Lahan gambut dibatasi sebagai suatu area yang ditutupi endapan bahan
organik dengan ketebalaan >50 cm yang sebagian besar belum terlapuk secara
organik >18%. Lahan gambut yang mempunyai ketebalan >3m, berada di luar
kawasan hutan dan bukan sebagai kubah gambut serta luasan pemanfaatannya
Pada dasarnya, lahan gambut dengan pengelolaan yang baik (melalui best
kelapa sawit. Hal tersebut merupakan salah satu target utama dalam
aerobik pada ketebalan 40 sampai 70 cm bagian permukaan lahan. Hal ini terjadi
sawit
yang terkandung dalam bahan organik yang mungkin tersisa. Pembenahan fisik
tanah dilakukan dengan memerhatikan ketebalah gambut. Paling baik kelapa sawit
ditanam pada lahan gambut yang tipis yaitu ketebalannya kurang dari 50 cm. Pada
lahan gambut seperti itu perlakuan fisik tidak perlu dilakukan. Jika lahan
gambutnya lebih dari 50 cm, maka gambut perlu dipadatkan agar gambut dapat
menahan beban batang kelapa sawit sehingga tanaman kelapa sawit tidak
condong.
Perlakuan lain yang dapat dilakukan agar tanaman tidak condong adalah dengan
menambahkan tanah mineral pada lubang tanam kelapa sawit. Tanah mineral
Manajemen air pada lahan gambut sangat penting untuk pengaturan air agar
tanaman tidak tergenang atau kekurangan air. Hal ini perlu dilakukan mengingat
tanah gambut biasanya berada pada daerah yang rendah yang rawan banjir di
kapilaritas yang besar sehingga gambut cepat kering dan air tanah sulit naik ke
atas sampai permukaan tanah. Untuk menjaga tanah tetap lembab, maka
pengelolaan air yang baik sehingga kandungan air dalam gambut selalu di atas