dibakar. Tapi jika menggunakan BBM harus dilakukan proses
pengabutan dahulu pada burner baru dicampur udara dan dibakar.
Pembakaran bahan bakar dan udara ini akan menghasilkan gas bersuhu
dan bertekanan tinggi yang berenergi (enthalpy). Gas ini lalu
disemprotkan ke turbin, hingga enthalpy gas diubah oleh turbin menjadi
energi gerak yang memutar generator untuk menghasilkan listrik.
Setelah melalui turbin sisa gas panas tersebut dibuang melalui
cerobong/stack. Karena gas yang disemprotkan ke turbin bersuhu tinggi,
maka pada saat yang sama dilakukan pendinginan turbin dengan udara
pendingin dari lubang udara pada turbin.Untuk mencegah korosi akibat
gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar yang digunakan tidak boleh
mengandung logam Potasium, Vanadium, dan Sodium yang melampaui
1 part per mill (ppm).

2. Kelebihan PLTGU
a. Efisiensi termalnya tinggi, sehingga biaya operasi (Rp/kWh) lebih
rendah dibandingkan dengan pembangkit thermal lainnya.
b. Biaya pemakaian bahan bakar (konsumsi energi) pada PLTGU lebih
rendah.
c. Proses pembangunan PLTGU relatif lebih cepat.
d. Kapasitas daya PLTGU bervariasi dari kecil hingga besar.
e. Menggunakan bahan bakar gas yang bersih dan ramah lingkungan.
f. Fleksibilitas PLTGU tinggi.
g. Tempat yang diperlukan tidak terlalu luas, sehingga biaya investasi
lahan lebih sedikit.
h. Pengoperasian PLTGU yang menggunakan komputerisasi
memudahkan pengoperasian.
i. Waktu yang dibutuhkan: untuk membangkitkan beban maksimum 1
blok PLTGU relatif singkat yaitu 150 menit.

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 9


j. Prosedur pemeliharaan lebih mudah dilaksanakan dengan adanya
fasilitas sistem diagnosa.

E. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit listrik
yang menggunakan panas bumi sebagai sumber energinya. Listrik dari
tenaga panas bumi saat ini digunakan di 24 negara, sementara pemanasan
memanfaatkan panas bumi digunakan di 70 negara. Perkiraan potensi listrik
yang bisa dihasilkan oleh tenaga panas bumi berkisar antara 35 s.d 2.000
GW. Kapasitas di seluruh dunia saat ini adalah 10.715 megawatt (MW),
dengan kapasitas terbesar di Amerika Serikat sebesar 3.086 MW, diikuti
oleh Filipina dan Indonesia.
India sudah mengumumkan rencana untuk mengembangkan
pembangkit listrik tenaga panas bumi pertamanya di Chhattisgarh. Tenaga
panas bumi dianggap sebagai sumber energi terbarukan karena ekstraksi
panasnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan muatan panas bumi. Emisi
karbon dioksida pembangkit listrik tenaga panas bumi saat ini kurang lebih
122 kg CO2 per megawatt-jam (MW·h) listrik, kira-kira seperdelapan dari
emisi pembangkit listrik tenaga batubara.
Untuk membangkitkan listrik dengan panas bumi dilakukan dengan
mengebor tanah di daerah yang memiliki potensi panas bumi untuk
membuat lubang gas panas yang akan dimanfaatkan untuk memanaskan
ketel uap (boiler) sehingga uapnya bisa menggerakkan turbin uap yang
tersambung ke generator. Untuk panas bumi yang mempunyai tekanan
tinggi dapat langsung memutar turbin generator setelah uap yang keluar
dibersihkan terlebih dahulu.

Sumber energi bersih


Kelebihan Energi panas bumi konstan sepanjang
musim

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 10


Membutuhkan lahan dan air yang
minimal (dibanding dengan energi
alternatif lainnya)
Biaya Modal yang tinggi
Kekurangan Hanya dapat dibangun di dekat lempeng
tektonik
Tabel 1. Kekurangan dan kelebihan PLTP

Dalam operasinya, secara umum PLTP memiliki proses sebagai berikut:

Secara umum PLTP memiliki komponen dasar yang sama dengan


PLTU pada umumnya. Namun, dikarenakan menggunakan uap panas bumi
maka PLTP harus mempersiapkan komponen tambahan untuk
memanfaatkan uap tersebut untuk memanaskan uap air yang akan dialirkan
ke turbin.

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 11


F. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik
yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak awal. mesin diesel ini
berfungsi untuk menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk
memutar rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula PLTD
berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar
rotor generator. Bahan bakar yang digunakan untuk mesin diesel ini adalah
solar.
Motor diesel dinamai juga motor penyalaan kompresi (compression
ignition engine) oleh karena cara penyalaan bahan bakarnya dilakukan
dengan menyemprotkan bahan baker kedalam udara bertekanan dan
temperature tinggi, sebagai akibat dari proses didalam ruang baker kepala
silinder. Selain motor diesel dikenal juga jenis motor baker lainnya yaitu
motor bensin yang biasanya dinamai motor penyalaan bunga api (spark
ignition engine) oleh karena cara penyalaan bahan bakarnya dengan
pertolongan bunga api (listrik).
Jika dibandingkan dengan motor bensin, gas buang motor diesel
tidak banyak mengandung komponen beracun yang dapat mencemari udara.
Selain dari pada itu pemakaian bahan baker motor diesel lebih rendah (-/+
25 %) dari pada motor bensin, sedangkan harganyapun lebih murah
sehingga penggunaan motor diesel umumnya lebih hemat dari pada motor
bensin sebagai penggerak mesin industri. Ditinjau dari sisi investasi harga,
motor diesel umumnya lebih mahal dari motor bensin karena untuk
kapasitas mesin yang sama motor diesel harus dibuat dengan konstruksi dan
berat yang lebih besar.

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 12


1. Tangki penyimpanan bahan baker.
2. Penyaring bahan bakar.
3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang
disaring).
4. Pengabut (nozel)
5. Mesin diesel.
6. Turbo charger.
7. Penyaring gas pembuangan.
8. Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring).
9. Generator.
10. Trafo.
11. Saluran transmisi.

1. Prinsip Kerja PLTD


Pertama,bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar
dipompakan ke dalam penyimpanan sementara namun sebelumnya
disaring terlebih dahulu. Kemudian disimpan di dalam tangki
penyimpanan sementara (daily tank). Jika bahan bakar adalah bahan
bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily tank dipompakan ke
Pengabut (nozzel), di sini bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga
manjadi kabut. Sedangkan jika bahan bakar adalah bahan bakar gas

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 13


(BBG) maka dari daily tank dipompakan ke convertion kit (pengatur
tekanan gas) untuk diatur tekanannya.
Kedua, Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan ke dalam
tangki udara start melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian
dialirkan ke turbocharger. Di dalam turbocharger tekanan dan
temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara yang dialirkan pada
umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai ±600°C.

G. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Energi termal yang digunakan oleh pembangkit listrik tenaga nuklir


untuk menghasilkan energi listrik dihasilkan oleh reaktor nuklir. Dalam
reaktor, reaksi fisi rantai terjadi secara terkendali. Elemen yang fisi, bahan
bakar nuklir, adalah uranium alami atau uranium yang diperkaya. Uranium
murni adalah uranium alami dengan rasio isotop uranium-235 yang lebih
tinggi. Selain reaktor, pembangkit listrik tenaga nuklir selalu terdiri dari
turbin uap, alternator, dua atau tiga sirkuit – menara pendingin kondenser
primer, sekunder dan tersier – dan satu atau lebih yang biasanya berisi air.
Efisiensi totalnya antara 30% sampai 40%.
Reaktor nuklir adalah jantung stasiun pada Pembangkit Listrik
Tenaga Listrik. Di bagian tengahnya, panas inti reaktor dihasilkan oleh

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 14


fisi nuklir terkendali. Dengan panas ini, pendingin dipanaskan saat
dipompa melalui reaktor dan dengan demikian menghilangkan energi
dari reaktor. Panas dari fisi nuklir digunakan untuk menaikkan uap, yang
mengalir melalui turbin, yang pada gilirannya menghidupkan generator
listrik.

Pada pembangkit tenaga nuklir, energi diekstraksi dari inti atom


melalui pembagiannya (fisi nuklir). Atom memiliki ikatan internal yang
menyatukan subpartikel mereka (elektron, neutron dan proton). Ketika
dibagi, ikatan ini pecah dan melepaskan energi ikatan dalam di dalam
atom yang mengikat partikel yang terpisah. Fisi nuklir dihasilkan secara
artifisial dan terkendali.
Dalam hal ini, sebuah neutron ditembakkan ke atom dari unsur kimia
besar, partikel kecil pada kecepatan tertentu, yang menghancurkan atom
(menghancurkan nukleusnya, dibentuk oleh neutron dan proton yang
dihubungkan oleh ikatan yang sangat energik) dalam reaksi nuklir
eksotermik, sehingga banyak energi dilepaskan dalam bentuk panas
(thermal energi). Energi panas ini kemudian digunakan untuk
menguapkan air, dan uapnya digunakan untuk memutar turbin yang
pada akhirnya akan menghasilkan listrik yang Anda gunakan sehari hari.

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 15


H. Unit Pembangkit Khusus
Ada beberapa macam pemakai tenaga listrik yang sangat
tergantung/memerlukan pasokan daya yang kontinyu/andal. Suatu interupsi
pasokan daya akan merusak proses produksi, seperti halnya pada
pengecoran baja, proses kimia, atau pemintalan. Demikian pula halnya
untuk gedung-gedung tertentu yang sering digunakan peristiwa kenegaraan,
sangat tidak dikehendaki terjadinya interupsi pasokan daya listrik. Untuk
mendapatkan pasokan daya yang tinggi keandalannya, digunakan unit
pembangkit khusus yang berupa:
1. Uninterrupted Power Supply Electronic.
Gambar III.53 menggambarkan rangkaian dari uninterrupted power
supply electronic yang mengambil daya dari jaringan umum (PLN).
Kemudian digunakan untuk mengisi baterai aki melalui penyearah. Dari
baterai aki, daya dialirkan melalui inverter yang mengubah arus searah
menjadi arus bolak-balik ke instalasi pemakai yang memerlukan
keandalan tinggi.
2. No Break Diesel Generating Set.
Gambar III.54 menggambarkan rangkaian dari no break diesel
generating set. Dalam keadaan pasokan daya dari PLN normal,
generator yang memasok pemakai diputar oleh motor sinkron yang
mengambil daya dari jaringan PLN.
3. Short Break Diesel Generating Set.
Gambar III.55 menggambarkan rangkaian dari short break diesel
generating set. Apabila pasokan daya dari PLN hilang, maka dalam
waktu tertentu, unit pembangkit diesel ini di-start secara otomatis oleh
baterai aki. Setelah putaran (frekuensi) dan tegangannya mencapai nilai
nominal, saklar S berpindah posisinya dari PLN ke unit pembangkit
diesel sehingga pemakai mendapat pasokan dari unit pembangkit Diesel
bersangkutan. Proses ini membutuhkan interupsi pasokan daya ke
pemakai dalam waktu kurang dari satu menit (short break). Sewaktu
pasokan daya dari PLN normal kembali, saklar S sebaiknya

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 16


dikembalikan ke posisi PLN secara manual sambil mematikan unit
pembangkit dieselnya.

I. Pembangkit Listrik non Konvensional


Beberapa alternatif pengembangan sumber energi nonkonvensional
yang dikembangkan untuk mengganti sumber energi konvensional yang
terbatas jumlahnya adalah sebagai berikut.
1. Energi matahari.
Cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan jalan
menangkap cahaya matahari dengan beribu-ribu fotosel. Fotosel dapat
dibuat dari silikon yang sisi-sisinya dilapisi dengan Boron dan Arsen.
Untuk mendapatkan voltase yang tinggi dan arus yang kuat, ribuan
fotosel dihubungkan secara seri-paralel. Energi matahari dapat juga
diubah menjadi energi panas dengan pertolongan cermin cekung.
2. Energi panas bumi.
Panas dari gunung berapi bersumber dari magma. Bila di dekat
magma tersebut terdapat cadangan air maka air itu akan mendapatkan
panas. Rembesan air panas ke permukaan bumi dapat merupakan
sumber air panas, berupa semburan uap atau semburan air panas. Panas
bumi berupa uap air panas dapat digunakan untuk menggerakkan turbin
yang dapat menggerakkan generator listrik. Energi panas bumi berasal
dari peluruhan radioaktif di pusat Bumi, yang membuat Bumi panas dari
dalam, serta dari panas matahari yang membuat panas permukaan bumi.
Ada tiga cara pemanfaatan panas bumi:
1) Sebagai tenaga pembangkit listrik dan digunakan dalam bentuk
listrik
2) Sebagai sumber panas yang dimanfaatkan secara langsung
menggunakan pipa ke perut bumi
3) Sebagai pompa panas yang dipompa langsung dari perut bumi.

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 17


3. Energi angin
Langsung dapat diubah menjadi listrik dengan menggunakan kincir
angin yang dihubungkan dengan generator listrik. Karena matahari
memanaskan permukaan bumi secara tidak merata, maka terbentuklah
angin. Energi Kinetik dari angin dapat Digunakan untuk Menjalankan
Turbin angin, Beberapa mampu memproduksi tenaga 5 MW. Keluaran
tenaga Kubus adalah fungsi dari kecepatan angin, maka Turbin tersebut
paling tidak membutuhkan angin dalam kisaran 5,5 m / d (20 km / j),
dan dalam praktek sangat sedikit wilayah yang memiliki angin yang
bertiup terus menerus. Namun begitu di daerah Pesisir atau daerah di
ketinggian, angin yang cukup Tersedia KONSTAN.
4. Energi pasang surut
Dapat dimanfaatkan dengan menggunakan dam yang memiliki pintu
air yang dapat diatur pembukaannya. Pada saat air laut pasang, air laut
masuk ke dalam dam melalui pintu air. Bila air surut maka air laut akan
ke luar juga melalui pintu air yang sama. Di pintu air itulah dipasang
turbin yang dapat menggerakkan generator listrik.
5. Energi biogas
Prinsipnya adalah memanfaatkan jasad hidup sampah melalui cara
pembusukan dengan pertolongan bakteri pengurai. Bakteri itu diperoleh
dari kotoran kerbau atau sapi. Gas yang sebagian besar adalah metan
dapat dibakar untuk keperluan masak memasak.

J. Pembangkit Listrik Tenaga Bahan Bakar Fosil


Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil adalah pembangkit
listrik yang membakar bahan bakar fosil seperti batubara, gas alam, atau
minyak bumi untuk memproduksi listrik. Pembangkit listrik tenaga bahan
bakar fosil didesain untuk produksi skala besar yang berlangsung terus
menerus. Di banyak negara, pembangkit listrik jenis ini memproduksi
sebagian besar energi listrik yang digunakan. Pembangkit listrik tenaga
bahan bakar fosil selalu memiliki mesin rotasi yang mengubah panas dari

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 18


pembakaran menjadi energi mekanik yang lalu mengoperasikan generator
listrik.
Penggerak utamanya mungkin adalah uap, gas bertekanan tinggi,
atau mesin siklus dari mesin pembakaran dalam. Hasil sampingan dari
mesin pembakaran dalam harus dipertimbangkan dalam desain mesin dan
operasinya. Panas yang terbuang karena efisiensi yang terbatas dari siklus
energi, ketika tidak direcovery sebagai pemanas ruangan, akan dibuang ke
atmosfer. Gas sisa hasil pembakaran dibuang ke atmosfer; mengandung
karbon dioksida dan uap air, juga substansi lain seperti nitrogen, nitrogen
dioksida, sulfur dioksida, dan abu ringan (khusus batu bara) dan mungkin
merkuri. Abu padat dari pembakaran batu bara juga harus dibuang, meski
saat ini abu padat sisa pembakaran batu bara dapat didaur ulang sebagai
bahan bangunan.

K. Turbin Cross Flow


Turbin Crossflow adalah radial, turbin bertekanan kecil dengan
injeksi tangensial dari putaran kipas dengan poros horisontal. Turbin ini
digolongkan sebagai turbin berkecepatan rendah. Aliran air mengalir
melalui pintu masuk pipa, dan diatur oleh baling-baling pemacu dan masuk
ke putaran kipas turbin. Setelah air melewati putaran kipas turbin, air berada
pada putaran kipas yang berlawanan, sehingga memberikan efisiensi
tambahan. Akhirnya, air mengalir dari casing baik secara bebas atau melalui
tabung dibawah turbin

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 19


Pada prakteknya, aliran air pada putaran kipas memberikan efek
pembersihan sendiri. Setiap kotoran yang terdorong diantara putaran kipas
akan masuk bersama air yang juga ditarik keluar oleh gaya sentrifugal.
Setelah setengah putaran dari kipas, air mengambil kotoran yang keluar dan
menyembur keluar kedalam kolam penenang.

Jika aliran air berubah – ubah, maka turbin Crossflow dirancang


dengan dua sel. Pembagian standar dari sel masuk adalah 1:2. Sel sempit
memproses aliran air kecil dan sel lebar memproses aliran deras. Kedua sel
bersama-sama memproses aliran penuh. Dengan pembagian ini, aliran air
yang digunakan adalah 100 sampai 17% pada efisiensi optimal. Dengan
demikian turbin Crossflow dapat digunakan pada aliran sungai yang sangat
bervariasi, bahkan mencapai efisiensi 80%.

L. Proteksi Katodik
Proteksi Katodik (Cathodic Protection) adalah teknik yang
digunakan untuk mengendalikan korosi pada permukaan logam dengan
menjadikan permukaan logam tersebut sebagai katode dari sel volta Proteksi
katodik ini merupakan metode yang umum digunakan untuk melindungi
struktur logam dari korosi. Sistem proteksi katodik ini biasanya digunakan
untuk melindungi baja, jalur pipa, tangki, tiang pancang, kapal, anjungan
lepas pantai dan casing (selubung) sumur minyak di darat.
Efek samping dari penggunaan yang tidak tepat adalah timbulnya
molekul hidrogen yang dapat terserap ke dalam logam sehingga

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 20


menyebabkan hydrogen embrittlement (kegetasan hidrogen). Proteksi
katodik adalah cara yang effektif dalam mencegah stress corrosion cracking
(retak karena korosi).

M. Pemadam Kebakaran
Pemadam kebakaran disingkat Damkar, Branwir (dari Bahasa
Belanda "Brandweer"), atau PMK adalah orang atau pasukan yang bertugas
memadamkan kebakaran, melakukan penyelamatan, dan menanggulangi
bencana atau kejadian lainya. Petugas pemadam kebakaran selain terlatih
untuk menyelamatkan korban dari kebakaran atau melakukan pemadaman,
juga dilatih untuk menyelamatkan korban-korban bencana seperti
kecelakaan lalu lintas, gedung runtuh, banjir, gempa bumi, dll. Dilain hal,
mereka juga ditugaskan untuk melakukan tugas-tugas penyelamatan yang
tidak menyangkut adanya kebakaran seperti pengevakuasian sarang tawon,
menyelamatkan korban bunuh diri, menyelamatkan orang atau hewan yang
terjebak, menanggulangi pohon tumbang, dll. Pemadam kebakaran juga
terkadang ditugaskan untuk memberi sosialisasi dan pendidikan kepada
rakyat sipil tentang kebakaran dan cara menanggapinya.

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 21


BAB III

PENUTUP

A. Rangkuman
1. PLTU atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah sebuah pembangkit
listrik yang menggunakan tenaga uap atau energi uap untuk
menghasilkan pasokan tenaga listrik. Bentuk utama pemanfaatan energi
ini sebenarnya hampir mirip dengan prinsip kerja dari pembangkit listrik
tenaga panas bumi dimana sebagai tenaga penggeraknya menggunakan
sebuah generator yang akan dihubungkan ke sebuah turbin pembangkit
yang kemudian akan di olah menjadi tenaga listrik.
2. PLTG merupakan jenis pembangkit yang menggunakan “udara panas”
untuk memutar turbin. Udara panas ini dihasilkan melalui pemanasan
udara dengan menggunakan gas di dalam ruang bakar. Udara panas
kemudian dialirkan ke turbin.
3. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) adalah gabungan
antara PLTG dengan PLTU, dimana panas dari gas buang dari PLTG
digunakan untuk menghasilkan uap yang digunakan sebagai fluida kerja
di PLTU. Dan bagian yang digunakan untuk menghasilkan uap tersebut
adalah HRSG (Heat Recovery Steam Generator).
4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit listrik yang
menggunakan panas bumi sebagai sumber energinya.
5. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik
yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak awal. mesin diesel
ini berfungsi untuk menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk
memutar rotor generator.

Masalah Operasi Pada Pusat Listrik | 22

Anda mungkin juga menyukai